The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Romlan syafei, 2024-05-30 10:28:12

PTT PENGKIN KEPSEK

PTT PENGKIN KEPSEK

Dalam kegiatan Pengembangan Kompetensi, Kepala Sekolah akan mengumpulkan bukti dukung dari Rencana Hasil Kerja (RHK) yang sudah direncanakan sebelumnya. Bukti dukung akan sesuai dengan RHK yang dipilih pada saat perencanaan. ● Bukti dukung berbeda-beda tergantung dari RHK yang sudah disetujui ● Predikat Kinerja tidak dihitung berdasarkan lengkapnya Bukti Dukung untuk Pengembangan Kompetensi. Bukti Dukung berfungsi untuk pertimbangan atasan. 51


1. Untuk memulai mengumpulkan hasil kegiatan dari Pengembangan Kompetensi, klik Kumpulkan 1 52


2. Anda dapat melihat status dari bukti dukung dari setiap RHK yang sudah diajukan. 3. Apabila ada RHK dengan status belum dikumpulkan, klik Kumpulkan untuk memulai mengunggah bukti dukung di Pengelolaan Kinerja 2 3 53


4. Klik Unggah untuk memulai mengunggah dokumen bukti dukung pada kegiatan yang sudah dilaksanakan 4 54


5. Klik Unggah Dokumen atau Ambil Karya a. Pilih Unggah Dokumen dari laptop atau Komputer apabila bukti dukung tersimpan pada perangkat Anda b. Pilih Ambil dari Bukti Karya apabila Anda mengerjakan kegiatannya pada PMM 5 ab 55


6. Apabila sudah terunggah, Anda dapat meninjau kembali bukti dukung dengan klik Cek 7. Atau Anda dapat klik Hapus dan menggantinya dengan dokumen yang lain. Anda dapat menghapus dokumen sebelum mengumpulkannya ke atasan 8. Apabila dokumen sudah lengkap, klik Kumpulkan 6 7 8 56


Apabila Bukti Dukung dari Pengembangan Kompetensi sudah dikumpulkan, status akan berubah menjadi Sudah Dikumpulkan dan bukti Pengembangan Kompetensi dapat langsung dilihat oleh atasan. 57


2.3 MELIHAT INDIKATOR PERILAKU KERJA


Anda dapat meninjau kembali pilihan indikator yang difokuskan pada Perilaku Kerja pada saat perencanaan. Harapannya, Bapak Ibu Kepala Sekolah dapat melaksanakan nilai-nilai tersebut selama masa Pengelolaan Kinerja. 1. Untuk meninjau kembali pilihan indikator Anda, klik Cek 1 61


Anda dapat melihat indikatorindikator yang difokuskan pada setiap aspek pada halaman ini. 62


Mulai akses Pengelolaan Kinerja di Platform Merdeka Mengajar, sekarang! Pahami alur dan penggunaan fitur Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah di: Pelajari lebih lanjut 63 https://linktr.ee/pengelolaankinerjapmm https://linktr.ee/pengelolaankinerjaKS Pengelolaa n Kinerja Guru Pengelolaa n Kinerja Kepala Sekola Gunakan tautan ini untuk mendapatkan informasi faktual dari Kemendikbudristek


L1 Indikator dan Target Perilaku Lampiran penjelasan Indikator dan Fokus Perilaku pada Praktik Kinerja


Presentasi visi-misi satuan pendidikan Indikator Keberhasilan: Tingkat upaya mengkomunikasikan visi-misi dan prioritas satuan pendidikan yang berpusat pada peningkatan kualitas pembelajaran. Target Perilaku Perilaku yang Dianjurkan Perilaku yang Dihindari Kepala Sekolah mempresentasikan visi-misi sekolah secara konkret, terstruktur, dan mudah dipahami ● Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti termasuk dalam menjelaskan istilah kompleks yang digunakan ● Menyusun materi presentasi secara logis dan terstruktur, dengan alur yang mudah diikuti ● Memberikan contoh atau situasi nyata yang relevan dengan keseharian untuk menjelaskan visi-misi sekolah ● Menggunakan istilah yang kompleks dan abstrak tanpa disertai penjelasan yang mudah dipahami ● Menyampaikan terlalu banyak informasi yang tidak terkait langsung dengan visi misi sekolah ● Mempresentasikan visi misi dengan mengabaikan tingkat pemahaman dan sudut pandang audiens Kepala Sekolah melibatkan audiens sepanjang presentasi yang meliputi perhatian, interaksi, dan respon aktif ● Mengajukan pertanyaan yang merangsang pemikiran dan diskusi untuk mendorong partisipasi aktif dari audiens ● Menyediakan kesempatan bagi audiens untuk memberikan komentar atau pertanyaan, mendorong dialog dua arah ● Menyesuaikan gaya presentasi berdasarkan umpan balik non-verbal dari audiens, seperti ekspresi wajah atau bahasa tubuh, untuk menjaga keterlibatan mereka ● Berbicara tanpa henti tanpa memberikan kesempatan bagi audiens untuk berinteraksi atau merespon ● Tidak memperhatikan atau mengabaikan sinyal non-verbal dari audiens yang mungkin menunjukkan kebosanan atau kebingungan ● Tidak menyertakan aktivitas interaktif seperti polling, diskusi kelompok, atau aktivitas partisipatif lainnya Kepala Sekolah mengajak audiens untuk beraksi sesuai peran dan tanggung jawab masing-masing ● Menjelaskan tindakan konkret yang bisa diambil oleh audiens sesuai dengan peran dan tanggung jawab mereka untuk mendukung visi-misi sekolah ● Menunjukkan bagaimana tindakan tersebut akan berkontribusi pada peningkatan kualitas pembelajaran dan manfaat yang akan dirasakan oleh sekolah dan siswa ● Menggunakan kata-kata yang menginspirasi dan memotivasi audiens untuk terlibat aktif dalam mewujudkan visi-misi sekolah ● Menyampaikan tindakan yang bersifat normatif tapi tidak konkret dan spesifik yang diharapkan dari audiens ● Menyampaikan ajakan beraksi yang terlalu berat atau tidak realistis bagi audiens ● Mengkomunikasikan ajakan beraksi dengan nada menuntut, bukan menginspirasi audiens untuk bertindak demi masa depan siswa 66


Presentasi program satuan pendidikan Indikator Keberhasilan: Tingkat upaya melakukan presentasi persuasif tentang program sekolah berbasis data dan berpusat pada peningkatan kualitas pembelajaran. Target Perilaku Perilaku yang Dianjurkan Perilaku yang Dihindari Kepala Sekolah menyampaikan informasi dengan tepat, mudah dipahami, dan relevan dengan peningkatan pembelajaran ● Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti termasuk dalam menjelaskan istilah kompleks yang digunakan ● Menyoroti detail penting dari program sekolah yang berkaitan langsung dengan peningkatan kualitas pembelajaran ● Menjelaskan bagaimana program tersebut relevan dan mendukung tujuan umum sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran ● Menggunakan istilah yang kompleks dan abstrak tanpa disertai penjelasan yang mudah dipahami ● Menyampaikan semua detail program sehingga tidak terlihat hubungan antara program dengan peningkatan kualitas pembelajaran ● Gagal menghubungkan program dengan tujuan keseluruhan sekolah atau manfaatnya bagi proses pembelajaran Kepala Sekolah menggunakan data yang relevan untuk mendukung efektivitas program sekolah ● Melakukan analisis data yang objektif dan akurat untuk menjelaskan pentingnya program sekolah ● Menyajikan data dan temuan dalam format yang jelas dan mudah dimengerti, seperti melalui grafik, tabel, atau infografis ● Menunjukkan hasil analisis data dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah, khususnya peningkatan kualitas pembelajaran ● Menganalisis data dengan cara yang tidak tepat atau tidak mendukung pentingnya program sekolah ● Membanjiri audiens dengan terlalu banyak data atau informasi teknis yang sulit dipahami ● Gagal menunjukkan bagaimana data dan bukti yang disajikan secara langsung berhubungan dengan peningkatan kualitas pembelajaran Kepala Sekolah melibatkan audiens sepanjang presentasi yang meliputi perhatian, interaksi, dan respon aktif ● Mengajukan pertanyaan yang merangsang pemikiran dan diskusi untuk mendorong partisipasi aktif dari audiens ● Menyediakan kesempatan bagi audiens untuk ● Berbicara tanpa henti tanpa memberikan kesempatan bagi audiens untuk berinteraksi atau merespon ● Tidak memperhatikan atau mengabaikan sinyal non67


Menceritakan praktik baik kepemimpinan pembelajaran Indikator Keberhasilan: Tingkat upaya mendokumentasikan praktik baik kepemimpinan dan menceritakannya pada komunitas belajar kepala sekolah sebagai upaya peningkatan kualitas pembelajaran dalam lingkup lebih luas. Target Perilaku Perilaku yang Dianjurkan Perilaku yang Dihindari Kepala Sekolah menunjukkan dokumentasi praktik baik yang relevan dan berdampak pada kepemimpinan pembelajaran ● Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti termasuk dalam menjelaskan istilah kompleks yang digunakan ● Menyoroti detail penting dari program sekolah yang berkaitan langsung dengan peningkatan kualitas pembelajaran ● Menjelaskan bagaimana program tersebut relevan dan mendukung tujuan umum sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran ● Menggunakan istilah yang kompleks dan abstrak tanpa disertai penjelasan yang mudah dipahami ● Menyampaikan semua detail program sehingga tidak terlihat hubungan antara program dengan peningkatan kualitas pembelajaran ● Gagal menghubungkan program dengan tujuan keseluruhan sekolah atau manfaatnya bagi proses pembelajaran Kepala Sekolah menyampaikan informasi dengan tepat, mudah dipahami, dan relevan dengan peningkatan pembelajaran ● Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti termasuk dalam menjelaskan istilah kompleks yang digunakan ● Menyoroti detail penting praktik baik kepemimpinan pembelajaran yang berkaitan langsung dengan peningkatan kualitas pembelajaran ● Menjelaskan bagaimana praktik baik kepemimpinan pembelajaran tersebut relevan dan mendukung tujuan umum sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran ● Menggunakan istilah yang kompleks dan abstrak tanpa disertai penjelasan yang mudah dipahami ● Menyampaikan semua detail praktik baik kepemimpinan pembelajaran sehingga tidak terlihat hubungan antara program dengan peningkatan kualitas pembelajaran ● Gagal menghubungkan praktik baik kepemimpinan pembelajaran dengan tujuan keseluruhan sekolah atau manfaatnya bagi proses pembelajaran Kepala Sekolah melibatkan audiens sepanjang presentasi yang meliputi perhatian, interaksi, dan respon aktif ● Mengajukan pertanyaan yang merangsang pemikiran dan diskusi untuk mendorong partisipasi aktif dari audiens ● Menyediakan kesempatan bagi audiens untuk memberikan komentar atau pertanyaan, mendorong dialog dua arah ● Menyesuaikan gaya presentasi berdasarkan umpan balik non-verbal dari audiens, seperti ekspresi wajah atau bahasa tubuh, untuk menjaga keterlibatan mereka ● Berbicara tanpa henti tanpa memberikan kesempatan bagi audiens untuk berinteraksi atau merespon ● Tidak memperhatikan atau mengabaikan sinyal non-verbal dari audiens yang mungkin menunjukkan kebosanan atau kebingungan ● Tidak menyertakan aktivitas interaktif seperti polling, diskusi kelompok, atau aktivitas partisipatif lainnya 68


Memandu perencanaan pembelajaran Indikator Keberhasilan: Tingkat upaya memandu pertemuan perencanaan program dan anggaran sekolah berbasis data yang berpusat pada peningkatan kualitas pembelajaran. Target Perilaku Perilaku yang Dianjurkan Perilaku yang Dihindari Kepala Sekolah memimpin diskusi dengan fokus pada pencapaian tujuan yang ditetapkan secara efektif dan efisien ● Mendengarkan kontribusi peserta dengan seksama dan merespons atau menindaklanjutinya secara konstruktif ● Fasilitasi Diskusi: Mengarahkan diskusi agar tetap fokus pada tujuan pertemuan dan mendorong partisipasi dari semua peserta ● Memberikan ringkasan yang jelas dari hasil pertemuan dan tindak lanjut yang diperlukan ● Datang ke pertemuan tanpa persiapan yang memadai, termasuk kekurangan agenda yang jelas ● Mendominasi percakapan dan tidak memberi kesempatan kepada peserta lain untuk berkontribusi ● Mengizinkan pertemuan berlangsung terlalu lama atau tidak selesai tepat waktu Kepala Sekolah menggunakan hasil analisis data sebagai dasar pengambilan keputusan terkait rencana pembelajaran ● Memperhatikan konteks dimana data dikumpulkan dan dianalisis untuk memastikan relevansi dan keakuratannya ● Mengkomunikasikan temuan dan data secara jelas kepada semua pemangku kepentingan terkait ● Mengevaluasi keputusan yang dibuat dan bersedia menyesuaikan rencana berdasarkan data baru atau tren yang muncul ● Membuat keputusan penting tanpa dasar data yang solid atau hanya berdasarkan intuisi ● Tidak berbagi atau menjelaskan data yang relevan dengan anggota tim atau pemangku kepentingan lainnya ● Menolak untuk merevisi keputusan meskipun data baru menunjukkan kebutuhan untuk perubahan atau penyesuaian Kepala Sekolah memandu penetapan kriteria dan ● Mendefinisikan kriteria yang spesifik, realistis, dan dapat diukur untuk monitoring efektivitas ● Menetapkan kriteria yang tidak jelas, tidak terukur, atau tidak realistis sehingga sulit untuk 69


Refleksi pengelolaan kurikulum satuan pendidikan Indikator Keberhasilan: Tingkat upaya memandu refleksi pelaksanaan kurikulum satuan pendidikan yang berpusat pada peningkatan kualitas pembelajaran. Target Perilaku Perilaku yang Dianjurkan Perilaku yang Dihindari Kepala Sekolah memandu refleksi mendalam termasuk membicarakan umpan balik dari warga sekolah secara terbuka ● Terbuka dalam mengakui kesulitan yang dihadapi dan menganalisisnya secara mendalam untuk memahami penyebab dan dampaknya ● Melakukan refleksi secara jujur dan objektif, tanpa menyalahkan atau membuat justifikasi yang tidak perlu ● Mencari contoh spesifik dari pengalaman atau situasi tertentu untuk mendukung refleksi ● Menghindari atau menolak membahas kesulitan yang dihadapi, sehingga peluang untuk belajar dari pengalaman terlewat ● Hanya melakukan refleksi yang bersifat permukaan tanpa mengeksplorasi masalah secara lebih mendalam, termasuk menyalahkan keadaan atau kondisi sarana prasarana ● Menolak untuk melihat dari perspektif orang lain atau mempertimbangkan pendapat yang berbeda Kepala Sekolah menunjukkan keterlibatan warga sekolah dalam refleksi pelaksanaan kurikulum ● Menjelaskan cara pelibatan warga sekolah yang mudah dan realistis serta hasil umpan balik spesifik dari warga sekolah terhadap kurikulum sekolah ● Menerima umpan balik dari warga sekolah dengan sikap terbuka dan merespon secara konstruktif untuk peningkatan kualitas pembelajaran ● Menghargai dan mempertimbangkan berbagai sudut pandang dari warga sekolah termasuk dari kelompok minoritas dalam proses refleksi.pengelolaan kurikulum sekolah ● Menjelaskan umpan balik dari warga sekolah secara umum dan tidak menjelaskan cara mendapatkannya ● Bersikap defensif terhadap umpan balik dari warga sekolah termasuk bersikukuh dengan pendapatnya sendiri dan menyalahkan keadaan ● Mengabaikan umpan balik dari warga sekolah termasuk menghindari pembicaraan tentang kesulitan dan perbedaan sudut pandang 70


(Lanjutan) Refleksi pengelolaan kurikulum satuan pendidikan Indikator Keberhasilan: Tingkat upaya memandu refleksi pelaksanaan kurikulum satuan pendidikan yang berpusat pada peningkatan kualitas pembelajaran. Target Perilaku Perilaku yang Dianjurkan Perilaku yang Dihindari Kepala Sekolah menunjukkan kesediaan melakukan adaptasi/pembaharuan kurikulum berdasarkan refleksi warga sekolah ● Menunjukkan sikap terbuka dan kesediaan untuk menerima penyesuaian konsep dan pelaksanaan kurikulum berdasarkan hasil refleksi ● Mempertimbangkan pilihan adaptasi dan pembaharuan kurikulum dengan meminta masukan untuk analisis kelebihan dan kelemahan setiap pilihan ● Menerapkan perubahan atau pembaharuan kurikulum secara bertahap dan sistematis, memastikan transisi yang mulus bagi warga sekolah ● Menunjukkan keengganan untuk menerima perubahan, meskipun ada bukti yang menunjukkan kebutuhan untuk adaptasi terhadap kurikulum ● Menetapkan perubahan atau pembaharuan kurikulum secara terburu-buru tanpa analisis dan perencanaan yang memadai ● Mengabaikan dampak pembaharuan kurikulum pada peserta didik, guru, orangtua dan pengelolaan pembelajaran secara keseluruhan 71


Aktivasi kegiatan komunitas belajar Indikator Keberhasilan: Tingkat upaya mengomunikasikan arahan untuk memotivasi guru aktif terlibat dalam kegiatan komunitas belajar yang berpusat pada peningkatan kualitas pembelajaran. Target Perilaku Perilaku yang Dianjurkan Perilaku yang Dihindari Kepala Sekolah menyampaikan informasi dengan tepat, mudah dipahami, dan relevan dengan peningkatan pembelajaran ● Memilih kata-kata yang jelas dan mudah dipahami untuk mengkomunikasikan informasi tentang komunitas belajar ● Menyusun informasi dengan urutan yang logis dan mudah diikuti ● Menjelaskan tujuan dan manfaat komunitas belajar dari sudut pandang dan kepentingan guru serta dampaknya pada peningkatan kualitas pembelajaran ● Menggunakan bahasa atau istilah yang terlalu teknis atau jargon tanpa penjelasan yang mudah dipahami ● Menyampaikan informasi secara acak atau tanpa struktur yang jelas ● Menjelaskan tujuan dan manfaat komunitas belajar sebatas dari sudut pandang regulasi dan kepentingan satuan pendidikan Kepala Sekolah menggunakan data yang relevan untuk mendukung efektivitas komunitas belajar ● Melakukan analisis data yang objektif dan akurat untuk menjelaskan pentingnya komunitas belajar ● Menyajikan data dan temuan dalam format yang jelas dan mudah dimengerti, seperti melalui grafik, tabel, atau infografis ● Menunjukkan cerita praktik baik sebagai bukti efektivitas komunitas belajar dalam peningkatan kualitas pembelajaran ● Menganalisis data dengan cara yang tidak tepat atau tidak mendukung pentingnya komunitas belajar ● Membanjiri audiens dengan terlalu banyak data atau informasi teknis yang sulit dipahami ● Menunjukkan praktik baik yang tidak relevan dengan peran komunitas belajar dalam peningkatan kualitas pembelajaran Kepala Sekolah melibatkan audiens sepanjang presentasi yang meliputi perhatian, interaksi, dan respon aktif ● Mengajukan pertanyaan yang merangsang pemikiran dan diskusi untuk mendorong partisipasi aktif dari audiens ● Menyediakan kesempatan bagi audiens untuk memberikan komentar atau pertanyaan, mendorong ● Berbicara tanpa henti tanpa memberikan kesempatan bagi audiens untuk berinteraksi atau merespon ● Tidak memperhatikan atau mengabaikan sinyal nonverbal dari audiens yang mungkin menunjukkan 72


Siklus peningkatan kualitas praktik pembelajaran Indikator Keberhasilan: Tingkat upaya melakukan persiapan observasi kelas, pelaksanaan observasi kelas, diskusi tindak lanjut dan refleksi tindak lanjut untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Target Perilaku Perilaku yang Dianjurkan Perilaku yang Dihindari Kepala Sekolah memandu Diskusi Persiapan observasi kinerja guru secara terbuka dan realistis dengan peningkatan kinerja ● Mendiskusikan Target Perilaku yang relevan dengan indikator kinerja serta realistis untuk dipraktikkan dan ditingkatkan kualitasnya oleh guru ● Mendiskusikan rencana pembelajaran yang sesuai kebutuhan guru, dan realistis dilakukan ● Mendiskusikan rencana observasi kinerja yang relevan dengan rencana pembelajaran serta realistis dilakukan ● Menuntut Target Perilaku yang banyak dan pada level yang sulit dipraktikkan oleh guru ● Membiarkan guru memilih sendiri rencana pembelajaran, tanpa memberi arahan dan umpan balik ● Menetapkan standar perilaku yang harus dilakukan guru dengan mengabaikan konteks rencana pembelajaran Kepala Sekolah melaksanakan Observasi Kinerja guru secara efektif dengan menetapkan rating berdasarkan bukti perilaku ● Memastikan lingkungan observasi nyaman dan mendukung, meminimalisir gangguan untuk pengamatan yang efektif ● Mencatat perilaku-perilaku kunci yang relevan dengan kriteria observasi kinerja ● Menetapkan rating observasi kinerja yang realistis berdasarkan bukti-bukti yang tercatat ● Membiarkan lingkungan observasi yang menegangkan atau banyak gangguan ● Membuat catatan perilaku yang bersifat normatif dan umum atau tidak spesifik ● Menetapkan rating observasi yang berlebihan berdasarkan kesan umum yang didapatkan Kepala Sekolah memandu Diskusi dan Refleksi Tindak Lanjut secara terbuka dan realistis dengan peningkatan kinerja ● Menggunakan teknik pertanyaan dan diskusi yang menumbuhkan keberanian guru mengakui kesulitan yang dialaminya ● Mendiskusikan kesepakatan tujuan dan rencana belajar yang relevan dengan kesulitan guru serta realistis dilakukan ● Menunjukkan komunikasi yang bersifat normatif sehingga guru ragu-ragu dalam melakukan refleksi ● Mendikte atau membiarkan guru menetapkan tujuan dan rencana belajar untuk peningkatan kinerjanya ● Memberikan nasihat yang bersifat normatif tapi tidak spesifik menyebutkan perilaku yang perlu diperbaiki 73


Refleksi program pengembangan kompetensi guru Indikator Keberhasilan: Tingkat upaya memandu refleksi pelaksanaan program pengembangan kompetensi guru yang berpusat pada peningkatan kualitas pembelajaran. Target Perilaku Perilaku yang Dianjurkan Perilaku yang Dihindari Kepala Sekolah memandu refleksi mendalam termasuk membicarakan kesulitan dalam pengembangan kompetensi guru ● Terbuka dalam mengakui kesulitan yang dihadapi dan menganalisisnya secara mendalam untuk memahami penyebab dan dampaknya ● Melakukan refleksi secara jujur dan objektif, tanpa menyalahkan atau membuat justifikasi yang tidak perlu ● Mencari contoh spesifik dari pengalaman atau situasi tertentu untuk mendukung refleksi ● Menghindari atau menolak membahas kesulitan yang dihadapi, sehingga peluang untuk belajar dari pengalaman terlewat ● Hanya melakukan refleksi yang bersifat permukaan tanpa mengeksplorasi masalah secara lebih mendalam, termasuk menyalahkan keadaan atau kondisi sarana prasarana ● Menolak untuk melihat dari perspektif orang lain atau mempertimbangkan pendapat yang berbeda Kepala Sekolah melibatkan guru dalam memberikan umpan balik termasuk terhadap jenis dan besaran dukungan ke guru ● Membangun suasana pertemuan yang nyaman dan terbuka bagi siapa saja untuk menyampaikan umpan balik ● Aktif mendorong guru untuk memberikan umpan balik tentang program pengembangan kompetensi ● Menerima dan menanggapi umpan balik dari guru secara konstruktif dan menggunakannya untuk perbaikan program ● Membiarkan suasana pertemuan yang menegangkan dan kaku sehingga melahirkan keraguan menyampaikan umpan balik ● Mengabaikan atau tidak menghargai umpan balik yang diberikan oleh guru ● Tidak memperhatikan atau menanggapi kebutuhan spesifik dan dukungan yang dibutuhkan oleh guru 74


Click to View FlipBook Version