The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by triwasitoh54, 2022-12-23 22:00:54

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN

JURNAL REFLEKSI
DWI MINGGUAN
MODUL 1.4

BUDAYA POSITIF

TRI WASITOH, S.Pd - CGP ANGKATAN 7
SD NEGERI CIBODAS 1 KOTA CIMAHI


PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENGGERAK

AgustinaFSasoilnitdajtaorja, M.Pd Gita Astagina, B Hum., M.Pd
Pengajar Praktik

TrCi GWPaAsintgokha.t,anS7.Pd


MODEL REFLEKSI TOPI PUTIH
SIX THINKING HATS Tuliskan informasi sebanyak-banyaknya
terkait pengalaman yang terjadi (fakta).
(TEKNIK 6 TOPI)
TOPI MERAH
Model Six Thinking Hats Gambarkan perasaan Anda terkait dengan
diperkenalkan oleh Edward de Bono
pada tahun 1985. Model ini melatih topik yang sedang dibahas.
kita melihat satu topik dari berbagai
sudut pandang, yang disimbolkan TOPI KUNING
dengan enam warna topi. Setiap topi Tuliskan hal-hal positif yang terkait
mewakili cara berpikir yang berbeda.
dengan topik tersebut.

TOPI HITAM
Tuliskan kendala, hambatan, atau risiko dari

tindakan/peristiwa yang sedang dibahas.

TOPI HIJAU
Jabarkan ide-ide yang muncul setelah

mengalami peristiwa tersebut.

TOPI BIRU
Tarik kesimpulan dan bandingkan dengan
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.


INFORMASI TERKAIT PENGALAMAN

6-7 Desember 2022 8-9 Desember 2022 12-13 Desember 2022
Mulai dari Diri & Eksplorasi Konsep - Forum Diskusi Ruang Kolaborasi
Eksplorasi Konsep-Mandiri
Pada bagian ini kami diminta mencermati Pada Ruang Kolaborasi ini, kami
Pada kegiatan ini kami belajar bahan ajar dan menjawab pertanyaan bersama teman-teman CGP lainnya
mengenai hubungan konsep yang tergabung pada 07.80 Jabar
pendidikan menurut KHD dikaitkan tentang pandangan terhadap suatu kasus, melakukan pertemuan tatap muka
dengan konsep budaya dan motivasi, dan budaya positif di sekolah. daring bersama dan fasilitator untuk
lingkungan positif di sekolah. Kami membahas penerapan budaya positif
diminta menjawab pertanyaan Selain melakukan ekplorasi konsep melalui
tentang pengetahuan, pengalaman modul, kami berdiskusi dan mengenal dan mendiskusikan kasus-kasus
dan harapan pada diri dan siswa perubahan paradigma konsep disiplin indisipliner siswa serta mengerjakan
terkait Budaya Positif di sekolah. positif dan motivasi, keyakinan kelas,
tugas kelompok dari LMS yang
pemenuhan kebutuhan dasar, lima posisi dipresentasikan.
kontrol dan segitiga restitusi.


INFORMASI TERKAIT PENGALAMAN

14-15 Desember 2022 19 Desember 2022 16 & 19 Desember 2022 20-23 Desember 2022
Demonstrasi Kontekstual Elaborasi Pemahaman Koneksi Antar Materi Aksi Nyata & Post Tes

Pada kegiatan ini, kami Pada kegiatan elaborasi Pada kegiatan ini, kami Modul 1
melakukan praktik pemahaman bersama diminta membuat refleksi
penerapan segitiga instruktur menguatkan Aksi nyata kami laksanakan sesuai
restitusi dengan terhadap pemahaman dengan rancangan yang telah
pengetahuan kami budaya positif kemudian disusun sebelumnys berupa
membuat sebuah video mengenai konsep budaya mengaitkannya dengan sosialisasi pemahaman dan
simulasi praktik segitiga
restitusi bersama 2 orang positif. materi-materi pengalaman kepada rekan sejawat
sebelumnya yakni mulai terkait penerapan budaya positif
murid dengan kasus dari modul 1.1 sampai 1.4.
berbeda. di sekolah. Kemudian sebagai
evaluasi pemahaman modul 1.
kami melakukan post tes pada

tanggal 21 Desember 2022.


PERASAAN MODUL 1.4
BUDAYA POSITIF
Saya merasa bersyukur dan tetap antusias serta merasa tertantang
dalam mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran di modul 1.4 ini. PERASAAN
Walaupun saya sempat merasa cemas pada saat menyelesaikan
kegiatan ekplorasi konsep karena membutuhkan waktu yang cukup BERSYUKUR
lama untuk menyelesaikannya dalam menjawab pertanyaan- SENANG
pertanyaan, sehingga tak jarang saya membuka kembali modul, bahan BANGGA
ajar, maupun browsing di internet karena materi modul 1.4 ini benar-
benar materi yang baru bagi saya. Namun seiring berjalannya waktu TETAP ANTUSIAS
saya merasa senang dan bangga serta makin termotivasi diantaranya MERASA TERTANTANG
dalam pembelajaran posisi kontrol dan segitiga restitusi memberikan
wawasan baru untuk dapat memperbaiki gaya saya dalam TERMOTIVASI
menyelesaikan permasalahan indisipliner murid di sekolah. SEMPAT CEMAS
Saya juga merasa senang dapat berdiskusi dan berkolaborasi dengan
CGP lain, yang tentunya semakin menambah wawasan dan MENAMBAH WAWASAN BARU
menginspirasi saya. MENGINSPIRASI
Setelah mempelajari modul 1.4 ini, saya merasa tertantang dan
bersemangat dalam menciptakan budaya positif, serta masih banyak MENCIPTAKAN DAN
yang harus saya benahi terkait budaya positif di sekolah. MENERAPKAN BUDAYA POSITIF


HAL-HAL POSITIF
DAN MANFAAT

Pembelajaran di LMS memberikan pengalaman positif bagi saya, yaitu memunculkan motivasi, kemandirian,
kemampuan berpikir kritis, kreativitas, berkolaborasi, dan berbagi pengalaman. Topik yang dibahas pada minggu
ini khususnya modul 1.4 ini, merupakan hal yang baru dan sangat relevan dengan kondisi pendidikan saat ini.
Semua pengalaman positif yang diperoleh sangat berguna untuk melaksanakan pendidikan di sekolah.
Saya dapat belajar dan memahami bagaimana membuat keyakinan kelas/sekolah yang dapat membangun budaya
positif yang berpihak pada murid, serta bagaimana peran dan posisi kontrol saya sebagai tenaga pendidik untuk
menangani permasalahan peserta didik dengan penerapan segitiga restitusi.
Saya dapat lebih mengenali kekuatan dan kelemahan saya sebagai tenaga pendidik melalui refleksi pembelajaran
dan pembiasaan tentang budaya dan lingkungan positif di sekolah yang akan memunculkan rasa aman dan
nyaman bagi peserta didik maupun seluruh warga sekolah.


KENDALA DAN
HAMBATAN

Kendala yang saya hadapi ketika mengikuti kegiatan ini adalah saya harus bisa menyediakan waktu lebih untuk
menyelesaikan tugas LMS di tengah kesibukan untuk menyelesaikan tugas-tugas akhir semester ganjil di
sekolah serta kewajiban mendampingi rekan sejawat menginput nilai pada e-rapor serta kegiatan keluarga.
Terkait dengan materi modul 1.4 ini, tantangan yang dihadapi adalah dalam menerapkan ilmu yang diperoleh
secara nyata di sekolah membutuhkan waktu lebih untuk melakukan kolaborasi dari setiap warga sekolah.
Dalam upaya menumbuhkan dan menanamkan “Budaya Positif” di sekolah tidaklah instan melainkan untuk
menerapkannya tentu membutuhkan waktu dan usaha yang berkelanjutan serta konsisten agar hasil yang
dicapai sesuai visi dan tujuan yang telah ditetapkan.
Perubahan paradigma stimulus respon menuju teori kontrol tidaklah bisa dilakukan sendiri, perlu komitmen dan
kerjasama semua komponen sekolah merupakan tantangan bagi kita terlebih paradigma stimulus respon sudah
sangat melekat selama bertahun-tahun diterapkan dalam penegakan disiplin di sekolah.


JABARKAN IDE

Setelah mempelajari modul 1.4 Budaya Positif, serta menghadapi tantangan dan kendala, saya merefleksi diri untuk
menemukan cara mengatasinya. Adapun langkah yang saya ambil adalah dengan manajeman waktu dan menggunakan
skala prioritas, sehingga saya dapat mengerjakan tugas tepat waktu. Terkait dengan penerapan konsep Budaya Positif
yang telah diperoleh melalui pembelajaran minggu ini agar dapat diimplementasitan di sekolah, maka yang dapat saya
lakukan adalah:

Melakukan penguatan dan kolaborasi dengan seluruh warga sekolah untuk mempertahankan Budaya Positif yang
telah dimiliki sekolah.
Melakukan ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi) budaya positif yang sudah berjalan di sekolah lain untuk dapat
diterapkan di sekolah sendiri.
Memulai melakukan pengendalian kedisiplinan dalam kelas dan sekolah dengan membuat keyakinan kelas terlebih
dahulu. apabila memukan murid bermasalah, saya dapat menerapkan segitiga restitusi untuk membantu murid
memperbaiki kesalahannya.


KESIMPULAN

Pembelajaran yang dilaksanakan dalam LMS memberikan banyak pengalaman yang bermakna yang dapat diterapkan di
sekolah. Disiplin positif bertujuan untuk bekerja sama dengan murid dan berpihak pada mereka serta tidak menentang
mereka. Untuk dapat menciptakan dan membangun budaya positif di lingkungan kelas maupun sekolah kita harus
melakukan perubahan pada cara berpikir serta melakukan refleksi diri. Refleksi diri akan membuat kita sebagai seorang
pendidik dapat mengukur kekuatan dan kelemahan yang ada pada diri kita. Sebagai guru juga kita harus dapat melihat
kekuatan yang ada di lingkungan sekolah, karena kekuatan tersebut dapat membantu dan menuntun murid dan warga
sekolah untuk membangun budaya dan lingkungan positif di sekolah. Dalam upaya membangun budaya positif di sekolah
guru harus bekerja sama dengan semua warga sekolah termasuk orang tua peserta didik. Guru harus bisa
memposisikan dirinya sebagai manajer di kelas. Kesepakatan Kelas bisa menjadi salah satu cara untuk membiasakan
budaya positif di sekolah, yang tentunya itu merupakan hasil kesepakatan bersama antara guru dengan murid. Intinya
untuk menciptakan budaya positif yang berkelanjutan dan konsisten membutuhkan kolaborasi dan dukungan yang solid
dari seluruh elemen yang ada di sekolah.


DOKUMENTASI

Alur MERDEKA pada Pembelajaran Modul 1.4.
BUDAYA POSITIF


TERIMA KASIH

GURU BERGERAK, INDONESIA MAJU


Click to View FlipBook Version