KWealurtaarga Jalan A. Yani No.3
Edisi : Nopember II - No 39/WKC/2022 TWMeaalprd.tiau(0kne8Ml1u3aa3rd4gi3au37n12@8ll96g6m3)11a2i21l.c1om1
RENUNGAN
Anugerah
Diakon Kristoforus Krisna
Tidak ada kata lain untuk bisa menggambarkan betapa bahagia-
nya kita menjadi murid Kristus, selain kata “bahagia”. Menjadi
murimd uKristus bukan pertama-tama sebuah beban untuk memang-
gul salib dan hidup penuh penderitaan. Seperti yang dikatakan men
-diang Santo Yohanes Paulus II, sukacita terbesar menjadi manusia
adalah mengenal Kristus, maka murid-murid Kristus selalu merasa
bahagia karena boleh mengenal Tuhan Yesus.
Semua yang telah Tuhan berikan kepada kita adalah anuge-
rah dan rahmat yang terbaik. Menjadi murid berarti mau mende-
ngarkan Gurunya. Menjadi murid berarti mau melaksanakan pe-
rintah Sang Guru. Menjadi murid berarti mau ditegur dan dinasi-
hati oleh Sang Guru. Bahkan, menjadi murid juga berarti hidup
bersama Sang Guru demi mendapat kebaikan.
Itu semua telah kita dapatkan dari Tuhan Yesus. Tak heran,
Katekismus Gereja Katolik juga mengajarkan bahwa hidup sendiri
merupakan sebuah anugerah. Apalagi, hidup sebagai murid Kris-
tus tentu semakin menambah kebaikan anugerah itu. Sungguh,
Allah memberikan anugerah-Nya kepada hidup kita sehingga bo-
leh menjadi murid Kristus.
Oleh sebab itu, sikap batin sebagai murid Kristus adalah me-
nerima dan menjalani semua kebaikan Tuhan dengan penuh syu-
kur. Selayaknya Mutiara berharga, demikianlah hidup ini kita pe-
lihara dan kita rawat. Kita juga menghargai hidup sesama bahkan
juga hidup makhluk hidup lainnya. Akan tetapi, jika hidup ini se-
buah anugerah, bagaimana kita menerima penderitaan, sakit, pe-
nyakit, kemalangan dan semua yang membuat kita sedih?
Sekali lagi, hidup adalah anugerah. Menjadi murid Kristus
adalah anugerah. Kita melihat anugerah ini sebagai semua yang
hadir dalam hidup kita, baik itu suka maupun duka. Tak heran,
Rasul Paulus mengajarkan bahwa dalam kelemahan kita, anuge-
rah Allah juga dinyatakan dalam hidup kita (bdk. 2 Kor. 12:9).
Maka, marilah kita menyambut anugerah Tuhan dalam hi-
dup kita. Marilah kita bersemangat menjalani hidup sebagai mu-
rid Kristus sebab semuanya ini adalah anugerah Tuhan. Tidak ada
alasan mengeluh, menghujat dan memaki kehidupan. Semua yang
diberikan Tuhan adalah anugerah.
Akhirukallam, kita belajar dari Santa Teresa Lisieux, “Segala
sesuatu adalah anugerah dan rahmat”. Semoga kita semakin men-
cintai Tuhan Allah lebih dari segala sesuatu
.SERBA-SERBI.
Nggak mau setengah-setengah menjadi
Murid Kristus
Pasutri Andreas Soemartono–Maria Theresia Sri Wardhani
nggak mau setengah-setengah menjadi murid Kristus. Umat ling-
kungan St. Agatha ini walaupun usianya mulai bertambah tapi tak
mengurangi semangatnya ke gereja setiap minggu. Terutama Pak
Andreas Soemartono, beliau terlihat rajin ikut misa harian, “sudah
hampir 20 tahun” katanya. Terhenti karena pandemi, tapi setelah
new normal beliau kembali hadir misa harian, duduknya selalu di
sap sebelah kiri belakang. “Saya dulu bukan dari keluarga katolik,
saya menjadi katolik setelah married dengan Bu Martono. Saya, dulu
aktif di organisasi Islam, tapi ada sesuatu yang kurang nyess, begitu.
Sebuah anugerah Tuhan saya pacaran dengan bu Sri Wardani yang
beragama katolik, saya dibaptis oleh Romo Yansen pada tahun 1967.
Awalnya saya nggak mau, tapi setelah saya memilih menjadi Murid
Kristus saya bertekat nggak mau setengah-setengah” tekatnya.
Bu Martono dari kecil sudah katolik, keluarga katolik, dibap-
tis bayi, sekolahnya Bernardus, kemudian masuk SMA II. Sedang
Pak Martono asli Ponorogo, terlahir dari keluarga Muslim, seko-
lahnya di Madiun di SMEA negeri I tahun 1966, kos di dekat
rumah Bu Martono yang kemudian Tuhan mempertemukan mere-
ka menjadi keluarga katolik. Sedangkan keluarga Pak Martono
berlatarbelakang pedagang, sejak kecil sudah keluar masuk kepa-
sar, sampai menjadi tua-tua-nya pedagang Pasar Legi Ponorogo.
Setelah Pak Martono menjadi katolik, beliau aktif di Mudika
hingga diangkat menjadi ketua Mudika. Karena memang beliau
senang bergaul dan banyak temannya, maka beliau memfasilitasi
dengan menyediakan tempat untuk kumpul-kumpul anak muda
katolik dan disediakan meja ping-pong, untuk berkumpul, karena
halaman rumahnya luas. Selain itu beliau juga aktif menjadi ketua
Karang Taruna se Kejuron, juga aktifis KNPI Kota Madya dan
Kabupaten Madiun yang pertama kali. Saat aktif di Karang Taruna,
beliau
beliau sangat dekat dengan Pak lurah, bahkan akan dicalonkan
jadi Carik, tapi nggak jadi, karena beliau sudah diangkat sebagai
Pegawai Negri Sipil di Pekasmil 082 Madiun (Pemegang Kas
Militer 081). Pak Martono bersyukur bisa menjadi Murid Kristus,
beliau rasakan ada perubahan dalam dirinya, “Saya itu dulu orang
brangasan, kalau nggak cocok ya tak antem kromo, tapi setelah
menjadi murid Kristus mulai berkurang, walaupun kadang masih
muncul tapi sekarang yang muncul lebih banyak sikap andap asor”
katanya dengan mantab.
Pasutri Andreas Soemartono–Maria Theresia Sri Wardhani
ini diberkati Tuhan dengan delapan putra-putri. Sebuah keluarga
besar yang pasti berat dalam menjalani hidup terutama saat-saat
anak-anak masih kecil. Kata Bu Martono: “Dulu waktu ngopeni
anak delapan itu yo abot.. duduk gini saja nggak bisa. Baru nyeleh-
ne bokong itu wis pak..buk... Karena ada yang lahir setiap tahun itu
anak nomer tiga, dan yang ke empat”. Sekarang keluarga ini bisa
bersyukur karena semua anak nya sudah tidak ngrusuhi orang tua,
sudah punya rumah sendiri-sendiri. Yang nomor satu di Madiun
di Bumi Antariksa, sekarang menjadi Anggota Dewan. Yang kedua
mas Josef Hany Hendra Wardhana di Madiun, yang nomor tiga di
Semarang, yang nomor empat di Madiun rumahnya di dekat
Universitas PGRI. Yang nomor lima di Karawang, yang nomor
enam mbak Fransiska Damayanti Kusuma W, rumahnya di
Manguharjo itu yang sering ke rumah orang tuanya. Yang nomor
tujuh itu Mas Bagus, menjadi Anggota Dewan dari PSI. Yang ke
delapan Maria Nindya Kirana rumahnya di Sawahan.
Inilah gambaran rasa syukur pasutri Andreas Soemartono–
Maria Theresia Sri Wardhani dalam menjalani hidup sebagai mu-
rid Kristus. Yang pertama bertekat untuk bersungguh-sungguh
menjadi Murid Kristus, tidak mau setengah-setengah. Yang kedua
menjadikan Ekaristi adalah sumber hidupnya. Yang ketiga menja-
di murid Kristus harus berguna bagi sesama serta merubah sikap
diri menjadi andap asor. Terimakasih pasutri Martono - Sri War-
dani semoga jalan hidupnya bisa menginspirasi banyak keluarga
untuk bertekat mencinta Tuhan, dan tidak setengah-setengah.
Mukjizat bagi Murid Kristus yang percaya
Pada tanggal 10 Nopember yang lalu Romo Leo dan Seksi Ke-
luarga berkunjung di keluarga Ibu Magdalena Antoanette umat ling-
kungan St. Lukas-Jiwan yang tinggal di desa Sambirejo. Saat itu
keadaan Ibu Magda sedang sakit, habis jatuh saat berkunjung ke-
rumah saudaranya. Sekarang beliau tidak bisa jalan dan harus pakai
tongkat untuk bantuan berjalan selama di rumah. Ada pengalaman-
pengalaman hidup yang menguatkan imannya saat menjadi Murid
Kristus, terutama berkat mukjizat Tuhan yang dia terima saat meng-
alami sakit penyakit .
Bu Magda demikian panggilannya bercerita tentang mukjizat
yang telah dia terima: “Saya waktu itu lemes gitu, nggak bisa tidur
sampai kira-kira jam 02.00 malam, terus saya berdoa Bapa Kami dan
tiga Salam Maria. Saat itu saya nggak bisa apa-apa, terus sepertinya
kaki saya disentuh Tuhan, Beliau bilang: “Kamu itu kenapa? Kamu
sudah lupa ya, beli obat yang tiga itu”.. Setelah itu saya bisa tidur, dan
besok paginya saya bisa bangun, bisa turun dari tempat tidur, puji
Tuhan, mukjitzat nyata karena selama ini saya hanya bisa tiduran
hampir satu minggu. Setelah bangun saya minta bapaknya untuk beli
obat tiga macem itu, dua kali minum langsung sembuh.”
Mukjizat berikutnya juga terjadi pada Bu Magda, diceritakan
mbak Lusi salah satu putrinya, dia bilang: “Waktu bulan apa itu, ibuk
sudah hampir dipanggil Tuhan. Ibuk bilang: Saya sudah menyerah,
sudah sampai disini saja”. Tapi Mbak Lusi bilang tegas: “Nggak bisa”.
Karena menurut cerita, Bu Magda ini sudah tiga bulan keluar masuk
RS dan dia menyaksikan sendiri sebelumnya lebih parah saja bisa
sembuh, maka saat kritis itu dia kuatkan ibunya: “Wong sampean
hampir pernah lewat dan lebih parah saja bisa. Ayo terus berdoa,
ingat Tuhan, ibu nggak boleh menyerah pokoknya minta mukjizat
Tuhan, ternyata Tuhan ijinkan ibu bisa sehat sampai sekarang ini”
Sekarang Bu Madga ditemani putri bungsunya mbak Lusi dan suami
nya Mas Eman. Dengan keadaan sakit seperti sekarang ini maka bu
Magda nggak bisa ke gereja lagi dan setiap dua minggu sekali diki-
rim komuni oleh Asim. Sebagai murid Kristus harus percaya akan
jamahan Tuhan dan jangan pernah menyerah.
Demikialah perjalanan hidup dan kesaksian Bu Magda yang
telah menjadi Murid Kristus sejak kecil, orang Manado, anak tentara
yang orang tuanya terus berpindah-pindah menjadikan imanya
sekuat baja. Doa Bapa Kami dan Salam Maria menjadi andalan dan
penyembuh di saat mengalami cobaan berat.
Terimakasih Berkah Dalem.
Doa untuk Mbah Margaretta Paerah yang sakit
Ibu Margaretta Paerah tergeletak di tempat tidur sudah ham-
pir setahun karena stroke. Ibu ini tercatat sebagai umat Katolik ling-
kungan St. Lukas yang dalam keadaan sakit. Mbah Paerah sekarang
berusia 80 tahun dan tidak pernah dikontrol dokter, dan diharapkan
gereja bisa membantu untuk pemeriksaan dokter. Selama ini beliau
diantar komuni oleh Asim setiap dua minggu sekali.
Pada tanggal 10 Nopember yang lalu, Bu Paerah mendapat kun-
jungan Romo dan seksi keluarga. Saat ditanya “Nyuwun menopo
mbah?” Jawabnya “Nyuwun ndang mantun”. Kemudian Romo Leo
berdoa: ”Tuhan Allah yang maha baik kami berterimakasih Kau kum-
pulkan di tempat ini untuk mengunjungi mbah Margaretta Paerah
yang sedang sakit. Kami yakin dan percaya Engkau ndak pernah
meninggalkan kami umatmu dan senantiasa menjaga kami dalam ke-
adaan apapun dan membuat kami selalu tergantung dan berharap
padamu. Kami mohon berkah dan rahmad-Mu untuk mbah Marga-
retta Paerah agar dalam sakitnya beliau dapat memasukan penderi-
taannya dalam penderitaan putra-Mu sendiri di atas Kayu Salib.
Sehingga dia selalu dikuatkan, ditabahkan dalam iman dan penderi-
taannya. Kemudian dilanjutkan doa Bapa Kami dan Salam Maria dan
ditutup dengan Berkat, untuk kesehatan Mbah Paerah. Amin.
TAMU KITA
Saksi bisu, satu blek bekas batang korek api,
bukti ketekunan doa Murid Kristus
Tamu kita kali ini pasutri Mateus Hartoyo-Agnes Martiwi,
umat lingkungan St. Angela Merici Prajuritan yang tekun berdoa.
Saksi bisunya adalah bekas batang korek api yang dia simpan
sampai sak blek banyaknya. Inilah murid Kristus sejati, yang seti-
ap jam 15.00 atau jam tiga sore selalu doa Kerahiman Ilahi, tidak
pernah dia lupakan. Dan pagi hari jam 05.30 dia tertib berdoa
Rosario duduk di kursi di halaman depan rumah.
Pasutri ini, telah mengarungi bahtera pernikahan selama 56
tahun. Sakramen pernikahanya dilangsungkan pada tahun 1975
dipimpin Romo Liberi, di rumah yang sekarang ditempati ini, ber-
samaan dengan kitanan anaknya yang mbarep. Bagaimana perja-
lanan hidupnya mari kita simak wawancara dengan pasutri
Matheus Hartoyo dan Ibu Agnes Martiwi di rumahnya yang asri di
jln Prambanan 33 Madiun pada tanggal 10 Nopember 2022.
Bagaimana cerita nya bapak dan ibu menjadi Katolik?
Saya itu diselamatkan oleh Katekis. Dulu tiap hari dolanan saya itu
Rosario, tapi nggak ngerti kanggo opo? Katanya “iki setan gak
wani”. Setelah saya ketemu suwargi Pak Kardi, saya dibimbing.
Terus ada katekis dari Kalimantan berkunjung ke rumah akhirnya
saya jadi Katolik. Orang tua saya nggak pernah mempersoalkan.
Istri saya ini anak tunggal, sedangkan saya 8 bersaudara tapi
tinggal saya sendiri “last one”.
Jadi bapak/ibuk ini dulu menikahnya islam ya?
Iya...saya kawin di KUA di rumah ini juga, tapi kami nggak pernah
sholat. Setelah ketemu katekis kami menjadi katolik kemudian
kami perkawinan kami diperbaharui. Satu katekis yang sampai
sekarang yang masih saya ingat yaitu Pak Paulus Teti yang seka-
rang tinggal di Jenangan...
Sudah punya Putro berapa saat pembaharuan itu?
Sudah punya anak empat. Setelah kami dibaptis kemudian pemba-
haruan, anak-anak juga dibaptis menjadi katolik
Pak Hartoyo dulu kerja di mana? Bagaimana ketemu ibuk?
Saya ASN RRI, tahun 1962, nikah 1966, ketemu ibuk ini saat SMA,
ibuk ini sering ke RRI, dulu kan ada pilihan pendengar...dan
akhirnya ketemu jadi lah...... kemudian saya lamar. Bu Hartoyo ini
asli dari Jombang tapi besar di Madiun.
Di RRI dulu bapak sebagai penyiar ?
Nggak..saya dibagian umum. Terakhir saya kepala Keuangan ka-
rena waktu itu saya ambil jenjang kesarjanaan. Mau diangkat di-
minta pindah tugas ke Sumenep, saya nggak mau karena anak2
masih sekolah. Tawaran kedua ke Mataram saya juga nggak mau
akhirnya saya pensiun dini pada tahun 1996.
Apa bapak/ ibuk sekarang ini masih bisa ke gereja?
Ya itulah romo, keinginan kami sangat besar untuk ke gereja tapi
kesehatan saya, nafas ini tersengal karena asma. Akhirnya saya
putuskan nggak ke gereja, dan saya dikirim komuni. Tapi kalau
kami rindu ingin ke gereja, saya diajak pak Tono bareng-bareng
ke gereja. Tiap hari saya nggak melupakan doa, karena ini adalah
komukiasi saya dengan Tuhan. Dan di Tuhan telah menyediakan
apapun yang diinginkan bagi umatnya.
Ada pengalaman saat diantar komuni ?
Saya itu kalau ASIM datang kerumah dan mengambil Hosti, ketok
putih gitu itu, saya nangis. Setiap pak Bambang datang kemudi-
an mengambil hosti...ya Tuhan..saya lihat dari bawah sampai atas
itu Tuhan yang hadir disini.
Adakah kesaksian tentang berkat Tuhan?
Saya mau bersaksi tentang berkah Tuhan. Saat itu anak laki-laki
mbarep yang kerja di Astra telpon “Bu umpamane aku nggak ikut
Gusti bagaimana?” Ha,..aku kaget, kemudian saya bilang dipikir
sik, dipikir panjang dulu....nek saranne ibu tetep derek Gusti yo...
Kemudian saya sakit, dia satu bulan nggak telpon, setelah dua
bulan dia telpon, “buk aku wis pisah...” Puji Tuhan dan sekarang
dia jadi keluarga katolik dan sekarang jadi Asim di Surabaya.
Apa kesaksian bapak/ ibu sebagai murid kristus?
Saya tidak pernah kalau minta terus ditolak Tuhan. Walaupun
jaraknya itu jauh, tapi Tuhan tetap memberi. Kami ini orang pen-
siunan berapa to uangnya? Tapi kami tidak pernah kelaparan. Ya
kadang ada dari anak-anak, tapi kebutuhan uang transport kedok-
ter seminggu tiga kali. Kebutuhan lainnya kami nggak pernah ke-
kurangan seperti sayur, lauk pauk sering diantar Hendrik. Juga
banyak bantuan dari gereja sak breg, dari lingkungan sak breg....ya
puji Tuhan. Stok Masker juga nggak pernah putus. Jadi selama ini
saya nggak pernah kekurangan, saya berusaha hidup tidak banyak
mengeluh, saya usahakan terus gembira.
Demikianlah sekilas wawancara dengan Pasutri M. Hartoyo-
A. Martiwi yang senantiasa bersyukur akan segala karunia Tuhan
serta tidak pernah melupakan doa. Semoga jalan hidupnya bisa
menginspirasi para keluarga. Amin.
BERITA SEPUTAR PAROKI ST. CORNELIUS
Ziarah & Rekreasi WKRI DPC St. Cornelius
Pada hari Minggu tanggal 6 Nopember 2022 anggota WKRI
Dewan Pengurus Cabang St. Cornelius mengadakan acara Ziarah
dan Rekreasi. Tampak para pengurus adan anggota WKRI sedang
berfoto bersama di depan tempat wisata Taman Bunga Celosia.
Mereka sangat menikmati Ziarek tahun ini terutama ibu-ibu karena
ada acara shoping nya juga.
Persis pada hari Minggu pagi jam 04.30 WIB para peserta
sudah kumpul di halaman pastoran dan kira-kira pada pukul 05.00
WIB bus berangkat. Agenda Ziarek WKRI 2022 yang pertama ada-
lah ziarah ke Gua Maria Rossa Mystica. Di sana para anggota WKRI
berdoa Rosario dan dilanjutkan doa pribadi dengan ujud mereka
masing-masing. Acara berikutnya dilanjutkan rekreasi ke Taman
Bunga Celosia serta tak lupa acara shoping yang ditunggu-tunggu
ibu-ibu yaitu ke pusat oleh-oleh di kota lama Semarang.
Biaya Ziarek kali ini sebesar Rp 190.000, per orang dan panitia
menyediakan fasilitas bus pariwisata dengan kapasitas 39 orang,
makan tiga kali, air mineral, snak, tiket masuk rekreasi ke Celosia
termasuk tiket shuttle bus. Selamat menikmati healing guna karya
pelayanan yang lebih bersemangat lagi. Amin
Terasa adem, kerukunan umat beragama
di stasi Jenangan- Bandungan
Suasana adem memang terasa di desa Bandungan terutama
kehidupan beragama masyarakat desa ini yang telah berakar kuat
sejak dulu. Mereka hidup berdampingan, saling menghormati, saling
mengunjungi bila ada perayaan besar baik Natal, Paskah maupun
Idul Fitri. Keadaan ini sudah menjadi tradisi dan telah berlangsung
lama dan berakar kuat pada warga desa sampai sekarang.
Pada tanggal 3 Nopember 2022 lalu Dewan Stasi Jenangan
mendapat kunjungan FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama)
Kabupaten Madiun yang diterima Ketua Stasi Bapak Yohanes Djoko
Santosa di ruang tamu gereja St. Vinsensius Jenangan dalam rangka
silahturahim serta terus membina kerukunan antar umat beragama
di desa Bandungan yang telah menjadi percontohan sebagai desa
toleransi umat beragama se Jawa Timur.
Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi umat Jenangan
yang telah memberi teladan nyata sebagai Murid Kristus yang
mencintai sesamanya tanpa membedakan latar belakang agama.
Proficiat untuk stasi Jenangan.
Bazar sembako murah dan pengobatan gratis
Seksi Karya Nyata KTM Madiun
Kegiatan bazaar sembako murah dan pengobatan gratis dari
Seksi Karya Nyata KTM wilayah Madiun dilaksanakan pada hari
Minggu tanggal 13 Nopember 2022 di paroki St. Cornelius yang
bekerja sama dengan KTM propinsi Surabaya. Ketua panitia dalam
kegiatan ini adalah Bpk Yohanes Sad Wahyono, sebagai Waka KTM
Wilayah Madiun. Untuk stand bazar di gelar di belakang gereja di
selasar dekat ruang perpustakaan, disitu ada dua stand.
Dilaporkan bahwa animo umat untuk berbelanja di bazaar
cukup besar, ini terbukti banyak umat yang datang ke stand sampai
jam 10.00 ternyata sembako sudah habis. Menurut beberapa umat,
yang banyak dicari yaitu beras, gula, minyak. Tiga bahan itu yang
cepat habis, karena harga yang murah di bawah harga pasar ini
sangat membantu umat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Terlihat dalam foto, para petugas yang jaga stand sembako
sudah mulai santai karena stok tinggal beberapa saja. Mereka tam-
pak bahagia bisa mengadakan bazaar murah untuk membantu me-
nyediakan bahan pokok umat.
Sedangkan untuk pengobatan gratis dilaksanakan di balai pa-
roki. Ditempat itu disediakan meja reseption guna melayani umat
yang akan berobat. Di sebelah barat ruangan disediakan meja un-
tuk para dokter yang siap melayani pemeriksaan. Terlihat meja
dokter berjejer dari utara keselatan, terhitung ada sebanyak 5 me-
ja dokter. Sedangkan di pintu masuk balai paroki terlihat para petu
gas yang membantu mengarahkan pasien. Tidak lupa juga para
anggota KTM bermain musik untuk menghibur umat yang berobat
dan berbelanja dengan menyanyikan lagu-lagu rohani.
Dalam keterangannya bapak Yohanes Sad Wahyono sebagai
ketua pelaksana mengatakan bahwa tujuannya program ini adalah
melayani umat yang membutuhkan pengobatan dan tidak dipu-
ngut biaya sedikipun. Selain itu panitia juga menyediakan tenaga-
tenaga medis seperti dokter umum dan spesialis, guna menye-
suaikan kebutuhan umat . Bagi umat paroki St Cornelius yang ingin
bergabung dalam pelayanan kepada sesama bisa melalui Komuni-
tas Tritunggal Maha Kudus (KTM) dengan nomor (081331627545),
atau Mbak Catrin (081234921541), Pak Kamto ( 081335342842).
Demikian laporan kegiatan bazar dan pengobatan gratis Seksi
Karya Nyata KTM wilayah Madiun tahun 2022. Semoga kegiatan ini
bisa membantu umat mendapatkan sembako murah dan memberi-
kan pelayanan kesehatan gratis bagi umat.
Diseminasi & Visitasi Pastoral Difabel
Keuskupan Surabaya
Pada tanggal 13 Nopember 2022 di ruang Kevikepan jln. A
Yani Madiun telah diadakan Sosialisasi Pastoral Difabel yang dilak-
sanakan oleh Komisi Difabel Keuskupan Surabaya. Acara dimulai
pada pukul 10.00 WIB yang dihadiri para pengurus bidang Forma-
tion se kevikepan Madiun. Hadir dalam sosialisasi tersebut tim Pas
toral Difabel dari Surabaya serta para aktifis difabel se kevikepan
Madiun yang terdiri para tuna rungu.
Acara sosialisasi dikemas dengan suasana rilek dan penuh
keakraban. Masing-masing peserta diajak bernyanyi bersama tam-
pak dalam foto dibawah, para peserta bergembira. Sebelum acara
inti dimulai ada kesaksian umat difabel yang tuna rungu, dia mera-
sakan sendiri bagaimana saat dia ke gereja. Dia nggak mengerti apa
yang disampaikan Romo saat misa, sehingga dia mulai terasing dari
lingkungan gereja dan dia sangat terbeban berat. Inilah seklumit
tentang pentingnya karya pastoral bagi umat difabel.
Menginjak acara inti, dalam pengantarnya Romo Agustinus
Tri Budi Utomo mengatakan bahwa tujuan besarnya tentang pasto-
ral difabel adalah menjadikan paroki-paroki se keuskupan Suraba-
ya menjadi gereja inklusi yang ramah untuk umat difabel dan me-
rangkul serta melibatkan mereka dalam reksa pastoral Gereja.
Umat difabel bukan hanya menjadi objek penerima pelayanan, teta
pi juga memiliki hak untuk terlibat dan melayani sesuai kekhasan
mereka dalam berbagai bidang dinamika pelayanan menggereja.
Sehingga setiap paroki perlu mempunyai tim pastoral difabel.
Setelah makan siang dilakukan diskusi kelompok khusus un-
tuk grop St. Cornelius diikuti dua Suster Alma, dua dari sie Lansia,
satu sei Rekat, satu sie Keluarga, satu sei OMK dan satu dari Maha-
siswa Wina. Dari hasil diskusi ada 5 rekomendasi. (a) Pendataan
umat difabel (b) Paroki St. Cornelius perlu ada tim pelayanan
Difabel. (c) Kendala yang dihadapi difabel.(d) Rencana kedepan:
Mensinkronkan data yang sekarang ada dan perlu tambahan data
umat difabel. Serta untuk pelayanan sakramen seperti Baptis
& Krisma, untuk anak difabel perlu pendampingan double.
Demikian laporan liputan Sosialisai Pastoral Difabel, semoga
dengan adanya pertemuan ini maka paroki St Cornelius mempu-
nyai tim pastoral difabel guna membantu umat difabel. Semoga...
KEGIATAN UMAT DI LINGKUNGAN & STASI
FoKtoirkimegifaotaton ukmegaitabtiasandBikKirSiNm kee rNedoaWksAi W:K(C0:8W13A3(0483173234839762)89&6()0&8(0185155654643399446688)
Lingkungan St. Anna Sukosari
Rosario ke V, lingkungan St. Fransiskus Asisi
Winongo
Pada tanggal 1 Nopember yang lalu tim WKC menerima foto-foto
kegiatan doa rosaria yang ke lima yaitu ibadat Rosario yang
terakhir lingkungan St Frasisikus Asisi Winongo. Ibadat dilaksana-
kan pada hari Senin tanggal 31 Oktober di rumah Bpk Sunarso
yang beralamat di Jln Sabdo Palon Gang I - Winongo, yang hadir 26
orang. Semoga dengan rosario ini umat menjadi semakin guyub
dan kuat dalam iman.
Doa di makam, tradisi umat lingkungan
Santo Antonius Patihan
Tanggal 2 Nopember gereja katolik memperingati hari arwah
semua orang beriman. Demikian juga hal ini yang dilakukan umat
lingkungan St Antonius Patihan yang selalu nguri-uri tradisi leluhur
dengan berdoa di makam dan nyekar bersama. Pengumuman acara
doa di makam ini telah share di grop WA lingkungan dan umat
mengirimkan nama-nama leluhur untuk didoakan bersama.
Tepat pukul 16.00 sore umat berkumpul di ruang depan
makam berdiri dan berdoa bersama dengan membawa bunga serta
peralatan doa seperti Lilin dan Salib. Doa dipimpin oleh Ibu A. Cekli
sebagai Kaling yang kemudian membacakan nama-nama umat yang
telah meninggal satu persatu. Setelah doa umat mengambil bunga
yang telah diberkati di gereja dan secara bersama-sama nyekar
kemakam leluhurnya serta juga makam orang-orang yang telah
dilupakan. Bagi umat lingkungan tradisi ini sangat dirindukan guna
mengenang leluhur nya dan terus mendoakannya.
Pesta nama Lingkungan St. Carollus Borromeus
Tanggal 4 Nopember adalah hari raya Santo Carolus Borro-
mus yang menjadi nama pelindung lingkungan St. Caroluus Borro-
meus Josenan Madiun. Pesta nama lingkungan dirayakan dengan
misa syukur yang dipimpin romo pendamping Wilayah III yaitu
Romo RP. Alexius Dwi Widiatna. CM., yang bertempat di ruang
pertemuan kampus Widya Yuwana.
Menurut Kaling CB Bpk Donny mengatakan bahwa umat ling-
kungan CB cukup banyak maka perlu tempat yang luas dan dekat
dengan rumah umat, maka ruang pertemuan WINA menjadi pilih-
an. Dan memang benar banyak untuk yang datang sehingga ruang
pertemuan penuh. Setelah misa umat lingkungan berfoto bersama
dan kemudian dilanjutkan makan bersama.
Profisiat untuk Lingkungan CB.
SEKILAS INFO HUT, Lingkungan CB
Madiun, 4 Nopember 2022
Suasana setelah misa syukur
perayaan Pesta Nama
pelindung lingkungan CB.
Umat berfoto bersama
dengan romo Alex, umat
tampak bergembira dalam
perayaan tersebut sambil
mengajungkan jempol..Top
dan profisiat....
Menyulam Taman
Madiun, 10 Nopember 2022
Para karyawan gereja
sedang mengadakan kerja
bakti menyulam Taman,
dengan mengganti tanah dan
memberikan pupuk agar
taman pastoran tetap hijau
Kebun Pastoran
Madiun, 11 Nopember 2022
Puji syukur empat pohon
pisang kepok di kebun
pastoran sudah berbuah
bahkan yang 1 pohon sudah
mateng di pohon. Serta
sudah muncul tunas
anak2nya yg siap
melanjutkan tugas induknya
Baksos KTM Madiun
Madiun, 13 Nopember 2022
Suasana ceria para tim KTM
saat mengadakan Baksos
mereka memainkan gitar
bernyanyi bersama untuk
menghibur umat. Salam
kompak
. SELAMAT ULANG TAHUN PERNIKAHAN .
Periode : Tanggal 16 - 30 Nopember, bagi pasutri :
Lingkungan PASUTRI HUP
Santo Albertus Kartoharjo Ignatius Indra Saputra dan Imelda Wisnu Wardhani 17/11/2007
Santo Aloysius Pandean JOHANES TAN HWAY AN dan VERONICA NYOO LOAN NIO 17/11/1978
Santo Aloysius Pandean Veronika Nyoo Loan Nio / Sherly Susanna Indrawati 19/11/1978
Santo Carolus Borromeus JosenGanAMALIEL ERWIN PRIHANTO 20/11/2010
Santo Yohanes Nambangan KiduLlucky Wijaya dan Maria Angelina Elsa Sindy Rahardja 22/11/2015
Santo Aloysius Pandean Gregorius Fujiyanto Golton dan Florentina Fonny 23/11/1999
Santo Aloysius Pandean Maria Magdalena Imawati dan Adi Sentoso 26/11/2000
Santo Petrus Taman VALENTINUS HARI SUSILO dan VERONICA VALENTINE SHIANG SHIANG 21/11/1999
Santa Agatha Kejuron VALENTINUS EDDY SUSANTO dan FRANSISCA ROMANA ENDAH SUWARNI / LIEM SIOK MEE22/11/1987
Santa Maria Kejuron ANTONIUS SUTADI EKO WAHYONO dan Naftalia Endah Megayanti 29/11/1993
Santo Petrus Taman IGNATIUS DJOKO KOESMONO dan ERMINA KUNWIDAYATI 30/11/1991
Santa Anna Caruban THEOFILUS BANU DWI SULESTYANTA dan ELISABETH PRIMA QUOTA MAHARGI 22/11/1999
Santo Petrus Caruban AGUSTINUS JOKO AGUS PRATIKNO dan CHRISTINA ANIK SRIANTINI 27/11/1997
Santa Maria Jenangan ALBERTUS RUMIADI dan FLAVIA DOMITILA PUJIATI 23/11/1997
Santa Theresia Avilla Sogaten YOHANES FAJAR PRASETYA dan CAECILIA ONNY FIBRIYANTI 20/09/1994
Santa Theresia Avilla Sogaten MARSELINA DINA dan DWI CAHYONO 22/02/2013
Santo Lukas Manguharjo-Jiwan Robertus Bellarminus Sutedjo dan Yosephine Sri Esti Utami 24/11/1988
Santo Fransiskus Asisi WinongoSTEFANUS KURNIAWAN LIEM DJOEN SENG dan MARIA DEWI KRISTANTI GUNAWAN 19/11/2016
St. Petrus, Caruban AGUSTINUS JOKO AGUS PRATIKNO - ANIK SRIANTINI 23/11/1997