DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI
DALAM BIDANG PEMERINTAHAN DAN
EKONOMI
Oleh : Sigit Nugroho, S.Kom
MATERI TIK KELAS VIII
PERTEMUAN 5
SEMESTER GENAP 2020-2021
UPTD SMPN 3 PELAIHARI
DAMPAK POSITIF TEKNOLOGI INFORMASI
DALAM BIDANG PEMERINTAHAN
Beberapa dampak positif dari Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam bidang
pemerintahan, antara lain:
1. Pelayanan yang lebih baik kepada
masyarakat, informasi dapat disediakan 24
jam sehari, 7 hari dalam seminggu, tanpa
harus menunggu dibukanya kantor,
informasi dapat dicari dari kantor, rumah,
tanpa harus secara fisik datang ke kantor
pemerintahan.
2. Peningkatan hubungan antara
pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat
umum, adanya keterbukaan (transparansi)
maka diharapkan hubungan antara
berbagai pihak menjadi lebih baik,
keterbukaan ini menghilangkan saling
curiga dan kekesalan dari semua pihak.
3. Pemberdayaan masyarakat melalui
informasi yang mudah diperoleh.
Dengan adanya informasi yang mencukupi,
masyarakat akan belajar untuk dapat
menentukan pilihannya. Sebagai contoh,
data-data tentang sekolah: jumlah kelas,
daya tampung murid, passing grade, dan
sebagainya, dapat ditampilkan secara
online dan digunakan oleh orang tua untuk
memilihkan sekolah yang pas untuk
anaknya.
4. Pelaksanaan pemerintahan yang lebih
efisien. Koordinasi pemerintahan dapat
dilakukan melalui e-mail atau bahkan
video conference. Untuk Indonesia yang
luas areanya sangat besar, hal ini sangat
membantu. Tanya jawab, koordinasi,
diskusi antara pimpinan daerah dapat
dilakukan tanpa kesemuanya harus berada
pada lokasi fisik yang sama. Tidak lagi
semua harus terbang ke Jakarta untuk
pertemuan yang hanya berlangsung satu
atau dua jam saja. Tuntutan masyarakat
akan pemerintahan yang baik sudah
mendesak untuk dilaksanakan oleh
aparatur pemerintah. Salah satu solusi
yang diperlukan adalah keterpaduan
sistem penyelenggaraan pemerintah
melalui jaringan sistem informasi on-line
antar instansi pemerintah baik pusat dan
daerah untuk mengakses seluruh data dan
teknologi informasi terutama yang
berhubungan dengan pelayanan publik.
Dalam sektor pemerintah, perubahan
lingkungan dan kemajuan teknologi
mendorong aparatur pemerintah untuk
mengantisipasi hal baru dan upaya
peningkatan kinerja serta perbaikan
pelayanan menuju terwujudnya
pemerintah yang baik (good govermance).
5. Hilangnya birokrasi yang selama ini seolah-
oleh menjadi penghalang bagi masyarakat
dalam berhubungan dengan pemerintah
sehingga pelaksanaan pemerintahan
menjadi lebih efektif dan efisien.
6. Keberadaan e-government akan berimbas
pada dimensi sumber daya manusia
disetiap pelayanan publik. Tidak tertutup
kemungkinan akan meruyaknya
kekhawatiran yang disebabkan oleh
rasionalisasi jumlah karyawan. Karyawan
yang dinilai tidak memiliki kesediaan dan
kemampuan generik untuk menjalankan e-
government akan berhadapan dengan dua
resiko; diberhentikan (retrenchment) atau
menjadi pelatihan dalam rangka
membentuk kompetensi lunak (soft
compentencies) dan keterampilan kerja
serta mengintegrasikan diri kedalam
struktur informasi yang baru.
7. Dalam konteks penyelenggaraan
pemerintahan yang lebih baik, teknologi
informasi masih dianggap sebagai alat
“pengotomasi proses” yang diharapkan
dapat mengurangi proses yang dilakukan
secara manual dibanding sebagai alat yang
dapat mengurangi birokrasi.
8. Dalam konteks partisipasi semua pihak
untuk penyusunan kebijakan, teknologi
informasi masih dianggap sebagai alat
yang mempermudah pengumpulan
informasi dibanding sebagai alat yang
dapat membuka komunikasi dengan pihak
luar seperti publik atau instansi lain.
9. Dalam konteks keterbukaan (transparansi)
internal, teknologi informasi masih
dianggap sebagai sarana penyedia akses
dibanding sebagai sareana penyediaan
informasi yang lebih spesifik seperti latar
belakang suatu kebijakan misalnya.
10. Dalam konteks pelaksanaan suatu
kebijakan, teknologi informasi masih
dilihat sebagai sarana untuk mempercepat
pelaporan dibanding sebagai sarana untuk
membantu proses monitoring.
11. Dalam konteks peningkatan kualitas suatu
kebi akan teknologi informasi masih dilihat
sebagai sarana untuk memperluas sumber
informasi dan data dibanding sarana yang
dapat menciptakan keterbukaan dalam
proses pengambilan keputusan.
12. Timbulnya kelas menengah
baru. Pertumbuhan dan perkembangan
teknologi informasi dalam bidang
pemerintahan yang didalamnya termasuk
juga bidang politik akan mendorong
munculnya kelas menengah baru.
Kemampuan, keterampilan serta gaya
hidup mereka sudah tidak banyak berbeda
dengan kelas menengah di negara-negera
Barat. Dapat diramalkan, kelas menengah
baru ini akan menjadi pelopor untuk
menuntut kebebasan politik dan
kebebasan berpendapat yang lebih besar.
13. Proses Regenerasi Kepemimpinan. Sudah
jarang tentu peralihan generasi
kepemimpinan ini akan berdampak dalam
gaya dan substansi politik yang diterapkan.
Nafas kebebasan dan persamaan semakin
kental.
14. Di bidang Politik Internasional, juga
terdapat kecenderungan tumbuh
regionalisme. Kemajuan di bidang
Teknologi Komunikasi telah menghasilkan
kesadaran regionalisme. Ditambah dengan
kemajuan di bidang Teknologi transportasi
telah menyebabkan meningkatnya
kesadaran tersebut.
15. Teknologi Informasi dan Komunikasi
membawa transformasi lengkap terhadap
pemerintah.
16. Sektor TIK memberikan kontribusi untuk
pendapatan pemerintah dalam dua cara.
Pemerintah memperoleh pendapatan
ketika mereka menjual lisensi atau
privatisasi perusahaan milik negara.
Mereka juga memperoleh pendapatan dari
pajak dan pembayaran biaya lisensi
tahunan.
17. Sektor TIK menghasilkan pendapatan
dengan jumlah yang sangat besar bagi
pemerintah. Negara-negara dimana basis
pajak terbatas Indeveloping, pendapatan
ini merupakan bagian penting dari
keseluruhan pendapatan pemerintah.
18. Dalam upaya mengentaskan kemiskinan,
pemerintah membentuk program ICT4PR
(Information and Communication
Technology for Proverty Reduction) yaitu
membangun pusat-pusat teknologi
informasi dan komunikasi khususnya di
daerah pedesaan seperti telecenter.
19. Pegawai pemerintahan terbantu
melaksanakan tugas dengan kemajuan
alat-alat teknologi informasi, seperti
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang
berhasil menangkap para koruptor yang
merugikan Negara dengan memanfaatkan
telepon seluler para koruptor. Telepon
seluler koruptor ini disadap oleh Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) sehingga
KPK bisa mengetahui perbuatan korupsi
para koruptor.
20. Polisi berhasil menangkap para penjahat
dengan menggunakan alat teknologi
informasi, yaitu dengan pemasangan
kamera CCTV.
21. Pemerintah di negara-negara miskin dapat
menjembatani kesenjangan antara
lingkungan global, pegawai pemerintah,
dan warga negara mereka. Memiliki akses
ke informasi ini memungkinkan
pemerintah untuk meletakkan dasar bagi
kebijakan dan membuat komitmen untuk
memperbaiki kondisi. Mampu
memperoleh informasi dari luar akhirnya
membantu dalam perbaikan nasib rakyat
mereka.
22. Di negara-negara yang tidak memiliki akses
internet dan sistem komputerisasi,
teknologi informasi pasti bisa menjadi
lebih hemat. Memperkaya kehidupan
masyarakat miskin di negara-negara
berkembang dapat dicapai melalui
penggunaan teknologi modern seperti
database perawatan medis, ponsel untuk
meningkatkan mata pencaharian, dan
komputer untuk mengaktifkan
kemampuan warga dalam bersaing untuk
pekerjaan online di pasar global.
Pemerintah dapat menjadi lebih dekat
dengan rakyatnya melalui penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi,
sehingga meningkatkan efisiensi dan
membantu untuk membuat hidup mereka
lebih baik.
DAMPAK NEGATIF TEKNOLOGI INFORMASI
DALAM BIDANG PEMERINTAHAN
Beberapa dampak negatif dari Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam bidang
pemerintahan, antara lain:
1. Semakin bebasnya masyarakat mengakses
situs pemerintah akan membuka peluang
terjadinya cyber crime yang dapat merusak
system TIK pada e-government. Misalnya
kasus pembobolan situs KPU ketika
penyelenggaraan Pemilu oleh seorang
cracker.
2. Biaya
Walaupun politik dalam pemerintahan
yang menggunakan informasi dan
teknologi dapat melakukan pengeluaran
yang lebih sedikit daripada konvensional,
namun sebelumnya untuk membuat
infrastruktur dan teknisinya akan memiliki
biaya yang sangat mahal.
3. Jangkauan akses. Harus diakui tidak semua
orang melek terhadap teknologi. Bagi
warga yang berada jauh di pedalaman akan
susah untuk mengakses website, blog, atau
video streaming tentang politik di
Indonesia.
4. Transparansi.
Pada beberapa negara maju, banyak yang
meragukan berita-berita negara yang
diterbitkan oleh negara sendiri. Alasannya
karena yang menulis berita itu adalah
negara dan penerbitnya adalah negara.
Kecurigaan akan modifikasi berita dapat
terjadi.
5. Privasi.
Sebuah badan politik seperti negara
memerlukan tanggapan dari warganya.
Jika negara terus meminta informasi maka
privasi dari seseorang semakin sulit untuk
dijaga. Ini akhirnya menjadi dilema, di sisi
yang satu data dari masyarakat dihimpun
untuk mengembangkan kegiatan negara
namun di sisi yang lain negara pun harus
menjunjung tinggi hak privasi warganya.
6. Penggunaan persenjataan canggih untuk
menyerang pihak lain demi kekuasaan dan
kekayaan.
7. Terorisme yang semakin merajalela.
8. Kurangnya privacy suatu negara akibat
kerahasiaan yang tidak terjamin dengan
semakin canggihnya alat –alat pendeteksi.
9. Seringnya terjadi kasus saling menghujat
antar golongan.
10. Mudahnya penyalahgunaan media sosial
untuk kepentingan politik.
11. Pemerintah bukan pemimpin dalam
teknologi. Mereka bereaksi terhadap
lingkungan sekitar mereka daripada
mencoba untuk menemukan cara-cara
baru yang lebih efisien. Akibatnya, lebih
mahal untuk mengubah segala sesuatunya
sekaligus mengeluarkan sejumlah besar
uang tunai untuk memenuhi kebutuhan
peralatan dan kebutuhan pelatihan staf.
Hal ini juga menyebabkan lebih tidak
efisien sebagai sistem baru yang
membingungkan dengan situasi yang lama
dan kacau.
12. Pemerintah menyimpan informasi rahasia,
seperti data dari warga negara dan
keamanan data negara tertentu. Karena
semua informasi menjadi digital dan
tersedia bagi siapa saja yang ingin untuk
melihatnya, dapat terjadi pelanggaran
keamanan yang tak terelakkan. Dan
sementara banyak perusahaan telah
memiliki skandal mengenai informasi
pelanggan yang bocor atau hack,
pemerintah lebih rentan, karena mereka
jarang menarik orang yang terbaik dalam TI
di lapangan sebagai karyawan. Sekali lagi,
mereka cenderung bereaksi setelah fakta
daripada proaktif.
13. Transparansi.
Warga ingin tahu apa pejabat pemerintah
dan karyawan lakukan. Dan internet
sangat cocok untuk jenis masyarakat.
Bisnis semua orang dan kegiatan pribadi
tersedia secara online. Dan sementara tren
ini mempengaruhi kemampuan individu
untuk memperoleh pekerjaan atau masuk
ke sekolah yang sangat baik, juga dapat
mempengaruhi pemerintah. Percakapan,
tindakan, keputusan dan motif yang
sedang dimainkan di internet dalam email,
situs jejaring sosial, video dan blog pribadi.
Para pejabat pemerintah dan karyawan
tidak bisa lagi bersembunyi di selubung
rahasia.
DAMPAK POSITIF TEKNOLOGI INFORMASI
DALAM BIDANG EKONOMI
1. Pertumbuhan ekonomi yang semakin
tinggi.
2. Terjadinya industrialisasi.
3. Produktifitas dunia industri semakin
meningkat. Kemajuan teknologi akan
meningkatkan kemampuan produktivitas
dunia industri baik dari aspek teknologi
industri maupun pada aspek jenis
produksi. Investasi dan reinvestasi yang
berlangsung secara besar-besaran yang
akan semakin meningkatkan produktivitas
dunia ekonomi. Di masa depan, dampak
perkembangan teknologi di dunia industri
akan semakin penting. Tanda-tanda telah
menunjukkan bahwa akan segera muncul
teknologi bisnis yang memungkinkan
konsumen secara individual melakukan
kontak langsung dengan pabrik sehingga
pelayanan dapat dilaksanakan secara
langsung dan selera individu dapat
dipenuhi, dan yang lebih penting
konsumen tidak perlu pergi ke toko.
4. Persaingan dalam dunia kerja sehingga
menuntut pekerja untuk selalu
menambah skill dan pengetahuan yang
dimiliki. Kecenderungan perkembangan
teknologi dan ekonomi, akan berdampak
pada penyerapan tenaga kerja dan
kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan.
Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga
kerja yang dibutuhkan akan mengalami
perubahan yang cepat. Akibatnya,
pendidikan yang diperlukan adalah
pendidikan yang menghasilkan tenaga
kerja yang mampu mentransformasikan
pengetahuan dan skill sesuai dengan
tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang
berubah tersebut.
5. Kemajauan ekonomi dalam bidang
kedokteran mampu menjadikan produk
kedokteran menjadi komoditi.
6. Semakin maraknya penggunaan TIK akan
semakin membuka lapangan pekerjaan.
7. Dengan fasilitas pemasangan iklan di
internet pada situs-situs tertentu akan
mempermudah kegiatan promosi dan
pemasaran suatu produk.
8. Perusahaan dapat menjangkau pasar lebih
luas, karena pembeli yang mengakses
internet tidak dibatasi tempat dan waktu.
9. Perusahaan tidak perlu membuka cabang
distribusi.
10. Pengeluaran lebih sedikit, karena
pegawai tidak banyak.
11. Harga barang lebih murah, karena biaya
operasionalnya murah.
12. Bisnis yang berbasis TIK atau yang biasa
disebut e-commerce dapat
mempermudah transaksi-transaksi bisnis
suatu perusahaan atau perorangan.
13. Pemanfaatan TIK untuk membuat layanan
baru dalam perekonomian dan bisnis
antara lain internet banking, SMS banking,
dan e-commerce.
•Internet Banking
Internet banking adalah layanan perbankan
yang dilakukan dengan menggunakan
internet. Transakasi yang dapat dilakukan
adalah pengecekan saldo, transfer uang,
pembayaran tagihan. Keuntungan internet
banking bagi bank adalah bank dapat
memberikan keleluasaan kepada nasabah
untuk melakukan transaksi dimana saja dan
kapan saja.
Keuntungan internet banking bagi nasabah
antara lain:
a. Menghemat waktu, karena tidak perlu
datang ke bank untuk melakukan transaksi.
b. Menghemat biaya, karena transportasi
menuju ke bank dapat dihilangkan.
c. Lebih cepat, karena tidak perlu menunggu
antrean yang banyak.
•SMS Banking
SMS Banking adalah layanan perbankan yang
dilakukan dengan menggunakan SMS (Short
Message Service). Transaksi yang dapat
dilakukan adalah pengecekan saldo, transfer
uang, dan pembayaran tagihan.
•E-commerce Perdagangan elektronik
(Electronic commerce )
Electronic commerce adalah perdagangan
yang dilakukan dengan memanfaatkan
internet. Keuntungan perdagangan elektronik
antara lain:
1. Perusahaan dapat menjangkau pasar lebih
luas, karena pembeli yang mengakses
internet tidak dibatasi tempat dan waktu.
2. Perusahaan tidak perlu membuka cabang
distribusi
3. Pengeluaran lebih sedikit, karena pegawai
tidak banyak.
4. Harga barang lebih murah, karena biaya
operasionalnya murah.
Keuntungan yang diperoleh konsumen
antara lain:
a. Konsumen tidak perlu ke toko untuk
mendapat barang.
b. Pembeli dapat menghemat waktu dan
biaya perjalanan.
c. Konsumen dapat membandingkan harga
dari pemasang iklan lain di internet.
d. Konsumen dapat membeli barang yang
di dalam negeri tidak ada
e. Harga barang lebih murah.
14. Dengan berkembangnya TIK yang
menyebabkan banyaknya bermunculan
pedagang online, konsumen tidak perlu ke
toko untuk mendapat barang.
15. Pembeli dapat menghemat waktu dan
biaya perjalanan.
16. Konsumen dapat membandingkan harga
dari pemasang iklan lain di internet.
17. Konsumen dapat membeli barang yang
tidak ada di dalam negeri.
18. Di bidang bisnis baik perdagangan barang
maupun jasa computer akan sangat
penting untuk kegiatan transaksi baik
rutin, periodik, maupun insidentil dan
menyediakan informasi dengan cepat dan
tepat.Sistem Informasi Manajemen (SIM)
/ Management Information system (MIS),
merupakan sistem informasi yang sudah
banyak diterapkan pada perusahaan yang
bergerak bidang perdagangan barang dan
jasa baik pada perusahaan besar,
menengah, bahkan perusahaan kecil. Di
perusahaan dagang seperti department
store, telah dipergunakan mesin cash
register (mesin kasir) yang dilengkapi
dengan kontrol komputer sehingga mesin
tersebut dapat dikontrol oleh pihak
manajer hanya dari ruangan kerjanya
secara cepat dan tepat, untuk scanning
barcode kode barang dagangan,
menghitung rugi laba, inventori dan
sebagainya.
DAMPAK NEGATIF TEKNOLOGI INFORMASI
DALAM BIDANG EKONOMI
Beberapa dampak negatif dari Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam bidang
Ekonomi , antara lain:
1. Dengan mudahnya melakukan transaksi di
internet menyebabkan akan semakin
memudahkan pula transaksi yang dilarang
seperti transaksi barang selundupan atau
transaksi narkoba.
2. Hal yang sering terjadi adalah pembobolan
rekening suatu lembaga atau perorangan
yang mengakibatkan kerugian financial
yang besar.
3. Dengan kecanggihan teknologi informasi
dan komunikasi menyebabkan banyaknya
terjadi kasus penipuan dalam perdagangan
online.
4. Resistensi Membeli Secara Online. Bagi
orang awam yang belum pernah
bertransaksi secara online, akan merasa
janggal ketika harus bertransaksi tanpa
bertatap muka atau melihat penjualnya.
Belum lagi ketakutan bila pembayaran tak
terkirim atau tak diterima. Atau barang tak
dikirim, atau bahkan barang dikirim tetapi
tak diterima.
5. Violance and Gore. Kekejaman dan
kesadisan juga banyak ditampilkan dalam
dunia bisnis di internet. Karena segi bisnis
dan isi pada dunia internet tidak terbatas,
maka para pemilik situs menggunakan
segala macam cara agar dapat menjual
situs mereka, salah satunya dengan
menampilkan hal-hal yang tabu.
6. Carding. Karena sifatnya yang langsung
(real time), cara belanja dengan
menggunakn kartu kredit adalah cara yang
paling banyak digunakan dalam dunia
internet. Para penjahat internetpun paling
banyak melakukan kejahatan dalam
bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para
penjahat mampu mendeteksi adanya
transaksi (yang menggunakan kartu kredit)
online dan mencatat kode kartu yang
digunakan. Untuk selanjutnya mereka
menggunakan data yang mereka daptkan
untuk melakukan kejahatan.
7. Cybercrime
Cybercrime adalah kejahatan yang di
lakukan seseorang dengan sarana internet
di dunia maya yang bersifat:
• Melintasi batas Negara
• Perbuatan dilakukan secara illegal
• Kerugian sangat besar
• Sulit pembuktian secara hokum
8. Hacking
Usaha memasuki sebuah jaringan dengan
maksud mengeksplorasi atupun mencari
kelemahan system jaringan. Seperti
hacking pada facebook yang sering terjadi
sebagai sarana untuk jual beli online
sehingga menimbulkan kerugian bagi
penjual ataupun pembeli.
9. Cracking
Usaha memasuki secara illegal sebuah
jaringan dengan maksud mencuri,
mengubah atau menghancurkan file yang
di simpan pada jaringan tersebut. Dalam
dunia bisnis online hal ini menimbulkan
kerugian yang besar.
10. Saling menghujat di media sosial karena
pengambilan foto-foto testimony ataupun
foto-foto produk yang dijual tanpa izin.