The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Bahan Ajar_A310190203_Diana Maratus Solikhah

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by dianamaratus29, 2021-12-18 02:33:25

Bahan Ajar_A310190203_Diana Maratus Solikhah

Bahan Ajar_A310190203_Diana Maratus Solikhah

Nama : Diana Maratus Solikhah
NIM : A310190203

LAMPIRAN I

BAHAN AJAR/MATERI AJAR

Satuan Pendidikan : SMP N 1 Sragen

Kelas : VIII

Muatan Pelajaran : Bahasa Indonesia

Materi Pokok : Teks Eksposisi

Alokasi Waktu : 6 x 40 menit (3 x pertemuan)

1

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat aspek keterampilan yang harus
dimiliki, yaitu keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Salah satunya
adalah menulis, menulis adalah suatu kegiatan produktif dalam menghasilkan rangkaian
kata hingga menjadi kalimat, kalimat menjadi paragraf, dan paragraf menjadi sebuah
wacana. Semi (2009:2) mengungkapkan bahwa menulis adalah upaya memindahkan
bahasa lisan ke dalam wujud tulisan dengan menggunakan lambang-lambang grafem.

Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa penting dan harus dikuasai
oleh setiap orang. Sebuah tulisan dapat menggambarkan jalan pikiran dan ide seseorang.
Dengan demikian menulis dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam menilai keterampilan
seseorang. Selain itu, menulis juga dapat menunjukkan tingkat intelektual (Satini:2016).
Keterampilan menulis mampu mengarahkan siswa untuk terampil berkomunikasi secara
tertulis. Menulis teks eksposisi merupakan keterampilan yang memiliki peranan penting
dalam kehidupan manusia untuk menyampaikan informasi sejelas-jelasnya, menambah
wawasan, dan pengetahuan.

Menulis teks eksposisi dapat dikatakan sebagai salah satu aspek keterampilan
berbahasa hal ini dikarenakan menulis teks eksposisi merupakan keterampilan proses
yang menuangkan ide, gagasan, dan pikiran seseorang ke dalam bentuk tulisan. Hasil
belajar berupa tulisan yang memiliki kekhususan dalam hal penilaian kegiatan menulis
harus mengarah pada aspek-aspek antara lain; isi, gagasan yang disampaikan, organisasi,
isi, tata kalimat, pilhan kata dan ejaan (Saddhono dan Slamet, 2014:212).

Berdasarkan Kurikulum 2013, pembelajaran menulis teks eksposisi menjadi salah
satu kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa SMP/MTs secara maksimal. Modul
ini akan menyampaikan mengenai materi ajar teks eksposisi KD 3.6 dan 4.6
mengidentifikasi dan memproduksi teks eksposisi berkaitan dengan bidang pekerjaan
secara lisan atau tulis dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan. Keterampilan
menulis teks eksposisi diajarkan kepada siswa dengan tujuan agar siswa mampu menulis
teks eksposisi dengan bahasa yang baik dan benar, koheren sesuai dengan karakteristik
teks. Materi tersebut akan dikaitkan dengan kebahasaan aspek kohesi dan koherensi.
Melalui modul ini, pembelajar diharapkan mampu memfasilitasi peserta didik dalam

3

mencapai tujuan, yaitu mampu menulis teks eksposisi dengan memperhatikan struktur
dan kebahasaan.

B. Kompetensi Dasar

Modul ini dikhususkan untuk kelas VIII dengan KD 3.6 dan 4.6:
3.6 Mengidentifikasi struktur, unsur kebahasaan, dan aspek lisan dalam teks eksposisi
artikel ilmiah popular (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keberagaman budaya,
dll) yang diperdengarkan atau dibaca.
4.6 Menyajikan gagasan dan pendapat ke dalam bentuk teks eksposisi artikel ilmiah
popular popular (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keberagaman budaya, dll)
secara lisan dan tertulis dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, dan aspek
lisan.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik melalui kegiatan mengamati diharapkan dapat merinci bagian-bagian
struktur teks eksposisi dengan tepat.

2. Peserta didik melalui kegiatan mengamati diharapkan dapat menentukan menentukan
kaidah kebahasaan teks eksposisi dengan tepat.

3. Peserta didik melalui kegiatan mengamati diharapkan dapat menentukan dan
memperbaiki kesalahan penggunaan kata, kalimat, ejaan, dan tanda baca dengan
tepat.

4. Peserta didik melalui kegiatan mengamati diharapkan dapat menentukan topik untuk
menyusun teks eksposisi dengan tepat.

5. Peserta didik melalui kegiatan mengamati diharapkan dapat menyusun teks eksposisi
berdasarkan struktur dan kaidah kebahasaan dengan tepat.

6. Peserta didik melalui kegiatan mengamati diharapkan dapat mempresentasikan hasil
teks eksposisi yang telah dibuat dengan tepat.

4

D. Petunjuk Penggunaan Modul
Untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal, maka langkah-langkah yang perlu
dilaksanakan dalam modul ini antara lain:
1. Bacalah dan pahami materi yang ada pada setiap kegiatan belajar. Bila ada materi

yang belum jelas peserta didik dapat bertanya pada guru.
2. Kerjakan setiap tugas terhadap materi-materi yang dibahas dalam setiap kegiatan

belajar.
3. Jika belum menguasai materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan belajar

sebelumnya atau bertanyalah kepada guru.
4. Pertanyaan kepada guru dapat disampaikan melalui media digital.
5. Selain modul ini, peserta didik juga harus mempelajari buku-buku pakai agar dapat

memperoleh informasi dari materi yang dibahas.

5

BAB II
TEKS EKSPOSISI

A. Pengertian Teks Eksposisi

Teks eksposisi adalah teks yang didalamnya terdapat sejumlah pengetahuan dan
informasi yang disajikan secara singkat, padat, akurat, dan mudah untuk dipahami.
Informasi yang disampaikan memuat sudut pandang tertentu disertai dengan argumentasi.
Dengan begitu, paragraf atau teks eksposisi bersifat real, nyata, dna ilmiah. Jadi, teks
eksposisi dapat dikatakan teks nonfiksi.

B. Ciri-Ciri Teks Eksposisi

Teks eksposisi mempunyai ciri-ciri yang dapat berfungsi sebagai pembeda dari teks-teks
lainnya. Ciri-ciri teks eksposisi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan berbagai informasi tentang pengetahuan.
2. Gaya informasi bersifat mengajak.
3. Penyampaiannya lugas dan menggunakan bahasa baku.
4. Tidak memihak, artinya tidak memaksakan kemauan penulis terhadap pembaca.
5. Berisi rangkaian informasi yang bersifat objektif dan netral.
6. Fakta dipakai sebagai alat kontribusi dan alat konkreati.

C. Jenis-Jenis Teks Eksposisi

Teks eksposisi dapat dibedakan ke dalam beberapa jenis. Jenis-jenis teks eksposisi
adalah sebagai berikut:
1. Eksposisi definisi, merupakan suatu paragraf eksposisi yang memaparkan definisi

suatu topik tertentu. Contoh teks eksposisi definisi:
Indonesia merupakan negara republik yang beribukota Jakarta. Indonesia

6

menjadi salah satu negara di bagian Asia Tenggara yang dilintasi garis
khatulistiwa. Dikenal sebagai negara kepulauan dan memiliki sekitar 17.504 Pulau
yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Indonesia menjadi negara dengan
penduduk terbesar keempat di Dunia dengan jumlah lebih dari 230 juta jiwa.

2. Eksposisi proses, merupakan suatu paragraf yang berisi langkah-langkah atau cara-
cara untuk melakukan sesuatu dari awal hingga akhir. Contoh teks eksposisi proses:
Untuk membuat masker dari lidah lidah buaya atau sering disebut dengan
aloevera, ambil gel lidah buaya kemudian haluskan menggunakan blender lalu
tambahkan 1 sendok madu. Aduk hingga merata, oleskan ke wajah dan leher.
Biarkan selama 15 menit atau tunggu sampai mnegering kemudian bilas wajah
menggunakan air bersih.

3. Eksposisi klasifikasi, merupakan karangan teks yang memaparkan sesuatu hal dengan
mengelompokkannya agar hal tersebut dapat tergambar jelas. Contoh teks eksposisi
klasifikasi:
Sampah dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis yaitu sampah organik dan
an-organik. Sampah organik dikhususkan untuk jenis sampah yang mudah
membusuk seperti sayuran, makanan, dan sebagainya. Sedangkan sampah an-
organik dikususkan untuk jenis sampah yang tidak bisa membusuk seperti plastik,
kertas, pembungkus makanan, dan sebagainya.

4. Eksposisi ilustrasi, merupakan karangan teks yang berisi langkah-langkah atau cara-
cara untuk melakukan sesuatu dari awal hingga akhir. Contoh teks eksposisi ilustari:
Sebenarnya, kondisi ekonomi kita sudah rlatif membaik. Indikatornya
dapat dilihat dari berbagai aspek. Misalnya, dalam bidang otomotif. Setiap hari
kita temukan aneka kendaraan melintas di jalan raya, sepeda motor baru, monil
pun baru.

5. Eksposisi perbandingan, merupakan karangan teks yang gagasan utamanya disajikan
dengan cara membandingkan dengan yang lain. Contoh teks eksposisi perbandingan:
Hukuman bagi para koruptor di Indonesia terbilang masih sangat lemah.
Bahkan penegak hukum dengan mudahnya disuap untuk meringankan proses
hukuman. Bayangkan saja, koruptor ratusan miliyar hanya mendekam di penajara

7

selama 3 tahun saja. Pantas saja korupsi di Indonesia semakin meningkat. Berbeda
dengan pemerintahan China yang menerapkan hukuman mati bagi para koruptor.
Sehingga tingkat pidana korupsi di China sangat sedikit.

6. Eksposisi Pertentangan, eksposisi pertentangan berisi pertentangan antara sesuatu
dengan sesuatu yang lain. Frase penghubung yang digunakan adalah "akan tetapi",
"meskipun begitu", "sebaliknya". Berikut contohnya:
Planet merkurius memang sangat menarik. Lama waktu rotasi dan
revolusinya benar-benar bertolak belakang dengan bumi. Merkurius hanya butuh
waktu 88 hari untuk melakukan revolusi mengelilingi matahri. Namun, untuk
berotasi di porosnya sendiri, planet ini butuh 59 hari. Sangat kontras dengan bumi
yang hanya butuh waktu rotasi 1 hari saja.

7. Eksposisi laporan, merupakan paragraf eksposisi yang mengemukakan laporan dari
sebuah berita atau penelitian tertentu. contoh teks eksposisi laporan:
Banjir bandang yang melanda kota Yakohama pada hari Kamis kemarin
telah merendam ratusan rumah warga dan 7 orang dinyatakan hilang. Banjir
tersebut terjadi pada dini hari di saat orang tengah terlelap. Banjir terjadi
disebabkan hujan yang telah mengguyur kota dari pagi sampai sekarang belum
berhenti. Akibatnya sungai tidak mampu menampung volume air

D. Struktur Teks Eksposisi

1. Judul
Judul dari teks eskposisi ini umumnya menggambarkan ringkasan singkat mengenai
isi yang ada di dalam kalimat itu sendiri. Judul teks hendaknya di tulis secara singkat,
menarik, dan sarat akan makna di dalamnya.

2. Tesis
Tesis merupakan suatu bagian yang berisi tentang sudut pandang dari penulis dari
setiap permasalahan yang akan diangkat. Istilah berdasarkan dari suatu bentuk
pernyataan atau dapat juga disebut sebagai teori yang nanti akan diperkuat oleh
sebuat argumen. Didalam contoh teks eksposisi pada bagian ini merupakan sesuatu

8

yang penting yang muncul diawal teks meskipun terdapat kemungkinan bisa
diletakkan kembali fibagian akhir (sebuah penegasan ulang).

3. Argumentasi

Argumentasi merupakan suatu bentuk bukti atau alasan yang dipergunakan dalam
memperkuat pendapat dalam sebuah tesismeskipun pada umumnya argumentasi juga
bisa kita gunakan untuk menolak suatu pernyataan. Argumentasi bisa berupa
pernyataan umum atau generalisasi atau bisa juga data sebuah hasil temuan
penelitian, pernyataan dari para ahli atau fakta-fakta yang didasari dari referensi yang
bisa dipercayai.

4. Penegasan Ulang (Simpulan)

Penegasan ulang adalah bagian terakhir dari struktur teks eksposisi. Bagian ini
mengandung pernyataan simpulan yang menegaskan kembali tesis yang sudah
dikemukakan dari awal teks dan dapat dibuktikan atau bisa diperkuat oleh unsur
argumen yang ada di poin kedua.

Perhatikan teks eksposisi berikut:

Bahaya Mie Instan Bagi Kesehatan

Semua orang pasti kenal dengan makanan cepat saji bernama mie instan
Selain mudah didapatkan, jenis makanan yang satu ini juga memiliki rasa yang
nikmat. Hanya saja, dibalik sifat praktis dan rasanya yang selalu nikmat ini, mie
instan juga memiliki sejumlah resiko. Menurut sejumlah hasil penelitian, Terlalu
sering mengonsumsi mie instan dapat meningkatkan resiko timbulnya penyakit
kanker, ginjal dan usus buntu. Pada sejumlah kasus, konsumsi mie instan berlebihan
juga dapat menyebabkan kegemukan atau obesitas.

Apabila Anda biasanya mengonsumsi mie instan setiap hari, mulailah untuk
menguranginya dengan tenggang waktu 2hingga 3 hari dan lakukan sampai Anda
terbebas dari mie instan sama sekali. Menurut penelitian ternyata di dalam mie instan
terdapat kandungan lilin yang membahayakan kesehatan. Kandungan lilin dalam mie
instan berguna untuk membuat mie tidak lengket satu dengan lainnya. Dengan
seringnya kita mengonsumsi mie instan berarti kita juga telah memasukkan banyak
kandungan lilin ke dalam tubuh kita. Kandungan lilin tersebut akan merusak sistem
kerja pencernaan dalam tubuh karena baru bisa dicerna oleh tubuh dalam waktu
minimal 2 hari.

Selain kandungan lilin, di dalam mie instan juga terdapat natrium yang dapat
menyebabkan penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi) dan maag. Jika dikonsumsi
berlebihan dalam waktu yang cukup lama, kandungan natrium ini tentu secara signifi
kan dapat menimbulkan penyakit di atas. Hal ini didasari oleh karena kandungan

9

natrium yang bersifat menetralkan lambung, sehingga mengakibatkan lambung Anda
akan mensekreasi asam dalam jumlah yang banyak agar dapat mencerna makanan.

Mie instan ternyata juga mempunyai kandungan zat-zat lain yang dapat
membahayakan kesehatan tubuh kita, seperti MSG dan penambah rasa. Jika Anda
masih ingin mengonsumsi mie instan tetapi ingin tetap sehat Anda harus
melakukannya sesuai saran penyajian, dan jangan memasak bumbu mie instan secara
bersamaan mienya, karena jika bumbu mie instan dimasak di atas suhu 120°C bisa
memicu terjadinya sel kanker.

Oleh karena itu, kita jangan terlalu sering mengonsumsi mie instan karena
dapat meningkatkan resiko timbulnya berbagai penyakit yang berbahaya bagi tubuh
kita.

Dari teks diatas dapat diketahui struktur teks eksposisi sebagai berikut:

Judul Bahaya Mie Instan Bagi Kesehatan

Tesis Semua orang pasti kenal dengan makanan cepat saji bernama mie
instan Selain mudah didapatkan, jenis makanan yang satu ini juga
memiliki rasa yang nikmat. Hanya saja, dibalik sifat praktis dan
rasanya yang selalu nikmat ini, mie instan juga memiliki sejumlah
resiko. Menurut sejumlah hasil penelitian, Terlalu sering
mengonsumsi mie instan dapat meningkatkan resiko timbulnya
penyakit kanker, ginjal dan usus buntu. Pada sejumlah kasus,
konsumsi mie instan berlebihan juga dapat menyebabkan
kegemukan atau obesitas.

Argumentasi Apabila Anda biasanya mengonsumsi mie instan setiap hari,
mulailah untuk menguranginya dengan tenggang waktu 2hingga 3
hari dan lakukan sampai Anda terbebas dari mie instan sama
sekali. Menurut penelitian ternyata di dalam mie instan terdapat
kandungan lilin yang membahayakan kesehatan. Kandungan lilin
dalam mie instan berguna untuk membuat mie tidak lengket satu
dengan lainnya. Dengan seringnya kita mengonsumsi mie instan
berarti kita juga telah memasukkan banyak kandungan lilin ke
dalam tubuh kita. Kandungan lilin tersebut akan merusak sistem
kerja pencernaan dalam tubuh karena baru bisa dicerna oleh tubuh
dalam waktu minimal 2 hari.

Selain kandungan lilin, di dalam mie instan juga terdapat
natrium yang dapat menyebabkan penyakit tekanan darah tinggi

10

Penegasan (hipertensi) dan maag. Jika dikonsumsi berlebihan dalam waktu
Ulang yang cukup lama, kandungan natrium ini tentu secara signifi kan
(Simpulan) dapat menimbulkan penyakit di atas. Hal ini didasari oleh karena
kandungan natrium yang bersifat menetralkan lambung, sehingga
mengakibatkan lambung Anda akan mensekreasi asam dalam
jumlah yang banyak agar dapat mencerna makanan.

Mie instan ternyata juga mempunyai kandungan zat-zat lain
yang dapat membahayakan kesehatan tubuh kita, seperti MSG dan
penambah rasa. Jika Anda masih ingin mengonsumsi mie instan
tetapi ingin tetap sehat Anda harus melakukannya sesuai saran
penyajian, dan jangan memasak bumbu mie instan secara
bersamaan mienya, karena jika bumbu mie instan dimasak di atas
suhu 120°C bisa memicu terjadinya sel kanker.

Oleh karena itu, kita jangan terlalu sering mengonsumsi
mie instan karena dapat meningkatkan resiko timbulnya berbagai
penyakit yang berbahaya bagi tubuh kita.

E. Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi

Teks eksposisi memiliki kaidah kebahasaan tersendiri sehingga berbeda dengan
teks lainnya. Adapun kaidah kebahsaan teks eksposisi adalah sebagai berikut:

1. Menggunakan kata yang menunjukkan sikap penulis

2. Menggunakan kalimat efektif

3. Menggunakan konjungsi

Konjungsi atau kata hubung befungsi agar argumen penulis dapat diperkuat
dengan memberi alasan pendukung.

4. Menggunakan pronomina

Pronomina atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa
nomina. Pronomina dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu pronomina
persona dan pronomina nonpersona.

Pronomina Persona (kata ganti orang) yaitu Persona Tunggal. Contohnya seperti
ia, dia, anda, kamu, aku, saudara, -nya, -mu, -ku, si-., dan Persona Jamak Contohnya
seperti kita, kami, kalian, mereka, hadirin, para.

11

Pronomina Nonpersona (kata ganti bukan orang) yaitu Pronomina Penunjuk
contohnya seperti ini, itu, sini, situ, sana. dan pronomina penanya contohnya seperti

apa, mana, siapa.

5. Menggunakan adverbia
Adverbia (kata keterangan) merupakan kelas kata yang memberikan keterangan

kepada kata lain, seperti verba dan adjectiva, yang bukan nomina. Contoh adverbia
misalnya sangat, amat, tidak.
6. Menggunakan adjektiva

Adjektiva (kata sifat) merupakan kelas kata yang mengubah kata benda atau kata
ganti, biasanya dengan menjelaskannya menjadi lebih spesifik.
7. Menggunakan verba

Merupakan kata yang mengacu pada benda, baik nyata maupun abstrak. Dalam
kalimat berkedudukan sebagai subjek. Dilihat dari bentuk dan maknanya ada yang
berbentuk nomina dasar maupun nomina turunan. Nomina dasar contohnya gambar,
meja, rumah, pisau. Nomina turunan contohnya perbuatan, pembelian, kekuatan, dll.
8. Menggunakan nomina

Merupakan kata yang mengandung makna dasar perbuatan, proses, atau keadaan
yang bukan sifat. Dalam kalimat biasanya berfungsi sebagai predikat.

F. Unsur-Unsur Teks Ekposisi

Perhatikan teks eksposisi berikut!
Nasib Hutan Kita Semakin Suram

Jika Pemerintah tidak cepat bertindak dalam sepuluh tahun mendatang, hutan
Sumatra akan musnah. Hilangnya hutan Sumatra akan diikuti oleh musnahnya hutan
Kalimantan.

Pengelolaan hutan tidak menunjukkan adanya tanda-tanda perbaikan
dibandingkan tahun sebelumnya. Sebaliknya, kecenderungannya justru semakin
memburuk.

12

Kebakaran hutan masih terus terjadi dan penebangan liar semakin meningkat.
Diperburuk lagi dengan rencana pembukaan lahan hutan lindung bagi pertambangan.
Keadaan tersebut jelas menambah suram nasib hutan.

Keterpurukan sektor kehutanan bersumber dari sistem pengelolaan yang
didominasi oleh pemeritah pusat dan mengesampingkan keberadaan masyarakat
lokal. Adanya konflik-konflik seperti konflik antar masyarakat lokal, masyarakat
lokal dengan perusahaan, atau antara masyarakat lokal dengan Pemerintah, semakin
memperburuk kondisi kehutanan di Indonesia.

Selain itu, lemahnya penegakan hukum menyebabkan semakin parahnya
kerusakan hutan. Kerusakan hutan telah mencapai kurang lebih dua juta hektare per
tahun. Hal ini berarti setiap menitnya Indonesia kehilangan hutan seluas tiga hektare
atau sama dengan enam kali luas lapangan bola.

Namun, kenyataan di lapangan justru sebaliknya. Beberapa hal justru
mempercepat laju kerusakan hutan di Indonesia hampir dua kali lipat. Penyebabnya,
antara lain, adanya tekanan masyarakat akibat krisis ekonomi. Kondisi demikian
mengakibatkan merajalelanya penebangan liar.

Bersamaan dengan itu, eksploitasi sumber daya alam oleh Pemerintah juga
semakin meningkat sebagai konsekuensi dari kebutuhan Pemerintah untuk membayar
utang negara.

Belum lagi adanya otonomi daerah, yang mendorong pemerintah lokal
meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD)-nya dengan menebang hutan secara
berlebihan.

13

Sebelum itu, kondisi hutan Indonesia benar-benar sudah memprihatinkan.
Dalam kurun waktu lima puluh tahun, hutan alam Indonesia mengalami penurunan
luas sebesar 64 juta hektare. Pembukaan hutan alam di dataran rendah di Sulawesi
telah memusnahkan keanekaragaman hayati. Berjuta-juta spesies flora dan fauna
musnah dengan percuma.

Pembukaan lahan dengan cara membakar hutan menambah masalah
kerusakan hutan. Munculnya El Nino memperburuk kondisi hutan.

Selama bulan Januari–Oktober, 45 persen dari keseluruhan titik kebakaran
terkonsentrasi di Provinsi Riau. Kemudian, pada bulan Oktober terjadi kenaikan
jumlah titik kebakaran yang cukup signifikan di Provinsi Riau, Sumatra Barat, dan
Jambi.

Di Pulau Sumatra berdasarkan titik kebakaran terjadi di hutan rawa gambut
sebanyak 49%, alang-alang 13%, hutan dataran rendah 10%, permukiman/ pertanian
masyarakat 10%, perkebunan 8%, dan sisanya rawa (nongambut).

Kebakaran hutan memberikan kerugian tidak sedikit. Tahun 1997
diperkirakan kerugiannya sebesar $3–$4,4 miliar atau sekira Rp2–4 triliun. Rupanya
kedua masalah itu belum cukup.

Pemerintah menambah masalah lagi dengan rencana pembukaan kawasan
hutan lindung untuk areal pertambangan. Kebijakan tersebut jelas semakin
menyempurnakan derita hutan Indonesia.

Sumber: www.hutankita.com

Teks tersebut tergolong ke dalam jenis teks eksposisi. Teks tersebut
mengemukakan sejumlah pendapat disertai fakta tentang kondisi hutan di Indonesia.
Teks eksposisi memuat penilaian, dorongan, atau ajakan-ajakan tertentu kepada
khalayak. Bentuk teks eksposisi, terutama di dalam media massa, dapat berupa esai,
tajuk rencana (editorial), ataupun tanggapan kritis.

Sebagaimana yang terdapat pada contoh sebelumnya bahwa bagian-bagian teks
eksposisi dibentuk oleh dua unsur utama, yaitu gagasan dan fakta.

a.) Gagasan disebut juga ide ataupun pendapat. Isinya berupa pernyataan yang
mungkin berupa komentar, penilaian, saran, dorongan, dan bujukan.

Contoh:

14

1.) Jika Pemerintah tidak cepat bertindak dalam sepuluh tahun mendatang,
hutan Sumatra akan musnah dan diikuti oleh musnahnya hutan
Kalimantan.

2.) Pengelolaan hutan tidak menunjukkan adanya tanda-tanda perbaikan
dibandingkan tahun sebelumnya.

b.) Fakta adalah (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang
benar-benar ada atau terjadi. Dalam teks eksposisi, fakta berfungsi untuk
memperkuat gagasan sehingga diharapkan lebih meyakinkan khalayak.
Contoh:
1.) Selama bulan Januari–Oktober, 45% dari keseluruhan titik kebakaran
terkonsentrasi di Provinsi Riau.
2.) Kemudian pada bulan Oktober terjadi kenaikan jumlah titik kebakaran
yang cukup signifikan di Provinsi Riau, Sumatra Barat, dan Jambi.
3.) Tercatat sebanyak 314 unit sekolah rusak, di mana 171 rusak berat, 136
rusak sedang dan 7 rusak ringan.

G. Pola-Pola Pengembangan Teks Eksposisi

Perhatikan kembali teks berjudul "Nasib Hutan Kita yang Semakin Suram" pada
halaman sebelumnya. Tampak bahwa hubungan antarbagian dalam teks itu berpola sebab
akibat, bukan?” Teks tersebut memang menjelaskan tentang sebabsebab makin suramnya
kondisi hutan kita.

Berikut pola yang dapat digunakan di dalam pengembangan teks eksposisi.
1.) Pola umum khusus

Ide pokok bagian teksnya ditempatkan pada awal paragraf yang kemudian diikuti
oleh ide-ide penjelas. Pola demikian dikenal sebagai paragraf deduktif. Ide-ide
penjelasnya merupakan perincian dari ide umum yang dikemukakan sebelumnya.
2.) Pola khusus umum
Hal-hal yang bersifat khusus diikuti oleh uraian yang bersifat umum. Bagian terakhir
dalam bagian teks ini berfungsi sebagai simpulan atau rangkuman dari pendapat-
pendapat yang dikemukakan sebelumnya.
3.) Pola ilustrasi

15

Sebuah gagasan yang terlalu umum memerlukan ilustrasi-ilustrasi konkret. Ilustrasi-
ilustrasi tersebut berfungsi untuk membuktikan suatu pendapat. Dalam hal ini
pengalaman-pengalaman pribadi merupakan bahan ilustrasi yang paling efektif
dalam meyakinkan kebenaran suatu gagasan.
4.) Pola perbandingan
Untuk meyakinkan suatu pendapat, kamu dapat melakukan suatu perbandingan.
Benda-benda, keadaan, atau yang lain ditentukan perbedaan ataupun kesamaannya
berdasarkan aspek tertentu. Dengan cara demikian, keyakinan pembaca atas gagasan
yang kita sampaikan akan lebih kuat.

H. Tujuan Teks Ekpsosisi

Teks eksposisi memiliki tujuan yang ditujukan kepada pembaca dari setiap teksnya.
Tujuan-tujuan tersebut merupakan latar belakang pengarang atau penulis untuk menulis
sebuah teks eksposisi. Berikut ini adalah tujuan dari penulisan teks eksposisi:
1. Memberitahukan secara jelas kepada pembaca atau penyimak sehingga tidak terjadi

perbedaan penerimaan kepada setiap pembaca atau setidaknya meminimalisasi
penerimaan perbedaan yang ada.
2. Membuat pembaca untuk terus tertarik terhadap karangan tersebut.
3. Memaparkan atau menjelaskan informasi tertentu sehingga pengetahuan para
pembaca bertambah.

I. Menyusun Teks Eksposisi

Sebagaimana yang telah dipaparkan terdahulu bahwa teks eksposisi menyajikan
sejumlah pendapat (argumen). Teks eksposisi bertujuan untuk meyakinkan orang lain. Di
dalamnya tersaji pula fakta untuk lebih meyakinkan kebenaran tentang isi pendapat itu.
Dalam sistematika penyajiannya, teks eksposisi diawali dengan penyajian tesis (isu,
masalah, ataupun suatu pernyataan yang bersifat umum; kemudian diikuti rangkaian
argumentasi atau pendapat beserta sejumlah fakta yang menguatkan; diakhiri dengan
penegasan ulang.

Langkah-langkah penyajiannya sebagai berikut.
a) Menentukan isu ataupun masalah yang akan dibahas.

16

b) Membaca berbagai sumber yang berkaitan dengan isu yang dipilih; melakukan
sejumlah pengamatan lapangan.

c) Mendaftar topik-topik yang berkaitan dengan isu, berdasarkan hasil-hasil
membaca dan langkah-langkah pengamatan.

Contoh:

1) Pentingnya penanganan sampah dalam menghadapi datangnya musim
penghujan.

2) Kesemrawutan kehidupan di suatu kota.

3) Pola hidup masyarakat kota dalam membuang sampah.

4) Sikap-sikap pemerintah dalam penanganan sampah.

5) Akibat-akibat pada bencana lingkungan.

6) Solusi penanganan.

d) Menyusun kerangka karangan, struktur teks eksposisi. Topik-topik itu disusun
secara sistematis dengan pola berikut.

Kerangka Utama Penyajian Topik

Tesis

Argumentasi

Penegasan Ulang

e) Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi teks eksposisi. Dalam
tahap ini kamu harus menjadikan topik-topik itu menjadi argumen-argumen jelas
dan logis. Di samping itu, kaidah-kaidah kebahasaan perlu diperhatikan.

17

DAFTAR PUSTAKA
Rahman, Taufiqur. 2017. Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan. Semarang: CV.

Pilar Nusantara.
Khoerunnisa, Elis,. Dkk. 2019. Super Complete SMP/MTs 7, 8, 9. Depok: Sahabat Pelajar

Cerdas.
Rianto, Tomi. 2018. Cara Cepat Menguasai Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X, XI,

XII. Jakarta: PT Bumi Aksara.
E, Kokasih. 2017. Bahasa Indonesia. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

18

LATIHAN SOAL

Pilihlah huruf A, B, C, atau D dengan memberi tanda silang pada jawaban yang benar!
1. Apa yang dimaksud dengan teks eksposisi...
a. Teks yang berisi penilaian, dorongan, atau ajakan-ajakan tertentu kepada khalayak.
b. Teks yang menggambarkan kondisi suatu tempat atau benda.
c. Teks yang menceritakan peristiwa disertai sebab-akibat dan memiliki alur.
d. Teks yang berisi petunjuk penggunaan sesuatu atau cara melakukan sesuatu.
2. Berikut merupakan struktur teks eksposisi, kecuali...
a. Tesis, argumentasi, penegasan ulang, pronomina
b. Judul, tesis, argumentasi, penegasan ulang
c. Tesis, argumentasi, penegasan ulang, konjungsi
d. Tesis, argumentasi, penegasan ulang, verba
3. Bagian akhir dari sebauh teks eksposisi yang berupa penguatan kembali atas pendapat
yang telah ditunjang oleh fakta-fakta dalam bagian argumentasi disebut...
a. Judul
b. Tesis
c. Argumentasi
d. Penegasan ulang
4. Bacalah paragagraf berikut!
Keunggulan obat tradisional, jika dibandingkan dengan obat modern, lebih aman, dan
ekonomis
Nomina dasar yang terdapat pada kalimat di atas adalah....
a. Keunggulan
b. Jamu
c. Obat
d. Tradisional

19

5. “Indonesia diperkirakan memiliki sekitar 90 juta orang yang berada di kelompok
consuming class”. Dalam tek eksposisi kutipan di atas termasuk dalam bagian struktur...
a. Judul
b. Tesis
c. Argumentasi
d. Penegasan ulang

6. Bacalah teks eksposisi berikut!
Berbagai teori dikemukakan untuk mencari latar belakang kematian Merilyn Monroe.
Ada yang berpendapat dia diancam oleh mafia. Seorang detektif memperkirakan,
Park Soodam pernah berhubungan dengan J.F. Kennedy. Dia dibunuh untuk
menutupi kejadian yang dapat merusak nama baik tokoh penting AS tersebut.
Teks eksposisi diatas termasuk ke dalam jenis teks eksposisi...
a. Pertentangan
b. Analisis
c. Definisi
d. Berita

7. Perhatikan kalimat dibawah ini!
(1) Penerapan konsep pembangunan berkelanjutan pada saat ini ternyata jauh dari
harapan. (2) Kesulitan penerapannya terutama terjadi di negara berkembang, salah
satunya Indonesia. (3) Sebagai contoh, setiap tahun di negara kita diperkirakan terjadi
penebangan hutan seluas 3.180.243 ha (atau seluas 50 kali luas kota Jakarta). (4) Hal
ini juga diikuti oleh punahnya flora dan fauna langka. (5) Kenyataan ini sangat jelas
menggambarkan kehancuran alam yang terjadi saat ini yang diikuti bencana bagi
manusia.

Kalimat penjelas pada penggalan teks eskposisi di atas ditandai dengan nomor...
a. 1 dan 2
b. 2, 3, 4, dan 5
c. 3 dan 4
d. 2, 4, dan 5

8. Perhatikan teks eksposisi berikut!

20

Buku sejarah banyak yang mencatat bahwa Perang Dunia II dimulai karena Jerman
menyerang Polandia pada tanggal 1 September 1939. Sumber-sumber konvensional
menyalahkan pihak Jerman yang memulai perang yang paling mematikan sepanjang
sejarah ini. Akan tetapi, tahukah Anda jika Jerman hanya melindungi warganya dari
penyiksaan yang dilakukan warga Polandia pada bulan April tahun 1939. Kita dan
dunia bahkan tidak tahu bahwa ada laporan yang menceritakan terjadi penganiayaan
warga Jerman di perbatasan Danzig tanggal 13 April tahun yang sama. Ada banyak
laporan penganiayaan, pengusiran, dan pembunuhan terhadap warga Jerman di
seluruh wilayah Polandia. Data-data tersebut membuat saya berkesimpulan bahwa
Jerman melancarkan serangan hanya untuk melindungi warga dan mengamankan
wilayah mereka.

Pronomina yang digunakan dalam teks di atas adalah sebagai berikut, kecuali..

a. Anda

b. Saya

c. Mereka

d. Kita

9. Perhatikan kalimat dibawah ini!

(1) Struktur bahasa akan memengaruhi pembentukan budaya serta tingkah laku. (2)
Demikianlah teori yang pernah disampaikan oleh Sapir-Whorf. (3) Satu contoh yang
pernah penulis temukan adalah mengenai perbedaan struktur bahasa jerman dengan
bahasa Indonesia. (4) Dalam banyak hal, struktur kalimat kompleks bahasa Jerman
menekankan posisi predikat ada pada bagian akhir kalimat. (5) Jika kita ingin
membentuk kalimat saya mau meminum kopi di kafe dalam bahasa Jerman, bentuk
yang muncul adalah Ich moechte im kaffee einen kaffee trinken. (6) Bentuk kata
trinken ‘meminum’ muncul pada bagian akhir kalimat. (7) Proses seperti ini ternyata
berpengaruh pada cara orang Jerman yang selalu berusaha untuk tidak memotong
pembicaraan saat berkomunikasi antarsesama. (8) Inilah satu alasan yang
menunjukkan bahwa benarlah bahasa bisa memengaruhi budaya masyarakatnya.
Kalimat yang menunjukkan letak bagian argumen muncul pada nomor..

a. 1, 3, dan 4

b. 2, 3, dan 5

c. 3, 4, dan 5

d. 2, 5, dan 6

10. Perhatikan kutipan dibawah ini!

21

Beberapa pohon tanaman di halaman rumah tidak mau berbunga seperti tanaman
sejenisnya yang lain. Tanaman tersebut tiap hari disiram dan tak terlewatkan diberi
pupuk. Apa sebabnya? Ternyata tanaman tidak mendapat sinar matahari, karena terhalang
oleh pohon kayu besar yang ditanam di pinggir jalan.
Gagasan utama paragraf di atas adalah …

a. Beberapa pohon tanaman halaman rumah tidak mau berbunga seperti tanaman
sejenisnya yang lain.

b. Tanaman tersebut tiap hari disiram dan tak terlewatkan diberi pupuk.
c. Tanaman tidak mendapat sinar matahari.
d. Tanaman terhalang oleh kayu besar.

22

LAMPIRAN II

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

(LKPD)

Satuan Pendidikan : SMP N 1 Sragen

Kelas : VIII

Muatan Pelajaran : Bahasa Indonesia

Materi Pokok : Teks Eksposisi

Alokasi Waktu : 6 x 40 menit (3 x pertemuan)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Satuan Pendidikan : SMP N 1 Sragen

Kelas : VIII

Muatan Pelajaran : Bahasa Indonesia

Materi Pokok : Teks Eksposisi

Waktu : 80 Menit

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian

3.6 Mengidentifikasi struktur, unsur 3.6.1 Mengidentifikasi isi Teks Eksposisi
kebahasaan, dan aspek lisan dalam teks
eksposisi artikel ilmiah popular (lingkungan 3.6.2 Mengidentifikasi ciri-ciri dan struktur
hidup, kondisi sosial, dan/atau keberagaman kebahasaan dalam Teks Eksposisi
budaya, dll) yang diperdengarkan atau
dibaca. 3.6.3 Menyimpulkan Teks Eksposisi

4.6 Menyajikan gagasan dan pendapat ke 4.6.1 Menafsirkan Teks Eksposisi
dalam bentuk teks eksposisi artikel ilmiah
popular popular (lingkungan hidup, kondisi 4.6.2 Mengemukakan struktur yang terdapat
sosial, dan/atau keberagaman budaya, dll) dalam Teks Eksposisi
secara lisan dan tertulis dengan
4.6.3 Membuat Teks Eksposisi

23

memperhatikan struktur, unsur kebahasaan,
dan aspek lisan.

B. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik setelah mengamati dan membaca materi teks eksposisi diharapkan dapat
menganalisis bagian-bagian struktur teks eksposisi dan kaidah kebahasaan dengan tepat.
2. Peserta didik setelah membaca dapat menentukan topik untuk menyusun teks eksposisi!
3. Peserta didik setelah membaca dan menentukan topik diharapkan dapat menyusun teks
eksposisi sesuai dengan struktur dan kaidah kebahasaan!

C. Petunjuk Penggunaan
1. Berdoalah sebelum melakukan aktivitas!
2. Tulislah identitas Anda pada kolom yang tersedia!
3. Bacalah materi terkait teks eksposisi di buku bahasa Indonesia kelas VIII atau sumber
lainnya sebelum mengerjakan!
4. Buatlah kelompok yang beranggotakan 4 orang!
5. Diskusikan setiap pertanyaan yang ada pada LKPD bersama kelompok!
6. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja, sedangkan kelompok lain secara individu
dapat memberikan tanggapan!

TUGAS MANDIRI

Nama : ......................................
Kelas : ......................................

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
1. Jelaskan pengertian teks eksposisi!
2. Sebutkan dan jelaskan struktur teks eksposisi!

24

3. Sebutkan ciri kebahasaan teks eksposisi!
4. Sebutkan dan jelaskan 3 jenis teks eksposisi serta berikan contohnya!
5. Perhatikan teks eksposisi berikut!

PENYEBAB TERCEMARNYA UDARA

Pencemaran udara merupakan suatu peristiwa masuknya zat – zat polusi ke
dalam sirkulasi udara yang akhirnya menyebabkanbkualitas oksigen menjadi
menurun. Pencemaran udara saat ini adalah masalah yang cukup serius yang tengah
di hadapi oleh indoensia. Terlebih hutan kalimantan sebagai paru-paru dunia tidak
lagi ada.

Manusia menjadi penyebab utama dan terbesar akan terjadinya pencemaran
udara. Manusia pula lah yang menerima dan merasakan dampak buruk dari
pencemaran udara tersebut. Hal ini di sebabkan karena masuknya unsur-unsur
berbahaya ke dalam atmosfer, seperti karbon monoksida (CO), Nitrogen
dioksida(No2), chlorofluorocarbon (CFC) dan lain-lain.

Faktor alami yang bisa menyebabkan pencemaran uadara adalah dengan
meletusnya gunung berapi. Meskipun demikian, menurut sebuah penelitian seluruh
gunung berapi di indonesia hanya mengeluarkan 0,13 hinga 0,44 ton CO2 pertahun
nya. Jumlah ini ternyata tidak sebanding dengan yang di hasilakan oleh manusia.

Melalui pabrik – pabrik dan kendaraan bermotor, manusia berhasil
menyumbangkan sekitar 2 miliar ton polusi udara pertahun nya. Pada tahun 2010,
berbagai aktifitas manusia telah menghasilkan kurang lebih 35 miliar ton emisi
karbon dioksida ke atmosfer bumi.

Maka dari itu untuk mengatasi masalah-masalah dengan pencemaran udara,
perlu adanya langkah-langkah yang dilakukan sebagai bentuk pengendalian dari
pencemaran lingkungan. Langkah-langkah tersebut antara lain adalah, dengan
membatasi polusi yang dihasilkan sebuah perusahaan industri, melakukan
penghijauan dengan menjaga kelestarian hutan dan menanam pepohonan di pinggir

25

jalan, dan sebagainya.

Dari teks eksposisi di atas, tentukanlah struktur teks eksposisi dalam bentuk tabel seperti
di bawah ini!
Judul
Tesis
Argumen
Penegasan Ulang
(Simpulan)

TUGAS KELOMPOK

Nama Kelompok : ..............................
Nama Anggota : 1. ........................

Kelas 2. ........................
3. ........................
4. ........................
:

Buatlah kelompok yang terdiri dari 4 orang untuk mengerjakan tugas berikut!
1. Carilah teks eksposisi di koran atau majalah sertakan tanggal terbit koran atau majalah
tersebut!
2. Analisislah kaidah kebahasaan yang terdapat dalam teks eksposisi tersebut!
3. Tentukanlah struktur teks eksposisi tersebut dalam bentuk tabel seperti di bawah ini!

26

Judul
Tesis
Argumen
Penegasan Ulang
(Simpulan)

4. Carilah fakta dan opini yang terdapat dalam teks eksposisi tersebut dalam bentuk tabel
seperti di bawah ini!
Fakta

Opini

5. Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil kerjanya dan
kelompok lain mendengarkan sekaligus dapat memberikan tanggapan kepada kelompok
yang presentasi!

Nama Teman Isi Tanggapan

~SELAMAT MENGERJAKAN~
27


Click to View FlipBook Version