SAIFUDIN, SE. Penyuluh Sosial Madya Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (PP 39 Tahun 2012) berupa: 1. Rehabilitasi Sosial; 2. Pemberdayaan Sosial; 3. Jaminan Sosial; dan 4. Perlindungan Sosial. topik 2 : ANAK BALITA TERLANTAR BERASAL DARI KELUARGA SANGAT MISKIN/MISKIN
Formula apa yang akan dibantukan kepada mereka yang membohongi dirinya untuk bertahan sebagai orang miskin tidak lain adalah memberikan pendampingan dan mencari informasi kebenarannya apakah tindakan yang mereka lakukan benar adanya atau justru sebaliknya membawa malapetaka baginya dan lingkungan yang menjadi pencari nafkah. Tidaklah kita ingin mereka terus menerus melakukan itu tidaklah kita ingin mereka melakukan kebohongan dan perbuatan dosa. Oleh karena formula pendampingan dengan pendekatan agama dengan diberikan kepada mereka secara sabar dan tidak dalam bentuk acara formal tekanan akan tetapi menyadarkan mereka ketika mereka mangkal untuk mencari nafkah dengan cara yang salah. Karena mungkin keluarga-keluarga yang sengaja bekerja praktik seperti orang miskin padahal mereka mampu secara ekonomi hanya mereka tidak ada kemauan mengembangkan usaha sesuai dengan kemampuannya tidak membiarkan hal tersebut berlarutlarut terjadi. Melakukan pembohongan adalah dosa dan sudah di gambarkan dalam al-qur’an surat al-baqarah. SAIFUDIN, SE. Penyuluh Sosial Madya
ه ْم ُ ْرتَ ِه ْم َءاَ ْنذَ ْي ٌء َعلَ ۤ ر ْوا َسَوا ُ ِذْر ِذْي َن َكفَ ن الَّ ُْن اِ َّ ْم ت ه َن ْم اَ ََل ْم لَ ُ ْو ُ ُ ْؤ ِمن ي Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, engkau (muhammad) beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman. (Q.S. Al-baqarah, Ayat 6). Kita semua tidak menginginkan sebagai umat yang dijelaskan pada ayat 6 surat Al-baqarah. Melakukan aktivitas demi tuntutan ekonomi akan tetapi mengorbankan dirinya menjadi orang yang tidak mau menerima peringatan yang bersumber dari ajaran agama (islam). Penyebutan terhadap orang menjadi tidak beriman rasanya akan menjadi awal kemiskinan kemiskinan hati yang sangat sulit obatnya. Tidak ada obat atau bentuk bantuan orang-orang yang miskin hati dan miskkin iman keculai dengan kesadaran penuh hati untuk bertaubat dan berniat untuk merubah diri menuju kebaikan dengan mengedepankan keimanan dan ketaqwaan yang benar-benar melekat di hati sanubari. Mencarilah obat dalam menghadapi kondisi hidup ini dengan selalu dekat dengan tuhannya bukan sebaliknya jika diperingatkan justru menghindari. Jika telah diperingatkan oleh yang memiliki kemampuan dan paham tentang agama dan lebih-lebih diperingatkan oleh Al-qur’an akan tetapi tetap aja pada pendirianNya maka bagaimana kalau hatinya dikunci oleh Allah SWT. SAIFUDIN, SE. Penyuluh Sosial Madya
ى ٰٰٓ ۗ َو َعل ِه ْم ى َس ْمِع ٰ ِ ِه ْم َو َعل ْوب لُ ُ ى ق ٰ َعل هّٰللاُ َم ْب َختَ م اَ ٌ ب َع ِظْي ا ٌ ه ْم َعذَ ُ ولَ َّ ٌ ِر ِه ْم ِغ َشا َوة َصا Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, penglihatan mereka telah tertutup, dan mereka akan mendapat azab yang berat. (QS. Al-Baqarah, ayat 7) Telah terkuncinya hati bagi orang-orang yang tidak beriman yang akan lebih parah bagi mereka yang suka berpura-pura sehingga mereka seperti orang yang beriman. Mereka tidak jujur pada dirinya sendiri/ tidak jujur kepada yang lain bahkan tidak jujur kepada Allah. Orang yang seperti ini memang ada diadakan karena agar bisa memberikan gambaran kepada umat. Dengan perbuatannya sebagian dari karunia allah/ yang diberikan dengan mengasuh anak agar anak tidak terlantar agar anak tidak menjadi anak akibat korban kemiskinan. Akan tetapi atas perilaku berpura-pura tersebut keterlantaran bahkan kemiskinan menimpanya. Oleh karena jangan sekali-kali berdusta kepada allah. Oleh karena mereka dikatakan dalam Alqur’an atas perbuatannya adalah mereka ada penyakit . SAIFUDIN, SE. Penyuluh Sosial Madya
ْ ِال ِا هِّٰلل َوب ا ب َّ َمن ٰ ُل ا و ْ ُ َّق ن ي ْ ا ِس َم َّ وِم َن الن َو ِم يَ ْ ي َن ؤ ِمنِ ْ ْ م ُ ِ م ب ه ْ ِخِر َو َما ُ َلٰ ْ ا Dan di antara manusia ada yang berkata, “kami beriman kepada allah dan hari akhir,” padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orangorang yang beriman. (QS. Al-Baqarah, ayat 8) و َن ْ ع ُ خ َد ْ واۚ َو َما يَ ْ ُ َمن ٰ ي َن ا ِذْ و َن هّٰللاَ َوالَّ ْ ع ُ خِد ٰ ُ ي ۗ و َن ْ ر ُ ُ م َو َما يَ ْشع ه ْ ُ َس نفُ َلٰٓ اَ ْ اِ َّ Mereka menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanyalah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari. (QS. Al-Baqarah, ayat 9) ي ه ْ ُ فِ َولَ ۚ ًضا هّٰللاُ َم َر م ه ُ ُ َزا َد فَ ٌۙ ٌض م َر َّ م ِ ِه ْ وب ْ لُ قُ م َعذَ كِذ ْ وا يَ ْ ْ ُ ِ َما َكان ب ۢ ەٌۙ م ٌ ي و َن ِل ْ ْ ُ ب اَ ب ا ٌ Dalam hati mereka ada penyakit, lalu allah menambah penyakitnya itu; dan mereka mendapat azab yang pedih, karena mereka berdusta. (QS. AlBaqarah, ayat 10) SAIFUDIN, SE. Penyuluh Sosial Madya
Jika kita simak dan kita pahami makna ayat-ayat diatas tentu manusia sebagai umat allah akan segera memperbaiki dirinya. MNenyadari akan perbuatannya seperti tidak jujur dengan dirinya dusta tanpa memikirkan akibat dan tanggung jawab sebagai umat terhadap tuhannya. Bersikap adil pada keluarga memberikan sikap pengasuhan yang baik mengarahkan anak pada kebajikan yang berharap dengan ridho allah. Sebagai keluarga miskin secara ekonomi tidak justru menambah kemiskinannya dikarenakan melakukan upaya kehidupannya melalui perbuatan yang salah dan keliru menurut ajaran agama. Walau miskin secara ekonomi upayakan mentaati perintah tuhan dan meninggalkan segala yang dilarangnya. Dengan seperti ini miskin secara ekonomi akan tetapi hati dan jiwa kita diisi dengan pencerahan yang membangkitkan semangat meraih kehidupan demi anak dan keluarga tuhan akan memberikan jalan sehingga tidak ada kemiskinan sehingga terhindar dari keterlantaran. Semua anggota keluarga dan anaknya/ insya allah rahmat dan bimbingan dari allah swt. akan didapatkannya. Menuju perubahan yang semakin baik jadikan keluarga yang dijauhkan dari murka dan adzab allah. Jadikan dan persiapkan anak-anak kita menuju kebahagiaan yang diidamkan tetap bersandar pada harapan mendapat ridhonya. SAIFUDIN, SE. Penyuluh Sosial Madya
Formula untuk penanganan keterlantaran anak balita dan kemiskinan adalah dengan memberikan pendampingan paripurn melalui kegiatan : pendekatan agama; * pendekatan pendidikan non formal (sekolah trotoar); * pendekatan pemberdayaan keluarga yang berkelanjutan; * pendekatan penyaluran hasil pemberdayaan; * pendekatan kesehatan dan pola asuh anak; * pendekatan regulasi; * pendampingan hingga hajat hidupnya terpenuhi. SAIFUDIN, SE. Penyuluh Sosial Madya Baik, sampai disini jumpa kita di topik 2 : ANAK JALANAN YANG MENGHABISKAN SEBAGIAN BESAR WAKTUNYA DIJALANAN MAUPUN DI TEMPAT UMUM. Terima kasih Salam Kesetiakawanan Sosial, Wassalam Wrwb.