MAKALAH
Kepemimpinan Pendidikan
Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Pendidikan
Dosen Pengampu: Vannisa Aviana Melinda.M.Pd.
Disusun Oleh :
1. Karunia Nur Hafids Ananda (210103110134)
2. Alvin Luthfiana Muthoharoh (210103110145)
3. Isma Nur Salsabillah (210103110120)
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Maret,2022-2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan
inayah-Nya kepada kami semua sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Kepemimpinan Pendidikan ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan dengan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu kami
menyampaikan banyak-banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada banyak
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.
Malang, 23 Februari 2022
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................................... iii
BAB 1............................................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN .........................................................................................................................................................4
A. Latar Belakang..................................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................................................................................4
C. Tujuan ...................................................................................................................................................................5
BAB II ...........................................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN............................................................................................................................................................6
A. Pengertian Kepemimpinan Pendidikan.............................................................................................................6
B. Karakteristik Gaya Kepemimpinan Pendidikan ...............................................................................................8
C. Model – Model Kepemimpinan Pendidikan ...................................................................................................10
D. Fungsi Kepemimpinan Pendidikan.................................................................................................................14
BAB III........................................................................................................................................................................16
PENUTUP ...................................................................................................................................................................16
A. Kesimpulan.....................................................................................................................................................16
B. Saran...............................................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................................17
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepemimpinan (Leadership) merupakan salah satu yang sangat vital bagi
terlaksananya fungsi-fungsi manajemen. Pengertian umum pendidikan adalah kemampuan
dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong,
mengajak, menuntun, menggerahkan, dan kalau perlu memaksa orang atau kelompok agar
menerima pengaruh tersebut dan selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantu
tercapainya suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan.
Menurut Ralp M. Stogdill, kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan-
kegiatan kelompok yang diorganisis menuju kepada penentuan dan pencapaian
tujuan. Sondang P. Siagian, kepemimpinan merupakan motor atau daya penggerak dari
pada semua sumber-sumber, dan alat yang tersedia bagi suatu organisasi
Sedangkan “Pendidikan” mengandung arti dalam lapangan apa dan dimana
kepemimpinan itu berlangsung, dan sekaligus menjelaskan pula sifat atau ciri-ciri yang
harus dimiliki oleh kepemimpinan itu.Dengan demikian kepemimpinan pendidikan
merupakan kemampuan untuk menggerakan pelaksanaan pendidikan, sehingga tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kepemimpinan pendidikan ?
2. Bagaimana karateristik gaya kepemimpinan pendidikan ?
3. Apa saja model-model kepemimpinan pendidikan ?
4. Apa saja fungsi kepemimpinan pendidikan ?
4
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui penegertian kepemimpinan pendidikan
2. Untuk mengetahui karateristik gaya kepemimpinan pendidikan
3. Untuk mengetahui model-model kepemimpinan pendidikan
4. Untuk mengetahui funsi kepemimpinan pendidikan
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepemimpinan Pendidikan
Kepemimpinan merupakan gejala alamiah yang sudah berlangsung dalam perilaku
manusia sebagai makhluk berbudaya. Kepemimpinan dapat berlangsung dalam setiap
tempat dan keadaan. Kepemimpinan itu berlangsung dalam interaksi kepala sekolah
dengan pendidik, staf, dan anak didik dalam mencapai tujuan pendidikan di sekolah,
maka proses, kepemimpinan tersebut adalah kepemimpinan pendidikan (education
leadership).
Secara sederhana kepemimpinan merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang
untuk mempengaruhi orang lain (Makawimbang, 2012: 6). Hal ini berarti kepemimpinan
merupakan suatu kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar mengikuti
keinginan seorang pemimpin.
Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi
tertentu agar bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Menurut
Overton (2002: 3), kepemimpinan adalah kemampuan untuk memperoleh tindakan
pekerjaaan dengan penuh kepercayaan dan kerjasama. Dalam menjalankan
kepemimpinannya seorang pemimpin memiliki gaya-gaya sendiri. Pendapat Overton
menekankan fokus kepemimpinan terhadap kemampuan seseorang memperoleh tindakan
dari orang lain.
Pemimpin terkait dengan peran sebagai perancang dan melakukan perubahan. Di sini
kepemimpinan bukan menguasai atau memaksa, tetapi memajukan anggota. Selain itu,
kepemimpinan adalah memajukan perubahan, tetapi juga proses memimpin dapat
menolak perubahan memelihara sistrm sekolah dari kekuatan internal dan eksternal yang
menekan kepada perubahan yang tidak dinginkan.
Sebagai pemimpin pendidikan, maka kepala sekolah adalah tergolong pemimpin
resmi (formal leader) atau pemimpin sebagai kedudukan (status leader). Dalam
kedudukannya sebagai pemimpin yang resmi kepala sekolah diangkat dan ditetapkan
secara resmi sehingga dia bertanggung jawab dalam pengelolaan pengajaran, ketenagaan,
6
kesiswaan, gedung dan halaman (sarana prasarana), keuangan, serta hubungan lembaga
pendidikan dan masyarakat, di samping tugasnya dalam supervise pendidikan dan
pengajaran.
Berdasarkan pengerian dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan pendidikan yang
dijalankan oleh kepala sekolah atau pimpinan lembaga pendidikan lainnya mengandung
unsur-unsur, yaitu :
1. Proses memengaruhi para guru, pegawai, dan murid-murid, serta pihak
terkait(komite sekolah dan wali murid).
2. Pengaruh yang diberikan diamsukkan agar orang lain melakukan tindakan yang
diinginkan.
3. Berlangsung dalam organisasi sekolah untuk mengelola aktivitas belajara dan
mengajar.
4. Kepala sekolah diangkat secara formal oleh pejabat kependidikan atau yayasan
bidang pendidikan.
5. Tujuan yang akan dicapai melalui proses kepemimpinannya, yaitu tercapainya
tujuan pendidikan lulusan berkepribadian baik dan berkulitas tinggi.
6. Aktivitas kepemimpinan lebih banyak orientasi hubungan manusia daripada
mengatur sumber daya internal.1
Hal – hal yang menjadi pokok dalam kepemimpinan adalah :
1. Perilaku yang mengarahkan aktivitas
2. Aktivitas hubungan kekuasaan dengan anggota
3. Proses komunikasi dalam mengarahkan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan yang
spesifik
4. Interaksi antar personel untuk mencapai hasil yang dintentukan
5. Melakukan inisiatif dalam melakukan kegiatan dengan memelihara kepuasan kerja
6. Aktivitas organisasi untuk meningkatkan prestasi, dan sebagainya.2
Dalam pengembangan lembaga pendidikan, kepemimpinan pendidikan
mempunyai dua fungsi yaitu :
1 Syarifuddin. Kepemimpinan Pendidikan Akuntansi Pimpinan Pendidikan Pada Era Otonomi Daerah. 2019. Depok
: PT Rajagravindo Persada. Hal : 65-67.
2 Saiful Sagala. Administrasi Pendidikan Kontemporer. 2008. Bandung: Alfabeta. Hal:144.
7
1. Mengusahakan keaktifan organisasi pendidikan yang meliputi : adanya etos kerja
yang baik, manajemen terkelola dengan baik, mengusahakan tenaga pendidik yang
memiliki ekpetasi yang tertinggi, mengembangkan tenaga pendidik sebagai model
peran yang positif, memberikan perlakuan balikan positif pada anak didik,
menyediakan kondisi kerja yang baik bagi tenaga pendidik dan staf tata usaha,
memberikan tanggung jawab pada peserta didik, dan saling berbagi aktivitas antara
pendidik dan anak didik.
2. Mengusahakan lembaga pendidikan/sekolah berhasil (succesfull school) yang
meliputi: melaksanakn fungsi kepemimpinan dengan menempatkan implementasi
kurikulum sebagai tujuan utama, menekankan pada kualitas pengajaran dan
pembelajaran, memiliki tujuan yang jelas dan ekspetasi yang tinggi pada tenaga
pendidik dan peserta didik, mengembangkan iklim organisasi yang baik dan
kondusif,, mengelola pengembangan staf.3
B. Karakteristik Gaya Kepemimpinan Pendidikan
Kepemimpinan kepala sekolah berarti proses membina hubungan timbal balik
antara pemimpin dengan yang dipimpin dengan mengandalkan kemapuan komunikasi
interpersonal sehingga terjalin saling pengertian dan kerja sama interpersonel (seuai
tanggung jawab dan tugas) yang ditetapkan di sekolah. Pernanan interpersoanal ini sejalan
dengan berfungsinya pernana pengambilan keputusan dalam kegiatan seorang kepala
sekolah di samping peranan informasional (menyebarkan informasi sekolah) kepada para
anggpta organisaisi.
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab dalam peranannya
sebagaipemimpin pendidikan. Setiap kepala sekolah disyaratkan memiliki ketrampilan
yaitu :
1. Kemampuan mengorganisir dan membantu staf di dalam merumuskan
pengajaran di sekolah dalam brntuk program yang lengkap
2. Kemapuan untuk membangkitkan dan memupuk kepercayaan pada diri sendiri,
guru-guru, dan anggota staf sekolah lainnya.
3 Ara Hidayat dan Imam Machali. Pengelolaan Pendidikan, Konsep Prinsip, dan Aplikasi dalam Mengelola
Sekolah.2010. Bandung: Pustaka Educa. Hal: 83-84.
8
3. Kemampuan untuk membina dan memupuk kerja sama dalam memajukan serta
melaksanakan program-program supervise
4. Kemakpuan untuk mendorong dan membimbing guru-guru serta segenap staf
sekolah lainnya agar mereka dengan penuh kerelaan dan tanggung jawab
berpartisipasi aktif pada setiap usaha-usaha sekolah untuk mencapai tujuan –
tujuan sekolah yang diinginkan.4
Gaya kepemimpinan juga diarahkan sebagai pendekatan yang dilakukan oleh
pemimpin dalam memepengaruhi orang lain untuk melaksanakan kegiatannya bersama
atau dengan anggota-anggotanya. Gaya kepemimpinan dapat disesuaikan dengan situasi,
karena kepemimpinan pada dasarnya berhadapan dengan sejumlah situasi di dalam
berbagai karateistik kelompok dan gaya kepemimpinan bergantung atas situasi. Berbagai
jenis situasi menentukan jenis atau gaya kepemimpinan yang dikembangkan. Dalam hal
ini, variable situasi yang menjadi bidang khusus adalah iklim organisasi, tugas dan jenis
penugasan yang dikerjakan kelompok, serta tingkat kewenangan formal dan kekuasaan.
Gaya pimpinan yang berbeda memerlukan keadaan yang bebeda. Menurut Overton
para pemimpin memilki karateristik yang berbeda yaitu:
1. Kecerdasan, pemimpin cenderung memiliki intelegensi tinggi daripada
anggotanya. Hal ini tidak dimaksudkan peserta didik.
2. Kematangan social, pemimpin cenderung memilki kematangan emosional dan
memilki pengalaman social yang tinggi
3. Memilki motivasi dan orientasi prestasi, pemimpin ingin mencapai sesuatu, bila
mereka mencapai suatu tujuan, kemudian mereka mencari yang lain. Motivasi
mereka tidak biasanya bergantung atas kekuatan luar
4. Percaya diri dan keterampilan komunikasi yang baik, pemimpin cenderung
menggunakan kemampuan keterampilan komunikasi untuk menyuarakan
perasaan dan kerjasama timbal balik serta dukungan.
Kepemimpinan pendidikan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi,
mengkoordinir, dan menggerakkan orang-orang lain yang ada hubungannya dengan
4 Syarifuddin. Kepemimpinan Pendidikan Akuntansi Pimpinan Pendidikan Pada Era Otonomi Daerah. 2019.
Depok : PT Rajagravindo Persada. Hal: 67
9
pelaksanaan dan pengembangan pendidikan agar dapat dicapai tujuan pendidikan atau
sekolah yang efisien dan efektif dibutuhkan kepemimpinan yang efektif.
Ada tujuh karateristik kepemimpinan yang effektif yaitu:
1. Memiliki visi yang jelas
2. Memiliki harapan tinggi terhadap prestasi
3. Memprogramkan dan memberikan umpan balik yang positif dan knstruktif
4. Mendorong pemanfaatan waktu secara efisien
5. Mendayagunakan berbagai sumber belajar
6. Memanfaatkan kemajuan peserta didik baik secara individual maupun kelompok
7. Melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkesinambungan5
C. Model – Model Kepemimpinan Pendidikan
Model kepemimpinan yang dalam istilah lain disebut gaya kepemimpinan adalah pola
perilaku yang ditunjukkan dan diketahui oleh pihak lain ketika seorang pemimpin
mempengaruhi kegiatan orang lain.Model kepemimpinan juga merupakan perilaku
pemimpin yang ditunjukkan dalam proses manajemen secara konsisten.Model
kepemimpinan tersebut dijadikan perilaku khas dari pemimpin ke bawahannya.Dengan
demikian dapat diartikan bahwa model kepemimpinan adalah cara seseorang pemimpin
berperilaku secara konsisten dalam mempengaruhi bawahannya.
Selain itu juga dikatakan bahwa model kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin
dalam mengordinasikan organisasinya.Model kepemimpinan pada intinya adalah suatu
perwujudan tingkah laku pemimpin yang sering digunakan untuk mengelola
bawahannya.Model kepemimpinan seorang pemimpin dalam pendidikan Islam dapat
dikelompokkan dalam beberapa model, yaitu:
1. Otokratis
Otakrotis adalah tindakan yang menurut keinginan sendiri.Setiap ide dan pemikiran
dipandang benar.Pemimpin pada model ini cenderung keras kepala dan
memaksakan untuk diterima semua ide dan keinginannya oleh semua pihak, orang
atau kelompok.Model kepemimpinan ini juga bisa disebut dengan model
kepemimpinan otoriter.Kepemimpinan ini beranggapan bahwa pemimpinlah yang
5 Wahyudin Nur Nasution. Kepemimpinan Pendidikan di Sekolah. 2015 (vol.22, No.1)
10
bertanggung jawab penuh pada organisasinya.Sedangkan bawahannya hanya
pelaksana dari semua perintah, keinginan, keputusan dan kebijakannya.Seorang
pemimpin yang otoriter berasumsi bahwa maju mundurnya suatu organisasi itu
tergantung pada dirinya.Seorang pemimpin yang otoriter mempunyai ciri-ciri
antara lain:
a. Beban tugas dan kerja organisasi lebih banyak ditanggung oleh pemimpin
saja,karena pemimpin yang otoriter cenderung ingin menang sendiri.
b. Anggota organisasi hanya dianggap sebagai pelaksana keputusan yang telah
diputuskannya dan anggota seringkali tidak boleh memberi ide atau
pemikiran baru
c. Pekerja keras,pemimpin yang otoriter juga mempunya disiplin yang tinggi
dan tidak kenal lelah
d. Menjadikan organisasi seakan-akan milik sendiri dan menentukan
keputusan dan kebijakan sendiri
e. Mempunyai kepercayaan yang relative rendah kepada bawahannya
f. Berkomunikasi secara tertutup dan cenderung tidak mau menerima ide,
masukan, kritikan, saran dan pendapat orang lain
g. Memimpin organisasi dengan cara memaksa
2. Demokratis
Kepemimpinan yang demokratis adalah kepemimpinan yang didalamnya ada
keterbukaan dan keinginan untuk memotivasi setiap anggotanya.Kepemimpinan
domokratis ini beranggapan bahwa hanya dengan kekuatan kelompok lah target dan
tujuan pendidikan yang berkualitas akan tercapai.Pemimpin yang demokratis
berusaha secara maksimal untuk melibatkan semua anggotanya dengan kompetensi
masing-masing.Kepemimpinan demokratis ini memilki ciri-ciri antara lain:
a. Berusaha mengembangkan sumber daya dan kreativitas semua anggota
b. Mengembangkan partisipasianggota sesuai bakat dan minat masing-masing
c. Mengadakan musyawarah untuk mengambil keputusan dan kebijakan
d. Melaksanakan sistem kaderisasi yang sistematis dan terukur
e. Mendelegasikan setiap tugas pada anggotanya dengan normative yang
kondusif untuk meningkatkan rasa memilki antar semua anggota
11
f. Menciptakan regenerasi kepemimpinan yang professional dan proposional
3. Pseudo-demokratis
Kepemimpinan ini sering dimaknai dengan topeng.Seorang pemimpin ini berpura-
pura menunjukkan sifat dan sikap yang demokratis dalam
kepemimpinannya.Memberi hak kepada tenaga pendidik dan kependidikan dalam
memutuskan, menetapkan dan melaksanakan tugas, tetapi pada hakikatnya
pemimpin ini bekerja dengan penuh perhitungan, mengatur strategi dan siasat agar
keinginannya dapat terwujud suatu saat.
Kepemimpinan ini menjadikan demokrasi hanya sebagai selubung untuk
mendapatkan kememnangan tertentu.Padahal sebenarnya pemimpin ini
otoriter,akan tetapi seolah-olah demokratis.Kepemimpinan seperti ini memiliki
ciri-ciri khas sebagai berikut:
a. Banyak meminta ide dan pendapaat terhadap suatu kebijakan strategis tapi
ia sudah memiliki ide dan pendapat sendiri untuk dipaksa disetujui
b. Pemimpin ini seolah-olah mengiyakan suatu ide dan pendapat anggota yang
lain, tapi pada akhirnya ia menolak
c. Pada saat tertentu banyak memberikan sanjungan atau pujian terhadap
anggota yang lain, padahal itu hanya untuk menarik simpati saja
d. Mengambil keputusan dan kebijakan secara simbolik
4. Laissez faire
Model kepemimpinan ini diartikan dengan membiarkan anggota berbuat sesuatu
sesuai dengan kehendaknya, pemimpin tidak memberikan koreksi dan control pada
pekerjaan anggota organisasinya.Pembagian tugas pekerjaan dan Kerjasama
dipasrahkan sepenuhnya kepada anggota organisasi tanpa ada petunjuk
pelaksanaan atau saran dari pemimpin.Masalah tanggung jawab dan kekuasaan
tidak stabil dalam organisasi, sehingga mudah kacau dan terjadi
bentrokan.Keberhasilan organisasi biasanya disebabkan oleh kesadaran dan
dedikasi yang tinggi dari anggotanya, bukan karena pengaruh pemimpinnya.
Kepemimpinan ini biasanya disebut kepemimpinan permisitif atau bisa
diartikan dengan kepemimpinan yang serba boleh, tidak ambil pusing serta
apatis.Model pemimpin seperti ini tidak memiliki pendirian yang kuat dan
12
tangguh.Sehingga anggota tidak memilki pegangan dan petunjuk yang jelas.Ciri-
ciri kepemimpinan model ini yaitu:
a. Tidak ada pegangan dan petunjuk yang jelas dan kuat serta tidak percaya
pada diri sendiri
b. Mengiyakan semua masukan, saran, ide dan pendapat
c. Sangat lambat dalam mengambil keputusan
d. Pemimpin model ini sering mengambil perhatian anggotanya
5. Militeristis, ciri-ciri kepemimpinan ini yaitu:
a. Sering menggunakan perintah saat menggerakkan anggotanya
b. Menggerakkan anggotanya senang bergantung pada suatu jabatan atau
pangkat
c. Sangat senang formalitas yang berlebihan
d. Menuntut disiplin yang tinggi dan sangat kaku pada anggotanya
e. Sulit menerima masukan, ktitikan atau saran dari yang lainnya
6. Paternalistik, ciri-ciri kepemimpinan ini yaitu:
a. Menyepelehkan kemampuan anggota
b. Terlalu melindungi dan memanjakan anggota
c. Tertutup pada perkembangan kaderisasi
d. Pemimpin merasa paling tahu
e. Sulit memberi kesempatan pada anggota dalam mengembangkan kreativitas
dan pengambilan keputusan
7. Karismatis
Kepemimpinan model ini bisa dikatakan sebagai kepemimpinan yang
menggunakan kelebihan atau keistimewaan dalam memberikan pengaruh pada
pikiran dan perasaan orang lain.Model kepemimpinan ini memiliki ciri yaitu
memiliki daya Tarik yang sangat kuat.
8. Populistis
Kepemimpinan ini adalah kepemimpinan yang bisa membangun solidaritas
anggotanya.Kepemimpinan ini berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat
9. Administratif
13
Kepemimpinan ini ialah kepemimpinan yang mampu melaksanakan dan
menyelenggarakan tugas-tugas administrative dengan efektif.Kepemimpinan ini
diharapkan membawa kemajuan dan perkembangan teknis dalam bidangnya.
Berdasarkan model-model kepemimpinan di atas dapat disimpulkan bahwa model
kepemimpinan pendidikan, anatara lain: otokratis, demokratis, pseudo-demokratis,
laissez faire, militeristis, karismatis, populis dan administratif. Setiap model
kepemimpinan mempunyai karakteristik masing-masing sesuai yang ditunjukkan
oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi anggota organisasi pada setip
harinya. Pihak lain tinggal mengidentifikasi bahwa model kepemimpinan seorang
pemimpin termasuk model kepemimpinan yang mana dengan mencocokkan pada
karakteristik masing-masing.6
D. Fungsi Kepemimpinan Pendidikan
Fungsi kepemimpinan pendidikan menunjukkan kepada berbagai aktivitas yang
dilakukan oleh kepala sekolah dalam upaya menggerakkan guru-guru, karyawan sekolah,
siswa dan anggota masyarakat agar mau berbuat sesuatu guna melaksankan program-
program pendidikan di sekolah. Pada pokoknya kepemimpinan pendidikan memiliki tiga
fungsi yaitu:
1. Membantu merumuskan tujuan pendidikan yang akan dicapai yang akan menjadi
pedoman untuk menentukan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
2. Menggerakkan guru-guru, karyawan, siswa dan anggota masyarakat untuk
menyukseskan program pendidikan
3. Menciptakan sekolah menjadi suatu lingkungan kerja yang harmonis, dinamis, dan
nyaman.Sehingga semua anggota dapat bekerja dengan baik. Artinya pemimpin harus
menciptakan lingkungan organisasi yang mampu mendorong produktifitas pendidikan
yang tinggi dan kepuasan kerja yang maksimal.7
6 Kacung Wahyudi, “Implementasi Model Kepemimpinan Pendidikan Islam” Reflektika 16, no. 2 (2021): 195–224.
7 Isti Fatonah, “Kepemimpinan Pendidikan,” Tarbawiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan 10, no. 02 (2017): 109–25.
14
Fungsi pemimpin pendidikan, antara lain :
1. Pemimpin membantu tercapainya suasana persaudaraa, kerjasama, dengan penuh rasa
kebebasan.
2. Pemimpin membuka kelompok untuk mengorganisir diri yaitu ikut serta dalam
memberikan rangsangan dan bantuan kepada kelompok dalam menetapkan dan
menjelaskan tujuan.
3. Pemimpin membantu kelompok dalam menetapkan prosedur kerja, yaitu membantu
kelompok dalam menganalisis situasi untuk kemudian menetapkan prosedur nama
yang paling praktis.
4. Pemimpin bertanggung jawab dalam mengambil keputusan bersama dengan kelompok.
Pemimpin memberikan kesempatan kepada kelompok untuk belajar dari pengalaman.
Pemimpin mempunyai tanggung jawab untuk melatih kelompok menyadari bahwa
proses da nisi pekerjaan yang dilakukan dan berani menilai hasilnya secara jujur dan
objektif.
5. Pemimpin bertanggung jawab dalam mengembangkan dan mempertahankan eksistensi
organisasi.
Sedangkan definisi fungsi yang selanjutnya yaitu memberikan indikasi bahwa :
1. Seorang pemimpin berfungsi sebagai orang yang mampu menciptakan perubahan secara
efektif dalam pembagian kelompok
2. Seorang pemimpin berfungsi menggerakkan oran lain, sehingga secara sadar orang lain
tersebut mau melakukan apa yang dikendaki oleh pemimpin.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
kepemimpinan pendidikan sebagai satu kemampuan dan proses mempengaruhi,
membimbing, mengkoordinir dan menggerakkan orang-orang lain yang ada hubungan
dengan pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, agar
supaya kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat lebih efisien dan efektif di dalam
pencapaian tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran.
B. Saran
Syarat bagi pemimpin pendidikan, dalam hal ini adalah kepala sekolah, adalah
kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan harus dapat memimpin sekolah,
bertanggung jawab atas tercapainya tujuan sekolah, juga diharapkan
menjadi pemimpin dan inovator di sekolah. Oleh sebab itu, seorang kepala sekolah
hendaknya memiliki kualitas kepemimpinan yang baik agar signifikan bagi keberhasilan
sekolah.
Oleh karena itu seorang kepala sekolah harus memenuhi syarat-syarat untuk
menjadi pemimpin pendidikan, memiliki keterampilan memimpin dan keterampilan
hubungan insane serta menerapkan model kepemimpinan yang baik sesuai dengan
karakteristik dirinya, karena sesungguhnya keberhasilan suatu sekolah
pada hakikatnya terletak pada efisiensi dan efektivitas penampilan seorang kepala
sekolah.
16
DAFTAR PUSTAKA
Ara Hidayat dan Imam Machali. Pengelolaan Pendidikan, Konsep Prinsip, dan Aplikasi dalam
Mengelola Sekolah.2010. Bandung: Pustaka Educa. Hal: 83-84.
Isti Fatonah, “Kepemimpinan Pendidikan,” Tarbawiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan 10, no. 02
(2017): 109–25.
Kacung Wahyudi, “IMPLEMENTASI MODEL KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ISLAM,”
Reflektika 16, no. 2 (2021): 195–224.
Saiful Sagala. Administrasi Pendidikan Kontemporer. 2008. Bandung: Alfabeta. Hal:144.
Syarifuddin. Kepemimpinan Pendidikan Akuntansi Pimpinan Pendidikan Pada Era Otonomi
Daerah. 2019. Depok : PT Rajagravindo Persada. Hal : 65-67.
Syarifuddin. Kepemimpinan Pendidikan Akuntansi Pimpinan Pendidikan Pada Era Otonomi
Daerah. 2019. Depok : PT Rajagravindo Persada. Hal: 67
Wahyudin Nur Nasution. Kepemimpinan Pendidikan di Sekolah. 2015 (vol.22, No.1)
17