TUGAS MAKALAH
ILMU BUDAYA DASAR
“MANUSIA DAN PENDERITAAN”
Dosen Sitti Rahmasari, M.PD
Disusun oleh:
Rina Hayati: 210101050223
Fatimatuzzahra: 210101050222
Rini Amilia: 210101050155
Halya Quzwainie Shaieba: 210101050209
Januar Andy Saputra: 210101050153
PERGURUAN TINGGI UIN ANTASARI BANJARMASIN
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan Manajemen Pendidikan Islam
Angkatan 2021
2/ Makalah Ilmu Budaya Dasar
Daftar Isi
DAFTAR ISI ……………………………………………… 3
BAB I PENDAHULUAN ……………………… 4
• A. Latar Belakang ………………………………………….. 4
BAB II PEMBAHASAN …………………………… 2
• A. Pengertian dan Penderitaan ………………………… 5
• B. Penderita dan Sebab-sebabnya ………………………….. 5
• C. Siksaan…………………………………………………. 7
• D. Kekalutan Mental …………………………………………. 8
BAB III PENUTUP ………………………………… 11
• A. Kesimpulan …………………………………………………… 11
DAFTAR PUSTAKA …………………………………12
3/ Makalah Ilmu Budaya Dasar
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penderitaan merupakan realitas dunia dan manusia. Peranan individu juga
menentukan berat tidaknya Intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap
penderitaan oleh seseorang, belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.
Karena penderitaan yang banyak jenisnya. Ada yang mendapat hikmah yang besar
dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kehancuran dalam hidupnya.
Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat
menular dari seseorang kepada orang lain. Semua orang pasti pernah mengalami
sebuah penderitaan, entah itu penderitaan fisik, penderitaan batin, penderitaan
materi atau apapun itu, tetapi sikap setiap orang untuk menghadapi sebuah
penderitaan berbeda-beda. Ada yang bersikap pasrah dan tidak menerima keadaan
itu tetapi ada juga yang bersikap menerima dan berusaha untuk memperbaiki
keadaan yang ada agar penderitaan itu berakhir. Sikap itu lah yang membedakan
taraf kesabaran manusia. Ada satu hal yang menjadi pintu gerbang yang menjadi
penentu keberhasilan seseorang. Hal yang dimaksud adalah mental. Setiap jiwa
manusia memiliki mental dan mental itulah yang membuat bergeraknya perbuatan
manusia. Kualitas seseorang akan semakin berkualitas apabila orang tersebut
memiliki mental yang baik tetapi akan terjadi sebaliknya jika seseorang tidak
memiliki mental yang baik maka orang tersebut akan mengalami sebuah jalan
hidup yang tidak menyenangkan bahkan dapat memancing sebuah penderitaan.
Hal yang paling berbahaya adalah apabila kita sudah mengalami kekalahan
mental. Kekalahan mental dapat terjadi apabila kita tidak mampu menerima suatu
keadaan yang sedang terjadi didalam diri kita. Kekalahan mental yang terjadi
didalam diri seseorang maka orang tersebut tidak akan dapat menyelesaikan
seluruh masalah yang sedang dihadapinya dan orang tersebut dapat menjadi
menderita dengan hidupnya. Oleh sebab itulah mental sangat berperan penting
dalam kehidupan seseorang.
4/ Makalah Ilmu Budaya Dasar
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata “derita” yang diambil dari bahasa Sansekerta
“dhra”. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang menyedihkan
atau tidak menyenangkan.1 Penderitaan itu bisa bersifat lahir ataupun batin.
Penderita dalam relasi manusia dan Tuhan menurut sudut pandang
pemikiran John Hickae. Penderitaan bersama dengan kejahatan menjadi salah satu
persoalan perenial dalam kehidupan manusia.
B. Penderitaan dan Sebab-Sebabnya
Penderitaan bersama dengan kejahatan menjadi salah satu persoalan
perenial dalam kehidupan manusia. Penderitaan menjadi sebuah persoalan klasik
dalam perjalanan sejarah kehidupan manusia dan selalu ada sepanjang manusia
menjalani kehidupannya masing-masing. Penderitaan dalam ranah kajian filsafat
menjadi tantangan terbesar bagi manusia untuk memahami Tuhan dalam
eksistensinya yang penuh. Kenyataan penderitaan yang menyia-nyiakan nilai
kehidupan seakan-akan menjadi penghalang bagi manusia untuk menerima
eksistensi Tuhan yang Maha Kuasa dan Maha Pemurah sebagai pemberi hidup.
Teodise John Hick menawarkan makna baru bagi penderitaan sebagai sarana
manusia untuk mendewasakan jiwanya. John Hick berpendapat bahwa Tuhan
menciptakan dunia dan penderitaan agar manusia mampu mengembangkan
dirinya secara penuh hingga mencapai kesempurnaan. Penelitian ini adalah
penelitian kualitatif bidang filsafat yang berjenis sistematis-reflektif. Penelitian ini
dilakukan dengan cara mengumpulkan bahan penelitian dari berbagai literatur
yang berkaitan dengan objek material yaitu persoalan penderitaan dalam
hubungan manusia dan Tuhan, juga literatur yang terkait dengan objek formal
yaitu pemikiran teodise John Hick. Kemudian penelitian ini menggunakan teknik
pengolahan data berupa metode deskriptif, holistika, interpretasi, dan heuristika.
1https://kbbi.kemendikbud.go.id/entri/penderitaan. Diakses pada tanggal 14 September
2021, pukul 20:20 WITA.
5/ Makalah Ilmu Budaya Dasar
Hasil dari penelitian ini adalah:
1. Tuhan menciptakan dunia sebagai lingkungan yang paling cocok bagi
pembentukan jiwa manusia.
2. Penderitaan menggerakkan manusia dari tingkat kehidupan binatang (bios)
menuju tingkat kehidupan abadi (zoe).
3. Tuhan dan manusia saling bekerja sama dalam proses pendewasaan tersebut
4. Penderitaan menjadi tanda bahwa manusia sebagai makhluk ciptaan sangat
bergantung terhadap Tuhan sekaligus diberdayakan oleh-Nya.
5. Pendewasaan jiwa manusia melalui penderitaan memiliki aspek
Apabila dikelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab
timbulnya penderitaan, maka sebabnya penderitaan manusia dapat dibagi menjadi
dua macam, yaitu:
1. Penderitaan yang datang karena sebab perbuatan buruk orang lain
Penderitaan yang menimpa seseorang karena perbuatan buruk orang lain
dapat terjadi pada hubungan manusia dengan lingkungannya. Seseorang
yang melakukan perbuatan buruk kepada orang lain akan mendatangkan
penderitaan kepada orang tersebut. Perbuatan buruk seseorang terhadap
lingkungannya juga menyebabkan penderitaan bagi orang banyak.
Kesadaran dan penyesalah akan timbul setelah musibah yang membuat
orang lain menderita.
2. Penderitaan yang datang karena ujian atau siksaan Allah
Penderitaan manusia dapat juga dating dari Allah. Allah menguji seseorang
dengan suatu penderitaan untuk menguji keimanan dan kesabaran hamba-
Nya, sedangkan siksaan Allah datang karena perbuatan buruk seorang
hamba sebagai balasan atas perbuatannya tersebut. Kesabaran, tawakkal,
dan optimisme dapat menjadi usaha manusia untuk mengatasi penderitaan
itu.
Penderitaan terbagi atas derita yang berat dan ringan, namun hal itu
ditentukan dari bagaimana pandangan tiap individu. Jika seseorang menganggap
suatu kejadian merupakan penderitaan yang berat, orang lain belum tentu
berpikiran sama. Penderitaan juga memberikan efek yang berbeda pada tiap
orang, ada yang menganggap penderitaan adalah acuan untuk maju dan akhirnya
6/ Makalah Ilmu Budaya Dasar
bangkit untuk mendapat kenikmatan dan hidup yang lebih baik, namun juga ada
yang mendatangkan kemalangan.2
Banyak yang kaprah dalam menyikapi penderitaan ada yang menganggap
sebagai menikmati rasa sakit, sehingga tidak beranjak dari kesesatan. Sangat
terlihat penderitaan memiliki kaitan dengan kehidupan manusia berupa siksaan,
kemudian rasa sakit, yang terkadang membuat manusia mengalami kekalutan
mental. Apabila manusia tidak mampu melewati proses tersebut dengan
ketabahan, di akhirat kelak dapat menggiring manusia pada penyiksaan yang
pedih di dalam neraka.
Penderitaan bagi manusia akan menimbulkan dampak, di antaranya: dapat
berupa kekecewa, duka, kesedihan, kekacawan, hati dan pikiran. Pengaruh
penderitaan juga dapat berupa perubahan pola berpikir seseorang. Tidak dapat
dipungkiri jika suatu penderitaan hanya membawa dampak buruk atau pengaruh
buruk bagi mereka.tanpa disadari jika mereka berusaha berpikir dan menggali
makna dari penderitaan tersebut sebenarnya memiliki suatu artiberupa pelajaran
bagi setiap individu tersebut
C. Siksaan
Penderitaan dan siksaan merupakan dua hal yang berhubungan. Definisi
siksaan adalah memberikan hukuman dengan kesengsaraan.3 Siksaan sendiri
dapat berupa serangan baik mental atau fisik, bisa menggunakan alat ataupun
penyakit yang mendatangkan penderitaan bagi korban. Siksaan psikis berupa
ketakutan (phobia), kesepian, gangguan jiwa (mental disorder). Sedangkan dalam
bentuk fisik dapat berupa penyakit atau kekerasan.4
Sebenarnya siksaan dapat menumbuhkan
jiwa produktif dan kreativitas bagi seseorang, baik yang mengalami secara
langsung atau orang berjiwa seni yang menyaksikannya, entah itu secara langsung
atau tidak. Banyak karya seni atau berita yang menceritakan siksaan manusia,
tentu bukan untuk ditiru, melainkan untuk diambil hikmahnya serta menimbang
mana yang baik dan buruk.
2Sri Ilham Nasution, IBD, ISD, IAD Materi MKDU Perguruan Tinggi, Fakultas Dakwah
IAIN Raden Intan, Bandar Lampung, 2013, h. 31.
3https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/siksa. Diakses pada tanggal 14 September 2021.
4Makalah Ilmu Budaya Dasar Manusia dan Penderitaan, Sekolah Tinggi Manajemen
Informatika Komputer, 2014, h. 3-9
7/ Makalah Ilmu Budaya Dasar
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga
berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbulah
penderitaan. Siksaan yang sifatnya psikis berupa kebimbangan, kesepian, dan
ketakutan.
1. Kebimbangan
Dialami seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan
yang akan diambil.
2. Kesepian
Dialami seseorang yang merasa kesepian walaupun berada di lingkungan
ramai.
3. Kebencian
bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin.
ketakutan yang berlebihan yang tidak pada tempatnya disebut
phobia. Banyak sebab yang membuat seseorang merasa ketakutan antara lain:
claustrophobia (takut terhadap ruangan tertutup) dan agoraphobia (rasa takut
yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka), gamang (rasa takut ketika
berada di tempat yang tinggi), bayangan, kegagalan.
Yang membuat seseorang mengalami Phobia:
Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa fobia adalah suatu gejala
dari suatu masalah psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan
ditaklukan sebelum fobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat
tingkah laku percaya bahwa suatu fobia adalah problemnya dan tidak perlu
menemukan sebab-sebabnya agar mendapatkan perawatan dan
pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan didukung oleh karena si
penderita hidup dalam keadaan hidup terus menerus, membuat keadaan si
penderita sepuluh kali lebih parah.
D. Kekalutan Mental
Kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan
seseorang menghadapi masalah yang harus diatasi sehingga wajar. Penyebabnya
adalah gagalnya reaksi sistem adaptasi dari psikis atau kejiwaan seseorang yang akhirnya
menimbulkan ketegangan dalam dirinya.5
Gejala-gejala permulaan seseorang mengalami kekalutan mental.
5Mubasyaroh, Pengenalan Sejak Dini Penderita Mental Disorder, Jawa Tengah, STAIN
Kudus, Vol. 4 No. 1, Juni 2013, h. 127
8/ Makalah Ilmu Budaya Dasar
1. Nampak pada jasmani: merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada
lambung.
2. Nampak pada kejiwaan: rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu,
mudah marah
Tahap-tahap gangguan kejiwaan.
1. Gangguan kejiwaan tampak dalam gejala-gejala kehidupan Si penderita baik
jasmani maupun rohani.
2. Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif.
3. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown).
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental:
1. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang
sempurna.
2. Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma, berbeda antara yang
bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat sehingga ia tidak
dapat menyesuaikan diri lagi.
3. Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan produksi yang
berlebihan terhadap kehidupan sosial.
Proses-proses kekalutan mental yang mendorong seseorang ke arah :
1. Positif: trauma yang dialami tetap dijawab dengan baik sebagai usaha agar
tetap bertahan, seperti tetap tekun beribadah dan melakukan kegiatan positif
lainnya
2. Negatif: trauma yang dialami dibuat berlarut-larut, sehingga menimbulkan
frustasi, yaitu tekanan batin karena apa yang diinginkan tidak tercapai.
Adapun bentuk-bentuk frustasi diantaranya.
a. Agresi; menyenangkan yang meluap-luap akibat emosi tidak terkendali.
b. Regresi; kembali pada pola reaksi primitif atau kekanak-kanakan.
c. Fiksi: buka pada satu pola yang sama.
d. Proyeksi; memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang
negatif pada orang lain.
e. Identifikasi ; menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam
imajinasinya.
f. Narsisme; merasa dirinya lebih superior daripada orang lain.
g. autisme; gejala menutup diri secara total dari dunia riil, puas dengan
fantasinya sendiri.
9/ Makalah Ilmu Budaya Dasar
Penderitaan kekal mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti
perkotaan, kaum muda, wanita, orang yang tidak beragama, dan orang-orang yang
mengejar materi.
10/ Makalah Ilmu Budaya Dasar
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Manusia menjalani kehidupan di dunia ini akan selalu dua hal antara
kebahagiaan dan penderitaan. Penderitaan merupakan ujian dari Allah SWT yang
telah menciptakan manusia, penderitaan itu dapat menimpah kepada dua aspek
dari manusia aspek jasmani dan rohani, penderitaan dapat berupa
ketakutan,siksaan, dan kekalutan mental yang dapat membuat manusia menderita.
Manusia akan lebih menghargai kebahagiaan kalau manusia itu pernah merasakan
penderitaan , karena ia merasakan bagaimana penderitaan dan penderitaan
sebuah hambatan mencapai cita-cita. Banyak kita temukan seseorang menderita
mempunyai kekuatan baru dalam menjalani hidupnya, bagaimana seseorang
mengambil hikmah dan pembelajaran dari penderitaan, contoh; semula ia hidup
sederhana, yang biaya hidupnya mengumpuli barang bekas, tapi berkat kegigihan
dia bekerja keras dan semangat menjalani hidupnya, sekarang ia menjadi orang
sukses. Dari contoh penderitaan di atas, sebuah penderitaan tidak selamanya
buruk, tergantung dari segi apa yang dapat kita ambil dari penderitaan tersebut
11/ Makalah Ilmu Budaya Dasar
DAFTAR PUSTAKA
https://kbbi.kemendikbud.go.id/entri/penderitaan. Diakses pada tanggal 14
September 2021, pukul 20:20 WITA.
Sri Ilham Nasution, IBD, ISD, IAD Materi MKDU Perguruan Tinggi, Fakultas
Dakwah IAIN Raden Intan, Bandar Lampung, 2013
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/siksa. Diakses pada tanggal 14 September
2021
Makalah Ilmu Budaya Dasar Manusia dan Penderitaan, Sekolah Tinggi
Manajemen Informatika Komputer, 2014
Pasaribu,Rowland Bismark Fernando.2013.”Manusia dan Penderitaan”
https://scholar.google.co.id/scholar Diakses pada tanggal 15 September 2021
Hardianto,Hugo.2019.”Makna Penderitaan dalam Relasi Manusia dan Tuhan
Menurut Sudut Pandang Pemikiran John Hick”
https://scholar.google.co.id/scholar
Nasution, Muhammad syukri albani,dkk.Jakarta.”Ilmu Sosial Budaya
Dasar”Jakarta: PT RajaGrafindo Persda
https://andasiallagan92.wordpress.com/2012/10/28/manusia-dan-penderitaan/
Diakses 17 September,pukul 22.47 WITA
12/ Makalah Ilmu Budaya Dasar