The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by syamsu973, 2022-04-10 08:53:28

Layout April

Layout April

tambahan pelajaran untuk mengatasi kesulitan SDN 2 Semangkak. Pembelajaran abad 21 ini,
materi tertentu. Program tambahan jam pelajaran
calistung berlangsung setiap hari setelah jam teknologi perlu terus dikembangkan dalam
pelajaran sekolah dengan jadwal bergantian dari
kelas 1 hingga kelas 6. pembelajaran di SDN 2 Semangkak. Dengan

Program lain untuk literasi dan numerasi adanya program mahasiswa ini, tentu
lainnya adalah pelatihan AKM. AKM adalah
penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan memberikan manfaat berarti. Terlebih SDN 2
oleh semua murid untuk mampu
mengembangkan kapasitas diri dan Semangkak juga memiliki Laboratorium
berpartisipasi positif pada masyarakat. Terdapat
dua kompetensi mendasar yang diukur AKM, komputer lengkap. Mahasiswa dapat
yaitu literasi membaca dan literasi matematika
(numerasi). mengoptimalkan fasilitas komputer yang ada

Penguatan literasi dan numerasi menjadi kepada peserta didik.
program yang sangat membantu bagi sekolah,
menurut guru pamong, Siti Aminah, S.Pd adalah Salah satu program yang dikembangkan
pelatihan AKM (Asesmen Kompetensi
Minimum) untuk siswa kelas 4 (empat) yang SDN 2 Semangkak bersama mahasiswa adalah
tahun depan akan menjadi peserta AKM. “Kami,
sekolah terbantu untuk program pelatihan AKM. Market Day. Program ini dibuat sebagai wadah
Hal tersebut meringankan tugas kami nantinya
dalam pelaksanaan AKM tahun 2022.” katanya. pengembangan pendidikan karakter,
Disini mahasiswa dapat mengajar melalui
pelatihan AKM. keterampilan sosial dan kewirausahaan pada

Mahasiswa juga membantu administrasi peserta didik SDN 2 Semangkak. Peserta didik
guru apabila terdapat kendala atau dibutuhkan.
Program ini mempunyai manfaat berupa SDN 2 Semangkak membawa masakan sendiri
pengalaman mendampingi guru dalam kegiatan
adminitrasi. Selain itu mahasiswa dapat bersama orang tua untuk dijual kesekolah.
mengasah kemampuan membuat administrasi
sehingga dapat membaktikan ilmunya secara Dengan Market Day, Mahasiswa kampus
langsung.
mengajar dan warga sekolah juga dapat
Adaptasi teknologi juga merupakan
program unggulan dalam program kampus menciptakan keakraban.
mengajar yang memberikan kontribusi nyata di
Program kampus mengajar lainnya yang

dilaksanakan dan berkontribusi bagi SDN 2

Semangkak yaitu pesantren kilat, pembenahan

perpustakaan, mengisi kekosongan guru,

memperbaiki koordinat GMAPS, pendampingan

ujian siswa ABK dan publikasi media social

Instagram, youtube dan facebook. Semua

kegiatan yang berkaitan dengan program

kampus mengajar oleh mahasiswa tersebut dapat

diakses pada media social Instagram

@km3_sdn2semangkak.

Semua program yang dirancang dan

dilaksanakan mahasiswa dalam program kampus

mengajar sangat bermanfaat bagi sekolah mitra.

Mahasiswa dapat menjadi mitra guru untuk

berinovasi dalam proses pembelajaran seperti

literasi, numerasi dan adaptasi teknologi.

Program ini memiliki peran penting dalam

kontribusi mutu sekolah mitra. Manfaat

yang dirasa dari program kampus

mengajar tidak hanya bagi sekolah, tetapi

juga mahasiswa. Mahasiswa dapat

mengasah keterampilan yang akan

berguna untuk masa depan mahasiswa

baik secara personal maupun professional.

Mahasiswa mengembangkan berbagai

keterampilan dengan mempraktekkan

ilmunya berdasarkan pengalaman

barunya. Mahasiswa mendapatkan

kesempatan pengalaman yang luar biasa

tidak ternilai.(RedG)

51

Akankah Semua Kembali Seperti Dulu ?

Ya…..itulah pertanyaan yang setiap Penulis : Erna Puji Hastuti, S.Pd
orang ingin ketahui jawabannya. (Guru SDN 1 Krajan, Jatinom, Klaten)

Adanya COVID 19 telah mengubah peserta didik dalam menerima dan mengolah
segal aspek kehidupan manusia di dunia. informasi yang disajikan secara daring, konsep
Harapan, keinginan, cita-cita yang awalnya pembelajaran daring memiliki konsep yang
begitu besar bisa segera terwujud dan terlaksana sama dengan e-learning (Riyana,2019).
harus tertunda bahkan pupus karena adanya
covid-19. Beragam aspek kehidupan di Namun pelaksanaan pembelajaran jarak
masyarakat baik aspek Ekonomi, Sosial, jauh menyebabkan keterlambatan dalam
Budaya, Pariwisata tak terkecuali pendidikan penyampaian materi kepada siswa. Saat
menjadi morat marit disebabkan virus itu. pembelajaran offline siswa terbiasa berinteraksi
Manusia yang awalnya begitu exis dan langsung dengan guru, sedangkan pembelajaran
bersemangat dalam menjalankan roda kehidupan online tidak dapat berinteraksi secara langsung
harus terkungkung dalam keterbatasan hidup, sehingga menghambat pemahaman siswa
dimana kita harus fokus pada satu hal yakni terhadap materi yang disampaikan terutama
kesehatan dan berjuang untuk tetap bertahan dalam pembelajaran.
hidup. Kabar berita yang terdengar selalu
membuat miris jiwa dan hati kita, menyebarnya Kita sebagai pendidik sangat merasakan
virus telah membuat banyak nyawa melayang, dampak dari covid 19 ini, sekolah yang awalnya
seolah - olah nyawa sudah tidak ada artinya lagi. setiap hari riuh dengan candaan, kehebohan
anak-anak, terkadang kita sampai dibuat emosi
Ratusan negara di dunia saat ini sedang oleh kelakuan anak didik kita, namun rasa
dilanda pandemi Covid-19 termasuk Indonesia. sayang, kangen, rindu pada anak-anak sangat
Penyebaran virus COVID-19 sangat cepat yakni terasa di hati kita.
pada masyarakat berusia diatas 60 tahun dan
anak usia dini, hal ini disebabkan oleh sistem Kapankah Semua Kembali Seperti Dulu???
kekebalan yang berkurang pada lansia 60 tahun Pembelajaran daring juga dirasakan
dan sistem kekebalan yang masih rentan pada
anak usia dini (WHO, 2020). sangat menyiksa bagi para orang tua siswa siswi
kita, banyak keluhan yang disampaikan oleh
Dengan adanya virus ini pemerintah para orang tua karena harus bertindak sebagai
mengeluarkan kebijakan yang bertujuan untuk guru bagi anak-anak mereka, dan hal itu sangat
memutus rantai penularan Covid-19. Salah membebani mereka, dimana anak-anak sangat
satunya adalah penerapan kebijakan social sulit untuk percaya dan mendengarkan
distancing yaitu kebijakan dimana semua penjelasan dari orang tua mereka, anak- anak
masyarakat harus menjalankan seluruh aktivitas terbukti lebih patuh dan mendengarkan apa
di rumah, seperti bekerja, belajar, dan termasuk
dalam melaksanakan ibadah. Penerapan 52
kebijakan social distancing ini jelas sangat
berdampak terhadap seluruh sektor kehidupan.
Terutama pada sektor pendidikan yang juga
terdampak secara fatal.

Kegiatan belajar mengajar yang semula
dilaksanakan secara tatap muka, terpaksa
dilaksanakan secara online atau daring.
Pembelajaran daring sangat berbeda dengan
pembelajaran seperti biasa, pembelajaran daring
lebih menekankan pada ketelitian dan kejelian

yang disampaikan oleh guru-guru, sehingga hal masyarakat Indonesia termasuk anak-anak didik
ini membuat pusing bingung orang tua. Para kita, hal itu telah menjadikan kekebalan tubuh
orang tua selalu mengharapkan agar semua kita menjadi kuat .
kondisi segera kembali normal seperti dulu,
sebelum datangnya virus yang ganas itu. Para orang tua merasa sedikit lega
Kembali lagi pertanyaan yang muncul karena anak-anak sudah bisa bersekolah lagi,
“Kapankah Semua Kembali Seperti Dulu?“ meskipun dalam keterbatasan waktu, ruang
gerak dan kegiatan pembelajaran. Meskipun
Begitu juga dengan anak didik kita, kondisi sudah membaik dengan dilaksanakannya
mereka yang dulu sangat bahagia bisa bertemu KBM terbatas ini tetap saja dalam hati kecil kita
dengan teman -teman di sekolah, belajar terbersit harapan dan pertanyaan ‘Kapankah
bersama, makan bersama, bermain bersama Semua Kembali Seperti Dulu???
bahkan sampai berselisih dengan teman (namun
tetap sayang dengan semua temannya) harus “Akankah Semua Kembali Seperti Dulu Lagi”
dipisahkan karena mereka harus belajar dari Marilah Bersama-sama kita berdo’a
rumah masing -masing. Hal ini sangat
membatasi anak dalam bersosialisasi, anak harus memohon kepada yang kuasa agar kondisi
terkungkung didalam rumah, tidak boleh kehidupan masyarakat kita kembali normal
bermain, dan efek/imbas yang paling fatal seperti dulu, kegiatan ekonomi, pendidikan dapat
adalah anak menjadi malas untuk belajar, kurang tertata dan terlaksana dengan baik sehingga
mempunyai rasa tanggung jawab dan bahkan kesejahteraan masyarakat juga akan meningkat.
terlalu banyak bermain handphone yang Anak - anak akan tumbuh dalam dunianya
menyebabkan kemampuan anak dalam dengan penuh kebahagiaan, sesuai dengan
pendidikan menjadi merosot. Apakah ini suatu perkembangan pertumbuhan mereka, tanpa
pembodohan? Kadang terbersit pertanyaan itu harus dibatasi aturan - aturan yang mengekang
di dalam hati saya sebagai seorang pendidik. kebebasan mereka untuk berkreasi, berinovasi
Bagaimana dengan masa depan negara kita jika dan mewujudkan cita - citanya nanti. Anak - anak
dunia pendidikan seperti ini terus. “Kapankah kembali bersosialisasi dengan lingkungan,
Semua Kembali Seperti Dulu?” Kami rinduakan mengembangkan bakat dengan kembali
suasana, lingkungan, kondisi yang seperti dulu dilaksanakannya kegiatan ekstrakurikuler,
sebelum adanya virus covid 19. terbentuknya karakter siswa untuk memiliki rasa
saling berbagi, bekerja sama, disiplin,
Semoga harapan, cita-cita kita semua bertanggungjawab menghargai, menghormati
segera terwujud, sebagai seorang pendidik kita kepada semua orang, terbentuknya karakter dan
harus bisa menciptakan pembelajaran yang kepribadian yang tertanam sejak dini.
inovatif, kreatif dan memotivasi siswa untuk
selalu semangat belajar. Semoga kebijakan pemerintah untuk
mengubah kondisi negara dari pandemi menjadi
Alhamdulillah di semester 2 tahun endemi segera dapat terwujud, sehingga kita
2021/2022 ini sudah ada kabar gembira dalam semuaakan kembali merasakan kehidupan yang
kegiatan belajar mengajar (KBM). KBM bisa normal, pendidikan dapat tertata, terlaksana
dilaksanakan dengan jumlah siswa terbatas yaitu dalam ketentraman, kenyamanan, kebahagiaan
50 % dari jumlah siswa keseluruhan. Hal ini sehingga terwujud generasi -generasi yang siap
sedikit memberikan rasa lega untuk kita semua menghadapi kemajuan teknologi yang semakin
baik sebagai pendidik, pelajar ataupun orang tua pesat dengan tanpa meninggalkan nilai-nilai
merasa senang dengan kondisi ini. Didukung budaya, kepribadian bangsa Indonesia. (RedG)
dengan terlaksananya vaksin bagi semua warga

53

Teruslah Berjuang

Oleh: Kartiningsih, S.Pd (SD Muhammadiyah Bulu)

Aku Ragil dari sepuluh bersaudara, menginginkanku jadi pegawai di pemerintahan,
dilahirkan dari orang tua yang berprofesi sebagai bergaji tetap dan jaminan masa tua.
petani dan pedagang. Orang tuaku dikenal pedagang
dan petani yang ulet, tekun, rajin dan pantang Tekadku untuk membahagiakan ibu ku
menyerah dan kuat. Ibuku memberi nama tokonya wujudkan dengan berusaha melamar pekerjaan,
adalah “Toko bu Hj Fatimah”, meskipun keduanya berpuluh-puluh lamaran aku buat dan kumasukkan
hanya dapat sekolah kelas 2 SD tetapi di Desaku kesetiap sekolah dari SD, SMP hingga SMA.
termasuk pedagang dan petani yang sukses dan dapat Akhirnya aku diterima di SD Muhammadiyah
membeli sawah, tanah, rumah, dan ternak, tetapi Pajangan 1Berbah Sleman DIY. Terhitung 01 Juli
harus diakui bahwa perhatian terhadap belajar 2004 aku mulai mengabdikan diri untuk mengajar di
anak-anaknya kurang karena kesibukan beliau, bagi kelas III, Disinilah aku merasakan cinta yang luar
keduanya terpenting sudah melunasi administrasi biasa, mengajar dengan penuh rasa bangga, bahagia,
keuangan dan kebutuhan anak terpenuhi. nyaman, karena aku mencintai pekerjaan sebagai
Guru SD. Kebanggaanku, kecintaanku dan
Dari kecil aku sudah terbiasa mandiri dan kebahagiaanku aku sampaikan keibuku dan aku
membuat keputusan sendiri, saat menentukan pilihan bersyukur dapat mewujudkan keinginan ibukku,
kuliah aku memilih Jurusan Pendidikan Matematika, meskipun ibu mengetahui gaji pertamaku tidak
doa dan harapan dapat seperti kakakku yang menjadi seberapa. Ibu tetap bangga dan menghargai melihat
seorang Pegawai Negri Sipil tetapi ternyata anaknya dapat pekerjaan dengan usaha mandiri,
kemampuanku tidak seperti kakakku dan akhirnya dukungan dari ibu sangat luar biasa untuk karirku.
hanya bertahan 2 semester hingga memutuskan untuk Ditahun pertama aku masih mendapatkan jatah uang
pindah jurusan Biologi dan berbeda Universitas. bulanan dari ibu seperti saat aku masih kuliah.
Beberapa tahun kemudian Allah memanggil bapak Support dari ibu sangat besar meskipun tidak
dan menjadikan pukulan yang berat saat itu sehingga menutup mata banyak cibiran, hinaan karena gajiku
bertekad untuk bersungguh-sungguh menyelesaikan yang sangat kecil, tetapi ibuku selalu menyemangati
kuliah dan Alhamdulillah lulus aku meraih Sarjana untuk sabar dan tidak memikirkan masalah gaji, ibu
S1 dan ibuku menghadiri wisuda meskipun tanpa selalu menghargai prosesku dan mengingatkan untuk
seorang bapak. selalu meluruskan niat dalam bekerja mencari ridho
Allah dengan sungguh-sungguh insya Allah nanti
Selesai kuliah aku diminta oleh ibu untuk akan mendapat yang terbaik sesuai kebutuhan karena
mencari pengalaman kerja dulu di Jogjakarta seperti Allah Maha Tahu kebutuhan hambanya dan pastikan
salah satu kakakku yang saat ini menjadi PNS, dicukupi Allah apabila kita sungguh-sungguh. Apa
kekhawatiran ibu sangat beralasan, apabila pulang yang disampaikan ibuku memang benarAllah Maha
kampung halaman akan malas mencari pekerjaan dan Baik berjalannya tahun ke-2 aku diberikan
tidak mau berusaha untuk prihatin karena sudah kemudahan mendapatkan Tunjangan Insentif dari
berada zona nyaman hanya menjaga toko seperti Kabupaten serta menerima Tunjangan Fungsional
beberapa saudaraku yang lain. Ibuku sangat dari Provinsi.

Hari Sabtu, 26 Mei 2006 terjadi gempa besar
di Jogja dimana saat itu anak-anakku untuk pertama
kalinya mengikuti lomba drum band, bencana alam
tersebut menghancurkan sekolahku sehingga kami
harus belajar menggunakan tenda dimana saat panas
matahari sudah mulai terasa dan Kulit pun sudah
mulai gatal-gatal kurang lebih pukul 10.00 wib saat
itulah tanda sekolah untuk dipulangkan, semua itu
kita nikmati dengan bersyukur sehingga tercetus
singkatan nama MUPASA beserta dengan yel-yel
dan alhamdulillah sampai saat ini masih digunakan
sebagai penyemangat kami dalam belajar. Allah
Maha Baik di tahun 2007 sekolah kami sudah mulai

54

terbangun dan kami bersyukur karena kami akhirnya mengalir dengan sendirinya menyikuti
mendapatkan bangunan yang lebih baik dari yang seleksi. Di bulan Ramadhan ketua komite Sekolah
sebelumnya. kami bapak/ibu guru dan karyawan untuk menghadiri
buka puasa bersama di rumahnya dan ternyata
Rutinitasku di sekolah dari pukul diundang pula PCM Berbah dan PDM Sleman.
06.30-16.00 wib. Kegiataku selain Wali kelas III aku Ditengah-tengah acara aku diminta langsung untuk
juga diberikan amanah menjadi guru pendamping tandatangan penugasan sebagai Kepala Sekolah di
lomba, pelatih Hizbul wathan, TU, guru komputer SD Muhammadiyah Pajangan 1. Perasaan grogi,
sekaligus mendampingi administrasi kelas VI karena takut, tidak PD dan bingung yang saya rasakan
saat itu bapak wali kelas VI mendekati masa purna. terlebih lagi bersamaan mutasi guru yang dulunya
Aku menjalani semua itu dengan cinta yang adalah kepala sekolah senior dari SD
membuatku semangat dalam membersamai Muhammadiyah Noyokerten dimana saat itu sangat
anak-anakku mengikuti lomba dan mendapat bonus terkenal dengan kedisiplinan, ketegasanya,
meraih juara jambore, pidato, puisi, Tapak Suci, kecerdasanya, keaktifannya dan kelincahannya.
MTQ, MTTq, juara peragaan busana, Tahfidz,
Anggklung, Drum band, Lukis, Anyam, Apa yang telah disampaikan bapak
Alhamdulillah disaat itu kami sering menjadi juara dikdasmen itu benar kita berencana tapi Allah juga
umum saat kegiatan MTQ saat di Kecamatan. berencana dan sebaik-baik rencana adalah
Kebahagiaanku membersamai anak-anak niatnya rencanaNYA. Allah Maha Baik Periode pertama
bukan untuk memperoleh juaranya semata tetapi menjadi Kepala Sekolah dengan segala
yang terpenting adalah untuk memberikan kekuranganku menjalaninya dan setahun kemudian
pengalaman pada anak-anak supaya dapat mandiri, sekolah kami melakukan Akreditasi dan dalam waktu
bersungguh-sungguh, sabar dalam berproses dan tersebut fokus dalam kegiatan ku mempersiapkan
menerima dengan ikhlas apapun hasil yang akan akreditasi dengan 8 Standar Pendidikan, dalam
didapat dan itu menjadi pembelajaran hidup yang persiapan akreditasi benar-benar waktu, tenaga, dan
akan didapat sebagai bekal yang nantinya akan strategi mempersiapkan bukti fisik aku maksimalkan,
menjadi sejarah bagi anak-anakku di MUPASA kelak aku sadar bahwa banyak dari guru kami tidak lineer
dan merasakan pengalaman yang bermanfaat semasa dalam pendidikannya sehingga untuk meraih nilai A
di sekolah karena aku dulu tidak mendapatkan hal pada Standar Pendidikan Tenaga Kependidikan tidak
tersebut. memungkinkan dan Tenaga Perpustakaan kami juga
tidak memiliki sertifikat perpustakaan sehingga
Allah mempunyai rencana yang terbaik untuk untuk Standar PTK kami menyerah, untuk itu 7
setiap hambanya, meskipun terkadang sebagai Standar yang lainnya itu kami maksimalkan dan
manusia kita sering berburuk sangka terhadap Allah Alhamdulillah waktu visitasi selama 2 hari kita lalui
apabila keinginan kita belum terwujud padahal Allah dengan mempersembahkan bukti fisik sesuai dengan
Pastikan mewujudkan keinginan kita disaat yang tepat. keinginan Kedua asesor dan Alhamdulillah hasil
Memasuki usia pernikahan kami sudah berjalan 5 Akreditasi sekolah kami mendapatkan nilai A,
tahun tetapi Allah belum memberikan amanah Alhamdulillah puji dan syukur selalu aku panjatkan
keturunan dan pasti sebagai manusia yang lemah pasti kepada Allah di ditahun 2015 SD MuhPajangan 1
ada kesedihan dan ketakutan apabila belum diberikan mendapatkan Nilai A karena sebelumnya tidak
amanah buah hati. Usia pernikahan yang ke-4 kami pernah mendapatkan nilai A. (RedG).
mulai melakukan ikhtiar baik secara medis dengan
program yang dianjurkan oleh dokter kandungan 55
maupun secara alternatif. Dalam proses kami
berprogram kehamilan untuk ikhtiar mendapatkan
buah hati ternyata aku didaftarkan oleh Bendahara dan
Kepala Sekolah untuk diajukan sebagai Kepala
Sekolah dilingkungan Muhammadiyah. Pada saat itu
pastinya saya menyampaikan ketidaksiapan karena
usia yang belum matang, tidak punya kemampuan
dalam memimpin dan tidak aktif dalam organisasi serta
yang terpenting saat ini prioritas utama adalah program
kehamilan dan menurut pandangan kami nantinya
menjadikan saya stress dapat mengganggu program
kehamilan. Namun karena dukungan dan bantuan
banyak pihak saya mencoba memikirkan hal ini.

Sesampai rumah saya dan suami benar-benar
renungkan dan mohon petunjuk Allah hingga

TEMARAM
Penulis: Murni Ujiyanti,S.Pd
(Guru SD Negeri 3 Taskombang, Manisrenggo, Klaten)

Wahai sang malam! “Ada keluhan apa?” tanya seorang dokter tanpa
Aku ingin bercerita melihatku. Pandangannya tertuju pada berkas rekam
Tentang perkara”rasa” medik yang ada ditangannya.
Dengarkanlah!
Kabarkan pada dia,.. Arrrrrggghhhhh, dingin sekali cara dia
Rindu ini tak berujung, meski sang pemilik hati tak menyapaku. Terasa aliran darahku memuncak menahan
berpihak…. sakit, ditambah lagi dengan apa yang ada dihadapanku.

Maret, 2022 “Kepala saya terasa berat dok, beberapa hari ini
Langit sedang tidak peduli padaku, awan juga susah tidur” jawabku tak tertuju pada matanya, sengaja
aku menundukkan kepalaku karena sejak awal aku
enggan menyapaku… ”entahlah”. Aku seperti hidup memang tidak respect dengan sikapnya... entahlah, aku tak
dalam kesendirian. tau kenapa akhir-akhir ini hatiku begitu mudah terluka.

Namaku Wikan, aku sedang menempuh kuliah “Saya periksa tensi anda” kata dokter itu sembari
semester akhir di sebuah perguruan tinggi negeri di Jogja memasangkan seperangkat alat di lenganku.
Fakultas Ilmu Pendidikan.
Beberapa menit berjalan, tampak raut mukanya
“Wikan!”, terdengar suara ibu memanggilku. menggambarkan ketidakpercayaan ketika melihat angka
“Kamu jadi periksa ke dokter,nak?”tanya ibu yang ditunjukkan pada alat itu. Dokter itupun
dengan wajah sedikit khawatir dengan kondisi mengulanginya lagi berharap angka itu dapat berubah
kesehatanku. menuju titik yang diinginkan. Dia menggeleng-gelengkan
“Iya,Bu …aku mau periksa ke dokter sekarang, kepala sambil memandangku heran.
tapi hujan belum reda.”
“Kalau kliniknya keburu tutup gimana, nak.” “Gimana dok?” tanyaku penuh cemas
tandas ibu untuk memantapkan niat bahwa aku harus pergi “Tinggi sekali, 170/100” jawab dokter itu dengan
ke dokter. nada lemah.
Sebenarnya kepalaku terasa berat, enggan Seketika itu helaan nafasku seakan tertimbun
rasanya melangkahkan kaki keluar, tapi aku harus lumpur, inginku lantangkan suara, namun ragaku
memeriksakan kondisiku.Aku menerobos derasnya hujan memelas. Aku pasrah dengan apa yang terjadi pada
dengan rasa tak karuan. Mungkin beda cerita kala semesta tubuhku.
menyapaku dan menghempaskan bayu dengan senyuman “Saya berikan resep dan silahkan kontrol paling
lembutnya. Terkadang,apa yang kita harapkan tak sesuai lambat satu minggu.
dengan kenyataan…..itulah kehidupan. Dia menyodorkan resep itu tanpa ekspresi,...
“Selamat sore!, ada yang bisa saya datar dan jejaknya begitu menyebalkan buatku.
bantu?”sapaan dari seorang petugas bagian pendaftaran. Satu Minggu kemudian,…….
“Selamat sore, saya mau mendaftar, Mas” Hari ini jadwalku kontrol, aku berharap kondisi
jawabku sambil menunjukkan kartu identitas diri. kesehatanku lebih baik setelah rutin minum obat yang
“Sekarang yang praktik dokter siapa?” tanyaku dokter berikan. Meskipun dia seakan tak bersahabat tapi
kemudian. aku harus membuka mata bahwa aku butuh
“Dokter Alexander” jawabnya. dia….yeachhhh…dia yang begitu menyebalkan.
Untuk pertama kalinya aku periksa di klinik ini, Kulangkahkan kakiku menuju klinik, ada sedikit
karena aku type orang yang jarang dan enggan periksa ke asa yang terbawa. Berharap aku tidak bertemu dengan
dokter. Aku lebih memilih untuk beristirahat dan membeli dokter angkuh itu lagi. Aku tidak sengaja mendengar
obat sendiri untuk memulihkan kondisiku. Tapi, rasa percakapan para suster bahwa dr. Alexander tidak praktik
sakitku saat ini benar-benar tak dapat aku tahan. hari ini.
“Saudari Wikan”, terdengar suara seorang suster Aaaahhhhhhhhhh….seakan dahaga tak lagi
memanggilku. terasa…seperti penjara batin yang terlepas. Aku sudah tak
Akupun bergegas melangkahkan kakiku menuju sabar untuk masuk ruangan itu dengan sejuta harap akan
ruangan itu, tapi entah kenapa perasaanku mulai tak mencapai titik angka yang wajar.
nyaman. “Saudari Wikan!” terdengar suara suster
memanggilku.
Aku bergegas menuju ruang periksa. Kubuka

56

pintu ruangan itu perlahan dan Langit mulai menghitam,menawarkan
ternyata……huffffffttttttt!,……..dia lagi. keangkuhan kelamnya. Rintik hujan pun turun perlahan,
berkejaran dengan helaan nafasku. Aku mendesah panjang
“Silahkan duduk!” menantikan kedatanganmu.
“Gimana sekarang? sudah lebih baikkah?”
“Apa obatnya diminum rutin?” “Permisi, Bu! Saya dokter Alexander, saya ingin
Tatapan matanya, tutur katanya benar-benar beda memeriksa kondisi Wikan.”
dengan yang kudapati satu minggu yang lalu.
“Sudah dokter, kepala saya sudah tidak begitu “Silahkan, dokter!, Wikan ada di kamar, mari
berat seperti satu minggu yang lalu.” saya antar” sahut Ibu.
Dokter itu kembali mengecek tekanan darahku.
Beberapa detik berlalu, terlihat senyum merekah dari Dokter Alexander memeriksa kondisiku, dan
bibirnya. memberikan beberapa obat yang harus aku minum.
“Alhamdulillah, sudah beranjak turun meskipun
belum mencapai angka normal. Pelan-pelan nanti juga “Wikan, kamu harus minum obat sekarang!, aku
pasti lebih baik” ucap dokter menyemangatiku. gak mau kamu kenapa-kenapa.”
“Ini ada kartu nama saya, silahkan kalau
sewaktu-waktu mau konsultasi tentang kondisi anda.” “Aku akan menjagamu disini, sampai keadaanmu
Kuambil kartu nama itu, kumasukan dalam saku membaik” kata dr.Alexander
tas kecilku. Tak terbesit dalam pikiranku untuk
menghubunginya….untuk apa? Karena kurasa kondisiku “Tak usah menjagaku dokter, ada ibu yang akan
baik-baik saja. menemaniku.”ungkapku lemah.
Aku beranjak dari tempat dudukku, tapi dia “Tidak, Wikan!, ijinkan aku menjagamu dan memastikan
menahanku, “sebentar Wikan, saya mau minta maaf.” kamu baik-baik saja.”
“Maaf untuk apa dokter?”aku bertanya dengan
nada heran. Senja kala itu menjadi saksi bisu cerita kami,
“Satu minggu yang lalu sikap saya mungkin tidak perhatian yang dia berikan seakan menjeratku dalam
begitu menyenangkan, dan saya menyadari itu….maafkan sebuah perasaan…..yachhh…perasaan yang belum
saya…kala itu saya sedang ada masalah.” terdefinisikan dengan sempurna.
“Ohhh syukurlah kalo dokter menyadari”
tandasku dengan nada lega. Dia meramu balutan kasih dengan begitu pekat,
Akupun bergegas pulang dan melupakan cerita hingga tak satupun kepenatanku tersirat. Aku tersesat
singkat dengan dokter Alexander. Bagiku semua itu tidak dalam untaian kata yang tak bertepi, dalam wajah
penting untuk kufikirkan,….buang-buang energi. sendunya yang melemahkan kekuatanku.
Esok hari menyapaku dengan ramah, tapi tubuh
ini tak mampu menyambutnya. Entah apa yang terjadi Dokter Alexander, orang yang dulu sangat ku
dengan tubuhku, terasa kaku dan mati rasa. Obat sudah ku benci karena sikapnya yang dingin, angkuh, dan tidak
minum tapi tak ada perubahan. Aku hampir putus asa, bersahabat, kini berubah menjadi sosok yang sangat aku
fikiranku kacau, ragaku benar-benar tak berdaya. kagumi.
Dengan mata setengah terpejam aku mengambil
kartu nama dokter Alexander, mungkin aku bisa I Adore You, Doctor!
konsultasikan kondisiku. Aku kirimkan pesan lewat Pagi ini, jadwalku untuk kontrol ke klinik.
Whatsapp, dan berharap ada balasan secepat mungkin. Perasaan dan fikiran beradu dalam sebuah kegalauan. Hati
Aaarrghhh….lagi dimana sih itu dokter?batinku menggebu, berdebar seperti kehilangan arah. Antara
bertanya-tanya. perasaan bahagia karena ketemu dia, dan sebuah perasaan
3 jam berlalu, terdengar dering telfon di HPku. yang tak berani aku lukiskan……terlalu dini!
Seakan tak percaya dengan nama kontak yang terlihat di “Ada yang bisa saya bantu?” ucap seorang
HPku….”dokter Alexander”…. Seketika aku lupa dengan petugas di bagian pendaftaran.
sakit yang kurasakan. “Saya mau kontrol dengan dokter Alexander”
“Wikan!, apakah kau baik-baik saja?” jawabku
“Apa yang kau rasakan sekarang?” “Maaf, dokter alexander tidak praktik hari ini.
“Tolong sharelock segera!” Beliau sedang melangsungkan pertunangan dengan dokter
“Tunggu aku disana,ya!” Erika.”
Nada bicara yang seakan mengkhawatirkanku Tubuhku terpaku diam, mencoba untuk bertahan
membuat hatiku yang lama beku seketika meleleh. Pria di tengah kepungan badai perasaan yang begitu
yang berwajah dingin itu kini berubah menjadi sosok yang menyakitkan. Aku hampir tak percaya dengan apa yang
lembut dan perhatian. kudengar.Terasa batin ini terkikis oleh hantaman ombak
yang menyapu dan menggerus perasaan yang selama ini
aku genggam.
Aku masih menangisi kisah kita yang tak
rampung, tentang kebahagiaan yang entah nyata atau
semu. Aku sendirilah yang membuat patah hati, karena
meletakkan harapan pada seseorang yang tidak berpihak.
Aku mencoba ikhlas dari suatu kehilangan dan mencoba
tersenyum dari sebuah kesakitan. (RedG)

57

Ujian Bukan Hantu yang Menakutkan

Penulis : Tri Susilowati, S.Pd “Tapi sumpah aku takut banget Ved”
(SDN 1 Ngreden, Wonosari, Klaten) terutama mata pelajaran Matematika, aku sulit
untuk memahaminya.
Was - was saat ujian, tidak hanya dialami
siswa Sekolah Dasar, sampai mahasiswa pun “Kalau Matematika kita harus sering
mengalami hal yang sama. Ujian seakan menjadi berlatih mengerjakan soal agar kita menyukai
momok menakutkan. Itu sudah menjadi rahasia pelajaran ini. Tenang saja, ayo kita habiskan
umum sejak dahulu, apalagi dikaitkan dengan makanannya dulu keburu bel nanti,” JawabVedha.
kondisi saat ini yaitu adanya “Pandemi” yang
tidak terasa dua tahun sudah membuat dunia Selang tiga hari kemudian, semua murid
pendidikan menjadi berubah – ubah aturan dalam peserta ujian dikumpulkan untuk mendapatkan
pelaksanaan pembelajarannya. pengarahan dari Kepala Sekolah.

Pembelajaran daring diubah lagi luring “Anak - anakku semua, sebentar lagi
membuat murid selalu beradaptasi yang dengan kalian akan menempuh ujian akhir. Selesaikanlah
sendirinya juga mempengaruhi pola berpikirnya. soal - soal ujian dengan sungguh - sungguh. Ujian
Padahal ujian hanyalah salah satu cara untuk ini akan menentukan apakah kalian sungguh -
mengukur seberapa jauh pemahaman murid sungguh dalam menuntut ilmu atau tidak. Ujian
dalam memahami setiap pelajaran yang sudah ini bisa menjadi tolok ukur kalian dalam belajar
disampaikan. selama kurang lebih 6 tahun ini.”

“Kita pun tidak boleh salah mengartikan “Selamat menempuh ujian dan jangan
jika ujian itu seperti hantu yang menakutkan.” sampai terlambat pada saat pelaksanaan ujian.
ujar Vedha kepada Marinka disela - sela makan Kerjakan soal - soal dengan yakin dan sungguh -
siang mereka di kantin sekolah. sungguh agar tiada penyesalan di kemudian hari,”
Lanjut Kepala Sekolah.
“Kamu sih enak, sudah pintar dan selalu
paham apa yang dijelaskan guru. Sementara aku, Dan pengarahan pun diakhiri dengan doa
kamu tahu sendirikan bagaimana?” sergah bersama untuk kelancaran ujian murid - murid.
Marinka. Hari yang ditunggu dan ditentukan telah tiba.
Semua murid mengerjakan soal ujian dengan
“Kamu juga pintar kok, sudahlah santai serius, begitu juga halnya dengan Vedha dan
saja. Percaya deh sama kemampuanmu” Jawab Marinka. Pengawas ujian pun sibuk mengawasi
Vedha. murid-murid yang mengerjakan soal ujian.

“Yakin saja dengan ketentuan Alloh dan Aku mengerjakan semua soal dengan
yang pasti jangan lupa rajin belajar dan berdoa sungguh - sungguh. Tidak lupa kupasrahkan
ya”Imbuh Vedha. apapun yang terjadi akhirnya nanti dan Aku
berharap akan memperoleh nilai yang
memuaskan.

Aku pun ingat pesan kedua orang tuaku. “
Nak, yakinlah usaha dan juga doa - doamu
sepanjang hari tidak akan menghianati hasil.
Sungguh - sungguhlah dalam mengerjakan lalu
pasrahkan semua hasilnya kepada Alloh SWT.”
Akhirnya hari pengumuman telah tiba. Aku dan
Marinka lulus dengan hasil yang memuaskan.
Dan Kami akan melanjutkan ke jenjang sekolah
yang kami idamkan. (RedG)

58

Merindu IBU

Oleh : Yuliana Darmawati, S.Pd
(Guru SDN 2 Krikilan, Bayat, Klaten )

Ibu, Ibu,
Meskipun tanpa mahkota, Kau adalah Meskipun aku menyakitimu, selalu ada
ratuku ruang maaf di hatimu
Meskipun tak bersayap, kau adalah Di ujung lidahmu, selalu teruntai
bidadari surgaku do’a-do’a untukku
Engkaulah matahariku Di pelukanmu, selalu kudapatkan
yang selalu bersinar di setiap waktu kehangatan dan kenyamananku
yang selalu menghangatkanku Di telapak kakimu, terletak syurgaku

Ibu, Ibu,
Tak kau peduli beban berat di pundakmu Dalam setiap waktuku
Tak kau peduli penuh peluh di wajahmu Kau selalu kurindu
Tak kau peduli hujan badai, panas terik Rindu yang menggebu
menghadangmu Rindu yang tak berbalas
Semua kau lakukan demi kebahagiaan Rindu yang tak berujung waktu
anak-anakmu

59


Click to View FlipBook Version