EDISI
1
LEMBAGA PERS MAHASISWA KOMPEN 27 April 2022
Menyoal BLU
Sumbangsih Sivitas Akademika Polinema,
Siapa yang Diuntungkan?
Mengulik Status
Polinema Sebagai BLU
Kebijakan Perkuliahan Hybrid
di Kondisi Gencarnya BLU
Realita Kebijakan
Polinema Sebagai BLU
lpmkompen.com lpmkompen @lpmkompen LpmKompen Lpm Kompen TV lpmkompen18 rlo8427q
LEMBAGA PERS MAHASISWA KOMPEN EDISI
I
SALAM
REDAKSI
Salam Persma!
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya, koran KOM-
POST Edisi Pertama Tahun 2022 dapat diterbitkan. Kami sampaikan terimakasih atas
dukungan berbagai pihak yang telah membantu secara moral maupun material dalam
proses penerbitan KOM-POST Edisi Pertama tahun ini.
Kegiatan Bisnis Badan Layanan Umum (BLU) menjadi tema yang diangkat pada
KOM-POST kali ini, melihat banyaknya permasalahan yang kerap terjadi di dalam
Politeknik Negeri Malang (Polinema). Digelarnya kegiatan bisnis BLU oleh pihak Politeknik
Negeri Malang menuai tanda tanya besar sebagian mahasiswa, perihal dibukanya pintu
Polinema terhadap masyarakat umum namun masih sangat membatasi gerak belajar
mengajar kepada mahasiswa.
Akhir kata, dengan terbitnya KOM-POST edisi pertama ini besar harapan kami agar
produk dapat menyalurkan bermacam kritik dari pihak-pihak terkait atas kebijakan
mengenai BLU dan berbagai kendala di dalamnya, untuk kedepannya dapat ditinjau ulang
dan diperbaiki. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan, untuk
meningkatkan kualitas produk kamu selanjutnya.
SUSUNAN Reporter:
REDAKSI Mohammad Eka Paksi, Islamitasya Anniela, Ik-
Pelindung: Tuhan Yang Maha Esa rars’Jati Pramesti, Deas Mochhammad Eldar
Pemimpin Umum: Lung Sanggra Saysworo
Pemimpin Perusahaan: Vita Diah Anggraini Layouter:
Pemimpin Redaksi: Putri Sabila Rokhmah Iwan Dwi Purwanto, Annisa Hilda, Rachel Nisrin
Redaktur Media Cetak: Laras Wulansari Nasah, Wahyu Putra
Redaktur Pelaksana: Zerlina Wollwage
Fotografer:
Editor: Nazwan Azra Masir, Shinta Laurencia Dewanti
Margaretha Violina,Clauria Dwi, Dara Dinanti,
Distributor:
Nashiruddin Adli , Tauqqur Rahman Carissa Nayaka Apta, Lailia Fithrotun
01
LEMBAGA PERS MAHASISWA KOMPEN EDISI
I
EDITORIAL
Badan Layanan Umum (BLU) akses perkuliahan terhadap mahasiswanya
merupakan istilah yang masih asing dalam berkegiatan di area kampus.
di telinga kita dan jarang Ketidakseimbangan akses fasilitas kampus
dibicarakan oleh masyarakat. Perguruan antara mahasiswa dan masyarakat umum
Tinggi Negeri (PTN) BLU secara sederhana membuat beberapa orang mempertanyakan
adalah perguruan tinggi yang memiliki kebijakan kampus yang dirasa tidak adil. Hal
eksibilitas untuk mengelola organisasi, ini juga merujuk pada latar belakang
terutama pengelolaan anggaran dan dibentuknya PTN BH (Badan Hukum), kampus
keuangan dengan tujuan memberikan seolah-olah mengomersialisasikan
pelayanan kepada masyarakat berupa pendidikan. Sehingga dapat disadari bahwa,
penyediaan barang dan atau jasa yang perlu adanya pelurusan agar kampus tetap
dijual tanpa mengutamakan keuntungan. sesuai dengan tujuan pendidikan nasional
Salah satu cara pengelolaannya adalah yang tertera dalam Undang-Undang, yaitu
dengan membuka bisnis bagi masyarakat lembaga pendidikan bersifat nirlaba atau
umum. Lalu, tujuan BLU sendiri guna tidak berorientasi kepada prot.
meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat dalam rangka memajukan Oleh karena itu, sudah sepatutnya pihak-
kesejahteraan umum dan mencerdaskan pihak terkait dapat bekerjasama dalam
kehidupan bangsa dengan memberikan meluruskan tujuan utama pendidikan
eksibilitas dalam pengelolaan keuangan perguruan tinggi. Disamping itu, semua prot
berdasarkan prinsip ekonomi dan yang dihasilkan dari penyelenggaraan
produktivitas, dan penerapan praktik pendidikan harus dapat dipastikan untuk
bisnis yang sehat. Namun, apakah kembali lagi ke Tri Dharma Perguruan Tinggi
Polinema telah menerapkan sistem PTN yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian
BLU dengan maksimal? dan pengembangan, serta pengabdian
kepada masyarakat.
Gencarnya bisnis yang dilakukan oleh
Polinema dirasa menimbulkan pertanyaan
besar. Disamping gencarnya bisnis yang
dibuka, Polinema masih kurang membuka
02
LEMBAGA PERS MAHASISWA KOMPEN EDISI
I
LAPORAN UTAMA
Teras biru sebagai salah satu fasilitas kampus yang dibuka untuk
masyarakat umum. (Nazwan)
Mengulik Status Polinema Sebagai BLU
Menurut Peraturan Pemerintah umum atau layanan publik, Polinema
(PP) Nomor 23 Tahun 2005 memiliki Unit Kerja dengan nama Unit
Pasal 1 Ayat 1, Badan Layanan Pengelola Usaha (UPU) untuk
Umum (BLU) adalah instansi di pengelolaan aset. Sesuai dengan Surat
lingkungan pemerintah yang dibentuk Keputusan (SK) Direktur Polinema No.
untuk memberikan pelayanan kepada 584 Tahun 2020 mengenai daftar aset
masyarakat berupa penyediaan Barang Milik Negara (BMN), Polinema
barang dan atau jasa yang dijual memiliki beberapa aset yang dapat
tanpa mengutamakan keuntungan, dimanfaatkan sebagai layanan publik.
serta didasarkan pada prinsip esiensi Salah satunya adalah Gedung Aula
dan produktivitas. Sehingga dapat Pertamina yang dapat digunakan untuk
dikatakan bahwa BLU melaksanakan acara umum seperti resepsi pernikahan,
fungsi pemerintahan dan bisnis secara seminar, wisuda pihak luar, dan juga job
sekaligus dalam bentuk fair dengan tarif Rp 3.000.000 -
pengoptimalan layanan umum. Salah 9.000.000. Selain beberapa aset BMN
satu instansi atau perguruan tinggi yang telah disebutkan pada SK tersebut,
yang memiliki status BLU adalah baru-baru ini Polinema mendirikan
Politeknik Negeri Malang (Polinema). sebuah bisnis baru berupa coworking
Jaswandi selaku Pembantu Direktur space dengan nama Teras Biru.
(Pudir) II mengatakan bahwa dalam
menjalankan fungsi sebagai layanan
03
LEMBAGA PERS MAHASISWA KOMPEN EDISI
I
LAPORAN UTAMA
“Teras biru merupakan upaya direktur untuk melakukan aktivitas di
sebelumnya untuk optimalisasi aset, lingkungan Polinema. Dimana
dimana adanya perjanjian awal Polinema memberikan akses dan juga
penyewaan dengan mitra luar yang izin kepada masyarakat umum terkait
nantinya akan mengurus operasional penyewaan BMN, namun membatasi
tempat tersebut,” ungkap Jaswandi. mahasiswa dalam melakukan
kegiatan Organisasi Kemahasiswaan
Pelaksanaan BLU di Polinema ini Intra (OKI). Seperti yang diungkap
didasarkan pada SK Menteri Keuangan oleh Aliy Fatkhur Rohman selaku
No. 58 Tahun 2012, dimana Polinema Ketua Umum Himpunan Mahasiswa
memiliki dorongan dan kewajiban Teknik Kimia (HMTK), “Saya sering
untuk melakukan pelayanan umum bertanya-tanya, kenapa acara
dengan memanfaatkan BMN. Hal ini pernikahan tersebut diperbolehkan,
bertujuan agar adanya eksibilitas sedangkan acara untuk OKI jarang
uang yang diterima dari masyarakat diperbolehkan”. Dari permasalahan
bisa digunakan kembali untuk layanan tersebut dapat dilihat bahwa memang
masyarakat. Menurut Widjanarko masih kurangnya pengoptimalan
selaku dosen Teknik Mesin, sejauh ini mengenai pengutamaan fasilitas dan
pelaksanaan BLU di Polinema sudah layanan di Polinema. Ryan Yudhistira
berjalan cukup bagus, hanya saja masih selaku Presiden Badan Eksekutif
diperlukannya pengoptimalan terkait Mahasiswa (BEM) Polinema
fasilitas yang harus diutamakan. “Masih mengatakan bahwa pihak BEM saat
perlu ditingkatkan lagi mengenai ini tengah melakukan pengawalan
penyediaan barang atau jasa. Misalkan dan tahap riset terkait transparansi
fasilitas untuk mengerjakan dana mengenai BLU. "Dari riset yang
permesinan, dan untuk pembangunan sudah dilakukan, tahun 2015 - 2017
gedung. Itu yang seharusnya lebih terdapat peningkatan terhadap
diutamakan,” tutur Widjanarko. kualitas BLU", ujar Ryan. Ryan juga
mengatakan bahwa nantinya BEM
Dari denisi dan tujuan yang akan melakukan sosialisasi terkait
telah disebutkan, dalam pelaksanaan transparansi data yang didapat
BLU di Polinema ini terdapat kepada mahasiswa. Tidak hanya dari
kejanggalan dan ketidakseimbangan. BEM sosialisasi akan dilakukan oleh
Salah satunya yaitu ketidakmerataan Polinema, hal ini telah dituturkan oleh
pembangunan fasilitas yang ada di Jaswadi. “Kedepannya bakal ada
Polinema. Seperti pada pembangunan sebuah sosialisasi mengenai edukasi
gedung AC yang berjalan sangat dan akuntabilitas publik,” tutur
lamban. Hal ini seakan menjadi tanda Jaswandi.
tanya besar, melihat Polinema sendiri
telah melakukan 2 pembangunan bisnis 04
coworking space berupa Teras Biru dan
Merdeka Creative Space. Tidak hanya
sampai disini, terdapat sebuah
permasalahan lain terkait perizinan
LEMBAGA PERS MAHASISWA KOMPEN EDISI
LAPORAN UTAMA I
Ilustrasi dua pihak penyewa dan yang menyewakan lingkungan kampus. Padahal Anggit
gedung berjabat tangan. (Nazwan) Murdani selaku Pudir III menyatakan
bahwa dalam pelaksanaan kegiatan
Dari permasalahan yang ada, Polinema kampus prioritas yang harus
sebagai BLU mengundang beragam diutamakan adalah mahasiswa. “Bukan
respon dari sivitas akademika. Salah berarti Polinema membuka akses
satunya adalah Ari Intan Hartanti selaku seluas-luasnya untuk masyarakat
mahasiswa Jurusan Teknik Elektro umum. Namun, hal ini merupakan salah
Program Studi D4 Jaringan satu cara dalam mengelola aset secara
Telekomunikasi Digital, mengungkapkan mandiri yang nantinya hasil dari
bahwa Polinema sebagai BLU ini pengelolaan tersebut akan berbalik
menguntungkan karena dapat membantu kepada sivitas akademika Polinema,”
keuangan kampus. “Keuntunganya pasti tutur Anggit. Tentu hal ini masih perlu
berdampak pada kampus, jadi semakin adanya pengoptimalan kembali agar
banyak pemasukan dan juga bisa apa yang disampaikan dapat sesuai
memaksimalkan anggaran yang masuk,” dengan yang ada di lapangan.
tutur Intan. Namun, Intan menyayangkan Mengingat jika memang prioritas utama
bahwa hal ini menjadi tidak adil karena ada pada mahasiswa, mengapa
masyarakat umum mendapatkan akses kegiatan mahasiswa di lingkungan
masuk, tetapi mahasiswa masih dibatasi kampus masih saja dibatasi.
dalam menjalankan kegiatan di
Terlepas dari kebijakan Polinema
05 dan berbagai pro kontranya, BLU ini
diharapkan dapat mendatangkan
manfaat dari sisi pembelajaran, kualitas
penelitian dan pelayanan pengabdian
kepada masyarakat, penentuan prioritas
dan pengutamaan fasilitas Polinema,
serta terkait transparansi data masih
harus ditinjau kembali. “Lebih jelas
mengenai BLU, mungkin diadakan
sosialisasi agar mengetaui lebih lanjut
mengenai Polinema," tutur Dita Fitriana,
mahasiswa Jurusan Teknik Elektro,
Program Studi D4 Jaringan
Te l e k o m u n i k a s i D i g i t a l . A n g g i t
menambahkan bahwa BLU dapat
berdampak pada mahasiswa apabila
dilaksanakan dengan optimal, “Ketika
menjadi BLU yang semakin besar maka
fasilitas untuk mahasiswa akan
disempurnakan, maka mahasiswa akan
memiliki soft skill yang memadai
sehingga ketika turun di dunia kerja
akan mudah menyesuaikan diri.”
(Ik-rars’Jati Pramesti)
LEMBAGA PERS MAHASISWA KOMPEN EDISI
I
LIPUTAN KHUSUS Salah satu contohnya pada
pengembangan bisnis berupa coworking
Kebijakan Perkuliahan Hybrid space yaitu Teras Biru. Menurut Nanda
di Kondisi Gencarnya BLU Shabrina Putri Kurnia mahasiswa Jurusan
Teknologi Informasi Program Studi (Prodi)
Alat hand sanitizer otomatis lengkap dengan pendeteksi suhu D3 Manajemen Informatika, "Jika harga
yang terpasang di depan pintu masuk gedung AA. (Nazwan) yang dibandrol mahal seharusnya juga
didukung dengan rasa yang enak atau
Dari berbagai pengelolaan untuk porsi yang banyak," tutur Nanda. Hal
meningkatkan fasilitas dan infrastruktur tersebut membuat mahasiswa kurang
Polinema, BLU memiliki dampak positif berminat untuk datang ke Teras Biru,
bagi sivitas akademika. Menurut Martono Dwi karena pada nyatanya kualitas dari
Atmojo selaku Dosen Teknik Elektro, dana yang hidangan yang disediakan tidak
didapat dari BLU digunakan untuk membeli sebanding dengan harga yang perlu
zoom premium demi kelancaran pembelajaran dikeluarkan. Hal ini mengindikasikan
jarak jauh. Selain itu, dana tersebut juga bahwa masih kurangnya analisa dari
digunakan untuk tunjangan gaji para dosen pihak Polinema terkait bisnis yang sedang
yang belum menjadi Pegawai Negeri Sipil dikembangkan, karena dapat dilihat juga
(PNS). Serta digunakan untuk membiayai bahwa saat ini keberadaan Teras Biru
remunerasi serta tunjangan kinerja yang sedang tidak lagi menjadi minat
sebelumnya berasal dari pusat. Untuk segi mahasiswa maupun masyarakat umum.
positif adanya BLU bagi mahasiswa adalah
fasilitas dan penyediaan para expertise guna Selain coworking space Polinema
menunjang perkuliahan mahasiswa. Walaupun juga membuka teaching factory, "Dalam
dari segi positif BLU sangat menguntungkan, unit bisnis diutamakan kembali kepada
namun pada realitanya BLU di Polinema dalam mahasiswa, sebagai contoh kita akan
pengimplementasinya masih kurang maksimal. punya teaching factory tentunya hal itu
juga dapat dimanfaatkan mahasiswa.
Intinya keuntungan dari bisnis itu juga
Kembali ka mahasiswa karena lembaga
itu juga harus berkembang," ujar Anggit
selaku Pembantu Direktur (Pudir) III.
Teaching factory ini merupakan salah satu
perkembangan dari BLU, dimana tempat
tersebut akan berguna bagi para dosen
maupun mahasiswa dalam membuat
penelitian laporan akhir. Sebenarnya
dengan adanya BLU ini memang akan
berdampak baik bagi sivitas akademika
terutama bagi mahasiswa jika dilakukan
dengan maksimal.
06
LEMBAGA PERS MAHASISWA KOMPEN EDISI
I
LIPUTAN KHUSUS Ilustrasi perdebatan mahasiswa antara kuliah online
dan kuliah hybrid di tengah pandemi. (Nazwan)
Namun yang menjadi
permasalahannya adalah saat ini Memang Polinema telah
Polinema sedang gencarnya memiliki aturan dan persyaratan untuk
melakukan perkembangan bisnis BLU, memasuki area kampus, namun dirasa
seperti Aula Pertamina yang disewakan pada implementasi terkait
untuk acara resepsi pernikahan, pemaksimalan dan pemantauan masih
padahal dari kegiatan perkuliahan atau kurang. Sehingga dapat dilihat bahwa
kegiatan kemahasiswaan masih masih banyak yang tidak mematuhi
dilakukan pembatasan. Hal ini protokol Kesehatan ketika berkegiatan
disampaikan oleh Nanda yang sudah di area kampus. Hal ini diungkapkan
berkuliah tatap muka di kampus, oleh Dita Fitriana, mahasiswa Jurusan
“Kalau untuk perkuliahan, adanya BLU Teknik Elektro Prodi D4 Jaringan
ini tidak mengganggu jalannya Te l e k o m u n i k a s i D i g i t a l , b a h w a
pembelajaran, tetapi dari kegiatan penerapan protokol kesehatan di
mahasiswa sedikit mengalami masalah lingkungan Polinema masih kurang
terkait peminjaman gedung, padahal ketat. “Di Polinema itu kurang ketat,
banyak gedung dan aula yang bisa misalnya kita lagi nongkrong di gazebo
dipinjamkan,” ujarnya. Hal ini sedikit enggak pakai masker pun enggak ada
bertentangan dengan kebijakan dari yang menegur, berhimpit-himpitan pun
Anggit yang menyatakan prioritas yang enggak ada yang menegur,” ujar Dita.
diutamakan adalah mahasiswa.
Di samping berjalannya BLU,
beberapa jurusan yang ada di Polinema
melakukan perkuliahan secara hybrid.
Dimana jumlah mahasiswa yang
melakukan luring tidak diperbolehkan
lebih dari setengah jumlah mahasiswa
yang ada di dalam kelas. Hal ini sedikit
bertentangan dengan adanya bisnis
BLU, dikarenakan pembukaan akses
untuk masyarakat umum juga dapat
menyebabkan penyebaran COVID-19.
"Secara prinsip peraturan yang kita
keluarkan itu berdasarkan
kebijakannya dari pemerintah, untuk
pengecekan masyarakat umum itu
sama terkait protokol Kesehatan, yang
berbeda itu dari surat orang tua," ujar
Anggit.
07
LEMBAGA PERS MAHASISWA KOMPEN EDISI
I
LIPUTAN KHUSUS
Sebaliknya menurut Ari Intan Hartanti perkuliahan hal ini sedikit disepelekan.
mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Mengingat seharusnya pada
Prodi D4 Jaringan Telekomunikasi pembatasan sosial dalam rangka
Digital, persyaratan perkuliahan pencegahan COVID-19 harus dilakukan
luring di Polinema ini sudah baik. secara maksimal, baik untuk sivitas
“Untuk pengecekan sudah maksimal akademika maupuk akses masuk
karena harus menyertakan surat masyarakatnya umum.
keterangan orang tua untuk
mahasiswa dan menyertakan Memang Polinema sebagai BLU
sertikat vaksin, jika tidak memenuhi dapat mengelola berbagai aset berupa
syarat maka tidak bisa mengikuti infrastruktur dan fasilitas, serta sumber
pembelajaran," ujar Intan. Selain daya manusia dengan maksimal agar
protokol kesehatan yang diterapkan bisa membantu sivitas akademika.
untuk mahasiswa, pada nyatanya Namun dilihat dari sisi lain pelaksanaan
akes masuk Teras Biru dirasa juga BLU dari pengelolaan aset banyak
kurang ketat, persyaratan yang mengundang keramaian yang kurang
digunakan untuk memasuki Teras Biru memperhatikan protokol kesehatan.
hanya melalui scan QR code Peduli Sehingga hal ini dirasa kurang relevan
Lindungi tanpa melakukan cek suhu. bagi kegiatan perkuliahan yang masih
"Waktu saya kesana tingkat COVID-19 dilakukan secara hybrid. Selain itu,
sudah menurun. Tidak ada Masih adanya kelonggaran terkait
pengecekan suhu, tetapi kita wajib pengecekan syarat masuk untuk
untuk Scan QR Code agar tetap mahasiswa dalam melakukan kegiatan
terpantau," ujar Angeli Aulia Mirawati di luar perkuliahan, sehingga perlunya
mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Prodi ada peninjauan yang lebih maksimal
D3 Teknik Kimia. Dari tanggapan yang terkait protokol kesehatan baik untuk
telah dituturkan tersebut, terdapat sivitas akademika Polinema maupun
indikasi bahwa pihak Polinema masih masyarakat umum. Yang perlu dikoreksi
belum maksimal dalam menjalankan lagi adalah kesesuaian kebijakan
protokol kesehatan di lingkungan dengan tingkat prioritas yang ada di
kampus meskipun memang tingkat lapangan. "Harapan nantinya BLU
COVID-19 telah mengalami memiliki tingkat kemanfaatan yang lebih
penurunan. Hal ini dapat dilihat tinggi baik dari sisi pembelajaran,
bahwa memang dalam kegiatan kualitas penelitian, kemudian pelayanan
perkuliahan protokol kesehatan yang pengabdian kepada masyarakat," ujar
disyaratkan sudah baik, namun pada Jaswadi selaku Pudir II.
realitasnya di luar kegiatan
(Islamitasya Anniella, Moch. Deas Eldar Rama, Eka Paksi)
08
LEMBAGA PERS MAHASISWA KOMPEN EDISI
I
OPINI
Realita Kebijakan
Polinema Sebagai BLU
“(Badan Layanan Umum) BLU di Polienma ini tidak relevan dengan
(Politeknik Negeri Malang) kebijakan Polinema terlebih terkait
Polinema tergolong sejahtera, aktivitas mahasiswa di lingkungan
terbukti dari anggaran kampus. Salah satu kebijakan yang
kemahasiswaan paling besar di membuat bertanya-tanya adalah
antara Politeknik negeri di dibukanya fasilitas kampus untuk
Indonesia. Selain itu, kita sudah umum, sedangkan jalannya
mendekati ideal standard perkuliahan masih terbatas. Saat ini
perguruan tinggi dalam Polinema masih menerapkan
kemahasiswaan,” ujar Anggit kebijakan perkuliahan secara hybrid
Murdani selaku Pembantu Direktur atas dasar peraturan yang telah
(Pudir) III. Dari anggaran tersebut diberikan pusat. Terkait akses masuk
akan dikembangkan menjadi ke lingkungan Polinema tentu
berbagai fasilitas dan bisnis baru di terdapat syarat dan peraturan yang
Polinema yang manfaatnya berlaku baik untuk mahasiswa
kembali ke sivitas akademika dan ataupun masyarakat umum demi
masyarakat umum. Tentu jika mentaatri protokol kesehatan. Untuk
memang Polinema yang notabene mahasiswa yang melakukan
memiliki anggaran perkuliahan secara luring,
kemahasiswaan paling besar di persyaratan yang harus dipenuhi
antara Politeknik Negeri lain di berupa surat izin orang, sertikat
Indonesia, harusnya hal itu vaksin, serta hasil swab. Sedangkan
membawa dampak sangat baik untuk masyarakat umum, syarat yang
bagi sivitas akademika terutama diberikan hanya menggunakan
bagi mahasiswa. Dengan adanya masker dan cek suhu. Padahal jika
anggaran ini pemenuhan fasilitas dilihat dari Surat Edaran (SE) Nomor
maupun layanan untuk mahasiswa 20 Tahun 2022 terkait pelaksanaan
harusnya sudah harus maksimal. perkuliahan tatap muka, dimana
Sekarang yang menjadi dalam SE tersebut menyebutkan
pertanyaan apakah benar realita bahwa salah satu alasan
dan implementasi kebijakan diberlakukannya perkuliahan hybrid
mengenai BLU di Polinema sudah adalah pembatasan sosial berskala
baik? besar dalam rangkan penanganan
COVID-19.
Pada realitasnya kebijakan
bisnis yang sudah berjalan di
09
LEMBAGA PERS MAHASISWA KOMPEN EDISI
I
OPINI mengerti terkait prioritas Polinema.
Karena beberapa dari mahasiswa
Tent u i ni d i r a sa t i d a k r e l e v a n, mengeluhkan terkait sulitnya
dikarenakan banyaknya persyaratan perizinan untuk kegiatan di
yang harus dipenuhi mahasiswa, lingkungan kampus. Maka hal ini
sedangkan untuk akses masuk perlu adanya pelurusan dan
masyarakat umum justru sangat sosialisasi, transparansi anggaran,
mudah. serta prioritas yang diambil Polinema
terkait BLU.
Penerapan protokol kesehatan
di beberapa tempat juga masih kurang Te r l e p a s d a r i b e b e r a p a
seperti coworoking space dan permasalahan dibukanya bisnis BLU
penyewaan Aula Pertamina. Jika untuk umum sedangkan mahasiswa
memang standar mahasiswa dan masih menggunakan sistem hybrid.
masyarakat umum berbeda, kebijakan Pihak Polinema bisa meninjau ulang
tersebut seperti kurang adil, karena terkait kebijakan yang telah ada, serta
beberapa jurusan yang ada di bisa mengadakan sosialisasi dan
Polinema belum bisa mengadakan transparansi terkait BLU sesuai
pembelajaran secara luring. Untuk dengan kebijakan pusat, bukan BLU
beberapa jurusan yang sudah luring yang hanya mengutamakan
pun hanya dibatasi 50% dari jumlah anggaran saja. Dengan meninjau hal
mahasiswa di kelas. Padahal jika tersebut diharapkan bisa menjadi
dilihat pada penyewaan Aula informasi tambahan bagi mahasiswa
Pertamina untuk resepsi pernikahan dan memaksimalkan penerapa
diperbolehkan terdapat banyak orang kebijakan BLU demi kebaikan seluruh
dalam satu ruangan, tentu hal ini sivitas akadmika Polinema. Karena
sangat berbanding terbalik. jika implementasi dari BLU telah
maksimal, maka akan berdampak
Terkait prioritas BLU mengenai baik bagi sivitas akademika Polinema
penyewaan gedung, proses dan juga bagi masyarakat umum.
peminjaman gedung maupun fasilitas
kampus sedikit sulit untuk (Eka Paksi)
keberlangsungan kegiatan
mahasiswa,. Namun Anggit 10
mengatakan bahwa prioritas yang
diutamakan adalah mahasiswa.
“Tentunya kita perlu melihat dulu jika
kegiatan mahasiwa sangat penting,
maka tidak bisa menerima pihak luar,
jadi intinya prioritas mahasiswa
diutamakan,” ujar Anggit. Jika
memang benar prioritas dari BLU itu
sendiri mahasiswa, seharusnya dalam
penerapannya bisa terlaksana secara
maksimal supaya mahasiswa bisa
merasakan dampak positif dan
LEMBAGA PERS MAHASISWA KOMPEN EDISI
I
HASIL RISET Apakah mahasiswa mengetahui bisnis apa saja
yang dijalankan oleh Polinema?
Bagaimana tanggapan mahasiswa terhadap Ya Tidak
isu disewakannya gedung Aula Pertamina
sebagai fasilitas umum? Bagaimana tanggapan mahasiswa tentang
dibukanya cafe baru di dalam kampus?
Ya Tidak Tidak pernah
kuliah ofine
Bagaimana tanggapan mahasiswa mengenai Setuju Tidak setuju Tidak tertarik
protokol kesehatan selama perkuliahan hybrid?
Apakah mahasiswa merasa adil dengan dibukanya
pintu Polinema terhadap masyarakat umum, namun
masih membatasi mahasiswanya sendiri untuk
berkegiatan di lingkungan kampus?
Memadai Tidak memadai Tidak menanggapi Ya Tidak Tidak menanggapi
11
LEMBAGA PERS MAHASISWA KOMPEN EDISI
I
KOMIK Narator : Mohammad Eka Paksi
Ilustrator : Zerlina Wollwage
12
LEMBAGA PERS MAHASISWA KOMPEN
KOLOM
KRITIK DAN
SARAN