The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Qomariyah Qy, 2022-11-15 16:25:03

qyy

qyy

Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan nikmat-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan
pembuatan buku saku yang berjudul “Tumbuhan Asing Invasif”. Buku
saku ini berisi tentang tumbuhan invasif yang ditemukan di Kawasan
Hutan Jeruk Manis, Resort Kembang Kuning, Taman Nasional Gunung
Rinjani. Semoga buku ini bermanfaat bagi kita semua Aamiin Yaa
Robbal ‘alamiin.

Mataram, 15 November 2022

Siti Qomariah

ii

Daftar Isi
kata Pengantar………………………………………………….……..i
Daftar isi ………………………………………………………….…ii
I Pendahuluan…………………………………………………..……..1
II Tumbuhan Asing Invasif…………………………….…………….2
1. Ageratum conyzoides………………………….………………….2
2. Arenga obtusifolia…………………………………………………4
3. Crassocephalum crepidioides……………………..……………5
4. Cyathula prostrata L………………………….…………………6
5. Elephantopus scaber……………………………………..……..7
6. Imperata Cylindrica L……………………………………..…….8
7. Melastoma malabathricum…………………….………………10
8. Mikania micrantha Kunt……………………………………….11
9. Rubus rosifolius Sm……………………………………………12
10. Solanum torvum Sw………………………………………….13
11. Spilanthes paniculata……………………………………..…115
12. Stachytarpheta indica L……………………………….……16
13. Synedrella nodiflora…………………………….…………..17
Glosarium……………………….....................………………...18
Daftar Pustaka………………………………………………….19

iii

iv

I
Pendahuluan

Tumbuhan asing invasif (invasive alien spesies) adalah suatu populasi jenis
biota yang tumbuh dan berkembang biak di luar habitat atau ekosistem alaminya.
Tumbuhan invasif dapat berperan sebagai agen perubahan ekosistem dan akhirnya
dapat mengancam keberadaan biota asli yang berada pada suatu ekosistem. Spesies
invasif dapat menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati, termasuk kepunahan
spesies, perubahan hidrologi dan ekosistem fungsi. Spesies Asing Invasif (IAS)
merupakan jenis tumbuhan asing yang mampu berkembang serta menyebar di luar
habitatnya, penyebarannya yang cepat menyebabkan terancamnya suatu ekosistem,
habitat, maupun jenis yang lain. Spesies asing Invasif bisa berasal dari suatu habitat
di luar habitat aslinya, termasuk di luar pulau ataupun kapulauan, benua ataupun
Negara. The Invasive Species Advisory Committe (ISAC) memberikan penegasan
bahwa gangguan yang dihadapi oleh suatu ekosistem diakibatkan oleh masuknya
spesies ini dapat menimbulkan kerusakan lingkungan dan juga gangguan kesehatan
manusia serta kerugian ekonomi.

1

II
Tumbuhan Asing Invasif

1. Ageratum conyzoides L

Nama : Ageratum conyzoides

Latin L.

Nama : Babadotan

Daerah

Famili : Asteraceae

Habitus : Terna

Habitat : Padang rumput, kebun,

lahan terbuka,

terrestrial

Deskripsi : Babadotan memiliki Daun dengan posisi tegak atau terbaring berbentuk

tunggal, bulat telur, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi beringgit, pertulangan

menyirip, tangkai pendek, hijau. Bunga majemuk pada ketiak daun, bongkol menyatu

menjadi karangan, bentuk malai rata, tangkai berambut, kelopak berbulu, hijau,
mahkota bentuk lonceng, putih atau ungu. Buah bulir padi berbentuk bulat panjang,
bersegi lima, gundul atau berambut jarang berwarna hitam. Biji kecil berwarna hitam
dan akar tunggang berwarna putih kotor.
Khasiat dan kegunaan : pencegah kehamilan, bisul, luka.
Dampak : Ageratum conyzoides berpotensi untuk menghasilkan banyak biji (±90.000
biji per tumbuhan) dan menumpahkan benih dalam waktu yang lama sehingga
berpotensi untuk mendominasi suatu wilayah hingga menurunkan Janis tumbuhan asli
lainnya. Kemampuan adaptasi fisiologisnya mampu meningkatkan daya tahannya di
tempat yang subur. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tumbuhan ini secara
signifikan mengurangi jumlah total biomassa dan jenis, yaitu keanekaragaman hayati,
struktur kononitas vegetasi.

3

2. Arenga obtusifolia

Nama latin : Arenga obtusifolia

Nama daerah : Langkap

Famili : Arecaceae

Habitus : Palem

Habitat : Hutan

Deskripsi : susunan daun majemuk, ujung daun terbelah dan bergerigi, tata letak

daun berselang seling pada pelepah daun dan letak anak daun datar. Warna daun

bagian atas berwarna hijau mengkilap, sedangkan bagian bawah berwarna hijau

kebiru-biruan, permukaan anak daun halus, hijau dan mengkilap. Arah tumbuh batang

tegak, bentuk batang bulat dan berbatang lurus, berijuk dan berbuku-buku, tidak

bercabang. Bunga terletak pada ketiak daun-daun tua atau yang telah gugur. Bunga

menggantung pada malai, yang tertua tumbuh di ujung batang. Bakal bunga berwarna

kuning muda dan berjumlah lebih dari 100 bakal buah per sub tandan. Buah sangat

muda berwarna hijau tua, buah muda berwarna hijau muda sampai kekuning-

kuningan, buah tua berwarna erah tua kecoklatan.

Khasiat/kegunaan : penghasil gula, daunnya digunakan sebagai atap rumah,

sebagai minuman.

Dampak : menyebabkan penurunan populasi satwa dan menyebabkan penurunan

keanekaragaman hayati (biodiversity).

3.Crassocephalum crepidioides (Benth) S. Moore

Nama : Crassocephalum crepidioides (Benth) S. Moore

Latin

Nama : Sintrong hutan

daerah

Famili : Asteraceae

Habitus : Terna

Habitat : Padang rumput, area terbuka.

Deskripsi : Sintrong memiliki batang lunak beralur-alur dangkal. Daun-daun

terletak tersebar, dengan tangkai yang sering bertelinga. Helaian daun jorong

memanjang atau bundar telur terbalik, dengan pangkal menyempit berangsur

sepanjang tangkai daun dan ujung runcing, bertepi rata atau berlekuk hingga berbagi

menyirip, bergigi bergerigi kasar dan runcing. Daun yang paling atas lebih kecil dan

sering duduk. Bunga majemuk berupa bongkol yang tersusun dalam malai rata

terminal. Bunga berujung warna merah. Biji keras ramping memanjang.

Kegunaan : sebagai sayur, bagi kesehatan membantu meningkatkan imunitas tubuh.

Dampak : merupakan gulma tropik

4. Cyathula prostrata L

Nama : Cyathula prostrata L.
Latin
Nama : Bayam pasir
Daerah
Famili : Amaranthaceae
Habitus : Terna
Habitat : Hutan basah, Daerah terbuka
Deskripsi : Bayam pasir merupakan terna tahunan dengan batang segiempat yang
tumpul, pada pangkal merayap atau keluar akar. Daun belah ketupat. Bunga di ujung
atau di ketiak daun dalam tandan. Bunga bagian bawah dalam tukal yang juga
mengandung bunga yang tidak sempurna. Bunga yang di atas berdiri sendiri dan
tanpa kait. Buah berbentuk telur terbalik, tidak membuka dan berbiji satu.
Kegunaan : Tumbuhan ini digunakan oleh masyarakat sebagai obat batuk, demam,
sakit kepala.
Dampak : merupakan gulma

5. Elephantopus scaber L.

Nama : Elephantopus scaber L.

Latin

Nama : Tapak liman

Daerah

Famili : Asteraceae

Habitus : Terna

Habitat : Hutan pegunungan lembab,terrestrial

Deskripsi : tapak liman merupakan tumbuhan terna, tegak dengan rimpang yang

menjalar, batang kaku, bercabang, berambut panjang dan rapat. Daun berkumpul di

bawah membentuk roset, bentuk jorong, bundar telur sungsang, permukaan

berambut. Perbungaan berupa bonggol, bergantung banyak, berbentuk bulat telur dan

tajam, daun pelindung kaku. Mahkota bunga berbentuk tabung, berwarna putih, ungu

kemerahan, ungu pucat.

Khasiat/kegunaan : untuk mengobati radang tenggorokan, batu ginjal, batuk, luka,

kurang darah, demam.

Dampak : -

6. Imperata Cylindrica L

Nama : Imperata cylindrical L.

latin

Nama : Alang-alang

daerah

Famili : Poaceae

Habitus : Herba

Habitat : padang rumput, terrestrial

Deskripsi : Alang-alang merupakan rumput tahunan yang menyukai cahaya

matahari, dengan bagian yang mudah terbakar di atas tanah dan akar rimpang

(rhizoma) yang menyebar luas di bawah permukaan tanah. Daun memiliki bentuk

memanjang seperti pita dan berjenis tunggal, pangkalnya saling menutup, warna hijau

sampai kemerah-merahan pada umur tua, ujung daun runcing dan tajam serta berdiri

tegak dan kasar. Tangkai bunga alangalang mempunyai diameter tangkai 1 – 3mm.

Alang-alang dapat berkembang biak dengan cepat, dengan benih-benihnya yang

tersebar cepat bersama angin dan akar rimpang sehingga dapat tumbuh dominan dan

menutupi areal yang luas.

Khasiat/kegunaan : daunnya digunakan sebagai atap rumah.

Dampak : Dampak yang disebabkan oleh Imperata cylindrical yaitu menghambat

kehidupan jenis tumbuhan lain yang hidup di sekitarnya. Karena tumbuhan ini memiliki

jaringan rimpang yang luas yang tidak hanya menyebabkan regenerasi dedaunan

yang cepat tetapi juga menghasilkan eksudat (cairan sel) akar yang mengandung zat
allelopati yang dapat menghambat proses perkecambahan dan pertumbuhan
tumbuhan lain. Kepadatan jaringan rimpang di bawah tanah menyebabkan Imperata
cylindrical menjadi penghalang terhadap pertumbuhan akar tumbuhan lain. Bentuk
ujung rimpang yang tajam bahkan dapat menembus akar tumbuhan lain yang
menyebabkan kerusakan atau kematian akibat infeksi jaringan, sehingga semakin
memperbesar kemungkinannya untuk menguasai suatu wilayah ekosistem dan
mendegradasi habitat.

9

7. Melastoma malabathricum

Nama Latin : Melastoma malabathricum

Nama daerah : Harendong

Famili : Melastomataceae

Habitus : Perdu

Habitat : Hutan, daerah terbuka, terrestrial

Deskripsi : Lencing atau harendong merupakan perdu, berdaun tunggal,

bangun elips memanjang sampai lonjong, duduk daun berhadapan bersilang,

permukaan daun berambut bila diraba terasa kasar, pangkal daun membulat, tepi

daun rata, ujung daun meruncing. Bunga termasuk bunga majemuk berwarna ungu

kemerah-merahan, buahnya dapat dimakan mempunyai biji berukuran kecil. Berbunga

majemuk, kelopak berlekatan, berbulu, bagian ujung pendek dari pangkal, ujung

meruncing, daun pelindung bersisik, ungu kemerahan. Buah memiliki biji kecil

berbentuk bulat telur berwarna ungu dengan biji kecil berwarna coklat kemerahan.

Tinggi lencing bisa mencapai 3 m dengan batang berkayu, berbentuk bulat, berwarna

coklat dan berambut dengan percabangan simpodial.

Khasiat /kegunaan : akarnya digunakan sebagai obat kumur untuk sakit gigi. Ekstrak

daunnya digunakan untuk mengobati luka dan mengatasi masalah perut dan diare.

Buahnya bisa dimakan.

Dampak : gulma perkebunan karet

8. Mikania micrantha Kunth

Nama latin : Mikania micrantha kunth

Nama daerah : sembung rambat

Famili : Asteraceae

Habitus : Herba

Habitat : hutan, di sepanjang aliran sungai.

Deskripsi : Sembung rambat merupakan herba tahunan yang tumbuh merambat

dengan cepat. Batang tanaman ini tumbuh menjalar berwarna hijau muda, bercabang

dan ditumbuhi rambut-rambut halus. Pada tiap ruas terdapat dua helai daun yang

saling berhadapan, tunas baru dan bunga. Helai daun berbentuk segitiga menyerupai

hati. Permukaan daun menyerupai mangkok dengan tepi daun bergerigi. Bunga

tumbuh berwarna putih, dan tumbuh dari ketiak daun atau pada ujung tunas. Biji

dihasilkan dalam jumlah besar, berwarna coklat kehitaman. Sembung dapat membelit

sehingga menutupi tumbuhan lain. Sembung menyukai tempat terbuka.

Khasiat dan kegunaan : digunakan untuk menyembuhkan luka.

Dampak : merupakan gulma pada perkebunan karet dan kelapa.

9. Rubus rosifolius Sm

Nama latin : Rubus rosifulius Sm
Nama daerah : sanggir-gir
Famili : Rosaceae
Habitus : Semak
Habitat : Hutan, Pegunungan dan dataran tinggi dengan

suhu sejuk.

Deskripsi : Semak memanjat, Batang tegak atau sedikit memanjat, bulat,

hijau, berduri tempel, berbulu. Daun majemuk, menyirip gasal, beranak daun 5-9,

bertangkai; helaian daun berbentuk elips, bagian pangkal runcing, bagian ujung

runcing, bagian tepi bergerigi, berbulu halus pada ke dua permukaan, hijau,

berkelenjar kuning emas; tulang daun sekunder menyirip. Perbungaan majemuk,

berbentuk malai, keluar dari ketiak daun, berbunga 1 5, kelopak bentuk cawan bertaju

5, hijau, tabung kelopak tidak dalam, lebar, daun mahkota putih, benang sari banyak

menempel pada bakal buah; bakal buah menumpang, bentuk bulan sabit, gundul,

merah. Buah semu majemuk, bulat telur, merah. Biji bulat telur, keras, kecil, putih.

Khasiat/kegunaan : sebagai lotion untuk melindungi dan menjaga kelembapan kulit.

Dampak : -

10. Solanum torvum Sw

Nama latin : Solanum torvum Sw.

Nama daerah : Takokak

Famili : Solanaceae

Habitus : Semak

Habitat : padang rumput semak, Hutan dengan kanopi terbuka

(terkena matahari langsung), terrestrial

Deskripsi : Takokak atau terongan, merupakan semak kecil, tinggi dapat mencapai

5m. Hampir semua bagian tumbuhan ini berduri, kecuali hanya buah yang ditutupi

rambut. Bentuk dan permukaan batang membulat. Memiliki daun tunggal dan

berwarna hijau. Letak daun selang-seling. Bagian ujung daun meruncing dan pangkal

daun bertoreh. Tepi helaian daun mempengaruhi bentuk daun karena dalamnya

torehan yang kurang dari setengah panjang tulang cabang daun. Panjang daun sekitar

7 sampai 20 cm dengan lebar kira-kira 4 hingga 18 cm. Daunnya bercangap dan

permukaannya ditutupi rambut tipis yang agak rapat. Tangkai daun berambut rapat

dengan beberapa duri tempel. Bunga majemuk campuran, pada satu tangkai terdapat

lebih dari satu bunga. Sepal bunga berwarna hijau, berjumlah 5 dan berlekatan. Petal

berwarna putih, berjumlah 5 dan berlekatan. Buah buni, banyak dan berbentuk bulat,

berwarna hijau muda atau hijau, dan jika sudah matang, buah berwarna kuning oranye
dan licin, berbiji banyak.
Habitat : tumbuh baik di sinar matahari langsung dan di tempat yang teduh, tetapi
tidak dapat bertahan hidup dengan baik di bawah kanopi hutan yang tetutup. Sering
terlihat di padang rumput semak.
Dampak : merupakan gulma pantropis
Khasiat/kegunaan : mengobati lambung. Batuk, bisul.

14

11. Spilanthes paniculata

Nama latin : Spilanthes paniculata

Nama daerah : Jotang

Famili : Asteraceae

Habitus : Terna

Habitat : Tumbuh di tempat-tempat yang lebih kering, seperti

di dataran tinggi, pinggir jalan, pinggir sungai.

Deskripsi : Nama lain Acmella paniculata. Jotang, getang atau gulang adalah

sejenis terna. Bunganya berwarna kuning cantik. Batang bulat, berambut halus ketika

muda. Daun-daun dengan tangkai 1–2 cm. Helaian daun bundar telur hingga bundar

telur lanset atau agak menyegitiga, dengan ujung runcing dan tepi bergerigi kasar .

Bunga majemuk dalam ongkol mengerucut (seperti tumpeng mini), berwarna kuning

dan tumpul, Bunga tepi 0–10, dengan lidah kuning belerang, Bunga cakram banyak,

90–200 kuntum, padat berjejal-jejal, serupa tabung, bertaju 4 atau 5. Buah keras,

bundar telur sungsang.

Khasiat/kegunaan : daunnya dimakan mentah atau direbus sebagai sayuran,

bunganya digunakan sebgaai obat sakit gigi.

Dampak : gulma

12. Stachytarpheta indica L

Nama latin : Stachytarpheta indica L

Nama daerah : pecut kuda

Famili : Verbenaceae

Habitus : Terna

Habitat : daerah yang teduh dan cerah, sepanjang jalan,

ladang.

Deskripsi : Jarongan atau Pecut kuda merupakan terna tahunan, tegak.

Daun tunggal, bertangkai, letak berhadapan. Helaian daun berbantuk bulat telur,

pangkal menyempit, ujung runcing, tepi bergerigi, permukaan jelas berlekuk-lekuk,

berwarna hijau tua. Bunga majemuk tersusun dalam poros bulir yang memanjang,

seperti pecut. Bunga mekar dalam waktu yang berbeda, ukuran kecil, berwarna ungu,

jarang berwarna putih. Buah berbentuk garis, berbiji dua. Biji berbentuk jarum,

berwarna hitam. Tumbuhan ini mampu menutup lahan dengan cepat, menyukai sinar

matahari atau sedikit naungan.

Khasiat/kegunaan : digunakan untuk mengobati cacingan, bisul sakit perut, luka.

Dampak : gulma perkebunan teh.

13. Synedrella nodiflora

Nama latin : Synedrella nodiflora

Nama daerah : Jotang kuda

Famili : Asteraceae

Habitus : Terna

Habitat : Padang rumput,daerah terbuka, terrestrial

Deskripsi : Jotang kuda merupakan terna musiman, tegak atau berbaring pada

pangkalnya, bercabang menggarpu berulang-ulang. Daun-daun berhadapan; dengan

tangkai bentuk talang, tangkai dari pasangan daun yang sama dihubungkan dengan

tepi yang sempit, dengan banyak rambut di sekitarnya. Helai daun bundar telur

memanjang, , ujung daun runcing, dan berambut di kedua permukaannya. Bunga

majemuk dalam bongkol kecil, duduk atau bertangkai pendek, berisi 10–20 bunga

yang berjejal-jejal; terletak terminal atau di ketiak daun, 1-7 bongkol bersama-sama.

Daun pelindung bundar telur memanjang, berujung runcing, berambut kaku. Bunga

tepi 4–8 buah, dengan pita kuning bertaju 2–3, 2 mm panjangnya. Bunga cakram

serupa tabung, 6–18 buah, kuning muda dengan taju kuning cerah.

Khasiat/kegunaan : pucuk muda dapat dimakan sebagai sayuran yang di masak,

daun dihaluskan sebagai obat penyakit rematik.

Dampak : gulma perkebunan teh dan ladang sayuran

Alelopati GLOSARIUM

Berkoloni : pelepasan senyawa kimia oleh suatu jenis
Biodiversity tumbuhan terhadap jenis tumbuhan lainnya.
Bunga majemuk
: Berkelompok
Cabang simpodial : keanekaragaman diantara makhluk hidup
Degradasi : sekelompok kuntum bunga yang terangkai pada
Malai
satu ibu tangkai bunga
Rizhoma : batang pokok tidak dapat dibedakan dengan cabang
: Kerusakan
Terminal : sekelompok bunga yang keluar dari buku paling

atas
: modifikasi batang tumbuhna yang tumbuhnya

menjalar di bawah permukaan tanah dan dapat
menghasilakn tunas dan akar baru dari ruas-
ruasnya.
: ujung ranting

18

Daftar Pustaka

Noviyanti, I.S. (2021). Skripsi “Analisi Struktur dan Komposisi Tumbuhan Asing Invasif
(Invasive Species) pada Kawasan Gunung Sibuatan Desa Nagalingga
Kecamatan Merek Kabupaten Karo Sumatera Utara. Diakses 28 Juni 2022.

Rianto, teguh, Ni Made M, Ahmad a, dan Faisyal. (2016). Tumbuhan Asing Invasif di
Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Mataram : Balai Taman Nasional
Gunung Rinjani.

Setyawati, titiek. Sari N, Indah PB, dan Gilang TR. (2015). A Guide Book To Invasive
Plant Species In Indonesia. Bogor : Research and development ang innovation
agency ministry of Environment and forestry Republic of Indonesia

Sahira, Malfairus. (2016). Skripsi “Analisis Vegetasi Tumbuhan Asing Invasif di
Kawasan Taman Hutan Raya Dr.Moh. Hatta, Padang, Sumatera Barat”.
(http://scholar.unand.ac.id. Diakses 13 April 2022).

19


Click to View FlipBook Version