KWealurtaarga Jalan A. Yani No.3
Edisi : September I, No 34/WKC/2022 TWMeaalprd.tiau(0kn8eMl1u3aa3rd4g3aiu371n2@8ll96g6m3)1a12i2l1.c1om1
RENUNGAN
Peran ibu dalam menghayati
penderitaan bersama Kristus
Oleh: RD. Leo Giovani Marcel
Ibu dalam keluarga Kristiani adalah sosok penting bagi per-
kembangan seorang anak. Kita bisa merenungkan peran ibu da-
lam keluarga Kristiani dengan berkaca pada pengalaman Bunda
Maria, ibu dari keluarga kudus Nazaret.
Tidak sedikit kesulitan dan penderitaan yang dialami
keluarga kudus dari Nazaret. Bahkan sejak awal terbentuknya
keluarga, kesulitan itu sudah mulai tampak. Maria tiba-tiba me-
ngandung begitu saja walaupun belum menikah dengan Yosef.
Namun berkat campur tangan Allah yang menampakkan diri ke -
pada Yosef lewat mimpi maka kesulitan itu pun teratasi.
Ketika bayi itu hendak dilahirkan, tidak ada tempat pengi-
napanbagi mereka di Betlehem karena semuanya sudah penuh.
Akhirnya, Maria terpaksa harus melahirkan anaknya di kandang
hewan. Kesulitan itu belum berakhir di sana, diceritakan dalam
Injil Matius 2:13-15 bahwa nyawa anak itu terancam sebab Hero-
des hendak membunuhnya. Oleh karena itu Maria dan Yosef ha-
rus mengungsi ke Mesir. Sulit membayangkan sebuah perjalanan
dari Israel ke mesir dengan hanya menunggang seekor unta. Be-
tapa besar kesulitan yang harus mereka tanggung selama perja-
lanan itu. Kitab Suci menjadi saksi dari kesulitan dan penderitaan
yang dialami oleh keluarga kudus itu.
Penderitaan yang dialami Maria dan keluarga kudus bukan
berarti memisahkan mereka dan membuat mereka tidak bahagia.
Mereka tetap utuh dan bahagia sampai maut memisahkan. Yosef
meninggal lebih awal, lalu Yesus wafat dalam usia 33 tahun tetapi
kemudian bangkit dan naik ke surga. Sementara itu, Bunda Maria
bergabung dengan para rasul sebelum akhirnya diangkat ke sur-
ga dengan jiwa dan raganya.
Maria selalu menemukan jalan keluar dari kesulitan dan pen
deritaan yang dialaminya. Itu karena ia senantiasa berserah pada
Tuhan dengan FIAT nya: “Jadilah padaku menurut perkataanMu
(Luk 1:38). Maria adalah pribadi yang tegar dan menyimpan se-
muanya dalam hatinya. Maria dan keluarga kudus pun senantiasa
terbuka satu sama lain, saling menerima, saling memahami, dan
saling memaafkan dalam setiap permasalahan yang mereka ala-
mi. Semoga teladan bunda Maria menginspirasi para ibu Kristi-
ani untuk menghayati penderitaan bersama Kristus dalam pang-
\ gilan luhur mereka.
.SERBA-SERBI.
Bu Paidi menghayati kesendiriannya
bersama Kristus
Lamanya masa pandemi Covid 19, katolik sendiri di rumah
dan jauh dari Gereja menjadi masalah tersendiri bagi ibu lansia
untuk pergi ke gereja. Inilah yang dialami bu Paidi, umat lingkungan
St Theresia Avila Sogaten yang tinggal di desa Krokeh Kabupaten
Madiun. Beliau sekarang tinggal bersama anaknya yang sudah tidak
katolik lagi. Karena saking lamanya nggak ke gereja saat ditanya
kapan terakhir kegereja dan romo siapa yang masih diingat, beliau
lupa, tapi dalam kesendiriannya ia tetap bersama Kristus.
Bu Paidi sekarang berusia 73 tahun ditinggal bersama anak
ragil dan cucu-cucunya, sedangkan suaminya (pak Paidi) sudah la-
ma meninggal. Dia merasa senang bisa dikunjungi Romo, katanya
“Saya senang dikunjungi romo, seperti mendapat wahyu. Rumah ini
sudah 2x dikunjungi Romo. Terimakasih atas hadiah foto Romo, saya
akan pasang di kamar”. Beliau terharu bila saat Natal tiba, “Saya itu
kalau Natal buat Pohon Natal terus saya nangis sendiri” katanya
mengenang masa-masa lalunya yang bahagia saat anak-anak masih
Katolik, dan merayakan Natal bersama .
Ibu yang nama lengkapnya Maria Kristiana ini, berasal dari
Widodaren Ngawi, dia mengenal katolik saat kelas 3 SD. Katanya
pada masa itu ada satu keluarga di Widodaren yang tiap minggu
ada pelajaran agama dan dia ikut pelajaran, “Saya dapat buku doa
kecil, saya gunakan berdoa pada malam hari”. Setelah lulus SMP ia
melanjutkan ke SPG Bernardus di Madiun, saat itulah dia bertemu
dengan pak Paidi yang bersekolah di SMA St Lois yang kemudian
menjadi suaminya. Setelah ia lulus dari SPG, lamaran, kemudian ia
ikut pelajaran dan menikah di gereja St. Cornelius Madiun.
Setelah menikah ia “Sukwan” di SDN Pucang Rejo Kab. Madiun
yang kemudian bisa beli tanah di Krokeh tahun 1979, kemudian
pelan-pelan dibangun dan ditempati sampai sekarang. Walaupun
hidup di desa, masyarakat sekitarnya mayoritas islam tapi tidak
menjadi masalah. Memang tinggal jauh dari gereja dan sendirian
Katolik menjadi kendala tersendiri, terutama saat anak-anaknya
kawin campur, maka tidak ada lagi bicara iman di keluarga serta
jarang kegereja. Tapi dia masih bersyukur karena ada satu anaknya
yang masih katolik yaitu Antonius Dwi Kurniawan sekarang tinggal
di Bogor, itulah kebahagiaan bu Paidi dalam kesendirian. Inilah
seklumit pengalaman seorang ibu yang setia dalam menghayati
kesendirian bersama Kristus...Berkah Dalem.
Bu Sri bersyukur dalam setiap cobaan.
Ibu Natalia Sri Kartini tetap bersyukur dalam menghadapi se-
tiap cobaan dalam keluarga. Terutama saat-saat anaknya kawin
islam, walaupun dari kecil mereka didik secara katolik, tapi setelah
dewasa semuanya bisa berubah dan nggak ada yang tahu. Inilah
tantangan keluarga masa sekarang seperti yang dialami ibu Natalia
Sri Kartini, yang akhirnya semuanya diserahkan pada Tuhan.
Putri pertamanya dari kecil dibaptis secara katolik, sekolah di
Katolik, kemudian kuliah di Malang berkenalan seseorang yang
sekarang menjadi suaminya yaitu seorang anggota TNI. Saat
proses lamaran mendapat tentangan keras terutama dari suami Bu
Sri :“Kalau kamu mau sama anak saya ya harus ngikuti anak saya
pelajaran Katolik”. Calon suaminya bilang “ Pak kalau besok setelah
nikah, dan dia mau masuk katolik lagi ya nggak papa, tapi sekarang
harus ikuti prosedur negara, saya kan pegawai negara harus ikut
negara”. Hingga akhirnya orang tua menyerah, hanya bisa mendoa
kan yang terbaik bagi anaknya.
Setelah itu, adiknya pun juga menghadapi masalah yang sa-
ma, kawin dengan orang islam, tapi akhirnya perkawinannya bisa
diberkati Gereja oleh Romo Agus saat itu. Anak yang kedua ini
namanya Maria, ia anak angkat dari anak adik suaminya yang
tinggal di Pasuruhan. Mulai dari kelas dua SD sudah diasuh oleh
bu Sri seperti anaknya sendiri, sekarang ia bekerja di JNE. “Ya
sampai sekarang manggilnya nggak mau ibu, tapi bu’de”, kata Bu
Sri. Jadi sekarang Maria ini statusnya keluarga Katolik, suaminya
Islam. Maria setiap Minggu pergi ke gereja dan suaminya meng-
ijinkan, ya kadang suaminya mengatar ke gereja. Kata bu Sri “kan
yo pelan-pelan nanti lama-lama kan yo mau ikut” itulah doa ibu
untuk Maria. Biarpun cobaan berat tapi Bu Sri tidak pernah me-
ninggalkan Tuhan, dia tetap rajin ke gereja, biasanya pada Sabtu
sore, bersama dengan Maria. Di lingkungan bu Sri juga aktif, se-
perti tugas koor, katanya sambil tertawa lepas: “Pun kulo ngikuti
mawon derek tugas nggih tugas ngoten.“.
Semoga kepasrahan ibu Natalia Sri Kartini ini bisa meng-
inspirasi para keluarga untuk tetap bersyukur dalam keadaan
sesulit apapun juga.
Dinamika keluarga-keluarga Katolik yang
menjauh dari Gereja
Kunjungan Romo ke lingkungan Salvatore Kletak Suroba-
yan tanggal 11 Agustus yang lalu, membawa cerita-cerita keluarga
yang mulai menjauh dari gereja. Masalahnya mulai dari perni-
kahannya dengan beda agama yang kemudian membuat imannya
semakin lemah, tidak mau aktif di lingkungan bahkan sudah tidak
mau ke gereja lagi. Ini adalah tantangan tersendiri bagi bu Sri Mun
dayanti, sebagai Ketua Lingkungan Salvatore dalam merawat iman
umat di lingkungannya.
Lingkungan Salvatore umatnya banyak yang tinggal disekitar
jalan Borobudur ditambah lima KK dari Surobayan. Jumlah umat
sekitar 50 KK tapi dalam satu keluarga yang katolik cuma 1 atau 2
orang, kebanyakan janda dan setengah lansia. Anak-anak kecilnya
nggak ada hanya keluarga pak Ripto yang tinggal dekat tangkis,
dan bu Monik (cucu pak Wito Asim) serta anak remajanya hanya
beberapa orang, banyak yang sekolah dan kuliah diluar kota.
Selain itu selama masa pandemi sampai sekarang belum pernah
ada misa di lingkungan sebagai sarana kumpul bersama umat. Ke-
depan akan difikirkan untuk ada sarasehan dengan mengundang
Romo supaya umat kembali guyup rukun dan kuat dalam iman.
Masalah riil yang dihadapi lingkungan Salvatore sekarang
ini adalah banyak keluarga yang nggak mau ikut kegiatan lingku-
ngan. Bahkan untuk dikunjungi Romopun juga nggak bersedia.
Mereka juga sudah tidak pernah ke gereja, bahkan saat Natal atau
Paskah, mereka malah pergi ke luar kota. Ada juga keluarga yang
nggak mau didata, padahal dia ngaku Katolik, dia bilang: “Saya
sudah ngomong dengan anak saya nanti kalau meninggal dima-
kamkan katolik gitu”. Statunya ia kawin islam, saat pengurusan
surat-surat diubah jadi islam. Ada juga satu keluarga yang mau
didata tapi macam-macam agamanya, ini juga tidak mau aktif di
lingkungan,serta tidak pernah ke gereja. Jadi statusnya anak Kris
ten, ibuknya Islam, bapaknya katanya masih Katolik, karena
status perkawinannya dulu menikah secara islam.
Inilah warna-warni keluarga di lingkungan Salvatore, yang
masalah utamanya karena banyak yang kawin campur, maka
akibatnya imannya lemah, tidak mau aktif di lingkungan dan
menjauh dari gereja. Tapi bagaimanapun juga mereka adalah
umat Katolik yang perlu dibantu untuk kembali menikmati cinta
Kristus. Semoga kasus-kasus demikian ini bisa menjadi bahan
pemikiran seksi keluarga ke depan. Berkah dalem
.TAMU KITA
Ibu Irene Bambang antar jemput agar umat
bisa berdoa bersama di lingkungan
Tamu kita kali ini adalah ibu Irene Bambang , istri Ketua
Lingkungan St Theresia Avila Sogaten. Pada tanggal 11 Agustus
yang lalu beliau ikut mendampingi kunjungan Romo dan seksi
keluarga ke desa Sidomulyo dan desa Krokeh. Banyak cerita
tentang usaha keras para pengurus lingkungan guna mengum-
pulkan umat agar bisa bersekutu dan berdoa bersama pada saat
ada kegiatan doa di lingkungan. Beliau merelakan membawa mo-
bilnya untuk menjemput satu persatu umat lingkungan yang
sudah sepuh-sepuh dan rumahnya jauh-jauh. Ini adalah bentuk
pelayanan tanpa lelah pengurus lingkungan guna membawa para
lansia untuk tetap berdoa sekaligus bisa melepaskan rasa rindu
bisa kumpul dengan umat beriman lainnya.
Lingkungan Theresia ini termasuk luas wilayahnya, umatnya
jauh-jauh mulai dari desa Sogaten, Ngegong, Wayut, Sidomulyo,
Pucang Rejo sampai Krokeh. Katanya ada lagi tambahan 1 umat
baru, rumahnya lebih jauh ke utara di desa Kwadungan arah Nga-
wi, namanya bu Manis, katanya baru satu bulan pindahan dari Su-
rabaya dan sekarang tinggal dengan adiknya yang islam pensiu-
nan bidan. Kemarin sempat sakit dan minta perminyakan, pak
Marno dan Bu Marie kesana untuk memberikan informasi tentang
Sakramen Perminyakan.
Selama ini tradisi di lingkungan St Theresia, kalau ada doa
Rosario semua umat kebagian ketempatan, walaupun rumahnya
jauh tidak masalah. “Disini ibu-ibu WK juga ada pertemuan rutin
bulanan dengan arisan, sekaligus pembayaran persembahan umat
KIWU & tabungan” kata Bu Bambang. Untuk program antar
jemput umat lansia selalu dijalankan rutin datang kerumah-rumah
bagi yang lansia, sekalian anjang sana. Yang pasti adalah setiap
bulan kalau ada ketemuan. Selain itu lingkungan juga bersyukur
punya Asim yaitu Pak Marno yang setia melayani umat yang sakit,
sepuh untuk dikirim komuni, yang biasanya dilakukan pada hari
Minggu, kurang lebih ada 6 keluarga yang terima Komuni.
Demikian liputan kami tentang tamu kita yang melakukan
pelayanan antar jemput para lansia agar umat bisa guyub, rukun,
kuat dalam iman dan misioner. Terimakasih Tuhan Memberkati.
BERITA SEPUTAR PAROKI ST. CORNELIUS
Foto kegiatan paroki bisa dikirim ke redaksi WKC : WA(081334372896)&(081556439468)
Misa Syukur pelantikan Asisten Imam
Pada hari Minggu tanggal 14 Agustus 2022 pada pukul 18.00
WIB yang lalu telah diadakan pelantikan Asisten Iman Paroki St
Cornelius Madiun periode 2022-2025. Misa Syukur dipimpin oleh
Romo Vikep Madiun yaitu Romo RP Antonius Wahyuliana CM dan
didampingi Romo Kepala Paroki St Cornelius RD Leo Giovani
Marcel, dihadiri sebanyak 36 Asim, mereka duduk di empat bang-
ku sebelah utara dari depan dengan urutan yang telah diatur mu-
lai Asim dari Wilayah 1 sampai Asim dari Stasi.
Setelah homili, Romo Kepala Paroki membacakan Surat Kepu-
tusan pengangkatan 37 Asisten Iman dengan menyebutkan nama
satu persatu yang diikuti dengan Asim berdiri. Prosesi pelantikan
dipimpin oleh RP Antonius Wahyuliana CM diawali dengan pem-
bacaan janji setia untuk menjalankan tugas sebagai asisten imam
paroki St Cornelius Madiun. Suasana berlangsung hikmat dijawab
secara serempak oleh para calon Asim, kemudian Romo Wahyu
mendokan para Asim dengan menumpangkan tangan yang kemu-
dian dilanjutkan pemberkatan dengan air suci.
Acara selanjutnya adalah penyerahan Alba dan peralatan tugas
Asim yang diserahkan langsung oleh Romo Wahyu kepada perwa-
kilan Asim. Suasana tampak hikmat dalam misa pelantikan Asim
tersebut yang disaksikan seluruh umat beserta keluarganya. Misa
ditutup dengan berkat penutup yang kemudian dilanjutkan foto
bersama dengan Romo Vikep dan Romo Kepala Paroki di depan
altar. Dimulai dari Wilayah 1 ada sebanyak 6 Asim, Wilayah 2 ada 3
Asim, Wilayah 3 sebanyak 7 Asim, Wilayah 4 ada 3 Asim, dan
wilayah 5 ada sebanyak 7 Asim. Sedangan dari Stasi, dimulai dari
Stasi Jenangan ada sebanyak 5 Asim, stasi Caruban ada 4 Asim dan
dari Stasi Saradan ada sebanyak 1 Asim. Terimakasih dan selamat
menjalankan tugas bagi para ASIM Paroki St. Cornelius Madiun.
Sosialisasi BKSN 2022 secara Daring
Acara sosialisasi BKSN 2022 dilakukan secara daring pada ha-
ri Senin tanggal 22 Agustus bertempat di Balai Paroki pada pukul
18.30 sampai selesai. Para seksi pewarta lingkungan yang hadir bi-
sa melihat dan mendengar penjelasan Romo Albertus Widya Rah-
madiputra, selaku Ketua Komisi Kerasulan Kitab Suci Keuskupan
Surabaya lewat screen. Tema BKSN 2022 adalah “Lakukanlah ini
sebagai peringatan akan Daku” (Lukas 22:19).
Untuk BKSN 2022 ada empat pertemuan dengan pembagian
sbb: Pertemuan 1 “Merayakan Karya Keselamatan”, pertemuan 2
“Memenuhi Amanat Suci”, pertemuan 3 “Meneladan Sang Pelayan”
dan pertemuan ke 4 “Mengenali Kehadiran Tuhan”. Mari kita kem-
bali menghayati panggilan kita sebagai murid Kristus.
Pesta Nama St. Maria Assumpta Caruban
Perayaan Pesta Nama Gereja St Assumpta Caruban yang ke 61
berlangsung hikmat dan meriah. Pada hari Minggu tanggal 14
Agustus tepat pukul 08.00 WIB umat katolik stasi caruban telah
memenuhi gereja. Misa syukur diawali dengan perarakan patung
Bunda Maria yang kemudian ditahtakan di depan altar diiringi lagu
“Nderek Dewi Maria” membuat suasana misa menyentuh hati. Misa
dilangsungkan secara selebran dipimpin oleh Pastor RD Robertus
Tri Budi Widyato di dampingin Romo Leo Giovani Marcel dan Romo
Romo Alexius Dwi Widiatna. CM. Setelah misa dilakukan prosesi
tumpengan di depan altar dan Bpk Budi Margono selaku ketua
panitia menyampaikan rasa syukur dan terimakasih “Di usia ke 61
semoga anak-anak menjadi lebih giat, umat lebih rukun dan bisa ber-
kembang dalam segala hal”. Terimakasih selamat dan sukses Pesta
Nama stasi Caruban.
Meriah Persekutuan Doa Karismatik Katolik
Terlihat ada suka-cita dan kemeriahan tersendiri dari umat saat
menyanyikan lagu-lagu pujian pada Persekutuan Doa Karismatik
Katolik. Hal ini terlihat pada hari Kamis tanggal 18 Agustus 2022,
pukul 19.00 bertempat di balai paroki, saat pengurus PDPKK Paroki
St. Cornelius Madiun mengadakan Persekutuan Doa dengan tema
”Merdeka untuk menjadi Berkat” yang dibawakan Romo Stefanus
Manuel Edy Prasetyo CM.
Hadir pada kesempatan tersebut umat Katolik dari Maospati,
Magetan serta dari Madiun. Acara dimulai dengan lagu pujian dan
peyembahan yang berlangsung semarak dan hikmat. Bacaan Fir-
man dan Homili dibawakan oleh Romo Stefanus lewat bacaan ten-
tang Zakeus. Dalam homilinya Romo mengatakan bahwa banyak hal
yang bisa diambil hikmahnya dari Zakeus yang telah bertemu Tu-
han, hidup menjadi merdeka dan terbebas dari dosa hingga hidup-
nya menjadi berkat. (Lukas 18:8) “Zakheus berdiri dan berkata
kepada Tuhan: Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada
orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang
akan kukembalikan empat kali lipat.”
Terimakasih pelayanan tim PDPKK St Cornelius Madiun.
Upacara 17 Agustus di Balai Kota Madiun
Sudah menjadi tradisi bahwa para Romo Paroki St Cornelius
Madiun selalu mendapat undangan untuk menghadiri upacara hari
kemerdekaan RI di Balai Kota Madiun. Maka pada tanggal 17
Agustus pagi Romo Leo dan Romo Udit hadir dalam upacara Tujuh
Belasan di Balai Kota bersama para undangan lainnya.
Selanjutnya malam harinya dilangsungkan acara “Tasyakuran”
yang dihadiri para tokoh agama dan pada kesempatan tersebut
gereja Cornelius diwakili oleh Romo udit. Tampak dalam foto Romo
Udit bersama dengan tokok agama lain yang tampak akrab dan
bersahabat. Salam Toleransi.
Bersih-bersih Gereja
Pada hari Jumat tanggal 26 Agustus para Romo bersama kar-
yawan mengadakan kerja bakti dihalaman utara dan selatan gereja.
Kerja bakti dimulai dari pagi hari dengan memotong rumput, menya
pu dan menyiram tanaman yang ada disekitar gereja. Kegiatan
seperti ini akan dilaksanakan seminggu sekali ini guna terus mem-
percantik wajah gereja St Cornelius Madiun terutama bila dilihat
dari depan oleh masyarakat Madiun. Dengan tampilan Gereja yang
terawat dan rapi akan memberikan kebanggaan tersendiri bagi
umat Katolik Madiun yang bersahabat, terlibat dan menjadi berkat.
Kerinduan pasutri hadir dalam Misa HUP
Pada tanggal 28 Agustus 2022 telah diadakan Misa Hari Ulang
Tahun pernikahan bagi pasutri yang menikah pada bulan Agustus.
Untuk di Gereja Cornelius Madiun diadakan pada Misa Minggu jam
18.00 WIB yang dihadiri 7 pasang. Dalam kesempatan tersebut Ro-
mo Leo Giovani Marcel memberikan homili tentang kerendahan
hati. Selanjutnya Romo mendoakan dan memerciki air suci. Semoga
para pasutri bahagia dan langgeng selamanya.
Untuk Misa HUP di Gereja St Maria Assumpta Caruban juga di-
laksanakan pada hari Minggu tanggal 28 Agustus 2022 pada jam
08.00 WIB. Misa HUP di pimpin oleh Romo Robertus Tri Budi
Widyanto yang dihadiri dua pasang pasutri yang berulang tahun
bulan agustus. Tampak dalam foto Romo Udit memberikan doa ser-
ta memerciki air suci agar pernikahan mereka langgeng selamanya.
Setelah misa para pasutri berfoto bersama dengan Romo di de-
pan altar, yang menjadi kenangan tersendiri bagi mereka dalam mo-
ment yang membahagiakan ini. Terimakasih untuk seksi keluarga
Stasi Caruban yang terus konsisten menjalankan misa HUP setiap
bulan, serta tim Komsos yang selalu memberikan pelayananya
lewat foto dan video. Terimakasih Berkah Dalem.
Program kunjungan keluarga Seksi Sosial
Lingkungan St. Antonius Patihan
Tim WKC menerima kiriman foto dari Lingkungan St Antonius
Patihan yaitu program kunjungan keluarga yang dilaksanakan oleh
Seksi Sosial lingkungan. Pada bulan Agustus ini kunjungan dilaksa-
nakan di KKU 3 yaitu ke keluarga Bu Eko dan keluarga Bu Sawal.
Dalam foto atas tampak kegembiraan Ibu Eko yang merasa senang
bisa dikunjungi. Agenda kunjungn Seksi Sosial adalah bertemu sapa
dan berdoa bersama. Foto bawah: tampak suasana gembira Bu
Syawal bisa dikunjungi oleh seksi sosial beserta Ketua lingkungan.
Dalam kesendirianya dia merasa bahagia dan gembira bisa bertemu.
Semoga program kujungan keluarga ini bisa menginspirasi ling-
kungan yang lain. Terimakasih Berkah dalem.
SEKILAS INFO
Asisten iman Wilayah 1
Madiun, 14 Agustus 2022
Dari kiri ke kanan: Pak Ro-
bert, pak Anton, pak Wito,
pak Aries, pak Priyanto dan
pak Bambang. Selamat ber-
tugas, berkat Tuhan melim-
pah.
Asisten iman Wilayah 2
Madiun, 14 Agustus 2022
Dari kiri ke kanan: Pak Yosef
Widhi, pak Petrus Suroto
dan pak Yohanes Hario Lak-
sono. Selamat atas pelanti-
kannya Berkah Dalem.
Asisten iman Wilayah 3
Madiun, 14 Agustus 2022
Dari kiri ke kanan: Pak
Yasno, pak Budi, pak Donny,
pak Tris, pak A Sutrisno dan
pak Hendro dan pak A Marji.
Selamat bertugas dan Tuhan
memberkati.
Asisten iman Wilayah 4
Madiun, 14 Agustus 2022
Dari kiri ke kanan: Pak FX
Iwan Dwi Susanto, pak Vin-
centius Bagus Sri Yulianta
dan pak Amonius Hia. Sela-
mat atas pelantikannya
Berkah Dalem.
Asisten iman Wilayah 5
Madiun, 14 Agustus 2022
Dari kiri ke kanan: Pak
Puwwadji, pak Herman, pak
Budi, pak Anang, pak Teguh
dan pak marno dan pak Alex.
Selamat bertugas dan Tuhan
memberkati.
Asisten Iman baru dari
Stasi Jenangan
Madiun, 14 Agustus 2022
Mereka yang dilantik ada-
lah : Pak Albertus Rumiadi,
pak FC Sumardi, pak Helari-
us Joko Purwanto, Yohanes
Joko Santoso, dan Pak A. Eko
Nurwanto. Profisiat bapak2.
Asisten Iman baru dari
Stasi Caruban
Madiun, 14 Agustus 2022
Mereka adalah : Pak Yosef
Edhy Joko Purwanto, pak Y
Budi Margono, pak MR Mar-
di Sujarwo dan pak FX R
Iwan Sumarwanto.
Selamat bertugas.
Asisten Iman baru dari
Stasi Saradan
Madiun, 3 Agustus 2022
Untuk Asim stasi Saradan
hanya satu yaitu Bapak Pau-
lus Tety. Selamat melayani
Pak Paulus walaupun rumah
jauh semangat luar biasa.
HUT Imamat Romo Leo
Madiun, 4 Agustus 2022
Ulang Tahun Imammat ke 12
Romo Leo Giovani Marcel, yg
dirayakan di Gereja St Stefa-
nus Surabaya, tepat peringa-
tan St. Yohanes Maria Vian-
ney. Semoga tetap setia da-
lam pelayanan. Amin
HUT Imamat Romo Udit
Madiun, 15 Agustus 2022
Selamat Ulang Tahun Imam-
mat ke 15 Romo Robertus
Tri Budi Widyato. Semoga se
lalu sehat, penuh suka cita
dan setia dalam pelayanan.
Amin
. SELAMAT ULANG TAHUN PERNIKAHAN .
Periode : Tanggal 1- 15 September , bagi Pasutri :
Lingkungan PASUTRI HUP
St. Angela Merici, Prajuritan GABRIEL LINA HANDOKO - CORNELIA DEWI ARDYANA SETYANINGRUM 10/9/2005
St. Gregorius Agung, Nglames YUSUF SUPARNO - HENDRI MARYANI 6/9/2003
St. Gregorius Agung, Nglames ANITA LUZINDA C.C.R.S. 7/9/2013
St. Gregorius Agung, Nglames FRANXISCUS XAVERIUS SUTARNO - FLORENTINA SUYATMI 5/9/1974
Salvatore, Kletak-Surabayan YOSEPH KRISMA FREDY TRI MARITANTA - THERESIA ERLIN DWI UTAMI 2/9/2007
St. Anna, Sukosari ANTONIUS ANJAS MARTONO - MARGARETHA PENI YULIANTI 5/9/2002
St. Anna, Sukosari HERIBERTUS TARMUDJI - VERONICA SRI SOEWARSI 1/9/1974
St. Frans. Xaverius, Oro-Oro Ombo GREGORIUS DEWANTO TRIATMOKO - KEKSI RATNASARI 7/9/2002
St. Ignatius, Oro-Oro Ombo STANISLAUS JOKO SUSILO - IGNATIA ANING PRASETYANINGSIH 1/9/2007
St. Ignatius, Oro-Oro Ombo FRANSISCUS KARIM - MARIYA MADALENA YATINI 4/9/2001
St. Ignatius, Oro-Oro Ombo JOHANES HENDRA KURNIAWAN 7/9/2014
St. Ignatius, Oro-Oro Ombo HERMAN JOSEPH SUYONO HARJO KUSUMO - ANASTASIA RENASARI PUTRI 8/9/2008
St. Aloysius Pandean ALBERTA MARIANI 8/9/1996
St. Johanes Nambangan Kidul ALBERTUS YOYOK MARTTANTYO - VERONIKA MEI KUSRINI 3/9/2006
St. Maria, Kejuron PAULUS NIKODEMUS ANG THIANG LING - BERNADET C. TAN MIE CEN / MEGAWATI 7/9/1997
St. Maria, Kejuron HERIBERTUS SOEMIRAN - CHRISTINA YULI ASRINI 2/9/1963
St. Maria, Kejuron GORDIANUS LASMON - YUSTINA YAYUK FITRI ARIANI 10/9/2011
St. Maria, Kejuron FRANSISCUS XAVERIUS MARTADI SUTIKNO - FRANSISKA LANNI WIJAYA 9/9/2000
St. Fransiskus Asisi Winongo FRANSISCUS XAVERIUS HARTONO - MARIA CRISENTIANA SULASTRI 2/9/1968
St. Fransiskus Asisi Winongo PETRUS KUWANTONO - THERESIA TRI HARTINI 04/09/1991
St. Lukas - Jiwan DIONISIUS DEVRI OKTAFIYANTO - MARGARETHA ENDAH TYASTUTI MUSTIKANINGRUM 9/9/2012
St. Lukas - Jiwan STEFANUS SARDJONO - SULISTYORINI 13/09/1989
St. Margaretha, Winongo FERDINANDUS HARIYO SISWOKO - FRANSISKA ETIK ENDARWATI 9/9/2002
St. Vinsentius , Pangongangan Yulius Guntur Suseno - Patricia Monica Nanik Suryani 15/09/1978
St. Petrus, Jenangan FRANSISKUS XAVERIUS SUPRIANTO - SRI WAHYU ANITA 3/9/2005
St. Petrus, Jenangan AVELLINO ANTOK HARIYANTO - ERNAWATI 11/9/2005
St. Yohanes, Jenangan FRANSISKUS XAVERIUS AGUS DAMIYANTO - BRIGITTA YATINI EKA PRAMESTI 14/09/1997
St. Anna, Caruban ROBERTUS DODY SETIAWAN - YOHANA EKA ELSYANI 11/9/2011
St. Anna, Caruban YUSTINUS YUDI UTOMO - YUSTINA ERTIN WIDYASTUTI 12/9/1999
St. Petrus, Caruban JOSEPH ANDREAS SUTOWO - FRANSISCA SRI MIARSIAH 1/9/1969