The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Peran Indonesia Dalam Kerjasama Luar Negri dan Bentuk kerjasama Indonesia Dengan Negara Lain

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by aylakhusna 2711, 2023-11-25 23:17:31

EBOOK KONSEP IPS SD

Peran Indonesia Dalam Kerjasama Luar Negri dan Bentuk kerjasama Indonesia Dengan Negara Lain

E BOOK KONSEP IPS SD Peran Indonesia Dalam Kerjasama Luar Negri dan Bentuk kerjasama Indonesia Dengan Negara Lain Dosen Pengampu : Wendri Wiratsiwi, M.Pd KELOMPOK 11 PENYUSUN 1. AYLA KHUSNA HIKMA FITRIA (1119230193) 2. KHANSA ASMA AINUN TAZKIA (1119230181) 3. DEVIAN REGITA INDAHSARI (1119230195) PRODI PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE 2023


1 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada tuhan yang Maha Esa karena berkat kebaikan-nya kami mampu menyelesaikan tugas Ebook ini dengan baik dan tepat waktu. Tidak lupa, tim penyusun dari kelompok sembilan ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Wendri Wiratsiwi, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Ebook ini berjudul " Peran Indonesia Dalam Kerjasama Luar Negri dan Bentuk kerjasama Indonesia Dengan Negara Lain”. Selain itu, makalah ini kami garap masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dari kami. Kiranya, kami berharap adanya saran dan kritik untuk Ebook yang kami buat ini. Terakhir, kami berharap semoga makalah ini memberi manfaat yang banyak bagi pembaca. Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh Tuban, 20 Nopember 2023 Tim Penyusun


2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR......................................................................................................... 1 DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 2 BAB I................................................................................................................................... 3 PENDAHULUAN................................................................................................................ 3 II.1 Latar Belakang...................................................................................................... 3 BAB II.................................................................................................................................. 5 PEMBAHASAN.................................................................................................................. 5 II.1 SEJARAH KERJA SAMA LUAR NEGERI INDONESIA ................................ 5 II.2 Prinsip-Prinsip Kerjasama Luar Negeri.............................................................. 7 II.3 Hubungan Bilateral Indonesia dengan Negara-Negara Tertentu....................... 8 II.4 Partisipasi Indonesia dalam Organisasi Internasional ...................................... 11 II.5 Peran Ekonomi Indonesia dalam Kerjasama Luar Negeri ............................... 12 II.6 Kerjasama dalam bidang keamanan dan lingkungan. ..................................... 12 II.7 Tantangan dan upaya dalam menjalankan kerjasama luar negri .................... 13 II.8 Kontribusi Indonesia dalam Perdamaian dan Keamanan Internasional ........ 13 II.9 Isu Global dan Peran Diplomasi Indonesia........................................................ 14 BAB III.............................................................................................................................. 15 PENUTUP ......................................................................................................................... 15 III.3 KESIMPULAN .................................................................................................. 15 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 16


3 BAB I PENDAHULUAN II.1 Latar Belakang Negara dibentuk oleh institusi yang terdiri dari beberapa kumpulan orang-orang atau orang-orang yang masih hidup dalam wilayah memiliki tujuan yang sama yaitu taat terhadap undang-undang dan mempunyai pemerintahan sendiri “Negara dibentuk atas dasar kesepakatan bersama yang bertujuan untuk mengatur kehidupan anggotanya dalam memperoleh hidup dan memenuhi kebutuhan mereka. Untuk mengatur bagaimana anggota masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya sebagai warga negara, negara memberikan batasan-batasan dalam wujud aturan dan hukum. Dan setiap negara memiliki bentuk-bentuk tersendiri”. Keterbatasan sumber daya Indonesia masih berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar warganya, sehingga seringkali keterlibatan Indonesia dalam organisasi internasional untuk perdamaian dunia dapat menjadi prioritas kedua. Terkadang dibutuhkan banyak sumber daya untuk memenuhi tuntutan organisasi internasional, seperti biaya pengiriman perwakilan ke forum internasional di luar negeri (Gunawan & Nur, et al., 2023). Sejak dibentuknya ASEAN tahun 1967, eksistensi ASEAN telah dihadapkan kepada suatu perubahan besar pada tatanan geopolitik di Kawasan Asia Tenggara, yang tidak hanya dapat mengancam negara-negara baru anggota ASEAN tetapi juga prospek bagi ketertiban kawasan secara keseluruhan. Permasalahan politik dan keamanan yang terjadi seperti terorisme, insurgensi dan kejahatan lintas batas yang terkadang membuat hubungan antara negara anggota menjadi suram, konflik-konflik berkaitan dengan klaim perbatasan serta intervensi kekuatan eksternal merupakan gambaran dari tatanan geopolitik Asia Tenggara saat ini. Indonesia berperan penting dalam stabilitas bidang ekonomi dan militer, namun ada beberapa kendala bagi Indonesia maupun negara-negara di berbagai kawasan untuk memanfaatkan lalu lintas perdagangan melalui laut. Selain sebagai jalur laut strategis, potensi sumber daya kelautan Indonesia sangat melimpah, sehingga bila tidak terkontrol akan memunculkan aktivitas eksploitasi dan terjadi ketidakseimbangan


4 lingkungan kelautan bahkan negara akan mengalami kerugian. Hal ini akan mengganggu stabilitas keamanan laut Indonesia, tetapi juga bisa terjadinya konflikdengan negara lain. Dengan semakin meningkatnya ancaman di kawasan perairan Indonesia, Indonesia harus lebih berperan aktif dalam patroli pengawasan, pencegahan dan pengamanan dari berbagai bentuk potensi konflik seperti pelanggaran wilayah(illegal entry), IUU Fishing (Illegal Unregulated Unreported Fishing), kejahatan lintas Negara, dan sengketa wilayah yang berpotensi pada ancaman terhadap keamanan negara yang berimplikasi pada tatanan regional maupun internasional. (UU RI No.6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia, 1996) Masalah tersebut dapat menciptakan ancaman serius yang tidak bisa diabaikan terhadap keamanan ekonomi, keamanan pangan, keamanan manusia secara luas, keamanan nasional, dan bahkan keamanan internasional(Cindy & Ester, 2017).


5 BAB II PEMBAHASAN II.1 SEJARAH KERJA SAMA LUAR NEGERI INDONESIA Pada suatu negara mempunyai tujuan untuk mencapai suatu kepentinmgan yang dimana kepentingan tersebut melakukan kerjasama internasional untuk mecapai tujuan tertentu. Sejarah Kerjasama Luar Negeri Indonesia melibatkan perkembangan hubungan diplomatik dan kolaborasi dengan negara-negara lain. Pada masa awal kemerdekaan, Indonesia fokus pada diplomasi untuk mendapatkan pengakuan internasional terhadap kedaulatan nasionalnya. Pada Konferensi Asia-Afrika di Bandung tahun 1955, Indonesia bersama negara-negara Asia dan Afrika lainnya menggalang solidaritas untuk memperkuat posisi dalam kancah internasional. Selanjutnya, Indonesia aktif dalam organisasi-organisasi internasional seperti PBB dan Gerakan Non-Blok. Selama Perang Dingin, Indonesia menjaga keseimbangan dalam hubungan dengan Blok Barat dan Blok Timur. Proklamasi politik luar negeri Bebas Aktif memandu negara ini untuk aktif dalam upaya perdamaian, kemanusiaan, dan pembangunan. Dalam beberapa dekade terakhir, Indonesia semakin terlibat dalam kerjasama ekonomi dan perdagangan internasional. Penandatanganan berbagai perjanjian bilateral dan regional mencerminkan peran aktif Indonesia dalam kerjasama luar negeri, sambil tetap mempertahankan kebijakan luar negeri yang independen. Secara keseluruhan, sejarah kerjasama luar negeri Indonesia mencerminkan evolusi peran negara ini dalam kancah internasional, mulai dari upaya pengakuan kedaulatan hingga partisipasi aktif dalam isu-isu global. Sejak mendapatkan kemerdekaannya pada tahun 1945, Indonesia telah mengembangkan peran yang signifikan dalam kerjasama luar negeri. Berikut adalah sejarah panjang peran Indonesia dalam kerjasama internasional dan berbagai bentuk kerjasama dengan negara-negara lain: 1. Awal Kemerdekaan (1945-1965): Setelah Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Indonesia berusaha mendapatkan pengakuan internasional.


6 Perjuangan diplomasi untuk mengatasi konflik dengan Belanda dan mencapai pengakuan kedaulatan. 2. Konferensi Asia-Afrika (1955): Konferensi di Bandung memainkan peran kunci dalam membangun solidaritas antara negara-negara Asia dan Afrika. Mendorong terbentuknya Gerakan Non-Blok yang menekankan kemandirian dan ketidakpilihan blok dalam politik internasional. 3. Peran di PBB (1950-an - Sekarang): Indonesia menjadi anggota PBB pada 1950 dan aktif berpartisipasi dalam forum internasional untuk mempromosikan perdamaian dan keadilan global. 4. Krisis Konfrontasi dengan Malaysia (1963-1966): Meskipun ada ketegangan regional, setelah konfrontasi, Indonesia membangun hubungan yang lebih baik dengan Malaysia dan tetangga lainnya. 5. Integrasi ASEAN (1967): Indonesia menjadi salah satu pendiri ASEAN, berupaya membangun kerjasama regional untuk perdamaian, stabilitas, dan kemajuan ekonomi. 6. Reformasi dan Kepemimpinan Global (1998-Sekarang): Era reformasi membawa perubahan dalam kebijakan luar negeri, lebih terbuka, dan fokus pada perdamaian, keamanan, dan pembangunan. Keterlibatan aktif dalam misi perdamaian PBB dan organisasi internasional lainnya. 7. Ekonomi dan Perdagangan (1990-an - Sekarang): Meningkatnya fokus pada kerjasama ekonomi dan perdagangan internasional. Penandatanganan berbagai perjanjian perdagangan dan investasi dengan negara-negara mitra. 8. Kerjasama Regional dan Global (Sekarang):


7 Terus memainkan peran aktif dalam ASEAN, memperkuat integrasi regional dan kesejahteraan bersama. Ikut serta dalam dialog regional dan global, termasuk dalam isu-isu seperti perubahan iklim dan keberlanjutan. Seiring berjalannya waktu, Indonesia terus mengembangkan peran proaktifnya dalam kerjasama internasional, mencakup berbagai bidang untuk meningkatkan kesejahteraan dan kedamaian baik di tingkat regional maupun global. II.2 Prinsip-Prinsip Kerjasama Luar Negeri Pada prinsip kerjasama luar negeri ada beberapa kerjasama yang dilakuakn antara lain: 1. Kedaulatan dan Non-Interference:Negara-negara berkomitmen untuk menghormati kedaulatan masing-masing, serta tidak campur tangan dalam urusan internal negara lain. 2. Kesejahteraan Bersama: Kerjasama bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bersama, memperhatikan kepentingan dan kebutuhan semua pihak yang terlibat. 3. Dialog dan Diplomasi: Penyelesaian konflik dan mencapai kesepakatan dilakukan melalui dialog dan diplomasi, bukan dengan kekuatan militer atau tindakan yang merugikan. 4. Keadilan dan Kesetaraan: Prinsip ini menekankan pentingnya keseimbangan dan kesetaraan dalam hubungan antarnegara, baik dalam kebijakan ekonomi maupun politik. 5. Hak Asasi Manusia: Kerjasama luar negeri harus memperhatikan hak asasi manusia, dan negara-negara bekerja sama untuk mendorong perlindungan hak-hak tersebut. 6. Konservasi Lingkungan: Negara-negara bekerja sama untuk menjaga lingkungan hidup dan berkomitmen pada upaya bersama dalam mengatasi masalah lingkungan global. 7. Keamanan dan Ketertiban Internasional: Negara-negara berupaya menjaga keamanan dan ketertiban internasional melalui kerjasama, termasuk penanggulangan terorisme dan penyebaran senjata nuklir.


8 8. Pemberdayaan Ekonomi dan Pembangunan: Kerjasama bertujuan untuk meningkatkan pembangunan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat, dengan memperhatikan keadilan sosial dan ekonomi. 9. Komitmen terhadap Perjanjian Internasional: Negara-negara mematuhi dan memegang komitmen terhadap perjanjian internasional yang telah disepakati bersama. 10. Pencegahan Konflik dan Penyelesaian Damai: Fokus pada pencegahan konflik dan penyelesaian damai melalui negosiasi, mediasi, atau mekanisme diplomatik lainnya. Prinsip-prinsip ini membentuk dasar untuk membangun hubungan yang harmonis antarnegara dalam konteks kerjasama luar negeri. II.3 Hubungan Bilateral Indonesia dengan Negara-Negara Tertentu Hubungan bilateral Indonesia dengan negara-negara megara tertentu mencakup berbagai aspek, seperti diplomasi, perdagangan, dan kerjasama lintas sektor. Sebagai contoh, dengan Amerika Serikat, hubungan diplomatik melibatkan pertemuan tingkat tinggi, sementara kerjasama ekonomi mencakup perdagangan dan investasi. Selain itu, pertukaran budaya dan pendidikan dapat memperkuat ikatan antara kedua negara. Aspek keamanan juga menjadi penting, diwujudkan melalui dialog dan kerjasama dalam isu-isu regional dan global. Perkembangan hubungan ini dipengaruhi oleh dinamika politik dan ekonomi internasional serta kebijakan luar negeri masing-masing negara. Hubungan bilateral Indonesia dengan negara-negara megara tertentu dapat dibagi menjadi beberapa jenis, termasuk: 1. Ekonomi dan Perdagangan: Melibatkan kerjasama dalam perdagangan, investasi, dan proyek-proyek ekonomi bersama untuk meningkatkan kesejahteraan kedua negara. 2. Diplomatik dan Politik: Terkait dengan hubungan pemerintahan dan dialog tingkat tinggi untuk membahas isu-isu politik, keamanan, dan kebijakan luar negeri. 3. Kerjasama Keamanan: Fokus pada keamanan bersama, termasuk kerjasama dalam pertahanan, kontraterorisme, dan penanganan konflik. 4. Budaya dan Pendidikan: Melibatkan pertukaran budaya, seni, pendidikan, serta promosi bahasa dan pemahaman antarbudaya. 5. Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan: Kerjasama dalam isu-isu lingkungan, keberlanjutan, dan penanganan dampak perubahan iklim.


9 6. Kesehatan dan Ilmu Pengetahuan: Terkait dengan kerjasama dalam bidang kesehatan, penelitian ilmiah, dan pengembangan teknologi. 7. Kerjasama Regional dan Multilateral: Indonesia dan negara mitra dapat bekerja sama dalam forum-forum regional dan internasional untuk mengatasi isu-isu Bersama. 8. Hukum dan Keamanan Maritim: Melibatkan kerjasama dalam hukum laut, penegakan hukum maritim, dan keamanan di perairan bersama. Penting untuk dicatat bahwa jenis-jenis hubungan ini bersifat saling terkait, dan kerap kali negara menjalin kerjasama lintas sektor untuk mencapai hasil yang komprehensif. Dinamika hubungan ini juga dipengaruhi oleh perubahan kondisi global dan kebijakan luar negeri kedua negara. Dalam hubungan antara Indonesia dengan negara lain pastinya ada beberapa aspek tentang Keuntungan Hubungan Bilateral Indonesia dengan Negara lain dan juga ada aspek kerugian Hubungan Bilateral Indonesia ini. Berikut adalah Keuntungan Hubungan Bilateral Indonesia dengan negara-negara lain: 1. Ekonomi: Kerjasama perdagangan dan investasi dapat membuka peluang ekspansi pasar dan pertumbuhan ekonomi bagi kedua negara. 2. Teknologi dan Inovasi: Kerjasama ilmiah dan teknologi dengan negara maju dapat meningkatkan kapasitas inovasi dan pengembangan di Indonesia. 3. Kerjasama Keamanan: Hubungan keamanan yang baik dapat memperkuat pertahanan negara dan memfasilitasi pertukaran informasi untuk penanganan potensi ancaman. 4. Budaya dan Pendidikan: Pertukaran budaya dan pendidikan dapat meningkatkan pemahaman lintas-budaya serta memperkaya kehidupan sosial dan akademis. 5. Kesehatan dan Lingkungan: Kerjasama dalam bidang kesehatan dan lingkungan dapat membantu penanganan masalah global seperti pandemi dan perubahan iklim. Berikut adalah Kerugian Hubungan Bilateral Indonesia dengan Negara-Negara lain: 1. Ketergantungan Ekonomi:Terlalu bergantung pada satu negara tertentu dapat membuat Indonesia rentan terhadap fluktuasi ekonomi global atau kebijakan negara mitra.


10 2. Pertentangan Kepentingan: Perbedaan kebijakan atau kepentingan nasional dapat menyebabkan ketegangan atau konflik yang dapat merugikan kedua belah pihak. 3. Masalah Kedaulatan: Kerjasama keamanan yang terlalu erat dapat menimbulkan kekhawatiran terkait kedaulatan nasional. 4. Pembauran Budaya: Terlalu banyak pengaruh budaya dari negara mitra dapat mengancam keberagaman budaya lokal. 5. Isu Lingkungan: Kerjasama lingkungan yang tidak tepat dapat menyebabkan eksploitasi sumber daya alam dan dampak lingkungan yang merugikan. Pentingnya manajemen yang baik dalam hubungan bilateral adalah kunci untuk memaksimalkan keuntungan dan mengatasi potensi kerugian. Berikut adalah beberapa contoh kerjasama bilateral antara Indonesia dengan negara-negara tertentu: 1. Kerjasama Ekonomi dengan Australia: Penandatanganan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) untuk meningkatkan kerjasama ekonomi dan perdagangan antara kedua negara. 2. Kerjasama Keamanan dengan Malaysia: Pertukaran informasi intelijen untuk meningkatkan keamanan regional dan Latihan militer bersama dan kerjasama dalam penanggulangan ancaman keamanan transnasional. 3. Kerjasama Budaya dan Pendidikan dengan Jepang: Program pertukaran pelajar dan pengajar untuk memperkuat pemahaman budaya dan pendidikan antara kedua negara. Kerjasama dalam pelestarian warisan budaya dan promosi seni dan budaya. 4. Kerjasama Lingkungan dengan Norwegia: Kemitraan dalam proyek-proyek lingkungan dan pelestarian alam. Pertukaran teknologi dan pengetahuan untuk mendukung upaya mitigasi perubahan iklim. 5. Kerjasama Kesehatan dengan Singapura: Pertukaran pengalaman dan pengetahuan dalam penanganan kesehatan masyarakat. Kolaborasi dalam riset medis dan penanggulangan penyakit bersama. 6. Kerjasama Infrastruktur dengan Tiongkok: Proyek-proyek infrastruktur bersama, seperti pembangunan jalan, pelabuhan, dan proyek kereta api. Investasi dan pembiayaan untuk proyek infrastruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi kedua negara. 7. Kerjasama Pertanian dengan Belanda: Transfer teknologi pertanian dan pengembangan metode pertanian yang berkelanjutan. Pertukaran pengetahuan dalam pengelolaan sumber daya alam dan keberlanjutan pertanian.


11 8. Kerjasama Teknologi dengan Korea Selatan: Kolaborasi dalam penelitian dan pengembangan teknologi informasi. Pertukaran tenaga kerja terampil dalam industri teknologi. Kerjasama bilateral seperti ini mencakup berbagai sektor dan membantu memperkuat hubungan antarnegara, mendukung pembangunan bersama, dan meningkatkan saling menguntungkan. II.4 Partisipasi Indonesia dalam Organisasi Internasional Partisipasi Indonesia dalam organisasi internasional mencakup berbagai bidang dan mencerminkan komitmen negara ini terhadap kerjasama global. Beberapa organisasi internasional yang melibatkan Indonesia meliputi: 1. PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa): Sebagai anggota PBB, Indonesia aktif dalam berbagai forum dan komite untuk membahas isu-isu global, termasuk perdamaian dan keamanan, pembangunan berkelanjutan, dan hak asasi manusia. 2. ASEAN (Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara): Sebagai salah satu pendiri ASEAN, Indonesia memainkan peran penting dalam mempromosikan kerjasama regional, stabilitas, dan integrasi ekonomi di Asia Tenggara. 3. G20 (Kelompok 20 Negara Perekonomian Terbesar di Dunia): Sebagai anggota G20, Indonesia terlibat dalam diskusi dan kebijakan global terkait dengan ekonomi dunia. 4. WTO (Organisasi Perdagangan Dunia): Indonesia berpartisipasi dalam WTO untuk berkontribusi dalam perundingan perdagangan internasional dan memastikan kepentingan ekonomi nasionalnya terwakili. 5. ITU (Uni Telekomunikasi Internasional): Melalui ITU, Indonesia berkolaborasi dalam standarisasi dan regulasi telekomunikasi internasional. 6. IMO (Organisasi Maritim Internasional): Indonesia terlibat dalam IMO untuk memperkuat regulasi dan keselamatan pelayaran internasional. 7. FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian): Indonesia berpartisipasi dalam FAO untuk mendukung keberlanjutan pertanian dan keamanan pangan global. 8. UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB): Melalui UNESCO, Indonesia terlibat dalam pelestarian warisan budaya dan pengembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan. 9. ICAO (Organisasi Penerbangan Sipil Internasional): Indonesia bekerja sama dalam ICAO untuk memajukan keselamatan penerbangan internasional.


12 10. ICJ (Mahkamah Internasional): Sebagai anggota ICJ, Indonesia dapat mengambil bagian dalam penyelesaian sengketa internasional melalui mekanisme hukum. Partisipasi Indonesia dalam organisasi-organisasi ini mencerminkan peran aktifnya dalam mempromosikan perdamaian, keamanan, pembangunan, dan kerjasama internasional II.5 Peran Ekonomi Indonesia dalam Kerjasama Luar Negeri A. Promosi perdangangan internasional dan pembukaan pasar Seperti diketahui, Indonesia dikenal berada pada posisi silang dunia atau poros maritim dunia, karena berada di 2 benua (Asia dan Australia), serta berada di antara Samudera Indonesia dan Samudera Pasifik.Letak tersebutlah yang membuat Indonesia berada pada jalur perdagangan, yang memungkinkan banyaknya aktivitas ekonomi bisa dilakukan. Terutama dalam bidang jasa dan industri untuk di ekspor. B. Pelopor dan pendiri organisasi kerjasama antar negara Indonesia menjadi pelopor dan pendiri organisasi kerjasama antar beberapa negara atau yang dikenal dengan sebutan AFTA (Asean Free Trade Area). Tujuan didirikannya AFTA sendiri adalah untuk menjadikan kawasan ASEAN sebagai suatu tempat atau wadah sebagai sumber produksi yang produktif. Negara-negara yang menjadi anggota AFTA antara lain yaitu Indonesia, Malaysia, Brunei Darusalam, Singapura, Thailand, dan Filipina. II.6 Kerjasama dalam bidang keamanan dan lingkungan. A. Keterlibatan Indonesia dalam menjaga keamanan regional: Indonesia dapat memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan ASEAN. Indonesia dapat bekerja sama dengan negara-negara ASEAN lainnya untuk mengatasi ancaman keamanan regional, seperti terorisme, narkoba, dan kejahatan lintas batas. B. Upaya perlindungan lingkungan dan kerja sama dalam mitigasi perubahan iklim Mitigasi bisa dilakukan dengan pengelolaan sampah dan limbah, khususnya menurunkan emisi gas metana. Serta pengelolaan bangunan dan lingkungan hemat energi. Sedangkan adaptasi dengan mengaktifkan gerakan hemat air dan penanganan sistem drainase yang mempu mengantisipasi dampak perubahan iklim. Untuk mengantisipasi perubahan iklim, melaksanakan program pembangunan


13 infrastruktur lain. Misalnya, pengembangan air minum berbasis masyarakat (Pamsimas) dan Sanitasi berbasis Masyarakat (Sanimas). Program lain yang dikerjakan hingga 2014 adalah pemabngunan 250 twin block rusunawa, penanganan kawasan kumuh, penanganan air limbah, drainase dan penanganan pelayanan persampahan. II.7 Tantangan dan upaya dalam menjalankan kerjasama luar negri Tantangan: Membutuhkan waktu lama dari negara lain untuk memberikan bantuan terutama juga karena perbedaan sistem hukum. Upaya : Salah satu upaya untuk mengatasi rintangan tersebut dan pasti nya tetap mengedepankan kedamaian adalah dengan negosiasi. II.8 Kontribusi Indonesia dalam Perdamaian dan Keamanan Internasional Indonesia telah aktif berkontribusi dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional melalui berbagai upaya diplomasi dan partisipasi dalam misi perdamaian PBB. Berikut adalah beberapa contoh kontribusi Indonesia: A. Misi Perdamaian PBB: Indonesia telah mengirimkan personel militer dan polisi dalam misi perdamaian PBB di berbagai negara, seperti Lebanon, Sudan, Kongo, dan Timor Leste. Partisipasi ini bertujuan untuk membantu memulihkan stabilitas dan membangun perdamaian di negara-negara yang terkena konflk B. Mediasi Konflik: Indonesia juga telah terlibat dalam upaya mediasi konflik di tingkat regional dan internasional. Contohnya, Indonesia telah berperan dalam mediasi konflik di Aceh, Myanmar, dan Palestina-Israel. Melalui diplomasi aktif, Indonesia berusaha untuk mencapai solusi damai dan mempromosikan dialog antara pihak-pihak yang terlibat. C. Kerjasama Regional: Indonesia juga berperan dalam membangun kerjasama regional untuk menjaga perdamaian dan keamanan. Sebagai anggota aktif ASEAN, Indonesia berkontribusi dalam mempromosikan dialog, kerjasama, dan penyelesaian damai dalam berbagai isu regional, termasuk isu Laut China Selatan. D. Anti-Terorisme: Indonesia telah bekerja sama dengan negara-negara lain dalam upaya melawan terorisme. Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah dan menanggulangi ancaman terorisme, termasuk melalui kerjasama intelijen, penegakan hukum, dan pemberdayaan masyarakat.


14 II.9 Isu Global dan Peran Diplomasi Indonesia Dalam menghadapi isu-isu global, diplomasi memainkan peran penting dalam mempromosikan kepentingan nasional dan membangun kerjasama internasional. Berikut adalah beberapa isu global dan peran diplomasi Indonesia: A. Perubahan Iklim: Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena dampak perubahan iklim yang signifikan. Diplomasi Indonesia berperan dalam mempromosikan kesepakatan internasional untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan memperkuat adaptasi terhadap perubahan iklim. B. Keamanan Maritim: Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga keamanan 14ersama14 di 14ersama Asia Tenggara. Diplomasi Indonesia berfokus pada membangun kerjasama regional untuk mengatasi isu-isu seperti perompakan, perdagangan 14ersama, dan penangkapan ikan yang tidak sah. C. Pengungsi dan Migrasi: Diplomasi Indonesia berperan dalam mengatasi isu pengungsi dan migrasi. Indonesia bekerja sama dengan negara-negara lain untuk mencari solusi yang berkelanjutan dan manusiawi bagi pengungsi dan migran yang melintasi perbatasan. D. Ekonomi Global: Diplomasi ekonomi Indonesia berperan dalam mempromosikan investasi, perdagangan, dan kerjasama ekonomi dengan negara-negara lain. Indonesia berpartisipasi dalam forum-forum internasional seperti G20 dan ASEAN untuk memperjuangkan kepentingan ekonomi nasional dan membangun kerjasama ekonomi yang saling menguntungkan. Dalam semua isu global ini, diplomasi Indonesia berperan dalam membangun hubungan bilateral dan multilateral, mempromosikan dialog, dan mencari solusi 14ersama untuk tantangan global yang dihadapi oleh dunia saat ini.


15 BAB III PENUTUP III.3 KESIMPULAN Indonesia memegang peran sentral dalam kerjasama luar negeri, mencakup diplomasi, perdagangan, dan kerja sama regional. Sebagai negara berpenduduk besar dan ekonomi berkembang, Indonesia berkontribusi pada perdamaian dan pembangunan global melalui partisipasi aktif dalam forum internasional. Pemeliharaan hubungan positif dengan negara lain menjadi krusial untuk memastikan keberlanjutan kerjasama ini. Diplomasi yang proaktif membantu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perdagangan dan investasi, sementara kerja sama regional memperkuat stabilitas di Asia Tenggara. Dalam konteks ini, Indonesia berfungsi sebagai jembatan antara negara-negara maju dan berkembang, memfasilitasi dialog dan solusi bersama terhadap tantangan global. Pentingnya mempertahankan hubungan positif ini bukan hanya untuk keuntungan nasional, tetapi juga untuk mencapai tujuan bersama dalam menciptakan dunia yang aman, adil, dan berkelanjutan.


16 DAFTAR PUSTAKA Cindy,L & Ester,D,N. Peran Indonesia di G-20: Peluang dan Tantangan.2017. Jurnal Hubungan Internasional. 2(1). 147-159. Santoso, G., Karim, A. A., & Maftuh, B. (2023). Kajian keikutsertaan Indonesia dalam Organisasi Internasional untuk Perdamaian Dunia di Abad 21. Jurnal Pendidikan Transformatif, 2(1), 157-170.


Click to View FlipBook Version