TUGAS MEMBUAT FLIPBOOK INTERAKTIF Oleh YUNITA SAFITRI Nim: 2281130773 Mata Kuliah Desain Pembelajaran Interaktif PAI Berbasis Digital Mahasiswa Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYEH NURJATI CIREBON Tahun 2023
Sujud Sahwi, Sujud Syukur, dan Sujud Tilawah Sumber: harakah.id 1 PELAJARAN
MUTIARA HIKMAH “Dan semua sujud kepada Allah baik yang di langit maupun yang di bumi, baik dengan kemauan sendiri maupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayang mereka , pada waktu pagi dan petang hari.” (Q.S. Ar-Ra’d/13: 15) Sumber: www.freepik.com
APERSEPSI • Apa yang dimaksud dengan sujud? Sujud adalah gerakan berlutut dengan cara meletakkan dahi,hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung kaki ke lantai sambil membaca tasbih. Sujud adalah bentuk kepatuhan, ketaatan, dan ketundukan manusia kepada sang Pencipta, yaitu Allah Swt. Terdapat dua bentuk sujud, ada sujud yang dilakukan di dalam shalat dan ada pula yang dikerjakan di luar shalat. Semua tuntunan sujud yang terdapat di dalam maupun di luar shalat tersebut telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw. Beberapa jenis sujud yang diajarkan oleh beliau, antara lain sujud sahwi, sujud syukur, dan sujud tilawah. Sumber: pixabay.com Sujud Sahwi, Sujud Syukur, dan Sujud Tilawah
Hal-hal yang menyebabkan sujud sahwi ada empat, yaitu sebagai berikut: 1. Kelebihan (az-ziyādah) dalam rakaat shalat. 2. Kekurangan (an-naqs) dalam rakaat shalat. 3. Ragu-ragu (asy-syak) dalam bilangan rakaat shalat. 4. Lupa melaksanakan sunnah ab’ad (duduk tasyahud awal, membaca tasyahud awal, membaca shalawat Nabi pada tasyahud awal, membaca shalawat atas keluarga Nabi pada tasyahud akhir, dan membaca qunut Subuh bagi yang melakukannya). PENDALAMAN MATERI A. Sujud Sahwi Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan dengan tujuan untuk menambal kekurangan atau kelebihan dalam shalat karena lupa atau lalai tanpa harus mengulangi shalat tersebut dari awal. 1 Pengertian sujud sahwi
PENDALAMAN MATERI A. Sujud Sahwi Sujud sahwi dilakukan dengan cara bersujud dua kali sebagaimana sujud pada umumnya. Niatnya di dalam hati, lalu mengerjakan dua kali sujud. Jika seseorang baru mengetahui kealpaannya setelah salam, maka sujud dilakukan ketika ingat sekalipun di luar shalat. Namun, jika diketahui sebelum mengakhiri shalat (salam) maka dilakukan sebelum salam sebanyak dua kali. Sumber: www.freepik.com Beberapa bacaan sujud sahwi yang dapat diamalkan: َوبِ َح ْم ُهَّم َربَّنَا َّ ْي ُسْب ﴿رواه َحانَ َك الل ُهَّم ا ْغِف ْرِل ِد َك الل البخاري﴾ َّ Artinya: “Mahasuci Engkau, ya Allah Tuhan kami dan segala puji bagi-Mu. Ya Allah ampunilah aku.” (H.R. Bukhari) Bacaan versi 1 Bacaan versi 2 ْعلَى ﴿رواه مسلم﴾ َي ا ْْلَ ِ ُسْب َحا َن َرب Artinya: “Mahasuci Tuhanku yang Mahatinggi.” (H.R. Muslim) Bacaan versi 3 َوََل يَ ْس ُهْو ُم ُسْب َحا َن َم ْن ََل يَنَا Artinya: “Mahasuci Zat yang tidak mungkin tidur dan lupa.” 2 Tata Cara Sujud Tata Cara Sujud Sahwi
PENDALAMAN MATERI A. Sujud Sahwi Menurut Mazhab Hanafi, sujud sahwi hukumnya wajib. Jadi, jika seorang imam yang memimpin shalat jama’ah, atau seseorang yang shalat sendirian (munfarid) lupa akan jumlah rakaatnya maka ia wajib melakukan sujud sahwi. Jika tidak, ia dianggap berdosa. Adapun bagi makmum, ia harus mengikuti apa yang dilakukan imam. Mazhab Maliki menganggap sujud sahwi sebagai sunnah muakkadah. Artinya, sangat dianjurkan untuk dilakukan. Pendapat ini juga dipegang oleh mazhab Syafi’i. Selain itu, menurut mazhab Hanafi, kewajiban melakukan sujud sahwi jika memang waktunya tersedia. Artinya, jika seseorang melakukan salam dalam shalat Subuh bertepatan dengan terbitnya matahari atau jika salam dalam shalat Ashar bertepatan dengan memerahnya matahari maka kewajiban sujud sahwi menjadi gugur. Menurut Mazhab Hanbali, sujud sahwi hukumnya wajib. Namun, derajat kewajibannya terkadang dapat turun menjadi mandub (sunah), bahkan mubah (boleh-boleh saja). 3 Hukum Sujud Sahwi
PENDALAMAN MATERI B. Sujud Syukur Sujud syukur adalah sujud yang dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah Swt. Setelah menerima kenikmatan dan anugerah besar yang jarang terjadi, baik dialami perorangan atau beramai-ramai. Perintah untuk mensyukuri segala nikmat dan anugerah Allah Swt. terdapat dalam firman-Nya sebagai berikut. و ِت َوا ٰ م ٰ هِ يَ ْس ُج ُد َم ْن فِى ال َّس َو َّو ِّلِل ْر ِض َطْو ًعا َّو َكْر ًها ُهْم َْلَ ُ ل ٰ ِظل ِل ْ َٰل َصا غُ ُد ِو َوا ْ بِ ۩ ﴿الرعد: 15 ﴾ال Artinya: “Dan semua sujud kepada Allah baik yang di langit maupun yang di bumi, baik dengan kemauan sendiri maupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayang mereka, pada waktu pagi dan petang hari.” (Q.S. Ar-Ra’d/13: 15) 1 Pengertian Sujud Syukur
PENDALAMAN MATERI B. Sujud Syukur Kebanyakan ulama menganggap sujud syukur sebagai ibadah yang sama sperti shalat. Dengan demikian, sujud syukur baru dianggap sah jika dilakukan dalam keadaan suci, menutup aurat, menghadap kiblat, tidak bicara, dan bersujud seperti sujud dalam shalat. Niat Takbiratul ihram Sujud Salam Tata cara sujud syukur dari awal sampai akhir adalah sebagai berikut. 2 Tata Cara Sujud Syukur
PENDALAMAN MATERI B. Sujud Syukur “Dari Sa'd bin Abi Waggash R.A., ia berkata, ‘Kami pergi bersama Rasulullah Saw. dari Makkah menuju Madinah. Tatkala kami hampir dekat dengan ‘Azwara, beliau turun dari untanya kemudian mengangkat kedua tangannya, lalu berdoa kepada Allah sesaat. Kemudian beliau tersungkur sujud cukup lama. Setelah itu, beliau kembali bangun dan mengangkat kedua tangannya untuk berdoa beberapa saat, lalu sujud kembali. Beliau melakukannya sebanyak tiga kali. Kemudian Raulullah Saw. bersabda: 'Sesungguhnya aku meminta kepada Tuhanku untuk memberi syafaat kepada umatku, kemudian Dia memberikannya untuk sepertiga umatku, maka aku bersujud kepada Tuhanku sebagai wujud rasa syukur. Kemudian aku mengangkat kepalaku dan meminta untuk kedua kalinya, lalu Dia memberikannya kembali untuk sepertiga lainnya, maka aku sujud kembali. Kemudian aku mengangkat kepalaku dan meminta untuk ketiga kalinya, lalu Dia memberikannya kembali untuk sepertiga lainnya, maka aku sujud kembali." (H.R. Abu Daud) Kebanyakan ulama (jumhur ulama), seperti ulama mazhab Syafi’i dan Hanbali menganggap sujud syukur sebagai amalan sunah (mustahab). Salah satu riwayat hadits tentang sujud syukur. Sumber: www.freepik.com 3 Hukum Sujud Syukur
PENDALAMAN MATERI C. Sujud Tilawah “Dari Sa'd bin Abi Waggash R.A., ia berkata, ‘Kami pergi bersama Rasulullah Saw. dari Makkah menuju Madinah. Tatkala kami hampir dekat dengan ‘Azwara, beliau turun dari untanya kemudian mengangkat kedua tangannya, lalu berdoa kepada Allah sesaat. Kemudian beliau tersungkur sujud cukup lama. Setelah itu, beliau kembali bangun dan mengangkat kedua tangannya untuk berdoa beberapa saat, lalu sujud kembali. Beliau melakukannya sebanyak tiga kali. Kemudian Raulullah Saw. bersabda: 'Sesungguhnya aku meminta kepada Tuhanku untuk memberi syafaat kepada umatku, kemudian Dia memberikannya untuk sepertiga umatku, maka aku bersujud kepada Tuhanku sebagai wujud rasa syukur. Kemudian aku mengangkat kepalaku dan meminta untuk kedua kalinya, lalu Dia memberikannya kembali untuk sepertiga lainnya, maka aku sujud kembali. Kemudian aku mengangkat kepalaku dan meminta untuk ketiga kalinya, lalu Dia memberikannya kembali untuk sepertiga lainnya, maka aku sujud kembali." (H.R. Abu Daud) Sujud tilawah adalah sujud yang dilakukan karena membaca ayat-ayat sajdah di dalam Al-Qur’an, baik di dalam maupun di luar shalat. Sujud tilawah hukumnya sunah. Salah satu riwayat hadits tentang sujud tilawah. 1 Pengertian Sujud Tilawah
PENDALAMAN MATERI C. Sujud Tilawah Sujud tilawah dilakukan sebanyak satu kali ketika menjumpai ayat sajdah, baik di dalam maupun di luar shalat. Umumnya bacaan sujud tilawah sama seperti bacaan yang dibaca dalam sujud syukur, seperti: Memaca tasbih seperti dalam shalat biasa Membaca zikir syukur Membaca tasbih, tahmid, dan istigfar Sujud tilawah dapat dilakukan dalam beberapa keadaan, baik di dalam shalat maupun di luar shalat. Sujud tilawah ketika shalat sendirian Sujud tilawah ketika shalat berjamaah Sujud tilawah di luar shalat 2 Tata Cara Sujud Tilawah
Sujud Sahwi, Sujud Syukur, dan Sujud Tilawah 2. Sujud sahwi dilakukan karena kelebihan kekurangan, atau ragu dalam bilangan rakaat shalat, lupa mengerjakan tasyahud awal, dan khusus bagi pengiut mazhab Syafi’i karena lupa membaca qunut Subuh. 1. Kebanyakan ulama berpendapat bahwa hukum sujud sahwi, sujud syukur, dan sujud tilawah adalah sunah. 3. Sujud syukur dilakukan karena memperoleh nikmat, anugerah, atau terhindar dari bahaya. Sumber: www.freepik.com
Sumber: www.freepik.com 4. Kebanyakan ulama berpendapat bahwa sujud syukur harus dilakukan dalam keadaan suci, menutup aurat, dan menghadap kiblat. Namun, sebagian ulama tidak mempersyaratkan ketiga hal itu, dan menganggapnya sunah. 5. Hikmah sujud syukur, antara lain, memperoleh ketentraman batin, dan akan ditambahkan nikmat dari Allah Swt. Sujud Sahwi, Sujud Syukur, dan Sujud Tilawah
Sumber: www.freepik.com 6. Sujud tilawah dilakukan karena menjumpai (membaca atau mendengar) bacaan ayat sajdah. 7. Sujud tilawah dapat dilakukan di dalam dan di luar shalat ketika menjumpai ayat sajdah. Sujud Sahwi, Sujud Syukur, dan Sujud Tilawah