ITA PUTIH INDONESIA Cegah Stunting
Sejak Dini
@pitaputihindonesia Pita Putih Indonesia www.pitaputihindonesia.com
ITA PUTIH INDONESIA SAMBUTAN
KETUA UMUM PITA PUTIH INDONESIA
Assalammu’alaikum Wr. Wb, Salam sejahtera bagi kita semua, Om Swas�astu
Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala karunia dan hidayahNya yang telah dianugerahkan kepada kita
semua, sehingga Pita Pu�h Indonesia dapat berperan ak�f kembali pada kegiatan Fasilitasi Ormas Dalam Percepatan Pencegahan
dan Penurunan Stun�ng 2021, Kerjasama dengan Direktorat Promosi Kesehatan Kemementerian Kesehatan 2021 di Kabupaten
Lombok Utara Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Ucapan terimakasih yang tak terhingga kami sampaikan atas kepecayaan Direktorat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI
kepada Pita Pu�h Indonesia dalam menjalin kerjasama kembali untuk mendukung Program Utama Pemerintah Republik Indonesia.
Demi tercapainya kegiatan Kerjasama dengan Direktorat Promosi Kesehatan Kementerian RI dan adanya kesinambungan pemberdayaan
masyarakat, sangat diharapkan adanya Kerjasama dan komunikasi yang baik antara Pita Pu�h Indonesia �ngkat Nasional, Provinsi
Nusa Tenggara Barat dan PPI �ngkat Kabupaten Lombok Utara dengan 20 orang Kader Pita Pu�h Indonesia yang dibentuk bersama
dengan pendamping tehnis (�m pengawas dan �m pendamping) dari Dit Promkes, Kepala Desa, Pengurus RT/RW, Kepala Puskesmas
dan pengurus Posyandu dan yang senan�asa berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat maupun
Dinas Kesehatan Tingkat Kabupaten Lombok Utara.
Di mana kegiatan tersebut berupa Pela�han kampanye Perubahan Perilaku bagi masyarakat mengenai percepatan pencegahan dan
penurunan stun�ng yang dilaksanakan oleh Kader Pita Pu�h Indonesia yang sebelumnya sudah mendapat pela�han KAP yang oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara Provinsi Nusa Tenggara Barat dan pendampingan oleh Kepala Puskesmas dan Kepala Desa
setempat. dan diharapkan dapat dilakukan secara konsisten dan Kon�nue kepada masyarakat di �ngkat Desa, dengan hasil akhir
meningkatnya kunjungan ke posyandu oleh target sasaran primer dan sekunder yaitu Ibu hamil, ibu nifas dan menyusui, ibu dengan
balita dan baduta, keluarga dan remaja.
Besar harapan kami semoga Buklet yang dikhususkan sebagai pegangan kader Pita Pu�h Indonesia dapat memberikan manfaat bagi
pelaksana kegiatan di lapangan. Semoga kerjasama ini dapat berlanjut ke depannya dengan menjangkau Kabupaten lain di Provinsi
Nusa Tenggara Barat dalam pencegahan percepatan dan penurunan stun�ng dalam mensukseskan program pemerintah.
“Selamat Bekerja”
Wassalammu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam Sejahtera bagi kita semua, Om San� San� Om
Jakarta, 2 September 2020
PITA PUTIH INDONESIA
Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd.
KETUA UMUM
ITA PUTIH INDONESIA Apa itu Stunting?
Stunting adalah anak pendek berdasarkan umurnya,
menggambarkan gagal tumbuh kembang anak terutama
pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) akibat
kekurangan gizi kronis, infeksi berulang dalam jangka
waktu lama, dan stimulasi psikososial yang tidak cukup
Anak stunting yang mengalami
kekurangan gizi menahun, akan
tumbuh lebih pendek dari
standar tinggi balita seumurnya.
““Tapi ingat, stunting itu pasti
bertubuh pendek, sementara
yang bertubuh pendek belum
tentu stunting”
Sumber : BKKBN, 2021
Prioritas Percepatan Pencegahan
Stunting
ITA PUTIH INDONESIA Sasaran Prioritas
Ibu hamil dan anak usia
0-2 tahun atau rumah
tangga 1.000 HPK
Intervensi Prioritas
- Intervensi Gizi Spesifik
- Intervensi Gizi Sensitif
Kabupaten / Kota
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Fokus pada 10 Provinsi dengan
prevelensi stunting tertinggi
sesuai dengan arahan Presiden
pada Ratas 5 Agustus 2020
100 160 260 360 514 514 514
Kab/kota Kab/kota Kab/kota Kab/kota Kab/kota Kab/kota Kab/kota
Sumber : BKKBN, 2021
Capaian Penurunan Prevalensi
Stunting 2018 - 2020
ITA PUTIH INDONESIA 36,8 35,6 37,2 14% Prevalensi Stunting pada
30,8 27,7 2024 Balita pada tahun 2019
adalah 27.7% (SSGBI). Turun
2007 2010 2013 2018 2019 3,1% dari tahun 2018 (Riskedas).
Tahun 2020, SSGBI belum
Sumber: Riskesdas 2007, 2010, 2013, 2018, dan SSGBI 2019 bisa dilakukan karena
pandemi Covid-19.
Sumber: Riskesdas 2018 dan SSGBI 2019
Kerangka Pikir Intervensi
Penurunan Stunting Terintegrasi
ITA PUTIH INDONESIA Penyebab Intervensi
langsung Spesifik
Penyebab Intervensi
tidak Sensitif
langsung
- Penyebab stunting sangat kompleks baik langsung maupun tidak langsung
- Memerlukan intervensi lintas sektor: spesifik dan sensitif
- Setiap intervensi memiliki kontribusi dalam percepatan penurunan stunting
Sumber: Model UNICEF: Penyebab Kekurangan Gizi
ITA PUTIH INDONESIA Intervensi Spesifik dan
Intervensi Sensitif (1)
Intervensi spesifik: Menyasar penyebab langsung stunting
Kelompok Sasaran Intervensi Prioritas Intervensi Pendukung Intervensi Prioritas Sesuai
Kondisi Tertentu
Kelompok Sasaran 1.000 HPK
Perlindungan dari Malaria
Ibu Hamil • Pemberian Makanan Tambahan bagi ibu • Suplementasi Kalsium • Pencegahan HIV
Pemeriksaan kehamilan • Pencegahan kecacingan
hamil dari kelompok miskin/Kurang Energi •
Pencegahan kecacingan
Kronik (KEK)
• Suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD)
Ibu menyusui dan anak 0- • Promosi dan konseling menyusui • Suplementasi kapsul Vitamin A •
Suplementasi Taburia
23 bulan • Promosi dan konseling Pemberian Makan • Imunisasi
Suplementasi Zink pada
Bayi dan Anak (PMBA) • pengobatan diare
Manajemen Terpadu Balita
• Tatalaksana gizi buruk • Sakit (MTBS)
•
Pemberian makanan tambahan
pemulihan bagi anak kurus •
• Pemantauan dan promosi Pertumbuhan
Kelompok Sasaran Usia Lainnya
Remaja putri dan wanita • Suplementasi tablet tambah darah
usia subur
Anak 24-59 bulan • Tata laksana gizi buruk • Suplementasi kapsul vitamin •
A
• Pemberian makanan tambahan pemulihan
• Suplementasi taburia
bagi anak kurus • Suplementasi zinc untuk
• Pemantauan pertumbuhan pengobatan diare
• Manajemen terpadu balita
sakit (MTBS)
Sumber: Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting), 2018
ITA PUTIH INDONESIA Intervensi Spesifik dan
Intervensi Sensitif (2)
Intervensi sensitif: Menyasar penyebab tidak langsung stunting
Jenis Intervensi • Program/Kegiatan Intervensi Kementraian & Lembaga
Peningkatan penyediaan air • Akses air minum yang aman • Kemenkes
minum dan sanitasi Akses sanitasi yang layak • Kemen PUPR
• Kemendes PDTT
Peningkatan akses dan kualitas • Akses pelayanan Keluarga Berencana (KB) • Kemenkes
Akses Jaminan Kesehatan (JKN) • Kemensos
pelayanan gizi dan kesehatan • Akses bantuan uang tunai untuk keluarga kurang mampu (PKH) • BKKBN
Penyebarluasan informasi melalui berbagai media • Kemenkominfo
• Penyediaan konseling perubahan perilaku antar pribadi • Kemenkes
Penyediaan konseling pengasuhan untuk orang tua • Kemendikbud
Peningkatan kesadaran, • Penyedian pelayanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan promosi stimulasi anak • Kemensos
usia dini, dan pemantauan tumbuh kembang anak • Kemendes PDTT
komitmen, dan praktik • Penyediaan konseling kesehatan dan reproduksi untuk remaja • BKKBN
Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak • Kemen PPPA
pengasuhan dan gizi ibu dan anak • • Kemenag
Akses bantuan pangan non tunai (BPNT) untuk keluarga kurang mampu • Kemensos
• Akses fortifikasi bahan pangan utama (garam, tepung terigu, minyak goreng) • Kementan
Akses kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) • BPOM
• Penguatan regulasi mengenai label dan iklan pangan • Kemenperin
• • Kemendag
Peningkatan akses pangan bergizi •
•
•
•
Program Percepatan Pencegahan Stunting diselenggarakan dengan melibatkan berbagai sektor, sehingga tidak tertutup
kemungkinan terdapat K/L selain di atas yang turut serta berkontribusi dalam upaya percepatan pencegahan stunting.
Sumber: Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting), 2018
Gejala Menuju Stunting
yang harus dicegah
ITA PUTIH INDONESIA Tidak nasfu KEK kurang Mudah 4L Lamban
makan cadangan (Anemia & sakit) pertambahan
lemak / energi
BB Bumil
Bayi lahir kecil Stres mengasuh ASI kurang, Anak demam/
atau BBLR bayi / Busui sakit BB menurun diare/sakit
Anak tidak nafsu makan,
BB turun
Faktor Penyebab STUNTING
Sejak Kehamilan Sampai Baduta
ITA PUTIH INDONESIA Gangguan Lahir Prematur Ibu Hamil Ibu Hamil
Pertumbuhan Kurang Gizi Infeksi/sakit
Janin
Bayi / anak Bayi/anak Bumil pendek Hamil pada
kurang gizi infeksi/sakit usia remaja
Hamil tiap tahun Bumil stres dan ASI tak cukup MP-ASI tidak
terpapar populasi atau tidak cukup dan
diberikan ASI mutu rendah
Ekslusif
ITA PUTIH INDONESIA Dampak Stunting
Dampak Jangka Pendek
Peningkatan kesakitan Perkembangan kognitif,
dan kematian motorik, dan verbal
tidak optimal
Dampak Jangka Panjang
Postur tubuh tidak Peningkatan resiko Menurunnya kesehatan
tumbuh dengan optimal obesitas dan penyakit reproduksi
lainnya Produktivitas dan
kapasitas kerja yang
Kapasitas belajar dan tidak optimal
performa kurang
optimal ketika masa
sekolah
ITA PUTIH INDONESIA Gerakan Pengasuhan
1000 HPK
Periode Pengasuhan 1000 HPK juga disebut Jendela Peluang,
karena berada dalam masa emas pertumbuhannya.
Pada masa periode emas, terjadi pertumbuhan otak yang sangat
pesat, yaitu jumlah sinapsis (sambungan sel-sel saraf dapat dilipat
gandakan/multiply), yang dapat mendukung seluruh pertumbuhan
anak dengan sempurna.
Pemberian zat besi yang cukup dan stimulasi pada 1000 hari
kehidupan dan praktek asah, asih dan asuh yang benar akan
menjadi dasar bagi pembentukan sumber daya manusia yang
berkualitas
Self-Care dan Cegah Stunting
dalam Keluarga
ITA PUTIH INDONESIA “Self-Care merujuk kepada berbagai kegiatan
pemberdayaan penggalangan di tingkat
individu, keluarga maupun komunitas untuk
meningkatkan derajat kesehatan, mencegah
penyakit, mengurangi jumlah penderita suatu
penyakit maupun cara-cara pemulihannya”
Pendektan Self-Care menurut Pita Putih :
PHBS : KIBBLA:
1. Periksa ibu Hamil /ANC 1. Persalinan ditolong
2. ASI Eksklusif
3. Timbang Berat Badan Balita oleh Nakes
4. Gunakan air bersih 2. Amdes
5. CTPS 3. Tabulin
6. Jamban Sehat 4. Dasolin
7. Eradikasi jentik 5. Donor darah
8. Makan Sayur dan Buah 6. Notifikasi
9. Olah Raga Teratur
10. Tidak Merokok
Germas & Cegah Stunting :
1. Makan Sayur dan Buah / Gizi Seimbang
2. Aktifitas fisik
3. Check Kesehatan : Tensi, Gula Darah, Kolestrol
Lingkar pinggang
Individu (Self-Care)
Keluarga (Self-Care)
Masyarakat Sekitar
(Self-Care, Perawatan Keseahatan Utama, pendidikan)
Perawatan Kesehatan Sekunder
Negara (Sistem Kesehatan)
ITA PUTIH INDONESIA Persiapan Kondisi untuk
Hamil Sehat
Usia Status Gizi Jarak Antar Tidak KEK Tidak Anemia
Anak
Usia antara Status gizi Normal LILA > 23,5 cm Hb < 11gr/ dl
Jarak antar anak
20-35 tahun IMT 18,5-25.0 > 2 tahun (WHO)
Jumlah Anak Tidak Ada Tidak Mengidap Riwayat Penyakit Hindari Paparan
Kelainan Darah Penyakit Menular Kronis Terkendali Lingkungan Toksik
Jumlah anak
kurang dari 3 Kedua Catin tidak Tidak mengidap Jika memiliki riwayat Tidak merokok, tidak
memiliki Riwayat penyakit menular penyakit kronis berada disekitar asap
keluarga kelainan seperti Covid-19, TBC,
genetik yang berisiko Malaria, HIV, IMS dl (diabetes,tekanan rokok tidak
terjadinya perdaahan darah tinggi, dll) menggunakan NAPZA
(Hemofilia, Thalasemia)
terkendali
ITA PUTIH INDONESIA Mengapa Gizi Sebelum
Hamil Penting?
“Untuk membuat cadangan di
dalam tubuh sehingga pada saat
memasuki kehamilan terhindar
dari risiko kurang gizi dan
mencegah komplikasi kehamilan”
Masalah Gizi
Ibu Hamil dan Remaja
ITA PUTIH INDONESIA 48.5% 46,6% 26%
32%
48.9% 17.3% 21.8% 29,0% 38,6%
37.1% 24.2% 14.8%
10,3%
2013 2018 2013 2018 2013 2018 2016 2017 2018 2019 2020 1-14 th 15-24 th
Anemia Pada Ibu Hamil Obesitas Jumlah presentase Remaja Remaja yang
Ibu Hamil mengalami diatas 18 Putri mendapat TTD terkena Anemia
KEK tahun
1 dari 4 remaja 1 dari 7 remaja - 4% menikah usia 15-24th
mengalami stunting mengalami kelebihan - 2,6% menikah usia < 15 thn
- Kehamilan remaja
berat badan
36/1000 remaja
Sumber : Riskesdas 2013, Riskesdas 2018, LAKIP 2016, 2017, 2019; SAKIP 2018; Laporan Rutin 2020
ITA PUTIH INDONESIA Mengapa Perempuan Perlu
Status Gizi Sehat?
Siklus Kehidupan
0-1 tahun 2-5 tahun 5-11 tahun 11-18 tahun 18-25 tahun 26-26 tahun 36-45 tahun 45-59 tahun diatas 60 tahun
Bayi Kanak-kanak Kanak Remaja Dewasa Dewasa Dewasa Pra Lansia Lansia
Awal kanak Awal Madya Akhir
“Dengan status gizi sehat, perempuan dapat mempertahankan dan
meningkatkan Kesehatan dan produktivitasnya sepanjang hayat”
Siklus kehidupan perempuan, untuk dapat
berfungsi sesuai peran utamanya menjadi
seorang ibu, dimulai sejak usia remaja
ITA PUTIH INDONESIA Mengapa Zat Besi Penting?
Anak-anak
- Memperbaiki perkembangan kecerdasan dan perilaku
- Pada negara prevalensi anemia tinggi, meningkatkan
. kelangsungan hidup anak
Remaja
- Meningkatkan perkembangan kecerdasan
- Pada remantri, cadangan besi penting bagi periapan kehamilan
Ibu Hamil
- Menurunkan BBLR dan kematian perinatal
- Menurunkan AKI dan komplikasi selama masa kehamilan
Wanita Usia Subur (WUS)
- Meningkatkan kebugaran dan produktivitas kerja
- Meningkatkan konsentrasi
Sumber : The International Nutrition Anemia Consultative Group (INACG) , ILSI Human Nutrition Institute, 2002
Pelayanan Kesehatan Ibu dan
Anak Berkesinambungan
ITA PUTIH INDONESIA Ibu Hamil
Remaja Putri
Ibu Nifas
Remaja Putri Anak dan Bayi Ibu Menyusui
Sumber: Direktorat Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan
ITA PUTIH INDONESIA 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
Layanan Kesehatan Bagi
Ibu dan Bayi
A. Persiapan Sebelum Hamil Pelayanan PUS dan WUS :
1. Pemeriksaan kesehatan dan gizi konseling
2. Asupan Gizi yang baik untuk PUS
B. Masa Kehamilan
1. Pemeriksaan kehamilan berkualitas di fasyankes (puskesmas,
praktik bidan, dan lain-lain), 6-8 kali yaitu
- 2x trimester 1 (1 - 12 minggu),
- 1x trimester 2 (12 -24 minggu),
- 3x trimester 3 (diatas 24 - melahirkan)
komprehensif dan terpadu untuk Pelayanan asuhan standar
minimal 10 T :
- Timbang BB dan ukur TB
- Ukur Tekanan darah
- Nilai status gizi (ukur Lingkar Lengan Atas / LiLA)
- Ukur Tinggi Fundus Uteri / tinggi rahim
- Tentukan presentasi janin dan Denyut Jantung Janin
- Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi
Tetanus bila diperlukan
- Beri tablet tambah darah 90 tablet
- Tes laboratorium
- Tatalaksana kasus
- Temu wicara / konseling
Sumber: Direktorat Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan
ITA PUTIH INDONESIA 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
Layanan Kesehatan Bagi
Ibu dan Bayi
2. Makanan yang bergizi bagi ibu selama kehamilan
3. Penanggulangan Kecacingan pada ibu hamil
4. Pemberian kelambu berinsektida bagi ibu hamil
di daerah endemis
5. PMT ibu hamil
6. Promosi ASI esklusif
7. Kelas Ibu hamil
8. Tidak merokok dan hindari Asap rokok, serta tidak
mengkonsumsi narkoba mapun minuman beralkohol
9. Terapkan PHBS
10 . Kelola stres
Sumber: Direktorat Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan
Layanan Kesehatan Bagi
Ibu Menyusui dan Baduta
ITA PUTIH INDONESIA C. Persalinan, Nifas dan D. Bayi, Baduta & Balita
Menyusui
Persalinan oleh tenaga kesehatan Pemberian Inisisiasi Menyusu
melakukan pemeriksaan pasca Dini (IMD)
melahirkan di fasyankes (puskesmas,
praktik bidan dll) Pemberian ASI Ekslusif selama
6 bulan, selanjutnya ditambah
Konseling IMD. IMD, ASI ekslusif, dengan MP-ASI dengan nutrisi
MP-ASI, Mengikuti kelas ibu balita & tepat dan optimal. Pemberian
Bina Keluarga Balita (BKB) Makanan Balita dan Anak
mengikuti buku KIA
Pemberian ASI Ekslusif dan makanan
pendamping ASI (MP-ASI). Pemberian imunisasi dasar
Peningkatan pengetahuan ibu dan lengkap
keluarga terkait pengasuhan, stimulasi
tumbuh kembang anak dan gizi
Gizi yang tepat dan optimal AObat Vitamin Pemberian Tablet Vitamin A
selama menyusui dan tablet anti cacing.
Cacing Menyediakan oralit
Pelayanan KB Pasca Pemantauan pertumbuhan
persalinan memakai Kartu Menuju Sehat
(KMS) dan pemantauan
AObat Vitamin Pemberian Vitamin A perkembangan memakai Kartu
Kembang Anak (KKA)
Cacing
Sumber: Direktorat Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan
ITA PUTIH INDONESIA Peran Suami
- Memastikan istri mendapat
asupan makanan yang bergizi,
beragam, seimbang dan
istirahat yang cukup.
- Mendampingi istri sewaktu
pemeriksaan kehamilan.
- Mengetahui tanda - tanda
bahaya pada kehamilan.
- Merencanakan persalinan
oleh bidan dan dokter
termasuk tempat persalinan,
siap kendaraan, jaminan
pembiayaan dan donor darah.
ITA PUTIH INDONESIA Peran Suami..
Saat melahirkan dan paska persalinan (Nifas) :
- Mengetahui tanda tanda persalinan
- Mendampingi istri saat persalinan
- Menganjurkan dan mendampingi waktu IMD
- Mendukung pemberian ASI Eksklusif sampai 2 tahun.
- Meyakinkan kesehatan reproduksi
keluarga dengan merncanakan
keluarga dan berpartisipasi
dalam KB untuk menentukan
jumlah, jarak, dan waktu
kehamilan.
ITA PUTIH INDONESIA Peran Ayah untuk
Dukung Ibu Menyusui
1. Mencari informasi seputar ASI dan menyusui
2. Memberikan dukungan dalam melaksanakan IMD
3. Memberikan dukungan positif dengan memberikan secara eksklusif
4. Berpartisipasi dalam merawat dan mengasuh bayi
5. Mendampingi istri dan bayi melakukan pemeriksaan kesehatan
6. Memenuhi asupan gizi ibu menyusui
7. Memenuhi kebutuhan yang diperlukan untuk menyusui
8. Menjadi suporter bagi istri saat menyusui
9. Menjadi manager persediaan ASIP (Air Susu Ibu Perah)
10. Membantu pekerjaan rumah tangga
11. Membantu mengatasi masalah saat menyusui
12. Menciptakan jalinan komunikasi yang baik seperti
berdiskusi tentang pola pemberian MP-ASI
13. Menjadi penguat pertahanan istri atas
mitos-mitos soal ASI
14. Mencarikan ruang khusus menyusui dan
memerah ASI ketika berada di tempat umum
15. Terlibat dan memberikan dukungan dalam
KP-ASI (Kelompok Pendukung ASI)
Sumber: Buku panduan ayah ASI, 2019
ITA PUTIH INDONESIA Asi Eksklusif Cegah
Stunting
Berikan ASI yang pertama keluar dan berwarna
kekuningan (kolostrum)
Pada bayi usia 0-6 bulan berikan ASI eksklusif
dan jangan diberi makan/minum selain ASI
Pada anak usia 6 bulan hingga 2 tahun boleh
diberikan makanan Pendamping ASI (MPASI),
namun tetap diberikan ASI sesering mungkin
ASI mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi
baik fisik, psikologi sosial maupun spiritual
ASI mengandung gizi, hormon, unsur kekebalan
pertumbuhan, anti alergi, serta anti inflamasi
Dalam Satu Tetes ASI mengandung
Air Hormon dan faktor
Protein pertumbuhan
Lactose Meningkatkan Imun
Asam lemak esensial
Bakteri Baik
Antibodies
Vitamin dan Mineral Antibacterial dan Antiviral
enzymes
ASI memiliki peran penting dalam pertumbuhan bayi
ITA PUTIH INDONESIA Ibu yang tidak kuat untuk menyusui,
Ikuti cara aman memberikan ASI
seperti berikut ini
Memerah ASI 40ml 40ml
30ml 30ml
20ml 20ml
10ml 10ml
Relaktasi* Donor ASI
(yang aman)
*Kondisi dimana seorang ibu berhenti sejenak menyusui anaknya, dikarenakan kondisi tertentu
Sumber : World Health Organization
ITA PUTIH INDONESIA Bagaimana Cara Menyimpan
ASI yang Benar?
Disimpan dalam Cooler Bag
Suhu 15oC
Lama penyimpanan 24 jam
Disimpan dalam Ruangan (ASIP Segar)
Suhu 27oC - 32oC, Lama penyimpanan 4 jam
Suhu >25oC, Lama penyimpanan 6 - 8 jam
Disimpan dalam Kulkas
Suhu >4oC
Lama penyimpanan 2-3 hari
Disimpan dalam Freezer lemari 1 Pintu
Suhu -15oC s/d 0oC
Lama penyimpanan 2 minggu
lmlm0l4m0lm30201 Disimpan dalam Freezer lemari 2 Pintu
Suhu -20oC s/d -18oC
Lama penyimpanan 3-6 bulan
ITA PUTIH INDONESIA Makanan Pendamping
ASI (MP-ASI)
MP-ASI adalah makanan atau minuman selain ASI yang mengandung zat gizi yang
diberikan kepada bayi selama periode penyapihan (complementary feeding) yaitu
pada saat makanan atau minuman lain diberikan bersama pemberian ASI.
MP-ASI berguna untuk mencukupi kebutuhan harian bayi yang sudah tidak dapat
dipenuhi oleh ASI maupun susu formula.
Pemberian MP-ASI berguna untuk :
1. Melatih kemampuan otot oromotor (otot-otot di mulut)
2. Mencegah masalah gizi pada bayi
3. Kemampuan motorik bayi
4. Bayi belajar sedikit demi sedikit
sampai nantinya benar-benar
terbiasa untuk makan makanan
padat sehingga membuat bayi
tidak susah makan
ITA PUTIH INDONESIA Syarat Pemberian
MP-ASI
Adekuat
Mengandung cukup energi, protein, lemak,
kabohidrat dan mikronutrien
Aman dan Hiegenis
Sewaktu diberikan harus hiegenis, jangan lupa
cuci tangan saat menyiapkan MP-ASI. Simpan
makanan ditempat yang bersih
Tepat Waktu Pemberian
MP-ASI diberikan saat kebutuhan mengikat,
frekuensi dan cara pemberiannya disesuaikan
usia bayi
Responsive Feeding
Membertahankan sinyal lapar dan kenyang.
Menyuapi makan sambil mengajak anak
berkomunikasi, kontak mata, penuh kesabaran
Sumber : Booklet MPASI, UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik, IDAI
Tanda-Tanda Anak Siap Makan
(siap diberikan MP-ASI)
ITA PUTIH INDONESIA Mampu menyangga Mampu duduk dengan Ada keinginan makan
kepala sendiri. Kepala sedikit bantuan dan dapat dengan membuka mulut
tetap tegak dan stabil jika sendok didekatkan
saat bayi didudukan menjaga keseimbangan
badan
Refleksi ekstrusi menghilang Mencoba meraih makanan
atau berkurang yang ada didepannya
Sumber : Booklet MPASI, UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik, IDAI
ITA PUTIH INDONESIA Frekuensi dan Cara
Pemberian MP-ASI
6-9 Bulan 9-12 Bulan >12 Bulan Tekstur dan
Konsistensi MP-ASI
- Lanjutkan Menyusui - Lanjutkan Menyusui - Lanjutkan Menyusui
- 2-3 sdm bertahap - 125 ml bertahap hingga 2 th/lebih - Bubur Halus/saring/puree
- Bubur Kasar/Cincang
hingga 125 ml hingga 250 ml - 200 ml hingga 250 ml - Nasi Tim
- 2-3x makan - 3-4x makan - 3-4x makan
- 1-2x selingan - 1-2x selingan - 1-2x selingan
Bahan makanan untuk
Makan dibuat Bahan makanan dewasa dapat juga
dengan disaring. sama dengan orang digunakan untuk
Tekstur makanan dewasa, namun rasa membuat makanan
lumat dan kental disesuaikan untuk bayi dan anak. Pada
anak-anak, 9-10 bln usia ini, menu untuk
makanan ditumbuk anak-anak dapat
dengan tekstur disamakan dengan
makanan agak kasar. orang dewasa, namun
11-12 bulan, makanan rasa disesuaikan
dibuat dengan di
cincang kasar
Saat usia 6-9 bulan periode penting
meningkatkan konsistensi makanan
bertahap, jika tidak anak hanya
mengenal makanan cair/lumat saja
Sumber : Booklet MPASI, UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik, IDAI
ITA PUTIH INDONESIA Menilai Keberhasilan
MP-ASI
Penambahan Berat Badan Cek Kurva Perkembangan
dan Panjang Badan Pertumbuhan Optimal
Timbang berat badan Cek laju pertumbuhan Kemampuan berjalan,
secara rutin, tiap bulan menggunakan kurva bersikap, berbicara
pertumbuhan sesuai dengan milestone
*Mencerminkan ukuran dan perkembangan otak; terutama
sampai usia 2 tahun. Ukur lingkar kepala anak secara
rutin, misalnya tiap bulan; plot pada grafik Nelhause
Lingkar Kepala* - Lingkar kepala normal 34-35cm, akan bertambah 2 cm setiap
bulan pada usia 0-3 bulan.
- Usia 4-6 bln akan bertambah 1 cm per bulan
- Usia 6-12 bl pertambahan 0,5 cm per bulan
- Sampai usia 5 tahun sekitar 50 cm. Usia 5-12 tahun hanya
naik sampai 52- 53 cm & setelah usia 12 tahun akan menetap
ITA PUTIH INDONESIA Dampak Pemberian MPASI
Terlalu Dini dan Terlambat
Berikut dampak yang mungkin terjadi bila
pemberian MPASI pertama terlalu cepat:
• Motorik bayi belum siap, sehingga
meningkatkan risiko tersedak.
• Sistem pencernaan bayi belum siap, dapat
timbul gangguan pencernaan.
• Pemberian makanan padat terlalu cepat
merupakan faktor risiko alergi, eksim,
dan obesitas.
Dampak yang mungkin terjadi bila pemberian
MPASI pertama terlalu lambat, yaitu:
• Gangguan pertumbuhan, dikarenakan
asupan nutrisi dari ASI eksklusif tidak
mencukupi kebutuhan harian bayi.
• Penolakan terhadap MPASI, bayi menjadi
picky eater
ITA PUTIH INDONESIA Imunisasi Dasar 0-24 bulan
Imunisasi sangat penting bagi bayi dan balita dari 0 - 24 bulan
Pelayanan Posyandu
ITA PUTIH INDONESIA Jam oprasional diserahkan Kader Posyandu sehat, Meja tidak berdekatan
kepada kebijakan pemerintah memakai masker dan (minimal 1-2 meter) dan
disediakan handsanitizer
daerah setempat sarung tangan
Min.10
orang
Orang tua bayi dan balita Atur jadwal layanan, Anak yang sudah disuntik
membawa kain atau sarung maksimal 10 orang Menunggu diluar atau
sendiri untuk penimbangan diarea layanan
ditempat terbuka sekitar
30 menit sebelum pulang
Sumber : Panduan Buku KIA dan Sub Direktorat Kesehatan Maternal dan Neonatal Direktorat Kesehatan Keluarga Direktorat Jenderal
Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2020
Layanan PAUD-HI dalam
Percepatan Penurunan Stunting
ITA PUTIH INDONESIA Layanan Layanan Pendidikan
Kesejahteraan
Layanan
Pengasuhan
atau Parenting
Layanan Perlindungan Layanan Kesehatan Gizi
dan Perawatan
Remaja Putri
ITA PUTIH INDONESIA MMILIKLK Olahraga
Mengkonsumsi Gizi
Seimbang
Konsumsi tablet Mengecek Haemoglobin
tambah darah (HB) secara rutin
6 bulan sekali
ITA PUTIH INDONESIA Calon Pengantin
Bagian dari rangkaian perawatan sehingga wanita dan pasangan menjadi
lebih sehat sebelum hamil, yang dimulai sejak REMAJA, akan mempengaruhi
Kesehatan pada saat dewasa sehingga mampu menjalani kehamilan sehat.
Asah Asih Asuh Kesiapan Fisik Kesiapan Biologis
Asah : Kebutuhan Stimulasi mental Kespro catin, Status gizi dan pasangan, Kemampuan perempuan untuk
Asih : Kebutuhan emosi & kasih sayang jaga kesehatan fisik dan kebugaran, beradaptasi pada kehamilan;
TTD bagi cantin, imunisasi TT, Pemeriksaan khususnya kehamilan pertama:
Asuh : Kebutuhan fisik biomedis Kesehatan, resiko penyakit infeksitas cukup umur
indikasi, mengubah perilaku tidak sehat
Kesiapan Psikologis Kesiapan Ekonomi Kesiapan Sosial
Kedewasaan dan kematangan mental, Pemberdayaan Ekonomi keluarga : Bagaimana berinteraksi di
mengelola emosi, menjaga kesehatan jiwa, Keluarga memiliki keterampilan masyarakat, mampu berperan
dan kemampuan untuk bekerja serta dalam kegiatan kemasyarakatan,
kesiapan dalam menghadapi dinamika
pernikahan, lebih bisa menerima kebutuhan karir
kenyataan hidup pernikahan yang dapat
meningkatkan kualitas pernikahan
PITA PUTIH INDONESIA
Berkerjasama dengan
Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat Kementerian Kesehatan RI
SEKRETARIAT PPI PUSAT : TIM PENYUSUN
Sekretariat 1 Sekretariat 2 Tim PPI Nasional dan Tim Pelaksana
Kegiatan Fasilitasi Ormas dalam
Menteng Residence Apartment BKKBN Gedung II Lt. 3 Percepatan Pencegahan dan
Jl. Teuku Cik Ditiro No. 20 Jl. Permata No. 1 Penurunan Stunting 2021
Menteng - Jakarta Pusat 10350 Halim Perdana Kusuma
Telp +62-21 310 6322 - 23 Jakarta Timur
[email protected] Telp +62-21 801 6640
Follow Sosial Media PPI
@pitaputihindonesia Pita Putih Indonesia www.pitaputihindonesia.com