The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buletin Al-Falah Al-Asy'ari Unisba

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by syiar alasyari, 2023-02-23 03:57:50

Buletin Al-Falah

Buletin Al-Falah Al-Asy'ari Unisba

Opini Umat Terbaik yang Dilahirkan Untuk Manusia Oleh: Fardan K Insani Puisi Wanodya Nayanika Oleh: Rani Anggraeni Granita Puisi Self Reward Tanpa Materi Oleh: Sinta Bela Febriana Opini Tangisku Untuk Bumi Oleh: Jovinta Maghfira Izzati Cerpen Dua Langit Oleh: Oktavia Nurmalinda Galeri Muslimah Unisba Daurah Kader 2 (Studi Banding) Jaulah LDK Angkatan 2022 Buletin Al-Falah #islamiswayofmylife


Di negara mayoritas penduduknya memeluk agama Islam (Indonesia) masih banyak problematika dan persoalan yang terjadi, diantaranya yakni: 1. Kasus aborsi di negara Indonesia menurut hasil penelitian Guttmacher Institut diperkirakan terjadi 2 juta aborsi di setiap tahunnya. 2. Data remaja Indonesia pada tahun 2008 yang sudah tidak perawan menurut hasil survei Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sebesar 62,7%. 3. Islamphobia dan ujaran kebencian terhadap syariat agama Islam sering dijumpai di media sosial. 4. Indonesia menempati ranking 96 dengan skor 38 dari skala 100 dalam Indeks Persepsi Korupsi (IPK) 2021. Bukan sesuatu yang membanggakan karena IPK jadi rujukan penilaian tingkat korupsi di sebuah negara. Semakin kecil skor IPK, maka semakin minim juga kepercayaan publik terhadap negara tersebut. Bukan hanya di Indonesia, keadaan umat Islam dibeberapa negara pun sedang tidak baik baik saja, bahkan dibeberapa negara umat Islam masih berjuang melawan para penjajah Opini | Oleh: Fardan K Insani Bismillahirrahmanirrahim “Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu)menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.” (QS. Ali 'Imran Ayat 110) Allah telah berfirman di dalam Al-Qur’an surat Ali ‘Imran ayat 110 bahwasannya umat Islam adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia. Namun kenyataannya umat yang dikatakan umat yang terbaik kondisinya sedang tidak baik-baik saja saat ini 1 Syi'ar Al-Asy'ari Buletin Al-Falah Syi'ar Al-Asy'ari Buletin Al-Falah Syi'ar Al-Asy'ari Buletin Al-Falah 2 Umat Terbaik yang Dilahirkan Untuk Manusia Oleh: Fardan K Insani Opini


3 Syi'ar Al-Asy'ari Buletin Al-Falah Syi'ar Al-Asy'ari Buletin Al-Falah Syi'ar Al-Asy'ari Buletin Al-Falah 4 Banyaknya jumlah umat Islam ternyata tidak memiliki dampak yang terlalu signifikan di dalam kehidupan saat ini. Benar lah apa yang disabdakan oleh Rasulullah Saw “Hampir saja bangsa-bangsa mengepung kalian, sebagaimana orang lapar mengepung makanan.” Berkata sahabat, “apakah karena jumlah kita sedikit?” Rasul bersabda, “Bahkan kalian pada saat itu sangat banyak, tetapi kalian seperti buih di lautan. Allah akan mencabut dari hati musuh kalian rasa takut, disana Allah memasukkan ke dalam hati kalian al-Wahn.” Berkata seorang sahabat, “Apa itu Wahn? ”Rasul bersabda, “cinta dunia dan takut mati” (HR. Abu Daud). AA8B56 Islam sebagai agama yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad yang mengatur hubungan manusia dengan Penciptanya, manusia dengan manusia lainnya, dan manusia dengan dirinya sendiri memiliki solusi atas segala problematika dan persoalan yang terjadi. Islam bukan hanya agama yang mengajarkan ritual peribadahan kepada Tuhan saja, tetapi Islam mengajarkan pula bagaimana caranya kita hidup di dunia. Dari hal yang kecil dalam kehidupan seperti masuk toilet hingga hal yang besar seperti mengatur pemerintahan semuanya ada ketentuannya di dalam Islam. Islam pun adalah satu-satunya agama yang benar dan sempurna, sebagaimana firman Allah Swt di dalam Al-Qur’an berfirman: 4E6C50 Islam telah terbukti menjadi satu-satunya agama yang bisa menjawab segala problematika dan persoalan yang ada di dunia. Hal tersebut bisa dilihat dari ruang lingkup ajaran agama Islam, yakni aqidah, syariah, dan akhlak. Ruang lingkup syariah bukan hanya perosalan ibadah kepada Allah saja, tetapi dalam ranah muamalah yang berisikan hukum hukum atau aturan-aturan dalam kehidupan manusia di muka bumi, seperti hukum niaga, hukum nikah, hukum waris, hukum pidana, hukum negara, hukum perang & damai, dll. Salah satu penyebab kenapa umat Islam yang dikatakan umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia kenyataannya hari ini tidak baik-baik saja yakni karena umat Islam tidak menjalankan ruang lingkup ajaran agamanya dengan keseluruhan. “… Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu …” (QS. Al-Maidah Ayat 3) “Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orangorang yang telah diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa ingkar terhadap ayatayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya.” (QS. Ali 'Imran Ayat 19) Islam Solusi Kehidupan Opini | Oleh: Fardan K Insani Opini | Oleh: Fardan K Insani


Padahal Allah Swt telah memerintahkan kita untuk memeluk agama Islam secara keseluruhan. “Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al Baqarah Ayat 208) Di dalam Al-Qur’an surat Ali ‘Imran ayat 110 telah dijelaskan tiga alasan yang menjadi syarat pula umat Islam dikatakan umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, yakni: 1. Menyuruh (berbuat) yang makruf. 2. Mencegah dari yang mungkar. 3. Beriman kepada Allah.Umat Islam kebanyakan saat ini lebih fokus kepada poin ketiga “Beriman kepada Allah” • • tapi lupa dengan poin pertama dan kedua “Menyuruh (berbuat) yang makruf dan mencegah • • dari yang mungkar”. Kebanyakan dari kita lupa bahwa bukan hanya sholat saja yang hukumnya • • wajib, tapi berdakwah agar orang lain berbuat makruf dan mencegah dari yang munkar pun • • wajib hukumnya. Sehingga pada akhirnya banyak diantara umat Islam yang mementingkan • • keselamatan dirinya saja, tidak memikirkan keselamatan sesama saudaranya. Padahal di akhirat Umat Islam kebanyakan saat ini lebih fokus kepada poin ketiga “Beriman kepada Allah” tapi lupa dengan poin pertama dan kedua “Menyuruh (berbuat) yang makruf dan mencegah dari yang mungkar”. Kebanyakan dari kita lupa bahwa bukan hanya sholat saja yang hukumnya wajib, tapi berdakwah agar orang lain berbuat makruf dan mencegah dari yang munkar pun wajib hukumnya. Sehingga pada akhirnya banyak diantara umat Islam yang mementingkan keselamatan dirinya saja, tidak memikirkan keselamatan sesama saudaranya. Padahal di akhirat kelak kita akan dimintai pertanggungjawaban kenapa kita tidak saling mengingatkan dalam ketaatan padahal itu adalah sebuah kewajiban. Allah Swt telah berfirman di dalam Al-Qur’an: Allah tidak pernah salah atas apa yang Ia firmankan di dalam AlQur’an. Begitupun ketika Ia berfirman bahwa kita umat Islam adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia. Kesalahan bukan ada pada-Nya, tapi ada pada kita sebagai hamba-Nya. Kita yang seharusnya memeluk Islam secara keseluruhan malah memeluknya hanya sebagian. Aturan Nya yang harus dijalankan malah kita abaikan, bahkan parahnya membuat aturan sendiri yang menjadi tandingan. Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. Ali-Imran ayat 104) 3 Syarat Menjadi Umat Terbaik 5 Syi'ar Al-Asy'ari Buletin Al-Falah Syi'ar Al-Asy'ari Buletin Al-Falah Syi'ar Al-Asy'ari Buletin Al-Falah 6 Opini | Oleh: Fardan K Insani Opini | Oleh: Fardan K Insani


Sejarah telah membuktikan bahwa umat Islam pernah berjaya dan benar menjadi umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia. Pada saat itu umat Islam memiliki keimanan yang kokoh dan menjalankan tiga syarat menjadi umat yang terbaik. Oleh karenanya bukanlah tidak mungkin dan tidak benar kita umat Islam dikatakan umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia. Hal tersebut adalah mungkin dan pasti benar karena firman Allah Swt, asalkan kita mau menjalankan tiga syaratnya, yakni menyuruh (berbuat) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah Wallahu a'lam bishawab. Tentang semua ini Haruskah aku hanya berdiri Haruskah aku hanya termangu Terpaku aku dalam anganku Bumi memintamu untuk berhenti Dari semua keserakahanmu mencari Dari semua keinginanmu saling menghakimi Tuk diam dan ingati jeda nafasmu hari ini Desir pasir menerpa wajahku Seakan ada yang berkata padaku Dimana raga manusia tak lagi mampu Lihatlah ini semua ulahmu Janganlah kau merasa heran Kau sendiri yang merusak tanah surgamu Dengan tangan-tangan keserakahan Kau jadikan alam sebagai pemuas nafsumu Kini bumiku sedang berduka Alamku sedang terluka Jatuh air mataku melihatnya Tak mampu lagi aku berkata Tangisku Untuk Bumi Oleh: Jovinta Maghfira Izzati Bentala begitu selesa nan dahayu Jumantara nan elok dipandang Sejauh aksa memandang Indah bak nirwana Termaktub ciptaannya Wanodya nayanika Memikat serta menarik hati Menjadi bagaskara kirana di bumi Amaraloka tumbuh dengan sempurna Cantik jelita nan harum mewangi Baswara Abadi Atma wanodya nayanika Wanodya Nayanika Oleh: Rani Anggraeni Granita Puisi 7 Syi'ar Al-Asy'ari Buletin Al-Falah Syi'ar Al-Asy'ari Buletin Al-Falah 8 Puisi | Oleh: Jovinta Maghfira Izzati Puisi | Oleh: Rani Anggraeni Granita


Self Reward Tanpa Materi Oleh: Sinta Bela Febriana Opini Self-reward kayaknya udah bukan istilah asing yang kita gak tau apa artinya. Gimana enggak? Apapun kesibukannya, mau itu kuliah, kerja, aktivitas sehari-hari pasti nantinya bakal diakhri dengan makanmakan, nonton ke bioskop, belanja, jalan-jalan dan masih banyak lagi. Yup, self-reward atau mengapresiasi diri sendiri memang penting karena selain untuk mengurangi stress juga sebagai bukti dari rasa cinta dan penghargaan kepada diri sendiri. Bentuk-bentuk Self-reward yang aku sebutin diatas emang ampuh jadi moodbooster, kita bisa makan-makanan yang kita idamkan gara-gara tertunda karena harus ngerjain tugas, kita bisa belanja barang inceran yang limited stoknya, dan akhirnya bisa dateng ke destinasi wisata yang lagi rame karena kemarin-kemarin sibuk sama kerjaan. Makanya, gak dapat dipungkiri bahwa waktu untuk selfreward itu salah satu yang kita nanti-nantikan dan pasti terjadwal. Kita berusaha semaksimal mungkin untuk membahagiakan diri sendiri sebagai bentuk rasa terima kasih karena sudah bekerja 1 minggu bahkan 1 bulan penuh, berkutat dengan tugas dan tanggung jawab. Dan aku rasa, selama kita mampu untuk mencapai berbagai bentuk self-reward itu tanpa berlebihan dan dilakukan sebagaimana mestinya. It’s okay, gak ada yang salah. You deserve it. Tapi kadang bentuk kesenangan yang kita kejar melalui self-reward tadi suka kerasa singkat. Bahagianya cuma saat itu aja. Setelahnya, rasa cape nya dateng lagi. Selalu berasa kurang. Lelahnya kaya gak pernah pergi. Dan aku rasa, aku tau alesannya kenapa? Dzikir. Dengan menghayati makna dari setiap lafadz yang kita ucapkan. Takbir, Tasbih dan Tahmid atau kalimat Tayiibah yang sering kita ucapkan. Subhanallah, Maha suci Allah yang sudah memberi kita rasa lelah sehingga rasa luang ini terasa menjadi begitu menenangkan lebih dari biasanya. Alhamdulilah hirobbil alamin.. kalo ribuan kerasanya begitu berat buat diucapakan. Maka ucapkan sesukanyamaja, sebanyak jumlah yang kamu mau. Jika satu aja rasanya udah cukup, maka semuanya udah cukup. Kadang untuk merealisasikan self-reaward, kita suka terpaku sama materi duniawi untuk meraih kesenangan dan kepuasan yang kita inginkan. Padahal ada satu bagian, inti dari kesenangan itu sendiri yang gak cukup hanya diberi materi. Dan itu adalah hati. Hati butuh ketenangan untuk bisa bekerja dengan baik sehingga mampu menyebarkan aura baik juga pada anggota tubuh yang lain. Ketenangan yang gak didapat melalui makanan ataupun pakaian. Tapi melalui ibadah, antara kedekatan kita dengan Allah Swt Sang Pencipta. Jarang sekali dari kita mengakhiri penatnya akhir pekan dengan datang ke kajian, ataupun bersimpuh kepada tuhan disepertiga malam, sengaja meluangkan waktu untuk tilawah berjuzjuz banyaknya ketika waktu liburan. Padahal jika ditelisik lagi, ibadahibadah yang aku sebut tadi rasanya gak begitu menghabiskan banyak tenaga. Enggak begitu terlalu menguras tenaga. Atau mungkin, jika emang iya. Nih, aku bakalan ngasi lagi satu rahasia self rewards yang sederhana tapi berdampak luar biasa. Dzikir. Dengan menghayati makna dari setiap lafadz yang kita ucapkan. Takbir, Tasbih dan Tahmid atau kalimat Tayyiibah yang sering kita ucapkan. Subhanallah, Maha suci Allah yang sudah memberi kita rasa lelah sehingga rasa luang ini terasa menjadi begitu menenangkan lebih dari biasanya. Opini | Oleh: Sinta Bela Febriana 9 Syi'ar Al-Asy'ari Buletin Al-Falah Syi'ar Al-Asy'ari Buletin Al-Falah 10


11 Syi'ar Al-Asy'ari Buletin Al-Falah Syi'ar Al-Asy'ari Buletin Al-Falah 12 Terus apa bedanya sama dzikir yang biasa kita lantunkan sehabis shalat fardu, bahkan sama lafadz Astagfurullah yang gak sengaja kesebut sebab kita kaget. Waktunya. Untuk self reward dzikir yang satu ini, kamu sengaja meluangkan waktu untuknya. Kamu mendengar, mengucapkan dan memahami lafadz serta maknanya. Dimulai dengan satu tarikan nafas kemudian dikeluarkan seiring dengan terucapnya lafad Bismillahirohmannirrohim.. Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar. Pelan dan tenang. Sambil mengingat arti dan makna dari kalimat tersebut. Mungkin bisa ditambahkan dengan dilakukan ketika mata tertutup. Rasakan desiran yang timbul karena ucapan itu. Ucapkan lagi, terus dan berulang hingga akhir. Yups dzikir memang seluar biasa itu, tanpa materi tapi bisa memberi ketenangan hakiki. Selamat mencoba dan membuktikan. Apa yang disampaikan memang gak harus selalu mutlak untuk segera dilakukan, karena kebutuhan booster setiap orang beda-beda. Tapi setidaknya ini bisa menjadi sedikit tips untuk kamu bagaimana cara mencintai dan mengharagi diri sendiri dengan elegan. Kita tau bahwa akhir dari kehidupan ini adalah kekal. Pilihan kita antara kekal dalam kebaikan atau kekal dalam keburukan, dan jika kamu mencintai dirimu sendiri maka sudah sepantasnya untuk mempersiapkan bekal menuju kehidupan yang kekal dalam kebaikan. Panggil saja aku Arsy, seorang perempuan yang meluluhkan Nabastala. Nabastala adalah teman sekelasku dengan umur beda satu tahun, ia adalah sosok laki-laki yang memiliki kepribadian pendiam dan sering membuat penasaran orang. Aku sekarang duduk dikelas XII. Pada suatu ketika, tepatnya saat pelajaran B.Sunda Nabastala pindah ke kursi depan yang bersebelahan dengan mejaku, aku melirik kesampingnya sambil tersenyum. Arsy memang perempuan yang murah senyum, agamis dan memiliki karisma. Nabastala membalas senyumanku dan berkata, “Senyumnya manis”. Sontak aku kaget dan langsung berpaling dari arahnya, dalam hati aku berbicara, “Hahh Nabastala bilang senyumku manis, padahal kelihatannya pendiam dan aku kira dia tidak akan berani berkata seperti itu padaku.’’ Pipi Arsy pun menjadi merah merona sekalipun ada sedikit malu karena takut apa yang sudah dikatakan Nabastala terdengar oleh orang lain. Ternyata Nabastala telah mengagumiku semenjak kelas X semester 2, ia sering curi-curi pandang saat aku dikelas. Nabastala tidak berani untuk berkomunikasi karena ia merupakan murid pindahan dan ia merasa tidak pantas untuk mendekati Arsy. Selain itu, Nabastala sering memerhatikan cara berjalanku yang katanya berbeda dari perempuan lain, memiliki wibawa tapi bukan angkuh maupun sombong, perempuan yang selalu meminjamkan buku pelajaran kepada temannya termasuk kepada Nabastala. Dua Langit Oleh: Oktavia Nurmalinda Cerpen Opini | Oleh: Sinta Bela Febriana Cerpen | Oleh: Oktavia Nurmalinda


13 Syi'ar Al-Asy'ari Buletin Al-Falah Syi'ar Al-Asy'ari Buletin Al-Falah 14 Cerpen | Oleh: Oktavia Nurmalinda Cerpen | Oleh: Oktavia Nurmalinda Ya, pada saat itu benih cinta Nabastala mulai tumbuh kepada Arsy. Dari situ Nabastala mulai memberanikan diri untuk mencari informasi tentang diriku, termasuk no whatsApp. Sekalipun Nabastala sadar dengan posisinya, terlebih Arsy adalah seorang anak dari pemilik sekolah tersebut dan tentunya tidak sembarang laki-laki dapat mendekatinya. Setelah Nabastala mendapatkan no whatsApp Arsy, malamnya Nabastala memberanikan diri untuk mengirim pesan singkat kepada Arsy. “Bismillah, semoga Arsy membalas pesanku.’’ Dengan hati yang yakin Nabastala langsung mengirimkan pesannya. Drutt…drutt.. Suara notifikasi pesan whatsApp Arsy terdengar cukup keras sampai fokus membaca Arsy terbuyarkan. “Siapa ya itu?!.” Tangannya sambil mengambil handphone dan melihat notifikasi pesan tersebut. ‘’Assalamualaikum teh Arsy.’’ ‘’Ini nomor siapa, ko bisa tahu no aku, apa nomor yang nyasar ya?’’ ucap Arsy dalam hati. Arsy tidak langsung membalas pesan dari Nabastala dan Arsy pun meneruskan membaca buku. Druttt…druttt.. Dengan hati yang yakin dan PD Nabastala langsung melihat handphone-nya, ‘’Pasti dari Arsy, yes. Ternyata meluluhkan hatinya tidak sesulit yang aku kira.’’Wajahnya sangat sumringah sekali, namun dugaan tersebut salah. Suara notifikasi pesan tersebut bukan dari Arsy melainkan dari Baskara, sahabat Nabastala yang memberikan informasi tentang Arsy, termasuk nomor whatsApp Arsy juga. ‘’Gimana bro, berhasil ngga nihh PDKT-nya hahaha?’’ tutur Baskara dalam pesan yang dikirimnya. ‘’Yaelah, kirain dari Arsy ehh malah dari kutu kupret. Emang berharap ke manusia secara berlebihan itu menyakitkan huhhh,’’ gerutu Nabastala. “Berhasilberhasil, dibaca juga ngga…Dasar ngeledek kutu kupret,” balas Nabastala dengan emoticon kesalnya. Baskara pun langsung membalas pesan Nabastala sambil tertawa lepas, ‘’Udah dibilang Arsy tuhh beda sama perempuan lain, ngga semudah yang lo kira hahaha.’’ Gumam Baskara dalam hatinya, ‘’ Hahaha, puas banget…Ngga bakal dosa kali ya.’’ Baskara sambil terkekeh. Nabastala pun kesal diledek oleh Baskara dan melemparkan handphone-nya ke atas kasur. ‘’Langit…sini nak, makan,’’ panggil sang ibu kepada Nabastala. Langit adalah panggilan Nabastala dari keluarganya karena arti dari Nabastala yaitu Langit. ‘’Iya bu, Langit sekarang kesana.’’ Teriak Nabastala sambil bergegas ke ruang makan untuk makan bersama. Melihat ekspresi Nabastala, ibunya heran dengan raut wajah Nabastala yang terlihat sedang kesal. ‘’Nak, kamu kenapa?’’ tanya sang ibu. ‘’Ngga kenapanapa ko bu, cuman Langit lagi kesal sama Baskara. Masa Langit lagi galau, sama Baskara diledek karena Arsy belum balas pesan dari Langit,’’ gerutu Nabastala. ‘’Arsy?!’’ timpal sang ibu. ‘’Iya bu, perempuan yang sering Langit ceritain ke ibu.’’ Ibu Nabastala tersenyum dan berkata,’’MasyaAllah, ternyata anak ibu sedang kasmaran atau jangan-jangan udah kebelet nikah juga?!’’ ibunya sambil terkekeh. ‘’Ihh ibu…malah ngikutin Baskara lagi, ngeledek. Ada juga doain supaya Arsy luluh sama Langit dan jadi menantu ibu hehe.’’ ‘’Iya…iya sama ibu doain supaya Arsy jadi menantu ibu. Makannya belajar sama bapak tuhh cara meluluhkan perempuan gimana,’’ jawab sang ibu sambil tertawa kecil. Bapak yang yang sedang fokus-fokusnya makan melirik ibu, ‘’udah-udah, lagi makan jangan banyak bicara.’’ Ibu dan Nabastala tiba- tiba terdiam dan menunduk ke bawah karena malu. ‘’Nanti selesai makan kita cerita di ruang tamu ya nak,’’ kilah sang bapak sambil menepuk pundak Nabastala. ‘’Iya pak,’’ jawab Nabastala. Bapak, ibu, Nabastala dan kedua adiknya melanjutkan makan malamnya. Nabastala memiliki 1 adik laki-laki, 1 perempuan dan adiknya yang masih dalam kandungan. Makan malam pun selesai. Bapak yang sudah duduk di kursi ruang tamu memanggil Nabastala. ‘’Sini nak.’’Jawab Nabastala sambil menghampiri bapaknya,’’iya pak.’’Pada malam itu Nabastala dan bapak bercerita tentang kehidupan, juga tentang cara mengutarakan rasa cinta pada seorang perempuan. Bapak Nabastala bilang bahwa rasa cinta yang hadir di tengah menuntut ilmu adalah ujian, entah fokus belajar akan hilang karena rasa cinta atau perasaan yang dapat diatur oleh ilmu. Rasa cinta adalah anugerah sekaligus fitrah yang Allah beri kepada setiap insan namun bersifat terbatas oleh waktu, maka dengan itu tambahkanlah bumbu kasih sayang pada rasa cinta tersebut karena kasih sayang tidak lekang oleh waktu. Selain itu, perempuan melihat kesungguhan seorang laki-laki bukan hanya dari kata-kata manis, melainkan kepastian dengan cara datang kepada orangtuanya dan membuktikan dengan cara melingkarkan cincin di jari manis. Karena tidak sedikit orang bisa meluluhkan namun tidak bisa membuktikan dan memberi kepastian.


15 Syi'ar Al-Asy'ari Buletin Al-Falah Syi'ar Al-Asy'ari Buletin Al-Falah 16 Jam menunjukkan pukul 22.00, Nabastala pamit kepada bapaknya untuk duluan pergi ke kamar. ‘’Pak, Langit duluan ke kamar yahh,’’ balas Nabastala dengan suara lirih. Jawab bapak sambil menasehati, ‘’Iya. Ingat Langit, jangan sekali-kali kamu permainkan perasaan perempuan karena bagaimanapun kamu terlahir dari rahim seorang perempuan.’’ ‘’Baik pak.’’ Nabastala beranjak ke kamar dan sesampai di kamar Nabastala merenungkang setiap bait nasihat bapaknya. ‘’Benar juga kata bapak. Tapi sungguh aku mencintai dan menyayangi Arsy sekalipun Arsy belum tahu bagaimana perasaanku padanya. Pun aku tidak berniat untuk mempermaikan perasaannya. Entah mengapa perasaan ini sangat yakin bahwa Arsy yang akan menjadi penyempurna agamaku. Bismillah, jika Arsy adalah takdirku yang tertulis di lauhulmahfuz maka permudahlah jalannya ya Allah. Aamiin.’’ ‘’Sudahlah jangan berharap lebih ke Arsy, tapi aku masih penasaran apa pesanku sudah dibalas belum yahh.’’ Nabastala langsung mengambil handphone-nya, ternyata ada notifikasi pesan dari Arsy. ‘’Waalaikumsalam, maaf ini dengan siapa ya? Apa ada yang dapat saya bantu?’’ Nabastala langsung melihat pesannya sembari senyum tipis dan bergumam dalam hatinya,’’ Akhirnya Arsy membalas juga, mungkin Arsy malu-malu kucing hahayy.’’ Dengan sigap Nabastala membalas pesan Arsy, ‘’Ini dengan Nabastala. Izinkan aku menjadi pasangan dunia akhiratmu yang sama-sama membangun mahligai rumah tangga untuk mencapai tujuan pernikahan yaitu sakinah mawadah warahmah. Mungkin ini terlalu cepat dan kamu pun pasti terkejut mendengarnya. Aku tahu kita adalah teman sekelas dan masih muda, yang mana pasti banyak cita-cita dan harapan yang ingin diwujudkan, namun bukankah untuk bersatu dan menjalankan sunnah Rasullullah tidak memandang umur? Pun untuk cita-cita dan harapan, tidak sedikit orang berhasil mewujudkan semua cita-cita dan harapannya setelah menikah?Aku akan menunggu sampai Allah memanggil bahwa kamulah takdirku dan langsung meminangmu, jikalaupun kamu tidak ditakdirkan untukku tak apa aku ikhlas dengan lapang dada. Ini adalah pesan awal dan terakhir dariku Arsy, sebelum Allah katakan engkau milikku’’ Dengan hati yang berserah kepada Allah, Nabastala langsung mengirimkan pesannya dengan ucapan bismilah. Setelah mendengar nasihat dari bapaknya, ia merasa bukan waktunya dia main-main dan saatnya ia serius. Nabastala pun memiliki niat untuk mempersunting Arsy setelah Arsy siap. Sekalipun umurnya masih muda bukan berarti pikirannya belum matang. Cerpen | Oleh: Oktavia Nurmalinda Cerpen | Oleh: Oktavia Nurmalinda


17 Syi'ar Al-Asy'ari Buletin Al-Falah Syi'ar Al-Asy'ari Buletin Al-Falah 18 ‘’Ya Allah aku pasrahkan semuanya pada-Mu. Bismillah.’’ Pesan pun terkirim. ‘’Ehh…ehh bentar, aku baru sadar arti namaku dengan Arsy sama yaitu langit. Jangan-jangan memang ini adalah petunjuk dari Allah bahwa Arsy adalah jodoh dunia akhiratku. Berarti kalo langit tambah langit jadi 2 langit dong, cocok banget ahayy. Sekarang mending tidur dehh, besok aku harus meneruskan perjuanganku’’ Nabastala tersenyum bahagia penuh dengan rasa syukur dan langsung membaringkan tubuhnya untuk tidur. *** Hening penuh kesyahduan saat hanya sebagian raga terbangun dari tidur lelapnya. Arsy seperti biasa melakukan rutinitasnya yaitu salat tahajud disambung dengan tadarus dan salat subuh. Doa Arsy sesudah salatnya, ’’Ya Allah, sungguh hamba benar-benar lemah dalam menguasai hati. Hati ini sudah penuh dengan nafsu hamba ya Allah. Maka ya Allah, sebagaimana Engkau mendetakkan jantung di dalam dada ini dan sebagaimana Engkau menggerakkan sel-sel yang ada dalam tubuh ini. Mohon bimbing juga hati ini ya Allah, agar dalam hati ini tidak ada nama lagi selain nama Engkau ya Rabb. Ya muqollibal quluub tsabbit qolbi ‘alaa diinik. Aamiin’’ ‘’Alhamdulillah rasanya hati ini tenang ya Rabb. Ehh aku lupa belum cek file modul biologi yang ibu kasih kemarin, eumm aku baca-baca dulu deh.’’ Arsy pun mengambil handphone-nya. Terlihat ada pesan masuk dari Nabastala, ‘’inikan nomor yang waktu malam nge-chat aku.’’ Dibukalah pesan tersebut dan Arsy terkejut bahwa yang mengirimkan pesan tersebut adalah dari Nabastala dan isi pesannya membuat Arsy termenung sejenak karena isi pesannya sudah terbaca sedikit dari notifikasi yang muncul. ‘’Ya Allah apa ini benar, bukan sebuah mimpi?!’’ lirih Arsy sambil mencubit pipinya. ‘’Aw sakit, ini beneran bukan mimpi. Tapi…ko aneh, Nabastala sekarang tidak seperti yang aku kenal dulu. Dulu, Nabastala pendiam sekali dan kelihatannya tak akan berani mengatakan kata-kata gombal seperti waktu di kelas, dan Nabastala sekarang…ku kira cukup berani sampai berani mengirimkan pesan seperti ini padaku.’’ Arsy berpikir cukup lama karena heran dengan tingkah Nabastala yang berubah. ‘’Ya Allah aku harus bagaimana, laki-laki pun pasti membutuhkan jawaban dari seorang perempuan, sekalipun aku tidak tahu Nabastala bercanda atau serius dengan ucapannya. Ya Allah bimbing aku dalam menjawab pesan dari Nabastala, jangan sampai aku menyakiti perasaannya dari setiap perkataan yang akan kusampaikan nanti.’’ Arsy bingung harus bagaimana, namun semuanya ia pasrahkan kepada Allah. Dan akhirnya ia membalas pesannya dengan hati yang tenang. ‘’Udah jam 07.00, aku salat duha dulu dehh,’’ ujar Nabastala sambil berjalan ke arah kamar mandi untuk mengambil air wudu. Setelah selesai salat duha Nabastala berniat ke perpustakan bersama Baskara. Nabastala mengambil handphone dari meja belajarnya untuk mengirim pesan ke Baskara, namun ada sesuatu yang membuat hatinya bahagia dan bibirnya tersenyum tipis, yaitu notifikasi pesan dari Arsy, akhirnya Nabastala mengurungkan niat untuk mengirimkan pesan ke Baskara dan memilih untuk membaca pesan dari Arsy terlebih dulu. Nabastala pun selesai membaca pesan dari Arsy, hatinya lega dengan isi pesan Arsy. Nabastala bergumam dalam hatinya,’’ Hmm…bener kata Arsy. Takdir akan mencari tuannya, dimana pun tuannya berada. Sekarang aku tidak perlu khawatir dehh, Allah tahu yang terbaik untukku. Eh iya kan aku mau ke perpus sama Baskara, aduhh hampir saja lupa.’’ *** ‘’Ouh ini dengan Nabastala. Bismillah…Sebelumnya terimakasih Nabastala sudah berani mengirimkan pesan ini pada Arsy, jujur Arsy kaget sekali dengan isi pesannya. Namun, Arsy juga tidak ada hak melarang siapapun untuk menyimpan rasa pada Arsy. Jika memang Nabastala adalah yang ditakdirkan untuk Arsy, semoga Allah segera persatukan dengan cara terbaiknya. Namun jika bukan ditakdirkan, semoga Nabastala atau Arsy dapat memahami akan makna sebuah takdir dan menerimanya dengan lapang dada tanpa menyalahi sedikit pun sebuah takdir.’’ Pesan terkirim. ‘’ Ya Allah semoga ini yang terbaik, bismillah’’ gumam Arsy dalam hatinya. *** Cerpen | Oleh: Oktavia Nurmalinda Cerpen | Oleh: Oktavia Nurmalinda


Singkat cerita setelah beberapa tahun tidak bertemu, Nabastala dan Arsy dipertemukan kembali dalam sebuah majelis pengajian di Bandung. Keduanya saling memantaskan diri untuk menjemput takdir yang telah Allah gariskan. Pun semua tersebut tidak terlepas dari cobaan yang datang silih berganti menguji iman. Setelah pengajian selesai semua jemaah pulang. Pada waktu tersebut Nabastala melihat seorang perempuan yang sedang memakai sepatu di teras mesjid dan ternyata perempuan tersebut adalah Arsy, perempuan yang selama ini sering disebut dalam setiap doanya. Nabastala pun memberanikan diri untuk menghampiri Arsy dan menyapanya. ‘’Assalamualaikum, ini dengan Arsy? Ucap Nabastala. ‘’Waalaikumsalam, iya betul dengan saya sendiri.’’ Arsy menolehkan kepalanya ke arah suara tersebut sambil tersenyum dan sontak Arsy terkejut bahwa pemilik suara tersebut adalah laki-laki yang selama ini dia bicarakan selepas sujud terakhirnya dengan sang Illahi. Tiba-tiba Arsy salah tingkah dan grogi. ‘’Arsy maaf jika aku lancang, kamu masih ingat tidak dengan pesanku waktu itu?’’ tanya Nabastala dengan wajah seriusnya. ‘’Iya masih ingat,’’ balas Arsy. ‘’Arsy maaf, jika kamu belum menjadi penyempurna separuh agama laki-laki lain, maukah kamu menjadi penyempurna separuh agamaku? Mungkin ini terlalu cepat, tapi sungguh aku tidak main-main. Andaikan kamu menyuruh aku untuk menemui orangtuamu sekarang, aku siap’’ tanya Nabastala lagi. Arsy sedikit tercengang dengan ucapan Nabastala dan merenungkan baitbait kata Nabastala, ‘’Berikan aku waktu untuk membicarakannya dengan pemilik hatiku,’’jawab Arsy. Disepertiga malamnya Arsy menceritakan kepada sang Rabbnya, ‘’ Ya Rabb jika Nabastala adalah takdir yang Engkau gariskan padaku, yakinkan hati ini.’’ Setelah selesai salat tahajud dilanjutkan tadarus dan salat subuh Arsy mengirimkan pesan kepada Nabastala bahwa ia mau menjadi penyempurna separuh agama Nabastala. Selang beberapa jam Nabastala pun membaca pesan tersebut dengan sangat bahagia karena Arsy mau menjadi penyempurna separuh agamanya. Akhir cerita Nabastala dan Arsy menikah dengan dikarunia anak 1 laki-laki dan 1 perempuan. Rumah tangganya dipenuhi dengan ketenteraman, rasa cinta dan kasih sayang, sekalipun tak luput dari cobaan rumah tangga. **** Cerpen | Oleh: Oktavia Nurmalinda Cerpen | Oleh: Oktavia Nurmalinda ‘’ Rasa cinta yang hadir di tengah menuntut ilmu adalah ujian, entah fokus belajar akan hilang karena rasa cinta atau perasaan yang dapat diatur oleh ilmu.’’ 19 Syi'ar Al-Asy'ari Buletin Al-Falah Syi'ar Al-Asy'ari Buletin Al-Falah 20


Daurah Kader 2, rangkaian kaderisasi satu ini menjadi lanjutan dari daurah kader sebelumnya yaitu Daurah Kader 1, dalam Daurah Kader 2 kali ini mengusung tema yaitu "Strong Islamic Young Generation" Alhamdulillah telah terlaksana pada tanggal 4-5 Februari 2023 bertempatan di Curug Tilu Leuwi Opat, dengan berbagai macam rangkaian kegiatan yaitu pematerian, games, dan kegiatan lainnya Alhamdulillah dengan kemudahan yang Allah berikan agenda Daurah Kader 2 ini sudah terlaksana. Dalam sesi pematerian Daurah Kader 2 ini materi pertama disampaikan oleh Kang Firman Hidayat, S.H dengan tema materi "Khandaq dan Seni Kepemimpinan" kemudian materi kedua disampaikan oleh Teh Munadya Hasna Dewi, S.Psi dengan tema materi "Self Development" Kegiatan Daurah Kader 2 ini juga dihadiri oleh beberapa Alumni LDK TM Al-Asy'ari, dalam sesi daurah kader 2 kali ini kami juga melakukan "Talk With Alumni" berbicang-bincang bersama Alumni begitu juga berdiskusi bersama di tengah menyalanya Api Unggun. DK 2 | Daurah Kader 2 Angkatan 2022 DK 2 | Daurah Kader Angkatan 2022 21 Syi'ar Al-Asy'ari Buletin Al-Falah Syi'ar Al-Asy'ari Buletin Al-Falah 22 Daurah Kader 2 Angkatan 2022


GMU , Galeri Muslimah Unisba Alhamdulillah dengan segala kemudahan yang Allah berikan telah terlaksana kajian kemuslimahan pada hari Sabtu tanggal 24 Desember 2022 bertempatan di Masjid AlAsy'ari Universitas Islam Bandung, dalam galeri muslimah unisba ini diadakan juga lomba yaitu lomba pidato dan lomba poster. Tema Galeri muslimah Unisba kali ini yaitu "Kehidupan dan Tantangan Muslimah di Era Modern" kajian kemuslimahan ini disampaikan oleh pemateri yang MasyaAllah luar biasa yakni Ustadzah Syifa Nurfhadillah. Antusias para muslimah begitu baik, pemateri pun telah menyampaikan materi secara to the point sehingga peserta dapat memahami materi dengan baik. Pembahasan pada materi kajian tersebut mencakup beberapa masalah yang terjadi dimasa kini. Membuat para muslimah sadar akan pentingnya bergerak dalam perubahan dan sadar akan mempertahankan syariat Islam dimasa kini. Pembentukan karakter dalam diri seorang muslimah, perlu adanya arahan serta bimbingan yang jelas. Mudah-mudahan dengan adanya Galeri Muslimah Unisba ini, para muslimah senantiasa menjadi muslimah yang siap dalam menghadapi banyak hal. GMU 2022 | Galeri Muslimah Unisba Tahun 2022 GMU 2022 | Galeri Muslimah UnisbaTahun 2022 23 Syi'ar Al-Asy'ari Buletin Al-Falah Syi'ar Al-Asy'ari Buletin Al-Falah 24 Galeri Muslimah Unisba


Jaulah LDK (Studi Banding), Alhamdulillah untuk tahun ini dalam kepengurusan periode 2022/2023 Alhamdulillah kami telah melaksanakan Jaulah (studi banding) ke kampus Institut Teknologi Nasional yaitu berkunjung ke Lembaga Dakwah Kampus Keluarga Muslim Itenas, kegiatan jaulah ini Alhamdulillah atas izin Allah telah terlaksana Ahad pada tanggal 11 Desember 2022, dalam jaulah tersebut kami banyak bertemu dengan rekan rekan LDK Keluarga Muslim Itenas di sana, di samping kami bersilahturahmi di sana kami melaksanakan kegiatan untuk sharing bersama mengenai program kerja dan begitu juga dengan aktivitas kerja dari masing masing Lembaga Dakwah Kampus. Tidak hanya sampai di situ Alhamdulillah pada tanggal 22 Januari 2023 kami juga melakukan jaulah kembali, kami kedatangan tamu dari LDK Al-Intisyar Universitas Ibn Kaldun Bogor berkunjung ke Universitas kami Universitas Islam Bandung dan melakukan Jaulah (Studi Banding) bertempatan di Masjid Al-Asy'ari Universitas Islam Bandung, bersama itu kami bertemu dengan rekan rekan dari LDK AlIntisyar, melalui rangkaian kegiatannya sama seperti jaulah sebelumnya kami bersilahturahmi, memaparkan masing masing program kerja/ aktivitas kerja, berdiskusi bersama antar dept/divisi, games dan makan bersama. Kegiatan ini menjadi pengalaman bagi kami, tidak hanya menambah relasi kami juga sharing satu sama lain bersama teman teman dari LDK Keluarga Muslim Itenas dan LDK Al-Intisyar Universitas Ibn Kaldun Bogor. GMU 2022 | Galeri Muslimah Tahun 2022 GMU 2022 | Galeri Muslimah Tahun 2022 25 Syi'ar Al-Asy'ari Buletin Al-Falah Syi'ar Al-Asy'ari Buletin Al-Falah 26 Jaulah LDK


"Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan". Q.s Al -Insyirah ayat 6 bagai Obat bagi setiap kesakitan. Janji Allah yang nyata dan benar adanya. Sebagaimana yang saya alami , berada diantara orang-orang yang Allah pilih untuk mengemban amanah dan tanggung jawab di al-Asy'ari bisa dikatakan bukan perkara yang mudah. Ada tanggung jawab besar yang kadang memerlukan pengorbanan waktu, tenaga dan pikiran. Yang sebetulnya itu tak seberapa jika dibanding dengan perjuangan para Mujahid Allah. Namun, dalam kesulitan-kesulitan itu, lebih banyak pula balasan-balasan kebaikan yang Allah berikan. Berkesempatan menjadi 1 dari banyaknya orang yang mendapat kenikmatan iman dan islam merupakan anugrah sekaligus berkah yang tiada tandingannya. Diberikan sahabat-sahabat yang insyaAllah lillahita'ala, senantiasa saling mengingatkan dalam keburukan dan mengajak pada kebaikan merupakan sesuatu yang sangat luarbisa. Serta banyaknya pengalaman hidup yang sarat akan nilai dan makna. Itu adalah 3 hal yang saya syukuri bisa saya dapatkan berkat amanah yang ditetapkan Allah Swt atas saya di LDK TM Al-Asy'ari. -Sinta Bela Febriana- (Sekretaris Umum LDK TM Al-Asy'ari 2022/2023) 27 Syi'ar Al-Asy'ari Buletin Al-Falah Syi'ar Al-Asy'ari Buletin Al-Falah 28 Alhamdulillah


Layout & Design Hadist Dwi Fajri M.D. Editor Hadist Dwi Fajri M.D. Photo Ufaira Tsabta Haiman Agar karyamu dapat di muat di Buletin Al-Falah Yuk Kirimkan karyamu berupa: Info lebih lanjut hubungi: 0882-1433-1032 -Cerpen -Puisi -Opini -Artikel #islamiswayofmylife


Click to View FlipBook Version