The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

E-book untuk kelas X SMA-MA

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by arinikusumadewi17, 2021-03-24 02:36:04

Modul Struktur Atom

E-book untuk kelas X SMA-MA

Keywords: Perkembangan atom,Nomor massa nomor atom,Teori atom mekanika kuantum

MODUL
PEMBELAJARAN
STRUKTUR ATOM

ARINI KUSUMA DEWI
PENDIDIKAN KIMIA
UIN WALISONGO SEMARANG

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan
saya kemudahan sehingga saya dapat menyelesaikan Modul
ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan Modul ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
kepada Junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang
mana kita nanti-nantikan syafaatnya di akhirat kelak.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT
atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa kesehatan
fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan Modul sebagai tugas dari mata
kuliah Media Pembelajaran Kimia dengan judul
“STRUKTUR ATOM”.

Penulis tentu menyadari bahwa modul ini masih
jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk
modul ini, agar modul ini nantinya dapat menjadi modul
yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada modul ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak khususnya kepada Dosen saya yang telah
membimbing dalam menulis modul ini. Demikian, semoga
modul ini dapat bermanfaat. Terimakasih.

Sosa, 17 Maret 2021

Penulis

i

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………… i
DAFTAR ISI…………………………………………………………. ii
STRUKTUR ATOM……………………………………………….. 1

1. Perkembangan Teori Atom………………………. 1
2. Nomor Atom dan Nomor Massa……………….. 15
3. Teori Atom Mekanika Kuantum……………….. 16
GLOSARIUM ……………………………………………………….. 33
RANGKUMAN……………………………………………………… 36
SOAL LATIHAN…………………………………………………… 38
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………… 41

ii

PERKEMBANGAN TEORI ATOM

Istilah “atom” berasal dari kata a = tidak dan
tomos = potong, tidak dapat dibagi. Istilah atom tersebut
pertama kali dikemukakan oleh filsuf Yunani Democritus
(460-370) untuk menyatakan keberadaan partikel
terkecil dari suatu materi yang tidak dapat dibagi lagi.
Seiring dengan perkembangan peralatan eksperimen,
maka setelah 2000 tahun berlalu, teori atom
berkembang dengan pesat.
1. Penemu teori atom “ Demokritus”

Demokritus terkenal karena teori atomnya
yang pertama di dunia. Ia menjelaskan bahwa
terdapat partikel-partikel kecil yang senantiasa
bergerak dan bertabrakan. Demokritus
menjelaskan deskripsinya mengenai alam semesta
yang tak terbatas. Sebagian dari ide-idenya
dibicarakan oleh para filsuf Yunani Kuno lainnya,
contohnya Aristoteles. Ia yang memberikan kita
beberapa rincian mengenai teori atom. Atom
berasal dari Kata Yunani yakni atomos, (a = tidak,
tomos = memotong) tidak dapat dipotong atau tidak
dapat dibagi lagi.

Sumber : Eksplorasi 5 jenis model atom
kimia kelas 10

1

Sebelum para ahli mengemukakan pendapat
mereka sudah terlebih dahulu Allah mencantumkan
didalam A-Quran tentang atom. Yaitu dalam Qur’an
surah Al-Zalzalah ayat 7-8 :

Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan
seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat
(balasan) nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan
kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan
melihat balasannya pula. (QS. Al-zalzalah ; 7-8).

Didalam dua ayat diatas, terdapat kata dzarrah
adalah lebih halus dari debu. Istilah dzarrah juga
sudah dipakai oleh para ahli fisika arabi untuk
menyebutkan kata atom, selain kata dzarrah atom
juga disebut dengan aljauharulfard yang artinya
benda yang sangat halus dan tidak dapat dibagi-bagi
lagi. Dalam ayat ini juga terlihat bahwa atom itu
mempunyai berat (massa) dan besaran. Karena
dalam ayat ini disebutkan “seberat zarrah” berarti
atom (zarrah) mempunyai massa.

Sepeninggal Demokritus, Teori atom modern mulai
dikembangkan pada awal tahun 1800-an oleh
ilmuwan bernama John Dalton. Namun dua ribu
tahun sebelumnya, teori atom Demokritus memiliki
argumentasi bahwa:

2

1) Dunia ini semuanya terbuat dari atom
2) Atom adalah partikel terkecil dari sebuah

materi, terlalu kecil untuk kita lihat.
3) Menurut demokritus tidak dapat dibagi,

menurutnya atom tidak dapat dipotong
menjadi partikel yang lebih kecil.
4) Atom telah bergerak selamanya dan tetap
akan bergerak selamanya.
5) Atom mempunyai bermacam-macam
bentuk dan ukuran yang tidak terbatas, yang
mengarah ke atom-atom zat yang berbeda
yang mempunyai sifat berbeda.
6) Objek yang dapat kita lihat terbuat dari
atom yang saling terhubung.
7) Perubahan yang tampak disebabkan oleh
pengendalian ulang dan pergerakan atom.

Dari perspektif ilmiah modern, banyak pernyataan
Demokritus mengenai atom Demokritus yang salah.
Tetapi Demokritus menjelaskan seluruh alam
semesta menggunakan teori partikel mikroskopis.
Gagasan Demokritus bahwa atom selalu bergerak
merupakan hal yang benar dan luar biasa. Banyak
ilmuwan modern pada awalnya menolak eksistensi
atom. Namun, seluruh penolakan itu akhirnya
berakhir saat Albert Einstein menerangkan sebuah
teori mengenai gerak Brownian sebagai tabrakan
partikel pada tahun 1905.

3

Walaupun 2.300 tahun sebelumnya, Demokritus
telah membuktikan interaksi antara partikel
sebagai tabrakan. Kemudian ada juga tes percobaan
lempeng emas oleh Ernest Rutherford pada tahun
1909, yang membuktikan bahwa ada materi dalam
gumpalan kecil. Dengan wawasan yang luar biasa,
Demokritus mengakui kehampaan merupakan
sesuatu. Demokritus merupakan orang yang
percaya bahwa waktu dan atom tidak mempunyai
permulaan. Semua yang kita lihat diciptakan oleh
tabrakan dan agregasi atom.

2. Teori Atom Dalton
Pada tahun 1808 ilmuan berkebangsaan

inggris, John Dalton mengemukakan teorinya
tentang materi atom yang dipublikasikan dalam A
New System of Chemical Philosophy, yang memuat
lima pernyataan berikut.

1) Materi terdiri atas atom yang tidak dibagi
lagi

2) Semua atom dari unsur kimia tertentu
mempunyai massa yang sama begitu pula
semua sifat lainnya

3) Unsur kimia lain akan memiliki jenis atom
yang berbeda

4) Atom tidak dapat dihancurkan dan tidak
dapat diubah selama reaksi kimia

5) Suatu senyawa terbentuk dari unsur-
unsurnya melalui penggabungan atom yang
tidak sejenis dengan perbandingan
sederhana.

4

Sumber : Eksplorasi 5 jenis model atom
kimia kelas 10

Kelebihan teori Dalton:

1) Dapat menerangkan Hukum kekekalan
massa (Hukum Lavoiser)

2) Dapat menerangkan hukum perbandingan
tetap (Hukum Proust).

Kelemahan teori Dalton :

1) Tidak dapat menerangkan sifat listrik atom
2) Pada kenyataannya atom dapat dibagi lagi

menjadi partikel yang lebih kecil yang
disebut partikel subatomik.

3. Model Atom Thomson
Pada tahun 1897 seorang fisikawan inggris,

Joseph John Thomson menemukan electron, yaitu
suatu partikel bermuatan negative yang leboh
ringan daripada atom. Dia memperlihatkan bahwa
electron merupakan partikel bermuatan negatif
yang lebih ringan dari pada atom.

5

Dia memperlihatkan bahwa electron merupakan
partikel subatomik. Dari penemuan ini J.J Thomson
mengemukakan hipotesis sebagai berikut: “Karena
electron bermuatan negatif, sedangkan atom
bermuatan listrik netral, maka haruslah dalam atom
ada muatan listrik positif yang mengimbangi
muatan electron tersebut”. Maka diusulkanlah
suatu model atom yang dikenal dengan model atom
roti kismis sebagai berikut.

1) Atom terbentuk bola pejal bermuatan positif
yang homogen

2) Elektron bermuatan negatif tersebar
didalamnya (seperti kismis yang tersebar
didalam roti)

Sumber : teori atom Thomson artikel dan
materi kimia
Pengetahuan tentang adanya partikel yang lebih
kecil ini ternyata telah dijalaskan didalam Al-Qur’an
surah Yunus ayat 61.

6

Artinya : Kamu tidak berada dalam suatu keadaan
dan tidak membaca suatu ayat dari Al-Quran dan
kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan
Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu
melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan
Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi
ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan
tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan
(semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh
Mahfuzh). (QS. Yunus; 61)

Dalam ayat tersebut diatas terdapat kata dzarrah
yang dalam bahasa arab diartikan atom. Allah
mengetahui segala hal yang ada dibumi maupun
dilangit baik hal tersebut tersembunya maupun
yang terlihat yang ukurannya lebih kecil dari atom
maupun yang lebih besar, dan semuanya telah
tertulis dalam kitab “Lauh Mahfudz”. Secara jelas
dalam ayat tersebut Allah menyebutkan bahwa
terdapat sesuatu yang lebih kecil dari dzarrah atau
atom itu sendiri. Pada ayat ini disebutkan “sebesar
zarrah” berarti atom (zarrah) mempunyai besaran,
sedangkan yang lebih kecil daripadanya telah
ditemukan yaitu, proton, electron dan neutron
(bagian dari atom). Dengan demikian terbukti
bahwa Al-Quran lebih dahulu mengungkapkan teori
atom tersebut beberapa abad sebelum para ilmuan
kimia menemukan teori tentang adanya partikel
penyusun atom yang ukurannya lebih kecil dari
atom itu sendiri, yaitu proton, electron dan neutron,

7

meski nama-nama partikel penyusun itu tidak
dijelaskan secara gambling didalam Al-Quran, hal
ini karena Allah ingin kita senantiasa berfikir
sehingga ada keinginan untuk meneliti tentang
segala kejadian alam yang akan membuat kita
semakin yakin akan kekuasaan Allah yang tertulis
dalam Al-Quran.

Kelebihan teori Thomson:

1) Dapat menerangkan adanya partikel yang
lebih kecil dari atom yang disebut partikel
subatomic

2) Dapat menerangkan sifat listrik atom

Kelemahan teori Thomson:

1) Tidak dapat menerangkan fenomena
penghamburan sinar alfa pada lempeng tipis
emas.

4. Model Atom Rutherford
Rutherford adalah seorang ilmuan fisika

yang berkecimpung dalam masalah atom, ia telah
berhasil menemukan bukti bahwa dalam atom
terdapat inti atom yang bermuatan positif yang
berukuran jauh lebih kecil dari ukuran atom,
tetapi massa atom hampir seluruhnya berasal dari
massa intinya. Berdasarkan temuannya tersebut,
Rutherford menyusun model atom dan
memperbaiki model atom Thomson.

8

Model atom Rutherford mengambarkan atom
terdiri atas inti yang bermuatan positif dan berada
pada pusat atom, serta elektron bergerak melintasi
inti separti halnya planet-planet mengitari
matahari. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar berikut ini:

Sumber : Eksplorasi 5 jenis model atom kelas 10

Meskipun demikian model atom Rutherford
mempunyai kelemahan, diantaranya tidak mampu
untuk menerangkan mengapa elektron tidak jauh
ke inti atom akibat gaya tarik elektrostatis inti
terhadap elektron. Berdasarkan satu azas fisika
klasik, elektron sebagai partikel bermuatan bila
mengitari inti yang muatannya berlawanan,
lintasannya akan berbentuk spiral sehingga
akhirnya jauh keinti.

(Unggul, 2007) Berdasarkan uraian di atas maka
jelas terlihat beberapa kelemahan dari teori
Rutherford tersebut, diantaranya:

1) Tidak dapat menerangkan struktur atom
yang stabil

2) Tidak dapat menerangkan spectrum atom,
dan

9

3) Karena memancar energi, jari-jari elektron
akan mengecil dan akhirnya akan bersatu
dengan inti, sedangkan kenyataannya tidak.

Mengenai konsep atom Rutherford ini di dalam
Al-Quran secara tersirat sudah Allah paparkan,
yaitu yang terdapat dalam surah Yasin ayat 6;

Artinya : Maha suci Tuhan yang telah menciptakan
pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang
ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka
maupun dari apa yang tidak mereka ketahui. (QS.
Yaasin ; 36)

5. Model Atom Bohr
Kegagalan model atom Rutherford adalah

ketidak mampuannya menerangkan mengapa
elektron dapat berputar disekeliling inti tanpa
ditarik oleh inti sehingga bergabung. Baru pada
tahun 1913 Niels Bohr menyusun teori berdasarkan
atom Rutherford dan teori kuantum, yaitu:

1) Atom terdiri dari inti yang bermuatan
positif dan disekitarnya beredar elektron-
elektron yang bermuatan negative.

2) Dalam atom, elektron beredar mengelilingi
inti atom pada orbit tertentu yang dikenal
sebagai keadaan gerakan yang stasioner
yang selanjutnya disebut dengan tingkat
energi utama atau bilangan kuantum atau
kulit (n).

10

3) Sepanjang elektron berada dalam lintasan
stasioner energi akan konstan, sehingga
tidak ada cahaya yang dipancarkan.

4) Elektron hanya dapat berpindah dari
lintasan stasioner yang lebih rendah ke yang
lebih tinggi jika menyerap energi. Dan
sebaliknya, jika elektron berpindah dari
lintasan stasioner yang tinggi ke yang
rendah terjadi pembebasan energi.(Michel,
1999).

Sumber : Konfigurasi electron, bohr dan mekanika
kuantum
Elektron-elektron tersebut bergerak mengelilingi
inti yang terbagi atas beberapa kulit, seperti terlihat
pada tabel di bawah ini:

11

Nomor kulit dan nama kulit dari suatu atom
sering disebut dengan bilangan kuantum, tiap-tiap
kulit dibagi dalam sub kulit seperti yang terlihat
pada tabel di atas. Masing-masing kulit dapat
mempunyai elektron maksimum sebesar 2n2,
dimana n adalah bilangan kuantum, tetapi harus
didasari pada azas Pauli.

Azas Pauli mengatakan bahwa tidak mungkin ada
dua elektron yang memiliki lintasan-lintasan
dengan bilangan-bilangan kuantum yang tetap
sama. Banyaknya elektron yang diperkenankan dari
masing-masing sub adalah: untuk s = 2 elektron, p=6
elektron, untuk d=10 elektron dan f=14 elektron.

Namun walaupun demikian teori Niels Bohr juga
masih memiliki banyak kelemahan, yaitu: Bohr
hanya dapat menerangkan spectrum dari atom yang
mengandung satu electron dan tidak sesuai dengan
spectrum atom berelektron banyak. Selain itu dia
tidak mampu pula menerangkan atom dapat
membentuk molekul melalui ikatan kimia.

Berdasarkan teori atom bohr dalam Al-Quran juga
sudah dijelaskan secara tersirat dalam surah Yunus
ayat 5:

12

Artinya: Dia-lah yang menjadikan matahari
bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya
manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi
perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui
bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah
tidak menciptakan yang demikian itu melainkan
dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda
(kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang
mengetahui.

6. Model Atom Mekanika Gelombang (Model Atom
Modern)
Pada tahun 1920 Louis Victor de Broglie
(ahli fisika prancis, dengan teori sifat gelombang
dari materi) Werner Karl Heisenberg (ahli fisika
Jerman, dengan prinsip ketidakpastian) dan Erwin
Schrodinger (ahli fisika Australia, dengan
persamaan gelombang partikel ) berhasil
menemukan teori atom modern (disebut juga teori
atom mekanika kuantum). Asumsi yang mendasari
teori atom modern adalah sebagai berikut:
1) Electron dalam mengelilingi inti bergerak
seperti gelombang
2) Karena gerak gelombang dari electron ini
maka kedudukan electron disekeliling inti
menjadi tak tertentu (prinsip
ketidakpastian Heisenberg)

13

3) Suatu daerah disekitar inti dimana
kebolehjadian menemukan electron besar
disebut orbital electron, orbital electron
dapat diketahui dengan menyelesaikan
persamaan gelombang Schrodinger,
Penyelesaian persamaan gelombang
schrodinger akan menghasilkan bilangan
kuantum.

Sumber : teori mekanika gelombang,
merriam webstar.

14

NOMOR ATOM DAN NOMOR MASSA

Nomor atom suatu unsur menyatakan jumlah
proton yang terdapat dalam inti atom. Karena atom
bersifat netral, jumlah proton (muatan positif) dalam
atom sama dengan jumlah electron (muatan negatif).
Oleh karena itu, nomor atom juga menyatakan jumlah
elektron yang terdapat dalam atomnya. Nomor massa
suatu untur menyatakan jumlah proton dan neutron
yang terdapat dalam inti atomnya. Menurut tata cara
penulisan internasional IUPAC (the international union
of pure and applied chemistry), ada empat tempat
disekit lambing unsur (a,b)

Z = lambang unsur
a = nomor atom

= Jumlah proton = jumlah electron

b = nomor massa

= jumlah proton (p) + neuron (n)

Isotop, Isobar, Isoton

Isotop adalah suatu unsur yang mempunyai
nomor atom sama, tetapi massanya berbeda. Dengan

kata lain, isotop adalah suatu unsur yang jumlah
protonnya sama, tetapi jumlah neutronnya berbeda.

Contohnya adalah 2142 dengan 2125 dan 2126 , 162
dengan 163 , 164 dan 186 dengan 187 , serta 174
dengan 175 .

15

Penyelidikan dengan spektrograf massa menunjukkan
bahwa hampir semua unsur erdapat sebagai campuran
isotop. Kadang-kadang dijumpai pula nilai massa suatu
unsur pecahan karena massa yang tertulis tersebut
merupakan massa rata-rata dari isotop-isotopnya.

Isobar adalah unsur-unsur yang nomor
massanya sama, etapi nomor atomnya berbeda.
Contohnya, 1325 dengan 1326 dan 174 dengan 164

Isoton adalah unsur-unsur yang berbeda, tetapi
mempunyai jumlah neutron yang sama. Contohnya 2131
dengan 1224 .

TEORI ATOM MEKANIKA KUANTUM

Teori atom mekanika kuantum merupakan
penyempurnaan dari teori atom Bohr. Teori ini didasari
oleh hipotesis de Broglie dan prinsip ketidakpastian
Heisenberg.
1. Hipotesis de Broglie

Meskipun teori atom Bohr cukup
memuaskan untuk menerangkan sejumlah garis-
garis spectrum hidrogen, teori tersebut tidak dapat
menerangkan banyak fakta eksperimen.

16

Misalnya, teori atom Bohr tidak dapat menerangkan
electron dapat didifraksikan melalui sebuah Kristal
(peristiwa difraksi hanya dapat diterangkan dengan
teori gelombang). Sebenarnya, gerakan electron
dalam atom sangat rumit dan sama sekali tidak
dapat digambarkan dengan lintasan yang berupa
lingkaran atau elips.

Louis de Broglie (1924) mengemukakan bahwa

electron yang bergerak mempunyai sifat-sifat

gelombang. Ia menggabungkan persamaan Einstein

(energi suatu partikel bermassa m)

E = mc2 (1.4)

Dengan persamaan Planck (energi suatu gelombang

berfrekuensi v)

E = hv (1.5)

Persamaan (1.4) = persamaan (1.5)

mc2 = hv = ℎ
m=ℎ


(1.6)

De Broglie berpendapat jika sesuatu merupakan
gelombang sebagaimana sinar dipertimbangkan
sebagai aliran suatu partikel maka ia mengusulkan
bahwa suatu partikel seperti electron dapat
dipikirkan sebagai gelombang. Tidak seperti sinar
yang berjalan dengan kecepatan tetap, electron
berjalan dengan kecepatan tidak tetap (bervariasi).

17

Substitusi kecepatan cahaya (c) pada persamaan

(1.6) dengan kecepatan electron (v) menghasilkan

persamaan (1.7)

m = ℎ atau = ℎ (1.7)


= panjang gelombang

m = massa elektron

h = tetapan planck

v = kecepatan electron

2. Prinsip Ketidakpastian Heisenberg
Ketidakpastian Heisenberg pada prinsipnya

berkaitan dengan suatu partikel kecil yang bergerak
dengan kecepatan tinggi seperti electron atom
logam. Prinsip ini dikemukakan oleh Werner
Heisenberg (1926). Mekanika klasik tentang
gerakan didasarkan pada pengetahuan tentang
momentum dan posisi dari suatu partikel yang
bergerak. Kita dapat mengukur kecepatan benda
besar yang sedang bergerak dan menentukan
posisinya dengan ketepatan yang tinggi, misalnya
kecepatan bola kaki. Hal ini berbeda dengan
gerakan electron dalam atom. Prinsip
ketidakpastian Heisenberg menyatakan bahwa :

Momentum dan posisi dari suatu partikel yang
kecil tidak dapat diketahui secara bersamaan

(simultan) dengan derajat kepastian.

18

Untuk mengilustrasikan prinsip ketidakpastian
tersebut, dapat dibayangkan suatu cahaya dari
partikel kecil yang bergerak sepanjang sumbu x
seperti diilustrasikan pada Gambar 2.17
Untuk menempatkan suatu partikel pada sinar,
dibuatlah celah agar sinar dapat lewat melalui celah
dengan lebar Δ (Gambar 2.17(a)). Gerakan
gelombang partikel menghasilkan difraksi yang
menghamburkan sinar sehingga arah momentum
partikel menyebar. Ketidakpastian momentum
dapat dituliskan Δ ( ).

19

Jika celah dikecilkan (Δ berkurang) untuk
memperbaiki kepastian pengukuran posisi,
penghamburan momentum Δ ( ) bertambah
(Gambar 2.17(b)). Dengan demikian, dapat
dibayangkan bahwa makin tepat usaha untuk
mengukur posisi suatu partikel, kepastian
momentumnya makin berkurang. Heisenberg
menunjukan bahwa batas terkecil ketidakpastian
adalah ketetapan Planck. Hal ini berarti bahwa
perkalian Δ dan Δ ( ) sama /lebih besar dari h.
Δ x Δ ( ) ≥ ℎ

(h = tetapan Planck).

Karena ketetapan Planck (h) berharga
sangat kecil (6,625 x 10-34 Js). Ketidakpastian dalam
pengukuran posisi atau momentum suatu objek
yang besar, seperti pelemparan bola kaki,
diabaikan. Tumbukan antara foton sinar yang
memiliki sangat tinggi dengan elektron akan
mengubah momentum elektron. Akibatnya
pengukuran akan menjadi salah.

Prinsip ketidakpastian Heisenberg
menerangkan Bohr beranggapan bahwa elektron
memiliki orbit yang tepat. Dengan demikian, posisi
(r) dan momentum (mv) diketahui dengan tepat. Ini
tidak sesuai dengan prinsip Heisenberg dan
merupakan kelemahan teori atom Bohr.

20

3. Mekanika Gelombang (Mekanika Kuantum)
Teori mekanika kuantum juga menjelaskan

bahwa atom tersusun atas kulit–kulit dan masing-
masing kulit terdiri atas subkulit-subkulit. Untuk
menggambarkan letak elektron-elektron dalam
atom dikenalkan istilah bilangan kuantum. Dalam
teori mekanika kuantum, dikenal empat macam
bilangan kuantum, yaitu bilangan kuantum utama
(n), bilangan kuantum azimuth (l), bilangan
kuantum magnetic (m), dan bilangan kuantum spin
(s).

a) Bilangan Kuantum Utama (n)
Bilangan kuantum utama menentukan
tingkat energi electron dan sesuai dengan
tingkat energi atom bohr (menunjukkan
lintasan electron atau kulit atom). Pada
umumnya, electron yang tingkat energinya
lebih tinggi adalah elektron yang jauh dari
intinya. Analoginya dapat dipikirkan tingkat
electron dalam atom mirip dengan rak buku.
Untuk meletakkan buku rak pertama,
diperlukan energi yang lebih sedikit
dibandingkan rak keempat. Buku-buku
tidak dapat diletakkan diantara rak
sebagaimana elektron tidak dapat
menempati ruangan diantara tingkat energi.
Masing-masing tingkat energi terdiri atas
satu atau lebih subtingkat energi yang
mengandung elektron-elektron dengan
energi yang identik (sama).

21

Harga bilangan kuantum utama merupakan
bilangan bulat positif dan dimulai dari satu.
Tabel 1.1 Beberapa kulit-kulit berdasarkan
bilangan kuantum utamanya.

Sumber: General Chemistry, Hill J. W, Petrucci R. H,
Mc Creary T. W, dan Perry S. S

b) Bilangan Kuantum Azimut (Bilangan
Kuantum Sekunder (ℓ)
Bilangan kuantum azimut merupakan
ukuran momentum sudut orbital elektron.
Bilangan kuantum ini menunjukkan
disubtingkat energi/ subkulit /sub lintasan
mana elektron bergerak dan menentukan
bentuk orbital. Harga bilangan kuantum
azimuth bergantung pada harga bilangan
kuantum utamanya. Untuk suatu harga n,
terdapat beberapa harga ℓ yang mungkin,
yaitu dari ℓ = 0 hingga ℓ = n-1. Biasanya
subkulit dengan l = 1, 2, 3,…, (n –1) diberi
simbol s, p, d, f, dan seterusnya. Bilangan
kuantum azimuth (l) menggambarkan
bentuk orbital.

22

Selain itu, pada atom yang memiliki dua
electron atau lebih bilangan kuantum
azimuth (l) juga menyatakan tingkat energi.
Untuk kulit yang sama, energi subkulit akan
meningkat dengan bertambahnya nilai l.
Jadi, subkulit s memiliki tingkat energi yang
terendah, diikuti subkulit p, d, f, dan
seterusnya.
Tabel 1.2 Subkulit pada bilangan kuantum
azimuth (l).

Sumber: General Chemistry, Hill J. W, Petrucci R.
H, Mc Creary T. W, dan Perry S. S

c) Bilangan kuantum magnetik (m)
Bilangan kuantum magnetik (m) membagi
bilangan kuantum azimut menjadi orbital-
orbital. Jumlah bilangan kuantum magnetik
(m) untuk setiap bilangan kuantum azimut
(l) dimulai dari m = –l sampai m = +l.
Tabel 1.3 Hubungan bilangan kuantum
utama (n), bilangan kuantum azimuth (l),
dan bilangan kuantum magnetik (m).

23

Sumber: General Chemistry, Hill J. W, Petrucci R.
H, Mc Creary T. W, dan Perry S. S

Dari Tabel 1.3 terlihat subkulit s mempunyai
1 orbital, subkulit p mempunyai 3 orbital,
subkulit d mempunyai 5 orbital, dan
subkulit f mempunyai 7 orbital.

d) Bilangan kuantum spin (s)
Bilangan kuantum spin (s) menunjukkan
arah putaran atau spin atau rotasi sebuah
elektron pada sumbunya. Arah rotasi
elektron bisa searah jarum jam (clockwise)
atau berlawanan arah dengan jarum jam
(anticlockwise). Oleh karena itu diberi nilai
±1. Arah rotasi yang searah jarum jam diberi

2

notasi +1 atau simbol ↑. Sedangkan yang

2

berlawanan arah dengan jarum jam diberi
notasi – 1 atau ↓ . Bilangan kuantum spin

2

merupakan dasar pengisian elektron dalam
orbital.

24

Elektron-elektron yang ada dalam atom
tidak mungkin berada dalam keadaan yang
sama persis antara satu atom dengan atom
lain. Keberadaan elektron dalam atom
bersifat khas. Prinsip ini dikemukakan oleh
Wolfgang Pauli, 1925 (dikenal Pauli). Pauli
mengusulkan postulat bahwa sebuah
elektron dapat berada dalam dua
kemungkinan keadaan yang ditandai
dengan bilangan kuantum spin +1 atau – 1,

22

atau dengan kata lain setiap orbital hanya
dapat ditempati oleh maksimal dua elektron
dengan spin yang berbeda.

4. Bentuk dan orientasi orbital
Bentuk orbital terkait dengan bilangan kuantum
azimuth (l). Orbital-orbital yang memiliki bilangan
kuantum azimuth (l) yang sama akan memiliki
bentuk yang sama pula. Bentuk orbital merupakan
fungsi 2 dari fungsi gelombang Schrödinger.
Sedangkan orientasi orbital terkait dengan bilangan
kuantum magnetik (m).

25

a. Orbital s
Bentuk orbital s memiliki satu orbital
dengan bentuk seperti bola, sehingga tidak
tergantung pada sudut manapun. Orbital s
hanya terdapat 1 nilai m, sehingga hanya
terdapat 1 orientasi, yaitu sama ke segala
arah.

b. Orbital p
Orbital p berbentuk cuping-dumbbell (bagai
balon terpilin). Subkulit p memiliki tiga
orbital. Pada subkulit ini terdapat 3 nilai m
(–1, 0, +1) sehingga terdapat 3 orientasi
yang satu dan lainnya membentuk sudut
90◦.

c. Orbital d
Orbital d memiliki 5 orbital dengan bentuk
yang kompleks dan orientasi yang berbeda.
Empat orbital pertama memiliki bentuk
yang sama, sedangkan satu orbital memiliki
bentuk yang berbeda.

26

Kelima orbital itu adalah dyx, dxz, dyz, dx2y2,
dan dz2. Untuk lebih jelas, perhatikan
gambaran orbital subkulit d di bawah ini.

d. Orbital f
Mempunyai bentuk orbital yang lebih rumit
dan lebih kompleks dari pada orbital d.
Setiap subkulit f mempunyai 7 orbital
dengan energi yang setara. Orbital inihanya
digunakan untuk unsur-unsur transisi yang
letaknya lebih dalam.

5. Konfigurasi electron
Konfigurasi elektron yang akan dibahas

tidak begitu jauh dari yang telah dikenal, hanya saja
dalam konfigurasi elektron kali ini diterapkan pada
mekanika gelombang. Pada mekanika gelombang
atau mekanika kuantum, elektron-elektron dalam
suatu atom akan tersebar ke dalam orbital-orbital
(s, p, d, f, dan seterusnya).

27

Bagaimana pengisian elektron ke dalam orbital?
Pengisian orbital oleh elektron mengikuti aturan
dengan memperhatikan tiga hal, yaitu asas AufBau,
asas larangan Pauli, dan asas Hund.

a. Asas AufBau
Menurut asas AufBau, pada kondisi normal
atau pada tingkat dasar, elektron akan
menempati orbital yang memiliki energi
terendah terlebih dahulu dan diteruskan ke
orbital yang memiliki energi lebih tinggi.
Untuk memudahkan dalam pengisian
elektron diberikan tahap-tahap pengisian
elektron dengan menggunakan jembatan
ingatan sebagai berikut.

Arah anak panah menyatakan urutan
pengisian orbital. Dengan demikian urutan
pengisian elektron berdasarkan gambar
tersebut berurut-urut 1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s,
3d, 4p, 5s, 4d, 5p, dan seterusnya. Pengisian
elektron harus satu persatu dan setiap
orbital hanya boleh diisi oleh maksimal 2
elektron.

28

b. Asas larangan Pauli
Pauli mengemukakan hipotesisnya yang
menyatakan bahwa dalam satu atom tidak
mungkin dua elektron mempunyai keempat
bilangan kuantum sama. Misal, 2 elektron
akan menempati subkulit 1s. Tiga bilangan
kuantum pertama akan mempunyai nilai
yang sama (n = 1, l = 0, m = 0). Untuk itu
bilangan kuantum yang terakhir, yaitu
bilangan kuantum spin(s) harus
mempunyai nilai berbeda (+1 tau – 1 ).

22

Dengan kata lain, setiap orbital maksimal
hanya dapat terisi 2 elektron dengan arah
spin berlawanan. Sebagai contoh, pengisian
elektron pada orbital 1s digambarkan
sebagai berikut.

↑↓

Mengapa pada satu orbital hanya dapat
ditempati maksimal oleh dua elektron?
Karena jika ada elektron ketiga, maka
elektron tersebut pasti akan mempunyai
spin yang sama dengan salah satu elektron
yang terdahulu dan itu akan melanggar asas
larangan Pauli dengan demikian tidak
dibenarkan. Jumlah elektron maksimal
untuk tiap subkulit sama dengan dua kali
dari jumlah orbitalnya.

29

 orbital s maksimal 2 elektron,
 orbital p maksimal 6 elektron,
 orbital d maksimal 10 elektron, dan
 orbital f maksimal 14 elektron,

c. Asas Hund
Frederick Hund, 1927 (dikenal Hund)
mengatakan “dalam suatu subkulit tertentu,
tiap orbital di isi oleh satu elektron terlebih

dahulu sebelum ada orbital yang memiliki
dua, dan elektron-elektron dalam orbital
tersebut spinnya parallel” Untuk lebih
memahaminya, perhatikan gambaran
pengisian elektron pada orbital p. Contoh
pengisian yang benar.
Contoh pengisian yang salah.

Untuk penulisan konfigurasi elektron yang
mempunyai jumlah elektron besar dapat
dilakukan penyederhanaan.

30

Penyederhanaan dilakukan dengan
menuliskan simbol dari unsur gas mulia
yang mempunyai nomor atom di bawahnya,
diikuti dengan penulisan kekurangan
jumlah elektron setelah gas mulia tersebut.

d. Penyimpangan konfigurasi electron
Berdasarkan eksperimen, terdapat
penyimpangan konfigurasi elektron dalam
pengisian elektron. Penyimpangan
pengisian elektron ditemui pada elektron
yang terdapat pada orbital subkulit d dan f.

Penyimpangan pada orbital subkulit d
dikarenakan orbital yang setengah penuh
(d5) atau penuh (d10) bersifat lebih stabil
dibandingkan dengan orbital yang hampir
setengah penuh (d4) atau hampir penuh (d8
atau d9). Dengan demikian, jika elektron
terluar berakhir pada d4, d8 atau d9 tersebut,
maka satu atau semua elektron pada orbital
s (yang berada pada tingkat energi yang
lebih rendah dari d) pindah ke orbital
subkulit d. Lihat beberapa contoh dalam
Tabel 1.4.

31

Tabel 1.4 Penyimpangan pada orbital d

Sumber : General Chemistry, Petrucci R. H,
Harwood W. S, dan Herring G. F
Pada orbital f, sebagaimana dengan
penyimpangan konfigurasi dalam orbital d,
maka konfigurasi elektron yang berakhir
pada orbital f juga mengalami
penyimpangan. Penyimpangan dalam
pengisian elektron dalam orbital ini
disebabkan oleh tingkat energi orbital saling
berdekatan hampir sama. Penyimpangan ini
berupa berpindahnya satu atau dua
elektron dari orbital f ke orbital d. Lihat
beberapa contoh dalam Tabel 1.5
Tabel 1.5 Penyimpangan pada orbital f.

Sumber: General Chemistry, Petrucci R. H,
Harwood W. S, dan Herring G. F

32

GLOSARIUM

Asas Aufbau : Asas pembangunan atom selngkah demi
selangkah agar diperoleh konfigurasi electron atom
unsur dengan energy minimum.

Atom : Partikel yang tersusun oleh partikel yang lebih
sederhana, yaitu proton, electron, neutron.

Aturan Hund : dalam satu subtingkatan energy tertentu,
tiap orbital dihuni oleh satu electron terlebih dahulu
sebelum ada orbital memiliki sepasang electron dan
electron-elektron tunggal dalam orbital-orbital itu
spinnya akan parallel.

Bilangan Kuantum : Seperangkat bilangan ( umumnya
bulat atau kelipatan dari 1 ) yang digunakan untuk

2

menandai nilai khusus suatu variabel, diantara nilai-
nilai diskret yang terpilih, yang dibolehkan untuk
variabel itu.
Bilangan Kuantum Azimut : Bilangan kuantum yang
menunjukkan bentuk orbital, misalnya ℓ = 0, bentuk
orbital adalah bola.
Bilangan Kuantum Magnetik : Bilangan kuantum yang
menunjukkan orientasi orbital didalam ruang.

33

Bilangan Kuantum Spin : Bilangan kuantum yang memiliki
harga +1 jika momen sudut spin searah dengan arah

2

medan magnet eksternal atau -1 jika momen sudut

2

spin berlawan arah dengan arah medan magnet
ekternal.

Bilangan Kuantum Utama : Bilangan kuantum dengan
simbol n yang memiliki harga 1,2,3,.. dan menentukan
ukuran orbital atom.

Isobar : Dua nuklida atau lebih yang memiliki nomor massa
yang sama

Isoton : Atom-atom yang memiliki jumlah neutron sama

Isotop : Nuklida dengan nomor atom sama, tetapi bilangan
massa berbeda.

Ketidakpastian Heisenberg : Kecepatan dan kedudukan
partikel tidak dapat ditentukan dengan cermat
sekaligus.

Konfigurasi electron : 1. Susunan awan electron yang
mengintari inti atom; 2. Penataan electron dalam
awan electron itu; 3. Pembagian electron kedalam
orbital.

Kuantum : besaran diskret (mempunyai batas yang tajam
sehingga terbedakan) minimum suatu parameter
fisika, seperti energy dan momentum, yang diamati
sebagai tak kontinu dalam alam.

34

Massa Atom : Massa atom netral atau nuklida; satuan
massa atom ini adalah 1 massa atom karbon (12C)

12

atau setara dengan 1,6604 x 10-24 g
Mekanika Kuantum : Mekanika yang mempelajari sifat

atom, molekul, dan partikel lain berdasarkan
hubungan dualitas antara gelombang radiasi dari
materi.
Neutron : Partikel netral dengan nomor massa 1.
Nomor Atom : Bilangan bulat yang menunjukkan banyak
proton didalam inti.
Orbital : Fungsi gelombang dalam atom atau molekul yang
menggambarkan daerah/ruang disekitar inti atom
tempat electron bergerak; tiap orbital hanya
ditempati oleh paling banyak satu pasang electron.
Proton : Partikel elementer dengam muatan elektrik positif
yang sama besar dengan muatan elektrik electron dan
massa sebesar 1,67 x 10-24 g (nomor massa =1)

35

RANGKUMAN

1. Teori atom Thomson didasari penemuan elektron,
teori atom Rutherford didasari penemuan inti atom,
teori atom bohr didasari spectrum garis yang
dihasilkan oleh suatu unsur pada temperatur tinggi.

2. Atom terdiri atas tiga partikel dasar, yaitu proton
(partikel bermuatan positif), neutron (partikel tidak
bermuatan), dan elektron (partikel bermuatan
negatif)

3. Isotop (nomor atom sama, nomor massa berbeda),
isobar (nomor massa sama, nomor atomnya
berbeda), isoton (unsur-unsur yang berbeda, tetapi
mempunyai jumlah neutron yang sama).

4. Erwin Schrödinger (1926) mengemukakan teori
mekanika gelombang atau mekanika kuantum.
Heissenberg, dengan asas ketakpastian
Heissenberg, sehingga persamaan Schrödinger
tidak memberitahukan tepatnya keberadaan
elektron itu, melainkan menjelaskan kemungkinan
bahwa elektron akan berada pada daerah tertentu
pada atom. Pada model Bohr, elektron berada pada
garis edar tertentu, pada model Schrödinger
kemungkinan untuk tingkat energi elektron yang
diberikan.

5. Bilangan kuantum dikenalkan dalam teori
mekanika kuantum. Ada 4 bilangan kuantum, yaitu
bilangan kuantum utama, bilangan kuantum azimut,
bilangan kuantum magnetik, dan bilangan kuantum
spin.

36

6. Penempatan elektron dalam keempat bilangan
kuantum harus memenuhi :
a. asas AufBau, berbunyi pada kondisi normal
elektron akan menempati orbital yang
memiliki energi terendah dahulu, baru
kemudian ke energi yang lebih tinggi
b. asas larangan Pauli, yaitu dalam satu atom
tidak mungkin dua elektron mempunyai
keempat bilangan kuantum sama, dari sini
dua elektron yang mengisi kulit harus dalam
posisi spin berlautanan.
c. asas Hund, yaitu pengisian elektron adalah
satu persatu dengan arah spin sama baru
setelah itu diisi elektron dengan arah spin
berbeda.

37

SOAL LATIHAN

A. Pilihlah Jawaban yang paling tepat

1. Ilmuan yang menemukan elektron adalah….

a) John Dalton d) E. Goldstein

b) Thomson e) Milikan

c) Rutherford

2. Deret bilangan kuantum yang sesuai untuk

elektron 3d adalah…

a) n = 3 , ℓ = 2 , m = -3 , s = +1

2

b) n = 3 , ℓ = 3 , m = +2 , s = - 1

2

c) n = 3 , ℓ = 1 , m = 0 , s = +1

2

d) n = 3 , ℓ = 1 , m = 0 , s = +1

2

e) n = 3 , ℓ = 2 , m = -1 , s = +1

2

3. Nomor atom suatu unsur adalah 26 dan bilangan

massa salah satu isotopnya adalah 56. Jumlah

proton, elektron, dan neutron yang terdapat

dalam atom unsur tersebut adalah…

a) Proton 30, electron 26, dan neutron 26

b) Proton 56, electron 26, dan neutron 56

c) Proton 26, electron 26, dan neutron 56

d) Proton 26, electron 26, dan neutron 82

e) Proton 26, electron 26, dan neutron 30

4. Bilangan kuantum yang menentukan bentuk

lintasan elektron adalah bilangan kuantum….

a) Utama d) Spin

b) Azimut e) primer

c) Magnetik

38

5. Spesi yang mempunyai jumlah elektron yang

sama dengan 1326 adalah…..
a) 1375 - d) 3162 2+
b) 1326 + e) 2173 3+
c) 4108 2+
6. Unsur 1399 mempunyai konfigurasi elektron…
a) 1 2 2 2 2 6 3 2 3 6 3 1

b) 1 2 2 2 2 6 3 2 3 6 4 1

c) 1 2 2 2 2 6 3 2 3 5 3 5

d) 1 2 2 2 2 6 3 2 3 6 4 1

e) 1 2 2 2 2 6 3 2 3 6 4 2 3 10 4 6 5 2 4 1

7. Nomor atom belerang adalah 16. Dalam anion

sulfida S2-, Konfigurasi elektronnya adalah…..

a) 1 2 2 2 2 6 3 2 3 4

b) 1 2 2 2 2 6 3 2 3 6

c) 1 2 2 2 2 6 3 2 3 2

d) 1 2 2 2 2 6 3 2 3 4 4s2

e) 1 2 2 2 2 6 3 2 3 2 4s2

8. Pada pengisian orbital-orbital yang setingkat,

elektron-elektron tidak membentuk pasangan

terlebih dahulu sebelum masing-masing orbital

setingkat terisi sebuah elektron. Aturan tersebut

dikemukakan oleh….

a) Aufbau d) Sommerfeld

b) Pauli e) Hund

c) Schrodinger

9. Dalam suatu konfigurasi electron, electron

terakhir mempunyai bilangan kuantum n =3, ℓ =

1 , m = 0, s = +1 . jika atom itu memiliki neutron

2

sebanyak 15, nomor massa atom itu adalah….

a) 30 d) 25

b) 29 e) 22

c) 27

39

10. Pasangan dibawah ini yang tergolong isobar
adalah….

a) 2113 dengan 2141
b) 174 dengan 2114
c) 1377 dengan 2309
d) 1399 dengan 2309
e) 174 dengan 2141

B. Kerjakan Soal-soal berikut dengan tepat

1. Hitunglah jumlah proton, electron, dan neutron

untuk

a. 186 b. 1351
2. Suatu sinar merah mempunyai panjang

gelombang 7.000 Å.

a. Berapa frekuensi sinar tersebut?

b. Berapa joule energinya?

3. Berapa meter panjang gelombang sinar proton

yang berkecepatan 1,38 x 107 cm/s? diketahui

massa proton 1,67 x10-24 g, h = 6,63 x 10-34 kg m2

s-1

4. Suatu unsur X mempunyai electron valensi 2.

Salah satu electron valensinya memiliki bilangan

kuantum n = 3, ℓ = 0, m = 0, s = - 1
2
a. Tentukan konfigurasi elektron X

b. Unsur apa X tersebut ?

5. Berapa nomor atom dan nomor massa unsur-

unsur berikut? Tuliskan pula lambang unsurnya

NO Unsur Jumlah Jumlah Jumlah
Proton Elektron Neutron

1X 7 7 7

2Y 35 35 45

3Z 18 18 22

40

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Budiman. 2013. 1700 Bank Soal Bimbingan
Pemantapan Kimia untuk SMA/MA. Bandung:
penerbit YRAMA WIDYA.

Ayu Pratiwi, Syahra, Abdul Hadjranul Fatah dan Syarpin.
2020. Analisis Materi Struktur Atom Pada Buku Teks
Kimia Kelas X SMA/MA. Jurnal Ilmiah Kanderang
Tingang.

Budi Rahardjo, Sentot. 2014. Kimia Berbasis Eksperimen 1.
Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Chang, R & Overby, J. 2011. General Chemistry: The essential
concepts sixth edition. New York: Mc-Graw Hill.

Fajar partana, Crys dan Antuni Wiyarsi. 2009. Mari Belajar
Kimia untuk SMA/MA Kelas XI IPA Jilid 2. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Fauziah, Nenden. 2009. Kimia untuk SMA dan MA kelas XI
IPA 2. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.

Harnanto, Ari dan Ruminten. 2009. Kimia 2 Untuk SMA/MA
Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.

Hendriayana, Ari, Sri Mulyani E.S, dan Siti Sundari Miswadi.
2013. Pengembangan Software Pembelajaran Mandiri
Materi Sistem Periodik Unsur dan Struktur Atom.
Journal of Innovative Science Education.

41

Intan Widiyowati, Iis. 2014. Hubungan Pemahaman Konsep
Struktur Atom Dan Sistem Periodik Unsur Dengan
Hasil Belajar Kimia Pada Pokok Bahasan Ikatan Kimia.
Vol. 3, No. 4.

Permana, irvan. 2009. MEMAHAMI KIMIA SMA/MA Kelas XI
Semester 1 dan 2, Program Ilmu Pengetahuan Alam.
Jakrta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.

Rosidah, Tin, Andari Puji Astuti dan VDR Andri Wulandari.
2017. Eksplorasi Keterampilan Generik Sains Siswa
Pada Mata Pelajaran Kimia Di SMA Negri 9 Semarang.
Jurnal Pendidikan Sains (JPS) Vol 5 No 2.

Sabarni. 2019. Lantania Jurnal Struktur Atom Berdasarkan
Ilmu Kimia dan Perspektif Al-Qur’an. Vol 7. No 1.

Tohir Karjono. 2018. Penggunaan Tabel MT Kuantum Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Struktur Atom dan Sistem Periodik Di Kelas X MIPA 5
SMAN 1 Tanjungpinang. Vol. 6 No. 1.

Kisworo, Banu dan Dewiantika Azizah. 2018. Pancasakti
Science Education Journal Pengintegrasian Materi
Struktur Atom pada Mata Pelajaran Kimia Berbasis
Nilai-nilai Qur’ani. PSEJ Volume 3. Nomor 2.

Watoni Haris A. 2013. Kimia Untuk SMA/MA Kelas X
Peminatan. Penerbit: Yrama Widya Bandung

https://www.academia.edu/37051796/KIMIA_INDUSTRI_
MACAM_MACAM_BENTUK_ORBITAL. Diakses pada
tanggal 14 maret 2021. Pukul 19.42 WIB

42

http://eprints.walisongo.ac.id/9201/1/134211125.pdf.
Diakses pada tanggal 16 Maret 2021. Pukul 14.16
WIB.

http://nurun.lecturer.uinmalang.ac.id/wpcontent/uploads
/sites/7/2011/09/MEKANIKA-KUANTUM
Persamaan-Schrodinger_.pdf. Diakses pada tanggal
16 Maret 2021. Pada pukul 14.35 WIB.

http://jos.unsoed.ac.id/index.php/tf/article/download/11
56/913. Diakses pada tanggal 17 Maret 2021. Pada
pukul 07.45 WIB.

https://www.slideshare.net/putrairawan165/buku-
struktur-atom. Diakses pada tanggal 20 Maret 2021.
Pukul 19:43 WIB.

43


Click to View FlipBook Version