The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by PAUD TERPADU NURUL DZIKRI, 2024-06-01 16:26:06

Ensiklopedia Ramadhan

Ensiklopedia Ramadhan

ENSIKLOPEDIA MINI BULAN RAMADHAN


Marhaban ya Ramadhan .... Sebagai seorang Muslim sudah sepantasnya lah kita berbahagia dan berdoa semoga di sampaikan ke bulan Ramadhan itu dimana bulan itu ditutuplah pintu neraka dan dibukakan pintu syurga. “Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab & Sya’ban serta pertemukanlah kami dgn Ramadhan. ” (HR. Ahmad & Ath-Thabrani) “Telah datang pada kalian bulan Ramadhan, bulan Ramadhan bulan yang diberkahi, Allah telah mewajibkan atas kalian utk berpuasa didalamnya. Pada bulan itu dibukakan pintu-pintu surga serta ditutup pintu-pintu neraka…. ” (HR. Ahmad)


Surat Al Baqarah ayat 183 َّتُقوَن ١٨٣ َت ْم َّل ُك َع َل ْم ُك ْبِل َق ِذيَن ِمن َّل ِتَب َعىَل ٱ ُك َما َك ُم ٱلِّصَياُم ُك ْي َل ِتَب َع ۟ا ُك ِذيَن َءاَمُنو َّل ُّيَها ٱ ٰٓـَأ َي " Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa"


Pengertian Puasa Menurut Bahasa Mengutip dari buku Rahasia dan Keutamaan Puasa Sunah karya Abdul Wahid, puasa menurut bahasa berasal dari kata 'imsak' yang artinya menahan dan 'kalf' yang bermakna mencegah dari sesuatu. Berdasarkan arti tersebut, puasa menurut bahasa dapat dimaknai sebagai sesuatu yang sifatnya menahan dan mencegah dalam bentuk apapun, termasuk untuk tidak makan dan minum secara disengaja. Selain itu, puasa dalam bahasa arab disebut sebagai ' shaum ' atau ' shiyam ' yang menurut bahasa juga bermakna al-Imsak, yaitu menahan diri atau berpantang dari suatu perbuatan tertentu.


Secara sederhana, puasa merupakan upaya untuk menahan diri, tidak makan dan tidak minum, atau menahan diri dari suatu perbuatan. Pengertian puasa memang dapat diartikan dalam banyak hal. Dengan kata lain, sebagian ulama turut memaknai puasa sebagai perbuatan menahan diri dari perbuatan fi'li yang berupa dua macam syahwat, yaitu syahwat perut dan syahwat kemaluan serta menahan diri dari segala sesuatu agar tidak masuk ke dalam perut.


Syariat Puasa Alik Al Adhim dalam buku Tuntunan Puasa Menurut Al-Quran dan Sunah menyebutkan bahwa perintah untuk melakukan puasa bagi umat Islam pertama kali disyariatkan pada tanggal 10 Syaban di tahun kedua Hijriah setelah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Kota Madinah. Perintah menunaikan ibadah puasa ini disyariatkan setelah diturunkannya perintah untuk mengganti arah kiblat dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram. Sejak saat itu, Rasulullah SAW mulai menjalankan ibadah puasa Ramadhan yang pertama kalinya hingga di akhir kehidupannya sebanyak sembilan kali dalam sembilan tahun. Syariat puasa Ramadhan kemudian menjadi rukun Islam yang kelima. Apabila seorang umat yang mengaku Islam tidak melakukan kewajiban puasa wajib di bulan Ramadhan, maka ia termasuk mengingkari rukun Islam. Pengingkaran rukun Islam tersebut kemudian akan menyebabkan batalnya keislaman seseorang.


Puasa wajib adalah puasa yang wajib dilakukan oleh umat Islam untuk menunaikan perintah dari Allah SWT sehingga seseorang yang meninggalkan puasa wajib akan mendapat balasan dosa. Puasa wajib juga terbagi menjadi 3 macam puasa, di antaranya yaitu: Puasa Ramadhan, yakni puasa yang dilakukan setiap hari selama satu bulan penuh saat bulan Ramadhan dari waktu terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.\ 1. Puasa Nazar, yakni puasa yang dilakukan oleh orang yang bernazar puasa sebab menginginkan sesuatu sebelumnya. Puasa Nazar wajib dilaksanakan setelah keinginan tersebut tercapai sehingga bagi orang yang tidak melaksanakan nazarnya akan mendapat dosa dan dikenai denda atau kifarat. 2. · MACAM-MACAM PUASA 1.Puasa Wajib


Puasa Kifarat, yakni puasa yang dilakukan untuk menebus dosa sebab telah melakukan hubungan suami-istri pada waktu siang hari ketika bulan Ramadhan. Puasa kifarat dilakukan untuk membayar denda puasa Ramadhan dengan berpuasa selama dua bulan berturut-turut. 2.Puasa Sunnah Puasa sunah merupakan puasa yang disunahkan oleh Rasulullah SAW. Meskipun tidak wajib untuk dilakukan, puasa sunnah menjadi anjuran yang dapat menambah pahala bagi orang yang melaksanakannya. Di antara berbagai macam puasa sunah yang dilakukan oleh Rasulullah yaitu sebagai berikut: a. Puasa hari Arafah, yaitu dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah oleh orang yang tidak berhaji. b. Puasa Tasu'a dan Puasa Asyura, yaitu puasa yang dilakukan pada tanggal 9 dan 10 Muharram. c. Puasa 6 hari di bulan Syawal. d. Puasa di bulan Sya'ban.


e. Puasa Senin dan Kamis. f. Puasa 3 hari setiap pertengahan bulan. g. Puasa Nabiyullah Daud, yaitu puasa yang dilakukan dengan satu hari puasa dan satu hari tidak secara berturut-turut. Puasa makruh adalah puasa yang hukumnya makruh. Artinya, puasa tersebut lebih dianjurkan untuk tidak dilakukan. Apabila dilakukan, maka tidak akan mendapat pahala apapun. Beberapa di antara macam-macam puasa makruh yaitu sebagai berikut: Berpuasa pada hari Jum'at, hukumnya makruh kecuali jika seseorang telah berpuasa di hari sebelum atau setelahnya (di hari kamis atau sabtu). Puasa setahun penuh (puasa dahr), menurut Rasulullah SAW orang yang berpuasa setahun penuh dipandang tidak berpuasa dan tidak berbuka (HR Muslim). Puasa Wishal, yaitu puasa yang tidak memakai sahur maupun berbuka. 3. Puasa Makruh


Puasa haram adalah puasa yang dilakukan pada hari yang diharamkan untuk seluruh umat Islam. Apabila seorang muslim menunaikan puasa haram, maka ia akan mendapat dosa. Sebaliknya, apabila seorang muslim tidak melakukan puasa di hari yang diharamkan, maka ia akan mendapatkan pahala. Hari-hari yang diharamkan untuk melakukan puasa, yaitu di antaranya: 1.Puasa pada tanggal 1 Syawal dan 10 Dzulhijjah. 2.Puasa hari Tasyrik, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 bulan Dzulhijjah. 2.Puasa Haram Itulah pengertian puasa, syariat, dan macam-macamnya dalam ajaran Islam. Semoga umat muslim dapat senantiasa mengerjakan kewajiban berpuasa, baik puasa wajib maupun puasa sunnah, serta tidak melakukan puasa di hari-hari yang diharamkan.


55 HHaall yyaanngg PPeennttiinngg DDiippeerrssiiaappkkaann uunnttuukk MMeennyyaammbbuutt BBuullaann RRaammaaddaann Siapkan hati Hal pertama yang perlu disiapkan untuk menyambut Ramadan adalah siapkan hati. Persiapan hati di sini dimaksudkan bahwa hatimu memiliki keimanan dan keikhlasan terbaik. Siapkan iman untuk meyambut Ramadan dengan penuh suka cita. Dekatkan diri lagi kepada Sang Pencipta dan bersyukurah bahwa kamu telah sampai di bulan seribu bulan ini. Latih lagi hatimu agar bersih dari rasa iri, dengki, amarah, dendam pun kecewa yang menyebabkan putusnya tali silaturahim. Siapkan Pikiran Jadikan pikiranmu lebih rileks dan lebih tawakkal ke Sang Pencipta. Hindari berpikirnegatif tentang apapun di dunia ini terutama tentang takdir dan kehidupan yang diberikan Tuhan padamu. Cobalah untuk berpikir lebih fokus dan positif. Pikiran yang rileks dan bahagia, akan membantumu menjalani ibadah puasa selama bulan Ramadan dengan lebih bahagia pula


44 HHaall yyaanngg PPeennttiinngg DDiippeerrssiiaappkkaann uunnttuukk MMeennyyaammbbuutt BBuullaann RRaammaaddaann Dengan ilmu cukup, kita akan lebih tahu mana yang boleh dilakukan dan mana yang tak boleh dilakukan. Dengan ilmu agama cukup, kita akan lebih waspada dan hati-hati dalam beribadah setiap harinya. Kita juga bisa mengontrol hawa nafsu dengan lebih baik selama berpuasa pun hari-hari setelahnya. Siapkan ilmu Siapkan Fisik Untuk menjalani puasa Ramadan selama sebulan ke depan, kita tentu memerlukan fisik yang sehat. Fisik yang sehat sendiri sebagai salah satu rukun wajib berpuasa. Mulai benahi lagi pola hidup dan nutrisi yang dikonsumsi setiap hari. Fisik yang sehat akan memudahkan kita menjalani ibadah puasa. Fisik yang sehat juga mendukung kita untuk tetap semangat beraktivitas setiap harinya, meski harus dengan menahan lapar, haus dan hawa nafsu lainnya.


Haq al laila dilakukan pada 15 Sya'ban, yakni bulan sebelum Ramadhan. Pada hari itu, anak-anak di Uni Emirat Arab akan berkeliaran di lingkungan sekitar mereka dengan mengenakan pakaian cerah dan mengumpulkan permen serta kacang-kacangan dalam tas jinjing yang disebut kharyta Itu dilakukan sembari melantunkan lagu-lagu tradisional lokal. Nyanyian Aatona Allah Yutikom, Bait Makkah Yudikum, yang artinya 'Berikan kepada kami dan Allah akan membalasmu dan membantumu mengunjungi Rumah Allah di Mekkah' , bergema di jalan-jalan saat anak-anak dengan penuh semangat mengumpulkan hadiah mereka Tradisi Menyambut Ramadan di Berbagai Belahan Dunia Haq al Laila di Uni Emirat Arab


Setiap tahun, orang-orang Mesir menyambut Ramadhan dengan fanous, yakni lentera berwarna-warni yang melambangkan persatuan dan kegembiraan sepanjang bulan suci tersebut. Meskipun lebih bersifat budaya daripada agama, tradisi ini sangat terkait dengan bulan suci Ramadhan dengan membawa makna spiritual. Kisah asal-usulnya berbeda-beda, tetapi sebuah versi yang paling terkemuka menyebutkan tanggal kelahiran fanous pada suatu malam selama Dinasti Fatimiyah, ketika orang Mesir menyapa Kekhalifahan Al-Muizz li-Dn Allah saat dia tiba di Kairo pada hari pertama Ramadhan. Untuk menyediakan pintu masuk yang terang bagi imam, pejabat militer memerintahkan penduduk setempat untuk memegang lilin dengan bingkai kayu di jalan-jalan yang gelap. Seiring waktu, struktur kayu ini berkembang menjadi lentera berpola dan sekarang ditampilkan di seluruh negeri, menyebarkan cahaya selama bulan suci. Saat ini, fanous sering diintegrasikan ke dalam tradisi lokal lainnya. Misalnya, saat bulan suci, anak-anak berjalan-jalan dengan lentera mereka, bernyanyi riang sambil meminta hadiah dan permen Lentera warna-wani di Mesir


Tradisi menyambut Ramadhan di Turki adalah Pemukul drum Turki dimana orang – orang akan berkeliling untuk membangunkan orang. Tapi bedanya dengan Mesaharaty yang cenderung pelan dan membangunkan dengan menyebutkan nama. Penambah drum Turki lebih mirip dengan di Indonesia, mereka memukul keras – keras drum sambil berkeliling Sambil bernyanyi untuk membangunkan orang agar mau sahur Ramadhan Drummer (Turki). Chaand Raat (India, Bangladesh dan Pakistan) Tradisi menyambut Ramadhan terakhir berasal dari Asia Selatan (India, Pakistan dan Bangladesh) yaitu Chaand Raat. Dalam perayaan ini orang – orang muslim akan saling bertukar makanan penutup dan makanan manis kepada tetangga dan keluarga. Lalu mereka akan berbondong-bondong untuk berbelanja, memakai perhiasan dan juga memakai heena (lukisan tubuh India) di tangan mereka. Selian itu Bazaar lokal meriah akan berjejer sampai waktu Idul Fitri tiba.


10 Amaliyah selama bulan Ramadhan 1. Berpuasa Di Bulan Ramadhan “Hai orangorang yang beriman, diwajibkan bagimu berpuasa, sebagaimana telah diwajibkan pada orang-orang sebelum kamu. Agar kamu bertakwa” (Al -Baqarah:183) Dari Anas bin Malik, ia berkata: “Bersabda Rasulullah : ‘Sahurlah kamu, karena dalam sahur itu terdapat berkah yang besar” (HR Bukhari - Muslim) 2. Sholat Tarawih / Qiyamul Lail / Sholat Witir Di Bulan Ramadhan “Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan (sholat tarawih) karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni. ” (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759) “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menambah jumlah raka’at dalam shalat malam di bulan Ramadhan dan tidak pula dalam shalat lainnya lebih dari 11 raka’at. ” (HR. Bukhari no. 1147 dan Muslim no. 738)


3. Tilawah / Membaca Alquran Di Bulan Ramadhan “Orang yang lancar membaca Alquran akan bersama malaikat utusan yang mulia lagi berbakti, sedangkan orang yang membaca Alquran dengan tersendat-sendat lagi berat, maka ia akan mendapatkan dua pahala. ” (HR. Muslim) 4. Bersedekah Di Bulan Ramadhan “Sedekah dapat menyelamatkan manusia dari kematian yang buruk. ” (Al-Wasail 6: 267, hadis ke 4). “Mereka bertanya tentang apa yang mereka infakkan. Jawablah: “Apa saja harta yang kamu infakkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orangorang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan. ” (QS. AlBaqarah: 215).


5. Memberi Makan Orang Yang Berpuasa (Tajil) “Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga. ” HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5/192, dari Zaid bin Kholid Al Juhani. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. 6. Ber-Umrah Di Bulan Ramadhan “Sesungguhnya umrah di Bulan Ramadhan sama dengan haji atau haji bersamaku. ” (HR. Al-Bukhari)


8. Mengintip Lailatul Qadar Di Malam Ganjil 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Rabb-nya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) keselamatan hingga terbit fajar. ” (QS. Al Qadr: 1-5) "Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil, malam 21 23 25 27 29) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. " (HR. Bukhari Muslim) "Barangsiapa berdiri (shalat) pada malam Lailatul Qadar dgn penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah maka diampuni dosa-dosa yg telah lalu. " (HR. Bukhari (4/217) dan Muslim (759) 7. I'tikaf Di 10 Hari Terakhir Di Bulan Ramadhan Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Sesungguhnya Nabi SAW i’tikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan (HR. Imam Bukhari).


10. Berjihad Di Jalan Allah SWT Menurut Ibnu Taimiyah (wafat tahun 728H) mendefinisikan jihad dengan pernyataan, “Jihad artinya mengerahkan seluruh kemampuan yaitu kemampuan mendapatkan yangdicintai Allah dan menolak yang dibenci Allah” (Majmu’ Al Fatawa, 10/192-193) Sedangkan Ibnu Rusyd (wafat tahun 595 H) menyatakan, “Jihad dengan pedang adalah memerangi kaum musyrikin atas agama, sehingga semua orang yang menyusahkan dirinya untuk dzat Allah maka ia telah berjihad di jalan Allah. Namun kata jihad fi sabilillah bila disebut begitu saja maka tidak dipahami selain untuk makna memerangi orang kafir dengan pedang sampai masuk islam atau memberikan upeti dalam keadaan rendah dan hina” 9. Membayar Zakat Fitrah (Sebelum Sholat I'ed) Di Akhir Bulan Ramadhan "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam mewajibkan zakat fitrah sebagai pembersih bagi orang yang berpuasa dari perbuatan sia-sia dan perkataan buruk, dan sebagai makanan untuk orang-orang miskin. " (HR. Abu Dawud & Ibnu Majah)


Adab Berpuasa 1 2 3 Makan makanan yang baik Memperbanyak amalan Menjaga anggota tubuh dari maksiat


Adab Berpuasa 4 5 6 Tidak bergunjing atau ghibah Menjauhi perkataan bohong Menjaga diri dari penyakit hati


" Doa Niat Berpuasa" ِه َتَعاىَل ّٰل ْرِض َشْه ِر َرَمَضاَن هِذِه الَّسَنِة ِل َداِء َف َنَوْيُت َصْوَم َغٍد َعْن َأ Nawaitu shauma ghadin an adai fardhi syahri ramadhana haadzhihis sanati lillahi ta'ala Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta'ala


ِحِمْيَن ْرَحَم الَّر َطْرُت ِب َرْحَمِتَك َيا َا ْف ُهَّم َلَك ُصْمُت َوِبَك آَمْنُت َوَعىَل ِرْزِقَك َأ ّٰل ل َا Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birahmatika yaa arhamarroohimiina Artinya : "Ya Allah karenaMu aku berpuasa, denganMu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan " .rahmatMu, Ya Allah yang Tuhan Maha Pengasih " Doa Niat Berbuka Puasa"


Adab Berbuka Puasa Memperbanyak Membaca Doa Sunnah Berbuka dengan Kurma Jangan Makan Berlebihan Saat Berbuka -


Click to View FlipBook Version