1
Kata Pengantar
Puji dan Syukur selalu kami panjatkan
kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
limpahan rahmat dan karunia-Nya kam
mampu menyelesaikan novel dengan judul
“Love is Boomerang”.
Di dalam menulis novel ini, saya sudah buat
semaksimal dan sebaik mungkin agar para
pembaca dapat menikmati novel ini dengan
baik.
Sebagai menusia saya sadar bahwa novel
yang saya buat masih belum pantas jika
disebut sebagai sebuah karya yang sempurna.
Saya sadar tulisan saya masih banyak
memiliki kesalahan, baik dari tata bahasa
maupun teknik penulisan itu sendiri. Maka
saya meminta adanya masukan yang
membangun agar saya semakin termovitasi
untuk menjadi lebih baik dan lebih
memperbaiki kualitas novel saya selanjutnya.
Bandarlampung, 15 Februari 2022
2
Jer merupakan anak pindahan dari kota A ke
B. Dia pindah karena ingin masuk ke sekolah
SMA Pelita Bunga. Ia bersiap siap untuk
pindah ke tempat kos agar lebih dekat dengan
sekolahnya. Karena jarak sekolah dengan
rumahnya yang jauh, butuh waktu sekitar 1,5
jam untuk Jer pergi ke SMA Pelita Bunga dari
rumahnya. Saat dia mengemasi barang
barangnya dia dibantu oleh salah satu
temannya yaitu Kevin. Saat mereka sedang
memindahan barang barang dari mobil ke
tempat kos Jer, Jer menjatuhkan jam miliknya.
Saat dia hendak mengambil jam tersebut, ia
melihat seorang wanita yang sangat cantik
yang berada di depannya. Namun wanita
tersebut melihat Jer dengan sinis lalu ia pun
panik. Nampaknya Jer menyukai wanita
tersebut dalam pandangan pertama.
3
Keeseokan harinya merupakan hari pertama
sekolah dimulai. Namun Jer tidur dengan
sangat lelap temannya Ten menelponnya
untuk membangunkannya.
“Woi Jer”,
“Apaan, ganggu aja lu lagi tidur ni
gua”
“Oo, yodah deh tidur aja ya lu gua mau
sekolah. Byee”
“OH IYA, tunggu gua vin!!”
Jer pun buru buru mandi dan bergegas untuk
pergi ke sekolah. Hingga ia berlari sampai ke
halte bus untuk berangkat ke sekolah dan Ten
sudah menunggunya. Saat naik ke bus ia harus
membayar terlebih dahulu agar dia bisa naik
bus tersebut. Namun Jer lupa dompetnya
ketinggalan di tempat kosnya. Dia meminta
4
Kevin untuk membayarnya namun ternyata
Kevin hanya bisa membayar untuk satu orang
yaitu dirinya.
Sehingga Jer memohon kepada supir bus agar
dia boleh naik bus
“Pak, tolong pak saya lupa bawa
dompetnya pak. Saya janji pak besok saya
bayar dua kali lipat pak”
“Loh gabisa dek, saya mana tau kamu
besok bakal naik bus lagi”
“Waduh tolong pak saya mau ke
sekolah ini pak”
Hingga tiba tiba wanita cantik kemaren yang
ia temui muncul
“Nih pak, saya bayar buat dua orang”
5
Jer pun kaget dan dia malu malu. Itu
merupakan pertemuan kedua kalinya mereka
bertemu. Hingga akhirnya saat jam istirahat di
sekolah dia menceritakan kejadian mereka
bertemu ketiga temannya yaitu Ten dan dua
temannya yaitu Max dan Zen.
“Weh gila gila keknya gua ketemu
belahan jiwa gua deh. Kebetulan banget gila
kemaren gw ketemu dia trus hari ini dia juga
bayarin ongkos bus gw. Trus dia cantik banget
lagi”
“Bosen gw dengerin kehaluan mulu jer
jer” kata Zen
“Lah beneran tanya aja si Ten, iya kan
Ten”
“Iyedah iye, weh ke kelas gw yok
bawa banyak makanan ni gw” saut Ten
6
“Yok gass” saut Max, Zen dan Jer
Saat mereka sampai ke kelas Ten dan
mengobrol. Jer pun kaget karena wanita yang
baru baru ini ia temui ternyata merupakan
teman kelas dari Ten. Sehingga Jer pun
langsung kabur dan keluar dari kelas, karena
ia kaget. Ternyata wanita yang sedang disuka
merupakan satu angkatan dengan sekolahnya
sendiri.
Lalu ia bertanya kepada Ten siapa nama dari
wanita tersebut. Wanita tersebut bernama
Earl. Sejak saat itu ia berjanji bahwa ia akan
mendekatinya dengan cara apapun.
7
Jer pun berpikir bagaimana cara agar ia dapat
mendekati Earl. Lalu ia pun ingat bahwa Earl
pernah membayar ongkos busnya waktu itu.
Sehingga ia berniat untuk mengembalikan
uang ongkos tersebut dengan surat cinta yang
8
akan ia buat dengan berharap bahwa ia dapat
mendekati dirinya. Esoknya ia bertemu
dengan Earl di halte Bus. Dia memberikan
surat itu padanya dengan sedikit malu malu.
“Earlll, ni aku kembalikan ongkos bus
ku yang kemarin”
“Gausah cuman 10 ribuan juga”
“Gapapa aku gamau ada hutang sama
kamu”
“Yaudah”
Jer berharap Earl membuka dan membaca
surat cinta tersebut. Namun ternyata Earl
membuang surat itu dan mengambil uangnya
untuk membayar ongkos bus. Jer pun kaget
dan sedih. Namun dia tidak menyerah dan
akan mencoba lagi untuk mengambil sedikit
hati Earl. Saat di sekolah ada pengumuman
9
bahwa besoknya mereka akan pergi untuk
retreat. Earl dan tiga temannya yaitu Diana,
Angie, dan Jane pergi untuk menyiapkan
barang barang dan keperluan untuk mereka
pergi retreat. Jer dan teman temannya pun juga
menyiapkan barang dan keperluan mereka.
Hari itu pun tiba sekolah SMA Pelita Bunga
akan berangkat retreat. Jer pun berencana
menggunakan kesempatan ini untuk bisa lebih
dekat dan mengenal Earl. Akhirnya mereka
pun sampai di tempat retreat tersebut.
Mereka pun diarahkan ke kamar mereka
masing masing dan menyiapkan kamar
mereka. Pada sore hari akan ada games untuk
memulai kegiatan retreat ini. Mereka pun
bersiap siap untuk games tersebut. Saat jalan
jalan Earl pun lupa membawa sabun cuci
10
mukanya. Lalu dia bertanya kepada teman
temannya adakah yang mempunyai sabun
tersebut. Ternyata tidak ada yang mempunyai
sabun tersebut. Jer yang tidak sengaja
mendengar percakapan mereka pun bergegas
untuk pergi ke supermarket terdekat untuk
membeli sabun tersebut. Jer pun bertanya
tanya pada orang orang sekitar dimana
supermarket yang terletak di sekitar sana.
Ternyata membutuhkan waktu 20 menit
berjalan kaki untuk sampai kesana. Jer pun
tetap pergi karena dia ingin membelikan sabun
tersebut untuk Earl. Sementara di tempat
retreat Kevin dan yang lainnya mencari Jer
yang tidak ada di kamarnya, maupun di sekitar
tempat retreat.
Mereka pun sempat panik karena mengira Jer
hilang. Akhirnya Jer sudah kembali dengan
11
membawa sabun cuci muka tersebut. Lalu ia
mencari Earl dan memberikan sabun tersebut.
“Earl, nih sabun cuci mukamu”
“Hah kamu tau darimana”
“Tadi aku sempat mendengar
percakapan kalian heheheh”
“Kok kamu bisa ada sabun ini”
“Aku pergi ke supermarket”
“Yaelah, gausah sampe begitu kali.
Yaudah tunggu sini”
“Mau kemana kamu?”
“Udah tunggu aja”
“Nih minuman buat kamu”
“Wihhh, makasih yaa”
12
“Harusnya aku yang makasih, tapi laen
kali gausah sampe begitu”
“Heheheh okeokee”
Jer pun senang karena akhirnya dia bisa
berbicara dengan Earl walaupun dia harus
pergi jauh dan lama untuk membeli sabun
tersebut
Lalu sore pun tiba. Sebentar lagi games akan
dimulai. Jer sangat berharap dapat satu tim
dengan Earl. Tapi sayangnya mereka tidak
satu tim. Nah tim yang kalah akan
mendapatkan hukuman.
Games pun dimulai. Ternyata yang kalah
adalah tim Jer sehingga mereka pun akan
mendapatkan hukuman. Mereka di beri
tantangan untuk salah satu dari mereka untuk
bernyanyi. Jer pun menawarkan diri untuk
13
bernyanyi. Jer menyanyikan lagu yang
menggambarkan bahwa ia sedang jatuh cinta
kepada seseorang dengan suaranya yang
merdu. Semua orang pun terkesima dengan
suara Jer. Mereka memberikan tepuk tangan
karena suara yang merdu dari Jer. Lalu Jerpun
akan diberi pertanyaan dan dia harus
menjawabnya dengan jujur. Lalu Jer pun
mendapat pertanyaan dari salah satu teman
sekelasnya.
“Jer, pertanyaan buat lu ni, siapa orang
yang lu lagi suka?”
Jer pun kaget karena orang yang dia suka ada
disana. Namun dia tetap mau jujur bahwa ia
menyukai Earl. Akhirnya ia pun menjawab...
“Gua suka sama Earl, hehehe” sambil
tersipu malu
14
Earl yang mendengarkan pernyataan dari Jer
pun nampak agak tidak suka dan kesal, diapun
keluar dari permainan itu. Jer pun merasa
bersalah. Sejak saat itu Earl pun nampak lebih
dingin dari biasanya saat bertemu dengan Jer.
Mereka pun sudah pulang dari kegiatan retreat
dan bersekolah seperti biasa. Jer berpapasan
dengan Earl dan menyapanya, namun Earl
nampak dingin dan menghiraukan Jer. Lalu
Earl pun berkumpul dengan teman temannya
di kantin. Mereka pun mengobrol tentang Jer.
“Ngomong ngomong kemaren
suaranya Jer bagus juga ya”, Angie berkata
“Iya, dia nyanyi pake hati tuh
wkwkwkkwkw”, saut Diana
15
“Keknya dia memang tulus ke lu deh
Earl’, bilang Jane
“Ai jangan bahas dia lahh”, jawab Earl
“Tapi lu juga suka kan sama nyanyian
dia?”, saut Angie
“Siapa bilang? Biasa aja tuh”, jawab
Earl
“Udah coba kencan aja sama dia, dia
tuh tulus suka sama lu”, bilang Jane
Jer tidak sengaja lewat mereka dan berhenti
sebentar untuk mendengar percakapan
mereka. Lalu Jer pun terkejut mendengar
jawaban dari Earl....
“Sebenernya gw cuman kasihan sama
dia....”
16
Jer pun tiba tiba tidak sengaja menjatuhkan
makanannya dan langsung pergi dari kantin
untuk kembali ke kelas. Jer nampak sangat
sakit hati dan sedih atas pernyataan dari Earl.
Semenjak hari itu Jer mulai menjauhi Earl.
Hari hari berlalu di sekolah seperti biasa.
Tidak ada tindakan Jer yang kocak lagi untuk
mendekati Earl. Earl pun sadar bahwa
sepertinya Jer menjauhi dia. Kevin dan teman
teman yang lain mencoba menghibur Jer agar
dia bisa ceria seperti biasa, namun sia sia, Jer
tetap murung dan sedih.
“Woy jer udh gausah sedih, masa gitu
doang sedih sih” mulai Kevin
“Tau tuh, si Earl mungkin bercanda dia
ngomong gitu, udahlah nanti juga lorang
jadian”
17
“Udah daripada sedih sedih mending
kita maen ke warnet yok”
“Lorang aja lah, gw mau pulang”
jawab Jer
Saat berjalan keluar sekolah Jer berpapasan
dengan Earl dan teman temannya. Jer hanya
tersenyum melihat mereka tanpa mengatakan
satu patah kata apapun. Earl pun yang melihat
tingkah Jer pun bingung karena tidak seperti
biasanya.
Pada sore hari Kevin menelpon Jer untuk
mengajaknya bermain, namun nampaknya Jer
tidak menjawabnya. Kevin lalu menelpon Earl
untuk menanyakan keadaan Jer...
“Halo Earl, Jer sama lu gak?”
“Gak lah, kan lu temennya”
18
“Lu tau gak, dia murung terus gara
gara denger perkataan lu tentang dia, cobalah
lu jenguk dia, rumah kalian kan juga deketan”
“Ya ya nanti gw liat”
Jer pun bangun dengan badannya yang lemas
untuk pergi ke supermarket. Saat dia keluar
rumah tiba tiba Earl memanggilnya. Jer pun
berpaling, namun dia masih merasa sakit hati
sehingga ia berlari untuk menghindari Earl,
tapi ia malah terjatuh. Earl pun berhasil
mengejarnya...
“Ngapain sih lari lari”
“Kenapa kamu ikutin aku, jangan
ikutin aku, kamu cuman merasa kasihan dan
menyedihkan kan” sambil menangis
“Siapa bilang kamu menyedihkan,
udah gausah nangis, kamu malah bikin kesel”
19
“Aku bukan mengasihani kamu,
makanya denger dulu”
Earl mengajak Jer untuk makan di restoran
terdekat
“Aku menttaktir mu bukan karena aku
mengasihani kamu atau kamu terlihat
menyedihkan”
“Ini untuk membalas untuk sabun ku
yang kamu belikan saat retreat waktu itu”
Jer masih malu malu dan tidak makan
“Udah cepet makan aja”
Jer mengangguk angguk
“Dengerin aku sambil kamu makan
“Aku bukan bermasuk bilang kamu
kasihan dan menyedihkan”
20
“Tapi kalo perkataan ku itu menyakiti
perasaan mu, aku... mmmii, dahlah pokoknya
lupain, yang penting aku bukan bermaksud
untuk menyakiti perasaan mu”
“Maaf aku bernyanyi untukmu dan
mungkin membuatmu tidak nyaman” jawab
Jer
“Ya aku tahu”
“Suara mu bagus kok”
Jer pun tersenyum sambil tersipu malu
“Benarkah?”
“Gimana penampilanku, keren
kannn..”
“Entahlah, udah makan aja”
“Baiklahh”
21
Jer pun sangat senang karena perkataan Earl.
Sejak hari itu Jer kembali berceria dan
bersemangat untuk ke sekolah untuk bertemu
Earl.
Jer semakin ingin menyatakan perasaannya
kepada Earl. Dia berlatih dengan semangat
agar dia bisa menyatakan perasaannya dengan
romantis dan terbaik. Teman temannya yang
mendengarnya mengejek Jer.
“Aku mau kok Jer jadi pacar kamu...”
saut Max
“Aku juga mauuuuu” jawab Zen
Mereka pun tertawa, Kevin pun berkata
“Ngapain pake latihan segala, kalo dia
suka sama lu juga nanti di terima”
22
“Setelah kejadian kemarin, aku tahu
Earl itu orang seperti apa. Dia mungkin
nampak dingin seperti es tapi di dalamnya dia
sangat hangat dan perhatian kepadaku....,
makin dia kesel padaku berarti dia makin
perhatian kepadaku”
“Haduh mau muntah gw keknya” saut
Max
Tiba tiba ada kakak kelas wanita yang
menelpon Jer, tapi dia menghiraukannya.
Ternyata dia ada di belakangnya dan
mengajak untuk pergi ke kantin sambil
memeluk tangan Jer. Secara terpaksa dia
mengikutinya. Kevin dan yang lain pun
bingung siapa wanita itu dan sejak kapan Jer
mengenal wanita selain Earl.
23
Earl sedang berkumpul dan berbincang
dengan teman temannya di kantin.
“Sabtu ini kan hari bunga, gw yakin sih
Jer ga akan diem aja, pasti ada kejutan buat lu
Earl, selamat ya” kata Diana
“Hadeh bodoamat dehh” jawab Earl
“Gw pengen menggunakan hari pekan
ini menjadi hari yang tenang dan nyantai”
“Tapi gw juga yakin sih pasti dia
merencanakan sesuatu buat lu, secara Sabtu
ini kan hari bunga” saut Angie
Lalu Jane pun datang dan bergabung dengan
mereka
“Lagi ngomongin Jer ya, ngomong
ngomong dia tadi nanya gw kita ketemuan gak
hari Sabtu”
24
“Apa dia berencana nungguin Earl di
depan rumahnya”
“Nah karena itu gw udah berencana
untuk tinggal di rumah doang”, jawab Earl
“Iyakah? Wkwkkwkw udah siap
kayaknya lu”
“Jangan gitu geh, pasti dia bekerja
keras untuk menyiapkan kejutan untuk lu
hahahahah, lu harus terima sihhhh”
“Hmmm, apalagi kalo dia menyatakan
perasannya dan mengajakmu untuk
berpacaran, ahahahhahaa”
“Ngaapain gw harus berpacaran sama
orang yang gak gue gitu kenal, biar kalian
seneng?”
Earl pun pergi dari sana, dan teman temannya
pun mengikuti
25
Saat mereka berjalan jalan di sekitar sekolah,
mereka berpapasan dengan Jer dan kakak
kelas itu. Mereka melihat nampaknya kakak
kelas itu menyukai Jer. Jer yang melihat Earl
langsung pergi untuk menemuinya. Teman
teman Earl pun langsung pergi menemui
Kevin untuk bertanya tentang siapa kakak
kelas itu. Kevin pun bingung karena dia juga
tidak tahu siapa dia. Kevin bilang bahwa
wanita tersebut yang mendekati Jer duluan.
Wanita tersebut terus menghubungi Jer untuk
mengajaknya bertemu pada jam istirahat. Saat
jam istirahat Jer menemui Earl.
“Earl, nanti kamu hari Sabtu kamu ada
rencana gak?’
“Aku cuman di rumah, kenapa
emang?”
26
“Aku juga kosong kok, main bareng
yuk”
“Gak, aku sibuk”
“Tapi kamu bilang kamu di rumah”
“Ya aku sibuknya di rumah”
Tiba tiba wanita itu menelpon Jer lagi
“Pasti itu wanita yang tadi”
“Kok kamu tahu, aku gada hubungan
apa apa kok sama dia”
“Oh”
“Kamu gak salah paham kan?”
“Gapapa, aku cuman sibuk doang”
Tiba tiba wanita itu datang dan membuat
suasana jadi canggung. Jer terus merayu Earl
untuk berkencan dengannya.
27
Saat pulang sekolah wanita itu mengajak Earl
untuk berbicara. Wanita itu meminta untuk
Earl menjauhi Jer jika tidak menyukainya. Dia
menyuruh Earl untuk menolak Jer dengan
tegas.
Sementara Jer menyiapkan 100 bunga mawar
untuk diberikan kepada Earl pada hari bunga.
Kevin bertanya kenapa Jer sangat menyukai
Earl walaupun hanya dia yang menyukainya
secara sepihak. Jer bilang bahwa Earl
merupakan tipenya. Dia terus ingin
menunjukkan perasaannya kepada Earl.
Hari Sabtu pun tiba. Earl pun pergi bersama
teman temannya, sementara Jer menyiapkan
kejutan di depan rumah Earl. Dia memikirkan
bagaimana cara Earl agar bisa melihat kejutan
darinya. Dia mempunyai ide yang cemerlang.
28
Dia menelpon Earl dan berpura pura seolah
olah ada kebakaran di rumahnya. Earl yang
mendengar itu pun panik dan segera pulang,
saat ia sampai di rumah ia terkejut bahwa Jer
membuat papan bunga berbentuk hati
untuknya. Jer sambil berjalan membawa
bunga dan menyatakan perasannya kepada
Earl.
“Ini hari bunga, tolong terima ini, eh
tapi kayaknya bunganya ada yang hilang deh,
yaitu kamu...” teman teman Jer dan Earl pun
tertawa
“Ayo pacaran”
“Benarkah?”
“Bohong, gak enakan di bohongin,
laen kali jangan berbohong” jawab Earl sambil
masuk ke rumah
29
“Tapi perasaanku tidak bohong, mari
berpacaran, aku akan berusaha”
“Nanti akan ku beri jawabannya lewat
line”
“Tunggu, bawa bunga ini bersamamu”
Jer pun menunggu jawaban dari Earl atas
perasaannya hingga malam. Earl masih
memikirkan akankah dia menerima Jer atau
tidak.
Ia menunggu jawaban Earl hingga malam hari
bersama teman temannya. Lalu notif chat pun
muncul. Jer yang deg-deg an akan membuka
notifnya. Kevin pun merebut HP milik Jer dan
membuka notifnya. Kevin pun shock dengan
jawabannya dengan muka yang sedih, Jer yang
semakin takut dan penasaran pun merebut HP
nya. Ternyata jawabannya adalah..
30
“Yaudah kita coba pacaran”
Jer senang bukan main hingga ia jungkir balik.
Lalu Jer bersenang senang dengan teman
temannya di rumahnya untuk merayakan
malam itu.
Esok hari mereka bertemu di bus untuk pergi
ke sekolah, Jer yang malu malu mencoba
memegang tangan Earl karena kini mereka
31
resmi berpacaran. Tapi Earl menolak jadi Jer
merangkulnya dari belakang.
Saat jam istirahat Jer mengunjungi kelas Earl,
dia melihat ada satu pasangan yang sangat
romantis, mereka mengganti profile mereka
dengan foto mereka berdua. Jer pun ingin
mengganti profile nya menjadi foto dia dengan
Earl.
Lalu Jer pun mengajak Earl untuk foto bareng
agar mereka bisa memasang foto mereka di
profile picture mereka bersama. Namun Earl
menolak karena baginya menggunakan foto
seperti itu agak “alay”. Mereka pun sedikit
bertengkar karena perbedaan pendapat.
32
Hubungan yang baru mereka bangun sehari
sudah hampir berantakan karena hanya
masalah kecil. Hubungan mereka menjadi
canggung. Mereka tidak menegur satu sama
lain hingga pulang sekolah. Lalu Jer
berinisiatif menunggu di depan rumah Earl
dan berniat untuk mengakhiri hubungan
mereka karena adanya masalah ini.
Earl pun keluar dari rumahnya lalu bertemu
dengan Jer di depan rumahnya yang sedang
merenung. Lalu Jer melihat Earl yang baru
keluar dari rumahnya.
“Earl, maafkan aku karena keegoisan
ku, terimakasih sudah mau berpacaran
denganku, kita akhiri saja hubungan kita.”
ucap Jer
33
“Itu bukan soal keegoisan tapi privasi,
aku tidak marah cuman ada batas antar
hubungan kita, kita juga pacaran baru sehari,
kita belum terlalu kenal dan dekat, mungkin
kita harus bisa saling beradaptasi satu sama
lain” jawab Earl.
“Aku memaafkanmu, tapi kau tidak
boleh mengulanginya lagi”
“Jadi kita gak putus yaaaa, hehehe
makasih sayang”
“Nah satu lagi jangan memanggilku
seperti itu lagi” jawab Earl dengan ketus
“Hehehhee iyaiya” saut Jer dengan
gembira.
Mereka pun menjalani hubungan mereka
sehari hari seperti biasa. Mereka juga mencoba
34
untuk saling mengerti satu sama lain dan
saling peduli
Esok hari merupakan hari ulang tahun Jer. Jer
berniat untuk berjalan bersama Earl sepanjang
hari itu. Jer menelpon Earl untuk menanyakan
kabarnya sekaligus mengajaknya untuk pergi
besok.
35
“Earlll, besok jalan yukkk”
“Besok gabisa, aku ada tugas sosial
sama teman temanku” jawab Earl.
“Plisss besok kita pergi”
“Lain kali aja” saut Earl lalu menutup
telepon dari Jer.
Teman teman Jer yaitu Kevin, Max, dan Zen
tahu bahwa besok merupakan hari ulang tahun
Jer. Mereka menanyakan hadiah apa yang
diinginkan Jer. Jer pun meminta mereka untuk
membantunya agar dia bisa pergi dengan Earl.
Dia punya rencana agar teman temannya
menggantikan Earl dalam tugas sosial. Mereka
pun setuju untuk membantu Jer dan sebagai
hadiah Jer.
Lalu Jer menghubungi salah satu teman Earl
yaitu Diana agar bisa membantu Jer untuk
36
jalan seharian bersama dengan Earl. Diana pun
menghubungi Earl untuk tidak datang karena
Diana bilang bahwa mereka tidak memerlukan
bantuan Earl dan meminta Earl bersantai saja.
Earl sudah curiga bahwa ini rencana Jer. Earl
pun keluar dari rumah dan melihat bahwa Jer
sudah menunggu di depan rumahnya. Earl pun
dengan terpaksa akan menghabiskan harinya
dengan Jer. Mereka pun berjalan jalan
bersama. Mereka bermain, berbelanja dan
makan bersama selama satu hari yang indah
tersebut hingga malam hari. Jer mengantar
Earl pulang ke rumah. Lalu sebelum Earl
masuk Jer ingin berbicara dengannya.
“Makasih ya Earl untuk hari yang
indah ini, hari ini hari ulang tahun terbaik
untuk ku”
37
“Hah, kamu ulang tahun, kenapa kamu
gak bilang. Bahkan aku belum sempat
membelikanmu kado”
“Hahhahaa gapapa kok, kamu mau
menghabiskan waktu seharian ini aja udah
merupakan hadiah yang indah untuk ku”
Lalu Earl mendekatinya dan memeluknya
sambil berkata...
“Selamat ulang tahun”
Jer pun hanya bisa pasrah dan tersipu malu.
Lalu saat Jer tiba di rumahnya, betapa ia
senangnya telah dipeluk oleh pujaan hatinya
selama ini. Dia bahkan selalu
membayangkannya hingga terbawa mimpi.
Esok hari pun tiba, dengan gembira Jer bangun
dan bersiap siap untuk pergi ke sekolah.
38
Karena ia sangat senang sambil meningat
malam ulang tahun dirinya kemarin.
Saat istirahat di sekolah Jer mengunjungi kelas
Earl lalu mengajaknya keluar untuk pergi ke
kantin. Saat mereka keluar Kevin melihatnya
dengan tatapan yang berbeda seperti ada yang
disembunyikan. Lalu Kevin merenung
sendirian, nampaknya Kevin juga menyukai
Earl namun dia tidak menghiraukannya
apalagi sahabatnya yaitu Jer merupakan
pacarnya Earl sekarang.
39
Sedikit flashback masa masa SMP. Dulu Jer
dan Kevin tidaklah akrab, bisa dibilang
mereka tidak mengenal satu sama lain. Namun
karena adanya satu projek membuat mereka
saling mengenal satu sama lain dan bertambah
40
akrab. Lalu saat itu ada salah satu dari anggota
projek tersebut melakukan kesalahan namun
dia tidak mengaku dan menjebak Jer bahwa
yang menyebabkan masalah tersebut adalah
Jer. Sehingga Jer disalahkan karena masalah
tersebut, Kevin yang mengetahui kejadian
sebenarnya membentak mereka semua sambil
memberikan bukti dan akhirnya tertangkap
basah orang yang menyebabkan masalah
tersebut dan orang yang menjebak Jer.
Semenjak itu mereka semakin akrab dan
menjadi sahabat yang baik dan dekat.
Ada satu hari dimana Kevin tidak masuk
sekolah. Jer yang khawatir pun mengunjungi
rumah Kevin, namun tidak ada siapa siapa
disana. Jer pun berfikir bahwa mungkin Kevin
pergi bermain warnet. Lalu Jer pun bergegas
41
kesana, saat ia melewati belakang rumah
Kevin untuk pergi ke warnet, dia melihat
Kevin yang termenung sambil duduk berdiam
seorang diri disana. Jer bergegas untuk melihat
keadaan sahabatnya tersebut. Saat melihat Jer
pun terkejut karena badan Kevin memiliki
banyak memar, nampaknya Kevin memiliki
suatu masalah keluarga. Ayah dari Kevin
merupakan seorang pemabuk sehingga saat
pulang ke rumah beliau sering melakukan
kekerasan terhadap Kevin dan Ibunya. Ibunya
yang melihat dan pasrah hanya bisa berdiam
diri dipukuli oleh suaminya. Kevin yang
geram mencoba melawan Ayahnya namun
Ayahnya yang membawa satu botol bir pun
memukul Kevin dengan botol tersebut. Ibunya
yang melihat Kevin tidak berdaya
memutuskan untuk pergi membawa Kevin ke
dokter dengan keadaan menangis. Sejak saat
42
itu Ibunya Kevin memutuskan untuk bercerai
agar Kevin tidak melihat perbuatan keji dari
ayahnya lagi.
Jer yang melihat Kevin yang bersedih dan
sakit pun berusaha menghiburnya. Sejak saat
itu hubungan mereka menjadi sangat erat
bagaikan saudara.
43
Jer, Earl, dan teman teman yang lain sebentar
lagi akan ujian kelulusan dan akan berfokus
untuk memilih universitas mereka masing
masing. Mereka pun harus belajar lebih giat
untuk dapat masuk ke universitas mereka yang
inginkan.
Saat Earl sedang belajar, Jer selalu
mengajaknya mengobrol dan bercanda hingga
membuat Earl sedikit kesal dan marah,
padahal Jer hanya ingin mencairkan suasana
yang sedikit canggung dan dingin.
Nampaknya Earl yang belum mengetahui
perasaannya tersebut dan menghiraukan Jer
yang coba menghiburnya. Namun itu malah
membuat maslah mereka menjadi besar
hingga tiba tiba Earl mengatakan..
“Aku pikir kita harus menghentikan
hubungan kita ini, agar kita dapat fokus demi
44
masa depan kita masing masing” ucap dari
Earl.
“Hah, kenapa? Kita bisa kok sambil
menjalani hubungan ini, maafkan kelakuanku
ya.... aku hanya ingin coba untuk
menghiburmu” balas Jer
“Bukan soal kelakuanmu, tapi ini agar
kita bisa fokus dalam urusan kita masing
masing” balas dari Earl
Nampaknya Jer hanya termenung dan
meninggalkan Earl, dia tidak menyangka
bahwa hubungan yang sudah mereka susah
susah buat harus berhenti sekarang.
Jer tiba di rumah, tiba tiba dia mendapat
telepon dari ayahnya. Ayahnya yang
merupakan seorang dokter ingin Jer
mengambil jurusan kedokteran, sehingga Jer
45
harus berlajar dengan sangat giat agar dapat
diterima di universitas yang dimaksud oleh
ayahnya tersebut. Lalu ia pun bertekad untuk
belajar lebih giat demi bisa masuk universitas
tersebut bahkan dia mau melupakan
hubungannya dengan Earl agar dia tidak
terganggu dan dapat fokus dalam belajar.
Earl yang sekarang sendiri dan tidak ada pria
yang selalu menghiburnya disaat kesepian
merasa sendiri, biasa ada yang selalu
membelikan minuman dan makanan
untuknya, biasa selalu ada orang yang selalu
menghiburnya disaat dia sedang sedih atau
kesal. Nampaknya kali ini dia menyadari
perasaannya kepada Jer dan ketulusan Jer
mencintainya. Dia menyesali atas
perbuatannya kepada Jer karena selama ini ia
selalu menyia nyiakan ketulusan Jer.
46
Esok hari dimana Jer dan Earl bertemu untuk
pertama kalinya setelah mereka putus.
Nampak bahwa Jer sangat dingin dan
menghiraukan Earl yang ada di depannya. Earl
pun bingung dengan Jer, Jer yang biasanya
selalu tersenyum dan pasti memanggilnya
namun sekarang terlihat dingin. Earl menemui
Kevin dan bertanya..
“Vin, itu si Jer kok dingin banget ya ga
kek biasanya”
“Oh gatau dehh, tapi dia ada bilang
kalo dia mau fokus belajar karena ayahnya
minta dia masuk jurusan kedokteran”
“Oohhh oke thanks ya infonya vin”
Earl menemukan Jer sedang makan sendiri di
kelas lalu ia pun mendatanginya.
“Hai Jer, kamu lagi makan yaa”
47
Jer tidak menjawabnya dan lanjut makan.
“Kamu marah ya atas keputusan
tentang hubungan kita?, maafkan aku
mungkin kemarin aku hanya terbawa suasana”
“Gak kok, lagian keputusanmu benar
untuk menghentikan hubungan kita agar kita
bisa fokus dengan urusan masing masing, toh
itupun demi masa depan kita” balas Jer dengan
dingin
“Baiklah, selamat makan ya” balas
Earl dengan perasaan yang bingung
Nampaknya Jer sekarang menjauhi Earl agar
dia dapat fokus belajar untuk ujian nanti agar
dia bisa masuk ke universitas yang dimaksud
oleh ayahnya. Earl yang bingung dengan sikap
Jer sekarang bertanya kepada Kevin..
48
“Vin kok si jer sekarang kayak
pendiam dan dingin gitu sih”
“Oh dia mau fokus belajar katanya
buat ujian nanti, supaya dia bisa masuk
universitas yang dipengen oleh ayahnya”
balas Kevin
“Oh oke makasih Vin” jawab Earl
dengan lesuh
Nampaknya sekarang keadaan berbalik seperti
boomerang, dulu Jer yang selalu mau
mendekati Earl namun sekarang Earl yang
ingin mendekati Jer. Padahal jika Earl tidak
memutuskan hubungan mereka, mereka dapat
menjalani ini secara bersama sama, mereka
bisa saling mendukung satu sama lain.
49
Ujian untuk masuk universitas pun telah tiba.
Jer yang sudah belajar dengan keras dan
sungguh sungguh mengerjakan ujian dengan
secara maksimal. Dia berharap agar dapat
lulus dan masuk ke universitas tersebut. Earl
pun sama, dia mengerjakannya dengan serius
dan sungguh sungguh.
Hasil ujian pun telah keluar. Earl yang bahagia
mendapatkan bahwa ia lulus dan dapat masuk
ke universitas yang diinginkannya, namun dia
penasaran dengan Jer, apakah ia lulus atau
harus mencoba di ujian kedua.
Earl yang jalan pulang ke rumah melihat Jer
yang sendiri di depan rumahnya. Earl dengan
ingin menemuinya tapi dia masih ragu.
Akhirnya dengan memberanikan diri dia
menemui Jer.
“Hai Jerrr, kamu ngapain?”
50