BUKU SEJARAH PEMINATAN
Ruang Lingkup
Sejarah
Sejarah sebagai ilmu, peristiwa, kisah & seni
NOVELIA PUTRI IKA IFANA Kelas
X
Buku Sejarah, KD 3.4 1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR........................................................................................... 2
PENDAHULUAN.................................................................................................. 3
A. Identitas Buku ............................................................................................ 3
B. Kompetensi Dasar ...................................................................................... 3
C. Deskripsi Singkat Materi........................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................... 5
1. Sejarah sebagai ilmu .................................................................................. 5
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 8
Buku Sejarah, KD 3.4 2
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
bahan ajar ini guna memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran Bidang Studi
dengan judul “Menganalisis Sejarah Sebagai Ilmu, Peristiwa, Kisah dan Seni”.
Tujuan pembuatan bahan ajar ini, yaitu sebagai media pembelajaran dan
diskusi yang efektif. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Nurul
Umammah, M.Pd dan Ibu Rully Putri Nirmala Puji, S.Pd., M.Ed selaku dosen
pengampu mata kuliah Media Pembelajaran Bidang Studi yang telah memberikan
dukungan penuh sekaligus bimbingan kepada saya untuk menyusun buku ini, serta
memberikan motivasi kepada saya selaku penulis agar tetap bisa berkarya.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan buku ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga buku
ini dapat terselesaikan. Saya menyadari sepenuhnya bahwa buku ini masih jauh dari
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki.
Oleh karena itu, saya mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan
kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya saya berharap semoga buku
ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
Jember, 18 November 2021
Penulis
Buku Sejarah, KD 3.4 3
PENDAHULUAN
A. Identitas Buku
Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas / Semester : X / 1
Judul Buku : Konsep Dasar Sejarah
B. Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis sejarah sebagai ilmu, peristiwa, kisah dan seni
C. Deskripsi Singkat Materi
Source : Google
Sejarah merupakan peristiwa yang telah terjadi pada masa lampau yang
kebenarannya bisa kita buktikan dari peninggalan-peninggalan yang masih ada saat
ini sebagai sumber informasi. Sejarah sendiri memiliki 3 aspek penting, yakni masa
lampau, masa kini dan masa yang akan datang. Ketiganya akan terus
berkesinambungan membentuk catatan peristiwa panjang untuk generasi yang akan
datang sebagai bahan pembelajaran.
Secara etimologi, sejarah berasal dari kata shajarah – syajaratun yang
berarti pohon. Sejarah dapat dimaknai sebagai pertumbuhan atau perkembangan
dari sebuah pohon, yang mana sejarah menjadi akarnya. Menurut Kamus Besar
Buku Sejarah, KD 3.4 4
Bahasa Indonesia, sejarah dapat berarti asal-usul (keturunan) silsilah. Definisi
kedua menyebutkan sejarah sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi
di masa lampau.
Sejarah juga dapat dimaknai sebagai pengetahuan atau uraian tentang
peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi di masa lampau. Pengertian yang
satu ini menganggap sejarah sebagai suatu ilmu. Sejarah sangat berperan bagi
kehidupan manusia, terutama sebagai referensi untuk hidup di masa depan. Ruang
lingkup sejarah dibagi menjadi empat, yaitu sejarah sebagai peristiwa, sejarah
sebagai ilmu, sejarah sebagai kisah, dan juga sejarah sebagai seni.
Sejarah mengenal dua dimensi, yaitu spasial dan temporal. Spasial berarti
ruang, yang merupakan tempat terjadinya suatu peristiwa sejarah. Sementara itu,
temporal berarti waktu, yang berhubungan dengan kapan terjadinya peristiwa
sejarah. Istilah ruang dan waktu serta ruang waktu kadang digunakan dalam dua
konteks yang berbeda. Konteks pertama dimaknai bahwa ruang dan waktu tidak
dapat terpisahkan. Konteks yang satunya menyatakan bahwa konsep ruang dan
waktu hanya sebatas fisik saja.
Dalam sejarah, ruang dan waktu memiliki keterkaitan yang erat. Ruang
merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa sejarah dalam berdasarkan waktu.
Oleh karena itu, penelaahan peristiwa sejarah berdasarkan dimensi waktu tidak
dapat terlepas dari dimensi ruang sejarah. Waktu menitikberatkan pada aspek kapan
peristiwa sejarah itu terjadi. Sementara ruang tentu saja menitikberatkan pada di
mana peristiwa itu terjadi. Konsep ruang dan waktu merupakan unsur yang tidak
dapat dipisahkan, baik dari suatu peristiwa maupun perubahannya dalam sejarah.
Segala aktivitas manusia mesti berlangsung bersamaan dengan tempat dan waktu
kejadian. Perjalanan manusia sebagai pelaku sejarah tidak dapat dilepaskan dari
unsur ruang dan waktu, sebab perjalanan manusia itu sendiri merupakan perjalanan
waktu pada suatu tempat yang ditinggali oleh manusia itu sendiri.
Buku Sejarah, KD 3.4 5
PEMBAHASAN
1. Sejarah sebagai ilmu
Source : Google
Sejarah sebagai ilmu dapat kita lihat dari beberapa ciri-ciri. Pertama,
sejarah merupakan ilmu empiris. Sebagai ilmu sejarah termasuk ilmu-ilmu
empiris (bahasa Yunani emperia berarti pengalaman) pengalaman ini
kemudian direkam dalam bentuk dokumen. Dokumen-dokumen itulah yang
diteliti sejarawan untuk menemukan fakta yang kemudian diinterpretasi,
hasil dari interpretasi atas fakta-fakta ini memunculkan tulisan sejarah.
Terdapat perbedaan mendasar terkait ilmu alam dengan ilmu sejarah
meskipun demikian juga ada kesamaannya antara lain sama-sama
berdasarkan atas pengalaman, pengamatan dan penyerapan. Namun jika
dalam ilmu alam percobaan tersebut dapat diulang-ulang sedangkan dalam
sejarah percobaan tersebut tidak bisa diulang. Contohnya saja Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945 dimana peristiwa ini tidak
dapat diulang kembali, hanya terjadi satu kali. Hal ini menunjukkan bahwa
sejarah hanya meninggalkan dokumen dan fakta sejarah merupakan
manusia. Sedangkan dalam ilmu alam faktanya adalah fakta alam.
Sejarah sering disebut tidak ilmiah hanya karena bukan termasuk
dari ilmu-ilmu alam meskipun demikian tenyata cara kerja kedua ilmu ini
sama. Perbedaan antara sejarah dan ilmu-ilmu alam tidak terletak pada cara
Buku Sejarah, KD 3.4 6
kerjanya tetapi pada obyek. Ilmu-ilmu alam yang mengamati benda-benda
tentu saja berbeda dengan sejarah yang mengamati manusia, Perbedaan
antara ilmu-ilmu alam dan sejarah seperti benda dan manusia, benda-benda
itu mati sedangkan manusia itu hidup, benda mati tidak berpikir, sedangkan
manusia itu berpikir dan berkesadaran. Dapat dipahami juga jika ilmu-ilmu
alam menghasilkan hukum alam yang berlaku umum dan pasti, sedangkan
sejarah menghasilkan generalisasi yang tidak sepasti ilmu-ilmu alam.
Yang kedua adalah Objek berasal dari bahasa Latin objectus yang
berarti dihadapan, sasaran, dan tujuan. Sejarah biasanya dimasukkan dalam
ilmu tentang manusia (humaniora)karena selain objek yang diteliti adalah
manusia khususnya perubahan atau perkembangan manusia pada masa lalu,
metodologi yang digunakan juga berbeda dengan ilmu lain. Berbeda dengan
ilmu lain objek dari sejarah adalah waktu, jadi sejarah memiliki objek
sendiri yang tidak dimiliki oleh ilmu lainnya. Sejarah selalu membicarakan
waktu yang dimiliki oleh manusia dan waktu dalam pandangan sejarah juga
tidak pernah lepas dari manusia.
Ketiga Generalisasi berasal dari (bahasa Latin generalis bermakna
umum) merupakan kegiatan dari penyimpulan data dari yang khusus
menjadi umum. Generalisasi yang ada ini nantinya dapat digunakan menjadi
dasar penelitian apabila bersifat sederhana, sudah dibuktikan oleh peneliti
sebelumnya, dan merupakan accepted history. Generalisasi ini juga
digunakan sebagai hipotesis deskriptif, yaitu sebagai dugaan sementara
yang biasanya berupa generalisasi konseptual meskipun demikian
penggunaan generalisasi ini haruslah dibatasi agar sejarah tetap empiris.
Generalisasi atau kesimpulan umum sangat diperlukan dalam sejarah karena
sejarah merupakan ilmu. Generalisasi memiliki dua tujuan uatama yaitu
saintifikasi dan simplifikasi.
Keempat, sejarah mempunyai Metode dalam bahasa Yunani
methodos yang berarti cara. Menurut Sartono Kartodirdjo (1992) metode
merupakan bagaimana orang memperoleh pengetahuan. Berkaitan dengan
ilmu sejarah, metode sejarah adalah bagaimana mengetahui tentang sejarah,
Buku Sejarah, KD 3.4 7
sejarawan harus mengetahui bagaimana ia menggunakan ilmu metode itu
sesuai pada tempat yang seharusnya, sejarawan juga harus mengetahui
prosedur-prosedur yang akan di tempuh dalam menjaring informasi,
pertanyaan, mengapa dan bagaimana melakukan kritik terhadap sumber
sejarah yang diperolehnya. Kritik sumber terdapat dua macam yaitu kritik
intern dan kritik ekstern, kritik intern yaitu melakukan pengujian terhadap
kebenaran isi sumber (validasi) sedangkan kritik ekstern adalah pengujian
terhadap keaslian sumber (autentik).
Kelima, Teori berasal dari bahasa Yunani theoria yang berarti
renungan. Seperti ilmu lainnya, sejarah juga memiliki teori pengetahuan
yang sering disebut filsafat sejarah kritis. Teori dalam sejarah umumnya
berisi satu kumpulan tentang kaidah pokok suatu ilmu (Kuntowijoyo, 2001).
Menurut Lubasz (1963) yang dikutip oleh Sjamsudin (2012) teori dalam
sejarah terutama dalam penjelasan sejarah pada umumnya digunakan untuk
mengidentifikasi dan mendefinisikan suatu keberadaan kolektif untuk
merekontruksi suatu perangkat kepercayaan menurut suatu analisis karakter
kolektif, untuk menguji kebenaran dan ketepatan (verifikasi), penjelasan
(eksplanasi) suatu peristiwa kolektif.
Buku Sejarah, KD 3.4 8
DAFTAR PUSTAKA
Kartodirdjo, Sartono. 1992. Pendekatan Ilmu Sosial Dalam
Metodologi Sejarah. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum
Kasdi, Aminuddin. 2011. Memahami Sejarah. Surabaya: Unesa
University Press
Kuntowijoyo. 2013. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara
Wacana
RUANG LINGKUP
SEJARAH
Sejarah erat kaitannya dengan
suatu peristiwa atau kejadian yang
terjadi di masa lampau. Peristiwa
yang terjadi dalam sejarah dibuat
dan ditulis sendiri oleh manusia.
Sejarah membuat manusia lebih
mengerti tentang kejadian apa
yang terjadi di masa lampau dan
bagaimana harus menyikapinya.
Sejarah memegang peranan
penting dalam bidang ilmu
pengetahuan dan kehidupan
manusia.
NOVELIA PUTRI IKA IFANA
200210302058
UNIVERSITAS JEMBER
2020