The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

DAFTAR TAJUK SUBJEK PERPUSTAKAAN NASIONAL RI 2019

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by perpustakaansmakpenabur, 2022-05-31 03:07:33

DAFTAR TAJUK SUBJEK PERPUSTAKAAN NASIONAL RI 2019

DAFTAR TAJUK SUBJEK PERPUSTAKAAN NASIONAL RI 2019

DAFTAR
TAJUK SUBJEK

PERPUSTAKAAN NASIONAL

PERPUSTAKAAN NASIONAL RI
2019

Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional / penyunting, Kuswosedjati
dan Dina Isyanti. – Ed. rev. / penyunting, Suharyanto dan Sri Mulyani. –
Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 2019.
xxviii, 612 hlm. ; 26 cm.

ISBN 978-979-008-404-9

1. Tajuk Subjek I. Perpustakaan Nasional II. Kuswosedjati
III. Dina Isyanti IV. Sri Mulyani V. Suharyanto

025.49

KATA
PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil a’lamiin, puji syukur ke hadirat
Allah Subhanahu Wata’ala atas segala rahmat dan karuniaNya
sehingga kegiatan penyusunan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan
Nasional dapat diselesaikan dengan baik, yang bertujuan untuk
menyediakan panduan kerja dalam menentukan kosa kata terkendali
subjek, sehingga terwujud persamaan persepsi dan konsistensi dalam
menentukan pola penulisan tajuk subjek dalam rangka pengendalian
dan pengawasan tajuk sebagai titik akses koleksi di Perpustakaan
Nasional. Katalog di perpustakaan baik dalam bentuk tercetak
maupun digital (online), tajuk (heading) menjadi kunci sebagai
satu titik akses dalam melakukan penelusuran informasi, sehingga
koleksi dapat ditemukan dengan mudah dan tepat.

Dalam peraturan pengatalogan, masalah penentuan tajuk
diuraikan secara panjang lebar dan terdapat berpuluh-puluh
peraturan. Tiap jenis tajuk mempunyai peraturan tersendiri, faktor
yang menentukan peraturan tersebut adalah: bahasa, ejaan, sinonim,
singkatan, akronim, transliterasi, nama resmi, nama konvensional,
dsb.

Salah satu fungsi utama pengatalogan adalah menentukan tajuk
subjek, oleh karena itu pedoman tajuk subjek untuk perpustakaan
menjadi kebutuhan yang penting karena merupakan alat pendekatan
subjek terhadap koleksi perpustakaan. Dengan tajuk subjek akan
diketahui topik yang dibahas dalam suatu karya. Daftar Tajuk
subjek merupakan bagian dari tajuk kendali yang harus disediakan
oleh perpustakaan, khususnya Perpustakaan Nasional RI. Fungsinya
adalah agar keseragaman dan konsistensi istilah yang digunakan
dalam pengatalogan terjaga, sehingga hasil penelusuran informasi
dapat lebih cepat dan akurat.

Pedoman tajuk subjek juga dibutuhkan untuk keperluan
pengajaran bagi pendidikan perpustakaan, baik formal maupun
nonformal. Dalam rangka memudahkan penentuan tajuk subjek dan
sekaligus menjamin adanya keseragaman tajuk, Perpustakaan Nasional
telah menyusun dan menerbitkan:

Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional i

1. Tahun 2002, Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional, yang
merupakan revisi dari Daftar Tajuk Subjek yang pernah diterbitkan
oleh Pusat Pembinaan Perpustakaan.

2. Tahun 2012, Kumulasi Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional,
yang merupakan hasil kumulasi suplemen daftar tajuk subjek yang
dibuat setiap tahun dari tahun 2004 sampai dengan 2011.
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi

informasi, tajuk subjek merupakan bank data untuk meningkatkan
layanan informasi sehingga pemustaka dapat memperoleh koleksi
perpustakaan yang diminatinya dengan tepat dan cepat.

Buku ini menyajikan daftar standar untuk tajuk subjek
yang juga memuat notasi klasifikasi dalam setiap tajuknya, yang
bertujuan untuk membantu pustakawan memberikan notasi klasifikasi
yang mendekati notasi pada bagan klasifikasi Dewey Decimal
Classification.

Terima kasih dan penghargaan yang setingi-tingginya kepada
semua pihak yang telah memberikan sumbangsih pemikiran dan tenaga
dalam penyusunan Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional ini.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dan keterbatasan
dalam membuat pedoman tajuk subjek ini, terutama berkaitan dengan
istilah yang berhubungan dengan bidang ilmu tertentu yang padanannya
tidak terdapat dalam bahasa Indonesia, sehingga beberapa istilah
masih ditulis dalam istilah aslinya. Karena itu kami sangat
mengharapkan masukan dari semua pihak yang menggunakan Daftar
Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional ini, untuk penyempurnaannya
pada masa mendatang.

Jakarta, April 2019

Kepala Perpustakaan Nasional RI

Muh. Syarif Bando
ii Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional

DAFTAR
ISI

KATA PEENGANTAR .................................... i
DAFTAR ISI ......................................... iii
PENDAHULUAN ........................................ v
A. PENGANTAR ................................. v
B. TUJUAN PENGATALOGAN SUBJEK ................ vii
C. LANGKAH-LANGKAH PENENTUAN SUBJEK .......... vii
D. KAIDAH BAHASA DALAM TAJUK SUBJEK .......... xiii
E. SUBDIVISI ................................. xv
F. BIOGRAFI .................................. xviii
G. BAHASA dan SASTRA ......................... xviii
H. BAHAN PERPUSTAKAAN BUKAN BUKU ............. xix
I. TERMINOLOGI ............................... xix
J. RUJUKAN/ACUAN ............................. xx
K. PENJAJARAN ISTILAH ........................ xxv
ABJAD A ............................................ 1
ABJAD B ............................................ 68
ABJAD C ............................................ 109
ABJAD D ............................................ 118
ABJAD E ............................................ 137
ABJAD F ............................................ 152
ABJAD G ............................................ 165
ABJAD H ............................................ 183
ABJAD I ............................................ 207
ABJAD J ............................................ 246
ABJAD K ............................................ 261
ABJAD L ............................................ 325
ABJAD M ............................................ 338
ABJAD N ............................................ 377
ABJAD O ............................................ 386
ABJAD P ............................................ 397
ABJAD Q ............................................ 508

Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional iii

ABJAD R ........................................... 508
ABJAD S ........................................... 526
ABJAD T ........................................... 561
ABJAD U ........................................... 596
ABJAD V ........................................... 600
ABJAD W ........................................... 604
ABJAD X ........................................... 608
ABJAD Y ........................................... 608
ABJAD Z ........................................... 609

iv Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional

PENDAHULUAN

A. Pengantar
Setiap seleksi bahan informasi yang ada di perpustakaan,

pusat informasi atau dokumentasi, perlu pengorganisasian secara
sistematis, agar mudah dicari oleh pemustaka. Seiring dengan
perkembangan teknologi informasi, bentuk koleksi perpustakaan
pun beragam, tidak hanya terbatas pada bahan tercetak tetapi
banyak koleksi yang dalam bentuk digital. Koleksi perpustakaan
juga dapat dilihat berdasarkan isinya yaitu terdiri dari koleksi
umum dan koleksi khusus. Koleksi umum, mencakup semua cabang ilmu
pengetahuan, dan koleksi khusus hanya mencakup salah satu cabang
ilmu pengetahuan yang terinci menurut bagian-bagian dan seksi-
seksi.

Tingkat kesulitan pengorganisasiannya pun berbeda sesuai
dengan jenis dan jumlah koleksi yang dimiliki oleh suatu perpustakaan,
sehingga pengorganisasiaannya pun berbeda. Makin besar koleksi
perpustakaan akan semakin kompleks dan rumit pengorganisasiannya.
Pengorganisasian koleksi perpustakaan umumnya dilaksanakan dalam
dua tahap:
1. Penyusunan koleksi pada rak, lemari atau tempat lain sesuai

bentuknya, biasanya secara sistematis yaitu menurut sistem
klasifikasi tertentu.
2. Pembuatan katalog baik dalam bentuk kartu, buku atau dalam
bentuk digital (online).

Unsur-unsur entri pada katalog antara lain adalah: pengarang,
judul, tempat, nama penerbit, tahun terbit, dan jumlah halaman.
Setiap koleksi dibuatkan entri katalog menurut peraturan standar
yang berlaku, jumlah entri tergantung jumlah pengarang, jumlah
topik, dan sebagainya. Entri-entri tersebut disusun menurut susunan
tertentu. Dalam pedoman ini hanya akan menguraikan tentang katalog
subjek alfabetis, yang juga hanya menrupakan satu aspek yaitu
tajuk subjek. Proses pembuatan tajuk subjek dalam katalogisasi
disebut pengatalogan subjek (subject cataloging).

Maksud dari pengatalogan subjek adalah mendaftarkan dibawah
satu kata atau istilah atau frasa yang seragam dari semua bahan
perpustakaan tentang subjek tertentu yang dimiliki oleh suatu

Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional v

dibawah satu kata atau istilah atau frasa yang seragam dari semua

bahan perpustakaan tentang subjek tertentu yang dimiliki oleh suatu

perpustakaan. Bahan perpustakaan diwakili oleh entri dalam katalog

perpautasutdaakftaaar nla.inBuanhtuaknmpeemrbpeuriskatnakinafaornmadsii wleankgiklapi teonltaenhg ebanhtarni dalam katalog
atauapadyaafntgaarda lpaadiansubujenktutekrtenmtuemdbalearmikpaernpustiankafaonr. mJaadsiientlriengkap tentang

bahasnubjaekpa aydaalnagh asduaatupadalaat surebfjereeknsitedratleamntukadtaalloagm upneturkpustakaan. Jadi
entrmiemsunugbkjinekkan apdeamluasthakasudaantupusatalkaatwanrefmeerneemnsuikan ddaelnagman katalog untuk
memucnepgaktibnakhaann ypanegmudsiptearlkuakand.aTnajpukusstubajkekawaadanlamheknaetam, uisktailanh daetanugan cepat bahan
yangfradsia peyranlgukading.unaTkaajnukpasduabjkeaktaloagdaaltaauh kdaafttaar, liasintidlaalhamatau frasa yang
digupnearpkuastnakapaanduantukkamtaenlyoagtakaantateumadaatafuttaorpiklsauiantu bdaahlanampusptaekrap. ustakaan untuk
menyatakan tema atau topik suatu bahan pustaka. Suatu entri subjek
adalSauhatueennttrriisukbjaetkaaldoalgahdeenntrgi aknatatloagjduekngsanubtajjeukk ssubejbekagsaebiagmaiedia penyusunan
(filimnegdiampeedniyuumsu)n.an (filing medium).

UntUunktukjjeellaassnynayaberibkuetriinki uktamii niberkikaamnibebebreapraikcoanntohbeberapa contoh
entreintrdi adlalaamm bbeennttukukkakrtaurdtaun ddiagnitald. iPgaidataelnt.ri Pdaaldaam ebnenttruki kdaartluam bentuk kartu

tajutakjuksusubbjjeekkadaadlaahlyaahng ytearcnagntutmerpcadaanbtaugmianptaerdaatasbdargiitiaanp ktareturatas dari tiap
kartsubjseku.bIjtuekse.babIntyua isa edbisaebuntytaajuika(hedaidsinegb).uCtonttoahjudki ba(whaehaidnii ng). Contoh di
bawaahdaliahni: aHduakluamh :agrHaurkiau;mInadgornaersiiaa;—InPdetoan; esKieasus—astPraeatna; Kesusastraan
MalaMysaliaays;ia;PPeenndduudduukk;; PPeetetrenraknaankan

Hukum agrarian

Ali, Chaidir
Hukum agraria / oleh Chidir Ali ;

Indoensia – Peta iv

Sandy, I Made
Atlas Indonesia / oleh I Made

Sandy. Jakarta : Amkasari, 1971
Kesusastraan Malaysia
KDeisusseaksitraarapneMmiakliaryasniakesusastraan
Di sMealkiaytasriap.e19m5ik7i1r97a2n k/eksausrasntgarana-knarangan
dipMilaliahysdiaan.1d9i5b7e1r9i72 k/atkaarpaenngdaanh-uklauraanngaonleh
dAinpwailrihRiddhawnand.ibCerti. 1k.atKauapleandahuluan oleh
Anwar Ridhwan. Cet. 1. Kuala

Penduduk
Perndkeumdbukangan penduduk dunia/oleh N.
Pelrskaenmdbanr.ga-n Jpaenkadurtdauk:duPunsia/toLlemhbNag.a De-

lmosgkranafdai,r.F-akJulaktasrtEak:onoPumisa,tULneivmberagsiatDase-
Imnodgronafesi,ia,Fa[kualntarsaEk1o9n72omid,anU1ni9v76er]s.itas
1In6dhoniem.sia;,23[acnmta.ra 1972 dan 1976].
1P6etheirmn.ak;an23 cm.
RPepteortnaoknanshort course on animal breeding
ReBproarwtijoanyashUonritvecrosuirtsye,oJnulayni1m2altobrAeuegduisntg

6Br,a1w97ij1a.ya-47U,niivexrsliemtyb,arJu;l2y812cmt.o August
6,1971. -47, ix lembar ; 28 cm.

vi PadTaajeunktrSiudbjaelkamPerbpeunsttaukkaadnigNitaaslio(nOaPl AC), tajuk subjek adalah yang
tPeardcaanetunmtri pdaadlaamkboelonmtukSduibgjietkal, (kOoPloAmC)j,utmajluakh seunbtjrei kmaednaulanhjukyaknang
tjeurmcalanhtuemntrpi akdaatalkooglodmengSaunbjseukb,jekkotleormtenjtuum, dlaahn keonltorimmDeonku.nDjuikgkitaanl
jumlah entri katalog dengan subjek tertentu, dan kolom Dok. Digital

Pada entri dalam bentuk digital (OPAC), tajuk subjek adalah
yang tercantum pada kolom subjek, kolom jumlah entri menunjukkan
jumlah entri katalog dengan subjek tertentu, dan kolom Dok. Digital
menunjukkan jumlah koleksi yang tersedia dalam bentuk fulltext.

Jumlah Subjek Dok.
Entri digital
Hukum pidana Islam
18 Hukum pidana 8
215 Hukum 7
305 Hukum feodal 4
Hukum perbankan -- Hindia Belanda 4
1 Hukum pers 4
1 Hukum adat Minangkabau 3
3 Hukum Sosial 2
14 Hukum bangunan dan perumahan - Jakarta 2
13 Hukum perikatan -- Hindia Belanda 1
1 1
1

B. TUJUAN PENGATALOGAN SUBJEK
Tujuan pengatalogan subjek adalah mendaftarkan subjek

tertentu dibawah kata, frasa atau istilah yang seragam untuk
koleksi suatu perpustakaan atau lembaga informasi lainnya. Dalam
teknis pengetikan tajuk subjek dapat menggunakan cetak tebal atau
huruf kapital untuk membedakan dari tajuk yang lain.

Daftar tercetak dari tajuk subjek seperti: Library of
Congress Subject Headings telah mengubah pikiran dan pengalaman
para pustakawan di berbagai perpustakaan, terutama perpustakaan
perguruan tinggi dan khusus. Dengan menggunakan daftar tersebut
sebagai basis tajuk tertentu, pustakawan mempunyai standar yang
dapat diandalkan. Konsistensi dan spesifikasi pada keduanya serta
bentuk dan tajuk subjek didapatkan dengan mengerjakan dari daftar
yang telah dibuat dan dicatat. Dengan mengikuti pola tajuk pada
daftar, pustakawan akan mampu menambah beberapa tajuk baru yang
sesuai dan membuat referensi silang.

C. LANGKAH-LANGKAH PENENTUAN SUBJEK
Langkah pertama pengatalogan subjek adalah menentukan subjek

yang benar dari bahan perpustakaan yang dikatalog. Dalam banyak
hal, penentuan subjek tidak mudah dilakukan, karena isi bahan

Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional vii

perpustakaan terlalu kompleks atau judulnya kurang informatif,
sehingga pustakawan harus membaca daftar isi, pengantar, pendahuluan,
bahkan juga sebagian teksnya. Misalnya buku dengan judul Kimia
kebahagiaan. Tampaknya isi buku tersebut berkaitan dengan ilmu
kimia, ternyata setelah diteliti, isinya membahas tentang tasawuf
maka subjeknya adalah Tasawuf. Ada beberapa prinsip yang harus
diikuti dan dipahami dalam penentuan tajuk subjek yaitu : entri
spesifik dan langsung, keterpakaian/kegunaan umum, keseragaman,
tajuk bentuk, klasifikasi dan tajuk subjek.

1. Spesifik dan langsung
Prinsip spesifik ini sangat penting, baik dalam pembuatan

maupun pemakaian subjek katalog modern. Aturan dasar pembentukan
entri yang spesifik dan langsung yaitu memasukkan sebuah karya
langsung di bawah istilah yang paling spesifik, yang mewakili
isi karya tersebut secara akurat dan tepat. Tajuk subjek yang
dipilih untuk suatu bahan perpustakaan harus setepat mungkin sesuai
dengan, bukan di bawah tajuk yang lebih luas. Sebagai contoh, bila
isi suatu karya adalah tentang tanaman kangkung, maka tajuk yang
dipilih untuk karya itu adalah Kangkung, bukan tajuk yang lebih luas
pengertiannya seperti Tanaman air atau Tanaman. Setelah menemukan
entri yang paling spesifik yang mewakili subjek tersebut, pengatalog
tidak harus membuat lagi entri di bawah tajuk subjek yang lebih
luas. Prinsip ini menyatakan bahwa sebuah topik dirumuskan dengan
istilah khusus, bukan bagian dari tajuk yang lebih luas. Istilah
spesifik menunjuk pada kata/frasa yang mengandung pengertian subjek
dari pekerjaan. Tajuk harus sekhusus mungkin sehingga memuat topik
yang hendak dimaksud.

Contoh judul lain tentang Kakaktua, harus ditulis di bawah
tajuk yang tersedia secara khusus yaitu Kakaktua. Tidak diletakkan
di bawah tajuk Burung atau Burung air, sehingga pembaca tidak perlu
membaca seluruh entri. Kemudian karya dengan judul: Burung-burung
di samudra, jangan dimasukkan di bawah Burung, dan di bawah Burung
air, tetapi cukup di bawah Burung air. Untuk mencegah duplikasi,
perlu dibuatkan rujukan lihat juga guna membantu pembaca mengacu
dari subjek yang lebih luas ke subjek yang lebih spesifik.
Contoh :

viii Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional

Burung Lihat Juga Burung air ; juga nama-nama burung.


Dengan demikian pemakai akan lebih mudah dan lebih cepat
menemukan informasi yang diperlukan, karena jika perpustakaan yang
koleksinya mencakup berbagai topik dan disiplin ilmu, mencari
bahan perpustakaan dengan menggunakan tajuk yang luas akan banyak
memakan waktu.

Jika tajuk spesifik tidak ditemukan dalam daftar, pengatalog
harus mencari tajuk yang lebih luas cakupannya yang sesuai dengan
karya tersebut. Sebagai contoh, kata Cemara (nama pohon) tidak
ditemukan dalam daftar. Jadi di bawah subjek yang lebih luas yaitu
Pohon, rujukan umum dibuat lihat juga (LJ) nama jenis pohon, ump.
Cemara.

Contoh lain, karya yang membahas tentang masakan Cina dan
masakan Eropa, pengatalog tidak menemukan keduanya dalam daftar
tajuk. Di bawah subjek yang lebih luas diberikan rujukan umum lihat
juga.
Contoh : Masakan

LJ nama jenis masakan, ump. Masakan Cina;
Masakan Eropa

Dengan demikian, pengatalog mempunyai kewenangan untuk
menggunakan dua tajuk Masakan Cina dan Masakan Eropa.

2. Keterpakaian
Pada pengambilan kata kontemporer yang sama telah digunakan

istilah, seperti: Kesejahteraan keluarga bukan Ekonomi rumah
tangga. Saat ini istilah yang lebih baru mungkin Kesejahteraan
keluarga atau Pengelolaan rumah tangga, tetapi mengubah tajuk tidak
selalu mudah. Terminologi mengalami perubahan secara perlahan dan
pada kasus Ekonomi rumah tangga istilah ini masih digunakan, dan
penggunaan yang lebih baru belum distandarkan.

Kata atau frasa yang digunakan untuk membuat sebuah tajuk
subjek harus dipilih yang umum dipakai, atau paling tidak dipakai
oleh kelompok pembaca karya tersebut. Prinsipnya adalah bila ada
beberapa pilihan, dipilih kata atau frasa yang populer atau umum
digunakan daripada istilah ilmiah atau istilah teknis. Tajuk subjek

Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional ix

dipilih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang diperkirakan akan
menggunakan katalog tersebut. Tajuk subjek ini menggunakan istilah
yang lebih lazim di kalangan mereka, misalnya Ornitologi bukan
Ilmu tentang burung.

Setelah memilih istilah yang paling umum sebagai tajuk,
pengatalog harus membuat rujukan dari istilah ilmiah ke bentuk
yang digunakan. Pemilihan yang tepat hanya dapat dicapai melalui
pengalaman atau pengkajian.
Contoh : Aborsi atau Pengguguran

Lagu atau Nyanyian atau Kidung atau Madah
Lembu atau Sapi atau Jawi

3. Keseragaman
Prinsip penting lain yang perlu dipertimbangkan adalah

keseragaman. Bila terdapat beberapa kata yang mempunyai pengertian
sama (sinonim), perlu ditetapkan satu untuk digunakan sebagai
tajuk secara taat azas. Perabot keramik dari Cina atau Barang
pecah belah (Chinaware), dan Porselen dimasukkan di bawah tajuk
Porselen. Ini menunjukkan bahwa tajuk subjek harus inklusif,
mencakup topik, dan tidak bermakna ganda. Jika beberapa pengertian
diberikan dalam satu topik, kata tersebut harus cocok/tepat/harus
diklarifikasikan, misalnya: Belerang bukan Sulfur. Ketika satu
jenis telah digunakan, setelah diseleksi harus digunakan seragam.
Tajuk juga dapat berbentuk tunggal atau jamak. Yang akan dibahas
di bawah ini adalah tata bahasa tajuk subjek.

Pada tajuk subjek beberapa kata harus digunakan secara
konsisten dengan beberapa perbedaan antara etnis, geografis, dan
istilah linguistik. Kata atau frasa yang dipilih sebagai subjek
harus sesuai dengan jenis (item) yang dikatalog, tetapi juga
merupakan satu kelompok jenis yang sama subjeknya. Pengatalog
harus mempertimbangkan untuk memilih tajuk subjek yang berhubungan
bukan hanya satu jenis, tetapi karya lain yang membahas subjek yang
sama dengan judul berbeda. Bila satu kata mempunyai beberapa arti,
maka kata tersebut harus diperjelas dalam tanda kurung.
Contoh:

Adaptasi (Biologi)
Adaptasi (Psikologi)

x Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional

Komposisi (Kesenian)
Komposisi (Musik)

Pengakuan (Hukum intemasional)
Pengakuan (Pengadilan)

Tujuan dari penambahan tersebut adalah:
a) memperjelas arti subjek yang bersangkutan,
b) membedakan istilah yang sama tetapi berlainan makna,
c) membedakan istilah yang sama tetapi berlainan aspek,
d) mempersempit ruang lingkup tajuk,
e) mengkhususkan pengertian tajuk.

4. Pembagian Tajuk Subjek
a. Tajuk topik
b. Tajuk bentuk
c. Tajuk geografi
d. Nama

4 a. Tajuk Topik
Tajuk topik adalah kata atau frasa atau konsep yang mewakili

isi bahan perpustakaan. Misalnya, Kesehatan, Perampokan, Korupsi.

4 b.Tajuk bentuk

Tajuk bentuk terbagi atas dua jenis: pertama, tajuk bentuk yang

mendeskripsikan susunan umum bahan perpustakaan serta tujuannya,

misalnya almanak, direktori, ensiklopedi, gazetir; kedua, tajuk

bentuk yang merupakan nama dari bentuk sastra dan genre. Contoh:

fiksi, puisi, drama, esai.

4 c.Tajuk geografi
Tajuk geografi adalah nama tempat yang sudah mapan yang

menunjukkan kawasan fisik dan atau yurisdiksi politik. Tajuk bentuk
geografi berbeda dari tajuk subjek topik karena merujuk ke entitas
yang unik bukannya abstraksi atau kategori benda. Misalnya:
Jakarta, Jawa Barat, Indonesia

4 d. Nama
Nama adalah tajuk yang digunakan sebagai nama yang unik

Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional xi

yang dibahas dalam bahan perpustakaan. Tajuk nama terdiri dari:
nama diri, badan korporasi, pertemuan dan judul seragam. Contoh:
Soekarno, Universitas Padjajaran, Kongres Bahasa Indonesia, Lutung
Kasarung.
1. Klasifikasi dan tajuk subjek

Pengatalog harus mengenali perbedaan mendasar antara
klasifikasi dan tajuk subjek untuk katalog kamus/berabjad. Pada
dasarnya klasifikasi dan tajuk subjek adalah sama, yaitu menunjukkan
subjek atau isi suatu bahan perpustakaan.
(1) Nomor klasifikasi

Klasifikasi, yang didasarkan pada klasifikasi yang dilambangkan
dengan notasi, digunakan untuk menentukan susunan buku di rak, di
mana masing-masing buku hanya dapat diberi satu nomor klasifikasi.
Untuk membantu para pustakawan, khususnya yang belum menguasai betul
pekerjaan klasifikasi dan menentukan tajuk, maka pada setiap tajuk
diberikan nomor klasifikasi dari sistem Klasifikasi Persepuluhan
Dewey (DDC). Umumnya notasi yang diberikan tidak sepenuhnya karena
kebanyakan perpustakaan di Indonesia belum memerlukan notasi yang
panjang.

Nomor klasifikasi pada DDC dan tajuk yang ada di sears list
hanya untuk menunjukkan kepada pengatalog bahwa disiplin ilmu
untuk subjek tersebut cocok. Perlu diperhatikan bahwa nomor klas
yang tidak diberikan secara lengkap pada tajuk tertentu, harus
diberikan lebih dari satu nomor klasifikasi untuk dipilih oleh
pengatalog. Oleh karena itu pengatalog harus memeriksa kembali
dalam DDC untuk menentukan nomor klasifikasi yang tepat dan lengkap.
Hal ini memang harus demikian, karena sering suatu subjek atau
topik dapat ditinjau dari beberapa aspek atau dapat tergolong
dalam beberapa disiplin atau cabang Ilmu pengetahuan.

Sebagai contoh : subjek Hak asasi diberikan angka : 323.4;
341.48 dan 342.08 Ini berarti. Hak asasi ditinjau dari sudut
politik, maka klasnya adalah 323.4, tetapi jika ditinjau dari
sudut hukum internasional adalah 341.48 dan, jika ditinjau dari
sudut Hukum Tata Negara, maka klasnya adalah 342.08. Pedoman
untuk klasifikasi digunakan DDC edisi yang terakhir, khusus untuk
Agama Islam, Bahasa Indonesia, Kesusastraan Indonesia, Sejarah/
Geografi Indonesia digunakan Perluasan DDC yang berhubungan dengan
Indonesia, digunakan notasi perluasan yang diterbitkan oleh

xii Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional

Perpustakaan Nasional tahun 2017. 499.221
Contoh : Bahasa Indonesia 899.221
297.4
Fiksi Indonesia 915.8
Fikih 959.814 1
Indonesia -- Deskripsi
Riau -- Sejarah

(2) Tajuk subjek

Tajuk subjek yang didasarkan pada daftar tajuk subjek, di

lambangkan dengan kata atau frasa yang berfungsi sebagai entri

katalog untuk memperjelas isi karya (biasanya tidak lebih dari tiga

subjek). Satu subjek tunggal mungkin berhubungan dengan berbagai

disiplin ilmu. Pengatalog harus memeriksa buku yang di tangan

dan menentukan disiplin ilmu yang ditulis oleh pengarang yang

bersangkutan.

Contoh : Dasar-dasar fisika dan kimia
Judul buku

Nomor klas : 530 atau 540 (pilih salah satu)

Tajuk subjek : 1. Fisika 2. Kimia (dapat digunakan dua-

duanya)

Judul buku : Hisab dan rukyah
Nomor klas : 297.413

Tajuk subjek : 1. Hisab 2. Rukyah (dapat digunakan dua-
duanya)

D. KAIDAH BAHASA DALAM TAJUK SUBJEK
1. Kata benda

Kata benda merupakan jenis tajuk subjek yang ideal, karena
bentuknya paling sederhana dan mudah dipahami. Sebagian besar
bidang ilmu dapat dinyatakan dengan menggunakan kata benda (Agama
; Kesenian ; Pendidikan ; Pertanian). Demikian juga objek spesifik
(Apel ; Biola ; Keramik ; Kursi ; Pohon). Beberapa kata memiliki
sinonim yang harus dipilih salah satu (bunga atau kembang). Kata
yang ditulis dalam bentuk lebih dari satu bentuk penulisan atau
perbedaan pada pengucapan Sumatera dengan Sumatra, Samudera dengan
Samudra, Isteri dengan Istri). Jika sebuah kata bermakna ganda,
maka harus dirumuskan menjadi tajuk yang maknanya spesifik.

Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional xiii

Terminologi lokal dapat digunakan sebagai referensi dalam
memilih kata-kata. Ada beberapa prinsip yang harus dikuti, dengan
melalui yang mencakup susunan/tiara seksi, seperti: entri spesifik
dan langsung, kegunaan uroum, keseragaman, bentuk tajuk dan tajuk
subjek. Jika dimungkinkan ada beragam pengertian yang harus disusun
menjadi Tajuk sehingga mempunyai dua arti dan memberikan pengertian
yang spesifik pada setiap tajuk. Contoh: Kata Depresi (dapat berarti
keadaan ekonomi atau mental) Tajuknya adalah: Depresi (Ekonomi);
Depresi (Psikologi)

2. Tajuk gabungan
Pertimbangan selanjutnya adalah penggunaan bentuk majemuk

atau gabungan. Pembentukan tajuk gabungan mempunyai tiga tujuan:
a) Tajuk gabungan dibentuk oleh dua atau lebih unsur sederajat
yang dihubungkan dengan kata penghubung ”dan”. Tajuk ini
menyatakan hubungan antara dua konsep atau dua jenis benda
yang tidak dapat dipisahkan, misalnya: Bank dan perbankan;
Buruh dan perburuhan ; Busur dan panah ; Penerbit dan
penerbitan,
b) Mencakup. karya-karya tentang dua subjek atau topik yang
saling mempengaruhi atau yang berlawanan tetapi biasanya
dibahas secara bersamaan untuk menunjukkan ruang lingkupnya,
misalnya: Agama dan ilmu pengetahuan ; Amnesti dan abolisi;
Baik dan buruk; Percaya dan keragu-raguan.

3. Tajuk kata benda dengan kata sifat dinyatakan dengan kata
Suatu konsep spesifik paling baik

benda yang diikuti kata sifat.
Contoh: Anggaran moneter
Binatang langka
Doktrin Monroe
Hukum administrasi
Kesusastraan Indonesia
Orang Suci
Tanaman langka

Oleh karena struktur bahasa Indonesia untuk tajuk ajektif
selalu menempatkan kata bendanya di depan, maka pembalikan tajuk

xiv Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional

subjek tidak sering dilakukan. Berbeda halnya dengan bahasa
Inggris bahwa kata sifat selalu mendahului kata benda. Tetapi
dalam beberapa kasus tajuk yang terdiri atas dua kata atau lebih
perlu diadakan pembalikan (inversi). Alasan pembalikan:

1) Anggapan bahwa para pembaca akan mencari melalui istilah
dasar, biasanya kata benda atau inti dari subjek bersangkutan,
misalnya: Ekonomi, Kedokteran, Ras, Sosial.
Contoh:
Ekonomi, Keadaan (Keadaan ekonomi)
Rasial, Masalah (Masalah rasial)
Sosial, Masalah (Masalah sosial)

2) Istilah atau kata yang mempunyai arti luas ditempatkan di
depan untuk mengumpulkan semua aspek dari suatu subjek yang
luas. Misalnya: dalam subjek mengenai hukum, maka kata
“hukum” selalu diletakkan di depan.
Contoh:
Hukum, Ahli
Hukum, Konflik
Hukum, Pembaharuan
Hukum, Praktek

4. Tajuk frasa
Beberapa konsep yang mencakup dua bidang pengetahuan dapat
dinyatakan dalam sebuah frasa yang kompleks. Alasan tajuk frasa
dibuat adalah:

a) Menyatakan tidak semua konsep dapat dinyatakan dalam satu
kata yang ditambah imbuhan (awalan dan akhiran), misalnya.
Televisi dalam politik

b) Menyatakan sesuatu hubungan antara dua konsep atau dua
benda, misalnya, Wanita sebagai hakim

c) Menyatakan suatu konsep yang biasanya digunakan suatu frasa,
misalnya, Hak guna bangunan; Konflik antar generasi; Kerjasama
antar perpustakaan.

E. SUBDIVISI
Dalam perpustakaan yang mempunyai koleksi besar, subjek perlu

dibuat lebih rinci, karena tajuk sederhana saja tidak selalu dapat

Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional xv

menjawab pertanyaan pemakai katalog dengan cepat dan memuaskan.
Di samping itu prinsip entri spesifik, dalam beberapa kasus, hanya
dapat dicapai dengan menambahkan subdivisi subjek pada tajuk utama.
Contoh:

Barang impor -- Harga patokan
Bea masuk -- Tarif
Biologi – Adaptasi manusia
Pertanian -- Kumpulan karya
Sastra Indonesia – Aliran Pujangga Baru

JENIS-JENIS SUBDIVISI:

a) Subdivisi bentuk fisik

Banyak karya yang penyajian materinya tidak dalam bentuk

narasi atau pemaparan, melainkan dalam bentuk lain, seperti:

daftar, skema,tabel, grafik, peta, gambar, dan filmstrip. Sebagai

contoh: direktori pustakawan, bibliografi bacaan anak, kamus, kamus

psikologi/kumpulan peta geologi, dan Injil bergambar. Dalam kasus

semacam ini, perlu ditunjukkan kepada pemakai katalog, bahwa

karya tersebut bukan karya tentang: pustakawan, buku bacaan anak,

psikologi, geologi, dan Injil.

Subdivisi bentuk fisik merupakan subdivisi yang paling umum :

- Almanak - Gazetir

- Atlas - Indeks

- Bibliografi - Kamus

- Buku pedoman,dsb. - Karya bergambar

- Daftar - Katalog

- Deskripsi - Majalah

- Direktori - Peta

- Ensiklopedi - Potret

b) Subdivisi topik atau aspek khusus
Suatu subjek dapat ditampilkan dari aspek tertentu. Aspek

yang ingin dibahas mungkin berupa sejarah dari subjek tertentu,
atau karya yang berhubungan dengan filsafat, penelitian, hukum,
atau karya mengenai belajar dan mengajar.
Contoh: Agama -- Filsafat

Aeronautika -- Penelitian
Matematika -- Studi dan pengajaran

xvi Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional

Pendidikan -- Sejarah
Radio -- Undang-undang dan peraturan

3. Subdivisi geografis
Bila pembahasan dalam karya yang diolah terbatas pada

wilayah geografis atau wilayah politis tertentu, maka tajuk subjek
dapat dirinci menurut nama tempat geografi.
Contoh: Harimau -- Afrika

Hukum adat -- Aceh
Hukum pidana – Italia
Izin perjudian -- Medan
Kebebasan pers -- Singapura
Pendaftaran tanah -- Bali
Perbaikan kampung -- Bandung (Kota)
Perusahaan daerah -- Sulawesi Selatan

Sebaliknya nama geografi yang dijadikan tajuk subjek dapat
juga dirinci menurut subjek atau aspek tertentu.
Contoh: Indonesia -- Iklim

Indonesia -- Sejarah
Jakarta -- Sensus
Jawa Barat -- Bibliografi
Sumatera -- Peta

Beberapa tajuk subjek, terutama dalam bidang sains dan
teknologi diberi keterangan di antara tanda kurung siku mengenai
kemungkinan penambahan subdivisi geografis.
Contoh: Arsitektur Hindu

[Dapat ditambahkan subdivisi geografis]
Pertanian

[Dapat ditambahkan subdivisi geografis]
Industri

[Dapat ditambahkan subdivisi geografis]

4. Subdivisi kronologis
Bila pembahasan dalam karya yang diolah terbatas pada kurun/

tenggang/periode waktu tertentu, maka tajuk subjek dapat dirinci
menurut periode waktu yang ditetapkan dalam karya yang dikatalog.
Contoh: Hukum perdata -- Abad ke-19

Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional xvii

Perundang-undangan -- 1945-1970 1942
Administrasi pengadilan -- Sebelum
Hak cipta — Inggris -- Abad ke-19

F. BIOGRAFI
1. Biografi perorangan

Nama pribadi dapat juga ditetapkan sebagai subjek, yaitu
untuk karya yang memuat riwayat hidup, baik berupa buku maupun
karangan dalam majalah, surat kabar dan sebagainya, termasuk berita
kematian berita dan surat keputusan tentang pengangkatan pejabat
negara, dsb. Bentuk tajuk untuk nama pribadi mengikuti peraturan
pengatalogan nama pengarang.
2. Biografi kolektif

Biografi kolektif adalah hasil karya yang bahasannya mencakup
lebih dari tiga orang, misalnya: Polisi wanita -- Biografi. Bila
yang dibahas tiga orang atau kurang, dibuatkan tajuk subjek untuk
masing-masing orang. Biografi kolektif bisa mencakup sebuah subjek
atau sebuah kawasan. Contoh: Who’s who in Indonesia; Who’s who in
America; dsb. Karya tersebut di atas dimasukkan di bawah tajuk
subjek nama geografi atau kelompok etnis dengan subdivisi Biografi.

G. BAHASA dan SASTRA
Bahasa dan sastra sangat erat hubungannya, tetapi dalam

pcmbuatan katalog sangat berbeda.
1. Masalah bahasa

Tajuk subjek untuk karya umum dalam bahasa tertentu berbentuk
frasa langsung, seperti: Bahasa Indonesia; Bahasa Inggris; dsb.
Jika karya tersebut berhubungan dengan aspek atau bentuk tertentu
dari suatu bahasa, maka ditambahkan subdivisi bahasa yang sesuai
dengan aspek dalam bentuk tersebut.
Contoh : Bahasa Indonesia -- Etimologi; Bahasa Inggris -- Tata

Bahasa ;
Bahasa Jawa -- Istilah dan ungkapan
2. Sastra
Bidang sastra terdiri dari tiga kelompok:
a) Karya tentang sastra
Contoh :
Drama – Sejarah dan kritik

xviii Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional

Drama – Indeks
Drama – Kamus
b) Karya sastra
Contoh:
Drama – Kumpulan karya
Puisi – Kumpulan karya
Esai --Kumpulan karya
c) Tema dalam sastra
Contoh:
Bajak laut dalam sastra
Perempuan dalam sastra

H. BAHAN PERPUSTAKAAN BUKAN BUKU
Prinsip penentuan tajuk untuk bahan perpustakaan bukan buku

sama dengan prinsip penentuan tajuk bahan perpustakaan buku yang
telah dijelaskan di atas.

I. TERMINOLOGI
Tajuk subjek untuk bidang pengetahuan yang sudah mapan dan

objek yang nyata akan mudah dipahami, tetapi istilah untuk gagasan
yang baru atau abstrak akan lebih sulit. Untuk mencari istilah yang
lebih luas, lebih khusus yang berhubungan dengan tajuk tertentu,
atau yang perlu diberi catatan gunakan untuk, pengatalog harus
mengetahui penggunaannya. Oleh karena itu, penggunaan suatu istilah
harus dicatat dan dibuatkan acuan menurut kebutuhan.

Seringkali dua atau lebih istilah seakan mencakup subjek
yang sarsa, kecuali jika diberi penjelasan dan catatan mengenai
pengertian dan lingkup pengertiannya. Banyak tajuk dalam daftar
yang diikuti oleh cakupan yang menjelaskan penerapannya untuk
membedakan subjek yang berkaitan.
Contoh:

(1) Binatang kesayangan
Untuk karya tentang binatang yang dipelihara sebagai
kesayangan. Karya untuk binatang yang dipelihara untuk
keperluan pertanian dimasukkan di bawah tajuk Binatang
peliharaan. Karya tentang pemeliharaan binatang untuk
industri dimasukkan di bawah tajuk

Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional xix

Peternakan.
LJ nama binatang kesayangan, ump. Anjing; Kucing

(2) Binatang Peliharaan.
Untuk karya tentang binatang yang dipelihara untuk
keperluan pertanian. Karya untuk binatang yang dipelihara
untuk kesayangan dimasukkan di bawah tajuk Binatang
kesayangan. Karya tentang pemeliharaan binatang untuk
industri dimasukkan di bawah tajuk
Peternakan.
LJ nama binatang peliharaan, ump. Ayam; Bebek; Kerbau

J. RUJUKAN/ACUAN
Agar para pemakai kartu katalog subjek dapat menemukan

informasi yang dicarinya dengan cepat, akurat dan dapat menjaring
semua informasi yang diperlakukan di perpustakaan. Kartu katalog
subjek dilengkapi dengan:
1. Rujukan lihat

Rujukan lihat dari istilah yang tidak digunakan ke istilah yang
digunakan atau yang dipilih. Rujukan lihat digunakan:

a) Untuk sinonim, misalnya: Sapi atau Lembu atau Jawi
b) Untuk tajuk majemuk, misalnya: Agama dan peradaban; Islam

dan perbankan
c) Tajuk yang dibalik susunannya,misalnya: Pidana, Hukum lihat

Hukum Pidana
d) Tajuk yang memiliki penulisan yang berbeda, misalnya:

Sumatera dengan Sumatra; Isteri dengan Istri
e) Tajuk yang tidak digunakan lagi, misalnya, Perintah siasat

sekarang menggunakan Taktik; Iklim sekarang menggunakan
Klimatologi; Siswa sekarang menggunakan Anak didik
2. Rujukan lihat juga
Rujukan lihat juga adalah rujukan yang mengarahkan pemakai dari
satu tajuk yang digunakan ke tajuk lain yang juga digunakan;
hubungan antara tajuk dapat setara atau hubungan antara subjek
yang lebih luas dengan subjek yang lebih sempit.
Contoh:

Bajigur
LJ Bandrek

Hukum

xx Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional

LJ nama cabang hukum, ump. Hukum dagang; Hukum
laut; Hukum perbankan

3. Rujukan umum
Rujukan umum adalah rujukan kelompok atau kategori umum

subjek yang dapat ditetapkan sebagai tajuk bila diperlukan.
Pengatalog tidak terbatas pada subjek tersebut tetapi dapat
menambahkan subjek sesuai dengan keperluan. Contoh: Pakaian dan
Busana merujuk ke jenis barang dan aksesori pakaian [ditambah
sesuai keperluan].

Maksud dari acuan lihat juga ialah memungkinkan pembaca
mendapatkan bahan informasi tambahan yang berhubungan dengan
informasi yang dicari. Jadi jika ia mencari bahan-bahan tentang
”Hukum”, maka dengan adanya acuan lihat juga dapat mengetahui
bahwa dalam perpustakaan ada juga bahan tentang Hukum dagang,
Hukum laut, dan Hukum perbankan, yang ada hubungannya dengan
Hukum yang sedang ia cari.

Dalam daftar ini tidak mungkin didaftarkan semua istilah
spesifik. Dalam menetapkan tajuk subjek untuk karya tertentu,
pengatalog harus yakin bahwa pemakai akan dapat menemukan
karya tersebut dengan membuatkan semua acuan yang diperlukan.
Acuan mengarahkan pemakai dari istilah yang tidak digunakan
ke istilah yang digunakan, dan dari istilah yang lebih luas
atau yang. berhubungan ke tajuk yang dipilih. Dalam pembuatan
acuan, digunakan simbol-simbol yang terdapat dalam tesaurus
pada umumnya. Istilah luas (IL) adalah istilah yang lebih luas
daripada istilah pada tajuk utama sesuai dengan aturan bahwa
satu istilah mempunyai satu istilah luas, setidak-tidaknya
satu, dua bidang ilmu atau lebih. Istilah luas mempunyai 2
fungsi yaitu:

a) Membantu pengatalog dalam menentukan istilah yang terbaik
dari suatu karya.
Contoh:
Musik instrumental
IL Musik, Instrumen

b) Menunjukkan bagaimana kekhususan acuan lihat juga. Dalam
katalog umum acuan lihat juga dibuat untuk istilah yang
lebih luas ke istilah yang lebih sempit, bukan dari istilah

Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional xxi

yang sempit ke istilah yang lebih luas.
Contoh:

Musik
LJ tajuk yang dimulai dengan ”musik”, ump. Musik
jazz; Musik piano

Pada umumnya acuan ini digunakan untuk petunjuk umum, bukan
untuk tajuk khusus. Ada 2 alternatif untuk mencantumkan acuan
umum dalam katalog: yaitu (1) Istilah sempit (IS) yang digunakan
setelah lihat juga tidak mencakup acuan umum; dan (2) mencantumkan
informasi yang sama dan memperluas pengertian yang telah digunakan
pada koleksi, apakah istilah tersebut perlu diberikan tambahan
istilah. IS adalah istilah yang lebih sempit daripada istilah
subjek utama. IB adalah istilah yang berhubungan/berkaitan dengan
subjek utama, yang berbeda dengan istilah luas ataupun istilah
sempit.

Istilah-istilah untuk pembuatan acuan dilambangkan dengan:

G " Gunakan
GU " Gunakan Untuk
LJ " Lihat Juga
IL " Istilah Luas
IS " Istilah Sempit
IB " Istilah Berkait

[dapat ditambahkan subdivisi geografis]: nama tempat sesudah
tajuk.
Contoh:

(1) Pidato
Untuk karya tentang teknik penyusunan dan penyampaian

pidato.
LJ tajuk/topik tertentu dengan subdivisi ”Pidato, dsb.”;
”Debat, pidato, dsb.”; ”Esai, pidato, dsb.”, ump.
Presiden -- Pidato, dsb.; Radio -- Debat, pidato,
dsb.; Sejarah -- Esai, pidato, dsb.
GU Berpidato
Khotbah
Orasi
IL Komunikasi lisan

xxii Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional

IS Presentasi bisnis
IB Bahasa

Debat dan perdebatan
Fonetik
Suara
(2) Berpidato

Gunakan Pidato

Penjelasan untuk contoh tersebut di atas adalah sebagai
berikut:
GU menunjukkan pada istilah yang tidak dipilih/yang tidak

lebih disuka dalam menentukan tajuk subjek yang
digunakan. Jadi ”Berpidato” adalah istilah yang tidak
dipilih untuk subjek Pidato. Dalam hal ini istilah
dengan rujukan Gunakan merupakan hubungan timbal balik,
yaitu istilah yang dibuat dari sinonim, ucapan yang
berbeda, bentuk ekspresi yang bervariasi, bentuk tajuk
alternatif, atau merupakan tajuk yang terdahulu yang
tidak digunakan lagi.
LJ menjelaskan tentang tajuk alternatif yang dapat dibuat,
bentuk tajuk/topik tertentu yang diikuti dengan subdivisi
tertentu.
IL menyatakan subjek yang berhubungan dengan tajuk utama
melalui rujukan silang dengan tajuk subjek yang lebih
sempit (IS). Dengan demikian subjek Komunikasi lisan
merupakan subjek yang lebih luas (IL) dari subjek Pidato,
dan ada hubungannya dengan subjek yang lebih sempit (IS)
yaitu Presentasi bisnis.
IS adalah istilah yang lebih sempit daripada istilah subjek
utama.
IB untuk menyatakan tajuk subjek yang berhubungan dengan
subjek utama, yang berbeda dengan istilah luas dan
istilah sempit, contoh, subjek

Bahasa; Debat dan perdebatan; Fonetik; dan Suara
merupakan subjek yang berhubungan dengan Pidato.

Daftar tajuk subjek adalah suatu daftar yang dipakai oleh
para pustakawan dan dokumentaris sebagai pedoman untuk menetapkan.
tajuk subjek dari karya-karya yang akan dibuatkan katalog subjek.

Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional xxiii

Daftar tersebut biasanya disusun berdasarkan pengalaman bertahun-
tahun, sehingga tajuk-tajuk subjek yang terdaftar itu telah
dianggap sebagai standar, walaupun sewaktu-waktu dapat diadakan
penyempurnaan dan bukan tidak mungkin terjadi modifikasi pada
subjek-subjek yang telah ditetapkan semula. Daftar subjek bersifat
umum, artinya subjek-subjek dapat mencakup seluruh bidang, atau
bersifat khusus yaitu hanya meliputi satu cabang ilmu pengetahuan,
umpama: bidang hukum.

Ada daftar yang sangat luas dan sangat terperinci untuk
digunakan oleh perpustakaan besar, seperti: Library Congress of
Subject Headings dan Sears List of Subject Headings digunakan untuk
perpustakaan yang kecil atau sedang. Kedua daftar tersebut telah
banyak sekali mangalami revisi. Perlu dijelaskan bahwa bagaimanapun
luasnya suatu daftar tajuk subjek, tidak ada satupun daftar tajuk
subjek yang dapat mendaftarkan semua topik, sekalipun daftar tajuk
subjek tersebut hanya meliputi satu cabang ilmu pengetahuan.

Ada golongan subjek yang tidak akan dimasukkan kedalam
daftar, kecuali satu atau dua anggota dari suatu golongan subjek
dimasukkan sebagai contoh. Misalnya, prinsip bahwa semua nama
daerah administratif di Indonesia, mulai dari provinsi sampai pada
kelurahan/desa yang jumlahnya ribuan, dapat dijadikan tajuk subjek.
Ini tidak berarti bahwa semua nama daerah itu harus dimasukkan ke
dalam daftar tajuk subjek.

Cukup beberapa (tiap jenis satu sampai tiga contoh) kemudian
dengan catatan bahwa semua nama daerah yang lain dapat dijadikan
tajuk subjek. Golongan tajuk berikut ini, umumnya tidak semua
dimasukkan ke dalam daftar tajuk tetapi dapat dipakai atau
ditetapkan sebagai tajuk:
(1) Nama pribadi,
(2) Nama daerah geografis dan daerah administrasi,
(3) Nama bangsa dan suku bangsa,
(4) Nama organisasi, lembaga, perusahaan, dsb.,
(5) Nama fakta dan perjanjian,
(6) Nama barang dan benda,
(7) Nama tanaman dan binatang.

Buku referen umum dalam perpustakaan dapat dipergunakan
sebagai pedoman untuk menentukan tajuk dari nama-nama tersebut di
atas itu.

xxiv Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional

K. PENJAJARAN ISTILAH
Komponen utama daftar tajuk subjek untuk perpustakaan adalah

daftar yang mencantumkan semua istilah baik yang digunakan maupun
yang tidak digunakan sebagai tajuk yang disusun menurut abjad
dengan aturan tertentu. Istilah-istilah umum/luas sejauh mungkin
diberi definisi/uraian cakupannya, sehingga pengguna memahami dalam
memilih istilah yang paling tepat. Penjajaran daftar tajuk subjek
berbeda dengan penjajaran secara alfabetis sebagaimana lazimnya
ensiklopedi dan kamus.
Tanda-tanda baca seperti : garis penghubung (—), koma (,),
dan kurung biasa (....) masing-masing mengandung arti tersendiri,
sehingga istilah-istilah tersebut harus dijajarkan dan dikumpulkan
dalam rumpun yang sama. Dengan demikian penjajaran daftar tajuk
subjek secara alfabetis mempunyai urutan sebagai berikut:
1. Istilah/frasa tunggal,
2. Istilah/frasa tunggal dengan tanda baca titik, kemudian diikuti

istilah/ frasa,
3. Istilah/frasa dengan tanda baca penghubung <--),
4. Istilah/frasa dengan tanda baca koma (,),
5. Istilah/frasa dengan tanda baca kurung biasa (......), dan
6. Istilah/frasa lebih dari satu kata dan tanpa tanda baca.
Contoh penjajaran: Alam -- Filsafat

Gunakan Alam semesta

Alam -- Interpretasi keagamaaan
IL Agama, Filsafat
Agama dan sains
Alkitab dan sains

Alam, Bencana
Gunakan Bencana

Alam, Perlindungan
GU Perlindungan alam

IL Cagar alam
Alam (Estetika)

Kesenian dan alam
GU Alam dan kesenian

Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional xxv

IK Daerah pemandangan

Alam barzah
GU Alam kubur

Alam dalam kesenian
Gunakan Alam (Estetika)

Arsitektur
[Dapat ditambahkan subdivisi geografis)
Untuk karya mengenai desain dan gaya bangunan.
Karya tentang mendirikan bangunan dimasukkan
di bawah tajuk Bangunan. Untuk menunjukkan
perkembangan gaya arsitektur
di daerah tertentu, gunakan subdivisi geografis
yang bersangkutan, ump. Arsitektur -- Indonesia
; Arsitektur -- Jakarta
LJ tajuk untuk gaya arsitektur dari daerah

etnis tertentu, ump.
Arsitektur Gotik; Arsitektur Nias. Juga

gaya arsitektur dalam bidang atau untuk
bangunan tertentu, ump.
Arsitektur gereja; Arsitektur kapa;
Arsitektur perpustakaan
GU Seni bangunan
Teknik arsitektur
IL Apartemen
Arsitek
Bahan bangunan
Bangunan
Beton, Konstruksi
Dekorasi dan ornamen arsitektur
Istana
Kekuatan bahan
Monumen
Obelisk
Pencakar langit
Penerangan, Arsitektur dan dekorasi
Teater (Bangunan)
Tekanan dan tegangan (Arsitektur)
IT Teknik bangunan

Arsitektur -- Desain dan perencanaan
GU Arsitektur -- Pola dan rencana
Arsitektur, Desain
Arsitektur, Perencanaan
Desain arsitektur

xxvi Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional

Perencanaan arsitektur

Arsitektur -- Faktor iklim
Gunakan Arsitektur dan iklim

Arsitektur -- Faktor manusia
GU Faktor manusia dalam Arsitektur

Arsitektur, Pengaruh agama
Gunakan Arsitektur dan agama

Arsitektur, Perencanaan
IL Arsitektur -- Desain dan perencanaan

Arsitektur dan agama
GU Arsitektur, Pengaruh agama

Arsitektur dan iklim
GU Arsitektur -- Faktor iklim

Arsitektur Gotik
IL Arsitektur

Arsitektur -- Pola dan rencana
Gunakan Arsitektur -- Desain dan perencanaan

CONTOH CARA PENGGUNAAN DAN PENAMBAHAN TAJUK SUBJEK
Pengatalog sebaiknya terlebih dahulu membaca prinsip

pembuatan tajuk subjek yang telah diuraikan sebelumnya. Langkah
selanjutnya, pengatalog harus memeriksa apakah subjek yang
dimaksud sudah terdapat dalam daftar tajuk subjek. Bila sudah ada,
perlu diperhatikan apakah ada keterangan, acuan, dsb. yang perlu
ditambahkan untuk subjek tersebut. Bila belum ada, pengatalog
harus membuat tajuk subjek yang baru untuk ditambahkan dalam daftar
tajuk subjek.

Langkah-langkah yang harus dilakukan pengatalog :
1. Cek tajuk subjek yang digunakan.

Pertama kali sebuah tajuk subjek digunakan, pengatalog harus
membuat tanda cek () di depannya.
2. Buat dan cek acuan lihat (yang dilambangkan dengan gunakan)di
bawah istilah Ornitologi dan Ilmu burung ke tajuk Burung yang
digunakan.

Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional xxvii

3. Buat dan cek acuan lihat juga di bawah istilah luas untuk
Burung, yaitu Vertebrata, untuk-jenis vertebrata, ump. Burung.

4. Buat dan cek acuan GU di bawah Burung untuk istilah Ornitologi
dan Ilmu burung yang tidak digunakan.

5. Tajuk baru
Tidak ada daftar tajuk subjek yang lengkap dan mutakhir, karena
selalu akan akan ada ide baru, konsep baru, dan negara baru.
Jika ada subjek baru tidak dapat dimasukkan ke subjek yang

sudah ada, pengatalog harus membuat daftar tambahan sesuai subjek
yang dibutuhkan. Tajuk subjek baru dan acuannya harus dibuat
dengan cara yang sama dengan subjek yang sudah ada yaitu dengan
menggunakan istilah sinonim seperti yang sudah ada pada tajuk
sebelumnya, istilah luas (IL), istilah sempit (IS), dan istilah
yang berhubungan/berkait (IB), juga acuan gunakan dan lihat juga
(LJ) pada katalog. Untuk membuat istilah tajuk baru sama baiknya
dengan indeks majalah yang ada, meskipun lembaran harian baru
mungkin masih menggunakan bahasa gaul untuk tajuk baru, tindakan
ini tetap menjadi kunci bagi pemakai untuk materi yang dicari, dan
menjadi istilah yang digunakan sebagai acuan gunakan untuk (GU).
Library of Congress (LC) subjectheadings yang diterbitkan tiap
minggu, mencakup tajuk subjek menarik yang terbaru.

Suatu tajuk baru yang sudah diputuskan tidak mungkin akan
langsung permanen. pengatalog juga tidak akan menunda suatu subjek
yang telah ditentukan. Tajuk sementara dapat digunakan hingga
istilah tersebut menjadi standar. Daftar tajuk baru ini harus dibuat
(walaupun sementara), karena akan menjadi suplemen dalam daftar
dan akan diterbitkan secara periodik. Pengatalog harus yakin bahwa
istilah baru tidak hanya sebagai kata baru yang dicantumkan pada
katalog, tetapi juga akan menjadi istilah baru dalam perkembangan
bidang ilmu pengetahuan pada umumnya.

6. Subjek yang dibatalkan
Jika semua entri suatu subjek dicabut dari katalog, maka

juga harus merujuk ke daftar tajuk subjek. Misalnya, Subjek tentang
Burung unta hilang, maka tajuk tersebut dibatalkan dari daftar,
dan diubah dari cantuman IB di bawah Burung. Hal ini menyatakan
bahwa buku tentang burung unta tidak ada lagi di perpustakaan.
Tetapi tajuk Burung masih tetap tercantum, karena subjek tersebut
masih ada.

xxviii Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional

TAJUK SUBJEK

PERPUSTAKAAN NASIONAL

xxx Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan

A

Abad ke-16 909.5 IS Arsitektur abad
pertengahan
Untuk karya umum tentang
Arsitektur renesans
perkembangan yang terjadi Peradaban abad

dalam periode ini pertengahan
Renesans
LJ penggunaan periodisasi
Abad pertengahan, Filsafat
ini pada tajuk untuk Gunakan Filsafat abad
pertengahan
sejarah, ump.
Abad pertengahan--Sejarah
Indonesia -- Sejarah –- 909.07;940.1
GU Sejarah abad pertengahan
Abad ke-20 IL Sejarah dunia
IS Perang salib
IL Kemajuan Perang seratus tahun,
1433-1453
Peradaban IB Eropa -- Sejarah, 1476-
1942
IB Abad pertengahan Feodalisme

Reformasi

Renesans

Abad ke-17 909.6

Untuk karya umum tentang

perkembangan yang terjadi

dalam periode ini

IL Kemajuan

Peradaban

Abad ke-18 909.7 Abad perunggu
Gunakan Zaman Perunggu
Untuk karya umum tentang

perkembangan yang terjadi

dalam periode ini Abadi 115 ; 267

IL Kemajuan Untuk karya tentang konsep

Peradaban filsafat tentang keabadian.

Karya tentang kehidupan abadi

Abad ke-19 909.8 dimasukkan di bawah tajuk

Untuk karya umum tentang "Kehidupan akhirat"

perkembangan yang terjadi IB Kehidupan akhirat

dalam periode ini

IL Kemajuan Abadi, Hidup
Gunakan Kehidupan akhirat
Peradaban

Abad ke-20 909.82 Abdullah, Basuki 920 ; 927
IL Pelukis
Untuk karya umum tentang

perkembangan yang terjadi

dalam periode ini Abjad 411

IL Kemajuan Untuk karya yang membahas

Peradaban secara umum, atau yang

IB Arsitektur modern –- Abad membandingkan abjad semantik,

ke-20 beserta bentuk turunannya

yang modern dan yang kuno.

Abad batu Termasuk untuk karya yang
Gunakan Zaman batu
membahas perangkat-perangkat

simbol yang mewakili bunyi

Abad besi bahasa. Karya mengenai gaya
Gunakan Zaman besi
tulisan pada masa lalu,

terutama pada zaman kuno dan

Abad gelap pertengahan dimasukkan di
Gunakan Abad pertengahan
bawah tajuk "Paleografi".

Karya tentang sistem

Abad pertengahan 909.07 ; 940.1 penulisan yang digunakan oleh
GU Abad gelap
masyarakat tertentu
Jaman kegelapan
Jaman pertengahan dimasukkan pada tajuk "Huruf"
Zaman kegelapan
Zaman pertengahan dengan diikuti nama
IL Kebudayaan
Sejarah masyarakatnya, ump. Huruf

Arab

LJ nama bahasa dengan

subdivisi "Abjad", ump.

Daftar Tajuk Ssubjek Perpustakaan Nasional 1

Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional 1

Bahasa Indonesia -- Abjad IL Pegawai -- Manajemen
GU Abjad Latin
Absensi (Sekolah) 371.29
Huruf [Dapat ditambahkan subdivisi
Huruf Arab
IL Menulis geografis]
Paleografi
Tulisan GU Bolos (Sekolah)
IS Abjad fonetik
Hieroglif Kehadiran (Sekolah)
Monogram
IB Inisial IL Wajib belajar

IB Pekerja anak

Putus sekolah

Absorbsi 533.1

Abdomen GU Penyerapan
Gunakan Perut
Serapan

IL BioFisika

Abiogenesis Gizi
Gunakan Kehidupan, Asal mula
Kimia fisiologis

IB Osmosis

Abjad fonetik 414

GU Fonetik, Abjad Absorbsi -- Aspek fisiologis
612.38
Abjad Latin GU Absorbsi (Fisiologi)
Gunakan Abjad IL Fisiologi
IB Gizi –- Penelitian

Abolisi Absorbsi (Fisiologi)
Gunakan Amnesti dan abolisi Gunakan Absorbsi – Aspek
fisiologis
Abolisi
Gunakan Hukuman mati

Absorbsi bunyi 620.2

Abolisi perbudakan GU Bunyi, Absorbsi
Gunakan Perbudakan
IL Bunyi

IB Transmisi bunyi

Abolisionis, Kaum 326 ; 923

GU Abolisi perbudakan Absorbsi cahaya 535.3

IL Perbudakan di Amerika GU Cahaya, Absorbsi

Serikat IL Cahaya

IB Transmisi cahaya

Abnormal, Anak Abstrak 025.402'8
Gunakan Anak cacat

Untuk karya yang memuat

Abon 664.924 kumpulan abstrak
[Dapat ditambahkan subdivisi
LJ nama negara, daerah,

geografis] kota, dsb.

IL Masakan serta topik tertentu

dengan subdivisi

Aborijin Australia "Abstrak", ump.
Gunakan Orang Aborijin
Australia Hukum Abstrak

Indonesia -- Abstrak

Pertanian -- Abstrak

Aborsi IS Indeks
Gunakan Pengguguran
IB Bibliografi

Aborsi pada binatang [Tajuk lama] Absurd 146.5
Gunakan Pengguguran pada
binatang IL Filsafat

Abu Bakar Sidiq R.A. 297.911

Absensi (Pekerja) 658.31 Untuk biografi khalifah Islam
[Dapat ditambahkan subdivisi
yang pertama

geografis] IL Biografi Islam

GU Buruh, Absensi Islam -– Sejarah -- Masa

Pekerja, Absensi Khulafaurrasyidin

2 Daftar Ta juk Subjek Perpustakaan Nasional
2 Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan

Khalifah Islam Manusia, Pengaruh alam
IB Islam -- Sejarah -- Masa pada Variasi (Biologi)

Abu Bakar Sidiq

AC Adat
Gunakan Mesin pendingin udara Gunakan Tatakrama dan
kebiasaan

Acara perdata, Hukum Adat, Hukum
Gunakan Hukum acara perdata Gunakan Hukum adat

Acara pidana, Hukum Adat, Pengadilan
Gunakan Hukum acara pidana Gunakan Pengadilan adat

Access (Program komputer) 005.69 Adat dan upacara Ngotonin
[ed. 21] 392.095'985'1 ; 394.5
[Dapat ditambahkan subdivisi IL Adat dan upacara
geografis] perkawinan
Untuk karya tentang berbagai Orang Dayak -- Kehidupan
versi/edisi program komputer sosial dan adat
Access istiadat
GU Access 2 (Program
Adat dan upacara perkawinan 392.5
komputer) [Dapat ditambahkan subdivisi
IL Komputer -- Perangkat geografis]
LJ tajuk untuk adat dan
lunak
upacara perkawinan yang
Access 2 (Program komputer) berlaku dalam kelompok
Gunakan Access (Program masyarakat tertentu, ump.
komputer) Adat dan upacara

Accu perkawinan (Aceh)
Gunakan Aki Adat dan upacara

Accupuntur perkawinan (Maori)
Gunakan Akupungtur GU Perkawinan -- Kebiasaan

Nangroe Aceh Darusalam 959.81 dan upacara;
Perkawinan -- Upacara
GU DI Aceh IL Antropologi sosial
Kehidupan sosial
Daerah Istimewa Aceh Perkawinan
IS Adat dan upacara Ngotonin
Aceh (DI) IB Tatakrama dan kebiasaan

IL Daerah istimewa

(Pemerintahan)

Aceh (DI) Adat dan upacara perkawinan (Aceh)
Gunakan Nangroe Aceh 392.598'1
Darusalam [Dapat ditambahkan subdivisi
geografis]
Aceh -- Keadaan bahaya 358.4 IL Adat dan upacara
IL Keadaan bahaya perkawinan

Adat dan upacara perkawinan

Adab (Maori) 392.5
Gunakan Watak [Dapat ditambahkan subdivisi

geografis]

Adaptasi (Biologi) 574.5; 581.5; IL Adat dan upacara
591.5
GU Aklimatisasi perkawinan

Lingkungan Adat istiadat -- Indonesia
IL Bioklimatologi Gunakan Indonesia --
Kehidupan sosial
Evolusi dan adat istiadat
Genetika
Klimatologi Adenitis
IB Ekologi Gunakan Limfadenitis

Daftar Tajuk Ssubjek Perpustakaan Nasional 3

Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional 3

Adhesi 532.6 ; 541.3 ; 620.1 bawah tajuk untuk topik
yang bersangkutan dengan
IL Perapatan (Fisika) subdivisi "Administrasi
umum"
IB Kohesi GU Administrasi pemerintah

Adhesif, Bahan Negara, Administrasi
Gunakan Perekat, Bahan Pemerintah, Administrasi
IL Politik, Ilmu
Adipose, Jaringan IS Desentralisasi dalam
Gunakan Jaringan adipose
pemerintahan
Adipositas Birokrasi
Gunakan Obesitas Dinas sipil
Kota
Administrasi Kota administrative
Gunakan Manajemen Pemerintahan daerah
Pemerintahan kota
Administrasi angkatan bersenjata Pengawasan melekat
Gunakan Angkatan bersenjata –
- Administrasi (Pemerintahan)
umum Provinsi
Sentralisasi dalam
Administrasi daerah [Tajuk lama]
Gunakan Pemerintahan daerah pemerintahan
Wilayah administratif
IB Hukum administratif

Administrasi hukum Administrasi pegawai
Gunakan Hukum administratif Gunakan Pegawai negeri

Administrasi kehakiman [Tajuk Administrasi pelabuhan [Tajuk
lama] lama]
Gunakan Kehakiman -- Gunakan Pelabuhan –-
Administrasi Administrasi

Administrasi kepegawaian Administrasi pemerintah
Gunakan Pegawai -- Manajemen Gunakan Administrasi negara

Administrasi keuangan [Tajuk lama] Administrasi Pendidikan Islam
Gunakan Keuangan -- Manajemen Gunakan Manajemen dan
organisasi
Administrasi kredit sekolah Islam
Gunakan Kredit -- Manajemen

Administrasi militer [Tajuk lama] Administrasi perpustakaan [Tajuk
Gunakan Militer – lama]
Administrasi umum Gunakan Perpustakaan –-
Administrasi umum

Administrasi negara 350 Administrasi umum 351

Untuk karya tentang Untuk karya tentang

pengelolaan berbagai bidang pengelolaan bidang

industri dan pelayanan oleh tertentu oleh pemerintah

pemerintah. dengan subdivisi

LJ nama negara, kota, dsb. "Administrasi umum", ump.

dengan subdivisi "Politik Kesehatan,Pelayanan --

dan pemerintahan", ump. Administrasi umum;

Indonesia -– Politik dan Pabean -- Administrasi

pemerintahan umum;

Jakarta -- Politik dan Pemilihan umum --

pemerintahan Administrasi umum;

Malaysia -- Politik dan Perpustakaan --

pemerintahan Administrasi umum;

Karya tentang pengelolaan Transmigrasi --

bidang tertentu oleh Administrasi umum

pemerintah dimasukkan di

4 Daftar Ta juk Subjek Perpustakaan Nasional
4 Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan

IS Pengawasan melekat Aerobik -- Latihan 613.71
(Pemerintahan) [Dapat ditambahkan subdivisi

Pengawasan umum geografis]
(Pemerintahan)
IL Melatih (Olahraga)

Administrasi umum -- Pelayanan Aerobika (Olah raga) [Tajuk lama]
kesehatan Gunakan Aerobik
Gunakan Kesehatan, Pelayanan
-– Administrasi Aerodinamika 533.62 ; 629.132'23
umum IL Aeronautika
Dinamika
Administrasi zakat Udara
Gunakan Manajemen zakat IB Aeroelastisitas
Aeromekanika
Administrator pelabuhan Aerostatika
Gunakan Syahbandar Astronautika
Penerbangan
Adopsi 362.734 Pneumatika
[Dapat ditambahkan subdivisi Terowongan angin

geografis]

GU Anak, Pengangkatan Aerodinamika Bangunan 624.175
IL Teknik Bangunan
IL Orangtua dan anak IS Tekanan angin

IB Islam -- Adopsi anak

Adopsi anak (Islam) Aerodinamika supersonik
Gunakan Islam -- Adopsi anak 629.132'305
GU Kecepatan supersonik
Adrenal, Kelenjar -- Pembedahan Supersonik, Aerodinamika
Gunakan Adrenalektomi Supersonik, Kecepatan
IL Aeronautika kecepatan
Adrenalektomi 617.461 tinggi
IB Aerotermodinamika
GU Adrenal, Kelenjar –-

Pembedahan

Kelenjar adrenal -– Aeroelastisitas 629.132
IL Elastisitas
Pembedahan Statika
IB Aerodinamika
IL Bedah, ILmu

Adrenalin (Hormon) 615.364

IL Hormon Aeromekanika 533.62

IB Kelenjar adrenal GU Penerbangan, Ilmu

IL Mekanika

Adrenalin (Kimia) 547.734'5 IB Aerodinamika
IL Bahan kimia
Aerostatika

Adven kedua 232 Aeronautika 629.13

IL Yesus Kristus Untuk karya tentang aspek

ilmiah pesawat terbang,

Advokat konstruksi dan operasinya.
Gunakan Pengacara
Juga untuk karya yang

mengolah secara kolektif

Aerobik 613.71 berbagai jenis pesawat
GU Erobika [Tajuk lama]
terbang
IL Aerobika (Olah raga)
IB [Tajuk lama] GU Aviasi

Jasmani, Kesegaran Penerbangan, Teknik
Kesegaran jasmani
Olah raga Teknik penerbangan
Pendidikan kesehatan
Atletik IL Teknik, Ilmu
Kesehatan jasmani
Senam IS Aerodinamika

Aeronautika kecepatan

tinggi

Aerostatika

Balon

Daftar Tajuk Ssubjek Perpustakaan Nasional 5

Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional 5

Meteorologi dalam Roket (Aeronautika)
penerbangan
Aeronautika komersial
Navigasi Gunakan Penerbangan komersial
Parasut
Penerbangan Aeronautika militer
Penerbangan Antariksa Gunakan Penerbangan militer
Penerbangan Antariksa
Aerosol 541.345'15 ; 660.294'515
berawak [Dapat ditambahkan subdivisi
Pesawat terbang geografis]
Piring terbang GU Kebakaran, Pemadaman
Radio dalam penerbangan IB Atomisasi
Roket(Aeronautika) Gas
IB Layang-layang Udara –- Pencemaran
Mainan
Permainan anak

Aeronautika, Alat-alat 629.135 Aerostatika 533.61 ; 629.132
[Dapat ditambahkan subdivisi
IL Aeronautika

geografis] Astronautika

LJ jenis nama alat tertentu IS Aeromekanika

dalam aeronautika, ump. IB Aerodinamika

Giroskop Penerbangan

GU Penerbangan, Alat-alat

[Tajuk lama] Aeroterapi 615.836

IS Pesawat terbang -- Mesin GU Udara -- Penggunaan

Pesawat terbang –- terapi

Perlengkapan Terapi udara

listrik IL Terapi

Aeronautika, Elektronika Aerotermodinamika 629.132 ; 629.4
Gunakan Elektronika dalam GU Termoaerodinamika
aeronautika IL Aeronautika kecepatan
tinggi
Aeronautika, Radar Termodinamika
Gunakan Radar dalam IB Aerodinamika supersonik
aeronautika Astronautika

Aeronautika, Radio Afasia 616.855'2
Gunakan Radio kompas IL Bicara -- Abnormalitas
Otak -- Penyakit
Aeronautika dalam kedokteran IB Agnosia
616.980'213 Aleksia
[Dapat ditambahkan subdivisi
geografis] Afganistan -- Sejarah --
GU Penerbangan dalam
Pendudukan
kedokteran
IL Kedokteran Rusia, 1979 958.1

IB Muhajiddin

Aeronautika dalam pertanian Afinitas kimia 541.39
631.37
[Dapat ditambahkan subdivisi IL Kimia fisis dan teoretis
geografis]
IL Pertanian IB Kecepatan reaksi kimia
IB Fotografi udara dalam
pertanian Afrika 916 ; 960

Untuk karya tentang benua

Afrika ditinjau dari berbagai

aspek Subdivisi untuk tajuk

Aeronautika kecepatan tinggi "Asia" dapat diterapkan pada
629.132'52
IL Aeronautika tajuk untuk Afrika dan bagian
IS Aerodinamika supersonik
Aerotermodinamika dari benua ini
IB Jet, Tenaga
IL Geografi

6 Afrika bagian Selatan 916.8 ; 968
6 Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Daftar Ta juk Subjek Perpustakaan Nasional

Untuk karya tentang wilayah tertentu dengan subdivisi
yang meliputi Zaire dan "Aspek keagamaan", ump.
Tanzania. Film –- Aspek keagamaan;
Karya tentang negara Afrika
Selatan dimasukkan di bawah Gizi –- Aspek
tajuk keagamaan;
"Afrika Selatan" Homoseks –- Aspek
keagamaan;
Afrika Selatan -- Hubungan ras Keluarga berencana –-
[Tajuk lama] Aspek keagamaan
Gunakan Afrika Selatan -- GU Agama, Ilmu
Masalah
rasial Ilmu agama
IS Agama, Perselisihan
Afrika Selatan -- Masalah rasial
320.56 ; 916.8 Ghostisisme
GU Afrika Selatan -- Masalah Ginotisisme
Iman
Rasialisme Islam
Afrika Selatan –- Kehidupan beragama
Kehidupan kerohanian
Hubungan ras Kristen
[Tajuk lama] Nasionalisme dan agama
IB Apharteid Pemujaan
Psikologi agama
Afrika Selatan -- Masalah IB Asketisme
rasialisme Ateisme
Gunakan Afrika Selatan –- Dewa
Masalah rasial Filsafat
Gaib, Kekuatan
Afro-Amerika -- Segregasi 305.8 Hinduisme
IL Diskriminasi Kepercayaan, Aliran
IB Segregasi Konfusianisme
Mistik
Afro-Asia -- Penelitian 916 Monoteisme
[Dapat ditambahkan subdivisi Peradaban
Politeisme
geografis] Positivisme
Shintoisme
GU Afro-Asia, Studi [Tajuk Spiritualisme
Takhayul
lama] Taoisme
Teologi
IL Penelitian Teosofi
Tuhan
Afro-Asia -- Studi wilayah 914.919 Wahyu
IL Penelitian Yudaisme
IB Studi wilayah Zoroatrianisme

Afro-Asia, Studi [Tajuk lama]
Gunakan Afro-Asia --
Penelitian

Agama -- Biografi 209.2 ; 920 ;

Afrodisiak 615.766 922
[Dapat ditambahkan subdivisi
Untuk karya yang memuat

geografis] kumpulan biografi tokoh

GU Obat perangsang seks keagamaan

Seks -- Obat-obatan GU Biografi keagamaan

IB Obat dan seks IL Biografi

IS Alim ulama

Agama 200 Alkitab –- Biografi

Untuk karya tentang teori Biografi Islam

keagamaan atau yang membahas Biografi Kristen

berbagai aspek agama. IB Kepercayaan, Aliran

LJ nama bangsa, negara, dsb.

Dengan subdivisi Agama -- Drama
Gunakan Drama keagamaan
"Agama",ump. Indonesia

Agama juga bidang

Daftar Tajuk Ssubjek Perpustakaan Nasional 7

Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional 7

Agama -- Indonesia Kerukunan antar umat
Gunakan Indonesia – Agama beragama

Agama -- Sejarah 200.9 IL Agama dan negara
Kehidupan beragama
LJ tajuk untuk agama dan Toleransi

aliran kepercayaan

tertentu dengan subdivisi Agama, Pendidikan
Gunakan Pendidikan agama
"Sejarah", ump.

Hinduisme –- Sejarah ;

Islam -- Sejarah Agama, Pengadilan
Gunakan Pengadilan agama
GU Agama, Sejarah [Tajuk

lama]

IL Sejarah Agama, Perdebatan
Gunakan Agama, Perselisihan
IS Gereja, Sejarah

Agama, Ahli Agama, Perselisihan 251
Gunakan Alim ulama [Dapat ditambahkan subdivisi

geografis]

Agama, Ilmu GU Agama, Perdebatan
Gunakan Agama
Perdebatan agama

Teologi -- Perdebatan

Agama, Kejahatan IL Kehidupan beragama
Gunakan Serangan terhadap
agama Agama, Psikologi
Gunakan Psikologi agama

Agama, Kejahatan terhadap Agama, Sejarah [Tajuk lama]
Gunakan Kejahatan terhadap Gunakan Agama -- Sejarah
agama

Agama, Kesenian [Tajuk lama] Agama, Sosiologi
Gunakan Kesenian dan agama Gunakan Sosiologi agama

Agama, Kemerdekaan 261.7 ; 323.442 Agama alam
[Dapat ditambahkan subdivisi Gunakan Teologi alam
geografis]
GU Kebebasan beragama Agama dalam drama
Gunakan Agama dalam
Kemerdekaan kesusastraan
Beragama
Kemerdekaan beribadah Agama dalam kesusastraan 809
Beragama, Kemerdekaan [Dapat ditambahkan subdivisi
Beribadat, Kemerdekaan
IL Kehidupan beragama geografis]
Pikiran bebas
Toleransi GU Agama dalam drama
IB Agama dan negara
Gereja dan negara Agama dalam puisi
Hak sipil
Martir IL Kesusastraan
Nasionalisme dan agama
Penyiksaan Agama dalam puisi
Gunakan Agama dalam
kesusastraan

Agama, Kerukunan 291.1 Agama dan alkoholisme
Gunakan Alkoholisme dalam
LJ nama daerah, kota, dsb. agama

dengan subdivisi

"Kehidupan beragama", Agama dan Antariksa 341.46 ;
343.079
ump. IB Hukum angkasa

Jakarta -- Kehidupan

beragama;

Jawa Barat -- Kehidupan Agama dan antariksa [Tajuk lama]
Gunakan Agama tentang
beragama Antariksa

GU Kerukunan agama

8 Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Daftar Ta juk Subjek Perpustakaan Nasional
8

Agama dan arsitektur Gunakan Agama tentang
Gunakan Arsitektur dan agama keadilan

Agama dan buruh [Tajuk lama] Agama dan kedokteran
Gunakan Agama dan Gunakan Kedokteran dan agama
ketenagakerjaan
Agama dan kesenian
Agama dan etika 291.5 ; 297.5 Gunakan Kesenian dan agama

LJ tajuk untuk etika dalam Agama dan ketenagakerjaan 291.171
[Dapat ditambahkan subdivisi
agama tertentu, ump. geografis]
Untuk karya tentang pandangan
Etika Islam; dan aturan agama tentang
pekerja, hubungan kerja,
Etika Kristen serta masalah ketenagakerjaan
lainnya
GU Etika agama GU Agama dan buruh [Tajuk
lama]
Agama dan Filsafat Agama tentang
Gunakan Filsafat dan agama ketenagakerjaan
Buruh dan agama
Agama dan geografi 215
[Dapat ditambahkan subdivisi Agama dan komunisme
Gunakan Komunisme dan agama
geografis]

GU Geografi dan agama

IL Agama dan ilmu

pengetahuan

Agama dan sains

IB Agama primitif

Agama dan geologi 215.5 Agama dan masalah sosial
Gunakan Gereja dan masalah
GU Alkitab dan geologi sosial

Geologi dan Alkitab

Geologi Alkitab

IL Agama dan ilmu Agama dan masalah sosioekonomis
291.178
pengetahuan [Dapat ditambahkan subdivisi
geografis]
Agama dan sains IL Agama dan sosiologi

Agama dan hukum 291.17
[Dapat ditambahkan subdivisi

geografis] Agama dan Musik 783
[Dapat ditambahkan subdivisi
LJ tajuk untuk hukum yang

berlaku dalam agama geografis]

tertentu, ump. Hukum GU Musik dan agama Musik

Islam dalam agama

GU Islam dan hukum IL Kesenian dan agama

Kristen dan hukum IS Musik gerejani

IB Agama dan negara IB Musik keagamaan

Agama dan ilmu pengetahuan 215 Agama dan nasionalisme
Gunakan Nasionalisme dan
Untuk karya tentang pengaruh agama

dan keterkaitan agama dengan Agama dan negara 291.17;322.1 ;
350.85
perkembangan ilmu pengetahuan [Dapat ditambahkan subdivisi
geografis]
LJ tajuk untuk keterkaitan Untuk karya tentang kebijakan
negara berkaitan dengan
agama dengan bidang ilmu perkembangan agama dan
kehidupan beragama di suatu
tertentu, ump. negara
LJ tajuk untuk agama
Agama dan geografi; tertentu dengan sudivisi
geografis, ump. Islam –
Agama dan geologi Indonesia

IS Agama dan sains

Agama tentang antariksa

Evolusi

IB Teologi

Teologi alam

Agama dan Keadilan [Tajuk lama]

Daftar Tajuk Ssubjek Perpustakaan Nasional 9

Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional 9

GU Negara dan agama IS Agama dan masalah
sosioekonomis
Agama dan Pendidikan
IS Agama, Kerukunan Agama dan televisi
IB Agama, Kemerdekaan Gunakan Televisi dan agama

Agama dan hukum Agama di sekolah negeri [Tajuk
Islam dan Politik lama]
Nasionalisme dan agama Gunakan Pendidikan agama di
Pendidikan agama di sekolah umum

sekolah umum

Agama dan Pendidikan Agama Hindu
Gunakan Agama dan negara Gunakan Hinduisme

Agama dan perang Agama Hindu -- Sejarah
Gunakan Perang dan agama Gunakan Hinduisme -- Sejarah

Agama dan Psikiatri Agama Islam
Gunakan Psikiatri dan agama Gunakan Islam

Agama dan psikoanalisis Agama Islam, Pendidikan
Gunakan Psikoanalisis dan Gunakan Pendidikan Islam
agama

Agama dan psikologi Agama Katolik
Gunakan Psikologi agama Gunakan Gereja Katolik

Agama dan radio Agama kemanusiaan
Gunakan Radio dan agama Gunakan Positivisme

Agama dan sains 215 Agama Konghucu
Gunakan Konfusianisme
LJ tajuk untuk hubungan

agama dengan bidang ilmu

tertentu, ump. Agama Kristen
Gunakan Kristen
Agama dan geografi;

Agama dan geologi

GU Agama dan ilmu Agama Kristen -- Ibadah
Gunakan Ibadah (Katolik)
pengetahuan

Kristiani dan sains

Sains dan agama Agama Kristen -- Pendidikan
Gunakan Pendidikan Kristen
Agama dan ilmu

pengetahuan

IL Ilmu dan peradaban Agama primitif 291.21
[Dapat ditambahkan subdivisi
IS Agama tentang Antariksa

Alam -- Interpretasi geografis]

keagamaan IL Agama

Alkitab dan sains Etnologi

Ciptaan Masyarakat primitif

Evolusi IS Alam, Penyembahan

Manusia, Asal mula Animisme

IB Teologi Kaharingan

Teologi alam Pemujaan nenek moyang

IB Agama dan geografi

Agama dan sekolah Agama Romawi kuno
Gunakan Sekolah dan agama
Agama Yunani kuno

Mitologi

Agama dan seks Mitos
Gunakan Seks dan agama
Pengorbanan (Teologi)

Takhayul

Agama dan sosialisme Agama Romawi kuno 292
Gunakan Sosialisme dan agama [Dapat ditambahkan subdivisi

Agama dan sosiologi 291.17 ; 306.6 geografis]

10 Daftar Ta juk Subjek Perpustakaan Nasional
10 Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan

IL Agama primitif Agnotisisme 149.72 ; 211.7

IL Positivisme

Agama tentang angkasa luar Filsafat
Gunakan Agama tentang
Antariksa IB Ateisme

Fatalisme Iman

Percaya dan keragu-raguan

Agama tentang Antariksa 215.25 Skeptisisme Teisme

GU Agama dan Antariksa

[Tajuk lama] Agrafia 616.855'2
IL Bicara -- Abnormalitas
Agama tentang angkasa Otak -- Penyakit
IB Agnosia
luar

Antariksa dan agama Agranulositosis 616.154
IL Agama dan sains
Astronautika dan GU Leukopenia ganas
peradaban
IL Leukosit -- Abnormalitas

Darah -- Penyakit

Agama tentang Keadilan 291.17 IB Leukemia

GU Agama dan Keadilan [Tajuk

lama] Agraria -- Undang-undang dan
peraturan
Keadilan dalam agama Gunakan Hukum agraria

IL Keadilan

Agama tentang ketenagakerjaan Agraria, Masalah 333 ; 338.1
Gunakan Agama dan [Dapat ditambahkan subdivisi
ketenagakerjaan
geografis]

GU Pertanahan, Masalah

Agama Yahudi Masalah agraria
Gunakan Yudaisme
Masalah pertanahan

IL Ekonomi pertanian

Agama Yunani kuno 292 IS Bangunan liar
[Dapat ditambahkan subdivisi
Pengadilan landreform

geografis] IB Hukum agraria

IL Agama primitif Penyewaan tanah pertanian

IB Mitologi Yunani Pertanian dan negara

Agar-agar 589 ; 664.26 Agresi (Hukum internasional)341.62
[Dapat ditambahkan subdivisi IL Hukum internasional
Kejahatan internasional
geografis] IS Intervensi
IB Perang
IL Algae

Makanan

IB Ganggang laut

Agen asuransi Agribisnis
Gunakan Asuransi, Agen Gunakan Pertanian, Industri

Agen perdagangan Agro ekonomi
Gunakan Perniagaan, Agen Gunakan Ekonomi pertanian

Agen perniagaan Agroindustri
Gunakan Perniagaan, Agen Gunakan Pertanian, Industri

Agen tenaga kerja Agronomi
Gunakan Tenaga kerja, Agen Gunakan Pemuliaan tanaman

Agronulositosis 616.154

Aglutinasi 616.079'5 GU Leukopenia ganas
IL Serologi
IL Leukosit -- Abnormalitas

Darah -– Penyakit

Agnosia 616.855'2 Agunan kredit
IL Bicara -- Abnormalitas Gunakan Kredit -- Hipotek
Otak -- Penyakit
IB Agrafia

Daftar Tajuk Ssubjek Perpustakaan Nasional 11

Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional 11

Agunan kredit Geiser
Gunakan Kredit, Hipotek Gletser
Hidroterapi
Ahli agama Hujan dan curah hujan
Gunakan Alim ulama Kabut
Mata air
Ahli arkeologi Salju
Gunakan Arkeologi, Ahli Samudra
Sungai
Ahli bedah Teknik hidraulis
Gunakan Dokter bedah Uap

Ahli hukum Air -- Analisis 543 ; 546.2
Gunakan Hukum, Ahli
GU Analisa air

IL Kimia analitis

Ahli nujum [Tajuk lama] IS Air -- Bakteriologi
Gunakan Paranormal
Air –- Elektrolisis

Air -- Komposisi

Ahli sejarah Air laut –- Komposisi
Gunakan Sejarah, Ahli
Air -- Pencemaran

Ahli waris Air -- Bakteriologi 589.9
Gunakan Warisan dan pewaris IL Air -- Analisis
Bakteriologi
Ahmadiyah 297.8 Biologi air tawar

IL Islam -- Aliran dan sekte

IB Ahmadiyah Lahore Air -- Elektrolisis 628.16
GU Elektrolisis air
Ahmadiyah Qadian IL Air -- Analisis

Ahmadiyah Lahore 297.8
IB Ahmadiyah
Ahmadiyah Qadian Air -- Fluoridasi 628.16
GU Flouridasi air
Ahmadiyah Qadian 297.8 IL Air minum
IB Ahmadiyah IB Gigi -- Penyakit
Ahmadiyah Lahore
Air -- Komposisi 546.2
IL Air -- Analisis

Aids (Penyakit) 614.599'3
[Dapat ditambahkan subdivisi
Air -- Mikrobiologi 576.16
GU Mikrobiologi air
geografis] IL Mikrobiologi
IB Air – Pencemaran
GU Kekebalan tubuh,

Kehilangan

Sindrom defisiensi

imunologi Air -- Pengawetan 333.731'6
[Dapat ditambahkan subdivisi
IL Penyakit

IB HIV (Virus), Infeksi geografis]

Homoseks GU Air, Pengawetan

Konservasi air

Aids pada Wanita 614.599'3 ; 618.1 IL Air, Persediaan
[Dapat ditambahkan subdivisi
geografis] Air -- Pengotoran
IL Wanita -- Penyakit Gunakan Air -- Pencemaran

Air 333.91 ; 551 ; 553.7 Air -- Polusi
[Dapat ditambahkan subdivisi Gunakan Air -- Pencemaran
geografis]
IL Hidrologi Air -- Undang-undang dan peraturan
IS Embun beku 343.092 ; 346.046'91
Mata air bawah tanah [Dapat ditambahkan subdivisi
IB Banjir geografis]
Danau IS Air -- Pencemaran
Es Air, Hak pakai

12 Daftar Ta juk Subjek Perpustakaan Nasional

12 Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan

Perairan internasional Gunakan Air -- Pengawetan

Air, Burung Air, Penggunaan terapi
Gunakan Burung air Gunakan Hidroterapi

Air, Distilasi [Tajuk lama] Air, Pengobatan
Gunakan Air, Penyulingan Gunakan Hidroterapi

Air, Distribusi 628.14 Air, Penyaringan 628.13
[Dapat ditambahkan subdivisi
IL Saringan dan penyaringan

geografis]

IL Air, Pengaturan Air, Penyulingan 628.16
[Dapat ditambahkan subdivisi
Teknik penyediaan air

IB Arus air, Pengukuran geografis]

Irigasi GU Air, Distilasi [Tajuk

Saluran air lama]

Distilasi air

Air, Hak pakai 333.91 ; 343.092 Penyulingan air
[Dapat ditambahkan subdivisi
geografis] IL Distilasi
IL Air -- Undang-undang dan
peraturan IB Air -- Pemurnian
IB Air, Pengaturan
Air, Persediaan 628.11

Untuk karya umum tentang

ketersediaan air untuk

Air, Jalan 386.387 kebutuhan hidup manusia.

Untuk karya tentang sungai, LJ nama kota dengan

danau, terusan, dsb. sebagai subdivisi "Persediaan air",

jalan umum untuk pengangkutan ump.

atau perdagangan Jakarta -– Persediaan air

GU Jalan air GU Air, Menara

Pengangkutan air Menara air

Transportasi air Persediaan air

IB Danau IL Fasilitas umum

Lalu lintas air Kebersihan

Sungai Kesehatan masyarakat

Terusan Teknik kesehatan

Teknik perkotaan

Air, Konsumsi 333.91 Teknik sipil

LJ nama kota dengan IS Air -- Pelestarian

subdivisi “Konsumsi air", Air –- Pengawetan

ump. Air selokan, Pemakaian

Jakarta – Konsumsi air Hutan dan persediaan air

GU Air, Pemakaian Hutan, Pengaruh

Konsumsi air Kekeringan

Pemakaian air Sumur

IL Air, Persediaan Teknik penyediaan air

IB Air, Persediaan IB Air -- Pencemaran

Air, Konsumsi

Air, Menara Air, Pencemaran
Gunakan Air, Persediaan
Bendungan

Hutan, Pengaruh

Air, Olahraga Irigasi
Gunakan Olahraga air
Pembangunan sumber air

Saringan dan penyaringan

Air, Pemakaian Sungai
Gunakan Air, Konsumsi

Air, Pembangunan sumber Air, Pintu
Gunakan Pembangunan sumber Gunakan Pintu air
air
Air, Pipa
Gunakan Pipa air

Air, Pengawetan

Daftar Tajuk Ssubjek Perpustakaan Nasional 13

Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional 13

Air, Saluran Gunakan Ludah
Gunakan Saluran air

Air mancur 714

Air, Sumur LJ nama kota, taman, dsb.
Gunakan Sumur
Dengan subdivisi "Air

mancur", ump.

Air, Tanaman Jakarta -- Air mancur
Gunakan Tanaman air
IB Arsitektur pertamanan

Air, Teknik persediaan Air mata -- Aspek fisiologis
Gunakan Teknik penyediaan air 612.847
GU Air mata (Fisiologi)
Air, Tenaga [Tajuk lama]
Gunakan Tenaga air [Tajuk lama]
IL Air dalam tubuh

Air bawah tanah 333.91 ; 551.49 Air mata, Kelenjar
[Dapat ditambahkan subdivisi Gunakan Kelenjar air mata
geografis]
GU Air tanah Air mata (Fisiologi) [Tajuk lama]
IL Air Gunakan Air mata -- Aspek
IS Aliran air tanah fisiologis
IB Mata air

Air mineral 553.73
[Dapat ditambahkan subdivisi
Air dalam Arsitektur pertamanan
714 geografis]
GU Arsitektur pertamanan,
GU Mineral, Air
Air
IL Arsitektur pertamanan IL Minuman

Minuman tidak beralkohol

IB Air minum

Air dalam tambang Hidroterapi
Gunakan Air tambang

Air minum 363.61 ; 628.1
[Dapat ditambahkan subdivisi
Air dalam tubuh 612.015

IL Cairan tubuh geografis]

IB Air mata -- Aspek IL Air

fisiologi IS Air -- Fluoridasi

Osmoregulasi IB Air mineral

Air kelapa 663.64 Air pada otak
IB Kelapa Gunakan Hidrosefalus

Air ketuban 612.64 Air panas -- Penggunaan dalam
IB Amnion terapi
Kehamilan Gunakan Hidroterapi
Kelahiran

Air laut -- Binatang Air panas, Sumber
Gunakan Binatang laut Gunakan Geiser

Air laut -- Komposisi 551.46 Air pembersih dan penyehatan
Gunakan Air -– Pemurnian

IL Air -- Komposisi

Air laut, Akuarium Air raksa 546.6 ; 553.34 ; 669.7
Gunakan Akuarium laut GU Hidragirum
Raksa, Air
IL Kimia anorganik

Air laut, Suhu Air raksa -- Toksikologi 615.921'5
Gunakan Suhu samudra IL Toksikologi

Air laut, Tanaman Air selokan, Pemakaian 628.5
Gunakan Tanaman laut [Dapat ditambahkan subdivisi

Air liur geografis]

14 Daftar Ta juk Subjek Perpustakaan Nasional
14 Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan

IL Air, Persediaan Gunakan Zuhud dan wara
IB Air -- Pencemaran

Air sembahyang Ajaran zuhud
Gunakan Wudu Gunakan Zuhud

Air seni Ajimat
Gunakan Urine Gunakan Jimat

Air soda 663.61 Akad nikah
Gunakan Nikah, Ijab kabul

GU Soda, Air

IL Minuman ringan Akademi
Gunakan Perguruan tinggi

Air susu ibu 612.664

GU ASI Akademi, Gelar
Gunakan Gelar akademis
Susu manusia

IS Gizi Wanita hamil

IB Gizi ibu menyusui Akademi Angkatan Laut 355.007

IL Pendidikan Militer

Air susu ibu -- Sekresi Akademi Dakwah Islamiyah 297.64
Gunakan Laktasi IL Pendidikan Islam

Air tambang 662.4
[Dapat ditambahkan subdivisi
Akademi Militer 359.07 ; 359.5

geografis] IL Angkatan bersenjata –-

GU Air dalam tambang Pendidikan dan

pelatihan

Air tanah Akademi Militer
Gunakan Air bawah tanah Gunakan Pendidikan Militer

Air tawar, Binatang Akademi militer -- Indonesia
Gunakan Binatang air tawar Gunakan Indonesia -- Akademi
Militer
Air tawar, Biologi
Gunakan Biologi air tawar

Air terjun 551.484 Akademik, Disertasi
IB Sungai Gunakan Disertasi dan skripsi
Bendungan
Akal 160
Air wudu IL Intelek
Gunakan Wudu Rasionalisme
IB Pertimbangan

Ajaran fana dan baqa Akhiran
Gunakan Fana dan baqa Gunakan Imbuhan

Ajaran Islam Akhirat [Tajuk lama]
Gunakan Islam Gunakan Kehidupan akhirat

Ajaran khalwat Akhirat, Ilmu [Tajuk lama]
Gunakan Khalwat Gunakan Kehidupan akhirat

Ajaran riyadah Akhlak
Gunakan Riyadah Gunakan Watak

Ajaran tasawuf 297.51 Akhlak, Pendidikan
Gunakan Pendidikan moral
LJ nama ajaran tasawuf, ump.
Aki 621.31
Baqa GU Accu
IL Elektronik, Alat-alat
GU Tajjali IS Baterai listrik

IL Tasawuf

Ajaran zuhud

Daftar Tajuk Ssubjek Perpustakaan Nasional 15

Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional 15

Akihito (Kaisar Jepang) 923.92 IB Kematian -- Bukti dan
IL Kaisar keterangan

Aklimatisasi Akta perkawinan 346.012 ; 351.816
Gunakan Adaptasi (Biologi) [Dapat ditambahkan subdivisi
geografis]
Akrobat dan akrobatik GU Surat nikah
791.3;796.4;920;927 IL Catatan sipil
[Dapat ditambahkan subdivisi Perkawinan
geografis]
IL Olahraga ketangkasan Akta tanah 346.04
IB Senam [Dapat ditambahkan subdivisi
Sirkus
geografis]

IL Hukum agraria

Akromegali 616.47

IL Hipertrofi Aktinoterapi
Gunakan Fototerapi
Tulang –- Penyakit

Akronim 411 ; 413.1 Akuisisi (Perpustakaan)
LJ tajuk untuk bahasa dan Gunakan Pengembangan koleksi
(Perpustakaan)
IB bidang ilmu tertentu
dengan subdivisi Aktivitas matahari 523.7
"Akronim", ump :
Indonesia -- Akronim GU Matahari, Aktivitas
Nama
Singkatan IL Matahari

IS Aurora

Bintik matahari

Akselerasi -- Pengaruh fisiologis Akuntansi -- Pemeriksaan
Gunakan Percepatan -– Pengaruh Gunakan Auditing
fisiologis

Akseptor 613.914 Akunting
[Dapat ditambahkan subdivisi Gunakan Akuntansi

geografis]

IL Keluarga berencana Akustik
Gunakan Bunyi

Aksesori dekorasi interior Aktor dan aktris 920
749.309'51
[Dapat ditambahkan subdivisi LJ karya tentang aktor dan
geografis]
IL Arsitektur interior aktris di negara, daerah,
IB Disain interior
atau etnis tertentu, ump.

Aktor dan aktris

Indonesia

Aksiologi 111 GU Pelakon
IB Ontologi
Pelaku

Pelaku sandiwara

Aksioma Pemain sandiwara
Gunakan Dalil (Aksioma)
IL Seniman

IB Drama

Akta kelahiran 346.012 ; 351.816 Film
[Dapat ditambahkan subdivisi
geografis] Melakonkan
GU Surat kenal lahir
IL Catatan sipil Teater
Kelahiran
Aktor dan aktris Indonesia 920
[Dapat ditambahkan subdivisi

geografis]

Akta kematian 346.102 ; 351.816 IL Aktor dan aktris
[Dapat ditambahkan subdivisi
geografis] Aktualisasi diri 158.2
GU Surat kematian
IL Catatan sipil GU Pengungkapan diri
Kematian
IL Kepribadian

16 Daftar Ta juk Subjek Perpustakaan Nasional
16 Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan


Click to View FlipBook Version