TAPE
Siapa yang tidak mengenal tape, rasanya seluruh orang Indonesia tahu dan pernah mengkonsumsi
tape. Tapi, apakah anak-anak tahu bagaimana proses pembuatan pada tape? Yuk simak bacaan
tentang tape!
Tape adalah salah satu makanan fermentasi tradisional yang berasal dari Jawa Barat. Tape
adalah makanan yang resepnya diperoleh dari warisan turun-temurun orang-orang dahulu yang
tetap digunakan sampai saat ini. Walaupun berasal dari Jawa Barat kita tetap dapat menemukan tape
di berbagai tempat lainnya di Indonesia. Sebagai kuliner tradisional keberadaan tape haruslah dijaga
dan dikembangkan mutunya agar memiliki nilai jual yang tinggi.
Tape diproduksi melalui proses fermentasi yang diperoleh dengan cara mengukus bahan
mentah, ditambah dengan ragi kemudian disimpan atau diperam dalam jangka waktu tertentu pada
suhu ruang. Mutu tape yang baik ditandai dengan aroma yang harum, enak, legit, dan tidak menyengat
karena terlalu tinggi kadar alkoholnya Fermentasi tape dipengaruhi oleh mikroorganisme yang
terdapat pada ragi yang ditambahkan ke dalam singkong atau beras ketan.
Proses pembuatan tape melibatkan peran
mikroorganisme Saccharomyces cerevisiae. Orang awam
biasa menyebut mikroorganisme ini dengan nama ragi
tape. Selain Saccharomyces cerevisiae, jamur Aspergillus
sp. dan bakteri Acetobacter aceti juga berperan dalam
pembuatan tape. Mikroorganisme yang terdapat pada ragi
tape memiliki peranan yang sinergis, artinya
mikroorganisme tersebut akan bekerja bersama untuk
mengubah bahan baku dari singkong atau beras ketan
menjadi tape.
Selama proses fermentasi tape terjadi pemecahan Gambar 3.4 Perubahan kimia pada Tape
karbonhidrat menjadi glukosa. Proses ini dibantu oleh
jamur Aspergillus sp. Proses inilah yang membuat tape berasa manis. Glukosa yang dihasilkan dari
proses tersebut difermentasi menjadi alkohol oleh Saccharomyces cerevisiae.
Proses ini menyebabkan tape memiliki aroma yang khas. Proses fermentasi yang dilakukan
mikroorganisme dalam pembuatan tape merupakan respirasi anaerob. Artinya dalam prosesnya
tidak membutuhkan oksigen. Pada proses fermentasi tape, terjadi perubahan fisik pada singkong
atau beras ketan yang digunakan yaitu bentuk, rasa, dan tekstur. Hal ini terjadi karena adanya peran
1
ragi pada proses pembuatan tape. Selain perubahan fisik, pada pembuatan tape juga mengalami
perubahan kimia.
Tape di Indonesia terdiri dari beberapa jenis yaitu:
1. Tape singkong
Tape singkong ini memiliki bahan utama yakni singkong yang memiliki nama latin manihot
utillisima, sejenis buah dari tanaman umbi-umbian yang tumbuh dalam tanah. Singkong memiliki
tekstur daging yang keras, warna kulit singkong adalah coklat tua atau coklat kehitaman, singkong
tidak memiliki rasa khusus saat masih mentah karena daging buahnya masih sangat keras.
Proses fermentasi tape singkong
harus dilakukan secara optimal. Selain
memilih bahan dasar singkong yang baik,
proses pembuatan tape singkong harus
benar. Ragi yang digunakanpun harus
bermutu tinggi, karena ragi merupakan
bahan utama dalam proses pembuatan tape.
Kesterilan ragi dan bahan dasar
pembuatan tape singkong ketika akan
digunakan sangat penting. Hal ini bertujuan
agar tidak dicemari bakteri lain. Karena Gambar 3.5 Tape singkong
jika dalam proses pembuatan tape singkong Sumber : Dokumentasi Penulis
dicemari bakteri lain maka proses fermentasi akan terhambat. Sehingga tape akan mengeluarkan
bakteri yang sering mengeluarkan racun yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
Tahukah kamu ?
Di zaman sekarang inovasi selalu ada, salah satunya adalah kue yang berbahan dasar tape.
Sekarang kita dapat menikmati tape dalam bentuk yang berbeda. Contohnya sebagai berikut:
Sebagai pelajar, anak-anak seharusnya sudah
memikirkan pekerjaan nanti dikemudian hari,
contohnya menjadi pengusaha kuliner kue yang
mengembangkan makanan berbahan dasar tape.
Selain mendapatkan pendapatan anak-anak juga
turut memperjuangkan kestabilan ekonomi dan
menerapakan gaya hidup berkelanjutan.
2
2. Tape beras ketan
Tape ketan berbahan dasar beras ketan yang kaya dengan pati, mempunyai tekstur yang lunak
dan memiliki rasa manis dengan sedikit kandungan alcohol, serta memiliki cita rasa dan aroma yang
khas sebagai hasil proses fermentasi. Kandungan alkohol pada tape ketan yaitu sekitar 3-5% dengan
pH sekitar 4.
Rasa manis pada tape ketan dipengaruhi oleh kadar gula yang terdapat di dalamnya. Mutu dari
tape ketan yang dihasilkan dapat menjadi kurang baik disebabkan karena proses yang kurang teliti,
misalnya penambahan ragi yang berlebihan dan waktu fermentasi yang terlalu lama. Jenis dan mutu
ragi tape dapat juga mempengaruhi proses pembuatan, yaitu apabila ragi tape yang digunakan
bermutu baik maka tape ketan yang dihasilkan akan baik dan sebaliknya bila menggunakan ragi tape
dengan mutu yang kurang baik.
Tape mempunyai keunggulan yaitu
meningkatkan kandungan vitamin B1
hingga tiga kali lipat. Vitamin ini
diperlukan oleh sistem saraf, sel otot,
dan sistem pencernaan agar dapat
berfungsi dengan baik. Ini dikarenakan
memiliki berbagai macam bakteri baik
yang aman untuk dikonsumsi tubuh
sehingga tape digolongkan kedalam
sumber probiotik bagi tubuh. Tape
dipercaya dapat memberikan efek yang Gambar 3.6 Tape beras ketan
menyehatkan bagi tubuh terutama sistem Sumber : Dokumentasi Penulis
pencernaan, karena meningkatkan jumlah bakteri baik dalam tubuh dan mengurangi jumlah bakteri
jahat. Mengkonsumsi tape dapat mencegah anemia karena mikroorganisme yang berperan dalam
fermentasi mampu menghasilkan vitamin B12.
Tahukah kamu ?
Pada proses pembuatan tape, terdapat mitos yaitu si pembuat dilarang bicara loh. Wah, kenapa ya ? Nah
ternyata secara ilmiah larangan si pembuat tape untuk berbicara dilakukan agar tape yang dihasilkan
bermutu baik. Jika si pembuat tape banyak berbicara saat proses pembuatan dikhawatirkan terdapat
bakteri lain yang berasal dari air liur manusia yang ikut tercampur ketika berbicara dan akan
mempengaruhi proses fermentasi. Selain dilarang bicara, kebersihan saat membuat tape juga harus
diperhatikan ya..
3
Ayo Lakukan
Kegiatan: Membuat Tape Singkong
1. Kupas singkong dan cuci bersih
2. Kukus singkong sampai matang (gunakan garpu untuk memastikan tingkat
kematangan singkong )
3. Setelah matang, tiriskan singkong dan diamkan sampai benar-benar dingin
4. Siapkan ragi dan haluskan
5. Pindahkan singkong ke dalam suatu wadah dan taburi singkong dengan ragi yang
sudah dihaluskan
6. Tutup rapat wadah tersebut dengan baik dan simpan sampai 2-3 hari.
Diskusikan !
-Mengapa ragi ditaburkan pada saat singkong benar-benar dingin ?
-Mengapa pada proses pembuatan tape wadah harus benar-benar di tutup rapat ?
4