The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Modul 2.1 PPT Pembelajaran Berdiferensiasi

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Muhammad Mahmud Ridwan, 2024-06-27 00:48:55

Modul 2.1 PPT Pembelajaran Berdiferensiasi

Modul 2.1 PPT Pembelajaran Berdiferensiasi

SALAM & BAHAGIA Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Shalom, Damai Sejahtera, Om Swastyastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan, Rahayu.


Paket Modul 2 PRAKTIK PEMBELAJARAN YANG BERPIHAK PADA MURID


PERKENALAN Nama : Drs. DADANG DARMAWAN, M.Pd. Tempat TGL : Ciamis, 17-07-67 Instansi : Dinas Pendidikan Kab. Ciamis Jabatan : Pengawas Sekolah No Hp : 081323405502 TUGAS TAMBAHAN FASILITATOR GP A3, A6, A9 FASILITATOR GP REKOGNISI A9 INSTRUKTUR GP A7, A8, A9, A10 ASESOR BANPDM Fasilitator A10 Grup 12 Lampung 1. WAHYUDI SYARIF 2. VITRIA 3. SARI INDRAYANI 4. SUNARTI 5. UMI MASRUROH Fasilitator A10 Grup 13 Lampung 1. SUPARMAN 2. WAN YUSUARINI MONITA 3. DARMANSYAH 4. YULIA VERAWATI 5. LUSIA FENTIMORA


Modul 2.1 Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi Penulis Modul: Oscarina Dewi Kusuma & Siti Luthfah.


NYALAKAN KAMERA MATIKAN MIC HADIR SEUTUHNYA HARGAI WAKTU BERSAMA BUAT CATATAN KLIK RAISE HAND DI ZOOM SAAT INGIN BERTANYA GANGGUAN TEKNIS ADALAH HAL BIASA DALAM SESI DARING MAKSIMALKAN CHAT Komitmen Kita


Alur Pembahasan 10 menit Refleksi Awal 20 menit Tanya Jawab 10 menit Pembukaan hangat, perkenalan & komitmen 10 menit Refleksi akhir dan berbagi Penguatan: Konsep kunci dan Penerapan Pembelajaran berdiferensias i 40 menit


Kompetensi Lulusan yang Dituju Modul ini diharapkan berkontribusi untuk mencapai kompetensi lulusan sebagai berikut: 1. Guru Penggerak memahami pentingnya mengetahui kebutuhan belajar dan lingkungan yang memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensinya secara aman dan nyaman. 2. Guru Penggerak memfasilitasi guru lain dalam merancang alur dan tujuan pembelajaran yang berorientasi pada masa depan. 3. Guru Penggerak memfasilitasi guru lain dalam mengevaluasi pembelajaran berdasarkan data dan tingkat pencapaian murid.


Capaian Umum Modul 2.1 CGP dapat: 1.mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi untuk mengakomodasi kebutuhan belajar murid yang berbeda. 2.menjadi teladan dalam melakukan praktek-praktek reflektif dalam pembelajaran bagi komunitas pendidik di lingkungan sekitarnya.


Capaian Khusus Modul 2.1 Guru Penggerak yang mampu: 1. menunjukkan pemahaman tentang konsep pembelajaran untuk semua murid; 2. mendemonstrasikan pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi dan alasan mengapa pembelajaran berdiferensiasi diperlukan; 3. menjelaskan pentingnya mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan belajar murid; 4. menganalisis penerapan diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk; 5. mengimplementasikan Rencana Pembelajaran Berdiferensiasi dalam konteks pembelajaran di sekolah atau kelas mereka sendiri; 6. menunjukkan sikap kreatif, percaya diri, mau mencoba, dan berani mengambil risiko dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi.


Saat akan merancang pembelajaran, apa yang biasanya Anda perhatikan dulu?


Keberagaman Murid? ❏ Latar belakang keluarga, ❏ Kemampuan memahami bahasa yang digunakan di kelas, ❏ Kemampuan menguasai keterampilan yang diajarkan, ❏ Keterampilan dasar untuk prasyarat memahami materi baru yang akan dipelajari, ❏ Kondisi sosial-emosional, ❏ Minat besar terhadap bidang tertentu, ❏ Kesulitan-kesulitan tertentu dalam belajar, ❏ dan sebagainya! Cakupannya sangat luas!


Kondisi ini menciptakan tantangan…. ❏Murid yang memerlukan lebih banyak waktu untuk memahami ❏Murid memiliki pengetahuan awal yang sangat banyak, sementara beberapa murid lain justru tidak punya pengetahuan awal sama sekali terkait topik yang akan diajarkan ❏Murid yang tidak bisa duduk terlalu lama karena ia perlu bergerak lebih banyak ❏Murid yang mengalami kesulitan berkonsentrasi selama diskusi kelas ❏Murid yang kalau tes hasilnya selalu buruk, namun sebenarnya pemahaman mereka bagus. ❏Murid yang tampak tidak ‘engaged’ dalam pembelajaran karena mereka tidak bisa membuat koneksi dan memahami makna dari apa yang diajarkan. ❏Murid yang memiliki masalah di rumah sehingga sangat tidak semangat sekolah dan sering kali merasa marah atau lesu


“Keberagaman murid itu keniscayaan, maka guru efektif akan memperhatikannya dengan proaktif dan bijaksana.”


Pembelajaran Berdiferensiasi adalah tentang pembelajaran untuk mendukung SEMUA murid di kelas kita Photo by Kelli Tungay on Unsplash


Pembelajaran Berdiferensiasi adalah proses yang komprehensif dan fleksibel mencakup perencanaan, persiapan dan penyampaian pengajaran untuk mengakomodasi keberagaman kebutuhan belajar murid di dalam kelas. Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi, guru mempertimbangkan ● siapa yang mereka ajar, ● apa yang mereka ajarkan, ● di mana mereka mengajar, dan ● bagaimana mereka mengajar. Photo by Kelli Tungay on Unsplash National Professional Resources, Inc.


Mendiferensiasi pembelajaran berarti mengguncang apa yang terjadi di kelas sehingga murid memiliki banyak pilihan untuk menerima informasi, memahami ide, dan mengekspresikan apa yang mereka pelajari. Carol Ann Tomlinson, University of Virginia


1. PB hanya untuk anak-anak yang memiliki hambatan/kesulitan belajar 2. Melakukan diferensiasi = membuat standar pembelajaran yang berbeda untuk setiap murid 3. Cara untuk mengetahui kebutuhan murid harus menggunakan sebuah instrumen yang rumit, seperti: tes (-akademik, -minat bakat, -diagnostik, dll.) 4. Melabel anak hanya berdasarkan hasil asesmen awal 5. Anak yang sudah selesai, berarti mendapat tambahan soal atau mengajari yang lain 6. Mengelompokkan murid hanya berdasarkan 1 karakteristik (hanya sesuai kemampuan saja, gaya belajar saja, gender saja) Sepakatkah Anda?


● Diferensiasi adalah seperangkat strategi pembelajaran. ● Diferensiasi adalah sebuah filosofi – cara berpikir tentang belajar mengajar. Diferensiasi adalah seperangkat prinsip. ● Untuk dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi secara efektif maka guru-guru harus diberikan contoh-contoh dari para Ahli, Kepala Sekolah, Pengawas, dsb ● Praktek pembelajaran berdiferensiasi yang baik memerlukan guru yang terbiasa memperhatikan praktik-praktik di kelas mereka dan merupakan hasil dari proses mencoba, refleksi, dan kemudian membuat penyesuaianpenyesuaian di kelas. Proses-proses tersebut dilakukan secara secara terus menerus. Beberapa miskonsepsi


Jika kita hanya mempelajari metode, kita terikat pada metode tersebut, namun jika kita mempelajari prinsip, kita dapat mengembangkan metode kita sendiri. -Ralph Waldo Emerson | Sastrawan


● Diferensiasi adalah sesuatu yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh seorang guru. ● Kebanyakan guru sebenarnya sudah memperhatikan murid dan meresponsnya dengan cara tertentu. Namun, sedikit guru yang secara konsisten proaktif merencanakan pengajaran untuk mengakomodasi keragaman tersebut. ● Diferensiasi sebenarnya hanyalah tentang instruction (pengajaran). ● Meskipun PB adalah tentang mengajar, PB yang efektif tidak dapat dipisahkan dari lingkungan belajar yang positif, kurikulum berkualitas tinggi, penilaian untuk menginformasikan pengambilan keputusan guru, dan manajemen kelas yang fleksibel. Jika salah satu dari unsur-unsur tersebut lemah, maka unsur-unsur yang lain juga akan berkurang. Beberapa miskonsepsi


❏ kesiapan ❏ minat ❏ profil belajar 3. Asesmen berkelanjutan. 4. Lingkungan belajar yang “mengundang” untuk belajar. 5. Manajemen kelas efektif. keputusan masuk akal 1 Tujuan pembelajaran didefinisikan secara jelas 2 Mengetahui & merespon kebutuhan belajar murid Pembelajaran Berdiferensiasi contents ❏kurikulum ❏capaian pembelajaran ❏tujuan pembelajaran ❏indikator ❏asesmen 5 keputusan masuk akal ISI MURID


1. Tujuan Pembelajaran Guru harus paham capaian pembelajaran dan tujuan pembelajaran agar dapat menentukan bagaimana ia dapat membantu murid-murid untuk mencapainya.


4 Pertanyaan BESAR 1. Kita berharap murid belajar apa? 2. Bagaimana kita tahu bahwa murid telah belajar? 3. Bagaimana kita merespons murid yang belum paham? 4. Bagaimana kita merespons murid yang sudah paham? AKU SUDAH AJARI ANJINGKU BERSIUL AKU TIDAK DENGAR DIA BERSIUL AKU BILANG, AKU SUDAH AJARI DIA, AKU TIDAK BILANG DIA SUDAH BELAJAR BERSIUL 2. Asesmen Berkelanjutan


Asesmen → penting dalam proses pembelajaran berdiferensiasi. Asesmen formatif → peluang untuk menentukan seefektif apa suatu pembelajaran berdiferensiasi. Saya percaya, jika saja guru memanfaatkan lebih banyak praktik-praktik terbaik dari asesmen formatif, maka pembelajaran berdiferensiasi akan datang secara alamiah. Andrew Miller (ASCD Faculty Member) https://inservice.ascd.org/formative-assessment-is-the-cornerstone-of-differentiated-instruction/


Asesmen & Pembelajaran Berdiferensiasi Praktik pembelajaran berdiferensiasi haruslah berakar pada asesemen. Asesmen formatif memungkinkan guru untuk mengenal murid mereka dengan lebih baik, oleh karena itu, mereka dapat membuat keputusan terbaik demi menantang murid dengan tepat dan melibatkan murid dalam pembelajaran.


Photo by Markus Winkler on Unsplash 3. Mengetahui dan Merespon Kebutuhan Belajar Murid


Kebutuhan Belajar murid : Kesiapan Belajar Murid (Readiness) Kesiapan belajar didefinisikan sebagai “di mana murid berada dalam hal pemahaman belajar atau keterampilan” Mendiferensiasi pembelajaran berdasarkan tingkat kesiapan belajar murid mengharuskan guru untuk menilai pengetahuan awal dan menentukan apa yang telah murid ketahui dan di mana murid berada. (Tomlinson)


Contoh melihat kebutuhan belajar berdasarkan Kesiapan Belajar Murid (Readiness) Ibu Lusi akan mengajar pelajaran Matematika. Tujuan Pembelajarannya adalah: murid dapat menyajikan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling bangun datar. Berikut ini adalah hasil observasi dan informasi yang ia dapatkan dari penilaian awal yang ia lakukan Kesiapan belajar (Readiness) Beberapa murid telah memahami konsep keliling; dapat melakukan operasi hitung dasar. Beberapa murid telah memahami konsep keliling namun belum lancar dalam melakukan operasi hitung dasar. Beberapa murid belum memahami konsep keliling. Apa yang akan Anda lakukan jika Anda adalah bu Lusi?


Minat adalah salah satu motivator penting bagi murid untuk “terlibat aktif” dalam proses pembelajaran (Tomlinson, 2001) Photo by Akram Huseyn on Unsplash Cocokkan Mencari kecocokan antara minat murid dengan tujuan pembelajaran Koneksikan Menunjukkan koneksi antar materi pembelajaran Jembatani Menjembatani pengetahuan awal murid dengan pengetahuan yang baru Kebutuhan Belajar murid : Minat Murid (Interest) Memotivasi Memungkinkan tumbuhnya motivasi murid untuk belajar CeKJaM


Minat ● Minat murid berbeda-beda ● Minat murid bisa berkembang


Kebutuhan Belajar Murid: Profil Belajar Murid (learning Profiles) ● lingkungan belajar, misalnya terkait dengan suhu ruangan, tingkat kebisingan, jumlah cahaya, dsb. Contohnya: mungkin ada anak yang tidak dapat belajar di suasana yang terlalu ramai, terlalu dingin, dsb. ● Latar belakang Budaya: santai - terstruktur, pendiam - ekspresif, personal - impersonal. ● Sifat karakter ● dsb


Miskonsepsi yang berhubungan dengan ‘gaya belajar’ Yang seharusnya dipahami Mengabaikan bahwa ada beragam pendekatan dalam belajar. Kita harus menyadari bahwa ada banyak pendekatan belajar Pembelajaran akan lebih efektif jika disesuaikan dengan gaya belajar murid dan oleh karenanya guru harus mengakomodasi semua gaya belajar murid saat mengajar. Guru perlu mengajar dengan menggunakan berbagai strategi dan pendekatan pembelajaran yang beragam sebanyak mungkin untuk memberi ruang bagi berbagai preferensi belajar murid. Guru harus mengevaluasi gaya belajar siswa dan menggunakan informasi tersebut untuk mengkotak-kotakan murid-murid. (Jika ia adalah pembelajar visual, maka ia hanya memberikan tugas sesuai dengan gaya belajar ini) Kita harus membantu murid-murid mengembangkan kesadaran bagaimana seseorang (dirinya) belajar dan memahami pendekatan seperti apa yang cocok atau tidak cocok untuk mereka sebagai individu. Mengasumsikan bahwa preferensi belajar murid akan sama dan konsisten di semua mata pelajaran, topik, dan waktu Memahami bahwa pembelajaran yang efektif akan menggunakan berbagai strategi, tergantung pada mata pelajaran, kenyamanan siswa dengan topik atau keterampilan tertentu, dan waktu tertentu


mengamati perilaku muridmurid mengidentifikasi pengetahuan awal menggunakan berbagai asesmen awal dan asesmen formatif berbicara dengan guru murid sebelumnya membaca rapor murid dari kelas mereka sebelumnya mereview dan melakukan refleksi terhadap praktik pengajaran Bagaimana mengidentifikasi kebutuhan belajar murid?


picture source: 4. Lingkungan belajar yang “mengundang” untuk belajar Image Source: storyset on Freepik


apa saja yang bisa kita diferensiasi? (diantaranya…) guru dapat melakukan salah satu atau kombinasi di antara ketiganya KONTEN PROSES PRODUK Yang pasti, pertimbangan utamanya haruslah tentang sejauh mana diferensiasi yang kita pilih tersebut dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan bukan sekedar memenuhi ceklis penerapan semuanya


Strategi Mendiferensiasi Pembelajaran https://docs.google.com/spreadsheets/d/1CgXYqkAudS 8iH7YofifX6peS-XPAf2HMY6huZLkGKIY/edit?usp=sharing


Sumber: Leading and Managing a Differentiated Classroom 2nd Edition by Tomlinson and Imbeau Strategi Mendiferensiasi Pembelajaran


Strategi Mendiferensiasi Pembelajaran Sumber: Leading and Managing a Differentiated Classroom 2nd Edition by Tomlinson and Imbeau


Beberapa Contoh Diferensiasi Pembelajaran Sumber: Leading and Managing a Differentiated Classroom 2nd Edition by Tomlinson and Imbeau


picture source: https://www.theispot.com/whatsnew/2012/4/tom-richmond-school-s-out.htm 5. Manajemen kelas efektif


❏ kesiapan ❏ minat ❏ profil belajar 3. Asesmen berkelanjutan. 4. Lingkungan belajar yang “mengundang” untuk belajar. 5. Manajemen kelas efektif. keputusan masuk akal 1 Tujuan pembelajaran didefinisikan secara jelas 2 Mengetahui & merespon kebutuhan belajar murid Pembelajaran Berdiferensiasi contents ❏kurikulum ❏capaian pembelajaran ❏tujuan pembelajaran ❏indikator ❏asesmen 5 keputusan masuk akal ISI MURID


Sekilas tentang RPP ● RPP untuk pembelajaran berdiferensiasi sama dengan RPP lainnya. PB tidak mensyaratkan jenis RPP Baru. ● Yang mungkin berbeda adalah dalam proses penyusunannya, yang harus dimulai dengan mempertimbangkan kebutuhan belajar murid. ● Skenario pembelajaran dalam RPP akan menggambarkan bagaimana cara guru memenuhi kebutuhan belajar murid. ● RPP untuk Pembelajaran Berdiferensiasi akan menggambarkan secara jelas apa yang ingin dicapai (tujuan pembelajaran), bagaimana guru akan mengukur ketercapaian tujuan (asesmen), dan bagaimana cara guru memfasilitasi murid untuk mencapai tujuan tersebut (kegiatan pembelajaran)


Lakukan refleksi melalui tautan berikut ini: https://forms.gle/bytgjtwdR1iYbjQB6 Connect - Manakah ide-ide yang terhubung dengan apa yang sudah Anda praktikkan selama ini? Extend - Apa ide-ide baru yang dapat memperluas praktik Anda di kelas! Challenge - Apa tantangan/pertanyaan yang Anda miliki terkait dengan ide-ide yang disampaikan?


Tanya Jawab & Diskusi


“Serupa seperti para pengukir yang memiliki pengetahuan mendalam tentang keadaan kayu, jenis-jenisnya, keindahan ukiran, dan cara-cara mengukirnya. Seperti itulah seorang guru seharusnya memiliki pengetahuan mendalam tentang seni mendidik. Bedanya, Guru mengukir manusia yang memiliki hidup lahir dan batin.” (Ki Hajar Dewantara)


“Setiap Anak Istimewa Ibu bapak juga Istimewa“ Terima kasih salam & bahagia


Click to View FlipBook Version