The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by aries.wahyuwitomo, 2021-11-30 08:03:10

Warta Keluarga Cornelius Desember I

Warta Keluarga Cornelius Desember I

KWealurtaarga Jalan A. Yani No.3

Edisi : Desember I-2021, No 16/WKC/XII/202109/2021 TMealpd.i(u0n3M51)a4d5i2u2n4l7l6, 4351882518121

.RENUNGAN. [email protected]

PERAN IBU SEBAGAI PEWARTA DAN SAKSI
INJIL DALAM KELUARGA

Oleh: RD. Agustinus Supriyadi

Kaum ibu yang terkasih, merenungkan tema di atas, kita diingat
kan dengan sosok pribadi wanita, yaitu Bunda Maria. Dalam kutipan
Magnificat yang terkenal (Luk 1:46-55), Bunda Maria digambarkan
sebagai pribadi yang selalu siap sedia melaksanakan rencana Allah,
terutama rencana matang bagi pendidikan Yesus. Magnificat juga
menjadi ungkapan terdalam bagi peran ibu sebagai pewarta (kate-
kis) dan saksi kabar sukacita (Injil) dalam keluarga. Dalam rangka
itu, Bunda Maria terbuka bagi Allah yang menyapa pribadi-pribadi
manusia yang merindukan kasih-Nya, dengan merasakan hati Allah
secara mendalam. Sejak awal panggilan, Bunda Maria menunjukkan
sikap rela hati untuk melayani dan kesediaan diri menjadi pembawa
kabar sukacita (pewarta) sekaligus sebagai saksi kasih Allah bagi sia-
pa pun. Keteladanan Bunda Maria (dalam kesatuan dengan pribadi
Yusuf) dapat terlihat jelas dalam kehidupan Yesus selanjutnya.

Keteladanan Bunda Maria dimulai dari sejak malaikat Gabriel
datang kepadanya membawa pesan dari Allah bahwa ia akan menja-
di ibu Yesus, Anak Allah Maha Tinggi dan jawaban atas pesan itu
(Luk 1:31-38). Meski Yesus beberapa kali membuat orang tua-Nya

panik, namun Bunda Maria tetap menunjukkan sikap bijaksana yaitu
me- nyimpan semua perkara itu di dalam hatinya (Luk 2:51b). Pada
pesta pernikahan di Kana, Bunda Maria tanpa ragu meminta Yesus
untuk melakukan mukjizat guna membantu pemilik pesta untuk ter-

hindar dari rasa malu akibat kehabisan anggur (Yoh 2:1-11). Pada
akhirnya Bunda Maria senantiasa menunggui Yesus hingga ajal men-
jemput-Nya (Yoh 19:26). Ini menunjukkan betapa besar kasih Bunda
Maria terhadap Yesus. Saat Yesus di kayu salib, sebagai ibu, ia hadir

mem- beri penghiburan, serta berani meneruskan tugas perutusan
selanjut nya, menjadi Ibu kita semua (EG. 284-285). Maria dengan
kasih keibuannya membuka hati bagi kita terhadap iman (EG. 286).

Berbagai sikap Bunda Maria tersebut pantas direnungkan oleh

kaum ibu yang dipanggil sebagai pewarta dan saksi Injil dalam
keluarganya. Kaum ibu (dalam kebersamaan dengan suami) menjadi
pewarta dan saksi Injil bagi anak-anak berarti ia harus secara aktif
dan terlibat dalam proses pendidikan iman anak-anaknya. Kaum ibu

sendiri harus mempraktekkan imannya, yaitu berusaha untuk hidup
kudus, dan terus menerapkan ajaran iman dalam kehidupan keluar-
ga, agar anak melihat bahwa iman itu bukan hanya untuk diajarkan
tetapi untuk dilakukan. Menjadi pewarta dan saksi Injil dalam keluar
ga dibutuhkan komitmen dari pihak kaum ibu, misalnya: berdoa
bersama dan membacakan Kitab Suci kepada anak-anak setiap
malam, membawa anak-anak ikut Misa Kudus memberi koreksi jika
anak berbuat salah namun setelahnya tetap merangkul dengan kasih,

dan seterusnya.
Sikap Bunda Maria yang selalu menyimpan semua perkara yang

tidak dia pahami merupakan sikap doa yang sangat mendalam (Luk
2:19.51). Banyak hal tidak dipahami selama membesarkan Yesus,

oleh Bunda Maria dibawa ke dalam doa. Bagi Maria, doa menjadi
satu-satunya cara yang ampuh dalam pendampingan anak. Semoga
kaum ibu pun terdorong untuk berbuat demikian.
Tuhan memberkati. Amin.

.SERBA-SERBI.

IBU KETUA LINGKUNGAN ANGELA MERICI PRAJURITAN

Bersama : Theresia Sukarmi

Senyatanya saat ini hampir di semua kegiatan Gereja, banyak
didominasi para Ibu. Sebut saja latihan koor, misa atau ibadat
lingkungan, pendalaman APP, Adven, BKSN, doa Rosario, Ziarah dan
lain-lain banyak ibu yang terlibat didalamnya. Keaktifan ibu tidak
diragukan lagi, fenomena ibu sebagai pewarta masa depan bisa
menjadi titik pijak dalam membangun Gereja.

Seirama dengan tema Warta Keluarga di bulan Desember ini
adalah peran ibu sebagai pewarta dan injil dalam keluarga. Maka
pada kesempatan kali ini WKC meliput profil seorang ibu yang
terpanggil melayani sebagai ketua lingkungan St. Angella Merici
Prajuritan, yaitu Ibu Theresia Sukarmi.

Dari data Gereja, ibu Theresia Sukarmi menikah dengan bapak
Elipido Leonardo Nababan tanggal 17 Nopember 1984, diberkati
Romo RD. V.M. Kartasudarma di Gereja St. Maria Lourdes Kulon
Progo/Promasan DIY. Sekarang usia perkawinanya telah mencapai
37 tahun dan dikaruniai tiga putra-putri dan satu cucu. Putra
pertama Fransiskus Cahyo Hendriatmoko, kedua Agustinus Edward
Kristian dan yang ketiga Felisia Febrina Elia Nababan.

Bagaimana pewartaan di Keluarga dan Lingkungan? Tak perlu
diragukan lagi. Foto diatas bisa menjadi jawaban bagaimana memba
ngun kebersamaan lewat “Cinta”. Mendengarkan, mengekspresikan
kepentingan bersama, tapi yang terpenting adalah “Doa”. “Dengan
doa semua masalah bisa terpecahkan baik itu masalah Keluarga atau
Lingkungan” ucapnya.

Pasutri Theresia Sukarmi-Elipido Leonardo Nababan, bertem-
pat tinggal di Jln. Candi Sewu N0. 45 Madiun, daerah di sekitar
INKA. Orang Madiun lama menyebut daerah itu “Kerkop” (Makam
Belanda), yang memang dari dulu sudah banyak umat Kristen/

Katolik. Dulu di daerah situ ada sekolah Katolik lama, yang berdiri
kurang lebih tahun 1950 an, namanya SDK St. Melania menjadi pusat
misi Katolik di daerah Kletak-Surobayan ke utara sampai Patihan,
Nglames, Sogaten sampai ke desa- desa kulon kali.

Dalam perjalanannya pertumbuhan umat katolik di daerah
Kletak, Surobayan dan Prajuritan terus bertambah maka kemudian
dimekarkan menjadi Lingkungan Salvatore dan St. Angela Merici.
Sekarang jumlah umat lingkungan St. Angela Merici tercatat ada

sebanyak 32 KK dengan jumlah umat kurang lebih 100 jiwa.
Bicara tentang seorang ibu yang menjadi ketua lingkungan,

tentunya saat ini sudah tidak asing lagi, tidak hanya soal emansi-
pasi, melainkan tentang keiklasan dalam pelayanan, pewartaan, dan

misi Iman. Lewat pewartaannya, Ibu Theresia menjadi semakin
dekat dengan umat, hingga saling merindukan untuk doa bersama.
“Walaupun di masa pandemi kami tetap berkegiatan seperti BKSN,
Rosario dan sebentar lagi Adven, tapi kami tetap patuh menjalan-

kan Prokes .” katanya dengan optimis.
Dalam refleksinya, Ibu Teresia semakin menyadari bahwa

kepercayaan yang diberikan umat kepadanya itu “Karena kehen-
dak dan anugerah dari Tuhan. Maka kami akan terus berkarya

walaupun sebentar lagi akan purna, tapi akan kami tetap berusaha
memberikan yang terbaik agar umat St. Angela Merici guyub-rukun,
kuat dalam iman dan bisa menjadi contoh bagi sesama” Ucapnya.

Inilah sekilas tentang hasil liputan bersama Ibu Kaling St.

Angela Merici, yang bisa dijadikan bahan refleksi para ibu bahwa
dengan semakin kita memberi diri, makin tidak habis waktu kita.
Semakin kita sediakan waktu berdoa, makin banyak hal yang bisa
kita kerjakan. Rumusan yang sepertinya tidak masuk akal, namun
itulah yang terjadi. Ibu-ibu bisa menolong ibu-ibu yang sedang
berbeban berat, lewat doa. Tentu tidak boleh lupa peran utama Ibu
menjadi Pendoa dan Pewarta dalam keluarga. Terimakasih, Tuhan
Yesus memberkati.

MENGENAL LINGKUNGAN SANTO THOMAS MADIUN

Bersama : Yohana Indri Handayani

Pada kesempatan kali ini Warta Keluarga meliput Lingkungan
yang letaknya berdekatan dengan Gereja St. Cornelius Madiun. Siapa
lagi kalau bukan Lingkungan St. Thomas. Foto diatas adalah ketua
lingkungan St. Thomas periode tahun ini yaitu Ibu Yohana Indri
Handayani yang tinggal di Jln. Jayengan No 17 Madiun.

Dari cacatan Sei. Keluarga Paroki Ibu Yohana Indri Handayani
menikah dengan Bpk. Pius Isnandi di Gereja St. Athanasius Agung –
Semarang, di berkati oleh Romo RD FX Suhanto Pr, pada tanggal 8
Februari tahun 2004. Dalam perjalanan pernikahan yang ke 13, Bpk.
Pius Isnandi dipanggil Tuhan di tahun 2017, meninggalkan seorang
putri yaitu Maria Vincencia Candra Sari Dewi. Semoga keluarga ini
tetap tegar, bersuka cita selalu dan tetap setia dalam pelayanan.

Kalau ingin tahu dimana letak

lingkungan St. Thomas ini kita bisa

Gereja St. Cornelius lihat dari Google Map letaknya per-

sis di sebelah timur Gereja Santo

Cornelius. Meliputi Jln. Pahlawan

ke Selatan, sampai Jln. Pangliman

Sudirman, kearah Timur sampai

batas Jln. Dr. Soetomo kemudian ke

Utara sampai batas jln. Jawa.

Daerah pusat kegiatan ekonomi
Madiun, dan tempat rekreasi Malio-

boro Madiun dengan berjejer pusat

perbelanjaan seperti Madiun Plaza,

Lawu Plaza terletak di situ.

Jumlah umat Lingkungan St. Thomas menurut data Gereja

empat tahun yang lalu berjumlah 21 KK dengan jumlah umat seba-

nyak kurang lebih 50 jiwa.

Lingkungan St.Thomas termasuk Lingkungan lama dan yang

pertama. Daerahnya meliputi sebelah timur Gereja sampai batas

timur sampai jln. Rimba Kaya dekat Stadion Wilis. Dengan

berjalannya waktu dan dan pesatnya pertumbuhan umat, maka

Lingkungan Santo Thomas, pada tahun 1990 dimekarkan menjadi

dua yaitu : Lingkungan Santo Thomas dan Lingkungan St. Albertus.

Dari catatan umat Kaling pertama lingkungan St Thomas setelah
pemekaran adalah Bapak Gandhi Hatmoko sedangkan Lingkungan St

Albertus adalah Bapak FX. Soemardi. Dengan batas wilayah cukup

jelas barat dan timur Jln. Dr Soetomo.

Kisah hidup nama pelindung lingkungan St. Thomas memang

luar biasa. Karya besar St. Thomas Aquinas tak tertandingan, teru-

tama di bidang filosofi dan teologi. Setelah Ia wafat, Gereja mem-

pertahankan ajaran-ajaranya sampai sekarang. Patut berbangga

umat lingkungan St Thomas, memakai nama pelindung seorang

tokoh gereja yang hebat.

Terimakasih, Tuhan Yesus memberkati.

MISA PERINGATAN ST. CECILIA PERAWAN
DAN MARTIR

Bersama : Amonius Hia

Inilah martir sejati, yang bersedia menumpahkan darah untuk
membela nama Kristus. Ia tidak takut menghadapi ancaman di
pengadilan. Kerajaan Surga kini menjadi miliknya. Demikianlah kata
pembukan yang diucapkan Romo RD. Leo Giovani Marcel saat
memimpin Misa peringatan Santa Cecilia Perawan dan Martir, pada
hari Senin tanggal 22 Nopember 2021 Pukul. 18.00 WIB di Gereja St.
Cornelius Madiun secara off line maupun secara Live Streaming yang
diminati sebanyak 82 viewers.

Misa berlangsung hikmat, dihadiri banyak umat, juga para
mahasiswa STKIP hingga ¾ ruang Gereja penuh. Romo Leo
memimpin Misa memakai jubah merah, dimana layaknya gereja
memperingati Santo-Santa, demikian yang dilakukan pada Misa
peringatan Santa Cecilia seorang perawan dan martir ini.

ST. CECILIA

November 22nd

Dalam otobiografinya dikisahkan, Santa Cecilia hidup pada
abad ke 3 M, ia berasal dari kalangan orang kaya di Roma. Dalam
keluarganya hanya dia satu-satunya yang menjadi anggota Gereja.
Orang tuanya yang belum beriman, mendesak supaya dia bersedia
kawin dengan calon suami yang belum beriman. Tetapi ia menolak.

Ketika diketahui bahwa Cecilia adalah seorang Kristen, Ia
dijatuhi hukuman mati di bawah perintah Kaisar Markus Aurelius.
Sejak kematiannya, Cecilia dipandang sebagai teladan sempurna
wanita, yang terdorong oleh cinta akan Kristus, memilih tetap
perawan dan bersedia mengorbankan hidupnya bagi mempelai
Ilahi. Ia wafat sebagai sebagai Martir. Santa Cecilia dihormati
sebagai pelindung para pencinta musik dan paduan suara. Ia adalah
salah satu dari tujuh Martir perempuan yang disebut dalam Doa
Syukur Agung yang pertama.

Maka berbahagialah umat yang menggunakan nama Santa
Caecilia sebagai nama pelindung Lingkungan. Teladan hidupnya
yang saleh, kokoh dalam iman untuk memilih Kristus bisa menjadi
harapan tersendiri bagi umat lingkungan St. Cecilia Madiun.

Dimana letak lingkungan St. Cecilia ini? Mari kita mengenalnya.
Lingkungan Santa Cecilia terletak di antara dua kelurahan yaitu
kelurahan Taman dan kelurahan Pandean, meliputi jln. Salak, Jln.
kam

kelurahan Taman dan kelurahan Pandean, meliputi jln. Salak, Jln.
Kampar, Jln. Ciliwung dan Jln Kapuas, dengan jumlah kurang lebih
65 KK. Kaling nya adalah Bpk. Amonius Hia, biasa dipanggil pak
Amon, yang punya hobi mendengar lagu-lagu pop, baik lagu Profan
maupun lagu Rohani. Selain itu beliau juga senang dalam kegiatan
sosial dan menjadi anggota PERKASIH cabang Madiun yang di
dirikan oleh Rm. Paul Janssen Cm.

Ayah dari Kristianus Sondorogo Sedu Hia dan Wilhelmus Faomasi
Hia, serta suami dari Ibu Vinsentia Gertrus Sri Lito Kelen ini keliha-
tannya orangnya serem tapi sesungguhnya punya jiwa yang teduh
dan rendah hati. Selama menjadi ketua lingkungan, dia merasa sa-
ngat bahagia karena melihat warga lingkungan St. Cecilia mempu-
nyai semangat untuk melayani. Semuanya terlibat, ada yang melaya-
ni kaum ibu-ibu, ada yang membina OMK dan ada yang membina
BIAK, ada juga yang berpotensi untuk melatih koor. “Berkat ini
patut disyukuri, pada masa yang akan datang saya tidak kesulitan
untuk mencari calon-calon ketua lingkungan yang baru, sehingga
lingkungan St.Cecilia bisa semakin berkembang dan dewasa di dalam
iman”. katanya dengan mantab.

Demikian sekilas liputan tentang Lingkungan yang terinspi-
rasi St. Cecilia, Perawan dan Martir, yang menjadi teladan sempurna,
karena terdorong oleh cintanya akan Kristus. Selamat dan sukses
kepada Lingkungan St. Cecilia. Tuhan Yesus memberkati.

.TAMU KITA.

KEKOMPAKAN PARA SENIOR DALAM PELAYANAN

Oleh : Vincentius Purwadji

Memang kita akui tidak mudah menjaga kekompakan dalam
sebuah persekutuan. Tapi ternyata ada cara mudah untuk mengeta-
hui kekompakan yaitu dengan melihat para seniornya. Mereka telah
telah melewati kesuksesan dan kegagalan bisa menjadi gambaran
sebuah persahabatan sebenarnya. Foto diatas bisa dibilang kekom-
pakan alami, bersahabat apa adanya. Mereka ini adalah Pak Joko,
Pak Aji dan Pak Purwadji. Mereka sudah kayak keluarga banget.

Foto ini diambil saat beliau-beliau selesai menghadiri Seminar
Literasi Digital Kepemiluan yang diadakan oleh Kominfo Madiun,
tanggal 4 Nopember yang lalu di Balai Paroki St. Cornelius Madiun.
Mereka ngobrol ala wong Mediunan duduk di regol emperan Balai
Paroki, katanya : “Untuk menjaga kekompakan kita berkomunikasi
apa adanya, semangatnya melayani dan sadar bahwa kita adalah
murid-murid Kristus.”

Dalam kesempatan tersebut juga ada beberapa pembicaraan
yang serius tapi santai seperti tentang tugas-tugas pastoral di
lingkungan serta rencana adanya pertemuan khusus para Lansia
yang sudah sejak lama vacum. Mengingat beliau-beliau ini adalah

salah pengurus Sei. Lansia di DPP. “Kami merencanakan program
tersebut sudah lama dan tinggal menunggu persetujuan DPP. Juga
ada wacana mau bergerak bersama, bekerja sama dengan seksi-
seksi lainnya di DPP" ungkap Pak Aji.

Di sini tim WKC diwakili Pak Purwaji memotret para Kaling
Senior menjaga kebersamaan dan kekompakan diantara mereka.
Selain itu tim Warta juga membuka diri menerima foto kegiatan-
kegiatan lingkungan yang bisa dimuat dalam “Warta Keluarga

Cornelius“. Sudah menjadi hal lumrah ketika para Kaling senior
memberi teladan kepada Kaling junior tentang membina keakraban,
guna memberi contoh semangat yang tidak padam dalam mengab-
dikan dirinya sepenuh hati kepada tugas Gereja.

Di sela-sela obrolannya, para Kaling senior ternyata juga saling
memotivasi diri, bagaimana menjalankan tugas pastoral di
lingkungan yang berat dan banyak kendala terutama di masa
pandemi. Pesannya: “Jangan berkecil hati, terutama lingkungan

dalam kota yang kita semua tahu bagaimana sulitnya melayani umat
yang acuh tak acuh dan tidak butuh lingkungan. Semuanya ini
sebagai sarana berlatih sabar dan belajar menjadi pemimpin yang
rendah hati seperti Guru kita Yesus sendiri. Senantiasa bersyukur

karena kita masih berutung diberi kesempatan melayani. Kata
“kesempatan” ini mengandung makna yang mendalam tentang
kehidupan. Maka jangan menyia-nyiakan waktu selama kita hidup,
jangan hanya sibuk dengan urusan dunia yang sementara” katanya.

Inilah potret kekompakan para senior, yang dengan segala lika-
likunya, mulai dari kesuksesan dan kegagalan dijalani dengan sabar.
Belajar dari kekompakan dan kesabaran mereka, maka mari kita
para keluarga ikut terlibat dalam persekutuan di lingkungan

misalnya Doa, Pendalaman Kitab Suci, Rosario dll. Dimulai dari diri
kita dulu, kemudian seluruh keluarga. Semoga semakin hari para
keluarga semakin dekat dengan Yesus Sang Guru dan Tuhan. Amin

.IBADAT ADVEN DI LINGKUNGAN & STASI

Mulai Minggu, 28 Oktober 2021, umat Katolik memasuki
momen penting menyambut kelahiran Yesus Kristus dengan
menjalani masa Adven. Tema masa Adven tahun 2021 adalah
“Lingkungan atau Stasi, Wujud Persekutuan Sakramental Yang
Menantikan Kedatangan Tuhan”. Tema tersebut akan direnungkan
dalam ibadat Adven selama empat kali pertemuan sebagai berikut :
Minggu I - Hidup Dalam Kelimpahan Kasih, Minggu II - Memuliakan
Allah dengan Hidup Suci dan Tak Bercacat, Minggu III- Mewartakan
Kebaikan Allah dengan Sukacita dan Minggu IV-Dikuduskan Satu
Kali untuk Selamanya. Mari kita melihat aktifitas di Lingkungan.

Ibadat Adven I, Lingkungan
St. Margaretha Winongo

Madiun, 29 Nopember 2021

Ibadat Adven 1 lingkungan St. Mar-
garetha Winongo dihadiri 12 lansia
dipimpin Bp. V Purwaji, di rumah
Bpk. Ign. Endro Subiakto Jln. Tuma
pel no 8 Madiun. Inilah Perwujudan
Persekutuan Sakramen tal untuk
menantikan kedatangan Tuhan.

Lingkungan St. Fransiskus Asisi Winongo, menggelar Adven I

Madiun, 29 Nopember 2021

Umat lingkungan St Fransiskus Asisis- Winongo menghadiri Ibadat Adven 1
di rumah Bpk. Nugroho Widyatmoko, Perumahan Pesona Griya Kencana
Winongo dihadiri sebanyak 19 umat. Semangat dalam bersatu dg. Tuhan.

KKU St. Antonius Patihan melaksanakan Ibadat Adven I

KKU 1 KKU 2

KKU 3 KKU 4

Madiun, 30 Nopember 2021

Lingkungan St Antonius Patihan melaksanakan Ibadat Adven I serempak di
empat tempat sesuai KKU. Masing-masing sbb: KKU 1 di Rumah Bpk
Wasitohadi, KKU 2 di Rumah Bpk. Aries Wahyu, KKU 3 di tempat Bpk. L
Sudiyanto dan KKU 4 di tempat Ibu Since. Total yang hadir sebanyak 35
umat. Tuhan memberkati lingkungan ini rukun dan kuat dalam iman.

.SEKILAS INFO Rapat : Pembinaan Pra
Nikah Katolik

Madiun, 18 Nopember 2021

Romo RD. Leo Giovani Marcel
dan Tim PPNK St. Cornelius
membicarakan rencana pelak-
sanaan PPNK 2022 sesuai dg.
Program Komisi Keluarga Ke-
uskupan Surabaya di ruangan
Kevikepan -Madiun.

Sosialisasi Adven 2021

Madiun, 24 Nopember 2021

Seksi Katekise Paroki menga-
dakan sosiolisasi pelaksanaan
Ibadat Adven 2021, dengan
tema “Lingkungan & Stasi, wu-
jud Persekutuan Sakramental
yang Menantikan Kedatangan
Tuhan ” di Balai Paroki.

Persiapan Natal 2021

Madiun, 26 Nopember 2021

Ketua Panitia menyerahkan
proposal Natal kepada Pastor
Kepala Paroki St. Cornelius
Madiun, RD Robertus Tri Budi
Widyanto di Balai Paroki.
Panitia Natal siap bekerja
menyukseskan Natal 2021

Kebun Sayur Pasturan
yang Hijau

Madiun, 27 Nopember 2021

Para Romo dan Karyawan ber
kebun sayur di halaman bela-
kang pasturan, yang kini telah
disulap menjadi pekarangan
hijau dan bermanfaat .

Misa Adven I di Gereja
St. Vincentius Jenangan

Bandungan, 27 Nopember 2021

Romo RD Leo Giovani Marcel
menyalakan lilin Adven I pada
Misa Adven di Gereja St Vincen-
cius Jenangan dihadiri seluruh
umat Jenangan, disiarkan secara
Live Streaming oleh tim Komsos
Cornelius.

Misa HUP Bulan
Nopember 2021

Madiun, 28 Nopember 2021

Misa HUP bulan Nopember
dihadiri 5 Pasutri berlang-
sung hikmat. Misa dipimpin
oleh Romo RD Robertus
Tri Budi Widyanto. Setelah
homili para pasutri maju
kedepan didoakan dan di
perciki air suci. Rukun dan
langgeng selamanya.

..ULANG TAHUN PERNIKAHAN..

SELAMAT ULANG TAHUN PERNIKAHAN BAGI PASUTRI:
Periode : Tanggal 1– 15 Desember


Click to View FlipBook Version