A. PENDAHULUAN
1. DESKRIPSI
Materi ajar ini berisi materi kelas 2, tema 7 Kebersamaan, subtema 4
Kebersamaan di tempat wisata, pembelajaran 1 yang terdiri dari muatan Bahasa
Indonesia, Matematika dan SBdP. Materi Bahasa Indonesia tentang dongeng
binatang/fabel tentang hidup rukun. Materi Matematika tentang pecahan 1/2,
1/3, dan 1/4. Materi SBdP tentang pengolahan bahan alam dan buatan dalam
berkarya . Uraian materi dikemas dengan menarik disertai dengan gambar dan
bahasa yang mudah dipahami oleh siswa.
2. Capaian Pembelajaran
1. Siswa dapat menganalisis isi dongeng tentang sikap hidup rukun dengan
benar. (C4)
2. Siswa dapat menentukan pecahan 1/2 sebagai bagian dari keseluruhan
menggunakan benda-benda konkret dalam kehidupan sehari-hari dengan
benar. (C3)
3. Siswa dapat menentukan pecahan 1/3 sebagai bagian dari keseluruhan
menggunakan benda-benda konkret dalam kehidupan sehari-hari dengan
benar. (C3)
4. Siswa dapat menentukan pecahan 1/4 sebagai bagian dari keseluruhan
menggunakan benda-benda konkret dalam kehidupan sehari-hari dengan
benar. (C3)
5. Siswa dapat mengelompokkan bahan – bahan yang dapat digunakan untuk
membuat karya hiasan dengan benar. (C3)
6. Siswa dapat menyusun laporan sederhana tentang pembuatan karya hiasan
dari bahan buatan dengan tepat. (C6)
7. Siswa dapat membuat karya hiasan dari bahan buatan dengan baik. (C6, P2)
3. Petunjuk Belajar
Berdoa terlebih dahulu sebelum mempelajari materi.
Ikutilah petunjuk yang ada.
Kerjakan setiap tugas dengan teliti.
Tanyakan hal yang belum dipahami kepada guru atau
yang mendampingimu.
4. Peta Konsep
B. URAIAN MATERI
A. BAHASA INDONESIA
1. Dongeng binatang (fabel) tentang hidup rukun
ASAL USUL KOTA SURABAYA
Dahulu, di lautan sering terjadi perkelahian antara ikan hiu sura dengan
buaya. Mereka berkelahi hanya karena berebut mangsa. Keduanya sama-sama
kuat, sama-sama tangkas, sama-sama cerdik, sama-sama ganas, dan sama-sama
rakus. Sudah berkali-kali mereka berkelahi, namun belum pernah ada yang
menang ataupun yang kalah. Akhirnya mereka mengadakan kesepakatan.
Sura : “Aku bosan terus-menerus berkelahi, Buaya.”
Buaya : “Aku juga, Sura. Apa yang harus kita lakukan agar kita
Sura
tidak berkelahi ?”
Buaya : “Untuk mencegah perkelahian di antara kita, sebaiknya
kita membagi daerah kekuasaan menjadi dua. Aku
berkuasa sepenuhnya di dalam air dan harus mencari
mangsa di dalam air. Sedangkan kamu berkuasa di daratan
dan mangsamu harus yang berada di daratan. Sebagai
batas antara daratan dan air, kita tentukan batasnya,
yaitu tempat yang dicapai oleh air laut pada waktu pasang
surut!”
: “Baik, aku setujui gagasanmu itu !”
Dengan adanya pembagian wilayah kekuasaan, maka tidak ada lagi
perkelahian antara Sura dan Buaya. Keduanya telah sepakat untuk menghormati
wilayah masing-masing.
Namun pada suatu hari, ikan hiu Sura mencari mangsa di sungai. Hal ini
dilakukan dengan sembunyi-sembunyi agar Buaya tidak mengetahui. Mula-mula hal
ini memang tidak ketahuan. Tetapi pada suatu hari, Buaya memergoki perbuatan
ikan hiu Sura ini. Tentu saja Buaya sangat marah melihat hiu Sura melanggar
perjanjiannya.
Buaya : “Hai Sura, mengapa kamu melanggar peraturan yang telah
kita sepakati berdua ? Mengapa kamu berani memasuki
Sura sungai yang merupakan wilayah kekuasaanku ?”
Buaya : “Aku melanggar kesepakatan ? Bukankah sungai ini berair.
Bukankah aku sudah bilang, bahwa aku adalah penguasa di
Sura air?”
Buaya
Sura : “Apa ? Sungai itu tempatnya di darat, sedangkan daerah
Buaya kekuasaanmu ada di laut, berarti sungai itu adalah daerah
Sura kekuasaanku !”
: “Tidak bisa ! Aku kan tidak pernah bilang kalua di air itu
hanya air laut, tetapi juga air sungai.”
: “Kau sengaja mencari gara-gara, Sura !”
: “Tidak ! ku kira alasanku cukup kuat dan aku memang di
pihak yang benar!”
: “Kau sengaja mengakaliku. Aku tidak sebodoh yang kau
kira !”
: “Aku tidak peduli kau bodoh atau pintar, yang penting air
sungai dan air laut adalah kesukaanku !”
Karena tidak ada yang mau mengalah, maka pertempuran sengi tantara ikan
hiu Sura dan Buaya terjadi lagi. Pertarungan kali ini semakin seru dan dahsyat.
Buaya mendapat gigitan hiu Sura di pangkal ekornya sebelah kanan.
Selanjutnya, ekornya itu terpaksa selalu membengkok ke kiri. Sementara ikan
Sura juga tergigit ekornya hingga hamper putus, lalu ikan Sura kembali ke lautan.
Buaya puas telah dapat memertahankan daerahnya.
Pertarungan antara ikan Hiu yang Bernama Sura dan Buaya ini sangat
berkesan di hari masyarakat Surabaya. Oleh karena itu, nama Surabaya selalu
dikait-kaitkan dengan peristiwa ini. Dari peristiwa inilah kemudian dibuat lambing
kota Surabaya, yaitu gambar “ikan sura dan buaya”.
Purnomosidi. Dkk. (2017: 166-169)
2. Pengertian hidup rukun
Manusia merupakan makhluk sosial.
Manusia tidak dapat hidup sendiri.
Manusia butuh manusia lainnya.
Oleh karena itu manusia harus hidup rukun.
Rukun artinya saling menyayangi dan menghargai.
Rukun artinya tidak berselisih.
Jika ada perselisihan itu artinya tidak rukun.
Hidup rukun dimulai dari lingkungan keluarga.
Keluarga yang rukun akan saling membantu.
Misalnya mengerjakan pekerjaan rumah.
Di sekolah pun kita harus hidup rukun.
Menghormati guru dan menghargai teman.
Dengan teman tidak boleh saling mengganggu dan saling
bertengkar.
Firdaus, Ferawati. DKK (2019)
3. Contoh hidup rukun
Rukun bersama teman bermain Rukun bersama masyarakat
Rukun bersama teman di sekolah Rukun bersama keluarga
Astuti, Irene M J. DKK (2017)
B. MATEMATIKA
Tahukah kamu ?
Apakah makanan kesukaan ikan hiu dan buaya yang
membuat mereka berebut ?
Ya benar! Mereka sangat menyukai daging hewan yang ada
disekelilignya.
Apabila ikan hiu dan buaya sangat menyukai daging, makanan apa yang
paling kalian sukai ?
Ibu membeli sebuah pizza di toko kue. Ibu ingin membagi pizza untuk Siti,
Dayu dan Edo. Agar mereka tidak bertengkar, maka ibu harus membagi
pizzanya dengan ukuran yang sama besar. Bagaimana cara membaginya ?
Perhatikan penjelasan di bawah ini !
Pecahan sederhana (1/2, 1/3, 1/4)
1. Pecahan ½
Perhatikan gambar di bawah ini !
Satu dibagi 2 bagian yang sama.
Nilai tiap bagian satu per dua atau seperdua atau setengah
Yang di arsir 1 dari 2 bagian, lambang pecahan itu adalah ½
Contoh pecahan ½ :
Nilai 1 apel sebelum dipotong adalah 1
Nilai 1 potong apel adalah 1/2
2. Pecahan 1/3
Perhatikan gambar di bawah ini !
Satu dibagi 3 bagian yang sama.
Nilai tiap bagian satu per tiga atau sepertiga
Yang di arsir 1 dari 3 bagian, lambang pecahan itu adalah 1/3
Contoh pecahan 1/3 :
Nilai 1 pizza sebelum dipotong adalah Nilai 1 potong pizza adalah 1/3
1
2. Pecahan ¼
Perhatikan gambar di bawah ini !
Satu dibagi 4 bagian yang sama.
Nilai tiap bagian satu per empat atau seperempat
Yang di arsir 1 dari 4 bagian, lambang pecahan itu adalah ¼
Contoh pecahan ¼ :
Nilai 1 potong roti adalah 1/4
Dayat, Tri. Dkk. (2008)
C. SBdp
Hallo anak-anak ! Masih ingatkah kalian hewan apa saja
yang ada dicerita asal usul kota Surabaya ? ya benar! Ada
ikan hiu sura dan buaya. Coba perhatikan gambar karya
hiasan yang berbentuk buaya di bawah ini !
Menurut anak-anak apa perbedaan dari kedua karya
tersebut ? Ternyata bahan yang digunakan untuk
membuat karya tersebut berbeda. Pada gambar A, buaya dibuat
menggunakan tanah liat, sedangkan pada gambar B buaya terbuat dari
plastisin.
Gambar A Gambar B
PENGOLAHAN BAHAN ALAM DAN BUATAN
DALAM BERKARYA
1. Bahan alam
Bahan alam merupakan semua bahan yang terdapat di lingkungan sekitar dan
diciptakan oleh Allah.
Contoh bahan alam :
Tanah liat Daun-daunan Batu-batuan
Biji-bijian Cangkang telur Kulit kerang
2. Bahan buatan
Bahan buatan adalah bahan yang dibuat oleh manusia untuk memenuhi
kebutuhannya.
Contoh bahan buatan :
Kertas origami Plastisin Manik-manik
Sedotan Koran Kain
Google.com
3. Contoh karya hiasan dari bahan alam dan buatan
a. Bahan alam
Google.com
b. Bahan buatan
Google.com
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Irene M J. Dkk. (2017). Tema 1 Hidup Rukun Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Buku Siswa SD/MI Kelas
II. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemdikbud.
Dayat, Tri. Dkk. (2008). Matematika untuk Sekolah
Dasar/Ibtidaiyah Kelas III. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Firdaus, Ferawati. Dkk. (2019). Modul Hidup Rukun. Sidoarjo :
Universitas Muhamadiyyah SIdoarjo. Diunduh dari :
http://eprints.umsida.ac.id/7622/1/Modul%20Hidup%20Ru
kun.pdf pada tanggal 28 Desember 2021.
Purnomosidi. Dkk. (2017). Tema 7 Kebersamaan Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013 Buku Siswa SD/MI Kelas II.
Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemdikbud.