The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by suriati701, 2022-12-15 07:11:45

Modul 1.4.a.5.1 (1)

Modul 1.4.a.5.1 (1)

Modul 1.4.a.5.1

he L LO

MODUL 1.4.A.5 RUANG
KOLABORASI

MENGANALISIS KASUS KASUS
BERDASARKAN KONSEP BUDAYA

POSITIF
OLEH KELOMPOK 2

BUNIAMIN
ABDUL MUIN

SURIATI
HAJRAH


Modul 1.4.a.5.1 Kasus 1

Guru Matematika dan wali kelas 8, Ibu Santi sakit, sehingga tidak dapat masuk dan mengajar.
Akhirnya dicarikan guru pengganti, Ibu Eni. Ibu Eni baru 2 tahun menjadi guru SMP. Beberapa
murid perempuan, Fifi dan Natali, mengetahui hal ini dan mulai menggunakan kesempatan dan

bersikap seenaknya, tertawa dan tidak mengindahkan kehadiran Ibu Eni. Ibu Eni mencoba
menyapa Fifi dan Natali dengan ramah, sambil mengingatkan mereka untuk tetap fokus pada
pengerjaan tugas, “Ayolah tugasnya dikerjakan, nanti Ibu ditegur Bapak Kepala Sekolah kalau
kalian tidak kerjakan tugas. Tolong bantu Ibu ya?” Namun Fifi dan Natali malah jadi tertawa,

“Ah Ibu, santai saja bu”. Mereka tetap tidak mengerjakan tugas dan malah mengobrol.
Keesokan harinya, Ibu Santi memanggil Fifi dan Natali serta menanyakan tentang laporan Ibu

Eni. Ibu Santi menanyakan apakah mereka bersedia melakukan memperbaiki permasalahan
yang ada? Fifi dan Natali sempat ragu-ragu dan membela diri, namun pada akhirnya
mengatakan akan meminta maaf. Ibu Santi menanggapi bahwa tindakan itu boleh saja

dilakukan bila mereka sungguh-sungguh ingin meminta maaf, namun Ibu Santi menanyakan
kembali, apa yang mereka bisa lakukan untuk menggantikan rasa tidak dihormati Ibu Santi?

Baik Fifi maupun Natali mengakui bahwa perilaku mereka tidak sesuai dengan Keyakinan
Kelas. Ibu Santi melanjutkan kembali apa yang akan mereka lakukan untuk memperbaiki

masalah, apakah ada gagasan?


Modul 1.4.a.5.1 Kasus 1

Setelah berpikir sejenak, Natali dan Fifi mengusulkan bagaimana kalau mereka
mengadakan sebuah diskusi kelompok dengan teman-teman sekelasnya. Tema
yang mereka pilih adalah penerapan keyakinan kelas, terutama tentang sikap
saling menghormati dan bagaimana penerapannya di kehidupan sehari-hari di
sekolah. Usulan kedua adalah mengirim email kepada Ibu Eni tentang gagasan

mereka tersebut. Mereka pun memberitahu Ibu Eni bahwa mereka telah
memberitahu Kepala Sekolah, Pak Hasan, bila lain waktu ada ketiadaan guru,

maka mereka akan mengusulkan Ibu Eni sebagai guru pengganti.


Modul 1.4.a.5.1 Analisis Kasus 1

Pembagian peran/ aktor . langkah-langkah restitusi
• I bu Santi : guru matematika apa saja yang sudah
• Ibu eni : guru pengganti ibu santi
• Fifi : siswa dijalankan oleh Ibu Santi?
• Natali : siswa
• Pak Hasan : Ke[ala sekolah

• Menstabilkan identitas • Validasi tindakan yang salah • Menanyakan keyakinan

Ibu Santi memanggil Fifi - Ibu Santi menanggapi - Apa yang mereka
dan Natali serta bahwa tindakan itu boleh bisa lakukan untuk
menanyakan tentang saja dilakukan bila mereka meyakinkan rasa tidak
laporan bu Eni sungguh-sungguh ingin tidak dihormati bu
- Ibu Santi menanyakan meminta maaf, namun Ibu santi?
apakah mereka bersedia Santi menanyakan kembali, - Apa yang akan
melakukan memperbaiki apa yang mereka bisa mereka lakukan untuk
permasalahan yang ada? lakukan untuk memperbaiki kesalahan?
menggantikan rasa tidak Dan apa gagasannya?”
dihormati Ibu Santi?


Modul 1.4.a.5.1 Analisis Kasus 1 • Menanyakan keyakinan

• Validasi tindakan yang salah • Menstabilkan identitas - Mengirimemail kepada
-Natali dan Fifi mengusulkan ibu Eni tentang gagasan
- -Menerapkan keyakinan bagaimana kalau mereka penerapan keyakinan
kelas terutama tentang mengadakan sebuah diskusi kelas
sikap saling menghormati kelompok dengan teman-teman
dan penerapannya dalam sekelasnya
kehidupan sehari- hari.
restitusi yang diusulkan Fifi
dan Natali sudah sesuai
dengan pelanggaran yang
telah dibuat? Apakah
langkah-langkah restitusi
yang telah diusulkan
mereka?


Modul 1.4.a.5.1 Analisis Kasus 1

-Dalam kasus di atas, posisi posisi merasa bersalah. Hal ini bisa kita lihat sikap ramah dan
apakah yang telah diambil oleh Ibu nadah kalimat yang rendah yang dipertunjukkan oleh ibu Eni
Eni dalam menangani Fifi dan kepada Fifi dan dan Nataliah. “Ayolah tugasnya dikerjakan, nanti
Natali? Jelaskan jawaban Anda Ibu ditegur Bapak Kepala Sekolah kalau kalian tidak kerjakan tugas.

Jika Anda adalah Pak Hasan, Tolong bantu Ibu ya?”
bagaimana Anda menyikapi langkah

yang ditempuh Ibu Santi?


Sangat mendukung karena apa yang dilakukan ibu Santi
tidak ada yang dirugikan dan inilah perinsip restitusi
menang-menang ( yang korban menang dan yang membuat
kesalahan menang karena bisa berbuat nilai-nilai universal )


Modul 1.4.a.5.1 KASUS 2

Sabrina hari itu bangun terlambat, dan terburu-buru sampai di sekolah. Dia pun akhirnya sampai di
gerbang sekolah, tapi baru menyadari kalau tidak menggunakan sepatu hitam seperti tertera di peraturan

sekolah. Di depan pintu kelas, Bapak Lukman memperhatikan sepatu Sabrina yang berwarna coklat.
Sabrina berusaha menjelaskan bahwa dia terburu-buru dan salah mengenakan sepatu.

Pak Lukman menanyakan Sabrina, apa peraturan sekolah tentang seragam warna sepatu. Sabrina
menjawab sudah mengetahui sepatu harus berwarna hitam, namun terburu-buru dan salah mengenakan
sepatu, selain tidak mungkin kembali pulang karena rumahnya jauh sekali. Pak Lukman tetap bersikeras

pada peraturan yang berlaku dan mengatakan, “Ya sudah, kamu sudah melanggar peraturan sekolah.
Kamu salah. Sudah terlambat, salah pula warna sepatunya. Segera buka sepatumu kalau tidak bisa

mengenakan warna sepatu sesuai peraturan”.
Sabrina meminta maaf dan memohon kembali kepada pak Lukman agar tetap dapat mengenakan
sepatunya dan berjanji tidak akan mengulang kesalahannya. Namun pak Lukman tidak mau tahu, “Tidak,
kamu telah melanggar peraturan sekolah, kalau tidak sanggup ambil sepatu di rumah atau diantarkan
sepatu ke sekolah, ya sudah kamu tidak bersepatu saja seharian di sekolah. Sekarang copot sepatumu
dan silakan belajar tanpa sepatu seharian.” Sabrina pun dengan berat hati mencopot sepatunya dan
memberikannya kepada pak Lukman. Seharian dia tidak berani berkeliling sekolah karena malu, dan lebih

banyak berdiam diri di kelas tanpa alas sepatu


Modul 1.4.a.5.1 Pembagian peram / aktor

Analisi Kasus 2 • Sabrina : siswa
• Pak Lukman : guru

1. Dalam kasus di atas, sikap
posisi apakah yang diambil oleh

Bapak Lukman? Jelaskan,
apakah indikatornya?

a• dypsaaoailstabiuhrsiinppsyaaoeakspbniaseLgniruujdkpapimenaangmagtnbhhidiaumlakrkioeulmmdemihb,eSemerIpnikaadohkkliauaklikhauuts.kmoemrpanaanyntau • Posisi sebagai pemantau,
indikatornya indikatornya adalah pak
lukman bersikeras memberi hukuman
tanpa mau mendengar alasan yang di

sampaikan oleh Sabrina


Modul 1.4.a.5.1

Analisis Kasus 2

Bila Bapak Lukman mengambil • “ Sabrina, apakah kamu mengetahui penggunaan
posisi seorang Manajer, kira-kira warna sepatu sesuai peraturan Sekolah?

apa yang akan dikatakannya, • Kamu memakai sepatu yang tidak sesuai, apakah Kamu
pertanyaan-pertanyaan seperti mengetahui keyakinan kelas yang telah disepakati ?
apakah yang akan diajukan ke

Sabrina? Jelaskan

• Kira kira bagaimana kamu memperbaiki
kesalahan yang kamu perbuat ini?

• Bersediakah kamu memperbaiki kesalahan mu?

• Siapa dirumahmu yang bisa membantumu mengingat seragam Sekolahmu ?


Modul 1.4.a.5.1

Analisis Kasus 2

3 Kira-kira bila Anda adalah Kepala 4. Bagaimana Anda
Sekolah di sekolah tersebut, Nilai menyikapi langkah yang

kebajikan apa yang ingin dituju oleh diambil Pak Lukman
peraturan harus berwarna hitam? mengenai kasus tersebut?


• Saya tidak setuju dengan tindakan pak
lukman dalam menagani permasalahan ini
• Nilai kebersamaan dengan penghukuman yang sifatnya keras
dalam komunitas, dan kaku, karena hal ini akan menimbulkan
menaati peraturan, kekecewaan terhadap Sabrina karena ia
dan tanggung jawab
telah meminta maaf dan memberikan
alasan dari pelanggaran yang telah

dilakukannya. Penghukuman ini dapat
berdampak negatif terhadap

kepribadiannya karena adanya rasa malu
terhadap teman- temannya, yang bisa
menimbulkan trauma dan akan terekam

dalam ingatannya.


Modul 1.4.a.5.1 Kasus 3

Ibu Dani sedang menjelaskan pelajaran Bahasa Inggris di papan tulis, namun beliau
memperhatikan bahwa Fajar malah tidur-tiduran dan tampak acuh tak acuh pada
pelajarannya. “Fajar coba jawab pertanyaan nomor 3. Maju ke depan dan kerjakan di papan
tulis”. Fajar pun tampak malas-malasan maju ke depan, dan sesampai di depan papan tulis
pun, Fajar hanya diam terpaku, sambil memegang buku bahasa Inggrisnya dan memainkan
spidol di tangannya. “Ayo Fajar makanya jangan tidur-tiduran, lain kali perhatikan! Sudah

sana, duduk kembali, kira-kira siapa yang bisa?”
Fajar pun kembali duduk di bangkunya. Hal seperti ini sudah seringkali terjadi pada Fajar,
sepertinya tidak memperhatikan, acuh tak acuh, dan nilai-nilainya pun tidak terlalu bagus
untuk pelajaran Bahasa Inggris. Pada saat ditegur oleh ibu Dani, Fajar hanya menjawab,
“Tidak tahu Bu”. Ibu Dani pun menjawab, “Gimana kamu Fajar, kamu gak kasihan sama Ibu
ya, Ibu sudah capek-capek mengajarkan kamu. Tidak kasihan sama Ibu?” dan Fajar pun diam

membisu


Modul 1.4.a.5.1 Analisis Kasus 3

·Posisi kontrol apa yang ·Membaca sikap Fajar,
diambil oleh Ibu Dani kira-kira kebutuhan apa
dalam pendekatannya
yang diperlukan oleh
kepada Fajar? Fajar?




Posisi control ·Kebutuhan akan
merasa bersalah , hal kebebasan

ini dapat terlihat ,kemungkinan
dari pernyataan ibu pelajaran bahasa
inggeris dari ibu
Dani” Gimana
kamu Fajar, kamu Dani tidak
tidak kasiahan sama disukai oleh Fajar

ibu,ya sehingga ia

bersikap acuh tak

acuh


Modul 1.4.a.5.1 Analisis Kasus 3

·Bilamana Ibu Dani mengambil posisi ·Apabila Anda adalah kepala sekolah
Pemantau, apa yang akan dilakukan disana dan mengetahui hal ini, bagaimana
atau dikatakan olehnya? Pertanyaan-
tindak lanjut Anda?
pertanyaan seperti apa yang akan

diajukan? Jelaskan.





Ibu Dani akan m
enanyakan masalah Berusaha memposisikan diri sebagai
manajer
Fajar ( mengapa kamu selalu begitu
fajar dan acuh tak acuh ),sehingga Menstabilkan identitas dalam tahukah
tidak bersemangat dalam belajar kamu, pelajaran apa sekarang ? Mengapa
dan mengidentifikasinya dan ibu kamu selalu tidur-tiduran dan acuh tak
acuh, Apa yag Fajar bisa lakukan supaya
Dani menyampaikan catatan bisa mengikuti pelajaran Bahasa Inggeris
kelakuan Fajar setiap beliau
mengajar ( tidur-tiduran , acuh tak dengan baik , saya yakin kamu bisa
berubah dengan menghormati orang lain
acuh )


Modul 1.4.a.5.1 Kasus 4

Ibu Suti melanjutkan bertanya apakah Dino bersedia memperbaiki kesalahan yang telah
dilakukan terhadap Anto? Dino pun mengangguk. Kemudian Ibu Suti balik bertanya kepada Anto,

hal apa yang bisa dilakukan Dino untuk memperbaiki masalah. Anto menjawab, “Saya perlu
kancing saya diperbaiki pak. Ibu saya akan sangat marah kalau melihat kancing baju saya
sampai copot 3 kancing begini.” Ibu Suti pun kembali bertanya ke Dino apakah yang akan dia

lakukan untuk menggantikan 3 kancing Anto yang terlepas?
Dino berpikir sejenak, namun menjawab, “Wah gak tahu bu, saya lem kembali mungkin ya bu?”

Ibu Suti berpikir sebentar dan menanggapi, “Kalau di lem akan mudah terlepas kembali Dino.
Bagaimana kalau kamu menjahitkan saja, bersediakah kamu?” Dino tampak ragu-ragu dan
menanggapi, “Menjahit? Mana saya tau bagaimana menjahit bu.” Ibu Suti meneruskan,

“Apakah kamu bersedia belajar menjahit?” Dino berpikir sejenak, memandang kemeja Anto, dan
menanggapi, “Yang mengajari saya siapa bu?” Dengan cepat Ibu Suti menjawab, “Pak Irfan,
guru Tata Busana”. Dino kembali diam sejenak, memandang kemeja Anto yang tanpa kancing.

Akhirnya Anto mengangguk tanda menyetujui dan sepanjang siang itu Anto belajar menjahit dan
memperbaiki kemeja Anto. Terakhir kali terlihat kedua anak laki-laki tersebut


Modul 1.4.a.5.1 Analisis Kasus 4

·Apabila Anda adalah kepala sekolah Posisi Kontrol manajer karena ibu Suti selaku kepala
Posisi kontrol apa yang telah
sekolah melakukan segita restetusi
dipraktikkan oleh Kepala Sekolah Ibu
Suti? Hal-hal apa saja yang Hal-hal yang dilakukan yaitu menstabilkan identitas
dilakukannya sehingga Anda
berkesimpulan demikian? penguatan untuk Dino memperbaiki kesalahannya



( apakah Dino bersedia memperbaiki kesalahan yang



telah dilakukan terhadap Anto )dan menanyakan kepada

Anto dengan cara apa Dino memperbaiki kesalahannya


Modul 1.4.a.5.1 Analisis Kasus 4

Dalam kasus tersebut, Meyakinkan Dino bahwa bisa menjahit
bagaimana Dino dikuatkan, kancing baju Anto yang copot dengan
bagaimana Anto dikuatkan bimbingan pak Irfan selaku guru Tata
Busana dan menguatkan Anto dengan cara
oleh Ibu Suti? bertanya dengan cara apa Dino bisa

memperbaiki kesalahannya


Saling menghargai dan menghormati serta
(KKeiryaa-kkiinraanniSla
ei-knoillaaihk)eabpaajikyaanng bertanggung jawab dan mandiri untuk menyelesaikan
masalah
dituju dalam
kasus tersebut? Salaing menghormati dan menghargai setiap diri dan
orang lain dengan jalan Ketika kita merusak barang
Jel
askan. orang lain berusaha memperbaikinya secara
bertanggung jawab dan mandiri yang akan menjadi
budaya positif sebagai manusia individu dan anggota
masyarakat


Modul 1.4.a.5.1 REFLEKSI

Dalam menangani Melalui segitiga Ciptakan kondisi
masalah di Sekolah , restitusi,kita dapat pada murid agar
kita perlu melakukan membantu murid
pendekatan restitusi memiliki tujuan, mereka dapat
disiplin positif, dan memperbaiki
dengan memulihkan dirinya kesalahannyan,
memperhatikan setelah berbuat salah sehingga dapat
kebutuhan dasar kembali pada
murid agar masalah kelompok mereka
yang dihadapi dapat dengan karakter
diselesaikan dengan yang lebih kuat
(gossen : 2004)
baik


Modul 1.4.a.5.1

KESIMPULAN

Disiplin positif adalah disiplin diri yang
membuat seseorang menggali

potensinya menuju pada sesuatu yang
mulia, sesuatu yang dihargai, dan
bermakna. Disiplin juga termasuk

bagaimana kita menguasai diri untuk
melakukan tindakan yang berpedoman
pada nilai nilai yang kita hargai agar

tercapainya tujuan yang mulia


Modul 1.4.a.5.1 SEKIAN DAN TERIMA KASIH
DARI KAMI

Salam Guru Penggerak, Mari Bergerak dan Menggerakkan.
Guru Bergerak Indonesia Maju!


Click to View FlipBook Version