The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Warta Keluarga Cornelius Desember I 2022

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by aries.wahyuwitomo, 2022-11-30 04:45:04

Warta Keluarga Cornelius Desember I 2022

Warta Keluarga Cornelius Desember I 2022

KWealurtaarga Jalan A. Yani No.3

TWMeaalprd.tiau(0kne8Ml1u3aa3rd4gi3au37n12@8ll96g6m3)11a2i21l.c1om1

Edisi : Desember I - No 40/WKC/2022

RENUNGAN

Keluarga yang
mensyukuri rahmad
sebagai murid Kristus

RP. Alexius Dwi Widiatna. CM

Setiap keluarga dipanggil Tuhan untuk terlibat dalam karya
penciptaan dan sekaligus dalam karya penyelamatan Allah.
TuhanTlauhhaynanlaghteylaanhgmtelmahanmggeiml daannggmil edmapnermsaetmukpaenrsaktiutakasnebkaigtaai
keluarsgeabkargiasitikaenliu. aPragnagkgriliastniaTnuihan ini sekaligus mengandung per-
utusan untuk mewartakan kerajaan Allah, kerajaan cinta kasih dan
damai. Kalau kita merasa sebagai murid Kristus, sebagai satu kelu-
arga, maka setiap anggota keluarga baik secara pribadi maupun se-
bagai Gereja yang paling kecil, harus mewartakan Kristus dalam
hidup sehari-hari. Ingat, apa syarat menjadi murid Kristus?


Setiap orang Katolik yang dipanggil untuk menjadi murid
Kristus harus berani menyangkal dirinya sendiri, memikul salib-
nya setiap hari, dan mengikuti Yesus, Sang Guru Agung. Panggilan
mengikuti Kristus ini membawa konsekuensi untuk secara dina-
mis hidup menuju kesucian atau kesempurnaan. Pikiran, pola hi-
dup, kata dan perbuatannya sesuai dengan pola pikir, pola hidup,
kata dan perbuatan Yesus Kristus. Sebagaimana kesempurnaan
Yesus, Sang Gambar Allah yang tak kelihatan, dipenuhi dalam ke-
taatan-Nya kepada Bapa-Nya dengan mati di kayu salib, seorang
murid Kristus juga harus berani dan bersedia mengurbankan diri
untuk kepentingan sesama dalam bimbingan Roh Kudus untuk
menuju kesempurnaan hidupnya.

Seorang murid harus mengikut Yesus. Dalam hal memikul
salib, orang-orang kudus yang menderita berani memandang
Yesus, dan menerima petunjuk serta dorongan semangat dari
Yesus sendiri ketika mereka menderita. Seorang murid Kristus
harus belajar meneladani Sang Guru, bertutur kata dan berting-
kahlaku sesuai dengan contoh yang diberikan oleh Tuhan Yesus.
Seorang murid harus bekerja dengan benar, jujur dan adil, bah-
kan berani menderita karenanya. Murid yang sejati berani meng-
ikuti sikap dan cara berpikir Yesus, ambil bagian dalam semua
aktivitas dalam kehidupan Yesus sehari-hari. Rasa syukur ini
harus terwujud dalam perhatian kita kepada saudara-saudari kita
yang miskin dan menderita. Apakah keluarga kita berani membe-
ri perhatian kepada tetangga, saudara-saudari yang miskin dan
sakit? Rasa syukur kita harus afektif dan sekaligus efektif. Artinya,
bukan hanya dengan rasa iba saja, tetapi sekaligus harus meng-
ulurkan tangan kita dengan memberi makanan, uang, obat, kun-
jungan dan sentuhan langsung kepada yang sakit dan menderita.
Inilah yang disebut mengikut Yesus. Inilah bentuk rasa syukur
atas rahmat yang dicurahkan dalam keluarga kita.

(Romo Alexius Dwi Widiatna, CM)


.SERBA-SERBI.

Murid Kristus yang selalu bersyukur

Sebagai murid Kristus, pasutri Agnes Martiwi-Mateus Har-
toyo menjalani masa tuanya selalu bersyukur dalam segala hal.
Bersyukur telah diberkati lima anak dan tujuh cucu yang semua
seiman. Bersyukur selalu walau punya penyakit asma, sering
nafas menggeh-menggeh, tapi obat asma selalu siap sedia, serta
perhatian anak-anak setiap pagi telpon mengingatkan “Obatnya
jangan lupa Kung”. Sambil berkelakar pak Hartoyo berkata “Ro-
mo kita ini orang Katolik bersahabat dengan banyak orang, se-
perti saya ini bersahabat dengan RS Sogaten, RS Paru Mangun-
harjo, mereka yang memberi kelengkapan seperti obat-obatan,
inhaler untuk jaga-gaja saat serangan mendadak dan oksigen..ini
berkah Tuhan” katanya dengan penuh syukur.

Dalam keseharian beliau juga bersyukur masih bisa ting -
gal di rumahnya di jln Prambanan 33, rumah Joglo yang sudah
berusia 130 tahun. Dia tinggal di bagian depan, yang belakang
ditempati kemenakan. Dulu pernah


kemenakan. Dulu pernah setelah anak-anak dewasa, mereka me-
ngajak kumpul dengan anak di Surabaya biar dekat, ada satu ru-
mah disiapkan. Kemudian Pak Har berencana menjual rumahnya
yang di Prambanan itu, tapi tetangga, temen-temen dan banyak
orang melarang, katanya “Pikir..sik... KTP pindah, KK pindah, kamu
berangkat pasti ngowo iki-iki, opo yo mungkin?”. Untung akhirnya
nggak jadi dijual. Ternyata rencana Tuhan itu indah pada wak-
tunya, selain dia masih bisa tinggal di Madiun, sekarang harga
tanahnya mencapai 7,5 juta per meter. Sungguh semua ini ren-
cana Tuhan, maka tidak ada kata lain selain bersyukur. Dan ter-
nyata lagi rumah yang di Surabaya itu disiapkan Tuhan untuk
tambahan biaya kuliah cucu-cucu sekarang ini.

Inilah rahmad murid Kristus yang senantiasa bersyukur da-
lam segala hal. Yang pertama bersyukur anak cucunya semuanya
seiman, ada yang jadi dokter hewan, ada yang dokter gigi, berikut
walau ada sakit penyakit obat tersedia, yang ketiga bersyukur
rumahnya tidak jadi dijual sehingga di hari tuanya dia bisa tinggal
di Madiun. Inilah karya Tuhan nyata bagi murid Kristus yang setia.
Semoga pengalaman bersyukur bisa mengispirasi para keluarga.


Jejak perjalanan murid-murid Kristus
di lingkungan St. Agatha Kejuron

Saat kunjungan Romo dan seksi keluarga pada awal bulan
Nopember yang lalu di rumah pak Martono, dihadiri para sesepuh
lingkungan St. Agata antara lain pak Eko ex Kaling St Agatha dan Bu
Merie aktifis lingkungan yang tinggal di jalan Delima. Dalam kesem-
patan tersebut para sesepuh bercerita banyak hal tentang jejak per-
jalanan murid Kristus di lingkungan St. Agatha.

Lingkungan St. Agatha letaknya di kelurahan Kejuron yang wi-
layahnya luas, dulu namanya lingkungan Kejuron. Saat paroki me-
minta untuk memberi nama santo-santa maka mengambil nama St.
Maria karena aktifitasnya banyak di SDK St Maria. Batas timur
sampai PLN, batas utara sampai jalan Seram. Karena luas, maka
untuk memudahkan pelayanan dibagi menjadi 3 Kring, yaitu Kring
Selatan, Kring Tengah dan Kring Timur. Ketua lingkungan St Maria
yang pertama Pak Paulus kemudian dilanjutkan Pak Budiman.


Dari dulu aktifis lingkungan banyak yang tinggal di Kring
Tengah, sehingga saat ada perintah dari Paroki untuk pecah maka
langsung membentuk lingkungan baru dengan ketua Bu Turido,
dan setelah berembuk akhirnya memutuskan nama lingkungan-
nya bernama St. Agatha. Dulu sebutuannya bukan“Ketua” tapi “Pa-

mong lingkungan”. Setelah bu Turido dilanjutkan oleh Pak Eko B,
terus Pak Mariyadi, kemudian istrinya Pak Eko, terus diganti Bu
Dewi sampai sekarang.

Kalau segi kemampuan umat dalam pelayanan di gereja st
Agatha sudah mandiri, mulai tugas koor dan juga lainnya. Sejak
dulu setelah berdiri, tugas-tugas gereja nggak pernah gabung de-
ngan lingkungan lain. Para pengurus memberdayakan semuanya
mulai dari anak-anak sampai orang tua. Jadi kalau pas ada tugas
guyup, karena keluarga ikut. Sampai kegiatan anak-anak seperti

Biak, Rekat juga berjalan baik termasuk umat rajin ikut doa di
lingkungan. Dulu kalau ada doa Rosario bisa mencapai 40 orang.
Hanya sekarang makin lama jumlahnya makin berkurang, karena
sudah sepuh-sepuh kemudian anak-anak sekolah di luar kota.

Demikian sekilas tentang jejak perjalanan lingkungan St Aga-
ta yang sejak awal merupakan persekutuan murid–murid Kristus
yang guyub, rukun dan misioner. Semoga jejak-jejak sejarah masa
lalu ini bisa menginspirasi pengurus lingkungan St Agatha seka-
rang ini untuk bangkit dan menjadi berkat bagi sesama.


Kisah iman murid Kristus di desa Sambirejo
lingkungan St. Lukas-Jiwan.

Keluarga Bu Magda dan Pak Kuslan tinggal di jalan Dalang Sakri
dusun 1 desa Sambirejo. Di sebelah kiri depan ada rumah adik bu
Madga yaitu keluarga pasutri Olga Sarloce - Stefanus Supari. Ling-
kungan St Lukas ini area luas mulai dari desa Ngepeh, Mbedoho,
sampai selatan di Meteseh, arah barat sampai Kincang, Sambirejo,
Jiwan terus Mangunharjo. Menurut keluarga Supari, dulunya di sini
banyak umatnya Katolik, ada 11 KK, sekarang berkurang ada yang
sudah meninggal, pindah keluar kota. Tinggal yang tua-tua seperti
keluarga pak Supari, keluarga bu Magda dan keluarga Mbak Lusi
anaknya, juga ada Bu M. Paerah yang kena stroke, itu masih saudara
dari bu Magdalena yang dari dulu tinggal di desa Sambirejo.

Kehidupan mereka sederhana tapi menyimpan pengalaman
iman yg mengagumkan. Pak Supari menceritakan pengalaman iman
menjadi murid Kristus. Dia menikah dengan Bu Olga sampai 5 tahun
tetap nggak mau dibaptis. Kemudian dia bermimpi ada orang yang
datang, memakai jubah putih mukanya nggak kelihatan. Perjumpaan
dengan Tuhan itulah akhirnya Pak Supari memutuskan menjadi
Katolik ikut pelajaran di gereja St. Cornelius.


Kisah iman berikutnya diceritakan Mbak Lusi anak Bu Magda
pengalaman saat keguguran dan harus operasi saat tinggal di Ma-
lang. Mukanya pucat nggak ada tenaga, langsung masuk ruang ope-
rasi, saat mau dibius dia merasa ada orang cantik. Samar-samar dia
lihat suster pakai baju hijau, tapi wanita itu memakai baju warna
putih pink. Wanita cantik itu tersenyum dan membelai rambutnya,
terus mbak Lusi nggak ingat lagi karena dioperasi. Setelah kejadian
itu dia cerita ke suami bahwa ada yang datang padanya memakai
jubah biru, baju putih mengenakan mahkota warnanya kuning
emas. Setelah sembuh dia bersama suaminya pergi ke Gua Maria di
Purworejo, ternyata ketemu wanita tersebut yaitu Bunda Maria,
mbak lusi menangis di depan patung Bunda penuh syukur.

Demikianlah kesaksian iman para murid Kristus dari desa
Sambirejo, pak Supari yang berjumpa Tuhan Yesus, dan Mbak Lusi
yang didatangi Bunda Maria di saat kristis. Semoga pengalaman
iman mereka menguatkan para murid Kristus di manapun berada.

Terimakasih Berkah Dalem.


TAMU KITA

Mengenal arti “Pamong” bagi penggembalaan
murid Kristus di lingkungan

Tamu kita kali ini adalah Bapak FX Eko Budiyanto sesepuh
lingkungan St.Agata dan sekaligus pernah menjadi Ketua lingkung-
an St. Agata. Menurut Pak Eko demikian panggilannya, sekarang ini
ada tranformasi pengurus lingkungan. Sekitar tahun 1980’an saat
beliau jadi Ketua Lingkungan di paroki Ngagel Surabaya, bahwa
Ketua Lingkungan saat itu istilahnya “Pamong”. Dia ditunjuk dari
gereja hanya satu orang, dan kepengurusan dibentuk untuk men-
dukung Pamong. Jadi kata Pamong itu sungguh melekat dengan is-
tilah “Pamong Lingkungan”, artinya penggembala.

Jaman terus berubah, dulu tidak sesibuk sekarang, artinya
dulu perhatian dan keguyuban umat luar biasa. Ketua Lingkungan
itu gampang sekali mengumpulkan umat, sampai masuk tahun
1990-1995. Kemudian sekitar tahun 2000 dipilihlah nama men-
jadi Ketua Lingkungan, dan perubahan itu masih membawa warna
-warni dan kata Pamong masih nampak. Menginjak tahun 2010
istilah tersebut menjadi makin kuat bukan “Pamong” tapi menjadi
“Ketua”. Jadi terjadi akan


“Ketua”, seperti seakan-akan ketua RT. Dengan perubahan terse-
but ada pemahaman bahwa Ketua Lingkungan itu seperti ketua
RT, yang pegang stempel dan pegang surat. Sehingga bila ada ke-
butuhan umat yang berkaitan surat-menyurat harus menghu-
bungi Ketua Lingkungan.

Pergeseran ini mengakibatkan komunikasi yang tadinya
informal berubah menjadi formal, itulah yang dilihat oleh Pak Eko.
Sehingga menurutnya dengan melekat kata “Ketua” akan sangat
sulit menggerakan umat, karena hubungan administratif. Terlebih
pada masa sekarang, banyak Ketua Lingkungan tidak menyadari
bahwa ketua itu sebagai pamong yang harus dekat dengan umat,
demikian juga umat merasa dekat dengan pamongnya karena dia
sebagai gembala.

Maka dengan keadaan yang serba sulit seperti sekarang ini,
barangkali umat rindu pola seperti dulu, walaupun tidak menge-
sampingkan secara administratif. Pertanyaannya: Apakah saat ini
Ketua Lingkungan mau menjadi Pamong? Kebanyakan akan bilang
“Wah..nggak ada waktu..saya pulang sudah malam nggak sempat”.
Mari kita mengambil mutiara yang dulu pernah ada, dan bisa
diambil untuk perkembangan lingkungan. Amin


BERITA SEPUTAR PAROKI ST. CORNELIUS
Rapat Evaluasi Kegiatan ASIM

Pada hari Selasa tanggal 15 Nopember 2022, bapak-bapak
Asisten Imam paroki Santo Cornelius mengadakan rapat bulanan.
Pertemuan dimulai pukul 19.00 WIB bertempat di ruang pertemu-
an samping Pastoran. Agenda acara antara lain evaluasi kegiatan,
kemudian tukar informasi dan persiapan pembekalan Asim atau
rekoleksi. Rapat dihadiri Romo Kepala Paroki Romo Leo, Romo
Alex sebagai pembina Asim dan Romo Udit serta hampir 80%
bapak-bapak Asim hadir dan memenuhi ruang pertemuan.

Acara dibuka oleh Ketua Paguyupan Asim Bapak Petrus Suroto
dengan menyampaikan pengantar mengapa para ASIM perlu me-
ngadakan rapat. Hal ini terkait tentang evaluasi kegiatan Asim
dalam menjalankan tugas baik membagi Komuni, serta tata gerak
yang ada perubahan. Beliau menyampaikan contoh-contoh peru-
bahan tata gerak seperti aturan membungkuk atau berlutut itu
perlu disepakai bersama biar terlihat rapi. Di samping tata gerak
juga tentang jadwal tugas harus tertib. “Bila Asim berhalangan, se-
baiknya bilang untuk tukar dengan teman, jadi jangan tidak datang
nggak kasih kabar itu bikin repot orang lain.” kata pak Suroto.


Acara dilanjutkan dengan tanya jawab seputar evaluasi seper-
ti tata gerak, pemukulan gong, tata cara duduk, penggunaan Wiruk,

iring-iringan masuk dan lain-lain. Perubahan-perubahan ini menu-
rut pak Robert didasari oleh program up grading Asim Keuskupan
Surabaya beberapa bulan yang lalu. Terjadi diskusi yang cukup di-
namis dan dijawab oleh pak Robert terutama kenapa ada perubah-
an-perubahan dan alasannya. Romo Alex juga memberikan batasan
agar aturan-aturan dilakukan fokusnya pada Keusupan Surabaya
saja, bukan di Keuskupan lainnya.

Dalam sesi lanjutan Romo Alex sebagai Romo Pendamping
memberikan arahan agar sebagai Asim harus punya rasa hormat

pada Hosti, itulah yang utama karena yang dibawa adalah Tubuh
Kristus. Terutama setelah Asim selesai menerimakan komuni ke
umat, Asim wajib meletakan Sibori di altar tepat di atas Korporal
ini yang paling penting. Tentang tata gerak dan lainnya akan di cek
lagi oleh Romo Alex untuk kemudian diinfokan ke Asim. Acara
berikutnya akan ada rekoleksi Asim yang direncanakan sebelum
Rabu Abu kira-kira bulan Februari 2023. Demikian laporan seputar
Rapat Asim bulan Nopember semoga pelayanan bapak-bapak Asim

semakin baik dan hikmad. Amin.


Sosialisasi Ibadat Adven 2022

Sosialisasi kegiatan Ibadat Adven 2022 dilaksanakan lewat
Zoom pada tanggal 22 Nopember 2022 di Balai Paroki yang dihadiri
pengurus lingkungan. Romo A. Kurdo dari Komisi Kataketik Keus-
kupan Surabaya memberikan penjelasan bahwa tema Ibadat Avend
2022 adalah “Keluarga Menantikan Kedatangan Tuhan”. Kegiatan
dibagi dalam empat pertemuan. Semoga bisa berjalan dengan lancar
di semua lingkungan dan stasi.


Misa Syukur dan pelantikan pengurus baru
PDPKK St. Cornelius Madiun

PDPKK paroki St. Cornelius Madiun mengadakan Misa Syukur
sekaligus pelantikan pengurus baru yang dilaksanakan pada hari
Kamis tanggal 24 Nopmber 2022 yang bertempat di Balai Paroki.
Tepat pada pukul 19.00 WIB misa dimulai, dipimpin oleh romo
Robertus Tri Budi Widyanto. Walaupun saat itu cuaca gerimis tapi
tak menyurutkan umat untuk datang dalam misa tersebut.

Dalam kotbahnya Romo Udit menyampaikan bahwa bacaan
Injil hari ini sangat relevan dengan pelantikan pengurus baru, yaitu
tentang perintah Yesus “Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-
Ku” (Matius 28 :19). Ini adalah sebuah perutusan besar, dan pesan
Yesus itulah yang para murid jalankan. Termasuk martir yang da-
rahnya menjadi benih-benih gereja di seluruh dunia. Bagimana ka-
lau kita bandingkan dengan perutusan Yesus pada kita, khususnya
para pengurus PDPKK. Sama seperti perintah Yesus kepada para
murid untuk pergi berdua-dua, ini adalah bentuk peristiwa pemu-
ridan yang sama dengan Komunitas. Artinya orang yang bisa jadi
muridnya Yesus, itu berarti dalam hidupnya harus bisa bekerja
sama denganyang lain.


dengan yang lain. Pengurus barupun juga harus demikian, jadi ha-
rus bisa melibatkan yang lain, jangan perfeksionis. Pada saat kita
menjalankan tugas dengan baik, maka miniaturnya adalah komuni-
tas kita yang paling kecil yaitu keluarga, jadi kita harus bisa men-
jadi pemimpin yang baik bagi keluarganya.

Setelah homili, Pak Yohanes Anang Surono sebagai penasehat
PDPKK St. Cornelius membacakan nama para pengurus yang akan
dilantik untuk maju kedepan altar. Mereka berdiri berjejer ada se
banyak 20 orang kemudian Romo Udit membacakan janji pelayan-
an dengan menanyakan, “Berjanjikah saudara setia dan mau mem-
baktikan diri dalam pelayanan atau tugas yang saudara emban?”
Dijawab serempak oleh para pengurus “Ya saya berjanji’.......dan
seterusnya.. Setelah itu Romo mendoakan dan memeciki air suci
kepada pengurus baru untuk setia pada janjinya dihadapan Tuhan.

Misa ditutup dengan berkat dan dilanjutkan foto bersama para
pengurus dengan Romo Udit. Inilah peristiwa pemuridan yang
sama juga dengan berkomunitas. Selamat berkarya, harus bisa be-
kerja sama dengan orang lain, sukses selalu PDPKK St. Cornelius
Madiun. Profisiat bagi pengurus yang baru dilantik.


Rekoleksi Ketua & Wakil Lingkungan

Dewasa ini sangat komplek dalam mengurus lingkungan. Para
Ketua dan Wakil Lingkungan perlu didukung dalam menjalankan
tugas pelayanannya. Pembinaan bagi mereka dirasa sangat mende-
sak, terutama berkaitan dengan soal kepemimpinan, pokok-pokok
ajaran gereja, mekanisme pelayanan dan aturan-aturan gereja, ser-
ta bagaimana mengembangkan umat di lingkungan menjadi sebuah
komunitas basis gereja, dan spiritualitas gereja.

Menyadari atas masalah yang dihadapi para pengurus lingkung-
an tersebut maka Romo Kepala Paroki selaku ketua BGKP dan ke-
tua DPP, mengijinkan diadakan pembinaan Ketua dan Wakil Ling-
kungan separoki St. Cornelius di Rumah Retret KSED Jl. Nusa Indah
Kenteng–Bandungan Salatiga, Jawa Tengah, pada tanggal 26-27
Nopember 2022. Panitia pelaksana segera dibentuk oleh Pagu-
yuban Ketua Lingkungan yang dikoordinir Bpk. Martinus Donny.
Tim bekerja cepat dan cermat menyusun agenda dan dirapatkan
beberapa kali guna menyiapkan segalanya agar berjalan sukses.


Sabtu, 26 November 2022, pukul 12.30 rombongan berangkat
dari Madiun dan sampai Bandungan pukul 15.30. Acara hari perta-
ma diisi tentang kesaksian pengalaman sebagai Kaling dipandu
oleh Pak Yasno. Kemudian masuk materi Romo Leo tentang Spiri-
tualitas Kaling “Gembala yang baik”. Setelah makan malam ma-
terinya Pak FX Soetrisno tentang Ardas 2023, dilanjutkan Doa Jalan
Salib. Pada hari Minggu, 27 November ada Doa Pagi lewat pujian

dan Meditasi. Pada hari kedua diadakan diskusi kelompok. Terlihat
dalam foto para peserta sedang aktif berdiskusi untuk menyusun
kegiatan di lingkungannya masing-masing.


Acara rekoleksi ditutup dengan Misa Syukur yang dipimpin
Romo Leo Giovani Marcel, persis dimulai pada pukul 12.00 WIB
bertempat di Kapel Rumah Retret KSED dengan suasana lesehan.
Tampak dalam foto Romo Leo sedang menyalakan lilin Adven
pertama dan bacaan Injil diambil dari Matius 24:37-44 tentang
nasihat supaya berjaga-jaga. Dalam kotbahnya Romo Leo menyam-
paikan bahwa hari ini, kita memasuki tahun liturgi baru, yaitu Masa
Adven, masa di mana mempersiapkan diri untuk menyambut keda-
tangan Tuhan. Apa yang perlu kita siapkan? Jaga hubungan dengan
Tuhan dan jaga hubungan dengan keluarga karena keluarga yang
menjadi akar lingkungan.

Inilah laporan tentang Rekoleksi Kaling dan Wakil pada tahun
2022, yang berlangsung lancar. Kata kuncinya: Para pengurus
lingkungan telah menyusun kegiatan lingkungan yang mendesak
dan penting guna membangun persekutuan murid Kristus yang
guyub, rukun dan misioner. Semoga Tuhan, memberkati pelayanan
bapak dan ibu pengurus lingkungan.

\


Misa HUP bulan Nopember

Pada hari Minggu, tanggal 27 Nopember 2022, pukul 18.00
WIB telah dilangsungkan Misa Syukur di gereja St. Cornelius bagi
para pasutri yang berulang tahun pernikahan di bulan Nopember.
Misa HUP bulan ini bertepatan dengan awal pertama Masa Adven,
dan perayaan Ekaristi dipimpin oleh Romo Robertus Tri Budi
Widyanto yang dihadiri sebanyak enam pasutri.

Para pasutri yang hadir misa HUP diantar panitia untuk duduk
dibangku yang telah disediakan, di bangku sebelah depan guna
memudahkan pasutri maju untuk didoakan dan diberkati Romo.
Setelah homili Romo mempersilahkan pasutri untuk maju kedepan,
mereka didoakan dan diperciki air suci sebagai tanda berkat akan
kesetiaan mereka berdua sampai akhir hayat. Setelah misa para
pasutri berfoto bersama Romo sebagai kenangan indahnya cinta
mula-mula. Selamat Ulang Tahun Pernikahan bagi pasutri yang
merayakannya “mugi langgeng selaminyo”..Amin.


KEGIATAN UMAT DI LINGKUNGAN & STASI

Foto kegiatan umat bisa dikirim ke redaksi WKC : WA(081334372896)&(081556439468)

Misa Syukur di lingkungan St. Vincentius

Inilah penampakan kegu-
yuban umat lingkungan St. Vin
censius Pangongangan hadir
pada Misa Syukur Lingkungan
di rumah Ibu Itje/Bpk. Sony di
Jln. A Yani pada tanggal 16 No-
pember yang lalu. Tampak foto
kiri atas Romo Leo yang me-
mimpin misa sedang menyi-
apkan bacaan Injil.
clslVspiaaeeenaimdmnntgneascakdaliPeauunenkahMnmsgtdegaiPigiausat.laiaasnamknmtegasidbsaoenaienprglelvsiilaPrnnaiatnnagkmgiggnkukikaagunumaunoninnnngMgaggakaukaaannamadnnrntiagevuetanarSrn.nkuastSu.teeibmnlaumdtk,iaaadtrdiehbanakaadgainirpliaignbnugadnkneauymnatiekg.rauuMnmsoSammat,eensmnteoutmeVpliiuasnhka-


Ibadat Adven I lingkungan St Anna Caruban

Umat lingkungan St Anna Caruban sudah nggak sabar untuk
mengadakan Ibadat Adven. Ini terbukti tim WKC mendapat foto
kegiatan Ibadat Adven I pada hari Minggu tanggal 27 Nopember
yang lalu. Barangkali lingkungan St. Anna lah yang pertama dari se-
mua lingkungan di paroki yang mengadakan Ibadat Adven. Ibadat
Adven yang pertama tersebut dihadiri sebanyak 12 orang dengan
tema “Keluarga Menantikan Kedatangan Tuhan”.

Tampak dalam foto persiapan ibadat sudah lengkap seperti
Corona Adven dan lilin warna unggu dan pink menghiasi meja altar
doa di lingkungan. Lilin pertama telah dinyalakan sebagai tanda
umat lingkungan St Anna telah siap masuk pintu gerbang tahun
liturgi gereja. Terimakasih semangat mereka dalam bersekutu se-
bagai murid Kristus yang terus berjaga untuk menyambut keda-
tangan Tuhan. Berkah Dalem.


Corona Adven made in pendamping Biak
lingkungan St. Antonius Patihan

Corona Adven made ini pendamping Biak?.... Iya.... itulah yang
dilakukan para pendamping Biak lingkungan St Antonius Patihan,
mereka kreatif membuat sendiri Lingkaran Adven dari kawat yang
dibungkus selang dihias daun cemara yang ambil di depan rumah
Ibu Ketua Lingkungan. Kemudian dihias pita ungu diikat dipinggir
lingkaran yang ditempel tempat lilin hijau terlihat cantik. Tak lupa
dilengkapi lilin adven ungu dan pink yang tampak seperti lingkar
adven yang dijual di toko.

Para pendamping Biak masing-masing kak Monik, kak Juli,
kak Vero dan kak Didin pada tanggal 28 Nopember sepakat mem-
buat empat Lingkaran Adven untuk digunakan di empat KKU di
lingkungan St.Antonius. Karena secara serentak Ibadat Adven akan
dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 29 Nopember di empat KKU.
Thanks dan sukses buat pendamping Biak....kreatif....


Ibadat Adven I di lingkungan St. Fransiskus
Asisi Winongo Madiun

Pada tanggal 29 Nopember Lingkungan St Fransuskus Asisi
Winongo telah mengawali Ibadat Adven yang pertama yang dilak-
sanakan di rumah Pak Petrus Dwiyanto di Jln. Sabdo Palon Gang
Trubus, yang hadir 20 orang. Thanks for quick actions..


Pelaksanaan Ibadat Adven I di empat KKU
di lingkungan St. Antonius Patihan

Lingkungan St. Antonius Patihan mengawali Ibadat Adven I
pada hari Selasa tanggal 29 Nopember yang dilaksanakan serem-
pak di empat KKU. Dibawah ini adalah foto-fotonya dan total umat
yang hadir dari lingkungan St Antonius sebanyak 26 orang

Ibadat Adven I di KKU I Ibadat Adven I di KKU 2 bertempat
bertempat di rumah Pak Itong di rumah Pak Aries Wahyu yang
hadir 6 orang.
yang hadir 7 orang.

Pelaksanaan Ibadat Adven I KKU 3 Pelaksanaan Ibadat Adven I KKU 4
di rumah Pak Sudiyanto yang hadir di rumah Pak Didik yang hadir
8 orang.
sebanyak 5 orang.


SEKILAS INFO Romo Alex dan Romo
Udit hadir rapat Asim

Madiun, 15 Nopember 2022

Romo Alex dan Romo Udit
terlihat hadir dalam rapat
Asim yang dipimping Romo
Kepala Paroki. Pada kesem-
patan tersebut beliau-beliau
memberikan masukan untuk
perbaikan pelayanan asim di
paroki St Cornelius.

RIP Romo Karyono

Kediri, 17 Nopember 2022

Para romo paroki St Corne-
lius Madiun menghadiri
ibadat penutupan peti Rm
Karyono CM di paroki Santo
Yosef Kediri. Tampak umat
dan para pastor mengenang
almarhum Romo Karyono

Ibu Walikota Kediri
hadir dalam pemakaman
Romo Karyono

Kediri, 18 Nopember 2022

Foto kiriman Pak Robert
Asim, menginformasikan
bahwa Ibu Walikota Kediri
juga hadir dalam
pemakaman Romo Karyono
yang terkenal dekat dengan
masyarakat dan tokoh
pemerintahan Kediri


Suasana rekoleksi
Kaling dan Wakil yang
dinamis

Salatiga, 27 Nopember 2022

Suasana tampak dinamis
acara rekoleksi Kaling dan
wakil di hari kedua yang
lebih banyak di isi diskusi
dan sharing bersama
tentang masalah lingkungan
masing- masing.

. SELAMAT ULANG TAHUN PERNIKAHAN .

Periode : Tanggal 1 - 15 Desember, bagi pasutri :


Click to View FlipBook Version