The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by astianadwidamayanti05, 2022-05-23 22:14:15

7 sistem-reproduksi

7 sistem-reproduksi

PADA
MANUSIA

REPRODUKSI PADA MANUSIA :

1. Tujuan reproduksi adalah untuk menghasilkan
keturunan.

2. Reproduksi pada manusia hanya terjadi secara seksual.
3. Reproduksi pada manusia diawali dengan perkawinan

(kopulasi).
4. Umumnya kopulasi diikuti dengan pembuahan

(fertilisasi) internal.
5. Fertilisasi merupakan penyatuan sperma dengan ovum.
6. Sperma dibentuk dalam proses spermatogenesis.
7. Ovum dibentuk dalam proses oogenesis.
8. Spermatogenesis dan oogenesis merupakan proses

pembentukan sel kelamin (gamet) yang disebut dengan
Gametogenesis.

ORGAN DALAM ORGAN LUAR

•TESTIS •PENIS
•SALURAN PENGELUARAN •SCROTUM (KANTUNG PELIR)
•KELENJAR PELENGKAP

TESTIS

 Berbentuk oval, terletak di dalam skrotum atau kantung
pelir.

 Testis sepasang kiri dan kanan, dibatasi oleh sekat yang
terbentuk dari jaringan ikat dan otot polos.

 Testis berfungsi sebagai alat untuk memproduksi
sperma dan hormon kelamin jantan (Testosteron).

 Testis terdiri dari lk 250 lobulus testis yang didalamnya
terdapat pintalan tubulus seminiferus (tempat proses
pembentukan sperma)

SALURAN PENGELUARAN

 Epididimis :saluran berkelok-kelok didalam skrotum berasal
dari testis. Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan
sperma sementara menunggu sampai masak.

 Vas Deferens : saluran lurus yang mengarah ke kelenjar
prostat. Berfungsi sebagai tempat jalannya sperma dari
epididimis menuju ke kantung semen (vesikula seminalis).

 Saluran Ejakulasi : saluran pendek yang menghubungkan
kantung semen dengan uretra.

 Uretra : saluran akhir yang terdapat dalam penis, berfungsi
sebagai saluran kelamin juga sebagai saluran urine.





KELENJAR PELENGKAP:

 Vesikula Seminalis (Kantung Semen) : Dindingnya
menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber
makanan bagi sperma.

 Kelenjar Prostat : Menghasilkan getah yang mengandung
kolesterol, garam dan fosfolipid yang berguna bagi
kelangsungan hidup sperma.

 Kelenjar Cowper : menghasilkan getah yang bersifat
alkali (basa).

PENIS

PENIS : Terdiri dari tiga rongga yang
berisi jaringan spons. 2 rongga sebelah
dalam berisi jaringan spons korpus
spongiosum yang membungkus uretra. 1
rongga sebelah luar berisi jaringan spons
korpus karvenosa. Uretra pada penis
dikelilingi oleh jaringan erektil yang
penuh dengan pembuluh darah dan
ujung saraf perasa.

SKROTUM (KANTUNG PELIR)

 SKROTUM (Kantung Pelir) : Adalah kantung yang berisi
testis. Skrotum ada sepasang diantara keduanya terdapat
sekat yang disebut otot Dartos yang berfungsi untuk
menggerakkan skrotum, mengerut dan mengendur. Di
dalam skrotum terdapat otot Kremaster berfungsi sebagai
pengatur suhu lingkungan. Pembentukan sperma
membutuhkan suhu yang stabil yaitu beberapa derajat
lebih rendah dari suhu tubuh



SPERMATOGENESIS :

 Terjadi pada di dalam testis tepatnya di tubulus
seminiferus.

 Pada tubulus seminiferus terdapat sel epitel benih
(spermatogonia). Spermatogonia membelah terus,
memperbanyak diri, lalu masing-masing
berdiferensiasi sesuai dengan tahap pembentukan
sperma.



Akrosom : mengandung enzym
yang berfungsi menembus
lapisan pelindung ovum.

Badan sperma banyak
mengandung mitokondria
sebagai penghasil energi untuk
pergerakan sperma.

HORMON PADA PRIA

 TESTOSTERON : disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat
diantara tubulus seminiferus. Hormon ini penting dalam
pembelahan meiosis I

 LH (Luteinizing Hormon): disekresi oleh hipofisis anterior.
Hormon ini menstimulasi sel-sel leydig untuk
memproduksi testosteron.

 Follicle Stimulating Hormon : disekresi oleh hipofisis
anterior. Hormon ini mennstimulasi sel-sel sertoli untuk
mengubah spermatid menjadi sperma (spermiasi)

SISTEM REPRODUKSI
WANITA

ORGAN DALAM ORGAN LUAR

•OVIDUK (Tuba •VULVA
Fallopii) •KLITORIS

•OVARIUM

•UTERUS

•VAGINA

OVARIUM (INDUNG TELUR)

 Adalah kelenjar kelamin wanita yang berfungsi
menghasilkan ovum, hormon estrogen, dan hormon
progesteron.

 Estrogen disekresi oleh folikel de Graaf dan dirangsang
oleh FSH.

 Estrogen berfungsi untuk menimbulkan dan
mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada
wanita.

 Progesteron disekresi oleh Korpus Luteum dan
dirangsang oleh LH. Progesteron berfungsi
mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima
ovum yang sudah dibuahi.

 Ovarium ada sepasang kiri dan kanan.

OVIDUK (TUBA FALOPII) :

 Adalah saluran telur yang berjumlah sepasang
dengan panjang sekitar 10 cm.

 Bagian pangkal berbentuk corong disebut
infundibulum dengan rumbai-rumbai untuk
menangkap ovum yang dilepaskan ovarium.

 Oviduk berfungsi untuk menyalurkan ovum dari
ovarium menuju uterus.

UTERUS (RAHIM) :

 Uterus adalah rongga pertemuan dari oviduk kiri dan kanan,
berbentuk buah pir dengan bagian bawah mengecil disebut
serviks (leher rahim)

 Uterus berfungsi sebagai tempat perkembangan zygot jika
terjadi fertilisasi.

 Dinding uterus terdiri dari beberapa lapisan jaringan otot
polos dan endometrium yang mengandung banyak
pembuluh darah dan menghasilkan lendir.





VAGINA :

•Vagina adalah saluran akhir dari saluran reproduksi bagian
dalam wanita.
•Dinding vagina terdiri dari beberapa lapisan yaitu dari lapisan
dalam berturut-turut adalah : jaringan ikat berserat, jaringan
otot dan lapisan terluar kelenjar Bertholin.
•Jaringan berserat dan jaringan otot bersifat elastis untuk
memberikan jalan bagi janin ketika dilahirkan.

VULVA :

 Vulva merupakan celah terluar dari organ kelamin wanita.
 Vulva terdiri dari mons pubis dan mons veneris merupakan

daerah terluar dari vulva yang banyak mengandung jaringan
lemak.
 Dibawah mons pubis terdapat sepasang lipatan bibir besar
(labium Mayor) dan sepasang lipatan bibir kecil ( labium
minor), keduanya berfungsi melindungi vagina.
 Pada vulva bermuara dua saluran yaitu saluran uretra dan
saluran kelamin.
 Pada daerah dekat ujung vagina terdapat himen (selaput dara)
yaitu selaput yang mengandung banyak pembuluh darah.

KLITORIS :

 Klitoris adalah tonjolan yang dibentuk dari gabungan
bagian atas labium mayor dan labium minor.

 Klitoris merupakan gabungan organ erektil yang dapat
disamakan dengan penis pada pria. Klitoris juga
tersusun dari korpus carvenosa dan juga banyak
pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa.

OOGENESIS :

 Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur di dalam
ovarium.

 Di dalam ovarium terdapat Oogonium (sel indung telur).
Oogonium bersifat diploid.

 Oogonium memperbanyak diri dengan pembelahan
mitosis menghasilkan oosit primer, yang bersifat diploid.

 Oogenesis sudah dimulai ketika janin berusia 5 bulan,
sampai bayi berusia 6 bulan oosit primer akan membelah
secara meiosis, tetapi tidak dilanjutkan sampai anak
perempuan tadi mengalami pubertas.

OOGENESIS :

 Saat bayi perempuan lahir ada sekitar 1 juta oosit primer
dalam setiap ovariumnya, terjadi degenerasi selama masa
pertumbuhan sampai ketika pubertas jumlah oosit primer
tersisa sekitar 200 ribu saja.

 Saat pubertas oosit primer akan melanjutkan meiosis I,
menjadi satu oosit sekunder dan satu polosit primer

 Oosit sekunder melanjutkan meiosis II tetapi tidak selesai
sampai terjadinya ovulasi. Jika tidak terjadi fertilisasi oosit
sekunder akan berdegenerasi, jika terjadi fertilisasi meiosis II
akan dilanjutkan kembali dengan hasil satu ootid dan satu
polosit sekunder, sedang polosit primer mebelah menjadi
dua polosit sekunder.

 Hasil akhir dari oogenesis adalah satu buah ootid yang akan
tumbuh menjadi ovum dan 3 buah polosit sekunder.

OOGENESIS :

 Ketika mengalami oogenesis : oosit berada dalam suatu
folikel, yang berfungsi menyediakan sumber makanan bagi
oosit.

 Folikel juga mengalami perubahan seiring dengan peristiwa
oogenesis :

 Pada tahap meiosis I folikel primer menjadi folikel sekunder, saat
terbentuk oosit sekunder, folikel sekunder menjadi folikel tersier.

 Pada masa ovulasi folikel tersier menjadi folikel de Graaf. Setelah
oosit sekunder keluar dari folikel, folikel de Graaf menjadi Korpus
Luteum. Jika tidak terjadi fertilisasi korpus luteum akan mengkerut
menjadi korpus albicans, jika terjadi fertilisasi korpus luteum akan
tetap mempertahankan diproduksinya hormon estrogen dan
progesteron.



MENSTRUASI :

 Menstruasi/Haid adalah pendarahan secara periodik
dan siklik dari uterus yang disertai dengan pelepasan
endometrium pada saat ovum tidak dibuahi.

 Mekanisme siklus menstruasi dipengaruhi oleh
pelepasan hormon-hormon yang berkaitan dengan
adanya kerjasama hipotalamus dan ovarium.

SIKLUS MENSTRUASI :

FASE MENSTRUASI
FASE PRA OVULASI
FASE OVULASI
FASE PASCA OVULASI

FASE MENSTRUASI :

 FASE MENSTRUASI : bila tidak terjadi fertilisasi
(ovum tidak dibuahi oleh sperma ), korpus luteum
akan mengkerut menjadi korpus albicans sehingga
produksi hormon estrogen dan progesteron terhenti.
Turunnya kadar estrogen dan progesteron
menyebabkan peluruhan endometrium dan ovum,
ditandai dengan pendarahan dari uterus selama lk 5
hari dengan volume darah sekitar 50 ml.



FASE PRA OVULASI :

 Pada fase akhir menstruasi ini, hipotalamus
mengeluarkan hormon Gonadotropin yang merangsang
hipofisis mengeluarkan FSH. FSH merangsang
pembentukan folikel primer di dalam ovarium yang
mengelilingi oosit primer. Keduanya akan tumbuh
sampai hari ke 14 dari hari I menstruasi, saat itu folikel
matang disebut dengan folikel de Graaf dengan oosit
sekunder di dalamnya.

 Selama pertumbuhannya folikel melepaskan hormon
estrogen yang menyebabkan pembentukan kembali
lapisan endometrium (proliferasi) dan penetralan sifat
asam pada serviks agar lebih mendukung kehidupan
sperma.

FASE OVULASI :

 Pada umumnya pada hari ke 14 terjadi perubahan
produksi hormon. Peningkatan kadar estrogen selama
pra ovulasi menimbulkan reaksi umpan balik negative
yaitu penghambatan pelepasan FSH dari hipofisis,
karena FSH berkurang maka hipofisis ganti
mengeluarkan LH. LH merangsang pelepasan oosit
sekunder daria folikel de Graaf siap untuk dibuahi
sperma.



FASE PASCA OVULASI :

 FOLIKEL DE Graaf yang ditinggalkan oleh oosit sekunder
akan berkerut dan berubah menjadi korpus luteum.
Korpus luteum tetap memproduksi estrogen dan
progesteron. Keduanya bekerja menebalkan
endometrium, juga merangsang sekresi lendir pada
vagina dan pertumbuhan kelenjar susu pada payudara.
Keseluruhan fungsi tersebut adalah menyiapkan
implantasi zygot pada uterus bila terjadi pembuahan atau
kehamilan.

FERTILISASI :

 Terjadi saat oosit sekunder yang mengandung ovum
dibuahi oleh sperma.

 Sebelum sperma membuahi ovum, sperma harus
menembus beberapa lapisan. Sperma dapat menembus
oosit sekunder karena baik sperma maupun ovum
keduanya mengeluarkan enzym yang saling mendukung.

 Sperma mengeluarkan beberapa jenis enzim al : enzym
untuk menghancurkan hialuronid pada korona radiata,
enzym untuk menghancurkan glikoprotein pada zona
pelusida dan antifertilizin yang menyebabkan sperma
dapat melekat pada oosit sekunder.

FERTILISASI :

 Saat satu sperma menembus oosit sekunder, segera
terbentuk senyawa tertentu pada zona pelusida
sehingga tidak dapat ditembus oleh sperma lainnya.

 Masuknya sperma ke dalam oosit sekunder merangsang
penyelesaian meiosis II.

 Segera setelah masuk ke dalam oosit sekunder, nukleus
pada kepala sperma membesar, eko berdegenerasi.
Kemudian inti sperma yang mengandung 23 kromosom
dengan ovum yang juga mengandung 23 kromosom
bersatu, menghasilkan zygot dengan 23 pasang
kromosom.

GESTASI (KEHAMILAN) :

 Setelah fertilisasi, dalam perjalanannya menuju uterus,
zygot membelah secara mitosis berkali-kali. Dengan
tahapan sebagai berikut :

 Sesampainya di dalam rahim zygot akan dimplantasikan
(ditanam) pada endometrium uterus



GANGGUAN PADA SISTEM REPRODUKSI
WANITA

 AMENORE PRIMER : Adalah tidak terjadinya menarche
sampai usia 17 tahun.

 AMENORE SEKUNDER : Tidak terjadinya menstruasi
selama 3-6 bulan atau lebih.

 KANKER GENITALIA : Kanker yang terjadi pada
vagina/serviks/ovarium.

 ENDOMETRIOSIS : Jaringan endometrium yang berada di
luar uterus.

 INFEKSI VAGINA : Ditandai dengan keputihan dan gatal-
gatal.

GANGGUAN PADA SISTEM REPRODUKSI
PRIA

 HIPOGONADISME : Penurunan fungsi testis yang
disebabkan gangguan interaksi hormon. Gangguan ini dapat
menyebabkan infertilitas, impotensi dll.

 KRIPTORKIDISME : Adalah kegagalan satu atau dua testis
untuk turun dari rongga perut ke skrotum

 URETRITIS : Radang pada uretra dengan gejala rasa gatal
pada penis dan sering buang air kecil.

 ORKITIS : Radang pada testis yang disebabkan oleh virus
parotitis. Dapat menyebabkan infertilitas.

LATIHAN SOAL :

Lengkapi gambar di bawah ini
dengan keterangan gambar ! :


Click to View FlipBook Version