The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Tugas Demonstrasi Kontekstual_Dini Windarini

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Dini Windarini, 2023-09-21 18:13:36

Tugas Demonstrasi Kontekstual_Dini Windarini

Tugas Demonstrasi Kontekstual_Dini Windarini

Keywords: demontrasi konteksual modul 3.1

Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1 “Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin”


Dini Windarini,S.Pd CGP Angkatan 8 SDN 2 Girijaya Kabupaten Garut Fasilitator Mamah Halimah,S.Pd.I.,M.Pd Pengajar Praktik Ade Herdiana,S.Pd.,S.T


Tujuan Pembelajaran Khusus : CGP dapat melakukan suatu analisis atas penerapan proses pengambilan keputusan berdasarkan pengetahuan yang telah dipelajari tentang paradigma , prinsip, pengambilan dan pengujiankeputusan di sekolah asal masing-masing dan di sekolah/lingkungan lain. Dalam kegiatan ini , saya mewawancarai dua orang narasumber yaitu kepala sekolah saya yakni Ibu Awang Fatimah, S.Pd.SD selaku kepala sekolah SDN 2 Girijaya Cikajang Garut dan Ibu Harniati,S.Pd.SD selaku kepala sekoah SDN 3 Mekarjaya Cikajang Garut.


Berikut hasil wawancara pertama saya dengan Ibu Awang Fatimah,S.Pd.SD selaku Kepala SDN 2 Girijaya, dengan menggunakan panduan pertanyaan wawancara, tempat wawancara di ruang guru SDN 2 Girijaya. Beliau merupakan kepala sekolah baru ditempatkan di sekolah kami pada tahun pelajaran baru tepatnya tanggal 1 Agustus 2023, namun tentunya beliau sudah sangat berpengalaman dalam hal memimpin sekolah. Beliau menanggapi pertanyaan pertama saya tentang ”Bagaimanaselama ini beliau mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakandilema etika atau bujukan moral?”. Beliau memaparkan bahwa, “Beliau melihat dari sudut pandang moral dan hukum, apabila kasus tersebut melanggar hukum maka sudah tentu benar lawansalah, namun jika masih dikatakan benar lawan benar maka masalah tersebut merupakan dilema etika. Kemudian terkait pertanyaan “Selama ini, bagaimana anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah anda, terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-samabenar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan? Beliau memaparkan bahwasannya selama ini beliau melakukan identifikasi kasus sebagai sudut pandang, kemudian menimbang secara matang mana yang paling tepat dan keputusan tersebut menguntungkanbanyak pihak.


Pertanyaan ketiga yang saya tanyakan yaitu “Langkahlangkah atau prosedur seperti apa yang biasa anda lakukan selama ini?”. Beliau menjawab “Terdapat beberapa Langkah yang dilakukan seperti: menentukan penyebab yang melatarbelakangi permasalahan, menentukan siapa yang terlibat, menanyakan kepada orang-orang terdekatnya, berdiskusi dengan warga sekolah, dan membuat beberapa solusi.” Selanjutnya pertanyaan terkait “Hal-hal apa saja yang selama ini Anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?” Beliau menjawab bahwa “Cara yang efektif dalam pengambilan keputusan dengan melakukan analisis yang melandasi suatu kasus, kemudian menentukan solusinya dengan peraturan serta norma yang berlaku.” Pertanyaan selanjutnya yaitu “Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?”. Beliau menjawab bahwa tantangan dalam pengambilan keputusan adalah mencari keputusan yang terbaik karena keduanya merupakan keputusan yang sama-sama benar. Ketika mengambil keputusan alangkah baiknya dapat menguntungkan kedua belah pihak dalam pengertian tidak ada pihak yang merasa dirugikan, meskipun setiap keputusan yang telah ditentukan pasti menimbulkan sebuah pro dan kontra.


Pertanyaan selanjutnya tentang ”Apakah anda memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah Anda langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Anda jalankan?” Beliau menjawab bahwa ”Tidak ada jadwal khusus untuk menyelesaikan suatu permasalahan, jika memutuskan masalah yang tidak terlalu rumit maka akan diputuskan secara langsung, namun jika suatu masalah tersebut berat maka dalam memutuskannya sesuai dengan langkah- langkah yang telah dijelaskan sebelumnya. Kemudian terkait pertanyaan selanjutnya yaitu ”Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?” Beliau menjawab, ”Dalam pengambilan keputusan, beliau selalu mengajak seluruh warga sekolah, orang- orang yang mempunyai kedekatan personal dengan orang yang mengalami masalah, serta pihak pengawas bina. Dengan harapan dapat membantu menyelesaikan dengan mencari solusi yang terbaik.


keputusan dilema etika?” Beliau menjawab bahwa ”Pembelajaran yang dapat diambil adalah beliau menjadi lebih bijaksana dalam menganalisis sebuah permasalahan untuk dijadikan sebuah pertimbangan dalam menentukan solusi yang tepat dan terbaik. Tentu dengan adanya sebuah kolaborasi dengan berbagai pihak dengan harapan dapat memecahkan suatu permasalahan yang sedang dihadapi.” Pertanyaan terakhir yang saya lontarkan kepada beliau yaitu ”Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Anda petik dari pengalaman Anda mengambil


Berikut hasil wawancara kedua saya dengan kepala SDN 3 Mekarjaya yaitu Ibu Harniati,S.Pd.SD. Wawancara yang saya laksanakan pada hari yang sama dengan wawancara pertama yaitupada hari Rabu tanggal 20 September 2023, bertempat di ruang rapat Gedung PGRI Kecamatan Cikajang berhubung kami akan menghadiri rapat , alhamdulillah dapat kesempatan untuk melangsungkan wawancara. Pertanyaan pertama yang saya sampaikan yaitu ”Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral?” Beliau menjawab, ”Kasus-kasus dilema etika atau bujukan moral merupakan masalah yang berat karena sering bertentangan dengan kebenaran, keadilan, toleransi, kebebasan, peraturan, rasa cinta dan kasih sayang, serta tanggung jawab sebagai seorang pemimpin. Pertanyaan selanjutnya,”Selama ini, bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Anda, terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?” Beliau menjawab bahwa,”Dalam mengambil keputusan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan, yaitu keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan dan mendasar kepada keputusan terhadap nilai-nilai kebajikan universal.


Pertanyaan selanjutnya yaitu ”Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Anda lakukan selama ini?” Beliau menjawab, ”Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam membuat keputusan seperti: mengenali nilai-nilai yang paling bertentangan, menentukan siapa yang terlibat, mengumpulkan fakta-fakta yang relevan, menguji kebenarannya, menguji paradigma benar lawan salah, melakukan prinsip resolusi, investigasi opsi trilema, membuat keputusan, dan terakhir melihat lagi keputusan kemudian merefleksikannya. Kemudian terkait pertanyaan, ”Hal-hal apa saja yang selama ini Anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?” Beliau menjawab,”Menurut beliau, yang dianggap efektif dalam pengambilan keputusan dilema etika yaitu dengan memperthatikan kebaikan untuk orang banyak, berbasis pada peraturan, dan juga berpikir pada rasa kepedulian. Pertanyaan berikutnya yang saya ajukan yaitu ”Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?” Beliau menjawab bahwa, ”Tantangan-tantangan yang dihadapi dalam pengambilan keputusan kasus-kasus dilema etika diantaranya mengubah kebiasaan yang sudah membudaya (tidak mudah menerima perubahan), keputusan yang diambil harus berdampak positif.


Kemudian terkait pertanyaan, ”Apakah Anda memiliki sebuah tatkala atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah Anda langsung menyelesaikan di tempat, ataumemiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Anda jalankan?” Beliau menjawab bahwa, ”Suatu keputusan dapat terselesaikan tergantung pada kasus dilema etika itu sendiri, ada yang secara langsung dapat diselesaikan, namun ada juga yang perlu dijadwalkan melalui beberapa prosedur cara penyelesaian seperti: mengenali nilai-nilaiyang saling bertentangan, menentukan siapa yang terlibat, mengumpulkan fakta-fakta yang relevan, menguji benar atau salah, menguji paradigma benar lawan benar, melakukan prinsipresolusi investigasi opsi trilema, serta membuat keputusan dan merefleksikannya. Kemudian pertanyaan selanjutnya yaitu, ”Adakah seseorang ataufaktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantuAnda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?” Beliau menjawab bahwa, ”Tentu ada seperti :teman sejawat,rekan-rekan guru, serta atasan baik pengawas bina maupun koordinator wilayah. Faktor-faktor yang mendukung diantaranya:faktor pengalaman, situasi dilema etika, dan situasi lingkungan.” Pertanyaan terakhir yang saya ajukan,”Dari semua hal yang telahdisampaikan, pembelajaran apa yang dapat Anda petik dari pengalaman Anda mengambil keputusan dilema etika?” Beliau menjawab bahwa, ”Pembelajaran yang dapat dipetik yaitu dalammengambil keputusan dilema etika ada beberapa kategori dan adalangkah-langkah dalam menentukan keputusan dilema etika tersebut.


Analisi Hasil Wawancara Hal-hal menarik apa yang muncul dari wawancara tersebut, pertanyaan-pertanyaan mengganjal apa yang masih ada dari hasil wawancara bila dibandingkan dengan hal-hal yang Anda pelajari seperti 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian, apa yang Anda dapatkan? Hal yang menarik dari wawancara yang saya lakukan kepada dua narasumber yaitu Ibu Awang Fatimah,S.Pd.SD selaku Kepala SDN 2 Girijaya dan Ibu Harniati,S.Pd.SD selaku kepala SDN 3 Mekarjaya. Bahwasannya dari kedua wawancara tersebut saya mendapatkan semua jawaban dari pertanyaan yang saya lontarkan. Kedua narasumber memaparkan jawaban sudah memenuhi seluruh aspek bagian dari teori yang melandasi sebuah pengambilan keputusan yaitu 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian. Sehingga dalam menentukan sebuah keputusan tidak serta merta bertolak seutuhnya pada sebuah aturan yang telah ditentukan pada suatu lembaga, namun beliau tetap dalam hal mengambil suatu keputusan dengan cara menelaah permasalahan, kemudian melakukan diskusi dengan berbagai pihak, serta menentukan keputusan yang terbaik dan berdampak positif.


Analisi Hasil Wawancara Bagaimana hasil wawancara antara 2-3 pimpinan yang Anda wawancarai, adakah sebuah persamaan, atau perbedaan. Kira-kira ada yang menonjol dari salah satu pimpinan tersebut, mengapa, apa yang membedakan? Dari 2 pimpinan yang saya wawancarai terdapat persamaan dalam menyikapi suatu dilema etika serta dalam menentukan langkah-langkah dalam pengambilan keputusan. Ada yang menonjol dari jawaban salah satu pimpinan dikarenakan sebelumnya terdapat guru di sekolah beliau yang menjadi CGP pada angkatan sebelumnya, sehingga pemahaman beliau lebih dalam terkait pengambilan keputusan dalam menyikapi suatu dilema etika terutama ketika menerapkan 9 langkah pengujian keputusan.


Analisi Hasil Wawancara Apa rencana ke depan para pimpinan dalam menjalani pengambilan keputusan yang mengandung unsur dilema etika? Bagaimana mereka bisa mengukur efektivitas pengambilan keputusan mereka? Dari hasil wawancara, maka saya dapat menyimpulkan bahwa kedua narasumber tersebut dalam menjalani pengambilan keputusan yang mengandung unsur dilema etika tidak terlepas dari menerapkan 9 langkah pengujian keputusan karena langkah tersebut sudah menjadi cara yang efektif dalam pengambilan keputusan.


Analisi Hasil Wawancara Bagaimana Anda sendiri akan menerapkan pengambilan keputusan dilema etika pada lingkungan Anda, pada murid-murid Anda, dan pada kolega guru-guru Anda yang lain? Kapan Anda akan menerapkannya? Saya akan belajar untuk menerapkan pengambilan keputusan dilema etika dengan memperhatikan paradigma, prinsip, serta langkah-langkah dalam pengambilan keputusan bilamana terjadi sebuah kasus di mana pun saya berada baik di lingkungan sekolah, di lingkungan keluarga, maupun di lingkungan masyarakat. Kemudian saya pun akan mencoba mendiseminasikan pemahaman saya terkait pengambilan keputusan pada rekan sejawat melalui media elektronik, dengan harapan seluruh warga sekolah dapat memahami serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.


Click to View FlipBook Version