TATA PERAYAAN EKARISTI Paroki Santo Cornelius Madiun Keuskupan Surabaya RP. Alex Dwi Widiatna, CM
– Katekismus Gereja Katolik No. 777 “Gereja adalah himpunan orang-orang yang digerakkan untuk berkumpul oleh Firman Allah, yakni berhimpun bersama untuk membentuk Umat Allah dan yang diberi santapan dengan Tubuh Kristus, menjadi Tubuh Kristus.”
1. LITURGIA Liturgi menghidupkan peribadatan yang menguduskan 2. KERYGMA Pewartaan 3. KOINONIA Persekutuan 4. DIAKONIA Pelayanan 5. MARTYRIA Kesaksian mengembangkan pewartaan Kabar Gembira menghadirkan dan membangun persekutuan memajukan karya pelayanan/ karya cinta kasih memberi kesaksian sebagai muridmurid Tuhan Yesus PANCA TUGAS GEREJA
SEMANGAT DASAR: PANGGILAN-MELAYANI-BERKURBAN 1. Kesediaan diri untuk bekerja sama dalam sebuah tim 2. Kesediaan diri untuk mendengarkan suara dan kebutuhan umat. 3. Kesediaan diri untuk memperhatikan prinsip-prinsip Liturgi Gereja.
PETUGAS/PELAYAN LITURGI Mempersiapkan dan menyelenggarakan perayaan liturgi sebagai perayaan iman jemaat yang berciri: 1. Kebersamaan atau persaudaraan 2. Partisipasi umat secara aktif 3. Melibatkan pengalaman hidup dan budaya setempat secara konkrit.
KERANGKA TATA PERAYAAN EKARISTI I. RITUS PEMBUKA II. LITURGI SABDA III.LITURGI EKARISTI IV.RITUS PENUTUP
I. RITUS PEMBUKA 1. Perarakan Masuk: Tatib, Lagu pembuka, organis, koor, dirigen, misdinar, lektor, pemazmur, asim, imam 2. Tanda Salib: imam dan umat 3. Salam: imam 4. Pengantar: imam 5. Tobat: imam dan umat 6. Tuhan Kasihanilah Kami: ada variasi 7. Madah Kemuliaan: 8. Doa Kolekta: imam
II. LITURGI SABDA 9. Bacaan I: lektor 10.Mazmur Tanggapan: pemazmur 11.Bacaan II: lektor 12.Bait Pengantar Injil: solis koor, misdinar lilin 13.Injil: imam 14.Aklamasi Sesudah Injil: imam 15.Homili: Imam 16.Syahadat: imam dan umat 17.Doa Umat: lektor atau petugas
III. LITURGI EKARISTI A. PERSIAPAN PERSEMBAHAN 18.Persiapan Persembahan: dirigenkoor 19.Doa Atas Persembahan: imam B. DOA SYUKUR AGUNG 20.Dialog Pembuka: imam, umat, koor 21.Prefasi: imam, organis, dirigen 22.Kudus: dirigen, koor, misdinar C. RITUS KOMUNI 23.Bapa Kami: imam, umat 24.Embolisme: imam, umat 25.Doa Damai: imam, umat 26.Pemecahan Hosti: imam, asim 27.Persiapan Komuni: imam, asim 28.Komuni: imam, asim, koor 29. Pembersihan Bejana: imam, misdinar 30.Saat Hening: imam, asim 31.Doa Sesudah Komuni: imam
IV. RITUS PENUTUP 32. Pengumuman: Petugas 33. Amanat Pengutusan: Imam 34.Berkat: Imam 35.Pengutusan: Imam 36.Perarakan Keluar: lagu penutup, koor, misdinar, lektor-pemazmur, asim, imam
LEKTOR Tugas Lektor: Membacakan bukan membaca 1. Mewartakan Sabda Allah bukan diri sendiri 2. Menghadirkan Allah yang bersabda bukan menghambat (=batu sandungan umat) Cara membaca bacaan 1. Perhatikan tata gerak ke, saat di, dan dari mimbar 2. Sudah tahu dan mempelajari bacaannya 3. Menjalin komunikasi dengan umat 4. Menguasai teknik mewartakan Sabda Allah
Teknik Mewartakan Sabda Allah 1. Kata “bacaan pertama/kedua” tidak usah disebut, Cukup berkata: Pembacaan dari Kitab Nabi Yesaya Pembacaan dari Surat Santo Paulus kepada umat di Filipi 2. Teknis: Artikulasi, Phrasing 3. Artikulasi/kejelasan ucapan: buka mulut, rahang, posisi bibir, gigi 4. Phrasing/pemenggalan kalimat: perlu mengatur pernafasan.
TINGKATAN NYANYIAN 1. Nyanyian/Aklamasi: dialog I-U, Alleluya, sebelum dan sesudah Injil, Kudus, Anamnesis, Amin. 2. Mazmur Tanggapan; Ordinarium (Kyrie, Gloria, Credo, Agnus Dei-Pemecahan Roti ); Bapa Kami. 3. Nyanyian Sesudah Komuni; Nyanyian Perarakan: Pembuka dan Persiapan Persembahan dan Penutup.
Prinsip Pemilihan Nyanyian Liturgi 1. Melayani seluruh umat beriman 2. Melibatkan partisipasi umat 3. Mengungkapkan iman akan misteri Kristus 4. Sesuai dengan masa dan tema liturgi 5. Sesuai dengan hakekat masing-masing bagian 6. Memperhatikan pertimbangan pastoral dan praktis
NYANYIAN PEMBUKA Fungsi: mengiringi perarakan petugas, mempersatukan umat, memperjelas inti misteri Bila dibawakan dengan tepat memeriahkan perayaan. Dalam misa meriah, nyanyikan beberapa bait (arakarakan, pedupaan dst).
ORDINARIUM “Ordinarium” boleh diperlakukan secara pilihan lepas Satu atau lebih boleh dinyanyikan “Ordinarium” (=biasa, teratur) meliputi: Kyrie, Gloria, Credo, Kudus, Agnus Dei. • Lagu Kyrie: perhatikan doa Tobat (komunikasi dengan imam!) • “Ordinarium” tidak harus satu paket!
MAZMUR TANGGAPAN DAN ALLELUYA MT = bagian tak terpisahkan dengan bacaan sebelumnya Ini mewarisi tradisi Yahudi MT bobotnya unggul, karena bagian dari KS sendiri Dinyanyikan atau boleh didaraskan. Alleluya (Bait Pengantar Injil): mempersiapkan hati umat menyambut Yesus yang hadir dalam Injil. Alleluya = “Pujilah Tuhan” sukacita dan semangat BPI/Alleluya harus dinyanyikan (tidak dibaca!) oleh Pemazmur (bukan imam!!!). Perlu dilatih!!!
Nyanyian Persiapan Persembahan Dinyanyikan, terutama, jika ada perarakan bahanbahan persembahan Fungsi nyanyian persiapan persembahan mengiringi perarakan persembahan Isi nyanyian persiapan persembahan: ungkapan persembahan hidup umat beriman (yg tak pantas) kepada Allah dan semoga disatukan dengan persembahan sejati Kristus.
Nyanyian Kudus Kudus sebaiknya dinyanyikan karena termasuk bagian Doa Syukur Agung – bagian pokok Perayaan Ekaristi. Dibandingkan nyanyian-nyanyian yang lain Kudus menduduki rangking pertama Namun Kudus boleh diucapkan
Nyanyian-nyanyian Komuni Nyanyian komuni mengiringi penerimaan komuni Isi nyanyian hendaknya berhubungan dengan tema Ekaristi, Tubuh dan Darah Kristus, kesatuan dengan Tuhan dan sesama Koor bisa menyanyikan sendiri
MADAH PUJIAN Terima kasih adalah sikap dasar orang baik Syukur sudah diciptakan, diselamatkan, diangkat jadi anak Allah, atas anugerah-Nya. Khususnya atas santapan surgawi Madah Pujian bisa dengan Nyanyian atau Hening. Hening: bersyukur atas seluruh misteri penebusan Tuhan melayani sesama.
LAGU PENUTUP Lagu Penutup: mengiringi perarakan, sukacita, menyemangati perutusan kita Pulang? Tunggu selesai! Umat masih duduk sebentar, berdoa. Di luar: hallo-hallo sesama umat….!
MISA LINGKUNGAN 1. PESTA NAMA PELINDUNG LINGKUNGAN 2. MISA SYUKUR ULANG TAHUN PERKAWINAN, KELAHIRAN, DSB. 3. MISA ARWAH sampai dengan 100 hari, selanjutnya MISA KEBANGKITAN.
Altar: meja yang kuat dan rata dan ukuran layak, taplak putih, salib meja, 2 lilin putih, bunga altar Altar menjadi pusat ibadat yang komunikatif dengan umat kidmat dan menghormati Tuhan dalam Tubuh dan Darah Tuhan: suasana, tempat dan perlengkapan EKARISTI LINGKUNGAN
Mengenal Tahun Liturgi 1. Adven 2. Natal 3. Biasa 4. Pra-Paskah 5. Tri Hari Suci 6. Paskah 7. Biasa
Biasa LINGKARAN TAHUN LITURGI
❖ Gereja membagi lingkaran tahun liturgi dalam 3 tahun: 1. Tahun A: Bacaan Injil Matius 2. Tahun B: Bacaan Injil Markus 3. Tahun C: Bacaan Injil Lukas • Injil Yohanes diselipkan dalam ketiga tahun tersebut berdasarkan misteri iman yang dirayakan
Cara menentukan tahun A, B, C: ❖ membagi tahun yang bersangkutan dengan angka 3. ❖ Jika hasilnya bersisa 1, berarti tahun A. ❖ Jika hasilnya bersisa 2, berarti tahun B. ❖ Jika hasilnya habis terbagi, berarti tahun C.
Bacaan Misa Harian diatur dalam tahun ganjil dan genap (tahun I dan tahun II): ❖ Tahun I adalah tahun ganjil ❖ Tahun II adalah tahun genap ❖ Yang membedakan adalah Bacaan I dan II, sedangkan Bacaan Injilnya sama.
CATATAN HASIL DISKUSI 1. Semua Petugas Liturgi harus pakai sepatu. 2. ASIM ( Diperbolehkan mengirim Komuni untuk orang sakit dan lansia selain hari Minggu, syarat harus mengikuti misa terlebih dahulu) 3. LEKTOR & PEMAZMUR ( Naik altar setelah Doa Kolekta ). Saat di Altar menghormat Pastor pada awal dan akhir saja. 4. KOOR ( Lagu KUDUS harus dinyanyikan kecuali misa harian ) 5. MISDINAR ( Mendampingi Romo & ASIM saat membagi komuni) 6. Tata cara duduk ( Asim, Misdinar, Lektor & Pemazmur) setelah doa kolekta duduk setelah Pastor duduk.
Marilah Memuji Tuhan!