The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by liliandajani60, 2023-09-02 21:00:29

BAB 2 BUKU, PEMBUKA CAKRAWALA DUNIA.ppt

BAB 2 BUKU, PEMBUKA CAKRAWALA DUNIA.ppt

Bahasa Indonesia MEDIA MENGAJAR UNTUK SD/MI KELAS 5


BUKU, PEMBUKA CAKRWALA DUNIA BAB 2 TUJUAN PEMBELAJARAN: 2.5 mencermati bagian-bagian buku (membaca dan memirsa); 3.3 menceritakan informasi tentang isi buku berdasarkan sampul buku (berbicara); 1.2 menjelaskan informasi dan unsur intrinsik teks fiksi (menyimak); 4.2 menyajikan unsur intrinsik teks fiksi dalam peta berpikir (menulis); 1.3 mengidentifikasi majas metafora, personifikasi, dan hiperbola (menyimak); 2.6 menjelaskan kaidah penggunaan tanda baca pada kalimat langsung dan tidak langsung (membaca); 3.4 menceritakan kembali topik dan ide pokok pada teks nonfiksi tertulis dan visual (berbicara dan mempresentasikan); 4.3 membandingkan informasi pada teks fiksi dan teks nonfiksi dengan topik yang sama dalam bentuk tabel (menulis); 4.4 menulis teks fiksi atau nonfiksi menggunakan huruf kapital dan tanda baca yang tepat (menulis).


A. Bagian-Bagian Buku Fiksi dan Nonfiksi Jenis buku dapat dibedakan menjadi buku fiksi dan buku nonfiksi. Buku fiksi adalah buku yang berisi karangan atau rekaan dan bertujuan untuk menghibur. 1. Buku fiksi


∙ Memakai cerita rekaan penulis. ∙ Bertujuan untuk menghibur dan menceritakan suatu peristiwa. ∙ Memiliki alur cerita dan pesan moral. ∙ Menggunakan bahasa yang konotatif, menarik dan komunikatif. ∙ Memberikan tekanan emosi dan perasaan pada pembaca. Buku fiksi memiliki ciri-ciri sebagai berikut.


Buku nonfiksi adalah buku yang berisi fakta atau hal-hal yang benar-benar terjadi dalam kehidupan sehari-hari. 2. Buku nonfiksi


▪ Berisi penjelasan tentang suatu hal atau objek tertentu yang faktual. ▪ Memiliki penjelasan masuk akal. ▪ Bahasa yang digunakan bersifat denotatif atau bermakna sebenarnya (tidak bermakna ganda). ▪ Dapat berupa fakta atau opini. ▪ Dapat dilengkapi gambar, seperti grafik, tabel, atau diagram. Berikut ciri-ciri buku nonfiksi.


1. Kover Berikut bagian-bagian buku secara umum. ▪ Kover atau sampul buku merupakan bagian pelindung paling luar buku. ▪ Kover berguna untuk penyajian nama penulis, penerbit, garis besar isi buku, serta gambar kover.


▪ Kover depan merupakan tampilan depan atau muka buku. ▪ Kover belakang merupakan kover yang terletak pada belakang buku. Bagian kover belakang biasa berisi garis besar isi buku, alamat penerbit, serta ISBN buku. ▪ Punggung buku merupakan pelindung ketebalan buku yang terletak di samping atau antara kover depan dan belakang. Kover atau sampul buku terdiri atas:


Kover depan Kover belakang Punggung buku Perhatikan contoh kover atau sampul buku berikut.


2. Halaman Preliminary ▪ Halaman preliminary merupakan halaman pendahuluan yang disertakan sebelum informasi atau isi utama buku disampaikan. ▪ Halaman ini terletak di antara kover dan isi buku. ▪ Halaman ini dapat memuat informasi, seperti nama penulis atau nama penerjemah, nama penerbit, copyright (hak cipta) buku, dan daftar isi.


3. Bagian Utama (Isi) ▪ Bagian ini memuat dan membahas informasi atau materi inti dari sebuah buku. ▪ Materi inti dapar disajikan dalam beberapa bab dan disertai ilustrasi.


4. Bagian Postliminary ▪ Bagian ini merupakan bagian akhir untuk menutup isi buku. ▪ Bagian ini diletakan antara bagian utama dengan kover belakang buku. a. glosarium atau daftar kata beserta penjelasannya, b. lampiran, c. biografi penulis, d. daftar pustaka, dan e. Indeks. Bagian postliminary umumnya memuat:


Unsur intrinsik cerita merupakan unsur pembangun cerita itu sendiri. Unsur intrinsik cerita meliputi tema, tokoh dan penokohan, latar, alur, amanat cerita, dan sebagainya. B. Unsur Intrinsik Cerita


1 Tema ▪ Gagasan yang menjadi latar belakang dalam cerita. ▪ Tema bersifat umum. ▪ Contoh tema dapat mengangkat permasalahan di lingkungan, pengalaman pribadi penulis, sejarah, dan pendidikan. Unsur Intrinsik Cerita


2 Tokoh dan Penokohan ▪ Pelaku dalam sebuah cerita. ▪ Tokoh terbagi atas tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh utama merupakan tokoh yang menjadi fokus utama dalam cerita dan biasanya hadir dari awal hingga akhir cerita. Tokoh tambahan merupakan tokoh yang umumnya muncul beberapa kali dalam cerita. Tokoh tambahan dapat menjadi pendukung ataupun penentang tokoh utama. ▪ Penokohan merupakan watak atau karakter tokoh yang terdapat dalam sebuah cerita.


3 Latar ▪ Gambaran tempat, waktu, dan suasana dalam cerita. Latar tempat menjelaskan letak kejadian atau peristiwa dalam cerita terjadi. Latar waktu menjelaskan kapan kejadian atau peristiwa dalam cerita terjadi. Latar suasana menjelaskan gambaran suasana dalam sebuah cerita.


4 Alur ▪ Rangkaian kronologi peristiwa dalam cerita. ▪ Berikut jenis-jenis alur cerita. Alur maju disajikan sesuai dengan urutan waktu dari awal ke akhir. Alur mundur dimulai dari akhir cerita ke awal cerita. Alur mundur disebut juga kilas balik. Alur campuran merupakan gabungan antara alur maju dan alur mundur. Jadi, rangkaian peristiwanya melompat-lompat antara peristiwa masa lampau dengan masa sekarang.


5 Amanat Pesan moral yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca melalui cerpen. Contoh pesan moral: Kita tidak boleh membeda-bedakan dalam berteman.


C. Majas Metafora, Personifikasi, dan Hiperbola ▪ Majas merupakan ungkapan penyampaian pesan yang menggunakan kata-kata kiasan. ▪ Dalam bahasa Indonesia dikenal berbagai jenis majas. Misalnya, majas metafora, majas personifikasi, dan majas hiperbola.


1. Majas Metafora Majas metafora merupakan majas yang memakai analogi atau perumpamaan terhadap dua hal yang berbeda.


Contoh: ∙Amalia dipanggil kutu buku oleh teman-teman karena suka membaca. (Kutu buku artinya ‘suka membaca’.) ∙Kemenangannya berturut-turut membuat ia tinggi hati kepada teman-temannya. (Tinggi hati artinya ‘sombong’.) ∙Si jago merah telah melahap habis toko pakaian di depan rumahku. (Si jago merah artinya ‘kobaran api’.)


2. Majas Personifikasi Majas personifikasi adalah majas yang digunakan untuk membandingkan benda tidak hidup seolah-olah memiliki sifat seperti manusia.


Contoh: ∙ Petir berteriak hingga mengejutkan seisi rumah. ∙ Alarm bernyanyi membangunkan aku yang sedang tertidur pulas. ∙ Ombak di laut berkejaran.


3. Majas Hiperbola Majas hiperbola merupakan ungkapan yang berlebihan dan tidak masuk akal.


Contoh: ∙ Kamar Bondan sudah seperti kapal pecah. (Kapal pecah artinya ‘sangat berantakan’.) ∙ Air matanya mengalir deras saat menonton drama kesukaannya. (Mengalir deras artinya ‘menangis tersedu-sedu’.)


D. Tanda Baca dalam Kalimat Langsung dan Kalimat Tidak Langsung Kalimat langsung merupakan hasil kutipan langsung dari pernyataan seseorang atau pembicaraan seseorang.


Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang digunakan untuk menyampaikan atau melaporkan kembali ucapan orang lain.


1. Diapit oleh tanda baca petik dua (“...”). Kaidah Penulisan Kalimat Langsung Contoh: “Aku hendak mencari buku fabel, Doni,” kata Bima kepada Doni.


2. Huruf pertama pada kalimat yang dipetik, ditulis menggunakan huruf kapital. Kaidah Penulisan Kalimat Langsung Contoh: Ibu berkata, “Hati-hati di jalan, Nak!”


3. Terdapat tanda koma (,) untuk memisahkan kalimat langsung dari bagian lain dalam kalimat. Kaidah Penulisan Kalimat Langsung Contoh: Beni bertanya, “Di mana bukumu, Heri?”


1. Berupa kalimat berita. 2. Tidak terdapat tanda petik (“...”). 3. Terdapat perubahan kata ganti orang pada bagian kalimat yang dikutip. Kaidah Penulisan Kalimat Tidak Langsung


Kata ganti orang pertama menjadi kata ganti orang ketiga. saya/aku→ ia/dia kami → mereka Kata ganti orang kedua menjadi kata ganti orang pertama. kamu → saya/aku/nama orang Kata ganti orang kedua jamak kita atau kalian menjadi kami atau mereka, tergantung pada konteks kalimat. Kaidah Penulisan Kata Ganti Orang dalam Kalimat Tidak Langsung


Kaidah Penulisan Kalimat Tidak Langsung 4. Berkata lugas menggunakan kata hubung bahwa, sebab, supaya, agar, tentang, dan sebagainya.


Contoh Penulisan Kalimat Langsung dan Kalimat Tidak Langsung Contoh kalimat langsung: “Aku dari perpustakaan,” ujar Rara kepada Nia. Contoh kalimat tidak langsung: Rara berkata kepada Nia bahwa ia dari perpustakaan.


Ayo, ingat kembali ciri-ciri dan cara menemukan ide pokok pada sebuah teks. E. Ide Pokok dalam Teks Nonfiksi


• Ide pokok merupakan ide atau gagasan dasar untuk mengembangkan paragraf. • Ide pokok disebut juga gagasan pokok, pikiran pokok, gagasan utama, atau pikiran utama. • Dengan ide pokok, kita dapat memahami keseluruhan informasi sebuah teks.


Ciri-ciri ide pokok ▪ Inti dari sebuah paragraf atau pusat pembahasan. ▪ Bersifat umum dan dapat dijabarkan. ▪ Memiliki ide pendukung sebagai penjelas atau penguat ide pokok.


Cara menemukan ide pokok Bacalah atau dengarkan teks dengan saksama. Cermatilah kalimat secara berulang. Tentukan kalimat utama pada paragraf (awal, tengah, atau akhir). Ide pokok berada pada kalimat utama, sedangkan kalimat lain merupakan ide pendukungnya.


Buku adalah jendela dunia. Kegiatan membaca buku merupakan suatu cara untuk membuka jendela tersebut agar kita bisa mengetahui lebih tentang dunia yang belum kita tahu sebelumnya. Kegiatan tersebut dapat dilakukan oleh siapa saja, anak-anak, remaja, dewasa, maupun orang-orang yang telah berusia lanjut. Ide Pokok Ide Pendukung Bacalah contoh paragraf berikut.


Informasi merupakan pemberitahuan, kabar, atau berita tentang sesuatu.


Cara menemukan informasi ▪ Bacalah atau dengarkan judul dan isi teks dengan saksama. ▪ Cermatilah setiap kalimatnya secara berulang. ▪ Mencatat isi pokok bacaan. ▪ Menjawab pertanyaan yang diberikan.


Buku adalah jendela dunia. Kegiatan membaca buku merupakan suatu cara untuk membuka jendela tersebut agar kita bisa mengetahui lebih tentang dunia yang belum kita tahu sebelumnya. Kegiatan tersebut dapat dilakukan oleh siapa saja, anak-anak, remaja, dewasa, maupun orang-orang yang telah berusia lanjut. Bacalah kembali contoh paragraf berikut.


Informasi paragraf tersebut adalah sebagai berikut. Buku adalah jendela dunia. Kegiatan membaca buku merupakan cara untuk membuka jendela tersebut. Dengan membaca buku, kita bisa mengetahui hal yang belum diketahui sebelumnya. Kegiatan membaca buku dapat dilakukan oleh siapa saja.


F. Membandingkan dan Menulis Teks Sebelum membandingkan isi kedua teks, kamu perlu menemukan informasi dalam teks.


1. Bacalah atau simaklah keseluruhan teks dengan cermat. 2. Pahamilah isi teks tersebut. Pada teks fiksi, kamu dapat mencermati unsur intrinsik cerita, seperti tema, tokoh, watak tokoh, latar, alur, dan amanat cerita. Cermatilah pula konflik dan cara tokoh dalam menyelesaikan konflik tersebut. Berikut langkah-langkah menemukan informasi, baik dalam teks fiksi maupun teks nonfiksi.


Pada teks nonfiksi, cermatilah isi teks dengan membuat pertanyaan adiksimba.


Mengapa peristiwa atau kejadian dalam teks terjadi? Apa peristiwa yang dibahas dalam teks tersebut? Di mana peristiwa atau kejadian dalam teks terjadi? Kapan peristiwa atau kejadian dalam teks terjadi? Siapa saja yang terlibat pada peristiwa dalam teks? Bagaimana peristiwa atau kejadian dalam teks dapat diselesaikan?


3. Tandai atau catatlah informasi yang kamu temukan. 4. Pastikan informasi yang kamu temukan benar atau sudah menjawab pertanyaan.


1. Catatlah persamaan isi kedua teks. Misalnya, kesamaan tema, nama tempat, atau tokoh. 2. Catatlah perbedaan isi kedua teks. Misalnya, perbedaan jenis teks dan tokoh atau orang yang dibahas dalam teks. 3. Gunakan tabel ketika membandingkan isi teks. Berikut langkah-langkah membandingkan isi teks.


Tentukan ide pokok dan ide pendukung. Pada teks fiksi, tentukan unsur intrinsik cerita. Cara menulis teks (fiksi dan nonfiksi) Tentukan tema tulisan. Pada teks fiksi, rangkailah alur cerita. Pada teks nonfiksi, rangkailah ide pokok dan ide pendukung menjadi paragraf padu. Perhatikan tanda baca dan ejaan yang benar.


Click to View FlipBook Version