The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

identifikasi dampak lingkungan

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by latifatulfadhilah24, 2022-06-24 11:26:11

e-artikel

identifikasi dampak lingkungan

Keywords: 6c

Artikel IDENTIFIKASI DAMPAK PENGOLAHAN
LIMBAH PABRIK TAHU TERHADAP
KUALITAS LINGKUNGAN DI DESA

MACANBANG KECAMATAN GONDANG
KABUPATEN TULUNGAGUNG

Oleh:
Kelompok 1 T.BIO 6C

Dosen Pengampu: Nizar Azizatun Nikmah, M.Pd.

KELOMPOK 1
TADRIS BIOLOGI 6C

Farihatun Nafi'ah Robiatus Sholikhah Abdul Hanif
(12208193027) (12208193035) (12208193042)

Latifatul Fadilah Ita Azura Firdaus
(12208193084) (12208193123)

PENDAHULUAN

Tahu adalah jenis makanan yang
memiliki nilai gizi, mengandung
protein dengan bahan dasar
kacang kedelai. Kebutuhan
terhadap kedelai mencapai 2,3 juta
ton pertahun, dimana 40% yang
dikonsumsi berupa tahu, 50%
berupa tempe dan 10% minyak
kedelai (Buchori etal., 2012).

Industri tahu dapat Pengolahan limbah dilakukan agar limbah dari
meningkatkan perekonomian industri tahu tidak mencemari atau merusak
masyarakat, tetapi juga dapat lingkungan serta tidak menimbulkan dampak negatif
memberi dampak negatif karena bagi lingkungan. Ada berbagai upaya yang dapat
limbah yang dihasilkan dapat dilakukan untuk mengelola limbah tahu. Seperti
mencemari lingkungan (Matilda halnya yang dilakukan oleh pemilik pabrik tahu di
etal., 2016). desa Macanbang Kecamatan Gondang Kabupaten
Tulungagung, dimana pabrik tahu tersebut
Pengolahan tahu akan menghasilkan memanfaatkan kembali limbah dari olahan tahu
buangan atau ada sisa yang dapat menjadi sesuatu yang berguna, misalnya limbah
berupa limbah. Industri Tahu padat (berupa ampas tahu) yang dimanfaatkan
merupakan salah satu industri yang sebagai pakan ternak atau bahan baku tempe menjes.
menghasilkan limbah organik. Limbah Sedangkan limbah cair dimanfaatkan sebagai bahan
industri tahu yang dihasilkan dapat penggumpal tahu (dijadikan cuka). Dengan demikian,
berupa limbah padat dan cair, tetapi penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 01
limbah cair memiliki tingkat
pencemaran lebih besar dari pada bagaimana pengolahan limbah pabrik tahu serta
limbah padat. Bahan utama pembuatan dampak yang ditimbukan akibat pengelolaan limbah
tahu adalah kedelai, dimana tahu pabrik tahu terhadap kualitas lingkungan di desa
adalah suatu olahan dari ekstrak kedelai Macanbang Kecamatan Gondang Kabupaten JUNI 2022
yang dilakukan dengan penambahan Tulungagung.
asam cuka. Limbah tahu banyak
mengandung protein dan karbohidrat
tinggi sehingga pembusukan oleh
mikroorganisme pembusuk sangat
mudah terjadi (Tuhu Agung R., 2011).
Oleh karena itu, perlu adanya sebuah
upaya untuk melakukan pengolahan
terhadaplimbah pabrik tahu, baik
limbah cair maupun limbah padat.

SEJARAH TAHU

Pengertian Tahu

Kata tahu berasal dari China tao-hu,
teu-hu atautokwa. Kata ”tao” atau
”teu” berartikacang. Untuk membuat
tahu menggunakan kacang kedelai
(kuning, putih), sedangkan ”hu” atau
”kwa” artinya rusak atau hancur
menjadi bubur, jadi tahu adalah
makanan yang dibuat pakan salah
satu bahan olahan dari kedelai yang
dihancurkan menjadi bubur. Tahu
adalah makanan yang dibuat dari
kacang kedelai. Berbeda dengan
tempe yang asli dari Indonesia, tahu
berasal dari China, seperti halnya
kecap, taucu, bakpao dan bakso. Tahu
pertama kali muncul di PABRIK TAHU DI DESA MACANBANG
Tiongkoksejak zaman Dinasti Han KECAMATAN GONDANG KABUPATEN
sekitar 2200 tahunlalu. Penemunya TULUNGAGUNG
adalah Liu An yang merupakan
seorang bangsawan, anak dari Kaisar Pabrik tahu di kawasan Tulungagung
Han Gaouzu, Liu Bang yang merupakanpabrik yang memproduksi
mendirikan Dinasti Han (Kastyanto, tahu untuk masyarakat sekitar yang
F.W., 1999) terbiasa mengonsumsi tahu sebagai

Tahu lauk pauk pendamping nasi atau
sebagai makanan ringan. Pabrik ini
Tahu merupakan salah satu produk terletak di Desa Macanbang Kecamatan
makanan yang sudah popular di
masyarakat Indonesia. Sejak dulu, Gondang Kabupaten Tulungagung
masyarakat Indonesia terbiasa berdiri pada tahun 1993. Hingga saat ini 02
mengonsumsi tahu sebagai lauk pauk pabrik tahu masih tetap berproduksi
pendamping nasi atau sebagai makanan dengan karyawan yang berjumlah 5
ringan. Tahu menjadi makanan yang orang dimana salah satunya sebagai
sangat diminati oleh masyarakat
Indonesia karena rasanya enak dan JUNI 2022
harganya juga relatif murah. Tahu
mengandung beberapa nilai gizi, seperti pemilik pabrik tahu.
protein, lemak, karbohidrat, kalori,
mineral, fosfor, dan vitamin B-kompleks.
Tahu juga kerapdijadikan salah satu
menu diet rendah kalori karena
kandungan hidratarangnya yang
rendah (Utami, dkk, 2012).

TUJUAN KEGIATAN

Untuk mengetahui proses
pengolahan limbah pabrik
tahu di Desa Macanbang
Kecamatan Gondang
Kabupaten Tulungagung

Untuk mengetahui
sertifikat lingkungan
pabrik tahu di Desa
Macanbang
KecamatanGondang
Kabupaten Tulungagung ALAT DAN BAHAN
PEMBUATAN TAHU

METODE PENELITIAN Untuk membuat tahu, kita
membutuhkan beberapa alat dan
Metode merupakan suatu cara bahan yang digunakan untuk dalam
teratur yang digunakan untuk proses pembuatan tahu. Alat yang
memudahkan dalam digunakan dalam pembuatan tahu
pelaksanaan suatu pekerjaan/ yakni : timbangan, jurigen,
penelitian agar tercapai sesuai penggiling kedelai, ember, cetakan
dengan yang dikehendaki
(Departemen Pendidikan dan tahu, kain mori atau kain belacu, rak 03
Kebudayaan, 1990). Metode bambu, keranjang, pisau, cetakan
yang digunakan dalam tahu, tungku, tong besar, ember, dan
penelitian ini yaitu kualitatif. bak penampung. Sedangkan bahan JUNI 2022
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam pembuatan
dilakukan dengan wawancara tahu yakni kedelai,air, cuka, dan
dan teknik analisa dengan minyak goreng.
studi literatur.

PROSES PEMBUATAN TAHU

Perendaman

Sebelum biji kedelai direndam, biji kedelai dicuci terlebih
dahulu agar bersih dari kotoran kemudian setelah dicuci
biji kedelai direndam. Perendaman biji kedelai akan
memperlunak struktur sel sehingga akan mengurangi
energi yang diperlukan selama penggilingan. Struktur sel
yang lunak akan mempermudah ekstraksi dari ampasnya.
Waktu perendaman antara 4-5 jam. Waktu perendaman
tidak boleh kurang dari 4 jam dan tidak melebihi 5 jam
karena jika itu dilakukan kualitas tahu yang dihasilkan
akan menurun.

Penggilingan

Setelah proses perendaman, biji kedelai dimasukkan ke
mesin penggiling dan diberikan sedikit air yang kemudian
digiling menjadi bubur kedelai. Penggilingan ini bertujuan
untuk memperkecil ukuran partikel kedelai sehingga akan

mempermudah ekstraksi protein kedalam susu kedelai.
Jumlah kedelai untuk sekali penggilingan bervariasi
namun pada penelitian ini menggunakan 13 kg sekali
giling.

Pemasakan

Setelah proses penggilingan, bubur kedelai masuk ke tahap 04
pemasakan. Proses pemasakan bubur kedelai dilakukan
dengan memasukkan bubur kedelai kedalam bak masak JUNI 2022
dengan menambahkan air sehingga bubur kedelai menjadi
encer. Bubur kedelai diaduk menggunakan tangan agar
encer dan tidak menggumpal. Setelah itu, proses
pemanasan dilakukan dengan suhu 80 ⁰C. Proses
pemasakan dilakukan dengan 2 kali mendidih. Ketika
sudah mendidih, bubur kedelai ditambahkan air lagi.
Kemudian ditunggu lahgi sampai mendidih atau naiknya
endapan bubur kedelai. Proses ini dilakukan berulang-
ulang agar mendapatkan hasil tahu yang maksimal.

PROSES PEMBUATAN TAHU

Penyaringan Bubur kedelai yang telah dimasak kemudian disaring untuk
mendapatkan sari kedelai. Penyaringan dilakukan dengan
meletakkan bubur kedelai diatas kain belacu atau mori kasar yang
telah dipasang diatas diatas keranjang bak penampung.
Penyaringan dilakukan manual dengan menggerakkan kedua sisi
kain hingga tersisa ampasnya saja. Ampas kedelai digunakan
sebagai pakan ternak. Air sari bubur kedelai menetes ke bak
penampung yang digunakan sekaligus sebagai bak proses
penggumpalan. Setelah air susu kedelai sudah tidak menetes,
ampas dari bubur kedelai yang masih mengandung air sari bubur
kedelai di press atau ditekan-tekan oleh pekerja agar sisa air sari
bubur kedelai keluar. Ampas yang dihasilkan pada pabrik tahu ini
sekitar 1 kwintal perhari. Ampas pada tahu selain digunakan
sebagai pakan ternak juga bisa sebagai tempe mbenjes yang dapat
dikonsumsi manusia.

Proses pengasaman atau penggumpalan di pabrik ini Pengasaman
belum menggunakan alat mesin. Penggumpalan atau
pengasaman menggunakan bahan asam yang dinamakan

bibit. Bibit adalah bahan asam atau cuka sisa proses
penggumpalan sehari sebelumnya. Sisa bibit saat
penggumpalan tidak dibuang begitu saja tetapi

ditampung dalam wadah yang selanjutnya didinginkan
semalam untuk digunakan sebagai bahan pengasaman

hari berikutnya. Pengasaman pada tahu dilakukan dengan
hati-hati sampai tahu menggumpal. Jika tidak dilakukan
dengan hati-hati maka kualitas tahu tidak baik. Jika tahu

sudah menggumpal, kemudian ditambahkan sedikit
minyak goreng yang digunakan untuk mennghilangkan

busa.

Pencetakan JUNI 2022

Pencetakan dilakukan dengan
memindahkan bubur kedelai ke dalam alat
cetakan atau press. Cetakan tersebut harus 05
sudah dilapisi dengan kain mori kasar atau
kain belacu yang bertujuan untuk
menahan bubur kedelai agar tidak jatuh.
Kemudian setelah bubur kedelai diletakkan
diatas kain mori, kain mori ditutup dan
diatasnya ditaruh alat press agar air yang
bercampur dengan gumpalan tahu keluar.
Pengrajin tahu di desa Macanbang dalam proses pencetakan tahu menggunakan alat press sederhana dengan
diatasnya dilletakkan sejumlah jurigen yang telah diisi air penuh. Proses pencetakan memakan waktu 5 menit
agar airnya keluar dan akan menghasilkan tahu. Selanjutnya jika sudah menjadi tahu, tahu tersebut dipotong
sesuai dengan ukuran yang diinginkandan siap untuk didistribusikan ke pembeli.

KENDALA DALAM PROSES
PEMBUATAN TAHU

Perendaman biji kedelai dilakukan
selama 4 sampai 5 jam. Perendaman
dilakukan agar memperlunak struktur
sel yang ada di kacang hijau dan
memudahkan dalam proses
penggilingan. Perendaman kedelai jika
terlalu lama akan membuat buburr
kedelai yang dihasilkan sedikit dan
tidak akan menghasilkan tahu yang
baik.

Dalam proses pengolahan tahu juga
harus dilakukan dengan bersih agar
terhindar dari kotoran. Jika tahu
terkontaminasi oleh kotoran maka
kualitas tahu tidak akan baik. Tahu
harus selalu dalam kondisi bersih.

Dalam proses penyaringan tahu
dilakukan dengan hai-hati agar
bersih dari ampastahu. Jika ampas
tahu ada yang masuk dan
tercampur dengan bak penampung,
maka akan gagal menjadi tahu.
Setelah proses penyaringan,
pemberian cuka juga dilakukan
dengan perlahan-lahan sampai
terlihat gumpalan tahu. Jika tidak
dilakukan dengan perlahan, maka
tidak akan mendapatkan kualitas
tahu yang baik dan bahkan ada
yang gagal menjadi tahu.

06

JUNI 2022

LIMBAH DAN PENGELOLAANNYA

Pengelolaan tahu akan menghasilkan Limbah padat
buangan atau sisa berupa limbah. Limbah
tahu merupakan sisa pengolahan kedelai
yang terbuang karena tidak terbentuk
menjadi tahu. Apabila limbah tidak
ditangani akan menyebabkan
pencemaran. Limbah tahu terbagi
menjadi limbah padat dan limbah cair.
Limbah padat berasal dari sisa bubur
(ampas tahu) sedangkan limbah cair
berasal dari air pembersihan kedelai, air
pembersihan peralatan, air perendaman
kedelai, air perebusan kedelai, serta air
sisa pencetakan tahu.

Limbah cair Limbah padat berupa sisa bubur (ampas
kedelai). Ampas ini berasal dari hasil
gilingan kedelai yang sudah direbus dan
diambil sarinya. Ampas tahu yang
dihasilkan masih mengandung unsur gizi
seperti protein nabati dan karbohidrat.
Kandungan protein ampas tahu per 100
gram bahan mencapai 26,6 gram atau
sekitar 23,55% (Mawardi, dkk, 2019)
sehingga masih dapat dimanfaatkan
kembali. Ampas kedelai dapat
dimanfaatkan menjadi pakan ternak
serta olahan makanan seperti tempe
menjes (tempe gembos), ataupun diolah
menjadi tepung. Ampas tahu dapat
digunakan sebagai pakan ternak sapi,
kambing bahkan unggas seperti ayam, 07
bebek, ataupun entok.

Ampas tahu juga dapat diolah kembali menjadi tempe menjes dengan menambahkan JUNI 2022
kapang tempe Rhizopus sp. Selain menjadi pakan ternak dan tempe menjes ampas
tahu dapat dijadikan sebagai tepung ampas tahu dengan cara dikeringkan terlebih
dahulu kemudian digiling halus ataupun kasar. Masa simpan tepung ampas tahu ini
lebih lama dan dapat dikreasikan menjadi produk-produk pangan seperti krupuk,
stik, kue kering dan lain sebagainya(Riniphapsari, dkk. 2016).

Limbah cair yang berasal dari air rebusan Limbah padat
kedelai akan ditampung kembali ke dalam bak
dan dibuat cuka (sebagai penggumpal tahu)
dengan cara membiarkannya selama semalam.
Air cuka rebusan tahu ini dapat digunakan
untuk pembuatan tahu hari esoknya. Limbah
cair selain dari perebusan kedelai akan
dialirkan ke selokan kecil di pabrik tersebut,
kemudian dibuang ke sungai yang mengalir di
depan rumah tempat produksi tahu. Walaupun
dalam proses pembuatan tahu tidak
menggunakan bahan kimia sama sekali,
tindakan ini kurang tepat karena jika limbah
cair secara terus menerus dibuang ke sungai
dalam jangka panjang akan menyebabkan
rusaknya ekosistem sungai.

Limbah cair pada tahu yang memiliki
kandungan bahan organik dan gas
seperti oksigen terlarut (O2), hidrogen
sulfida (H2S), karbon dioksida (CO2) dan
amoniak (NH3) yang melebihi standar
akan berpengaruh terhadap biota
perairan dan kadar BOD (Biological
Oxygen Demand) dan COD (Chemical
Oxygen Demand) air sungai (Pagoray,
dkk., 2021). Salah satu pengolahan limbah
cair tahu yang dapat dilakukan yaitu
dengan penambahan EM4 sehingga dapat
menurunkan kadar BOD dan COD pada
sungai.

Limbah cair 08

COD dan BOD merupakan parameter yang sering digunakan dalam mengetahui kandungan zat JUNI 2022
organik dalam air. COD merupakan kebutuhan oksigen kimia untuk mengurangi seluruh bahan
organik yang terkandung dalam air. BOD merupakan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh
mikroba untuk menguraikan atau megoksidasi zat organik yang terlarut dan tersuspensi dalam air
(Royani, dkk., 2021).
EM4 merupakan campuran dari beberapa jenis mikroorganisme yang masing-masing memiliki
fungsi spesifik dan bekerjasama dalam menguraikan polutan organik serta menangkap gas yang
menyebabkan bau (H2S, NH3, dll) sebagai sumber energi untuk melakukan aktivitasnya. Selain itu,
bakteri asam laktat dan Actinobacteria dalam EM4 mampu menekan bakteri bakteri patogen secara
signifikan (Munawaroh, dkk., 2013).

PERIZINAN PRODUKSI

Kegiatan produksi atau usaha, pastinya harus
memenuhi sebuah izin agar usaha atau
produksi yang dijalankan tidak mengalami
sebuah permasalahan. Perizinan berusaha
adalah persetujuan yang diperlukan oleh
pelaku usaha untuk memulai dan
menjalankan usaha, dan diberikan dalam
bentuk persetujuan yang dituangkan dalam
bentuk surat atau keputusan setelah pelaku
usaha tersebut memenuhi semua persyaratan
yang telah ditentukan. Selain perizinan
berusaha, sebuah industri haruslah memenuhi
perizinan lingkungan memberikan
perlindungan terhadap lingkungan hidup
yang lestari dan berkelanjutan.

Salah satu instrument konkrit pengelolaan
lingkungan hidup adalah izin. Izin dalam
arti luas (perizinan) ialah suatu persetujuan
dari penguasa berdasarkan undang- undang
atau peraturan pemerintah, untuk dalam
keadaan tertentu menyimpang dari
ketentuan-ketentuan larangan
perundangan (Spelt, N. M., 1993).
Sifat suatu izin adalah preventif, karena
dalam instrument izin, tidak bisa
dilepaskan dengan perintah dan kewajiban
yang harus ditaati oleh pemegang izin
(Siahaan, N.H.T., 2009).

Perizinan merupakan wujud keputusan pemerintah dalam hukum administrasi negara. 09
Sebagai keputusan pemerintah, maka izin adalah tindakan hukum pemerintah berdasarkan
kewenangan publik yang membolehkan atau memperkenankan menurut hukum bagi
seseorang atau badan hukum untuk melakukan sesuatu kegiatan (Philipus, M. Hadjon,
2001).

UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UU-PPLH) JUNI 2022
menyebutkan bahwa terdapat 2 (dua) jenis izin yakni; pertama, izin lingkungan adalah izin yang
diberikan kepada setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib amdal atau UKL-
UPL dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat untuk
memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan (Pasal 1 angka 35). Kedua, izin usaha dan/atau kegiatan
adalah izin yang diterbitkan oleh instansi teknis untuk melakukan usaha dan/atau kegiatan (Pasal 1
angka 36). Dengan demikian, izin lingkungan adalah izin yang akan diberikan kepada setiap orang yang
melakukan usaha atau usaha yang kegiatan operasionalnya berdampak pada lingkungan.

Sebuah industri atau usaha wajib memiliki izin
lingkungan terlebih dahulu sebagai syarat untuk
memperoleh izin usaha. Umumnya, Izin Usaha yang
dibutuhkan oleh tiap-tiap pelaku usaha berbeda-beda,
tergantung pada jenis bidang usaha apa yang akan
digeluti oleh perusahaannya.Ada berbagai macam
kelengkapan dokumen Izin Usaha yang harus dipenuhi
ketika ingin mendirikan sebuah usaha, baik itu dalam
bentuk CV, Firma, atau PT, yang dalam hal ini digunakan
untuk legalitas usaha yang dilakukan. Salah satu jenis
izin usaha yang harus dipenuhi adalah SIUP.

SIUP adalah surat izin yang diberikan kepada SIUP di Pabrik Tahu Desa
suatu badan usaha untuk dapat melakukan
kegiatan usaha perdagangan.Pelaku usaha atau Macanbang Kecamatan Gondang
bisnis pasti sudah familiar dengan SIUP atau
Surat Izin Usaha Perdagangan. Semua badan Kabupaten Tulungagung
usaha, baik milik pribadi maupun kelompok (UD,
CV, PT, Firma, Koperasi, BUMN, dan lainnya) Berdasarkan hasil praktek lapangan yang dilakukan di
diwajibkan memiliki SIUP sebagai bukti sebuah industri tahu Desa Macanbang Kecamatan
pengesahan dari bisnis yang dijalankan. Gondang Kabupaten Tulungagung, yakni dengan
melakukan wawancara kepada pemilik pabrik, diketahui
SIUP adalah surat izin yang diberikan bahwa pabrik tahu tersebut belum memiliki SIUP secara
kepada suatu badan usaha untuk dapat resmi. Hal tersebut dikarenakan ada beberapa kendala
melakukan kegiatan usaha dalam mengurus perizinan atau SIUP tersebut. Kendala
perdagangan.Pelaku usaha atau bisnis pasti tersebut adalah karena biaya mengurus izin lebih mahal
sudah familiar dengan SIUP atau Surat Izin dari nilai usahanya. Meskipun belum memiliki SIUP,
Usaha Perdagangan. Semua badan usaha, pabrik tahu tersebut sudah ditinjau oleh pihak kesehatan
baik milik pribadi maupun kelompok (UD, dari daerah setempat dan pabrik tahu tersebut dikatakan
CV, PT, Firma, Koperasi, BUMN, dan lainnya) sudah memenuhi standar kesehatan dan kebersihan
diwajibkan memiliki SIUP sebagai bukti dalam proses produksi yang berlaku. Meskipun demikian,
pengesahan dari bisnis yang dijalankan. pabrik tahu tersebut tetap perlu untuk segera membuat
SIUP agar usaha yang dikembangkan segera
mendapatkan legalitas dari pemerintah.

Dengan memiliki SIUP yang menjelaskan legalitas usaha yang djalankan, secara otomatis 10
bisnis akan memiliki kredibilitas yang diakui oleh pemerintah. Kredibilitas ini tentu akan
meningkatkan kepercayaan konsumen. Dengan pengakuan dari pemerintah ini pula, usaha JUNI 2022
yang djalankan akan mendapatkan perlindungan hukum. Perlindungan tersebut
bertujuan agar bisnis terbebas dari penertiban liar. Jika suatu hari tiba- tiba terjadi
sengketa, SIUP bisa dijadikan sebagai pegangan legalitas. Seorang pemilik usaha, dengan
memiliki SIUP, akan dimudahkan dalam meminta pinjaman modal ke bank atau koperasi,
termasuk juga saat mengikuti lelang atau tender. Perusahaan yang bergerak dibidang
ekspor-impor wajib memiliki SIUP agar jalannya usaha lebih lancar (Mahesa, 2019)

PENGOLAHAN LIMBAH

Adapun cara yang harus dilakukan sebelum
membuang limbah cair yaitu Pengolahan air
limbah dapat digolongkan menjadi tiga
yaitu pengolahan secara fisika, kimia,
biologi. Ketiga proses tersebut tidak selalu
berjalan sendirisendiri tetapi kadang-
kadang harus dilaksanakan secara
kombinasi antara satu dengan yang lainnya.
Ketiga proses tersebut yaitu secara fisika,
kimia, dan biologis (Daryanto, 1995 )

Kondisi selokan pembuangan
limbah tahu

Proses Fisika

Kondisi sungai disekitar Pengolahan fisika ditujukan untuk air
pabrik tahu limbah yang tidak larut (bersifat
tersuspensi), atau dengan kata lain
buangan cair yang mengandung padatan,
sehingga menggunakan metode ini untuk
pimisahan. Pada umumnya sebelum
dilakukan pengolahan lanjutan terhadap
air buangan diinginkan agar bahan-bahan
tersuspensi berukuran besar dan mudah
mengendap atau bahan-bahan yang
mengapung mudah disisihkan terlebih
dahulu. Proses flotasi banyak digunakan
untuk menyisihkan bahanbahan yang
mengapung seperti minyak dan lemak
agar tidak mengganggu proses berikutnya 11
(Tjokrokusumo, 1995).

Bahan tersuspensi yang mudah mengendap dapat disisihkan
secara mudah dengan proses pengendapan. Parameter desain
yang utama untuk proses pengendapan ini adalah kecepatan JUNI 2022
mengendap partikel dan waktu detensi hidrolis di dalam bak
pengendap.

Proses Kimia

Pengolahan secara kimia adalah proses
pengolahan yang menggunakan bahan kimia
untuk mengurangi konsentrasi zat pencemar
dalam air limbah. Proses ini menggunakan
reaksi kimia untuk mengubah air limbah yang
berbahaya menjadi kurang berbahaya. Proses
yang termasuk dalam pengolahan secara kimia
adalah netralisasi, presipitasi, khlorinasi,
koagulasi dan flokulasi.
Pengolahan air buangan secara kimia biasanya
dilakukan untuk menghilangkan partikel-
partikel yang tidak mudah mengendap (koloid),
logam-logam berat, senyawa phospor dan zat
organik beracun, dengan membubuhkan bahan
kimia tertentu yang diperlukan. Pengolahan
secara kimia dapat memperoleh efisiensi yang
tinggi akan tetapi biaya menjadi mahal karena
memerlukan bahan kimia (Tjokrokusumo, 1995).

Proses Biologis Pengolahan air limbah secara
biologis, antra lain bertujuan untuk
Semua polutan air yang biodegradable menghilangkan bahan organik,
dapat diolah secara biologis, sebagai anorganik, amoniak, dan posfat
pengolahan sekunder, pengolahan secara dengan bantuan mikroorganisme
biologis dipandang sebagai pengolahan
yang paling murah dan efisien. Dalam 12
beberapa dasawarsa telah dikembangkan
berbagai metoda pengolahan biologis JUNI 2022
dengan segala modifikasinya
(Tjokrokusumo, 1995).

Pengolahan secara biologi adalah
pengolahan air limbah dengan
menggunakan mikroorganisme seperti
ganggang, bakteri, protozoa, untuk
menguraikan senyawa organik dalam air
limbah menjadi senyawa yang sederhana.
Pengolahan tersebut mempunyai tahapan
seperti pengolahan secara aerob, anaerob
dan fakultatif.

SUMBER RUJUKAN JUNI 2022

Agung R., Tuhu, dan Hanry Sutan Winata. 2011. Pengolahan Air Limbah Industri Tahu
dengan Menggunakan Teknologi Plasma. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan. Vol.2 No. 2.
Hal: 19-28
Bintoro, Prasetyo Adhi. 2017. Pembuatan Tahu Rumahan Khas Ledok Kulon. Universitas
Ahmad Dahlan Yogyakarta. Vol. 1 No. 2 Hlm. 245-252.
Buchori, L., Sasongko, S. B., Anggoro, D. D., & Aryanti, N. (2012). Pengambilan Minyak
Kedelai Dari Ampas Tahu Sebagai Bahan Baku Pembuatan Biodiesel. Jurnal Ilmu
Lingkungan, 10(2), 49. https://doi.org/10.14710/jil.10.2.49-53
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, KamusBesar Bahasa Indonesia cet. Ke-3,
(Jakarta: Balaipustaka, 1990).
Herlambang, A. (2005). Penghilangan Bau Secara Biologi dengan Biofilter Sintetik. Jurnal
Air Indonesia, 1(1), 99–112. https://doi.org/10.29122/jai.v1i1.2299

Indah, L. S., Hendrarto, B., &Soedarsono, P. (2014). Kemampuan Eceng Gondok
(Eichhorniasp.), Kangkung Air (Ipomeasp.), dan Kayu Apu (pistiasp.) dalam Menurunkan
Bahan Organik Limbah Industri Tahu (Skala Laboratorium). ManagementofAquatic
Resources Journal (MAQUARES), 3(1), 1–6. https://doi.org/10.14710/marj.v3i1.4280
Kastyanto, F.W. 1999. MembuatTahu. Jakarta: PenebarSwadaya.
Kaswinarni, F. (2008). Kajian Teknis Pengolahan Limbah Padat Dan Cair Industri Tahu.
Majalah Ilmiah Lontar, 22(2), 1–20.
Mahesa, Berlian. 2019. Surat Izin Perdagangan ( SIUP ) Segi Manfaat dan Fungsi Secara
Umum. https://www.researchgate.net/publication/336720133_Surat_Izin_Perdagang
an_SIUP_Segi_Manfaat_dan_Fungsi_Secara_Umum. Diakses pada 21 Juni 2022.
Matilda, F., Biyatmoko, D., Rizali, A., & Abdullah, A. (2016). Peningkatan Kualitas Efluen
Air Limbah Industri Tahu Pada Sistem Lumpur Aktif Dengan Variasi Laju Alir 13
Menggunakan Arang Aktif Kayu Ulin (Eusideroxylonzwageri). EnviroScienteae, 12(3), 207–
215. https://doi.org/10.20527/es.v12i3.2446
Mawardi, dkk. 2019. Pelatihan Pemanfaatan Limbah Ampas Tahu sebagai Produk
PanganLayak Konsumsi di Desa Maurandeh Dayah. Jurnal Ilmiah Pengabdi Kepada
Masyarakat. No 1 (1)

Munawaroh, dkk. 2013. Penyisihan Parameter Pencemar Lingkungan pada Limbah Cair 14
Industri Tahu Menggunakan Efektif Mikroorganisme 4 (EM4) serta Pemanfaatannya.Jurnal
Institut Tekhnologi Nasional (Itenas). No 2 (1). JUNI 2022
Nasir, M., Saputro, E. P., & 4th Handayani, S. (2015). Manajemen Pengelolaan Limbah Industri.
Benefit Jurnal Managemen Dan Bisnis, 19(2), 143–149
Pagoray, Henny, Sulistyawati, dan Fitriani. 2021. Limbah Cair Industri Tahu dan Dampaknya
terhadap Kualitas Air dan Biota Perairan. Jurnal Pertanian Terpadu. No 1 (9). 53-65.
Philipus M. Hadjon dan Tatiek Sri Djatmiati. 2001. Tata Perizinan Pada Era Otonomi Daerah.
Makalah. Surabaya.
Putra, Ryan Fernanda. 2019. Proses Pembuatan Tahu. Universitas Gadjah Mada.
https://alsintan.tp.ugm.ac.id/2019/09/12/proses-pembuatan-tahu/. Diakses pada 21 Juni
2022.
Riniphapsari, dkk. 2016. Teknologi Pembuatan Tepung Ampas Thu untuk Produksi Aneka
Makanan bagi Ibu-Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Gunung Pati, Semarang. Jurnal
Pengabdian Kepala Masyarakat. Akademi Kimia Industri Santo Paulus Semarang.No 7 (1).
Rolia, E., & Amran, Y. (2015). Perencanaan Bangunan Pengolahan Limbah Cair Pada PabrikTahu
Di Kelurahan Mulyojati 16 C. Jurnal Tapak, 5(1), 83–88.
Royani, dkk. 2021. Kajian COD dan BOD dalam Air di Lingkungan Tempat Pemrosesan Akhir
(TPA) Sampah Koliari Kabupaten Banyumas. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan. No. 1 (13).
40-49.
Setyaningrum A., Abdul Hakim, Sukanto. (2013). Keefektifan Pemberlakuan Surat Ijin Usaha
Perdagangan (SIUP) Bagi Pemberdayaan Usaha Kecil (Studi Kasus pada Badan Pelayanan
Perijinan Terpadu Kota Malang dan Sentra Usaha Kecil Keripik Tempe Sanan). Jurnal
Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 5, Hal. 927-933.
Siahaan N.H.T. 2009. Hukum Lingkungan. Jakarta: Pancuran Alam.
Spelt. N.M. dan J.B.J.M. tenBerge. 1993. Pengantar Hukum Perizinan. Disunting oleh Philipus M.
Hadjon. Surabaya: Yuridika.
Suganda, R., Sutrisno, E., & Wardana, I. W. (2014). Penurunan Konsentrasi Amonia, Nitrat,
Nitrit dan Cod dalam Air Limbah Tahu dengan Menggunakan Biofilm – Kolam (Pond) Media
Pipa PVC Sarang Tawon dan Tempurung Kelapa Disertai Penambahan Ecotru. Diponegoro
University.
Utami, Citra Perdani, SukmaAyuFitrianingrum, Ir. KristinahHaryani, M.T. 2012.
“Pemanfaatan Iles-iles (Amorphophallus oncophylus) sebagaiBahanPengenyal pada
PembuatanTahu”. JurnalTeknologi Kimia dan Industri, 1:79-85.


Click to View FlipBook Version