BUKU INFORMASI MELAKSANAKAN PEKERJAAN PERAKITAN C.310010.012.01 KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT BINA STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PELATIHAN KERJA Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Industri Furniture Kayu Bagian Proses Produksi Dan Finishing Kode Modul C.310010.012.01 Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Perakitan Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 2 dari 22 DAFTAR ISI DAFTAR ISI--------------------------------------------------------------------------------------------2 BAB 1 PENDAHULUAN -------------------------------------------------------------------------------4 A. Tujuan Umum ---------------------------------------------------------------------------4 B. Tujuan Khusus ---------------------------------------------------------------------------4 BAB II MENYIAPKAN PEKERJAAN PERAKITAN ---------------------------------------------5 A. Pengetahuan Yang diperlukan dalam Menyiapkan Pekerjaan Perakitan --------5 1. Penjelasan tentang Rambu-rambu keselamatan dan kerja (K3) -------------5 2. Penjelasan tentang peraturan/regulasi/instruksi kerja K3 ---------------------6 3. Macam-macam dan Fungsi Perlengkapan pribadi untuk keperluan perlindungan kerja ------------------------------------------------------------------6 4. Peralatan dan perlengkapan yang diperlukan sesuai dengan jenis pekerjaan------------------------------------------------------------------------------7 5. Acuan spesifikasi pekerjaan sesuai dengan kualitas yang ditetapkan/pesanan pelanggan -------------------------------------------------------9 6. Jenis bahan dan jumlah komponen berdasarkan acuan spesifikasi pekerjaan -----------------------------------------------------------------------------9 B. Keterampilan Yang Diperlukan dalam Menyiapkan Pekerjaan Perakitan -------9 C. Sikap Kerja Yang diperlukan dalam Menyiapkan Pekerjaan Perakitan ---------10 BAB III MENGERJAKAN PERAKITAN -------------------------------------------------------------11 A. Pengetahuan Yang diperlukan dalam Mengerjakan Perakitan ------------------11 1. Penjelasan tentang Mesin perakitan –-------------------------------------------11 2. Penjelasan tentang Gambar kerja/instruksi kerja -----------------------------11 3. Cara memasang Komponen/produk pada mesin perakitan ------------------12 4. Penjelasan tentang Sambungan komponen/produk --------------------------13 5. Penjelasan tentang Spesifikasi gambar kerja/instruksi kerja ----------------14 6. Komponen yang tidak memenuhi spesifikasi kualitas ------------------------14 7. Komponen/produk hasil perakitan -----------------------------------------------14 8. Ketepatan ukuran dan sambungan ----------------------------------------------15 9. Cara menyusun Hasil kerja pada tempat yang ditentukan ------------------15 10.Cara menghitung Hasil Kerja sesuai jumlah yang dibutuhkan ---------------15 B. Keterampilan yang diperlukan dalam Mengerjakan Perakitan ------------------15 C. Sikap Kerja Yang diperlukan dalam Mengerjakan Perakitan --------------------15
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Industri Furniture Kayu Bagian Proses Produksi Dan Finishing Kode Modul C.310010.012.01 Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Perakitan Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 3 dari 22 BAB IV MENYELESAIKAN PEKERJAAN PERAKITAN --------------------------------------------17 A. Pengetahuan Yang diperlukan dalam Menyelesaikan Pekerjaan Perakitan----17 1. Catatan dan laporan Hasil kerja --------------------------------------------------17 2. Masalah yang terkait dengan proses perakitan --------------------------------17 3. Bahan-bahan yang tidak digunakan ---------------------------------------------17 4. Bahan yang masih dapat digunakan --------------------------------------------17 5. Cara membersihkan,merawat, dan menyimpan Mesin, peralatan dan perlengkapan -----------------------------------------------------------------------17 B. Keterampilan yang diperlukan dalam Menyelesaikan Pekerjaan Perakitan --18 C. Sikap Kerja Yang diperlukan dalam Menyelesaikan Pekerjaan Perakitan -----18 DAFTAR PUSTAKA ----------------------------------------------------------------------------------19 A. Dasar Perundang-undangan --------------------------------------------------------------19 B. Buku Referensi ------------------------------------------------------------------------------19 C. Majalah/Buletin -----------------------------------------------------------------------------19 D. Referensi Lainnya --------------------------------------------------------------------------19 DAFTAR ALAT DAN BAHAN -----------------------------------------------------------------------20 A. Daftar Peralatan/Mesin --------------------------------------------------------------------20 B. Daftar Bahan --------------------------------------------------------------------------------20 LAMPIRAN -------------------------------------------------------------------------------------------21 DAFTAR NAMA PENYUSUN ------------------------------------------------------------------------22
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Industri Furniture Kayu Bagian Proses Produksi Dan Finishing Kode Modul C.310010.012.01 Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Perakitan Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 4 dari 22 BAB I PENDAHULUAN A. Tujuan Umum Setelah mempelajari modul ini peserta pelatihan diharapkan mampu Melaksanakan Pekerjaan Perakitan pada Pekerjaan Furnitur Bidang Industri Furnitur Kayu Bagian Proses Produksi Dan Finishing. B. Tujuan Khusus Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Melaksanakan Pekerjaan Perakitan ini guna memfasilitasi peserta pelatihan sehingga pada akhir pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut: 1. Menyiapkan pekerjaan perakitan berdasarkan acuan spesifikasi pekerjaan. 2. Mengerjakan perakitan sesuai spesifikasi gambar kerja/instruksi kerja. 3. Menyelesaikan pekerjaan perakitan sesuai instruksi kerja.
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Industri Furniture Kayu Bagian Proses Produksi Dan Finishing Kode Modul C.310010.012.01 Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Perakitan Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 5 dari 22 BAB II MENYIAPKAN PEKERJAAN PERAKITAN A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menyiapkan Pekerjaan Perakitan 1. Penjelasan tentang Rambu-rambu keselamatan dan kerja (K3) Rambu-rambu keselamatan adalah peralatan yang bermanfaat untuk membantu melindungi kesehatan dan keselamatan karyawan dan pengunjung yang sedang berada di tempat kerja. Rambu-rambu keselamatan juga sebuah media visual berupa gambar untuk ditempatkan di area kerja yang memuat pesan-pesan agar setiap karyawan selalu memperhatikan aspek-aspek keselamatan dan kesehatan kerja. Adapun kegunaan rambu-rambu K3 yaitu: - Menarik perhatian terhadap adanya kesehatan dan keselamatan kerja - Menunjukkan adanya potensi bahaya yang mungkin tidak terlihat - Menyediakan informasi umum dan memberikan pengarahan - Mengingatkan para karyawan dimana harus menggunakan peralatan perlindungan diri - Mengindikasikan dimana peralatan darurat keselamatan berada - Memberikan peringatan waspada terhadap beberapa tindakan yang atau perilaku yang tidak diperbolehkan Jenis rambu-rambu K3 dapat berupa : - Rambu dengan symbol - Rambu dengan symbol dan tulisan - Rambu berupa pesan dalam bentuk tulisan Didalam rambu-rambu keselamatan, terdapat warna, symbol dan tulisan yang masing-masing mempunyai maksud yang harus dipahami dan dipatuhi.
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Industri Furniture Kayu Bagian Proses Produksi Dan Finishing Kode Modul C.310010.012.01 Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Perakitan Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 6 dari 22 2. Penjelasan tentang peraturan/regulasi/instruksi kerja K3 Undang-undang dan peraturan keamanan kerja dibuat agar terdapat ketentuan, peraturan keamanan dan kesejahteraan bagi orang-orang yang bekerja dalam pembangunan dan anggota masyarakat disekitar lapangan pembangunan. Landasan Hukum 1. Undang-undang no 1 Tahun 1970 Pasal 14b. “ Memasang dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua gambar keselamatan kerja yang diwajibkan dan semua bahan pembinaan lainnya, pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja “ 2. Permenaker No. 05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kriteria audit 6.4.4. “ Rambu-rambu mengenai keselamatan dan tanda pintu darurat harus dipasang sesuai dengan standar dan pedoman “ Selain landasan hukum yang menjadi regulasi dalam keselamatan kerja, terdapat standar rambu keselamatan yang menjadi acuan pemasangan rambu keselamatan ditempat kerja diantaranya adalah: 1. ANSI Standard 2. ISO Standar 3. British Standar 4. Hazmat & NFPA Standard 5. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup 6. Rambu Lalu Lintas 7. MO Standard 3. Macam-macam dan Fungsi Perlengkapan pribadi untuk keperluan perlindungan kerja pada pekerjaan perakitan mebeul Perlengkapan pribadi atau disebut juga dengan alat pelindung diri adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja. Alat pelindung diri dipakai sebagai upaya terakhir dalam usaha melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Industri Furniture Kayu Bagian Proses Produksi Dan Finishing Kode Modul C.310010.012.01 Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Perakitan Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 7 dari 22 administrative tidak dapat dilakukan dengan baik. Namun, pemakaian APD bukanlah pengganti dari kedua usaha tersebut, namun sebagai usaha akhir. Jenis-jenis APD dan kegunaannya pada pekerjaan perakitan mebel : - Topi pelindung Sesuai dengan undang-undang keamanan kerja, dimana seorang pekerja atau orang lain dapat terbentur kepalanya. Topi pelindung harus selalu disediakan untuk semua pekerja dan semua orang yang berada dilapangan pekerjaan. - Sepatu kerja Seorang pekerjaan atau orang lain dilapangan pekerja bangunan atau didalam bengkel, harus memakai sepatu. Sepatu tersebut haruslah benarbenar menutup kaki dan memiliki lapisan pelindung jari kaki didalamnya. 4. Peralatan dan perlengkapan yang diperlukan sesuai dengan jenis pekerjaan Pekerjaan perakitan mebel tak lepas dari bantuan alat, ada banyak alat yang sebenarnya berfungsi aktif dan pasif dalam pekerjaan perakitan mebel. diantaranya, - Bor, Meskipun alat ini tidak sering digunakan tetapi juga sangat penting karena membuat pasak. Pasak atau kami menyebutnya nagel termasuk sangat penting karena untuk memperkuat konstruksi dari produk mebel. Bor
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Industri Furniture Kayu Bagian Proses Produksi Dan Finishing Kode Modul C.310010.012.01 Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Perakitan Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 8 dari 22 - Pahat, merupakan alat sangat penting dalam pekerjaan pembuatan mebel. Fungsi penggunaan pahat adalah memotong, mengupas dan untuk pembuatan lubang pada pekerjaan perakitan mebel. - Klem/Clamp, Alat ini sangat efektif membantu kita dalam berbagai macam pekerjaan kayu, mulai dari penggergajian, pengaluran hingga dalam pekerjaan perakitan mebel. Fungsi utama klaim adalah untuk menjaga keselamatan kerja atau mengikat benda kerja selama kita butuhkan dalam keadaan stabil baik dalam pekerjaan pembuatan lubang, penggergajian dan pengaluran. Sedangkan untuk pekerjaan perakitan sangat penting dalam memberikan tekanan sehingga komponen satu dengan yang lain bisa menyatu dengan benar . Pahat Klem / Clamp
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Industri Furniture Kayu Bagian Proses Produksi Dan Finishing Kode Modul C.310010.012.01 Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Perakitan Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 9 dari 22 5. Acuan spesifikasi pekerjaan sesuai dengan kualitas yang ditetapkan/pesanan pelanggan - Spesifikasi dan gambar adalah bagian yang saling mengisi/melengkapi dan dimaksudkan sebagai pedoman / patokan untuk melaksanakan pekerjaan dalam mencapai hasil akhir yang baik. Pekerjaan tersebut meliputi pengadaan material, tenaga, peralatan, perlengkapan bantu dan semua pekerjaan yang perlu untuk melaksanakan pekerjaan secara sempurna sehingga menjamin kualitas pekerjaan finishing seperti diuraikan dalam spesifikasi ini dan dapat diterima oleh pelanggan/ pemesan. - Setiap material, peralatan dan perlengkapan bantu yang tidak tampak dalam gambar, tetapi dijelaskan dalam spesifikasi atau sebaliknya dan setiap perlengkapan,material dan peralatan yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan sampai sempurna harus disediakan oleh Pelanggan yang bersangkutan dan merupakan bagian dari pekerjaannya. - Bila terdapat perbedaan pernyataan antara spesifikasi dan gambar rencana, maka yang berlaku adalah yang secara teknis mempunyai mutu lebih baik atau yang nilainya lebih tinggi. - Semua material dan peralatan yang dipasang harus dalam keadaan baru,dari mutu terbaik, bebas dari cacat akibat pembuatan, transportasi dan pemasangan serta harus memenuhi ketentuan spesifikasi, gambar rencanadan Peraturan Umum untuk Bahan bangunan di Indonesia (PUBB). - Pembuat mebel harus selalu menjaga kebersihan dan kerapian lapangan, terutama dalam program K3. 6. Jenis bahan dan jumlah komponen berdasarkan acuan spesifikasi pekerjaan Jenis bahan dan jumlah komponen yang dibutuhkan harus berdasarkan spesifikasi pekerjaan yang dibuat, agar tidak terjadi kesalahan ukuran, bahan, jumlah bahan yang dibutuhkan. B. Keterampilan yang diperlukan dalam Menyiapkan Pekerjaan Perakitan 1. Menerapkan Rambu-Rambu K3 dan peraturan/regulasi/instruksi kerja. 2. Menggunakan Perlengkapan pribadi untuk keperluan perlindungan kerja dengan benar sesuai fungsinya. 3. Memilih dan memeriksa Peralatan dan perlengkapan yang diperlukan sesuai
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Industri Furniture Kayu Bagian Proses Produksi Dan Finishing Kode Modul C.310010.012.01 Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Perakitan Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 10 dari 22 dengan jenis pekerjaan. 4. Menyiapkan Acuan spesifikasi pekerjaan sesuai dengan kualitas yang ditetapkan/pesanan pelanggan. 5. Menyiapkan Jenis bahan dan jumlah komponen berdasarkan acuan spesifikasi pekerjaan. C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Menyiapkan Pekerjaan Perakitan 1. Aman, rapih dan bersih dalam bekerja pada saat menyiapkan pekerjaan perakitan. 2. Teliti dan cermat dalam mengukur spesifikasi pekerjaan sesuai dengan kualitas yang ditetapkan/pesanan pelanggan. 3. Taat pada instruksi kerja sesuai dengan jenis pekerjaan.
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Industri Furniture Kayu Bagian Proses Produksi Dan Finishing Kode Modul C.310010.012.01 Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Perakitan Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 11 dari 22 BAB III MENGERJAKAN PERAKITAN A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Mengerjakan Perakitan 1. Penjelasan tentang Mesin perakitan Mesin perakit mebel merupakan peralatan yang digunakan dalam industri perkayuan (mebel) untuk melakukan proses perakitan produk, bagian dari pekerjaan mebel. Mesin ini digunakan karena memiliki karena lebih efisiens dalam melakukan pekerjaan perakitan mebel. 2. Penjelasan tentang Gambar kerja/instruksi kerja Gambar teknis, juga dikenal sebagai gambar kerja, adalah disiplin akademis untuk menciptakan standar teknis gambar oleh arsitek, desainer interior, perancang, insinyur desain, dan profesional terkait. Standar dan konvensi untuk tata letak, ketebalan baris, ukuran teks, simbol, proyeksi melihat, geometri deskriptif, dimensi, dan notasi yang digunakan untuk membuat gambar yang idealnya ditafsirkan hanya satu cara.
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Industri Furniture Kayu Bagian Proses Produksi Dan Finishing Kode Modul C.310010.012.01 Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Perakitan Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 12 dari 22 Gambar kerja, secara gampang, adalah gambar acuan yang digunakan untuk merealisasikan antara ide ke dalam wujud fisik. Gambar kerja harus dipahami oleh semua personel yang terlibat dalam proses pembangunan fisik. Gambar kerja pun terdiri dari berbagai unsur, yang memuat informasi mengenai dimensi, bahan, dan warna. Dalam prosesnya, pelaksana lapangan akan meminta gambar kerja kepada arsitek untuk digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan. Mulai dari nol, sampai finish. Gambar kerja akan membantu pelaksana untuk menciptakan wujud fisik sesuai dengan ide sang arsitek. Dengan bantuan gambar kerja, sang arsitek tidak perlu untuk mengawasi setiap detail dari semua unsur pembangunan, karena akan menyita waktu dan tidak efisien. Maka dari itu, gambar kerja harus bisa dibaca dan dipahami oleh pelaksana kerja. 3. Cara memasang Komponen/produk pada mesin perakitan Furniture dengan konstruksi knock down tidak sepenuhnya melalui proses ini. Ada kemungkinan beberapa komponen perlu dirakit sebelum finishing, ada pula hanya dirakit setelah proses finishing. Secara umum proses perakitan dilakukan sebelum finishing agar pada saat komponen sudah halus tidak akan lagi cacat karena goresan. Perakitan menjadi salah satu kunci kualitas produk terutama pada kekuatan dan daya tahan produk. Proses ini memerlukan kesabaran agar penggunaan lem sangat tepat dan tidak terlalu berlebihan. Selain itu pula kualitas sambungan (rapat/terbuka) hanya akan bisa diperbaiki di proses ini. Contoh Gambar Kerja
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Industri Furniture Kayu Bagian Proses Produksi Dan Finishing Kode Modul C.310010.012.01 Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Perakitan Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 13 dari 22 Dari keseluruhan proses furniture, perakitan merupakan salah proses yang relatif panjang dan rumit. Untuk produk yang 'fixed', pemasangan hardware juga menjadi bagian dari proses perakitan terutama untuk pemasangan engsel, kunci, dan alat pengikat lainnya. Kontrol laci, pintu, kestabilan, dan fungsi produk. Di area perakitan, masalah laci dan pemasangan pintu harus dikerjakan secara sempurna. Tidak perlu lagi ada proses perbaikan setelah keluar dari ruang perakitan. Untuk produk kursi misalnya, kursi harus sudah dalam keadaan terakit kuat dan stabil (tidak goyang) sebelum memasuki ruang finishing. Untuk memenuhi standar kualitas tersebut akan banyak proses tambahan pada saat perakitan. 4. Penjelasan tentang Sambungan komponen/produk Sambungan komponen sering disebut dengan Kerapatan antar komponen yang disambung dan akan membangun kekokohan sambungan tersebut, selain untuk memenuhi unsur kerapihan/estetika. Ketidakrapatan sambungan disebabkan ukuran pen/purus tidak sesuai dengan lubangnya. Jika ini terjadi, perbaiki pen/purusnya menggunkan pahat. Pen yang terlalu longgar juga tidak diperkenankan, karena sambungan akan lemah terhadap beban, terutama apabila mebel tersebut menerima goyangan yang berulang-ulang. Apabila sudah terlanjur demikian, lebih baik ganti komponen mebel dengan yang baru. Setelah masing-masing segmen dirakit, gabungkan segmen-segmen tersebut, rakit diatas permukaan lantai yang datar. Gunakan klem untuk membantu merapatkan segmen-segmen yang dirakit. Cek kesikuan dan kerapatan sambungannya menggunakan siku.
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Industri Furniture Kayu Bagian Proses Produksi Dan Finishing Kode Modul C.310010.012.01 Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Perakitan Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 14 dari 22 Setelah mebel dirakit, dan diyakini semua syarat pada sambungan (siku dan rapat) terpenuhi, bongkar kembali komponen-komponennya. Lumuri setiap sambungan dengan lem kayu, lalu rakit seperti semula. Cek kembali kesikuan dan kerapatan sambungannya. Gunakan klem untuk merapatkan sambungan dan menjaga agar bentuk tidak berubah. Kemudian untuk memperkuat sambungan, gunakan paku, atau lebih baik lagi menggunakan pasak/dowel dari kayu/bambu dengan terlebih dahulu membuat lubang pasak denan bor tangan pada sambungan bersangkutan. Biarkan lem mengering, lalu lepaskan klem. Jika ada permukaan pada sambungan yang kurang rata, gunakan ketam untuk meratakannya. 5. Penjelasan tentang Spesifikasi gambar kerja/instruksi kerja Spesifikasi gambar kerja / instruksi kerja dibuat untuk memudahkan pelaksana kerja memahami produk yang akan dibuat. Spesifikasi gambar kerja/instruksi kerja harus sedetail mungkin untuk bias dipahami oleh pelaksana kerja, gambar kerja pada umumnya meliputi : - Gambar Tampak Atas - Gambar Tampak Samping kiri - Gambar Tampak Samping Kanan - Gambar Detail - Gambar Potongan dll 6. Komponen yang tidak memenuhi spesifikasi kualitas Komponen yang dihasilkan pada suatu produk mebel haruslah komponen yang memiliki kualitas seperti yang diingkan. Apabila suatu komponen cacat atau tidak memenuhi spesifikasi kualitas yang dilakukan melalui Uji kualitas (checking & Testing) melalui kontrol standar bentuk, dimensi, finishing, feedback dari pekerja maupun operator, tidak bisa untuk dipasarkan. 7. Komponen/produk hasil perakitan Untuk produk yang 'fixed', pemasangan hardware juga menjadi bagian dari proses perakitan terutama untuk pemasangan engsel, kunci, dan alat pengikat lainnya. Kontrol laci, pintu, kestabilan, dan fungsi produk. Di area perakitan, masalah laci dan pemasangan pintu harus dikerjakan secara sempurna. Tidak perlu lagi ada proses perbaikan setelah keluar dari ruang perakitan. Untuk produk kursi misalnya, kursi harus sudah dalam keadaan terakit kuat dan stabil (tidak goyang) sebelum memasuki ruang finishing. Untuk
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Industri Furniture Kayu Bagian Proses Produksi Dan Finishing Kode Modul C.310010.012.01 Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Perakitan Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 15 dari 22 memenuhi standar kualitas tersebut akan banyak proses tambahan pada saat perakitan. 8. Ketepatan ukuran dan sambungan Dalam suatu pekerjaan mebel, ketepatan ukuran menjadi hal yang wajib diperhatikan sehingga pada proses pemotongan bahan, pengerjaaan produk tidak terjadi kesalahan akibat adanya ukuran yang tidak jelas. Setelah ukuran dalam proses pengerjaan sudah tepat maka dalam proses penyambungan produk, sudah semakin mudah dilakukan karena ketelitian ukuran yang sudah dilakukan. 9. Cara menyusun Hasil kerja pada tempat yang ditentukan Hasil kerja atau produk yang dihasilkan selama pengerjaan mebel hendaknya disusun atau ditempatkan pada tempat yang sudah ditentukan sehingga tidak mengganggu pada pengerjaan produk yang sedang dikerjakan. 10. Cara menghitung Hasil Kerja sesuai jumlah yang dibutuhkan Hasil kerja atau produk yang dihasilkan yang telah ditempatkan ditempat yang sudah ditentukan hendaknya disusun berdasarkan jenis produk yang dihasilkannya sehingga memudahkan kita dalam melakukan penghitungan produk yang sudah dikerjakan dan produk yang belum diselesaikan. an B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Mengerjakan Perakitan 1. Menyetel (menyeting) Mesin perakitan sesuai spesifikasi gambar kerja/instruksi kerja. 2. Memasang Komponen/produk pada mesin perakitan dengan memperhatikan kesesuaian sambungan yang harus rata dan rapat. 3. Mengunci Sambungan komponen/produk yang telah rata dan rapat dengan bahan sesuai spesifikasi gambar kerja/instruksi kerja. 4. Menyortir untuk memperbaiki atau apkir (reject) Komponen yang tidak memenuhi spesifikasi kualitas sesuai instruksi kerja. 5. Memeriksa Komponen/produk hasil perakitan secara berkala untuk memastikan ketepatan ukuran dan sambungan. 6. Menyusun Hasil kerja pada tempat yang ditentukan. 7. Menghitung Hasil kerja disusun sesuai jumlah yang dibutuhkan. kan kebutuh an
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Industri Furniture Kayu Bagian Proses Produksi Dan Finishing Kode Modul C.310010.012.01 Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Perakitan Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 16 dari 22 C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Mengerjakan Perakitan 1. Aman, rapih dan bersih dalam bekerja pada saat mengerjakan perakitan. 2. Teliti dan cermat dalam mengukur spesifikasi kualitas sesuai instruksi kerja. 3. Taat pada instruksi kerja sesuai spesifikasi gambar kerja/instruksi kerja.
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Industri Furniture Kayu Bagian Proses Produksi Dan Finishing Kode Modul C.310010.012.01 Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Perakitan Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 17 dari 22 BAB IV MENYELESAIKAN PEKERJAAN PERAKITAN A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menyelesaikan Pekerjaan Perakitan 1. Catatan dan laporan Hasil kerja Catatan dan laporan hasil kerja yang sudah dicapai dalam proses pengerjaan produk mebel hendaknya dibuat dan sudah tersusun. Sehingga selama proses pengerjaan produk mebel kita bisa mengetahui waktu pengerjaan, bahan yang terpakai selama proses pengerjaan produk dan peralatan yang digunakan selama pengerjaan produk mebel tersebut. Hasil catatan dan laporan kerja tersebut disimpan sebagai dokumen atau data dalam pengerjaan produk mebel yang lainnya. 2. Masalah yang terkait dengan proses perakitan Masalah yang sering terjadi pada proses perakitan produk mebel biasanya kesikuan, kerapatan sambungan, kekuatan sambungan serta kerataan produk yang akan dihasilkan. 3. Bahan-bahan yang tidak digunakan Setelah produk yang dihasilkan sudah selesai dikerjakan, makan bahan yang tidak dapat dipergunakan sebaiknya dibuang pada tempat yang sudah ditentukan supaya tidak mengganggu pekerjaan yang lain dan supaya tempat kerja teratur dan bersih. 4. Bahan yang masih dapat digunakan Setelah produk yang dihasilkan sudah selesai dikerjakan, makan bahan yang masih dapat dipergunakan sebaiknya disimpan pada tempat yang sudah ditentukan supaya bila diperlukan dalam pengerjaan produk yang lain, maka bahan yang disimpan bisa dipergunakan kembali. 5. Cara membersihkan, merawat, dan menyimpan Mesin, peralatan dan perlengkapan Peralatan dan mesin hendaknya dibersihkan dari kotoran atau debu, diberikan pelapis pelumas agar terhindar dari karat/korosi. Peralatan dan mesin yang sudah dibersihkan disimpan pada tempatnya yang aman dan agar mudah dipergunakan kembali apabila diperlukan.
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Industri Furniture Kayu Bagian Proses Produksi Dan Finishing Kode Modul C.310010.012.01 Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Perakitan Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 18 dari 22 B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menyelesaikan Pekerjaan Perakitan 1. Mencatat dan melaporkan Hasil kerja ke atasan/bagian selanjutnya yang bertanggung jawab sesuai instruksi kerja. 2. Mengidentifikasi dan melaporkan Masalah yang terkait dengan proses perakitan keatasan/bagian yang bertanggung jawab. 3. Membuang Bahan-bahan yang tidak digunakan dengan cara dan pada tempat yang ditentukan. 4. Menyimpan Bahan yang masih dapat digunakan pada tempat yang telah ditentukan. 5. Membersihkan,merawat, dan menyimpan Mesin, peralatan dan perlengkapan pada tempatnya. C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Menyelesaikan Pekerjaan Perakitan 1. Aman, rapih dan bersih dalam bekerja pada saat menyelesaikan pekerjaan perakitan. 2. Teliti dan cermat dalam mengukur terkait dengan proses perakitan keatasan/bagian yang bertanggung jawab sesuai instruksi kerja. 3. Taat pada instruksi kerja.
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Industri Furniture Kayu Bagian Proses Produksi Dan Finishing Kode Modul C.310010.012.01 Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Perakitan Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 19 dari 22 DAFTAR PUSTAKA A. Dasar Perundang-undangan. 1. Undang-undang no 1 Tahun 1970 Pasal 14b tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 2. Permenaker No. 05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kriteria audit 6.4.4. B. Buku Referensi. 1. Bengkel Mebel dan Permasalahannya Majalah/Buletin, Prabu Wardono 2. Collins Complete Wood Worker’s Manual, Albert Jackson & David day C. Majalah/Buletin. 1. - D. Referensi Lainnya. 1. Browsing Internet.
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Industri Furniture Kayu Bagian Proses Produksi Dan Finishing Kode Modul C.310010.012.01 Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Perakitan Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 20 dari 22 DAFTAR ALAT DAN BAHAN A. Daftar Peralatan/Mesin. NO. Nama Peralatan/ Mesin Keterangan 1 Mesin Press Untuk di ruang praktek 2 Jig mall 3 Alat Stapler 4 Alat Paku Tembak 5 Mesin bor tangan 6 Kuas berbagai bentuk dan ukuran 7 Palu plastik/karet 8 Tang kombinasi 9 Catut 10 Clamp dalam berbagai ukuran 11 Mesin Kompresor 12 Alat Ukur (meteran,mistar baja,dll) B. Daftar Bahan. NO. Nama Bahan Keterangan 1 Kayu solid Setiap peserta 2 Papan laminasi (laminates board) 3 Manufactured board (mdf, partikel board, multi plywood) 4 Synthetic solids 5 Paku tembak dalam berbagai ukuran 6 Sekrup dalam berbagai ukuran 7 Isolasi kertas 8 Kain pembersih/Afal 9 Alat tulis kantor (ATK) 10 Oli dan minyak pelumas 11 Alat pelindung diri
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Industri Furniture Kayu Bagian Proses Produksi Dan Finishing Kode Modul C.310010.012.01 Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Perakitan Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 21 dari 22 LAMPIRAN
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Industri Furniture Kayu Bagian Proses Produksi Dan Finishing Kode Modul C.310010.012.01 Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Perakitan Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 22 dari 22 DAFTAR PENYUSUN MODUL NO. Nama Profesi 1 Anggiat P Ritonga, ST Instruktur Muda Kejuruan Bangunan 2