The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by nurudinfajar01, 2021-05-05 02:45:37

Masa Daendels

Masa Daendels

1

BAB I. MASA PEMERINTAHAN DAENDELS (1808-1811)
KD :
3.3. Menganalisis proses masuk dan perkembangan penjajahan bangsa Eropa

(Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) ke Indonesia.
4.3. Mengolah informasi tentang proses masuk dan perkembangan penjajahan

bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) ke Indonesia.
KEGIATAN BELAJAR 1:
A. BIOGRAFI HERMAN WILLEM DAENDELS

(Herman Willem Daendels. Sumber: MC Ricklefs Buku Sejarah Indonesia Modern)

Nama lengkap Herman Willem Daendels lahir di Hattem, Gelderland,
Belanda pada 21 Oktober 1762 populer dengan nama Daendels. Daendels
meninggal di Ghana pada 8 Mei 1818 di umur 55 tahun. Herman Willem
Daendels adalah seorang politikus Belanda yang merupakan Gubernur-Jenderal
Hindia-Belanda yang ke-36, memerintah antara tahun 1808 – 1811. Herman
Willem Daendels dikirim oleh kaisar Perancis, Louis Napoleon Bonaparte
dikarenakan pada tahun 1795, Perancis dapat menaklukan Belanda. Raja

2

Belanda William V, mengasingkan diri ke Inggris dan menyerahkan seluruh
daerah jajahannya untuk sementara waktu kepada Perancis. Belanda jatuh
ketangan Perancis dibawah pimpinan Kaisar Napoleon Bonaparte pada tahun
1806. Untuk wilayah Belanda diserahkan pada adiknya yaitu Louis Napoleon.
Hal tersebut menyebabkan pengaruh poitik liberal Perancis meluas di Belanda
dan terjadilah perubahan peta politik di Belanda yang pengaruhnya sampai ke
Indonesia sebagai daerah jajahannya.

Adapun tujuan dikirimnya Daendels yaitu untuk Memperkuat pertahan
di Pulau Jawa untuk menghadapi serangan Inggris, mengumpulkan dana
sebanyak-banyaknya untuk biaya perang melawan Inggris, dan memperbaiki
kondisi keuangan pemerintah karena kas Negara kosong (Iwan Santoso,
2011:8).

Kebijakan pemerintahan Daendels yaitu Kerja Rodi, dan Proyek
utamanya, yaitu Jalan Raya Pos (Grote Postweg) dari Anyer sampai
Panarukan. Pembangunan jalan Daendels dari Anyer (Banten) sampai
Panarukan (Jawa Timur) sejauh 1000 km pada tahun 1809 – 1810 yang pada
awalnya bertujuan untuk mempercepat tibanya surat-surat yang dikirim antar
Anyer hingga Panarukan atau sebagai jalan pos, akan tetapi dalam
perkembangan selanjutnya dibangunnya juga karena manfaat militernya, yaitu
untuk mengusahakan tentara-tentaranya bergerak dengan cepat dan semenjak
saat itu, jaringan transportasi darat dipulau Jawa mengalami perkembangan
yang sangat pesat.

Dalam kebijakannya, Daendels ingin melakukan pemberantasan korupsi
akan tetapi dia malah memperkaya diri sendiri dan keluarganya. Daendels

3

gagal memberantas korupsi dan terlalu kejam. Oleh karena itu Daendels
dipanggil pulang ke negeri Belanda dan kedudukannya kemudian digantikan
oleh Jan Willem Janssens (Janssens). Pemanggilan pulang ini dipertimbangkan
oleh Napoleon sendiri. Dalam rangka penyerbuannya ke Rusia, Napoleon
memerlukan seorang jenderal yang handal dan pilihannya jatuh kepada
Daendels. Setelah Napoleon mengalami kekalahan di Waterloo dan Belanda
dia kembali ke Belanda dan menawarkan diri pada Raja Willem 1, tetapi Raja
Belanda ini tidak terlalu suka dengan Daendels dan pada tahun 1815 dikirim ke
Ghana sebagai Gubernur Jenderal. Daendels meninggal di Ghana pada 8 Mei
1818 akibat malaria.
B. TUGAS UTAMA DAENDELS
1. Mempertahankan Pulau Jawa agar tidak jatuh ke tangan Inggris.
2. Mengumpulkan dana sebanyak-banyaknya untuk biaya perang melawan

Inggris
3. Memperbaiki kondisi keuangan pemerintah karena kas Negara kosong.
Untuk merealisasikan tugas utamanya itu Daendels mengeluarkan banyak
kebijakan di berbagai bidang dan sangat berpengaruh terhadap daerah jajahan.
Beberapa kebijakan Daendels yang paling terkenal adalah pembangunan jalan
pos dari Anyer sampai Panarukan dan Kerja Rodi.
C. KEBIJAKAN-KEBIJAKAN DAENDELS (1808-1811)
1. BIDANG PEMERINTAHAN

a. Dewan Hindia sebagai Dewan Legislatif pendamping gubernur jendral
dan diganti dengan dewan penasehat

4

b. Pulau Jawa dibagi menjadi sembilan prefektuur dan 31 kabupaten. Tiap
prefektuur dikepalai oleh seorang residen. Tiap residen membawahi
beberapa bupati.

c. Para bupati dijadikan pegawai pemerintahan Belanda dan diberi pangkat
sesuai dengan ketentuan kepegawaian belanda

2. BIDANG PERTAHANAN KEAMANAN
a. Membangun jalan raya dari Anyer-Panarukan (Jalan Pos)
b. Menambah jumlah pasukan perang dari 3.000 menjadi 20.000 orang
c. Membangun pabrik senjata di Gresik dan Semarang
d. Membangun pangkalan angkatan laut di Ujung Kulon dan Surabaya

(Peta Jalan Pos/Jalan Daendels dari Anyer-Panarukan . Sumber wikipedia.org)

5

(Salah satu sudut Jalan Pos/Jalan Daendels dari Anyer-Panarukan . Sumber
wikipedia.org)

(Salah satu bagian Jalan Pos/Jalan Daendels. Sumber: tulisansiswaku.blogspot.com)
Jalan Raya Pos (Grote Postweg).

Jalan Raya Pos adalah jalan yang panjangnya kurang lebih 1.000
KM yang terbentang sepanjang utara pulau Jawa dari Anyer sampai
Panarukan. Tiap 4,5 KM didirikan pos sebagai tempat pemberhentian dan

6

penghubung surat-menyurat. Tujuan dibangunnya Jalan Raya Pos adalah
memperlancar komunikasi antar daerah yang di kuasai Daendels di
sepanjang Pulau Jawa, mempermudah gerak pasukan, memperlancar
distribusi barang, dan sebagai benteng pertahanan di utara Pulau Jawa.

Pembangunan Jalan Raya Pos pada masa pemerintahan Daendels
(1808-1811) dengan memanfaatkan penguasa setempat/bupati dan
menggerakkan rakyatnya dengan sistem kerja paksa atau Kerja Rodi. Para
bupati sebagai penanggungjawab proyek didaerah dimana Jalan Raya Pos
itu dibangun harus menyelesaikannya sesuai waktu yang ditentukan, para
bupati dalam melaksanakan tugasnya dibantu pelaksana proyek
(Notosusanto,1976:105). Pelaksana proyek Jalan Pos inilah yang
mengkoordinir pembuatan Jalan Pos, jika gagal atau tidak mampu
melaksanakan tugas sesuai yang diinginkan Batavia (Gubernur Jenderal
daendels) maka akan dihukum berat bahkan dihukum mati.

Pembangunan Jalan Raya Pos memakan banyak korban.
Pramoedya Ananta Toer (2005:17) mengatakan bahwa pembangunan Jalan
Raya Pos menjadi tragedi genosida dalam sejarah Hindia Belanda. Kurang
lebih 12.000 nyawa meninggal dalam pembangunan Jalan Raya Pos akibat
kerja paksa dan malaria. Dengan kata lain Jalan Pantura (Pantai Utara Jawa)
merupakan kuburan masal rakyat pribumi pada masa itu.

Beratnya kerja rodi untuk membangun Jalan Raya Pos
menimbulkan banyak perlawanan dari penguasa pribumi. Salah satunya
yang dilakukan oleh Bupati Sumedang Adipati Suryanegara atau Pangeran

7

Kusumadinata XI (masyarakat lebih mengenalnya dengan sebutan Pangeran
Kornel)

Dibawah pimpinan Pangeran Kusumadinata Sumedang mencapai
kemakmurannya. Namun pada saat itu pemerintah Belanda mengutus
Herman Willem Daendels sebagai gubernur Jendral dihindia Belanda.
Daendelslah yang memerintahkan untuk membangun jalan sepanjang 1000
KM dari Anyer-Panarukan. Pembuatan jalan ini dimulai dari Anyer terus ke
Serang, ke Tanggerang, ke Jakarta, Bogor, Bandung dan sampailah di
Sumedang. Ribuan pekerja rodi yang meninggal paling banyak didaerah
Bandung-Sumedang. Didaerah tersebut memang memiliki medan yang
berbukit cadas dan rawan longsor. Bila tidak hati-hati,banyak pekerja yang
meninggal karena tertimbun tanah longsor maupun tertimpa bebatuan besar.
Banyak pula yang terjerembab kejurang selama pembangunan jalan itu. Atas
kenyataan itulah Pangeran Kornel berencana secara terang-terangan
melawan Daendels. Pangeran Kornel pergi ketempat pembuat jalan
itu,kemudian ia bertemu dengan Daendels. Daendels bertanya kepada
Pangeran Kornel mengenai sikapnya itu. Tanpa perasaan takut Pangeran
Kornel menjawab bahwa pekerjaan yang dibebenkan kepada rakyat
Sumedang terlalu berat. Setelah mengucapkan alasannya, Pangeran Kornel
menantang Daendels. Ia berkata bahwa Bupati Sumedang yang bernama
Kusumahdinata lebih baik berkorban sendiri ketimbang harus
mengorbankan rakyat Sumedang yang samasekali tak berdosa. Mendengar
alasan yang tegas dan jelas tersebut, Daendels pun berjanji akan mengabil
alih pekerjaan pembuatan jalan oleh pasukan Belanda,sedangkan rakyat

8

Sumedang diperkenankan hanya untuk membantu saja. Namun semua
itu ternyata bohong. Pertempuranpun berkecamuk disana. Rakyat
Sumedang serta merta angkat senjata,membantu jungjunan mereka.
Lantaran kekuatan yang tidak seimbang,akhirnya tentara penjajah berhasil
memadamkan pemberontakan Pangeran Kornel dengan memakan korban
yang banyak.Sedangkan Pangeran Kornel yang gagah berani itu gugur
diujung bedil pasukan Belanda.

Untuk mengenang keberanian pangeran kornel yang rela gugur dalam
memperjuangkan atau membela kepentingan rakyat Sumedang yang sangat
dicintainya, maka jalan yang melintasi bukit bercadas itu dinamakan
CADAS PANGERAN.

(Patung Pangeran Kornel dan Daendels di Cadas Pangeran, Sumedang. Sumber:
tulisansiswaku.blogspot.com)

3. BIDANG PERADILAN
a. Membentuk tiga jenis pengadilan, yaitu untuk orang Eropa, Pribumi, dan
orang asing.
9

Pada masa Daendels ada stratifikasi sosial dalam masyarakat (Ricklefs,
2008:243). Kelas atas atau high class terdiri dari orang-orang Eropa,
kelas menengah atau midle class terdiri dari orang timur asing (China,
Arab, India), dan kelas bawah yaitu orang pribumi.

(Ilustrasi gambar orang-orang pribumi sedang mengangkut orang-orang Eropa. Sumber:
MC Ricklefs Buku Sejarah Indonesia Modern)

b. Pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu sekalipun itu bangsa Eropa
4. BIDANG EKONOMI

a. Membentuk Dewan Pengawas Keuangan Negara (Algemene Rekenkaer)
b. Meneluarkan uang kertas
c. Memperbaiki gaji pegawai
d. Pajak In natura (Contingenten) dan sistem penyerahan wajib (Verplichte

Leverantie) yang diterapkan zaman VOC tetap dilanjutkan
e. Mengadakan monopoli perdagangan beras
f. Mengadakan Preanger Stelsel, yaitu kewajibn rakyat Priangan dan

sekitarnya untuk menanam kopi.
10

5. BIDANG SOSIAL
a. Rakyat dipaksa melakukan Kerja Rodi/kerja paksa
b. Perbudakan dibiarkan berkembang
c. Menghapus upacara penghormatan sultan
d. Membuat jaringan pos distrik dengan menggunakan kuda pos

(Contoh Kerja Rodi masa Daendels Sumber wikipedia.org)

(Contoh Kerja Rodi masa Daendels Sumber wikipedia.org)
11

KEGIATAN BELAJAR 2:
LEMBAR KEGIATAN SISWA (INDIVIDU)

I. Berilah tanda silang pada jawaban yang paling benar
1. Setelah VOC dibubarkan , politik kolonial liberal mulai dijalankan oleh
Gubernur Jenderal Daendels. Tugas Daendels di Indonesia adalah
mempertahankan Pulau Jawa dari serangan...
a. Inggris
b. Perancis
c. Jerman
d. Jepang
e. Amerika
2. Berikut ini termasuk kebijakan ekonomi masa pemerintahan Daendels
adalah...
a. Contingenten, verplichte leverantie, preeanger steelsel, dan kerja rodi
b. Contingenten, verplichte leverantie, cultursteelsel, dan kerja rodi
c. Cultursteelsel, culturproceenten, contingenten, dan preeanger steelsel
d. Contingenten, cultuurproceenten, open door policy, dan landrante
e. Open door policy, landrente, contingenten, dan preanger steelsel
3. Kebijakan Daendels dalam bidang militer diantaranya ...
a. Membentuk pasukan khusus yang berasal dari orang-orang India
b. Menambah jumlah pasukan dari orang-orang pribumi
c. Melucuti senjata yang dimiliki tentara pribumi
d. Melakukan penyederhanaan upacara dalam keraton
e. Mengangkat bupati sebagai pegawai

12

4. Pada tahun 1811 Daendels dicopot kedudukannya sebagai penguasa
nusantara, sebab...
a. Sudah ada penggantinya, yaitu Janssens
b. Ada persaingan politis diantara petinggi belanda
c. Tidak bisa mengelola pemerintahan di nusantara
d. Tindakan pemerintahannya dianggap terlalu keras
e. Tidak mampu menghalau kedatangan Inggris ke Indonesia

5. Pada masa Daendels (1808-1811) Pulau Jawa di bagi menjadi ...prefektuur
a. 31
b. 8
c. 18
d. 9
e. 10

6. Pada masa Daendels (1808-1811) tiap prefektuur dikepalai oleh seorang ...
a. Bupati
b. Controler
c. Wedono
d. Gubernur Jenderal
e. Residen

7. Pada masa Daendels (1808-1811) ada tiga kelas sosial. Pribumi
diposisikan di kelas ...
a. Menengah
b. Bawah
c. Atas

13

d. Sejajar dengan orang Eropa
e. Sejajar dengan orang China
8. Nama lengkap Daendels adalah ...
a. Herman Willem Daendels
b. Herman Wiliam Daendels
c. Willem Herman Daendels
d. Herman Wilbur Daendels
e. Herman Thomas Willem Daendels
9. Kerja paksa masa Daendels dikenal dengan istilah ...
a. Contingenten
b. Romusha
c. Rodi
d. Verplichte Leverantie
e. Koolie Contrac
10. Seorang Bupati Sumedang yang gigih melawan kekejaman Daendels
adalah ...
a. Pangeran Diponegoro
b. Sultan Agung
c. Pangeran Kornel
d. Pangeran Mangkubumi
e. Fatahillah
II. Jawablah dengan baik dan benar
1. Apa yang dimaksud Preanger Stelsel
2. Jelaskan tentang Contingenten

14

3. Sebutkan kebijakan Daendels dalam bidang pertahanan dan keamanan
4. Bagaimana stratifikasi sosial pada masa pemerintahan Daendels (1808-

1811)
5. Bagaimana dampak kebijakan Daendels (1808-1811) terhadap rakyat

pribumi
LEMBAR KEGIATAN SISWA (KELOMPOK)

Identifikasi bangunan peninggalan masa pemerintahan Daendels (1808-1811)
yang masih ada sampai sekarang

15

KUNCI JAWABAN MODUL

I. Pilihan Ganda

1. B 6. E

2. A 7. B

3. B 8. A

4. D 9. C

5. D 10. C

II. Essay

1. Preeanger stelsel adalah kewajiban rakyat priangan dan sekitarnya untuk

menanam kopi.

2. Contingenten adalah pajak yang berupa hasil bumi (in natura)

3. Kebijakan Daendels dalam bidang pertahanan dan keamanan:

 Membangun jalan raya dari Anyer-Panarukan (Jalan Pos)

 Menambah jumlah pasukan perang dari 3.000 menjadi 20.000

orang

 Membangun pabrik senjata di Gresik dan Semarang

 Membangun pangkalan angkatan laut di Ujung Kulon dan

Surabaya.

4. Stratifikasi sosial pada masa Daendels: Kelas atas (orang Eropa), kelas
menengah (orang timur asing), kelas bawah (orang pribumi)

5. Dampak kebijakan Daendels terhadap rakyat pribumi sangat luar biasa
berat. Kekejaman dan kerja rodi yang diprogramkan Daendels
menimbulkan penderitaan dan korban jiwa yang sangat banyak.

III. Uraian (Tabel)
Peninggalan maasa Daendels: Jalan pantura (Jalan Raya Pos),
Benteng Lodewijk di Surabaya, Benteng Mister Cornelis
(Jatinegara) di Jakarta

16

DAFTAR PUSTAKA
Ananta T, Pramoedya.2005.Jalan Raya Pos, Jalan Daendels.Jakarta: Lentera

Dipantara
Notosusanto,Nugroho.1976.Sejarah Nasional Indonesia Jilid V.Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Ricklefs.2008. Sejarah Indonesia Modern: 1200-2008.Jakarta: PT Serambi Ilmu

Semesta
Santoso, Iwan.2011.Legiun Mangkunegaran (1808-1942): Tentara Jawa-Perancis

Warisan Napoleon Bonaparte.Jakarta: Kompas
www.wikipedia.org
tulisansiswaku.blogspot.com/2015/10/asal-usul-cadas-pangeran.html

17

BAB II. MASA PEMERINTAHAN RAFFLES (1811-1816)
KEGIATAN BELAJAR 1:
A. BIOGRAFI SIR THOMAS STAMFORD RAFFLES

(Sir Thomas Stamford Raffles. Sumber: Raffles Buku The History Of Java)

Raffles dengan nama lengkap Sir Thomas Stamford Bingley Raffles
lahir pada tanggal 6 Juli 1781 di lepas pantai Jamaica dan meninggal pada
tanggal 5 Juli 1826 di London, Inggris. Ayahnya, Benjamin Raffles pada
awalnya hanyalah seorang tukang masak di sebuah kapal hingga akhirnya
menjadi kapten. Ibunya bernama Anne Lyde Linderman putri pasangan
William Linderman dan Susannah Leigh. Krisi ekonomi yang melanda Inggris
pada masa itu menyebabkan keluarga Kapten Benjamin Raffles menghadapi
kesulitan ekonomi yang cukup berat. Situasi yang tidak menentu ini memaksa
Thomas Raffles muda untuk mencari pekerjaan guna menyokong ekonomi
keluarganya.

Pada tahun 1795, Raffles mendapat pekerjaan pertamanya di East India
Company (EIC) sebagai pegawai di perusahaan tersebut sebagai juru tulis. Atas

18

kerja kerasnya, pada tahun 1804 Raffles dipindahkan ke Penang (kemudian
Prince of Wales) dan dipromosikan sebagai Asisten Sekretaris residen untuk
wilayah Malaysia. Kepiawaiannya dalam memerintah di daerah Malaysia dan
pemahaman berbahasa Melayu membuat Raffles ditunjuk sebagai penerjemah
bahasa Melayu oleh pemerintahan Inggris. Pada tahun 1811, ia ditunjuk Inggris
untuk menjadi Gubernur Letnan di Jawa dan selanjutnya dipromosikan menjadi
Gubernur Bengkulu. Pada tanggal 19 Januari 1819,Raffles mendirikan
Singapura modern.

Thomas Stamford Raffles pernah menjadi Gubernur Jenderal pada masa
yang sangat singkat di Jawa. Selama kepemimpinannya (1811-1816), Raffles
mengubah sistem tanam paksa yang dilakukan pemerintah kolonial Belanda
dengan kebijakan lendrente atau pajak bumi yang dilaksanakan berdasarkan
hukum adat di Jawa. Prinsip yang digunakannya berdasarkan pada teori
liberalisme, seperti yang dipraktikan Inggris di India (Raffles, 2016: 6). Raffles
menetapkan bahwa semua tanah adalah milik negara, dan rakyat sebagai
pemakai (penggarap) tanah wajib membayar sewa (berupa pajak bumi) kepada
pemerintah. Pemimpin pribumi seperti sultan atau bupati yang tidak taat akan
dipecat.

Raffles memiliki ketertarikan dalam ilmu pengetahuan dan budaya
Jawa. Hal ini bisa dibuktikan dari karyanya yang berjudul “The History Of
Java”. Sebuah buku karya Raffles yang mengupas sejarah Jawa dan segala
sesuatunya yang berkaitan dengan Pulau Jawa termasuk tradisi, bahasa, agama,
flora dan faunanya. Raffles juga mendukung istrinya mendirikan kebun botani
di Bogor yang kelak di kenal dengan Kebun Raya Bogor. Disamping itu

19

Raffles mengirimkan ekspedisi untuk mengeksplor ilmu pengetahuan di Jawa
dan Sumatera. Raffles meninggal di London, Inggris 5 Juli 1826 pada umur 44
tahun.

(Patung Thomas Stamford Raffles di Singapura. Sumber: wikipedia.org)

B. KEBIJAKAN-KEBIJAKAN RAFFLES (1811-1816)
1. BIDANG PEMERINTAHAN
a. Membagi Pulau Jawa menjadi 16 Karesidenan
Karesidenan adalah wilayah administratif diatas kabupaten yang
dikepalai oleh seorang Residen dan Asisten Residen (Notosusanto,
1976:215). Dengan kata lain karesidenan membawahi beberapa
kabupaten. Diantara karesidenan itu contohnya Karesidenan Pekalongan,
Karesidenan Banyumas, Karesidenan Semarang, Karesidenan Kedu,
Karesidenan Pati dan lain-lain.
b. Merubah sistem pemerintahan yang semula dilakukan oleh penguasa
pribumi menjadi sistem pemerintahan kolonial yang bercorak barat.

20

c. Bupati/penguasa pribumi dilepaskan kedudukannya yang mereka peroleh
secara turun temurun

2. BIDANG ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN
a. Ditulisnya buku berjudul The History Of Java oleh Raffles
b. Raffles juga aktif mendukung Bataviaach Genootschap dan ilmu
pengetahuan
c. Ditemukannya bunga Rafflesia Arnoldi
d. Dirintisnya Kebun Raya Bogor

(Buku History Of Java karya Thomas Stamford Raffles. Sumber: Raffles Buku The
History Of Java)

21

(Kebun Raya Bogor. Sumber: wikipedia.org)

(Bunga Raflesia-Arnoldi. Sumber: wikipedia.org)
22

(Batavia Genootschaf atau Gedung Harmoni. Sumber: Raffles Buku The History Of
Java)

3. BIDANG HUKUM/PERADILAN
Sistem peradilan yang diterapkan Raffles berorientasi kepada besar kecilnya
kesalahan.

4. BIDANG EKONOMI
a. Petani diberikan kebebasan untuk menanam tanaman ekspor
b. Penghapusan pajak hasil bumi (Contingenten) dan sistem penyerahan
wajib (Verplichte Laverantie) yang sudah ditetapkan sejak zaman VOC
c. Menetapkan sistem sewa tanah (Land Rent)
d. Pemungutan pajak pada awalnya secara perorangan
e. Mengadakan monopoli barang dan minuman keras

23

(Petani sedang bekerja di perkebunan. Sumber: Raffles Buku The History Of Java)

(Petani sedang bekerja di perkebunan tembakau milik swasta asing. Sumber: Raffles
Buku The History Of Java)

Sewa Tanah Masa Raffles (1811-1816)
Sistem sewa tanah (landrente) diterapkan oleh Thomas Stamford

Raffles setelah mengambil alih kekuasaan dari Belanda. Raffles diangkat
menjadi Letnan Gubernur Jenderal EIC di Indonesia. Ia memegang
pemerintahan selama lima tahun (1811-1816) dengan membawa perubahan
berasa liberal (Ricklefs, 2014:8). Pendudukan Inggris atas Indonesia tidak
jauh berbeda dengan bangsa Eropa lainnya

24

Raffles banyak melakukan perubahan baik di bidang ekonomi
maupun pemerintahan. Raffles bermaksud menerapkan politik kolonial
seperti yang dijalankan oleh Inggris di India. Kebijakan Daendels yang
dikenal dengan nama Contingenten diganti dengan sistem sewa tanah
(Landrent). Sistem sewa tanah disebut juga sistem pajak tanah. Rakyat atau
petani harus membayar pajak sebagai uang sewa karena tanah dianggap
milik negara.
Berikut adalah pokok-pokok sistem sewa tanah masa Raffles:

1. Penyerahan wajib dan wajib kerja dihapuskan
2. Hasil pertanian dipungut langsung oleh pemerintah tanpa perantara

bupati
3. Rakyat harus menyewa tanah dan membayar pajak kepada

pemerintah sebagai pemilik tanah
Pemerintah Raffles didasarkan atas prinsip-prinsip liberal hendak
mewujudkan kebebasan dan kepastian hukum. Prinsip kebebasan mencakup
kebebasan menanam dan kebebasan perdagangan. Kesejahteraan hendak
dicapainya dengan memberikan kebebasan dan jaminan hukum kepada
rakyat sehingga tidak menjadi korban kesewenang-wenangan para
penguasa.
Dalam pelaksanaannya sistem sewa tanah mengalami kegagalan
karena beberapa hal sebagai berikut:
1. Sulit menentukan besar kecilnya pajak untuk pemilik tanah yang
luasnya berbeda
2. Sulit menentukan luas sempit dan tingkat kesuburan tanah

25

3. Terbatasnya jumlah pegawai
4. Masyarakat belum terbiasa dengan sistem uang
5. BIDANG SOSIAL
a. Penghapusan kerja rodi (kerja paksa)
b. Penghapusan perbudakan
c. Peniadaan Pynbank (disakiti)

(Kerja Rodi. Sumber: wikipedia.org)

(Kerja Rodi. Sumber: wikipedia.org)
26

6. DAMPAK PEMERINTAHAN RAFFLES (1811-1816)
Dampak Positif:
a. Ditulisnya buku berjudul History Of Java oleh Raffles
b. Raffles juga aktif mendukung Bataviaach Genootschap dan ilmu
pengetahuan
c. Ditemukannya bunga Rafflesia Arnoldi
Dirintisnya Kebun Raya Bogor
Dampak Negatif:
a. Penjarahan prasasti Airlangga ke Calcutta, India
b. Menghapus kesultanan Banten dan Cirebon
c. Menjual tanah kepada pihak swasta

27

KEGIATAN BELAJAR 2:
LEMBAR KEGIATAN SISWA (INDIVIDU)

I. Berilah tanda silang pada jawaban yang paling benar
1. Raffles berkuasa di Hindia Belanda atas nama pemerintah ...
a. Inggris
b. Perancis
c. Jerman
d. Jepang
e. Amerika
2. Berikut ini termasuk kebijakan ekonomi masa pemerintahan Raffles...
a. Contingenten, verplichte leverantie, preeanger steelsel, dan kerja rodi
b. Contingenten, verplichte leverantie, cultursteelsel, dan kerja rodi
c. Cultursteelsel, culturproceenten, contingenten, dan preeanger steelsel
d. Contingenten, cultuurproceenten, open door policy, dan landrante
e. Menghapus contingenten, dan verplichte leverantie
3. Kebijakan Raffles dalam bidang ilmu pengetahuan diantaranya ...
a. Membagi pulau Jawa menjadi 16 karesidenan
b. Menambah jumlah pasukan dari orang-orang pribumi
c. Menulis buku “The History Of Java”
d. Melakukan penyederhanaan upacara dalam keraton
e. Mengangkat bupati sebagai pegawai
4. Raffles dikenal juga sebagai pendiri negara ...
a. India
b. Malaysia

28

c. Ghana
d. Singapura
e. Kanada
5. Pada masa Raffles (1811-1816) Pulau Jawa di bagi menjadi ...karesidenan
a. 31
b. 8
c. 18
d. 9
e. 16
6. Pada masa Raffles (1811-1816) tiap karesidenan dikepalai oleh seorang ...
a. Bupati
b. Controler
c. Wedono
d. Gubernur Jenderal
e. Residen
7. Raffles seorang Letnan Gubernur Jenderal dari Inggris yang ditugaskan di
Jawa yang pemikirannya lebih bersifat ...
a. Konservatif
b. Demokratis
c. Liberal
d. Komunis
e. Sosialis
8. Nama lain dari sewa tanah adalah...
a. Landrent

29

b. Contingenten
c. Verplichte Leverantie
d. Pajak in natura
e. Cultuur stelsel
9. Pada masa Raffles dihapus suatu kebiasaan yang disebut ...
a. Contingenten
b. Romusha
c. Sewa tanah
d. Verplichte Leverantie
e. pynbank
10. Dalam bidang hukum Raffles menerapkan hukum berdasarkan...
a. Besar kecilnya kesalahan
b. Ras
c. Jabatan
d. Status sosial
e. Jenis kelamin
II. Jawablah dengan baik dan benar
1. Apa yang dimaksud Landrent
2. Jelaskan tentang ketentuan-ketentuan sewa tanah masa Raffles
3. Sebutkan kebijakan Raffles dalam bidang ilmu pengetahuan
4. Bagaimana kendala penerapan sewa tanah masa Raffles di Indonesia
(1811-1816)
5. Bagaimana dampak kebijakan Raffles terhadap rakyat pribumi

30

LEMBAR KEGIATAN SISWA (INDIVIDU)
1. Identifikasi bangunan peninggalan masa pemerintahan Raffles (1811-

1816) yang masih ada sampai sekarang
2. Buatlah resensi buku karya Raffles berjudul “The History of Java”

31

KUNCI JAWABAN MODUL

I. Pilihan Ganda

1. A 6. E

2. E 7. C

3. C 8. A

4. D 9. E

5. C 10. A

II. Essay

1. Landrent adalah sistem sewa tanah pada masa Raffles (1811-1816). Sewa

tanah ini sama juga dengan pajak tanah.

2. Ketentuan-ketentuan sistem sewa tanah pada masa Raffles
 Penyerahan wajib dan wajib kerja dihapuskan
 Hasil pertanian dipungut langsung oleh pemerintah tanpa perantara

bupati
 Rakyat harus menyewa tanah dan membayar pajak kepada

pemerintah sebagai pemilik tanah

3. Kebijakan Raffles dalam bidang ilmu pengetahuan:
 Ditulisnya buku berjudul The History Of Java oleh Raffles
 Raffles juga aktif mendukung Bataviaach Genootschap dan ilmu

pengetahuan
 Ditemukannya bunga Rafflesia Arnoldi
 Dirintisnya Kebun Raya Bogor

4. Kendala penerapan sewa tanah pada masa Raffles
 Sulit menentukan besar kecilnya pajak untuk pemilik tanah yang

luasnya berbeda
 Sulit menentukan luas sempit dan tingkat kesuburan tanah
 Terbatasnya jumlah pegawai
 Masyarakat belum terbiasa dengan sistem uang

5. Dampak kebijakan Raffles terhadap rakyat pribumi tidak jauh berbeda

dengan masa Daendels sangat luar biasa berat. Sewa tanah sebagai pajak

tanah sangat memberatkan rakyat pribumi. Kemiskinan dan kelaparan

tidak dapat dihindari.

III. Uraian

1. Peninggalan masa Raffles: Kebun Raya Bogor, Buku The

History of Java, Gedung harmoni di Jakarta, bunga Raflesia

Arnoldi dll

2. Buku The History of Java karya Raffles

Secara garis besar berisi sejarah Jawa secara detail dan

komprehensif. Dalam buku ini tidak hanya menceritakan

kerajaan-kerajaan di tanah Jawa tapi segala sesuatu ada di

Pulau Jawa. Bahasa, dialek, flora, fauna, kebiasaan, adat

istiadat, agama, kesinian dan lain sebagainya. Buku ini bisa

menjadi rujukan dalam penulisan karya ilmiah atau orang

yang ingin mengrtahui lebih jauh tentang Pulau Jawa.

32

DAFTAR PUSTAKA
Notosusanto,Nugroho.1976.Sejarah Nasional Indonesia Jilid V.Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Raffles, Thomas S. 2014.The History Of Java.Jakarta: Narasi
Ricklefs.2008. Sejarah Indonesia Modern: 1200-2008.Jakarta: PT Serambi Ilmu

Semesta
www.wikipedia.org

33


Click to View FlipBook Version