Hari Ke - 1
SEPERTI ANAK KECIL
Lalu berkata: “Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini,
kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
(Matius 18:3)
Ayat Bacaan :
1 Samuel 1-2, Mazmur 121, 1 Korintus 14
Tahukah Anda air mata yang keluar saat orang menangis,
itu merupakan campuran antara air, minyak, dan lendir
yang dihasilkan oleh kelenjar dan sel di dalam kelopak
mata ? Fungsi air mata tentu banyak sekali, itu bisa
melembabkan bola mata, mencegah mata dari kekeringan.
Lalu air mata juga berfungsi menyapu kotoran dan
debu pada permukaan mata. Orang bisa menangis atau
mengeluarkan air mata pun karena alasan yang beragam,
bisa karena terlalu takut, merasakan kesedihan, mengalami
kegagalan. Atau kita menangis karena saking bahagianya.
Bahkan orang bisa meneteskan air mata karena mengalami
hadirat atau mengalami perjumpaan dengan Tuhan.
Mari renungkan, kapan terakhir kali Anda menangis di hadapan Tuhan ? Mungkin
baru tadi pagi, saat menaikkan doa dan pujian. Tapi bisa jadi sudah lama sekali Anda
tidak bisa lagi menangis karena sulit merasakan kehadiran Tuhan. Barangkali juga
itu terjadi karena hati sudah terlalu keras, beku, karena mengalami kekecewaan
yang bertubi-tubi. Dulu, baru menyanyi sepenggal lagu saja sudah dilawat Tuhan
luar biasa. Dulu, baru mengingat kebaikan Tuhan saja, sudah menitikkan air mata.
Dulu, baru menyembah sebentar saja, rasanya sudah lega, air mata tumpah,
sukacita Tuhan mengalir. Tapi sekarang, entah mengapa rasanya sulit sekali untuk
menangis.
Pro & Biz, firman Tuhan hari ini mengingatkan kalau kita tidak menjadi seperti
seorang anak kecil, kita tidak akan masuk dalam Kerajaan Surga. Firman yang
sungguh tajam, sebab memakai kata ‘tidak akan masuk’, bukannya memakai kata
‘sulit masuk, atau susah masuk’. Oleh karena itu mari cek hati kita setiap hari.
Apakah hati kita seperti seorang anak kecil yang suka, yang mudah menangis ?
Bila tanpa sadar, hati mulai dingin, keras oleh berbagai masalah, mari kembali
pada Tuhan. Mohonlah agar Roh Kudus melembutkan lagi hati kita sehingga Anda
dan saya pulih, kembali peka. Jadi, saat disentuh, diingatkan, ditegur orang, kita
langsung merasa bahwa Tuhan sendiri yang sedang menegur dan mengingatkan
kita. (IS)
CRYING DOES NOT MEAN THAT THE PERSON IS WEAK
BUT IT MEANS THAT PERSON HAS A HEART
Hari Ke - 2
GRIT
Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun,
bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi;
bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari
pihak saudara-saudara palsu. (2 Korintus 11:26)
Ayat Bacaan :
1 Samuel 3-4, Mazmur 122, 1 Korintus 15
Angela Lee Duckworth adalah seorang profesor, guru
dan penulis buku. Tahun 2016, ia menulis sebuah buku
berjudul ‘Grit’. Dalam bukunya ia menjelaskan tentang
mengapa orang bisa sukses dan faktor apa saja yang
mendukungnya. Ia memaparkan bahwa punya talenta
dan kecerdasan hebat saja tidak akan menjamin bahwa
seseorang akan mengalami kesuksesan dalam karir, dalam
kehidupan pribadinya. Dalam buku itu, ia mengumpulkan
data-data yang didapat selama sekian tahun, data orang
sukses dari para murid sampai para pebisnis. Akhirnya, ia
menemukan benang merah mengapa orang bisa berhasil
dalam hidupnya, karena mereka memiliki yang namanya
grit dalam hidup. Grit bisa diartikan sebagai sikap pantang menyerah, kegigihan,
keuletan dalam menghadapi persoalan hidup, atau sebuah kemampuan untuk
bangkit dari kegagalan yang menimpanya.
Rasul Paulus, tidak diragukan lagi ia seorang hamba Tuhan yang berasal dari
kalangan intelek dan juga dari kaum bangsawan. Ia berhasil memenuhi panggilan
Allah, ia mampu menginjil dari satu bangsa ke bangsa lain bukan karena titel yang
ia punya, bukan karena ia kaya, bukan juga karena hamba-Nya itu punya banyak
koneksi. Sebaliknya, ia berhasil, menjadi rasul yang berkenan di mata Allah,
karena ia pun punya grit. Dikatakan ia sering kelaparan, kedinginan, mengalami
masalah di darat, di laut, di gurun, di kota, bertemu dengan saudara-saudara
palsu, atau mesti berhadapan dengan orang-orang Farisi, dan seterusnya.
Namun walau harus mengalami semuanya itu, rasul Paulus menang.
Pro & Biz, hamba-Nya kuat, punya grit, punya mental baja, memiliki roh yang
luar biasa, tangguh oleh karena kuasa Tuhan. Apa bedanya kita dengan rasul
Paulus ? Tidak ada. Bahkan apa yang kita alami seringkali malah belum ada
apa-apanya bila dibandingkan dengannya. Kita jarang bahkan hampir tak
pernah berhadapan dengan karam, dengan kelaparan, dengan bahaya yang
mengancam nyawa. Jadi, kalau ia bisa, sudah semestinya kita pun juga bisa
melalui segala tantangan yang ada. So, makin mendekat, makin menautkan hati
dan mata kepada Tuhan supaya kekuatan-Nya terus mengalir dalam hidup kita.
(IS)
WHEN THE WORLD SAYS ‘GIVE UP’
HOPE WHISPERS ‘TRY IT ONE MORE TIME’
Hari Ke - 3
HUKUM TRUK SAMPAH
Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan,
tetapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak.
(Amsal 20:3)
Ayat Bacaan :
1 Samuel 5-6, Mazmur 123, 1 Korintus 16
Seorang bapak naik sebuah taxi menuju bandara. Tiba-tiba
saja sebuah mobil hitam melompat keluar dari tempat parkir
tepat di depan kendaraan mereka. Supir taxi menginjak
pedal rem dalam-dalam hingga ban mobil berdecit dan
berhenti hanya beberapa cm dari mobil tersebut. Pengemudi
mobil hitam itu malah mengeluarkan kepalanya dan mulai
berteriak kepada mereka. Supir taxi hanya tersenyum. Bapak
itu, benar-benar kagum dengan sikapnya yang bersahabat.
Maka ia bertanya, “Orang tadi hampir merusak mobil Bapak
dan dapat saja mengirim kita ke rumah sakit ! Tapi Bapak
masih sempat untuk tersenyum kepadanya, hebat !” Sopir
tersenyum menjelaskan panjang lebar. Saat itulah si bapak
belajar dari supir taxi itu mengenai apa yang disebut sebagai
“Hukum Truk Sampah”.
Ia menjelaskan bahwa banyak orang seperti truk sampah. Mereka berjalan
keliling membawa sampahnya, seperti frustrasi, kemarahan, kekecewaan.
Seiring dengan semakin penuh kapasitasnya, semakin mereka tidak tahan lagi,
tidak bisa menampung lagi jadi butuh tempat untuk membuangnya. Seringkali
mereka membuangnya kepada orang-orang yang ditemui setiap hari, termasuk
kita. Jadi, ketika itu terjadi, apa yang mesti dilakukan ? Jangan ambil sampah itu,
tak perlu hiraukan. Ya, tersenyum saja lalu lanjutkan hidup kita sendiri. Siapa
yang tidak kesal, kalau tiba-tiba terkena omelan padahal kita tidak bersalah
sama sekali ? Tahu-tahu, teman datang sambil memarahi kita. Pekerjaan kita
dicari-cari kesalahannya. Ini ibarat orang yang makan nangka, dan kita yang
kena getahnya. Tapi itu sebuah fakta keseharian yang kadang sulit terhindarkan.
Bila itu terjadi, tak perlu membuat suasana makin kacau. Ada baiknya kita
diam sejenak, atau pergi menjauh. Sebab, bila ditanggapi, bila direspon, maka
‘sampahnya’ akan semakin menyebar ke mana-mana dan menimbulkan bau
yang tidak sedap.
Pro & Biz, ingatlah orang yang menjauhi perbantahan, orang yang tidak suka
cari ribut, orang yang mencintai kedamaian itu adalah orang yang terhormat.
So, pastikan kita tetap menjadi pribadi yang santun, yang elegan dalam sikap-
sikap kita. (IS)
I DON’T HAVE TIME TO HATE PEOPLE WHO HATE ME
BECAUSE I’M TOO BUSY LOVING PEOPLE WHO LOVE ME
Hari Ke - 4
TEKNIK MENJUAL
Hai anakku, janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu,
peliharalah itu.
(Amsal 3:21)
Ayat Bacaan :
1 Samuel 7-8, Mazmur 124, 2 Korintus 1
Seorang tukang cukur bertobat dalam suatu kebaktian
kebangunan rohani yang diadakan oleh mendiang
penginjil Billy Graham. Dengan semangat membara ia lalu
berjanji akan bersaksi kepada para langganannya supaya
dimenangkan bagi Kristus. Besoknya, ia pun bergumul dalam
doa supaya Tuhan memberinya keberanian. Ketika langganan
pertamanya sedang dicukur ia ingin sekali bersaksi, tetapi ia
tidak berani karena ia kebingungan, “Dari mana saya harus
mulai bersaksi ?” pikirnya. Sampai ia selesai merapikan
rambutnya, dan langganannya pulang, tidak ada sesuatu pun
yang bisa disampaikannya.
Ia menyesal, “Untuk langganan kedua, saya harus bisa,” katanya meyakinkan diri
sendiri. Ketika langganan kedua dicukur, hatinya berdebar. Sambil menenangkan
diri, ia lalu mengambil sebuah pisau tipis panjang yang biasanya dipakai untuk
membersihkan bulu-bulu halus di sekitar pipi dan dagu, lalu mulai mengasahnya.
Lalu, tukang cukur itu bertanya kepada pelanggannya tersebut, “Sudah siapkah
Tuan untuk mati ?” Mendengar itu, pelanggan tersebut langsung lari terbirit-birit,
dan tukang cukur itu pun terkejut dengan apa yang terjadi.
Lihatlah, pesannya baik, tapi cara menyampaikannya buruk, maka hasilnya pun
buruk. Sebagai tenaga penjual yang menjual skill, menjual jasa, menjual barang,
tidak peduli sebagus apa pun produk yang kita punya, jika kita keliru atau salah
dalam menawarkannya, maka orang-orang di luar sana tetap tidak mengerti betapa
bermutunya apa yang kita punya itu. Mereka tetap tidak bisa merasakan dampak
positif dari barang yang kita miliki.
Pro & Biz, sebab itu jangan bangga dulu ketika Anda mempunyai sesuatu yang
berkualitas nomor satu, pertanyaan selanjutnya yang patut direnungkan adalah
apakah Anda punya skill dalam menjual ? Apakah Anda bisa meyakinkan orang ?
Apakah Anda menguasai teknik berkomunikasi ? Apakah Anda mahir memenangkan
hati konsumen? Maka dari itu mari belajar lagi, asah terus kemampuan kita. Barang,
jasa yang oke, ditambah dengan gaya bicara yang memadai niscaya akan memberi
keuntungan bagi kita. (IS)
COMMUNICATION MUST BE HOT
THAT’S HONEST, OPEN, AND TWO-WAY
Hari Ke - 5
MENYALA-NYALA
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor,
biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
(Roma 12:11)
Ayat Bacaan :
1 Samuel 9-10, Mazmur 125, 2 Korintus 2-3
Di Virginia, Amerika Serikat, ada seorang wanita yang
bertumbuh mundur. Wanita ini mula-mula hidup normal,
menikah, dan mempunyai tiga orang anak. Namun
beberapa tahun kemudian, anak-anaknya memperhatikan
bahwa mereka makin tua, tapi ibunya justru makin muda.
Psikiater menyebut kelainan ini dengan nama “personality
regression”, yang artinya “seorang yang berjalan mundur”.
Jadi, meskipun dia berusia 61 tahun, dia bertingkah laku
dan berbicara seperti anak usia 6 tahun.
Dia kemudian dikirim ke pusat kesehatan. Di sana, si wanita benar-benar bertingkah
seperti seorang bocah, ia ingin mengenakan rok pendek, bermain-main dengan
mainan anak-anak. Lama-lama, ia bahkan berkelakuan seperti balita, sering
menumpahkan makanan, merangkak di lantai. Di satu titik, fisiknya benar-benar
lemah seperti bayi, ia hanya bisa berbaring sambil meminum susunya tanpa bisa
berbuat apa-apa. Sampai akhirnya ia pun menghembuskan nafas terakhirnya.
Sebuah kenyataan yang sungguh menyedihkan, tapi tahukah Anda hal itu bisa
menimpa siapa saja ? Bukan fisik kita yang terkena sebuah syndrom atau penyakit,
namun roh kitalah yang terjangkit virus macam itu. Dulu, pertumbuhan kerohanian
kita begitu pesat, giat melayani, cinta mula-mula kepada Kristus berkobar-kobar.
Namun jika apinya tidak dijaga, maka bukan tidak mungkin itu bisa meredup
perlahan-lahan dan lama-lama padam. Ya, kesibukan, target, deadline, pencapaian,
gol, impian, bisa saja mengalihkan mata kita dari perkara-perkara surga. Seringkali
lajunya begitu lamban sehingga orang tidak menyadarinya, tapi tahu-tahu ia sudah
tenggelam. Tengoklah dalam kasus wanita tersebut, ia tidak seketika menjadi bayi,
ia tidak langsung tidak berdaya. Tetapi semua ada prosesnya.
Pro & Biz, mari menjelang kedatangan Tuhan yang kedua, kita makin giat, giat
bekerja, giat melayani. Semakin bergairah untuk jiwa-jiwa, semakin berkobar dalam
pengenalan akan Allah. Kata ‘menyala-nyala,’ dalam ayat di atas juga berbicara
tentang hal yang makin klimaks, makin maksimal. Sebab itu, mohonlah kekuatan
dan kemampuan agar kita bisa melakukannya. (IS)
THE MOST POWERFUL WEAPON ON EARTH IS
THE HUMAN SOUL ON FIRE
Hari Ke - 6
KE MANA FOKUSNYA ?
Apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak,
sebab TUHAN menopang tangannya.
(Mazmur 37:24)
Ayat Bacaan :
1 Samuel 11-12, Mazmur 126, 2 Korintus 4-5
Lloyd Ogilvie mengatakan bahwa seorang temannya,
yang pernah menjadi pemain sirkus ketika masih muda,
menggambarkan pengalamannya belajar main akrobat
adalah sebagai berikut, “Begitu Anda tahu bahwa jaring
di bawah itu akan menangkap atau menahan Anda,
Anda tidak lagi khawatir jatuh. Itu berarti Anda akan
berkonsentrasi bagaimana bemain akrobat dengan baik
dan bukannya berkonsentrasi kepada kemungkinan
akan jatuh. Ya, kejatuhan berulang-ulang di masa lalu
telah meyakinkan Anda bahwa jaring di bawah sana
sangat kuat, bisa menahan sehingga tidak cidera. Hasil
dari kejatuhan yang ditangkap jaring telah memunculkan kepercayaan diri serta
keberanian yang memungkinkan Anda untuk bermain lebih cantik.”
Tahukah Anda bahwa penyertaan Tuhan pun ibarat sebuah jaring besar, yang siap
menahan ketika seorang akrobat terjatuh ? Tapi masalahnya adalah kadang anak-
anak Tuhan tidak berani atau terlalu memfokuskan matanya kepada hal-hal yang
bisa membuatnya jatuh, ketimbang terus melangkah, terus berkarya, terus bermain
cantik. Terus melakukan sesuatu, do something bukannya tanpa risiko, kita tahu
di depan sana masalah sedang mengintai, kita mengerti bahwa jalannya tak akan
mulus, ada kerikil, kadang berliku, kadang juga berbelok tajam. Tapi kita paham
bahwa penyertaan Tuhan juga ada bagi kita. Dan itu lebih dari cukup, bahwa kasih,
kekuatan, perlindungan-Nya nyata dan kalaupun kita jatuh, kita tidak akan sampai
tergeletak.
Pro & Biz, berjalan bersama Tuhan, bukan menandakan kita tak perlu lagi melihat
bahaya. Itu juga tidak berarti bahwa Anda dan saya tidak usah lagi memperhitungkan
masalah yang bisa muncul. Tentu saja tidak. Akan tetapi fokus kita tidak lagi melulu
melihat kepada persoalan, pada kekhawatiran, tapi pada hal-hal yang bisa diraih
bersama Tuhan. Ingatlah, fokus kita itu penting. Fokus cara kerjanya seperti kaca
pembesar, semakin lama diarahkan pada sebuah hal, maka semakin besarlah ia.
Jadi, bila kita mengarahkan fokus pada kendala, pada problem dan tantangan, itulah
yang menguasai pikiran kita. So, fokuslah kepada Tuhan. (IS)
FOCUS ON GOD
NOT YOUR CIRCUMSTANCES
Hari Ke - 7
TERJUN LANGSUNG
Musa berkata kepada Yosua: “Pilihlah orang-orang bagi kita, lalu keluarlah
berperang melawan orang Amalek, besok aku akan berdiri di puncak bukit itu
dengan memegang tongkat Allah di tanganku.”
(Keluaran 17:9)
Ayat Bacaan :
1 Samuel 13-14, Mazmur 127, 2 Korintus 6-7
Suatu hari, seorang penunggang kuda menemukan
beberapa tentara sedang memindahkan batang kayu
yang berat tanpa hasil sama sekali. Seorang kopral
berdiri di samping tentara yang sedang berjuang itu.
Penunggang tersebut lalu bertanya kepada kopral
mengapa ia tidak membantu. Kopral menjawab,
“Saya adalah seorang kopral, saya hanya memberi
perintah.” Penunggang itu turun dari kudanya,
bergabung bersama tentara yang lain dan mereka
mengangkat batang kayu bersama-sama sampai
kayu dapat dipindahkan. Lalu si pengendara kuda
dengan tenang menaiki kudanya dan menghampiri sang kopral. “Lain kali jika
anak buah Anda membutuhkan bantuan, panggillah seorang panglima,” ujarnya.
Setelah ia pergi, kopral dan anak buahnya baru menyadari bahwa penunggang
kuda itu adalah George Washington.
Elbert Hubbard, seorang pengusaha sukses, menjelaskan bahwa orang yang sukses
adalah mereka yang mencoba, bukan mengeluh. Yang bekerja, bukan mangkir.
Yang bertanggung jawab, bukan mengelak. Yang mau menanggung beban, bukan
yang hanya berdiri diam dan cuma memberi nasihat. Musa, saat Yosua berperang
melawan orang Amalek, di mana ia berada ? Apakah ia putuskan menyembunyikan
diri setelah memberi perintah perang pada anak buahnya ? Apakah hamba-Nya itu
lepas tangan begitu saja setelah menyuruh Yosua bertempur ? Sama sekali tidak.
Ia bukan hanya berdiri memberi perintah tanpa melakukan apa-apa. Sebaliknya,
Musa pun ikut berperang dengan cara yang berbeda.
Pro & Biz, mari renungkan leader macam apakah diri kita ? Kalau tanpa sadar,
kita termasuk pribadi yang hanya senang menyuruh ini-itu, lalu diam, menunggu
laporan datang, mari ubah sikap kita. Tidak peduli apa pangkat kita, mari terjun
langsung. Mari, berhenti hanya menonton dan hanya memberi instruksi. Akan
tetapi berjuanglah bersama team Anda. Bertempurlah bersama-sama. Kesatuan
hati, unity, kekompakan, kebersamaan, kepedulian, niscaya bukan saja akan
membuat tugas dan target cepat terpenuhi, namun juga akan memberi berkat
bagi kita. (IS)
UNITY DOES NOT MEAN SAMENESS
IT MEANS ONENESS OF PURPOSE
Hari Ke - 8
SEGERA MELOMPAT !
Adapun orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap TUHAN.
(Kejadian 13:13)
Ayat Bacaan :
1 Samuel 15-16, Mazmur 128, 2 Korintus 8
Tempatkan seekor katak dalam bejana berisi air, kemudian
panaskan air tersebut. Ketika suhu air meningkat atau
naik, maka katak akan berusaha untuk menyesuaikan suhu
tubuhnya agar sesuai dengan suhu lingkungannya. Lama-
lama, ia akan merasa nyaman dengan air hangat tersebut.
Namun, ketika air hampir mencapai titik didih, katak tersebut
tidak akan mampu lagi menyesuaikan suhu tubuhnya. Pada
saat inilah katak baru memutuskan untuk melompat keluar
dari bejana. Ia mencoba lari, tetapi tidak akan bisa karena
sudah terlambat. Ia mati. Jadi, apakah yang membunuh
katak tersebut ? Kebanyakan dari kita pasti akan mengatakan
penyebabnya adalah air yang mendidih tadi. Tetapi kebenaran
yang sesungguhnya adalah katak tersebut mati karena
ketidakmampuannya untuk memutuskan kapan ia harus melompat keluar.
Awalnya, Lot melihat Sodom sebagai ‘surga’ dunia, negeri yang subur, yang
menjanjikan. Maka, ia memilih menetap di sana. Namun ketika tinggal di sana
sekian lama, baru tahulah ia bahwa penduduknya sangat jahat. Tapi apa responnya ?
Langsung pergi meninggalkan tempat itu ? Segera pindah ke daerah lain agar tidak
ikut tercemar ? Cepat-cepat menjauh dari sana ? Sama sekali tidak. Nyatanya, Lot
memilih untuk bertahan. Ya, ia putuskan setiap hari, setiap saat mungkin, melihat
kejahatan, melihat dosa, melihat perbuatan amoral yang jelas menyiksa jiwa. Lot
tidak mampu dan tidak mau ‘melompat’. Alhasil, kita tahu bagaimana akhir hidupnya.
Pro & Biz, kadang kita mungkin merasa aneh, mengapa ada orang yang mau
berlama-lama tinggal dalam keadaan yang menyiksa, yang membuat hidup susah.
Bukannya segera move on, segera beranjak, langsung menjauh, tapi mereka malah
memutuskan diam saja, menunggu disergap masalah. Hari ini, mari mohon kepekaan
dari Tuhan, sehingga kala kita merasa ada sedikit saja yang tidak beres, ada hal yang
tidak berkenan, ada sesuatu yang tidak benar di hadapan-Nya, kita langsung sadar
dan segera ‘melompat’ sebelum terlambat. Tuhan memampukan kita ! (IS)
ORANG TAK AKAN STAGNAN JALAN DI TEMPAT
JIKA IA TAHU KAPAN HARUS MELOMPAT
Hari Ke - 9
MENJAGA ANTUSIASME
Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu,
lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya;
sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring.
(Markus 2:4)
Ayat Bacaan :
1 Samuel 17, Mazmur 129, 2 Korintus 9-10
Kolonel Sanders berumur 65 tahun ketika ia menerima
cek jaminan sosial pertamanya yang berjumlah $ 99. Dia
bangkrut, memiliki sebuah rumah kecil dan mobil tua. Dia
lalu membuat suatu keputusan bahwa ia harus berubah.
Satu-satunya ide yang dia punya adalah resep ayam
gorengnya. Dengan ide yang dimilikinya, ia mengambil
langkah besar yakni meninggalkan rumahnya di Kentucky
dan melakukan perjalanan ke banyak negara bagian di
Amerika Serikat untuk menjual idenya. Dia mengatakan
kepada pemilik restoran yang ia temui bahwa ia memiliki
resep ayam yang disukai banyak orang.
Yang dia inginkan sebagai imbalan hanya agar pemilik restoran membayar sebagian
kecil komisi untuk setiap potongan ayam yang terjual. Namun setiap restoran
yang ia masuki, menolak idenya. Ia tidak menyerah, ia terus berkeliling mencari
restoran yang mau memakai resep ayam gorengnya. Setelah 2 tahun, akhirnya
ada 5 rumah makan yang menjadi bagian dari franchise KFC-nya, sampai akhirnya
mencapai 200 lebih restoran. Bahkan tahun 1963, saat usianya menginjak 70
tahun, sudah ada 600 restoran yang memakai resepnya. Sanders tak mampu lagi
mengelola usaha sebanyak itu sehingga ia menjual bisnis waralabanya seharga 1
juta dolar.
Charles Kingsley seorang profesor berkata, “Orang yang berhasil dalam hidupnya
adalah mereka yang selalu ceria dan berpengharapan, yang melakukan
pekerjaannya dengan senyum di wajahnya, dan bersikap sama dalam menghadapi
kesempatan dan kesempitan.” Kolonel Sanders, tak pelak lagi ia pasti kecewa saat
ditolak oleh banyak restoran, namun ia menjaga hati, menjaga sikap, dan menjaga
api antusiasmenya, bahkan menjaga wajahnya agar tetap bersinar.
Pro & Biz, saat empat orang itu mengangkat si lumpuh dan melihat ternyata tidak
ada jalan untuk bertemu Yesus, pasti ada rasa kecewa di hati mereka. Namun
mereka tak segera menyerah, lalu pulang dengan kecut hati. Sebaliknya, ke empat
orang itu menjaga semangatnya, sehingga didapatlah ide, yakni membuka atap
rumah tersebut. Mari belajar menjaga antusiasme di hati entah kita tengah
menghadapi kesempatan, atau pun menghadapi kesempitan. (IS)
NOTHING GREAT WAS EVER ACHIEVED
WITHOUT ENTHUSIASM
Hari Ke - 10
MAKE IT HAPPEN
Adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk TUHAN?
(Kejadian 18:14A)
Ayat Bacaan :
1 Samuel 18-19, Mazmur 130, 2 Korintus 11
Ia lahir dari keluarga miskin di New York. Akibat proses
kelahiran yang kurang lancar, maka ada kelainan saraf
di bagian mukanya, sisi kanan wajahnya menjadi tidak
normal. Ia juga berbicara gagap karena kekurangannya
itu. Maka di usia remaja ia dimasukkan ke sekolah bagi
anak dengan kebutuhan khusus. Sekalipun demikian, ia
punya mimpi yang besar, menjadi aktor, sehingga ia sering
mengikuti audisi ke mana-mana. Tapi wajahnya yang seperti
orang cacat mental, dan gaya bicaranya yang gagap, serta
aktingnya yang kaku, membuat ia selalu ditolak.
Akhirnya, ada yang kasihan dengannya dan memberinya kesempatan sebagai
pemain figuran yang muncul beberapa menit saja. Muncul di layar kaca tak serta
merta membuat hidupnya membaik. Istrinya mulai tidak tahan dan memintanya
mencari pekerjaan yang lain, tapi ia tetap bersikeras dengan impiannya di dunia
akting. Titik terendah dalam hidupnya adalah saat ia harus menjual Timmy, anjing
kesayangannya seharga US $25 untuk bisa menyambung hidup. Tapi semua susah
payahnya terbayar saat ia membintangi film “Rocky” dan “Rambo”. Ya, dia adalah
adalah Sylvester Stallone. Namanya makin lama makin melambung sampai
ujungnya ia menjadi icon film laga Hollywood.
Mimpi jadi kenyataan. Mari renungkan, apa yang menjadi mimpi Anda selama
ini yang belum kesampaian ? Mungkin karena sudah dicoba berulang kali namun
gagal, Anda lalu putuskan untuk menguburnya. “Sudahlah, barangkali Tuhan tidak
menghendaki. Mungkin bukan di situ dunia saya,” bisa jadi begitu pikir Anda. Saat
Ishak menggali sumur lalu diakui sebagai milik orang lain, direbut, ia tidak segera
pergi, ia tidak mundur, namun mencoba lagi dan lagi.
Pro & Biz, ingatlah mimpi ada harganya, dan kita membayanya dengan uang,
dengan usaha, dengan iman, dengan doa, dengan harapan, bahka sering kita
membayar itu dengan penantian panjang. Mari taruh mimpi-mimpi besar kita
dalam tangan Tuhan. Let’s dream and make it happen ! Bersama Tuhan, niscaya
Anda dan saya akan dimampukan meraih mimpi yang sudah terkubur lama itu.
(IS)
DON’T WAIT FOR IT TO HAPPEN
GO MAKE IT HAPPEN
Hari Ke - 11
WAKTU TERLALU BERHARGA
Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar,
pergunakanlah waktu yang ada.
(Kolose 4:5)
Ayat Bacaan :
1 Samuel 20-21, Mazmur 131, 2 Korintus 12
Laurence Jones adalah seorang tokoh kulit hitam
yang berprofesi sebagai guru dan pendeta. Ia
memperjuangkan nasib bangsa negro di Mississippi.
Dalam menjalankan visinya, ia pernah difitnah,
disiksa, bahkan pernah hampir dibakar massa karena
diisukan sebagai penghasut bangsa negro untuk
menjadi bangsa anarkis dan mengganggu keamanan
masyarakat kulit putih saat itu. Perjuangannya
tersebut, membuat namanya diingat masyarakat
Mississippi sebagai pejuang bangsa negro sampai
hari ini. Di kemudian hari, ketika Laurence Jones ditanya, apakah ia tidak benci
kepada orang-orang yang menyeretnya ke jalanan dan hendak menggantung
serta membakarnya. Ia menjawab bahwa dirinya tidak punya kesempatan untuk
membenci, sebab ia terlalu sibuk untuk memikirkan cita-citanya. “Saya tidak
punya waktu untuk berkelahi,” katanya. “Saya tidak punya waktu untuk menyesal,
dan tidak ada orang yang dapat memaksa saya untuk merendahkan martabat
saya agar membenci orang itu.”
Apa jadinya kalau Yusuf menghabiskan waktunya di penjara dengan memikirkan,
membenci, menyimpan dendam terhadap orang-orang yang sudah berlaku curang
dan jahat kepadanya ? Sudah dipastikan ia tidak akan bisa berkonsentrasi dalam
bekerja, membantu kepala penjara. Kerjanya hanya melamun, mungkin. Atau pun
jika ia bekerja, perhatiannya menjadi tidak fokus, tidak bisa sepenuh hati. Sebab,
manusia tidak bisa memikirkan dua hal secara bersamaan, misalnya memikirkan
hal negatif, merencanakan balas dendam, berencana menyakiti orang, sekaligus
memikirkan tentang tanggung jawabnya, pekerjaannya. Ya, itu tidak bisa.
Pro & Biz, bila kita mengerti bahwa berpikir buruk bisa menyita waktu, dapat
memecah konsentrasi, membuat kita tidak produktif, tidak bisa berkembang,
mari putuskan untuk tidak mengingat orang-orang yang sudah menyakiti, pilihlah
untuk melupakan kejadian yang tidak menyenangkan tersebut. Waktu kita terlalu
berharga untuk disia-siakan dengan memikirkan hal yang tak berguna seperti itu.
Ya, dengan bantuan Roh Kudus, bukan mengandalkan kekuatan sendiri, mari kita
mau belajar mengampuni lalu terus melangkah maju. (IS)
I HAVE DECIDED TO STICK WITH LOVE
HATE IS TOO GREAT A BURDEN TO BEAR
-Martin Luther King,Jr-
Hari Ke - 12
MENJADI SATU-SATUNYA
Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh
tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.
(1 Petrus 4:10)
Ayat Bacaan :
1 Samuel 22-23, Mazmur 132, 2 Korintus 13
Kita mungkin pernah mendengar gurauan tentang
seseorang yang berhasil menjadi juara lomba
karena dia adalah satu-satunya peserta. George
Corones mengalaminya dalam kehidupan nyata. Pria
Australia tersebut menjadi satu-satunya perenang di
Commonwealth Games, April 2018. Jadi, hal lumrah jika
dia meraih juara ? Sama sekali tidak ! Dia bertanding
di kategori usia 100-104 tahun. Itu sebabnya ia tidak
memiliki pesaing. Lebih hebat lagi, saat uji coba
menjelang pertandingan, ia memecahkan rekor dunia
dengan menyelesaikan 50 meter gaya bebas dalam waktu kurang dari satu menit!
Menjadi satu-satunya yang menjabat profesi tertentu di sebuah perusahaan,
menjadi satu-satunya yang menggunakan peralatan tertentu, atau menjadi satu-
satunya yang bekerja di satu divisi tertentu, terkadang menimbulkan rasa gamang.
“Sudah benarkah jalur yang saya pilih ? Bagaimana saya melangkah tanpa ada
panutan di depan ?” mungkin begitu pikir Anda. Belum lagi ada perasaan sepi
karena seolah berjalan dan berjuang sendirian. Atau merasa bosan karena tidak
ada kompetisi yang menantang.
Sesungguhnya, Allah memang memberikan karunia yang unik untuk setiap
pribadi. Dan, Ia rindu kita menggunakan setiap karunia tersebut secara optimal.
Tujuannya satu: mendatangkan kemuliaan bagi Dia. Ketika kita berjalan sesuai
dengan kehendak Allah, kita pasti diberi kekuatan untuk menyelesaikannya. Kita
juga tidak sepenuhnya sendirian karena tangan-Nya selalu menyertai.
Pro & Biz, jangan takut menjadi satu-satunya. Di dalam dunia kerja, keunikan
justru sering menjadi kekuatan. Apa yang kita punya dan kuasai, yang tak dimiliki
oleh yang lain ? Sesuatu yang selama ini membuat kita ragu-ragu untuk melangkah
karena melihat kita sendirian di sana. Mungkin saja, kita memang sendirian karena
Tuhan tak memberikan skill itu kepada yang lain, hanya memberinya kepada Anda.
Maka, jika kita tidak mengembangkannya secara optimal, tidak menggunakannya,
tak ada orang lain yang akan menggantikannya. Maka, betapa sia-sianya bukan,
apa yang sudah Tuhan investasikan dan anugerahkan itu ? Renungkanlah ! (AF)
REMEMBER
THAT YOUR GREATEST TALENT IS SO MUCH MORE POWERFUL
THAN YOUR BIGGEST FEAR
Hari Ke - 13
TERUKUR
Dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah,
yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
(Filipi 3:14)
Ayat Bacaan :
1 Samuel 24-25, Mazmur 133, Galatia 1-2
Seorang ibu mencoba untuk rutin bersepeda setiap
pagi. Rutenya tetap, mengelilingi kompleks perumahan.
Satu putaran membutuhkan waktu 15 menit. Awalnya ia
hanya kuat memutar satu kali. Lama-kelamaan, sang ibu
menambah porsi hingga bisa sampai 6 putaran. Namun
ia merasa waktu yang dibutuhkan kenapa sampai 2
jam ? Akhirnya, ia membawa jam dan mulai memantau.
Ternyata, untuk satu putaran saja, ibu itu menghabiskan
waktu 20 menit. Ia mengayuh terlalu santai. Pantas ! Itu
berarti ia harus menambah kecepatan. Hanya dengan
demikian, latihan kardionya bisa lebih tepat sasaran.
Kita pasti pernah mendengar tentang kriteria S-M-A-R-T dalam menetapkan suatu
target. Huruf M di situ mewakili Measurable. Target yang kita tetapkan harus
dapat diukur. Ada angka-angka yang bisa dicatat sehingga kita tahu apakah kita
sudah mengalami kemajuan dan sejauh mana kemajuan tersebut kita capai. Jika
berolahraga, kita tidak bisa hanya menetapkan bahwa kita ingin sehat. Jika berdiet,
tidak bisa sekedar ingin kurus. Jika bekerja, tidak bisa sekedar ingin sukses. Harus
ada angka yang ingin dicapai: berapa besar pendapatan yang ingin didapat, berapa
pelanggan yang perlu dijangkau, berapa banyak produk yang harus dijual, berapa
banyak cabang baru yang harus dibuka, dan sebagainya.
Namun, selain memastikan target kita bisa diukur, kita juga harus ingat untuk
MENGUKURNYA. Target terukur tanpa disertai pengukuran teratur dan sistematis
akan berpotensi menghasilkan penyimpangan seperti yang si ibu alami.
Pro & Biz, Paulus adalah pribadi yang sangat efektif. Sebagai penganiaya jemaat,
ia membuat ngeri murid-murid Yesus. Setelah bertobat, ia menjadi Rasul yang
memberi pengaruh paling besar terhadap kekristenan. Apa rahasianya ? Ia serius
dengan targetnya dan “berlari-lari” untuk meraihnya. Istilah S-M-A-R-T mungkin
belum ada di zamannya. Namun, kita bisa membayangkan ia menetapkan berapa
kota yang hendak dijangkaunya, berapa petobat baru yang ingin dihasilkannya.
Bagaimana dengan kita? (AF)
IF YOU REALLY WANT TO DO SOMETHING
YOU WILL FIND A WAY
IF YOU DON’T, YOU’LL FIND AN EXCUSE
Hari Ke - 14
MEMINTA MAAF
Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga
dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.
(Lukas 15:21)
Ayat Bacaan :
1 Samuel 26-27, Mazmur 134, Galatia 3-4
Norma McCorvey menikah ketika berusia 16 tahun, lalu
bercerai saat hamil. Karena ia kecanduan alkohol dan
narkoba, maka setelah anaknya lahir, anak itu dirawat
oleh sang ibu. Tidak lama kemudian, Norma hamil lagi
di luar nikah. Sebenarnya ia ingin melakukan aborsi
namun kala itu aborsi masih illegal. Setelah anaknya
lahir, lagi-lagi sang ibu yang mengasuhnya. Sekian tahun
berikutnya, ia hamil lagi tanpa suami. Kali ini, ia menuntut
agar pemerintah melegalkan aborsi. Pemerintah Amerika
pada akhirnya menyetujui aborsi. Parahnya, Norma pun
menjadi aktifis pro aborsi. Tapi di luar dugaan, 10 tahun
kemudian Norma berubah 180 derajat. Ia baru menyadari
bahwa selama ini ia telah salah. Ia lalu membentuk ‘Roe No More’ pada tahun
1997 dan berkeliling Amerika untuk berbicara melawan aborsi, hal yang dulu
sangat ia dukung. “Saya mendedikasikan sisa hidup saya untuk membatalkan
hukum yang melegalkan aborsi.” Walaupun usahanya belum menunjukkan
hasil signifikan sampai ia meninggal, namun Norma McCorvey telah mengakui
kesalahannya, bahkan ia sekuat tenaga mau memperbiki kesalahan itu.
Seorang bijak mengatakan bahwa dibutuhkan keberanian untuk memaafkan
seseorang, namun dibutuhkan keberanian yang lebih besar untuk meminta
maaf pada orang lain. Anak bungsu melakukannya. Saat sadar akan keadaannya
yang buruk, ia segera pulang ke rumahnya. Saat bertemu sang ayah, ia langsung
berkata, “Saya telah berdosa terhadap surga dan terhadap bapa.” Si bungsu tidak
berkilah, “Ya, kemarin saya berbuat begitu karena salah pergaulan. Saya menjadi
tidak tahu diri akibat pengaruh teman-teman yang buruk.” Sama sekali ia tidak
menyalahkan siapa-siapa, namun sadar semuanya adalah salahnya sendiri.
Pro & Biz, ketahuilah meminta maaf sama sekali tidak menurunkan harga diri,
derajat dan martabat kita. Anda dan saya tidak terlihat rendah saat mengaku salah
di hadapan orang. Sebaliknya, mau meminta maaf justru membuat orang respek
kepada kita, menilai kita sangat bijak, sangat dewasa. Lagipula meminta maaf
juga baik bagi kesehatan fisik dan mental, bahkan hal ini juga bisa memperbaiki
hubungan yang mulai rusak. (IS)
ITI’TS’SNENVEEVRERTOTOOOLALTAETETOTOSAAYPIO’MLOSGOIZRERY
Hari Ke - 15
UNTUK TUHAN DULU
Tetapi Elia berkata kepadanya: “Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang
kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari
padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi
anakmu. (1 Raja-Raja 17:13)
Ayat Bacaan :
1 Samuel 28-29, Mazmur 135, Galatia 5-6
Sebuah cuplikan film singkat berdurasi 3 menit
menceritakan seorang lelaki sedang memancing
dengan seekor anak anjing miliknya. Di tengah
danau, dengan sebuah perahu, lelaki itu lalu
melempar kail dan mulai menunggu. Namun
sekian waktu, ia belum menangkap apa-apa.
Saat menunggu, seekor burung pelican terbang
ke pinggir perahu itu dan mencuri ikan-ikan kecil
yang dipakai untuk umpan. Anjing kecil berusaha
mengusirnya, tapi ia datang lagi dan lagi. Sampai akhirnya, lelaki itu tahu dan
mengusir si pelican. Dari kejauhan, anak anjing melihat ternyata ikan kecil hasil
curian induk pelican itu diberikan kepada anak-anaknya. Saat ia tidak mendapat
ikan kecil lagi lalu diganti dengan cacing-cacing, anak-anak pelican tidak mau
menyantapnya.
Anjing kecil sedih lalu memanggil induk pelican datang kembali ke perahunya. Ia
mengizinkannya mengambil beberapa ekor ikan kecil lagi. Tahu apa yang terjadi
selanjutnya ? Sebagai balasan terima kasih, pelican datang lagi ke perahu sambil
membawa banyak ikan besar di paruhnya. Semua itu dijatuhkan ke dalam perahu.
Alhasil, hari itu si lelaki dan anjing kecilnya membawa banyak ikan besar ke rumah.
Banyak hal berharga yang bisa kita petik dari cuplikan film singkat tersebut.
Pertama, kita belajar berkorban, memberi beberapa ikan kecil, memberi bantuan,
mengulurkan tangan lebih dulu kepada orang lain sekalipun kita sedang butuh,
sedang susah. Saat janda di Sarfat mau melakukan untuk hamba-Nya dulu, Elia
maka Tuhan pun mengingat kebaikan dan kemurahan hatinya. Kedua, kita belajar
untuk membalas budi. Di zaman now ini tak sedikit orang menjadi lupa daratan,
seperti kacang lupa kulit. Kala susah begitu ramah terhadap semua orang, tapi
saat di atas, ketika ada di puncak, jangankan menyapa, melihat wajah orang yang
pernah membantunya pun kadang sudah tidak mau lagi, seolah tak pernah kenal.
Pro & Biz, mari mohon kekuatan dari Tuhan agar kita dimampukan untuk punya
belas kasihan, punya kepekaan dalam menolong sehingga tepat sasaran. Bahkan
minta hati yang besar, yang tetap mengingat setiap orang yang sudah berjasa
membantu kita. (IS)
HELP TODAY
BECAUSE TOMMOROW YOU MAY BE THE ONE WHO NEEDS HELPING
Hari Ke - 16
MOVE ON !
Dalam keadaan yang terdesak ini, ia berusaha melunakkan hati TUHAN, Allahnya;
ia sangat merendahkan diri di hadapan Allah nenek moyangnya. (2 Tawarikh 33:12)
Ayat Bacaan :
1 Samuel 30-31, Mazmur 136, Efesus 1-2
Mr. Sandwich dulunya seorang milyuner, pengembang
properti asal Thailand. Tapi ia jatuh miskin saat
krisis ekonomi melanda Asia tahun 1997. Sirivat
Voravetvuthikun, nama aslinya sempat depresi karena
bank bukan saja menyita beberapa asetnya, namun ia
juga masih harus membayar hutang sebesar 180 milyar
rupiah. Tidak mau berlarut-larut dalam kesedihan, ia lalu
putuskan menjajakan sandwich. Hari pertama, ia mesti
menahan malu luar biasa, saat mendengar ada orang
yang mengenalnya lalu bertanya, “Bukankah Anda
seorang jutawan, kenapa sekarang malah berjualan di
pinggir jalan?” Tapi Mr. Sandwich lebih memilih menelan gengsi ketimbang terus
hidup susah. Di tahun-tahun berikutnya, usaha sandwichnya berkembang pesat
bahkan menjadi waralaba yang nilainya mencapai 45 milyar rupiah. Keberhasilan ini
tak lepas karena ia mampu mengelola emosi negatifnya seperti rasa malu, penyesalan,
kekecewaan. Mr. Sandwich tidak fokus kepada kegagalan masa lalu atau menyesali
diri secara mendalam, sampai lupa move on. Tetapi ia fokus kepada apa yang mesti
dilakukan saat kegagalan terjadi.
Mengapa ada orang susah move on ? Karena ia terlalu memikirkan kegagalan yang
sudah terjadi. Pikiran yang terkonsentrasi pada kerugian, pada aset yang hilang,
pada keputusan bodoh yang sudah dibuat, pelan tapi pasti menggerogoti sehingga
membuat fisik dan mental lemah. Inilah yang ujungnya membuat orang seakan tak
punya energi dan kemampuan untuk bangkit.
Pro & Biz, siapa yang tidak sedih jika ditimpa musibah ? Siapa yang tidak akan
meneteskan air mata kalau jerih lelah selama ini habis begitu saja dalam sekejap
karena krisis, karena suatu masalah ? Ya, jelas semua itu tak pelak menimbulkan
duka mendalam. Akan tetapi sebagai anak-Nya, mari belajar mengelola setiap emosi
negatif yang datang. Datang pada Tuhan, berdoa, memuji, menyembah, berdiam
diri dalam hadirat-Nya, bicara dengan keluarga terkasih, mendapat dukungan dari
mereka, niscaya akan membuat kita tegar menerima kenyataan. Bahkan membuat
Anda dan saya dimampukan tetap berpikir jernih sehingga menemukan solusinya. (IS)
IT HURTS TO LET GO
BUT SOMETIMES IT HURTS MORE TO HOLD ON
Hari Ke - 17
BERDOA SETIAP WAKTU
Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih,
bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci
dan berdoalah dalam Roh Kudus.
(Yudas 1:20)
Ayat Bacaan :
2 Samuel 1-2, Mazmur 137, Efesus 3-4
Dilansir dari laman scmp.com, telah terjadi peristiwa
mengerikan di pusat perbelanjaan di Shanghai, Tiongkok.
Seorang pria berusia 35 tahun bernama Zhang, yang tak
lain adalah petugas kebersihan pusat perbelanjaan tersebut
mengalami kecelakaan tragis. Sebelum hal itu terjadi, ia
hendak membersihkan lantai. Ketika ia mulai membersihkan,
tiba-tiba eskalator bergerak dan terbuka. Kakinya pun
tertelan ke dalam eskalator. Ia panik dan segera menekan
tombol darurat eskalator. Meski tubuhnya tidak tertelan
eskalator, namun kaki Zhang terjebak di dalamnya. Beberapa
orang yang mengetahui insiden ini segera memanggil
petugas pemadam kebakaran. Butuh waktu 2 jam bagi
petugas pemadam kebakaran untuk membongkar eskalator.
Zhang selanjutnya dibawa ke rumah sakit terdekat. Karena
luka di kaki Zhang sangat parah dan ada beberapa saraf yang rusak, dokter harus
mengamputasi kakinya. Manager pusat perbelanjaan dan pihak berwajib sedang
menyelidiki kecelakaan itu.
Begitulah, kita sudah sangat berhati-hati dalam bekerja, namun musibah kadang
tak bisa dihindari. Ya, bahkan orang kadang-kadang sudah membuat ini, itu sebagai
langkah pencegahan, atau bersikap waspada agar terluput dari bahaya, tetapi
faktanya memang ada hal-hal yang bisa terjadi di luar kontrol kita. Lalu apa yang
mesti dibuat ? Berdoalah senantiasa. Bahkan berdoa di dalam Roh di mana pun kita
berada. Dalam keadaan ‘aman’, tdak terjadi apa-apa, semua terlihat baik-baik saja,
justru di saat itulah Anda dan saya harus gencar dalam doa.
Pro & Biz, hal inilah yang terkadang luput dari perhatian anak-anak Tuhan, yakni
baru berdoa, berpuasa, baru mencari Tuhan, baru berjaga-jaga, baru berseru saat
telah dilanda persoalan. Hal tersebut tidak sepenuhnya keliru, akan tetapi akan
jauh lebih baik kita berdoa, sepenuhnya terjaga sekalipun tidak terjadi apa-apa. Ya,
hanya karena bisnis, pekerjaan, karir berjalan lancar bukan berarti kita tidak berdoa
lagi, bukan ? Kala usaha sedang menuai profit, cabang dibuka di mana-mana, bukan
berarti kita melonggarkan jam doa, jam saat teduh. Mari terus berjaga-jaga dalam
segala situasi. (IS)
IF YOU ONLY YPORUAY’RWE HINENTRYOOUUB’RLEE IN TROUBLE
Hari Ke - 18
SUMBER PERTOLONGAN
Pertolonganku ialah dari TUHAN,
yang menjadikan langit dan bumi.
(Mazmur 121:2)
Ayat Bacaan :
2 Samuel 3-4, Mazmur 138, Efesus 5-6
Suatu hari, saat selesai menonton di bioskop, iseng-
iseng seorang bapak meraba saku belakang celana.
Dan ia terkejut karena dompetnya tak ada di sana, juga
tak ada di dalam tas. “Ah, paling ada di tas istriku,”
gumamnya sambil menghibur diri dan berusaha tetap
tenang. Saat menonton di bioskop, terkadang dompet
memang ia titipkan ke tas istri. Tapi ternyata perkiraannya
meleset, karena ketika ditanyakan, istrinya tidak merasa
menyimpan dompet di dalam tasnya. Segera si bapak
mencari petugas keamanan, lalu menanyakan perihal
dompetnya. Setelah sempat deg-degan, khawatir dompet
itu hilang, ia merasa lega karena petugas keamanan itu mengonfirmasi bahwa
dompetnya ditemukan oleh petugas kebersihan. Tak bisa dibayangkan seandainya
dompet itu benar-benar hilang, karena ia akan mengalami kerepotan luar biasa
untuk mengurus surat-surat penting dan kartu ATM yang ada di dalamnya.
Cara Tuhan meluputkan umat-Nya dari kerugian memang kerap kali tak terduga.
Kita pun mungkin pernah terhindar dari kerugian akibat nyaris kehilangan
dompet, kalung, benda kesayangan, omzet besar, hingga hampir saja kehilangan
klien bisnis kelas kakap. Kita akhirnya bersyukur karena kerugian batal dialami
karena pertolongan Tuhan yang ajaib. Sekiranya Tuhan tidak menolong, entah
berapa banyak materi yang melayang. Itulah sebabnya firman Tuhan hari ini
mengingatkan kita bahwa pertolongan kita yang sejati bukan datang dari manusia,
siapapun orangnya, karena manusia penuh dengan keterbatasan dan sering kali
mengecewakan. Namun, pertolongan selalu datang dari Tuhan.
Pro & Biz, mari renungkan, siapakah yang kita andalkan sampai hari ini ? Apakah
kita sudah menjadikan Allah sebagai sumber pertolongan dan harapan kita yang
utama ? Keluarga, perusahaan, aset, tabungan, koneksi, semuanya penting
dan berharga namun ada batasnya, tidak selamanya bisa menolong. Ya, hanya
Tuhanlah sumber pertolongan, sumber kemenangan. Sudah sepatutnya mata dan
hati kita tertuju kepada-Nya. (GHJ)
RELY ON GOD
NOT YOUR OWN STRENGTH
Hari Ke - 19
MENGEBASKAN GANGGUAN
“Aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa
yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu
panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.”
(Filipi 3:13-14)
Ayat Bacaan :
2 Samuel 5-6, Mazmur 139, Filipi 1-2
Riset di Amerika menyatakan bahwa pekerja di lingkungan
kantor terbuka atau open work space membutuhkan
upaya serius untuk menghalau kebisingan dan gangguan di
lingkungan kantornya. Menurut riset itu, pekerja kehilangan
24 menit per hari karena kebisingan dan gangguan.
Sementara itu, ada 78 persen responden mengaku kinerja
mereka terpengaruh oleh kebisingan dan gangguan bila
bekerja di tempat terbuka. Padahal, konsep open work
space merupakan suatu usaha untuk mendorong kolaborasi
sekaligus memperbaiki komunikasi antar karyawan. Namun,
risikonya juga ada, pekerja di lapangan tak bisa menghindari
diri dari suara ribut. Untuk mereduksi keramaian yang terjadi
di sekitar, karyawan pun menyiasatinya dengan bekerja di
ruang meeting yang kosong atau menggunakan headset. Harapannya dengan
waktu hening tersebut, mereka bisa fokus pada pekerjaannya. Sebab fokus yang
melenceng atau lemah akan membuat orang sulit berkonsentrasi. Kalau perhatian
pecah, maka produktifitas bisa menurun.
Bukan hanya dalam dunia kerja, dalam hal apapun juga sama, kita semua butuh
yang namanya fokus pada tujuan, apalagi dalam menjalani perlombaan dalam
Kerajaan Allah. Ya, untuk bisa terus berlari-lari, terus semangat melayani,
semangat berkarya, Anda dan saya mesti memiliki fokus ke depan. Tapi bagaimana
bisa berpikir ke depan, kalau yang dibayangkan selama ini tanpa sadar adalah hal-
hal yang lampau, yang lalu seperti dosa, sakit hati, perasaan negatif ? Orang sulit
‘berlari-lari’, susah berjalan pada track yang benar kalau pikirannya bercabang.
Pro & Biz, oleh sebab itu setelah Anda menetapkan tujuan dalam karir, dalam
melayani hal berikutnya yang perlu Anda miliki adalah fokus mengejarnya. Jangan
biarkan kebisingan, suara-suara sumbang dari orang sekitar, bahkan jangan
biarkan godaan dari si jahat melemahkan atau mengecohkan kita. Setiap kali
gangguan datang, kebaskanlah, lalu melangkah terus bersama Tuhan sampai kita
meraih kemenangan. (DJ)
IGNORE THE NOISE
FOCUS ON YOUR WORK
Hari Ke - 20
HAL TERPENTING
Tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja,
bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku,
dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.
(Daniel 3:18)
Ayat Bacaan :
2 Samuel 7-8, Mazmur 140, Filipi 3-4
Kerap kali hal kecil dalam hiduplah yang membuat
langkah kita tersandung. Seperti kejadian tragis
jatuhnya pesawat jumbo jet dari maskapai Eastern
Airlines di rawa-rawa Everglades, AS. Saat pesawat
hendak mendarat, lampu tanda pelepasan roda
pendaratan yang mestinya menyala tiba-tiba mati.
Pesawat pun berputar agar kru kokpit punya waktu
untuk mengecek apakah roda pendaratannya
tak bisa turun, atau bola lampu isyaratnya saja
yang mati. Lalu ahli teknik mencoba melepaskan
bola lampu itu. Tapi bola lampu itu tak bergerak sehingga kru lainnya berusaha
membantu ahli teknik itu. Saat mereka berkutat dengan bola lampu, tak ada
seorang pun yang memerhatikan bahwa pesawat kehilangan ketinggian. Naas,
pesawat itu pun jatuh ke rawa-rawa. Puluhan orang tewas. Kru yang terdiri
dari orang-orang berpengalaman dengan gaji yang tinggi, sibuk mengurusi bola
lampu yang harganya tak seberapa, dan mereka justru melupakan hal terpenting,
mengendalikan pesawat, sampai akhirnya banyak nyawa hilang seketika.
Di dunia kerja, ada banyak usaha yang dibangun susah-payah tapi ambruk
seketika gara-gara orang lebih mengutamakan hal yang tak seberapa. Misalnya,
lebih suka langsung memproduksi sebuah produk baru daripada melakukan riset
pasar guna mengetahui seperti apa produk yang disukai oleh konsumen. Atau,
melayani setengah hati, sekedarnya padahal konsumen bisa mengupload hal yang
dia lakukan ke media sosial. Lalu kalau sudah viral, perusahaan sendirilah yang
rugi. Jika kita sadar bahwa hal kecil justru bisa memberi perbedaan besar, mari
jangan pernah meremehkan apa pun. Apalagi memandang sebelah mata hal-hal
yang Ilahi, ini jelas fatal.
Pro & Biz, tengoklah orang-orang yang tak pernah kompromi, yang tak pernah
mengecilkan apa pun, seperti Yusuf, ia tidak berkata, “Tidak ada yang tahu
jika aku menikmati sedikit kesenangan.” Bahkan Sadrakh, Mesakh, Abednego,
tidak berkata, “Tidak apa-apa, cuma menyembah patung saja, itu tidak akan
mempengaruhi apa-apa.” Tidak. Sebaliknya mereka paham sekalipun itu terlihat
kecil, tapi akan fatal jika dilakukan. (DJ)
DON’T COMPROMISE
EVEN IF IT HURTS TO BE YOURSELF
Hari Ke - 21
BERUBAH HALUAN
Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di
Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun,
sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
(Keluaran 3:1)
Ayat Bacaan :
2 Samuel 9-10, Mazmur 141, Kolose 1-2
Carol Farmer awalnya adalah seorang guru. Namun
setelah ia mengajar selama dua semester, ia merasa tidak
cocok dengan posisi itu, menjadi guru bukan panggilan
hidupnya. Sebetulnya ia ingin menjadi desainer, maka
dengan segala pertimbangan sebelumnya, ia segera
mengubah arah hidup, meninggalkan profesi lama,
kemudian mengejar impiannya menjadi seorang
desainer. Jalur yang ia ambil ternyata benar, berbagai
proyek datang. Ribuan dolar mengalir dari tangan
dinginnya. Pada tahun 1976 Carol Farmer membangun
sebuah perusahaan bernama Doody Company dan dalam tiga tahun ia menghasilkan
$15 Juta. Jumlah karyawannya meningkat pesat dari enam orang menjadi dua ratus
orang.
Di Alkitab, banyak pula tokoh-tokoh di mana sebelumnya mereka mengerjakan satu
hal, kemudian Allah memanggil mereka mengerjakan hal yang sama sekali berbeda.
Musa, dulunya seorang gembala ternak, namun Allah mengutusnya masuk dalam
medan perang. Dari mana ia belajar tentang leadership yang benar ? Dari mana
Musa memperoleh ilmu tentang taktik, tentang strategi perang ? Dari mana hamba-
Nya ini belajar mengelola SDM yang jumlahnya jutaan orang itu ? Ia bahkan tidak
belajar sebelumnya, akan tetapi langsung menceburkan diri. Saat ia terjun langsung
ke lapangan, tuntunan Allah, kepatuhannya, kepekaannya, membuat segalanya
berhasil.
Saat kita diminta melakukan hal yang sama sekali belum pernah kita sentuh, tak pelak
ada perasaan khawatir. “Bagaimana jika gagal ? Mampukah saya menyelesaikannya
sampai akhir ? Bisakah saya mengatur segalanya dengan baik ? Bagaimana jika nanti
mengecewakan orang ?” begitu pikir kita.
Pro & Biz, saat Allah memanggil kita keluar dari zona nyaman, dari kebiasaan, dari
hal-hal standar yang biasa kita kerjakan, percayalah Ia tidak pernah sembarangan
memilih. Ia sudah melihat lebih dulu kalau Anda dan saya memang mampu,
memang memenuhi harapan-Nya. Karenanya, jangan takut banting stir, jangan
khawatir mengubah haluan, selama itu benar dari Tuhan. Dalam ketaatan kelak kita
bisa melihat hasil yang mencengangkan. (IS)
DON’T BE A AFRAID OF CHANGE
IT WILL LEADS YOU TO A NEW BEGINNING
Hari Ke - 22
FULL HEART
Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN,
hanya tidak dengan segenap hati.
(2 Tawarikh 25:2)
Ayat Bacaan :
2 Samuel 11-12, Mazmur 142, Kolose 3-4
Wastafel di sebuah gerai Kopitiam, umumnya dipakai
untuk mencuci piring dan gelas, tapi ada karyawan
Kopitiam yang kedapatan sedang mencuci sepatunya di
wastafel. Insiden lain terjadi di gerai Kopitiam Rumah
Sakit Umum Changi, Singapura. Dilansir dari stomp.
com, seorang karyawan wanita telah dipecat karena
kedapatan tengah mencuci pakaian seragam dan
celemeknya di wastafel tempatnya bekerja. Seorang
pengunjung merekam kejadian itu selama 5 menit,
kemudian mengupload hasil videonya ke media sosial.
Dalam video, terlihat si karyawan mengambil pakaian kerjanya secara terburu-
buru. Lalu mengenakan sepasang sarung tangan pelindung dan mulai merendam
pakaiannya di sebuah ember di wastafel. Ia juga mengambil beberapa dosis
deterjen cuci cair dan mulai mencuci seragamnya. Manajer gerai Kopitiam di
Rumah Sakit Changi, mengatakaan, “Aksi itu dilakukan dengan sengaja, dan dia
saat ini sudah dipecat.”
Saat berumur 25 tahun raja Amazia dinobatkan sebagai raja Israel. Ia mengerjakan
tugas sebagai raja dengan baik, ia melakukan apa yang benar. Sayangnya, alkitab
mencatat semua dilakukan dengan setengah hati. Bila sebagai pekerja, mungkin
ia melayani dengan ramah, dengan senyum, ia datang tepat waktu, tidak pernah
absen. Sayangnya semua dilakukan dengan setengah, tidak all out. Pekerja di atas
mungkin juga begitu, ia melakukan apa yang benar, tidak korupsi, ia melayani
dengan baik, tapi hanya untuk memenuhi standar, supaya tidak dipecat, bekerja
supaya dapat menyambung hidup, tidak ada passion, tidak ada dedikasi di
dalamnya, sehingga yang satu dilakukan, tapi yang lain diabaikan. Pelayanannya
kepada konsumen barangkali memang baik, namun di sisi lain ia melanggar aturan
kerja, mengabaikan nilai-nilai kebersihan dan etika.
Pro & Biz, ini sangat berbeda dari orang yang bekerja dengan full heart, ia akan
mengindahkan semua aturan yang ada, taat pada SOP, memberi yang terbaik
bagi pelanggan. Oleh sebab itu, hari ini mari minta pada Tuhan sehingga kita
dimampukan melakukan apa pun dengan segenap hati. (IS)
IN FULL HEART THERE IS ROOM FOR EVERYTHING
AND IN AN EMPTY HEART THERE IS ROOM FOR NOTHNG
Hari Ke - 23
TRAINING AWAL
Berilah orang bijak nasihat, maka ia akan menjadi lebih bijak,
ajarilah orang benar, maka pengetahuannya akan bertambah.
(Amsal 9:9)
Ayat Bacaan:
2 Samuel 13-14, Mazmur 143, 1 Tesalonika 1-2
Dikutip dari laman dailymail.co.uk, sebelum para pramugari
di Tiongkok terjun melayani masyarakat, mereka harus
melakukan berbagai latihan dan pendidikan lebih dulu.
Misalnya saja di Sekolah Tinggi Penerbangan Sipil yang ada
di Chengdu, Sichuan, Tiongkok, beragam latihan ekstrem
dilakukan oleh para siswa. Agar bisa senyum sempurna,
salah satu latihan yang dilakukan adalah menggigit sumpit
sambil tersenyum dalam beberapa menit. Untuk melatih
sikap tegap, para siswa harus membawa buku atau botol di
atas kepala sambil berjalan dalam waktu beberapa menit
dan diwajibkan agar apa yang mereka bawa tidak jatuh.
Salah seorang siswa mengatakan bahwa mereka juga
perlu memiliki keterampilan akrobatik untuk menjadi seorang pramugari yang sukses.
Sementara itu, Xu Liqing, salah satu guru di sekolah tinggi ini mengungkapkan bahwa
latihan keras akan membuat para siswanya bisa menjadi pramugari yang sukses dan
lebih percaya diri.
Training awal sangatlah penting bagi sebuah perusahaan. Sayang, hal ini kadang
masih diabaikan. Orang bukan saja tidak memberi pelatihan kepada para SDM-nya,
lebih parahnya asal saja menaruh orang pada posisi tertentu dengan alasan, “Susah
mencari pekerja. Ya, daripada posisi itu kosong lebih baik diisi siapa saja,” begitu
pikirnya. Padahal salah menempatkan orang, akibatnya bisa fatal. Orang tersebut
tidak mumpuni, tidak punya keahlian yang diperlukan, tidak mengerti detail tugas
dan tanggung jawabnya, sehingga kalau ada yang komplain ia tidak tahu bagaimana
menanganinya. Benar-benar kacau jadinya, bukan ?
Pro & Biz, oleh sebab itu jika hari ini Anda dipercaya sebagai leader, sebagai kepala
divisi, atau sebagai ketua team, buatlah training awal. Pastikan rekan Anda tahu apa
yang menjadi fungsinya, apa yang perlu dikerjakan, kepada siapa ia mesti memberi
pertanggungan jawab, dan seterusnya. Pastikan ia punya skill yang dibutuhkan oleh
perusahaan. Bila di awal sudah ditraining, sudah dilatih, sudah diberitahu, sudah
diajar, niscaya mereka akan maksimal dalam bekerja, bahkan tak akan mengecewakan
konsumen. (IS)
GREATNESS
DOES NOT COME WITHOUT TRAINING
Hari Ke - 24
MEMBERI TANPA DIKETAHUI
Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu
apa yang diperbuat tangan kananmu.
(Matius 6:3)
Ayat Bacaan :
2 Samuel 15-16, Mazmur 144, 1 Tesalonika 3-4
Seorang supir mengantar majikannya, seorang
pengusaha, ke sebuah kota untuk pertemuan
bisnis. Di tengah jalan, mereka berhenti di satu
rumah makan. Selesai makan, si pengusaha
melihat beberapa anak lewat, masing-masing
menggelindingkan kursi rodanya, ada pula yang
memakai tongkat. Segera ia menghampiri anak
yang memakai tongkat. “Sepertinya kakimu masih
bisa dioperasi,” si pengusaha menyapa. “Aku
tak punya cukup uang,” jawabnya. “Maaf, aku
buru-buru.” Pengusaha itu langsung mencatat
nama dan alamat si anak. Saat masuk mobil ia berkata kepada sopirnya, Woody,
“Namanya Jimmy. Umurnya delapan tahun. Aku ingin kau menemui orangtuanya.
Minta izin dari mereka agar aku dapat mengusahakan operasinya. Aku yang
menanggung seluruh biayanya.” Si sopir dengan mudah menemukan rumah
Jimmy keesokannya. “Apakah Anda ibu Jimmy ?” Wanita itu agak bingung. Woody
segera mengutarakan maksud kedatangannya. “Apa-apaan ini, Pak ? Tak ada yang
gratis dalam hidup ini.” Ibu Jimmy tak percaya. “Saya tahu ini mengejutkan. Saya
tidak menyalahkan bila Anda curiga.” Ibu Jimmy memanggil suaminya. Pasangan
itu masih tak percaya.
Belakangan, si pengusaha menghubungi walikota setempat, meminta agar
seseorang dikirim ke rumah Jimmy untuk meyakinkan keluarga itu bahwa
tawaran tersebut tidak melanggar hukum. Tentu saja, nama sang dermawan tidak
disebutkan. Singkat cerita keluarga itu baru yakin dan operasi dilakukan. Kini,
kaki Jimmy sudah tidak pincang lagi. Mendengar operasinya sukses, si pengusaha
tak kuasa menahan tangis. Jimmy di kemudian hari menjadi pengusaha sukses.
Sampai ia meninggal, Jimmy tak pernah tahu siapa yang membiayai operasi
kakinya. Dermawannya, pengusaha itu tak lain adalah Henry Ford. Ford selalu
mengatakan lebih menyenangkan berbuat sesuatu untuk orang yang tidak tahu
siapa yang telah melakukannya.
Pro & Biz, terjemahan lain dikatakan, “Tetapi kalian, kalau kalian memberi
sedekah, berikanlah dengan diam-diam, sehingga tidak ada yang tahu.” Mari lebih
tulus dalam memberi, memberi tanpa diketahui dan biar Tuhan di tempat yang
tersembunyi yang membalasnya. (IS)
WE MAKE A LIVING BY WHAT WE GET
BUT WE MAKE A LIFE BY WHAT WE GIVE
Hari Ke - 25
TIDAK POPULER
Bahkan raja Asa memecat Maakha, neneknya, dari pangkat ibu suri, karena
neneknya itu membuat patung Asyera yang keji. Asa merobohkan patung yang keji
itu, menumbuknya sampai halus dan membakarnya di lembah Kidron.
(2 Tawarikh 15:16)
Ayat Bacaan :
2 Samuel 17-18, Mazmur 145, 1 Tesalonika 5
Michael Bloomberg, setelah terpilih menjadi Walikota New
York pasca tragedi 11 September 2001 melakukan berbagai
langkah yang tidak populer. Kota New York memang dikenal
sebagai kota yang sulit diatur. Maka, ia pun segera membuat
berbagai aturan yang ketat. Bloomberg memberlakukan
larangan merokok di restoran dan bar. Ia dengan tegas
mengendalikan peredaran senjata api. Bahkan ia pernah
menuntut puluhan pedagang senjata api ke pengadilan. Pajak
properti ia naikkan sampai 18%. Sekolah bermasalah diambil
alih pemerintah. Pengeluaran pemerintah dihemat termasuk menutup
beberapa kantor pemadam kebakaran yang kurang diperlukan.
Banyak yang menilai kebijakan Bloomberg sama dengan bunuh diri dalam
karir politiknya. Siapa yang mau memilih dia kembali ? Benar saja, diawal-awal
kepemimpinannya, popularitas Bloomberg sempat melorot hingga tinggal
14%. Tetapi Bloomberg tetap teguh pada kebijakan yang telah dibuat. Beberapa
bulan kemudian, berkat kedisiplinan dan konsistensi kerjanya, kejahatan
turun 30%, kelulusan dan nilai siswa naik 20%, tingkat pengangguran turun
secara drastis, proyek konstruksi meningkat, dan simpanan uang kota milik
pemerintah menjadi surplus. Bukan karir politiknya yang runtuh, malahan
Bloomberg justru terpilih kembali sebagai Walikota New York untuk periode
berikutnya. Raja Asa, saat ia diangkat menjadi raja Yehuda pun melakukan
perombakan, pembaharuan secara besar-besaran. Ia menjauhkan segala
berhala yang pernah ada di negerinya, merobohkan patung-patung bahkan
tindakannya yang lain, yang ekstrem adalah memecat neneknya sendiri dari
pangkat ibu suri. Sungguh sebuah aksi yang tidak populer.
Pro & Biz, ketika Anda melakukan hal yang sama di kantor, di perusahaan,
di tempat Anda bekerja, mungkin awalnya akan banyak yang mencibir,
menentang. Namun begitu Anda menjalankannya secara disiplin dan konsisten,
percayalah hasil yang positif akan nyata, akan dirasakan orang. Bukankah lebih
baik mengambil langkah tidak populer tapi menyenangkan Tuhan, ketimbang
memberlakukan hal yang menyukakan manusia, tetapi tidak sesuai dengan
kebenaran ? (IS)
ONE SMALL POSITIVE THOUGHT IN THE MORNING
CAN CHANGE YOUR WHOLE DAY
Hari Ke - 26
NIKMATI PROSESNYA
Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal
yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
(2 Korintus 4:17)
Ayat Bacaan :
2 Samuel 19, Mazmur 146, 2 Tesalonika 1-3
Olivia Lim biasa dibanjiri pesanan kue saat hari besar
seperti Natal dan Tahun Baru Imlek. Ya, perempuan
37 tahun itu memiliki toko roti sendiri bernama ‘My
Lovebites’ di Jalan Joo Chiat, Singapura. Membuat kue
terlihat mudah tapi nyatanya tidak. “Ini membutuhkan
latihan. Bahkan sesuatu yang tampaknya mudah seperti
memberikan cream mentega justru memerlukan teknik
yang tepat,” ucap dia. Lim, yang belajar secara otodidak,
pertama kali mengenal cara membuat kue adalah ketika
dia berada di Melbourne, Australia, di mana dia belajar
untuk gelar diploma di bidang jurnalisme belasan tahun silam. Dia mulai membuat
kue dari rumahnya pada 2008, sebelum akhirnya mendirikan toko sendiri pada
Desember 2011. Sakit dan nyeri kerap dirasakan tubuhnya lantaran dia kadang
harus berdiri selama 18 jam sehari saat membuat kue. Tapi dia tidak keberatan
dengan semua pengorbanan itu, sebab menurutnya setiap profesi pasti ada harga
yang mesti dibayar.
Orang memang kadang-kadang hanya senang melihat pencapaian seseorang, lalu
ingin mengikuti jejaknya. Namun setelah mereka tahu sisi-sisi beratnya, risikonya,
pengorbanannya, tak jarang mereka langsung mundur. Ya, bukannya menerima
fakta bahwa tak seorang pun yang layak menerima keberhasilan tanpa mula-mula
merasakan kepayahan, kesulitan, kegagalan, kebanyakan orang malah membenci
pengganggu itu. Kita memperlakukan semua yang tak menyenangkan tersebut
sebagai musuh, bukan sebagai teman. Kita menilai bahwa harus segera keluar dari
problem, dari tantangan. Pendek kata, kita alergi dengan semua pengorbanan,
dengan semua hal yang tidak enak tersebut. Padahal, tanpanya, kita jarang bisa
sampai di titik puncak.
Pro & Biz, sebab itu sebelum kita iri dengan prestasi orang, lihatlah lagi apa yang
sudah mereka lakukan dalam pekerjaannya. Olivia Lim mesti berdiri belasan
jam, merasakan suhu yang panas kala berada di depan oven, harus merasakan
keletihan. Sederetan orang sukses lainnya juga demikian. So, mari latih diri kita
untuk tidak alergi dengan proses, dengan kesulitan, dengan hal-hal yang membuat
capek, sebab itulah yang mendorong kita untuk maju. (IS)
THERE IS NO PAIN
THERE IS NO GAIN
Hari Ke - 27
THE BREAK HEART
Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur;
hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
(Mazmur 51:19)
Ayat Bacaan :
2 Samuel 20-21, Mazmur 147, 1 Timotius 1-2
Ada sebuah kafe di Melbourne, Australia, yang
menyediakan ruang khusus di mana para tamu bisa
memecahkan gelas, kaca, piring atau benda lainnya
sesuka hatinya. Ed Hunter, pemilik kafe mengatakan
bahwa ruangan untuk memecahkan barang di kafenya
ini diberi nama “The Break Heart”. Tak perlu khawatir
pecahan gelas atau piring akan melukai tubuh, sebab
pihak kafe telah menyediakan alat pelindung kepala
dan tubuh agar pengunjung yang memecahkan
barang tetap aman dan tidak terluka. Para tamu yang
ingin memecahkan barang dengan melampiaskan
kekecewaannya, awalnya diminta memakai jaket
pelindung tubuh dan pelindung kepala serta diberi sebuah tongkat kayu yang
digunakan untuk memukul barang. Untuk menikmati aktivitas ini, pengunjung
dikenakan biaya 50 dollar Australia atau setara dengan 500 ribu rupiah setiap kali
memasuki ruang “The Break Heart.”
Saat orang dilanda rasa sedih atau kekecewaan, memang hal tersebut seringkali
perlu diluapkan, sebab jika dipendam, dikeep sendiri hal itu akan membahayakan
jiwa sehingga yang terjadi adalah awalnya diam, tidak terjadi apa-apa, orangnya
seakan bisa menerima kenyataan, berbesar hati, ikhlas, tapi ternyata mengambil
keputusan nekad, bunuh diri. Namun dalam menumpahkan emosi, tentu ada
caranya yang lebih sehat, lebih positif, tidak sekedar marah-marah, memukul,
membanting barang atau pintu, atau ada lagi yang makan, berbelanja sepuas-
puasnya agar dia lupa akan masalah yang terjadi. Mungkin setelahnya kita
menjadi lega, merasakan suasana hati yang lebih baik, tapi dampak buruknya
segera menyusul.
Pro & Biz, saat kesesakan melanda jiwa, rasanya ingin marah, berteriak, kita
bisa menangis di hadapan Tuhan, atau kita bisa bicara kepada seseorang yang
dipercayai. Atau Anda dapat mengambil cuti, mungkin pergi menjauh sebentar
dari keramaian agar bisa menenangkan diri. Pendek kata, semakin dewasa
kerohanian kita, semakin kita perlu bijak mengelola emosi. Tuhan memampukan
kita ! (IS)
IF YOU GET TIRED, LEARN TO REST
NOT QUIT
Hari Ke - 28
TERGANTUNG RESPON
Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan,
itulah yang mendatangi aku.
(Ayub 3:25)
Ayat Bacaan :
2 Samuel 22, Mazmur 148, 1 Timotius 3-4
CEO Google, Sundar Pichai suatu kali menceritakan
sebuah kisah inspirasi di hadapan orang-orang.
“Begini kisahnya,” ujarnya. “Di sebuah restoran seekor
kecoa tiba-tiba mendarat di wajah seorang wanita. Ia
langsung berteriak histeris. Dengan kedua tangannya,
ia menyingkirkan kecoa tersebut. Reaksinya menular,
orang yang semeja denganya jadi ikut berteriak panik
juga. Keadaan jadi kacau. Kecoa yang diusir lalu
mendarat ke seorang wanita lain yang ada di restoran
itu. Apakah ia takut juga ? Ternyata tidak ! Dengan tenang ia mengibaskan
kecoa itu dan masalahnya selesai. Ia kembali menikmati makanannya. Orang di
sekitarnya juga tidak merasa terganggu sama sekali. Mengapa yang satu begitu
takut sampai-sampai membuat suasana tidak karuan, sementara yang lain
tidak ?”CEO itu bertanya kepada orang-orang.
Sundar melihat para audiencenya, lalu melanjutkan, “Berarti yang salah bukan
kecoanya, tapi respon dari wanita tersebut. Kecoa memang menjijikkan, tapi jika
kita bersikap biasa saja, tidak berlebihan, maka situasinya pasti akan terkendali.
Dalam hidup pun seringkali demikian, tantangan memang kadang menakutkan,
persoalan juga kadang membuat panik. Tapi lagi-lagi respon yang akan
menentukan apakah situasi akan makin kacau, makin keruh, atau berjalan baik.
Jika seseorang makin takut, makin panik, tidak bisa tidak, ketakutan akan makin
menyergapnya dan keadaan pasti akan makin buruk.”
Pro & Biz, ayat di atas berkata bahwa apa yang kita takutkan, itulah yang menimpa
kita. Apa yang kita cemaskan, justru hal tersebut yang mendatangi kita. Ya, awalnya
masalah tidak menimpa, problem belum datang, tapi karena terlalu takut, terlalu
cemas, akhirnya mereka mendarat dalam hidup. Ini bukan berarti bahwa kita tidak
boleh khawatir. Mana bisa dalam menjalani keseharian orang tidak cemas, tidak
ketar-ketir ? Namun hati-hati, agar kadarnya tidak melewati batas. Ya, ingatlah si
jahat seolah bisa mencium aroma ketakutan yang berlebihan. Begitu hal tersebut
terdeteksi, ia akan mendatangi orangnya, lalu makin membuatnya takut sampai
ketakutan tersebut melumpuhkan orang itu sama sekali. Waspadalah ! (IS)
HAVE NO FEAR
GOD IS NEAR
Hari Ke - 29
BE CAREFUL
Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan,
kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.
Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
(Galatia 5:22-23)
Ayat Bacaan :
2 Samuel 23-24, Mazmur 149, 1 Timotius 5-6
Dilansir dari laman shanghaiist.com, seorang wanita bermarga
Lin harus dirawat intensif di rumah sakit setelah disiram sup
panas oleh seorang pelayan restoran di Wenshou, Tiongkok.
Insiden tragis ini berawal ketika Lin membeli makanan di restoran
tersebut. Merasa pelayanan yang diberikan pelayan kurang
memuaskan, ia pun mengkritik si pelayan. Awalnya, si pelayan
yang bernama Zhu tersebut hanya diam saja. Tapi, Zhu langsung
naik pitam dan nekat menyiramkan sup panas ke kepala Lin
setelah ia tahu bahwa pelanggannya juga menulis kritik di sosial
media. Bukan hanya disiram, Zhu juga membabi buta memukul Lin.
Lin akhirnya dibawa ke rumah sakit terdekat. Ia harus menjalani perawatan intensif
karena menderita luka bakar. Sementara itu, Zhu segera diamankan oleh pihak
berwajib. Menurut laporan yang ada, media sosial terutama media online memang
menjadi faktor besar dalam bisnis restoran di Tiongkok. Pada umumnya, masyarakat
akan memilih restoran dengan membaca dulu ulasan pelanggan mengenai restoran
tertentu. Masyarakat juga akan memilih restoran di mana orang lain telah mencoba
menu di dalamnya dan mengatakan bahwa menu serta pelayanan di restoran
tersebut layak untuk dicoba. Sebaliknya, jika mereka tahu ada satu restoran yang
masakannya, pelayannya, pelayanannya kurang oke, maka mereka pun urung pergi
ke sana.
Di zaman yang serba digital ini, yang segala sesuatu melibatkan media sosial, kita
memang dituntut untuk bijak. Sebab, saat melakukan complain, mengkritik sebuah
perusahaan lewat Facebook, Instagram dan medsos lainnya, lalu beritanya viral,
perusahaan bersangkutan tentu dirugikan. Bisa jadi kita dituntut mencemarkan
nama baiknya.
Pro & Biz, kalau dulu ada istilah ‘mulutmu adalah harimaumu’, maka sekarang
mungkin istilahnya berganti menjadi ‘jarimu adalah harimaumu’. So, hati-hati.
Minta Tuhan memberi kita buah-buah roh, kasih, kesabaran, pengendalian diri,
kelemahlembutan, dan seterusnya sehingga kita dilalukan dari masalah dan konflik.
(IS)
BE GOOD AND IF YOU CAN’T BE GOOD
BE CAREFUL
Hari Ke - 30
SEGALANYA MUNGKIN
Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN,
yang menaruh harapannya pada TUHAN!
(Yeremia 17:7)
Ayat Bacaan :
1 Raja-Raja 1, Mazmur 150, 2 Timotius 1-2
Ditulis Hufftington Post, Suze Orman yang kini dikenal sebagai
penasihat keuangan itu dulunya pernah tinggal di mobil van.
Lalu selama 2 bulan, Orman juga pernah mencicipi bekerja
sebagai pembersih pohon dan hanya dibayar US$ 3,50 atau
setara dengan 47 ribu rupiah. Tetapi saat ini, ia merupakan
seorang milioner. Orman juga menerbitkan banyak buku
yang dinilai sebagai bacaan terlaris versi New York Times.
Jika kita melihat kasus Daud melawan Goliat, secara logika
ditinjau dari sudut manapun, Daud pasti kalah. Dari postur
tubuh, hamba-Nya itu kalah jauh. Dari segi pengalaman
pun sama, sejak kecil Goliat sudah bertempur, sudah ada
di medan perang, tak dipungkiri ia jauh lebih mumpuni.
Tapi Daud ? Baru kali itu, ia berhadapan dengan lawan
yang jauh lebih besar darinya. Sebab, biasanya ia hanya melawan hewan buas.
Lalu medan perangnya juga berbeda. Akan tetapi, ia tidak gentar sedikit pun.
Mengapa demikian ? Apakah itu sebuah tindakan konyol ? Apakah Daud sudah
putus asa dengan hidupnya, sehingga tidak memikirkan keselamatan dirinya
lagi ? Tentu tidak demikian. Namun ia berani maju, sebab Daud sadar bahwa ia
tidak sendirian, ada Tuhan yang menopangnya.
Namun hal yang perlu direnungkan adalah iman, kepercayaan yang sehat,
yang besar kepada Allah seperti yang dimiliki Daud, itu tidak muncul tiba-tiba,
tidak datang dalam semalam, tidak terbentuk sekejap mata. Melainkan, perlu
dibangun setiap hari melalui persoalan demi persoalan yang kita lewati. Saat kita
berhasil mengatasi masalah kecil, lalu kita naik level maka iman kita bertumbuh,
pengenalan akan Allah, penyerahan total kepada-Nya, iman kita meningkat.
Pro & Biz, mari perhatikan keadaan kita hari-hari ini, adakah kita merasa lemah,
merasa tidak berdaya, merasa tak punya cukup kekuatan untuk berkarya, untuk
membangun usaha ? Dari segi manusia mungkin mustahil untuk kita berhasil,
mana biasa ? Namun jika kita mau mengandalkan Tuhan bahkan mengaktifkan
iman kita, bahwa Ia pasti memberi masa depan, bahwa hidup bisa berubah asal
kita mau berusaha, maka segalanya mungkin. (DDL)
WITH GOD
ALL THINGS ARE POSSIBLE