Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (PP 39 Tahun 2012) Berupa: 1. Rehabilitasi Sosial; 2. Pemberdayaan Sosial; 3. Jaminan Sosial; Dan 4. Perlindungan Sosial. topik 1 : ANAK BALITA TERLANTAR/TANPA ASUHAN YANG LAYAK SAIFUDIN, SE. Penyuluh Sosial Madya
Pengasuhan Anak Yang Layak : Dalam Pola Asuh Anak dan Remaja telah diberikan petunjuk pelaksanaannya dimana dalamnya terdapat 4 (Empat) bentuk pendekatan Pola Asuh Anak dan Remaja, yaitu: - Pendekatan dengan sikap perilaku “MENANG”. - Pendekatan dengan sikap perilaku “MENANG” Dan “KALAH”. - Pendekatan dengan sikap perilaku “MENGALAH”. - Pendekatan dengan sikap perilaku “TIDAK MENANG” dan “TIDAK KALAH”. SAIFUDIN, SE. Penyuluh Sosial Madya
Pendekatan Dengan Sikap Perilaku “MENANG” : Dalam Pola Asuh dengan sikap “MENANG” pihak Pengasuh (Ayah Dan Ibu) Bersikap Ingin Selalu Menang Dan Benar. Setiap Kata Dan Tindakannya Harus Dituruti Atau Diikuti. Pola Asuh Yang Demikian Adalah Bersifat Otoriter. Dengan Pola Asuh Ini Berakibat Terhadap Pada Anak Akan Menjadi Takut Serba Salah Dan Tidak Mempunyai Inisiatif Dan Kreatif Yang Dapat Menimbulkan Rasa Rendah Diri. Sikap Ini Selalu Menggunakan Kata-kata Engkau Kau Kamu Yang Dapat Menyinggung Perasaan Anak Pada Saat Tertentu Mencapai Puncaknya Anak Akan Menjadi Anak Yang Acuh Dan Tertekan. SAIFUDIN, SE. Penyuluh Sosial Madya
Pendekatan dengan sikap perilaku “MENANG” Dan “KALAH”: Dalam pola asuh ini orang tua sering dihadapkan kepada kebingunan dan kebimbangan dalam menghadapi anak. Suatu waktu bersikap keras, otoriter, dilain waktu bersikap lemah lembut dan mengalah terhadap kemauan anak. Sikap yang demikian dapat dilakukan oleh seorang saja (ayah atau ibu) tetapi juga dapat dilakukan oleh keduanya (ayah dan ibu). Bila ayah bersikap keras/otoriter terhadap anaknya dilain pihak ibu bersikap lemah lembut dan melindungi anaknya atau sebaliknya. Akibat dari sikap tersebut akan menjadikan anak dalam keadaan bimbang dan ragu dalam memilih dan sulit membedakan mana yang salah mana yang benar. Siapa yang harus dianut atau ditur dan siapa yang harus dijauhi. hal ini membahayakan pertumbuhan jiwa anak yang berakibat jiwanya terombang-ambing. Pola asuh ini sangat berbahaya. SAIFUDIN, SE. Penyuluh Sosial Madya
Pendekatan dengan sikap perilaku “MENGALAH”: Dalam pola asuh dengan pendekatan sikap perilaku “MENGALAH” disini para orangtua maupun pembina selalu bersikap mengalah dan menuruti apa yang menjadi kemauan atau kehendak anak. Anak cenderung menjadi manja dan berlebihan secara tidak sadar perbuatan yang demikian dilakukan. SAIFUDIN, SE. Penyuluh Sosial Madya
Pendekatan dengan sikap perilaku “TIDAK MENANG” dan “TIDAK KALAH”: Orangtua dalam melaksanakan pola asuh ini harus jelas dan memiliki sikap yang tegas serta dilandasi kesadaran bahwa anak adalah amanah dari tuhan yang maha esa oleh karena itu tidak “MENGECILKAN” anak tetapi selalu menghargai dan menghormati anak yakni dengan kalimat komunikasi yang simpatik dengan menggunakan kata saya, aku, kita, kami, anda dan sebagainya. SAIFUDIN, SE. Penyuluh Sosial Madya
Orangtua tidak memaksakan kehendaknya sendiri tetapi mau mendengarkan pendapat anak serta mengakui dan memuji kebaikannya. Bila terjadi akan sedang atau sesudah menyinggung perasaan anak hendaknya orang tua meminta maaf kepada anak. Orangtua berkewajiban mengingatkan anak bila menyimpang dari peraturan adat hukum dan agama yakni dengan cara yang bijak dan jangan sampai menegur anak dimuka orang lain atau membela salah satu anak kandung yang sedang berselisih. Oleh karena itu anak wajib diberikan kebebasan dalam mengungkapkan pendapat dan keinginan dengan santun. Orangtua wajib memberikan pengertianpengertian sebagai contoh dan teladan terutama dalam kehidupan yang tidak konsutif. orangtua seyogyanya dapat membawa anak berkunjung ketempat orang-orang, anak yang kurang beruntung (antara lain ke panti asuhan ketempat penampungan anak sehingga membuat anak merasa bersyukur dengan apa adanya yang diterima dalam kehidupan keluarga. SAIFUDIN, SE. Penyuluh Sosial Madya
Pola asuh dengan sikap perilaku “TIDAK MENANG DAN TIDAK KALAH” ini merupakan pola asuh timbal balik (dua arah) dan merupakan pengasuhan yang terbaik diantara pola asuh yang ada. Upaya menerapkan pola asuh anak dan remaja dalam keluarga orangtua berkewajiban memperhatikan kondisi dan sifat serta dampak bagi anak dikemudian hari. SAIFUDIN, SE. Penyuluh Sosial Madya Baik, sampai disini jumpa kita di topik 1 : ANAK BALITA TERLANTAR/TANPA ASUHAN YANG LAYAK. Terima kasih Salam Kesetiakawanan Sosial, Wassalam Wrwb.