The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by ketutady32, 2021-08-16 22:08:47

LKPD

Geografi

Keywords: kelas x

PEMBAHASAN TRYOUT 1

GEOGRAFI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
DIREKTORAT PEMBINAAN GURU PENDIDIKAN MENENGAH DAN PENDIDIKAN

KHUSUS
2019

JAWABAN DAN PEMBAHASAN SOAL TRY OUT 1

A. Kompetensi Pedagogik

1. Kunci B
Pembahasan
Grossman (1990) dalam Peng (2013) mengemukakan bahwa PCK terdiri dari 4 komponen
yaitu:
1. menentukan tujuan untuk mengajarkan suatu materi melalui peta konsep,
2. pemahaman tentang siswa,
3. pemahaman tentang kurikulum, dan
4. pemahaman tentang strategi pembelajaran.
Penjabaran cara yang digunakan untuk menyatakan hubungan yang bermakna antara
teori atau konsep-konsep dalam menentukan tujuan pembelajaran geografi yaitu peta
konsep

2. Kunci A
Perhatikan prinsip pembelajaran kurikulum 2013, yang dapat dikembangkan menjadi
tabel, gambar, dan grafik yaitu:
1. peserta didik mencari tahu
2. belajar berbasis aneka sumber belajar
3. kebenarannya multi dimensi
4. pendekatan tekstual
5. pembelajaran berbasis konten
6. pendekatan parsial

3. Kunci E
Aglomerasi merupakan bagian dari 10 konsep esensial geografi yaitu
pengelompokan/konsentrasi. Misalnya sekelompok penduduk asal daerah sama,
masyarakat di kota cenderung mengelompok seperti permukiman elit, pengelompokan
pedagang dan sebagainya. Di desa masyarakat rumahnya menggerombol/mengelompok
di tanah datar yang subur
Strategi pembelajaran untuk menguraikan aglomerasi menggunakan foto udara yaitu
dengan cara Deliniasi wilayah berdasarkan pola permukiman

4. Kunci B
Pendekatan, strategi, dan metode yang paling tepat untuk mempelajari kompetensi dasar
berbasis keterampilan (praktik) yaitu pembelajaran berpusat siswa, dilakukakan
pemaparan terlibih dahulu (eksposisi) selanjutnya dilakukan simulasi.

5. Kunci B
Pendekatan pembelajaran saintifik dilakukan melalui kegiatan: Observasi – bertanya
analitik - berfikir logis untuk memperoleh simpulan – percobaan - menyajikan data

6. Kunci C
Jenis-Jenis Media Pembelajaran
 Media audio visual gerak, seperti : Film bersuara, film pada televisi, Televisi dan
animasi.
 Media audio visual diam, seperti : Slide.
 Audio semi gerak, seperti : tulisan bergerak bersuara.
 Media visual bergerak, seperti : Film bisu.
 Media visual diam, seperti : slide bisu, halaman cetak, foto, peta
Semua peta akan menampilkan orientasi, tetapi untuk menjelaskan perbedaan
ketinggian menggunakan peta topografi

7. Kunci A
Jenis-jenis media pembelajaran antara lain:
1. Media Visual : yaitu media yang hanya dapat dilihat, seperti : foto, gambar, poster,
kartun, grafik dll.
2. Media Audio : media yang hanya dapat didengar saja, seperti : kaset audio, mp3,
radio.
3. Media Audio Visual : media yang dapat didengar sekaligus dilihat, seperti : film
bersuara, video, televise, sound slide.
4. Multimedia : media yang dapat menyajikan unsur media secara lengkap, seperti :
animasi. Multimedia sering diidentikan dengan komputer, internet dan pembelajaran
berbasis komputer.
5. Media Realita : yaitu media nyata yang ada di dilingkungan alam, baik digunakan
dalam keadaan hidup maupun sudah diawetkan, seperti : binatang, spesimen,
herbarium dll.

8. Kunci A
1. Media Visual : yaitu media yang hanya dapat dilihat, seperti : foto, gambar, poster,
kartun, grafik dll.
2. Media Audio : media yang hanya dapat didengar saja, seperti : kaset audio, mp3,
radio.
3. Media Audio Visual : media yang dapat didengar sekaligus dilihat, seperti : film
bersuara, video, televise, sound slide.
4. Multimedia : media yang dapat menyajikan unsur media secara lengkap, seperti :
animasi. Multimedia sering diidentikan dengan komputer, internet dan pembelajaran
berbasis komputer.
5. Media Realita : yaitu media nyata yang ada di dilingkungan alam, baik digunakan
dalam keadaan hidup maupun sudah diawetkan, seperti : binatang, spesimen,
herbarium dll.

9. Kunci D
LKS berperan meminimalkan peran guru memperbanyak latihan dan siswa lebih diaktifkan.

10. Kunci E
Materi dinamika atmosfer dapat diketahui melalui real time menggunakan internet melalui
website aplikasi cuaca seperti accuweather

11. Kunci B
Penilaian untuk mengetahui penguasaan materi (kognitif) dapat dilakukan menggunakan
tes (pencil and paper test) maupun non tes dengan jawaban binominal benar-salah .

12. Kunci B
Merancang pembelajaran untuk mengintegrasikan tema tertentu selayaknya memasukkan
indikator atau variabel sesuai kebutuhan. Membuat peta akan memudahkan peserta didik
untuk menemukan lokasi dengan mudah dikarenakan informasi yang disajikan pada peta
dapat dipelajari sendiri dengan mudah.

13. Kunci D
Merancang pembelajaran untuk mengintegrasikan tema tertentu selayaknya memasukkan
indikator atau variabel sesuai kebutuhan. Untuk aspek cinta tanah air dapat diwujudkan
melalui pengenalan wawasan nusantara. Dengan menerapkan konsep wawasan
nusantara, maka terbentuk dan terjalin kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang
dijalin erat dari beragam kehidupan sosialbudaya, sejarah dan cita-cita.

14. Kunci D
Merancang pembelajaran untuk mengintegrasikan tema tertentu selayaknya memasukkan
indikator atau variabel sesuai kebutuhan. Kejadian bencana yang disebabkan oleh manusia

terutama sehari-hari ini bisa menjadi bahan analisa pembelajaran pembangunan
berkelanjutan yang aktual.Selanjutnya diintegrasikan terhadap perangkat pembelajaran.
Misalnya tentang pelestarian lingkungan.

15. Kunci B
Hasil analisis penilaian dan evaluasi dapat digunakan untuk mengetahui Ketuntasan
belajar.

16. Kunci D
Tahap Persiapan, meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
1. Merumuskan tujuan pembelajaran
2. Guru menyiapkan tempat dan media yang ada di luar lingkungan
3. Guru mengajak siswa ke luar kelas
4. Baik guru maupun siswa harus dalam keadaan nyaman, rileks dan tidak merasa
terpaksa.

17. Kunci D
Tahapan observasi lapangan mempunyai aktivitas yang relatif sama dengan kegiatan
outdoor study

18. Kunci B
Penilaian kegiatan selama observasi lapangan menggunakan instrumen proyek yang
memuat tujuan, topik, alasan, tempat, responden, dan daftar pertanyaan secara lengkap,
pelaksanaan instrument tertib, sistematika penulisan benar. Sedangkan untuk hasil
kegiatan observasi menggunakan penilaian produk.

19. Kunci E
Jenis Evaluasi Outdoor study dilakukann dengan
 Tahap evaluasi merupakan kesempatan yang diberikan guru kepada siswa untuk
memperlihatkan kemajuannya.
 Jika siswa tidak memberikan jawaban maka guru tidak mengatakan salah tetapi
menyebutkan kata yang benar dan mengajak siswa untuk mengulangi kembali
Penilaian Kegiatan outdoor study menggunakan instrumen proyek yang memuat tujuan,
topik, alasan, tempat, responden, dan daftar pertanyaan secara lengkap, pelaksanaan
instrument tertib, sistematika penulisan benar.

20. Kunci A
Laporan Kegiatan outdoor study bagi guru dan siswa berbeda. Biasanya guru diminta
untuk membuat laporan kegiatan secara administratif kepada sekolah dan laporan hasil
penilaian terhadap siswa. Bagi siswa, laporan outdoor study berupa laporan kegiatan
siswa selama mengikuti proses outodor study sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Laporan outdoor study siswa disampaikan kepada guru saja.

B. Kompetensi Profesional

1. Jawaban A
Pembahasan
Prinsip geografi ada 4 yakni deskripsi, persebaran, interelasi dan korologi.
Pada peta ekosistem mangrove dan persebaranya dapat dijelaskan melalui prinsip :
Prinsip Persebaran atau distribusi, untuk menelaah persebaran fenomena geografi di
permukaan bumi, Pada soal dijelaskan lokasi persebaran mangrove.
Prinsip Deskripsi, untuk memberikan penjelasan lebih jauh tentang gejala-gejala di muka
bumi yang diamati dengan menyajikan fenomena geosfer yang dideskripsikan dalam
bentuk tulisan, tabel, gambar, atau peta melalui fakta, gejala, dan masalah sebab-akibat,
contoh : Pada soal peta tersebut dapat menyajikan paparan tentang mangrove.

2. Jawaban D
Pembahasan
Geografi adalah imu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer
dengan sudut pandang kelingkungan, kewilayahan, dalam konteks keruangan. Di dalam
pengkajian geografi secara terintegrasi, terdapat tiga pendekatan utama dalam kajian ilmu
geografi, yaitu sebagai berikut.
a. Pendekatan Spasial (Keruangan).
b. Pendekatan Ekologi (Lingkungan). Pendekatan lingkungan didasarkan pada salah
satu prinsip dalam disiplin ilmu biologi, yaitu interrelasi yang menonjol antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Di dalam analisis lingkungan, geografi
menelaah gejala interaksi dan interrelasi antara komponen fisikal (alamiah) dengan
nonfisik (sosial). Pendekatan ekologi melakukan analisis dengan melihat
perubahan komponen biotik dan abiotik dalam keseimbangan ekosistem suatu
wilayah. Misalnya, suatu padang rumput yang ditinggalkan oleh kawanan hewan
pemakan rumput akan menyebabkan terjadinya perubahan lahan dan kompetisi
penghuninya.
c. Pendekatan Regional (Kompleks Wilayah).
Pada fenomena 1 lebih condong ke pendekatan kompleks wilayah dan fenomena 3
tidak termasuk pendekatan kelingkungan karena belum menunjukan hubungan/
kegiatan manusia yang berpengaruh. Jadi yang tepat adalah fenomena nomor 2, 4,
dan 5.

3. Jawaban B
Pembahasan
Pada Geografi terdapat 10 konsep dasar (esensial) yang mencakup:
1. Konsep Lokasi; yaitu letak di permukaan bumi, misalnya Gunung Bromo ada/terletak di
Jawa Timur.
2. Konsep Jarak; yaitu jarak dari satu tempat ke tempat lain. Jarak dibagi menjadi jarak
absolut dan jarak relatif. Jarak absolut merupakan jarak yang ditarik garis lurus antara
dua titik. Dengan demikian jarak absolut adalah jarak yang sesungguhnya. Jarak relatif
adalah jarak atas pertimbangan tertentu misalnyarute, waktu, biaya, kenyamanan dsb.
Misalnya jarak Jakarta ke Bandung 180 km atau Jakarta – Bandung dapat ditempuh
dalam waktu 3 jam melewati Puncak. Kedua hal ini merupakan contoh jarak relatif
berdasarkan pertimbangan rute dan waktu.
3. Konsep Keterjangkauan; yaitu mudah dijangkau atau tidaknya suatu tempat, misalnya
dari Jakarta ke Kota Cirebon lebih mudah dijangkau dibandingkan dengan dari Jakarta
ke Pulau Kelapa (di kepulauan Seribu) karena kendaraan Jakarta-Cirebon lebih mudah
didapat dibandingkan dengan Jakarta-Pulau Kelapa.
4. Konsep Pola; yaitu persebaran fenomena antara lain misalnya pola pemukiman yang
menyebar, yang berbentuk garis dan sebagainya.
5. Konsep Morfologi; yaitu bentuk lahan, misalnya dalam kaitannya dengan erosi dan
sedimentasi.
6. Konsep Aglomerasi; yaitu pola-pola pengelompokan/ konsentrasi. Misalnya sekelompok
penduduk asal daerah sama, masyarakat di kota cenderung mengelompok seperti
permukiman elit, pengelompokan pedagang dan sebagainya. Di desa masyarakat
rumahnya menggerombol/mengelompok di tanah datar yang subur.
7. Konsep Nilai Kegunaan; yaitu nilai suatu tempat mempunyai kegunaan yang berbeda-
beda dilihat dari fungsinya. Misalnya daerah wisata mempunyai kegunaan dan nilai
yang berlainan bagi setiap orang. Tempat wisata tersebut belum tentu bernilai untuk
pertanian atau fungsi lainnya.
8. Konsep Interaksi dan Interdependensi; yaitu keterkaitan dan ketergantungan satu
tempat dengan tempat lainnya. Misalnya antara kota dan desa sekitarnya terjadi saling
membutuhkan.

9. Konsep Deferensiasi Areal; yaitu fenomena yang berbeda antara satu tempat dengan
tempat lainnya atau kekhasan suatu tempat.

10. Konsep Keterkaitan Keruangan (Asosiasi); yaitu menunjukkan derajat keterkaitan
antar wilayah, baik mengenai alam atau sosialnya.

Iklim kutub dengan salju menumpuk dapat digunakan untuk ski sebagai unggulan wisata,
sehingga konsep yang paling sesuai adalah konsep nilai guna.

4. Jawaban B
Pembahasan
Umumnya Indikator kualitas atau mutu dari sumber daya manusia dapat dilihat dari
beberapa aspek seperti; tingkat pendidikan, pendapatan, dan tingkat kesehatan. Jawaban
B (Berkurangnya angka buta huruf) merupakan salah satu indikator yang paling mudah
ditemukan melalui peningkatan kualitas pendidikan akibat interaksi desa-kota yang positif
bagi desa.

5. Jawaban E
Pembahasan
Berdasarkan pembagian iklim Koppen wilayah Nusa Tenggara Timur adalah iklim Aw /
Sabana Tropis. Dimana industri yang paling cocok pada bidang alam khususnya agraris
seperti jagung, peternakan hewan sedang (kambing) dan hewan besar misal (kuda dan
sapi). Berdasarkan ciri-ciri tersebut maka Desa Bijaepunu cocok mengembangkan Industri
padat bahan baku.

6. Jawaban C
Pembahasan
Wilayah hinterland umumnya merupakan wilayah perdesaan. jika dilihat fungsi desa
sebagai hinterland bagi kota yaitu :
1. desa merupakan sebagai wilayah pemasok kebutuhan bagi kota
2. desa menyediakan sumber tenaga kerja dan umumnya sebagai tenaga kerja kasar
3. desa merupakan mitra pembangunan bagi kota
4. desa merupakan wilayah dalam bentuk pemerintahan terkecil
Maka opsi yang paling sesuai adalah C, menyediakan berbagai kawasan wisata alam
dimana masyarakat kota memiliki kebutuhan hiburan yang tidak tersedia di kota.

7. Jawaban D
Pembahasan
Faktor-faktor penghambat tersebut yang dapat diidentifikasi meliputi 2 (dua) aspek yakni
faktor yang bersifat internal atau bersumber dari dalam organisasi sendiri dan faktor
eksternal atau bersumber dari luar organisasi. Faktor internal yang menghambat berarti
dari faktor yang ada didalam desa, Opsi D paling sesuai karena aturan adat dan kebiasaan
termasuk hambatan budaya. Unsur-unsur baru dianggap oleh sebagian masyarakat dapat
merusak adat atau kebiasaan yang telah mereka anut sejak lama. Mereka khawatir adat
atau kebiasaan yang dianut menjadi punah jika mereka menerima unsur-unsur baru
bahkan dapat merusak tatanan atau kelembagaan sosial yang meraka bangun dalam
masyarakatnya.

8. Jawaban C
Pembahasan
Klasifikasi Desa Berdasarkan Perkembangannya dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Desa swadaya adalah desa yang bisa dianggap sebagai desa yang tertinggal.
Penduduk desa yang cenderung masih primitif dan terisolir dari daerah luar.
2. Desa Swakarya dicirikan masyarakat mulai berubah mengikuti aliran jaman dan
berpikiran lebih terbuka. Adat istiadat masyarakat mulai mengalami transisi sesuai

dengan perubahan yang terjadi di sosial masyarakatnya. Mata pencaharian
masyarakat lebih beragam dengan bertambahnya lapangan pekerjaan.
3. Desa swasembada biasa disebut sebagai desa maju atau desa berkembang.
Masyarakat desa ini sudah mampu memanfaatkan dan mengembangkan sumber
daya yang ada untuk kegiatan pembangunan desa.
Desa Balewongso memiliki ciri Desa Swakarya dengan kata kunci adat istiadat mulai
berkembang dan mendapat interaksi dari pengaruh luar.

9. Jawaban A
Pembahasan
Syarat suatu daerah bisa menjadi pusat pertumbuhan
1. Adanya kelompok kegiatan ekonomi yang terkonsentrasi pada suatu lokasi atau
kawasan tertentu
2. Konsentrasi ekonomi tersebut mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang
dinamis dalam perekonomian
3. Terdapat keterkaitan input dan output yang kuat antar sesama kegiatan ekonomi
pada pusat tersebut
4. Dalam kelompok ekonomi kegiatan tersebut terdapat sebuah industri induk yang
mendorong pengembangan kegiatan ekonomi tersebut
Arah perkembangan wilayah lebih condong ke arah hutan dengan alasan hutan udaranya
lebih bersih, sejuk dan sumber daya alam melimpah untuk penyediaan industri hasil hutan
dimana akan memicu pertumbuhan ekonomi lebih cepat.

10. Jawaban A
Pembahasan
Opsi yang paling tepat adalah Kota Medan, Palembang dan Pekan Baru karena termasuk
wilayah pembangunan Utama A. Sedangkan Bandar Lampung ikut wilayah Jakarta dan
Batam yidak termasuk wilayah pembangunan Utama.
Sistem pembangunan Indonesia telah dicanangkan sejak REPELITA II tahun 1974-1978.
Pembangunan nasional dilaksanakan melalui sistem regionalisasi atau perwilayahan,
dengan kota-kota utama sebagai kutub atau pusat pertumbuhan. Kota-kota sebagai pusat
pertumbuhan nasional ini adalah Medan, Jakarta, Surabaya, dan Makassar. Bersamaan
dengan pengembangan kota-kota pusat pertumbuhan nasional, wilayah pembangunan
utama di Indonesia dibagi menjadi 4 region utama berikut.
1. Wilayah Pembangunan Utama A, dengan pusat pertumbuhan utama adalah Kota
Medan. Wilayah ini meliputi:
a. Wilayah Pembangunan I, meliputi daerah-daerah Aceh dan Sumatera Utara.
b. Wilayah Pembangunan II, meliputi daerah-daerah di Sumatera Barat dan Riau,
dengan pusatnya di Pekanbaru.
2. Wilayah Pembangunan Utama B, dengan pusat pertumbuhan utama adalah Jakarta.
Wilayah ini meliputi:
a. Wilayah Pembangunan III, meliputi daerah-daerah Jambi, Sumatera Selatan, dan
Bengkulu. Wilayahnya berpusat di Palembang.
b. Wilayah Pembangunan IV, meliputi daerah-daerah Lampung, Jakarta, Jawa Barat,
Jawa tengah, dan D.I. Yogyakarta. Wilayahnya berpusat di Jakarta.
c. Wilayah Pembangunan VI, meliputi daerah-daerah di Kalimantan Barat. Wilayahnya
berpusat di Pontianak.
3. Wilayah Pembangunan Utama C, dengan pusat pertumbuhannya utama adalah
Surabaya. Wilayah ini meliputi:
a. Wilayah Pembangunan V, meliputi daerah-daerah di Jawa Timur, dan Bali. Wilayah
ini berpusat di Surabaya.

b. Wilayah Pembangunan VII, meliputi daerah-daerah di Kalimantan Tengah,
Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan. Wilayah ini berpusat di Balikpapan dan
Samarinda.

4. Wilayah Pembangunan Utama D, dengan pusat pertumbuhan utama adalah Makassar.
Wilayah ini meliputi:
a. Wilayah Pembangunan VIII, meliputi daerah-daerah di NTB, NTT, Sulawesi Selatan,
Sulawesi Tenggara. Wilayah ini berpusat di Makassar.
b. Wilayah Pembangunan IX, meliputi daerah-daerah Sulawesi Utara dan Sulawesi
Tengah. Wilayah ini berpusat di Manado.
c. Wilayah Pembangunan X, meliputi daerah-daerah di Maluku (termasuk Maluku Utara
dan Irian Jaya (Papua). Wilayah ini berpusat di Kota Sorong.

11. Jawaban E
Pembahasan
Separuh wilayah Belanda digunakan untuk pertanian atau hortikultura. Perkebunan di
Belanda dikendalikan iklim memungkinkan menjadi pemimpin global dalam ekspor buah
yang tumbuh pada musim tertentu: tomat. Belanda juga merupakan eksportir kentang
dan bawang terbesar di dunia dan eksportir sayuran terbesar kedua dalam hal nilai. Lebih
dari sepertiga dari seluruh perdagangan global benih sayuran berasal dari Belanda.

12. Jawaban D
Pembahasan
Indonesia berkomitmen dan akan terus komitmen untuk mengurangi dan memberantas
NTDs, yang diantaranya seperti penyakit kaki gajah, kusta, skistosomiasis, leishmaniasis
viseral,' demikian disampaikan Menkes RI, pada tahun 2017.
Menurut Menkes, penyakit-penyakit tersebut tidak hanya menjadi tantangan bagi
Indonesia tetapi juga negara-negara anggota WHO SEARO. Seluruh negara-negara
tersebut juga diyakini oleh Menkes RI telah melakukan upaya optimal dalan memberantas
NTDs. Pertemuan Kawasan Percepatan Kemajuan Eliminasi Penyakit Tropis Terabaikan di
Kawasan Asia Tenggara Disenggarkan oleh Kementerian Kesehatan bekerja sama Dengan
WHO SEARO. Pertemuan ini nantinya akan menyepakati Deklarasi Bersama untuk
mengurangi dan memberantas NTDs di wilayah SEARO.
Melalui kerjasama dengan negara tentangga Singapura yang mempunyai teknologi
kesehatan yang lebih baik diharapkan penyakit ini lebih mudah diberantas.

13. Jawaban E
Pembahasan
Danau Satonda di (NTB) terbentuk karena aktivitas vulkanik.
Terjadinya air asin pada danau tersebut disebabkan oleh air laut yang terperangkap di
dalam batuan saat proses pembentukan danau tersebut.

14. Jawaban B
Pembahasan
Ada banyak macam-macam batuan yang ada diBumi ini Pengelompokkan jenis batu-
batuan dibagi menjadi tiga yakni jenis batuan beku, jenis batuan sedimen atau endapan
serta jenis batuan metamorf atau malihan. Tiap batu dibedakan dari proses terbentuknya
serta ciri-ciri tiap macam batu-batuan. Diharapkan dengan mengetahui berbagai macam
jenis dan karakteristiknya kita dapat memanfaatkan dengan bijak.

15. Jawaban A
Pembahasan
Karakteristik Desa Karangmawu terletak di Kawasan pesisir Jawa bagian Timur dengan
kondisi topografi landai dan jenis tanah liat berat dengan sedikit pasir halus cocok untuk

dikembangkan sebagai pengolahan ikan. Dimana didukung oleh hasil perikanan laut relatif
baik, kemungkinan terletak di sekitar Lamongan atau Sidoarjo dimana kota tersebut
terkenal sebagai kota penghasil olahan ikan di Indonesia.

16. Jawaban D
Pembahasan

Karst adalah suatu bentang alam yang khas dari muka bumi maupun bawah permukaan,
yang terutama dibentuk oleh pelarutan pengendapan batuan karbonat oleh aliran air
tanah. Proses pelarutan tersebut umumnya dibarengi dengan oleh proses proses lainnya
seperti runtuhan, transport dalam bentuk larutan melalui saluran bawah tanah, juga
longsoran dan amblesan dipermukaan. Proses karastifikasi tersebut berlangsung selama
jutaaan tahun dan akhirnya menghasilkan kondisi bentangalam seperti yang ada sekarang

(Ibnu maryanto, 2006: 55).

Salah satu bentangan Karst yang ada di Indonesia yaitu Kawasan Karst Gunung Sewu
yang dimana daerah ini memiliki topografi Karst yang terbentuk oleh proses pelarutan
batuan kapur. Jalur Pegunungan Selatan merekam sejarah geologi panjang yang dimulai
sejak akhir Mesozoikum. Dalam kaitannya dengan proses pembentukan pegunungan
(orogenesa), Sumosusastro (1956) menciri adanya 3 fasa orogonesa yang pernah terjadi
di Pegunungan Selatan. Masing-masing orogenesa tersebut berlangsung selama
Mesozoikum, Tersier, dan Kuarter.

17. Jawaban A
Pembahasan
Hujan frontal adalah hujan yang terjadi di daerah front, yang disebabkan oleh pertemuan
dua massa udara yang berbeda suhunya. Massa udara panas/lembab bertemu dengan
massa udara dingin/padat sehingga berkondensasi dan terjadilah hujan. Jenis hujan ini
terjadi karena udara naik disebabkan adanya pemanasan tinggi.

18. Jawaban A
Pembahasan
Schmidt–Ferguson mengklasifikasikan iklim berdasarkan jumlah rata-rata bulan kering dan
jumlah rata-rata bulan basah. Suatu bulan disebut bulan kering, jika dalam satu bulan
terjadi curah hujan kurang dari 60 mm. Disebut bulan basah, jika dalam satu bulan curah
hujannya lebih dari 100 mm.
Sedangkan Klasifikasi iklim Oldeman, didasarkan pada perhitungan Bulan Basah (BB),
Bulan Lembab (BL), dan Bulan Kering (BK) dengan batasan memperhatikan peluang
hujan, hujan efektif dan kebutuhan air tanaman.
 Bulan Basah (BB), merupakan bulan dengan rata- rata curah hujan lebih dari 200 mm
 Bulan Lembab (BL), merupakan buloan dengan rata- rata curah hujan 100 hingga 200
mm
 Bulan Kering (BK), merupakan bulan dengan rata- rata curah hujan kurang dari 100
mm

19. Jawaban B
Pembahasan
Dampak yang ditimbukan dari gas rumah kaca adalah perubahan iklim, meningkatkan
tinggi muka air laut, meningkatnya suhu global, Gangguan Ekologis, dan dampak sosial
dan politik. Berikut ini merupakan penjelasan lebih lengkapnya.
1. Perubahan Iklim. Perubahan iklim mempengaruhi komposisi atmosfer global yang
disebabkan secara langsung maupun tidak oleh kegiatan manusia. Daerah hangat
akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan.

Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan secara rata-rata, sekitar
1% untuk setiap derajat fahrenheit pemanasan. Selain itu, air akan cepat menguap
dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan mengalami kekeringan. bersaanan
dengan pemanasan yang terjadi, beberapa kondisi yang sangat dingin akan terjadi.
Pola cuaca menjadi sulit terprediksi dan akan lebih ekstrim.
2. Peningkatan Tinggi Muka Air Laut. Prubahan tinggi muka laut akan sangat
mempengaruhi kehidupan pantai. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan
meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang
akan meningkat di daratan. Disisi lain, tutupan salju akan semakin sdikit di
beberapa daerah, teurtama pada musim semi.
3. Pemanasan Global dan Lapisan Ozon. Pemanasan global dan efek rumah kaca
mengacu ke pemanasan bagian bawah atmosfer (troposfer) karena peningkatan
konsentrasi dari gas-gas yang memerangkap panas (gas rumah kaca). Sedangkan
lubang ozon mengacu kepada hilangnya lapisan ozon di lapisan atas atmosfer
(stratosfer) yang merupakan ancaman yang cukup serius karena ozon
menghalangi radiasi ultraviolet dari matahari yang berbahaya bagi tanaman,
binatang dan manusia.
4. Gangguan Ekologis. Hewan dan tumbuhan sulit menghindar dari efek pemanasan
global, karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan
global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas
pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah
baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan
manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke
utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian
mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat
berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.
Indonesia mendapat dampak lebih parah dari adanya perubahan iklim dibanding
dengan negara-negara lainnya. Menurutnya, Indonesia rentan terhadap dampak
perubahan iklim. Fenomena iklim ekstrem, bulan kering yang panjang, perubahan pola
curah hujan dan bencana hidrometeorologi sebagai dampaknya

20. Jawaban D
Pembahasan
Ruang terbuka hijau adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang
penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara
alamiah maupun yang sengaja ditanam.
Adanya RTH sebagai bentuk hutan kota memiliki fungsi menjaga kelangsungan hidup
bumi, yakni sebagai media yang memiliki kemampuan mengurangi zat pencemar udara
termasuk Karbon Dioksida (CO2) yang melayang di udara dan penghasil Oksigen (O2).
Disamping itu hutan memiliki fungsi dan peran sebagai penyerap panas sehingga dapat
mendinginkan bumi dan hutan kota yang di dalamnya terdapat berbagai macam vegetasi
pada saat berfotesitesis memerlukan sinar matahari dan Karbon Dioksida (CO2) serta
unsurunsur lainnya sehingga dengan demikian keberadaan hutan kota dapat mengurangi
konsentrasi Karbon Dioksida (CO2) di udara dan dapat menurunkan suhu.

21. Jawaban C
Pembahasan
Daerah aliran sungai (DAS) adalah suatu wilayah yang merupakan kesatuan ekosistem
yang dibatasi oleh pemisah topografis dan berfungsi sebagai pengumpul, penyimpan dan
penyalur air, sedimen, unsur hara melalui sistem sungai, megeluarkannya melalui outlet
tunggal. Apabila turun hujan di daerah tersebut, maka air hujan yang turun akan mengalir
ke sungai-sungai yang ada disekitar daerah yang dituruni hujan. Karena manfaat DAS
adalah menerima, menyimpan, dan mengalirkan hujan yang jatuh melalui sungai.

Daerah Aliran Sungai sebagai suatu hamparan wilayah atau kawasan yang menerima,
mengumpulkan air hujan, sedimen dan unsur hara serta mengalirkannya ke laut atau
danau. Sehingga fungsi hidrologisnya sangat dipengaruhi oleh jumlah curah hujan yang
diterima dan geologi yang mempengaruhi bentuk lahan. Adapaun fungsi hidrologis yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Mengalirkan air
2. Menyangga kejadian puncak hujan
3. Melepas air secara bertahap
4. Memelihara kualitas air
5. Mengurangi pembuangan massa (seperti tanah longsor)

22. Jawaban A
Pembahasan
Dari sampel air yang diambil dari 10 muara SubDAS yang ada di sekitar perairan waduk
gajah mungkur diketahui masuk dalam status cemar berat adalah muara subDAS Temon
yang dimungkinkan karena banyaknya buangan limbah organik dan kebiasaan warga yang
membuang hajat besar di sungai.
Menurut Drs. Wiryanto, M.Si dalam ujian terbuka promosi doktor di Fakultas Gografi UGM
memiliki potensi tercemar kategori berat karena adanya peningkatan jumlah keramba dan
wisatawan yang berkunjuang ke perairan serta aktivias penduduik yang memasok limbah
ke perairan waduk. Limbah tersebut mempercepat pencemaran perairan sehingga kualitas
perairan menjadi turun. Kandungan unsur hara di dalam perairan waduk juga berdampak
pada pertumbuhan fitoplankton lebih cepat. "Pertumbuhan fitoplankton ini dapat
digunakan sebagai indikator kesuburan dan pencemaran perairan waduk,".

23. Jawaban E
Pembahasan
Berbagai persoalan lingkungan hidup seperti pencemaran air dan udara, banjir,
kekeringan, kemacetan, dan sampah yang menumpuk telah menjadi kenyataan yang
harus dialami warga kota dalam hidupnya sehari-hari. Pembangunan kota yang dilakukan
terus menerus tanpa henti ternyata telah menurunkan kemampuan lingkungan hidup
(degradasi).
Ketersediaan air bersih di perkotaan jumlahnya terbatas. Sedangkan peningkatan jumlah
penduduk kota menuntut bertambahnya kebutuhan akan air bersih. Mayoritas penyediaan
air bersih di kota masih ditopang oleh air tanah permukaan contohnya sumur (air tanah
dangkal). Kebersihan air tanah secara perlahan mulai tercemar oleh air kotor dan sampah
yang dihasilkan manusia. Malahan skala pencemarannya makin naik seiring meningkatnya
populasi penduduk kota. Kualitas air tanah permukaan pun makin lama makin menurun.
Berbagai penyakit pencernaan dan penyakit kulit mulai menyerang manusia karena
kualitas air yang jelek.
Pemukiman penduduk yang padat di perkotaan akan membuat ruang hidup terasa sesak.
Pengembangan fasilitas pemukiman pun terkendal keterbatasan lahan. Padahal
ketersediaan infrastruktur seperti jaringan listik, jaringan air bersih, saluran drainase,
ruang terbuka hijau, tempat pembuangan sampah dan jalan, adalah fasilitas yang penting
untuk menunjang kehidupan dan aktivitas semua warga.

24. Jawaban D
Pembahasan
Tsunami adalah gelombang besar yang terbentuk akibat gempa bumi, longsor, letusan
gunung berapi atau peristiwa lainnya di laut/samudera.
Adanya informasi peta tinggi gelombang laut yang disusun berdasarkan arah dan
kecepatan angin dapat untuk mendeteksi/peramalan transisi tsunami. Karena kecepatan
gelombang tsunami, harus diperlukan informasi kedalaman laut berapa dan dimana
gelombang itu terjadi. Kecepatan gelombang tsunami bisa mencapai ratusan km/jam. Di

tengah lautan luas, tinggi gelombang tsunami hanya sekitar beberapa sentimeter dan
meter, tapi ketika mencapai pantai, tingginya bisa mencapai puluhan meter.
Bertambahnya ketinggian gelombang ini terjadi karena adanya penumpukan massa air
permukaan.
Tanda-tanda kalau bila terjadi tsunami :
 adanya gempa dan gempa pengiring
 kondisi air di pantai surut tiba-tiba
 terdengar suara gemuruh
 gelombang pasang yang sangat tinggi

25. Jawaban C
Pembahasan
Tanaman kopi dapat tumbuh dengan baik apabila faktor yang berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan pemeliharaan tanaman dapat dioptimalkan dengan baik. Berikut ini
beberapa syarat pertumbuhan kopi secara umum.
a. Tanah
Tanah digunakan sebagai media tumbuh tanaman kopi. Salah satu ciri tanah yang baik
adalah memiliki lapisan topsoil yang tebal. Umumnya, kondisi tanah di dataran tinggi
memiliki kandungan organik yang cukup banyak dan tidak terlalu banyak terkontaminasi
polusi udara. Tanaman kopi sebaiknya ditanam di tanah yang memiliki kandungan hara
dan organik yang tinggi. Rata-rata pH tanah yang dianjurkan 5-7. Jika pH tanah terlalu
asam, tambahkan pupuk Ca(PO)2 atau Ca(PO3)2 (kapur atau dolomit). Sementara itu,
untuk menurunkan pH tanah dari basa ke asam, tambahkan urea. Caranya taburkan kapur
atau urea secukupnya sesuai kondisi tanah, lalu periksa keasaman tanah dengan pH
meter. Tambahkan urea jika pH tanah masih basa atau tambahkan kapur jika terlalu asam
hingga pH tanah menjadi 5-7.
b. Curah Hujan
Curah hujan mempengaruhi pembentukan bunga hingga menjadi buah. Untuk arabika,
jumlah curah hujan yang masih bisa ditolerir sekitar 1.000-1.500 mm/tahun. Sementara
itu, curah hujan untuk kopi robusta maksimum 2.000 mm/tahun.
Penanaman atau pembangunan perkebunan kopi di suatu daerah perlu melihat data
klimatologi daerah tersebut selama 5 tahun terakhir. Daerah yang berada di atas
ketinggian 1.000 meter dpl dan memiliki curah hujan yang baik umumnya justru memiliki
musim kering relatif pendek. Sebaliknya, tanaman kopi membutuhkan musim kering yang
agak panjang untuk memperoleh produksi yang optimal.
c. Suhu
Selain curah hujan, lingkungan memegang peranan penting untuk pembentukan bunga
menjadi buah. Kopi arabika mampu beradaptasi dengan suhu rata-rata 16-22̊ C. Untuk
kopi robusta, tanaman ini dapat tumbuh dan beradaptasi pada suhu 20-28̊ C. Karena itu,
investor atau petani kopi perlu mengetahui kondisi suhu suatu daerah yang ingin dijadikan
perkebunan kopi.
d. Angin
Sebelum mulai menanam kopi, petani kopi perlu memperhatikan kondisi topografi wilayah.
Pasalnya, jika terdapat anomali iklim, petani dapat melakukan beberapa rekayasa. Khusus
untuk di lokasi atau daerah yang memiliki tiupan angina yang kencang, petani sebaiknya
menanam pohon pelindung, seperti dadap (Erythrina lithosperma atau Erythrina
subumbrans), lamtoro (Leucaena glauca), dan sengon laut (Albizzia falcate). Untuk kopi
jenis arabika yang tumbuh di ketinggian di atas 1.000 meter dpl, biasanya kondisi angin
yang bertiup cukup kuat. Karena itu, gunakan tanaman pelindung. Tujuannya, untuk
menahan angin yang cukup kencang.
e. Ketinggian tempat
1. Arabika

Ketinggian tempat untuk perkebunan kopi arabika sekitar 1.000-2.100 meter dpl.
Semakin tinggi lokasi perkebunan kopi arabika, rasa atau karakter kopi yang dihasilkan
menjadi semakin baik dan enak.
2. Robusta
Ketinggian tempat yang optimal untuk perkebunan kopi robusta sekitar 400-1.200
meter dpl.

26. Jawaban B
Pembahasan
Serangan Harimau ke manusia akibat dari ekspansi pembangunan hingga ke dalam
kawasan hutan, terus menekan habitat satwa-satwa yang masih tersisa di alam liar ini.
Akibat tekanan ini, sejumlah satwa besar seringkali dinilai memasuki wilayah manusia, dan
bukan sebaliknya.

27. Jawaban A
Pembahasan
Menurut Kepala BPBD Purworejo, Kab Cilacap dan Purworejo menjadi dua kota paling
rawan bencana di Jawa Tengah. Bila dikaitkan dengan tingginya curah hujan dan
karakteristik tanah serta geomorfologinya maka pada musim penghujan hujan deras di
wilayah Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah marak terjadi gerakan tanah.
Selain itu wilayah terdampak bencana gerakan tanah longsor di Kabupaten Purworejo,
Jawa Tengah menurut Pusat Vukanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) berada
pada zona potensi gerakan tanah menengah hingga tinggi.

28. Jawaban E
Pembahasan
Hal yang bisa dilakukan adalah mengajak peran dari organisasi penanggulangan bencan.
Saat ini BNPB memiliki program Destana untuk pemberdayaan masyarakat
penanggulangan bencana. Desa/Kelurahan Tangguh Bencana (Destana) adalah sebuah
desa atau kelurahan yang memiliki kemampuan untuk mengenali ancaman di wilayahnya
dan mampu mengorganisir sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan dan
sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi risiko bencana. Kemampuan ini
diwujudkan dalam perencanaan pembangunan yang mengandung upaya-upaya
pencegahan, kesiapsiagaan, pengurangan risiko bencana dan peningkatan kapasitas
untuk pemulihan pascabencana. Dalam destana, masyarakat terlibat aktif dalam mengkaji,
menganalisis, menangani, memantau, mengevaluasi dan mengurangi risiko-risiko bencana
yang ada di wilayah mereka, terutama dengan memanfaatkan sumber daya lokal demi
menjamin keberkelanjutan. Destana ini merupakan upaya pengurangan risiko bencana
berbasis komunitas untuk melindungi masyarakat dari ancaman bencana. Berdasarkan
Perka BNPB No. 1/2012, tujuan khusus pengembangan destana ini adalah:
 Melindungi masyarakat di kawasan rawan bahaya dari dampak-dampak merugikan
bencana.
 Meningkatkan peran serta masyarakat, khususnya kelompok rentan, dalam
pengelolaan sumber daya untuk mengurangi risiko bencana.
 Meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya
dan pemeliharaan kearifan lokal bagi PRB.
 Meningkatkan kapasitas pemerintah dalam memberikan dukungan sumber daya dan
teknis bagi PRB.
 Meningkatkan kerjasama antara para pemangku kepentingan dalam PRB, pihak
pemerintah daerah, lembaga usaha, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyakarat
(LSM), organisasi masyarakat, dan kelompok-kelompok lainnya yang peduli.
 Komponen-komponen Destana antara lain: (1) Legislasi, (2) Perencanaan, (3)
Kelembagaan, (4) Pendanaan, (5) Pengembangan kapasitas, dan (6) Penyelenggaraan
PB.

29. Jawaban E
Pembahasan
Di beberapa wilayah di dunia maupun Indonesia mempunyai yang nama pemecah ombak
atau gelombang. Pemecah gelombang (breakwater) adalah prasarana yang dibangun
untuk memecahkan ombak atau gelombang, dengan menyerap sebagian energi
gelombang.
Pemecah gelombang digunakan untuk mengendalikan abrasi yang menggerus garis pantai
dan untuk menenangkan gelombang dipelabuhan sehingga kapal dapat merapat
dipelabuhan dengan lebih mudah dan cepat.
Dalam hal ini, breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai. Tipe pertama banyak
digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan, sedangkan tipe kedua untuk
perlindungan pantai terhadap erosi.

30. Jawaban A
Pembahasan
Secara umum komposisi tanah terdiri dari empat komponen utama yaitu; bahan mineral,
bahan organik, udara dan air tanah. Kadar komposisi tanah ini nantinya akan berpengaruh
terhadap bentuk, warna, tekstur dan kesuburan tanah.
Tanah yang subur memiliki kandungan mineral yang lengkap yang dibutuhkan tanaman.
Mineral digunakan untuk bahan baku makanan bagi tanaman. Unsur mineral ini seperti
boron, klorin, kobalt, besi, mangan, magnesium, molibdenum, zink dan sulfur. Untuk
menguji unsur mineral yang terdapat dalam tanah dapat di uji di laboratorium dengan
membawa sampel tanahnya.

31. Jawaban B
Pembahasan
Daerah dengan kawasan lintang dekat kutub akan terus bersuhu rendah karena
mengalami penyinaran secara singkat dan pada sudut yang besar.
Baik wilayah Arktik (Kutub Utara) dan Antartika (Kutub Selatan) memiliki iklim yang dingin
karena tidak mendapat sinar matahari dalam sudut yang langsung dan karena jumlah
sinar matahari dalam jumlah besar.
Bumi berevolusi mengelilingi matahari tidak menghadap dalam sudut tegak lurus namun
pada kemiringan 23,5o derajat. Namun pada kutub yang letak lintangnya jauh lebih tinggi
dari 23,5o derajat, matahari tidak mengenai langsung namun pada sudut yang besar. Ini
berbeda dengan pada daerah Khatulistiwa yang menerima Matahari pada sudut
langsung.
Intensitas cahaya menjadi berkurang, dan demikian pula energi cahaya yang diteima
wilayah kutub menjadi rendah. Akibatnya suhu kutub menjadi lebih dingin di banding
wilayah bumi lain.
Akibat kemiringan revolusi Bumi ini, Matahari nampak bersinar sangat sebentar pada
musim Dingin, dan dapat tidak terlihat selama beberapa hari. Kondisi ini membuat udara
semakin rendah karena tidak ada panas dari sinar matahari.

32. Jawaban E
Pembahasan
Dengan melihat Indonesia berada di pertemuan lempeng tektonis dan beriklim tropis
memungkinkan menyimpankan cadangan batubara yang berasal dari hutan tropis di masa
lampau.
Ada 2 teori yang menerangkan terjadinya batubara yaitu :
Teori In-situ : Batubara terbentuk dari tumbuhan atau pohon yang berasal dari hutan
dimana batubara tersebut terbentuk. Batubara yang terbentuk sesuai dengan teori in-situ
biasanya terjadi di hutan basah dan berawa, sehingga pohon-pohon di hutan tersebut
pada saat mati dan roboh, langsung tenggelam ke dalam rawa tersebut, dan sisa

tumbuhan tersebut tidak mengalami pembusukan secara sempurna, dan akhirnya menjadi
fosil tumbuhan yang membentuk sedimen organik.
Teori Drift : Batubara terbentuk dari tumbuhan atau pohon yang berasal dari hutan yang
bukan di tempat dimana batubara tersebut terbentuk. Batubara yang terbentuk sesuai
dengan teori drift biasanya terjadi di delta-delta, mempunyai ciri-ciri lapisan batubara tipis,
tidak menerus (splitting), banyak lapisannya (multiple seam), banyak pengotor
(kandungan abu cenderung tinggi). Proses pembentukan batubara terdiri dari dua tahap
yaitu tahap biokimia (penggambutan) dan tahap geokimia (pembatubaraan).
Tahap penggambutan (peatification) adalah tahap dimana sisa-sisa tumbuhan yang
terakumulasi tersimpan dalam kondisi bebas oksigen (anaerobik) di daerah rawa dengan
sistem pengeringan yang buruk dan selalu tergenang air pada kedalaman 0,5 - -[10 meter.
Material tumbuhan yang busuk ini melepaskan unsur H, N, O, dan C dalam bentuk
senyawa CO2, H2O, dan NH3 untuk menjadi humus. Selanjutnya oleh bakteri anaerobik
dan fungi diubah menjadi gambut (Stach, 1982, op cit Susilawati 1992).

33. Jawaban A
Pembahasan
Pengelolaan berbasis masyarakat atau biasa disebut Community-Based Management
(CBM) menurut Nikijuluw 1994 dalam Zamani dan Darmawan 2000, merupakan salah satu
pendekatan pengelolaan sumber daya alam, misalnya perikanan, yang meletakkan
pengetahuan dan kesadaran lingkungan masyarakat lokal sebagai dasar pengelolaannya.
Masyarakat diberikan kesempatan dan tanggung jawab dalam melakukan pengelolaan
terhadap sumber daya yang dimilikinya, dimana masyarakat sendiri yang mendefinisikan
kebutuhan, tujuan dan aspirasinya serta masyarakat itu pula yang membuat keputusan
demi kesejahteraannya. Dengan demikian pengelolaan wilayah pesisir berbasis
masyarakat adalah pendekatan pengelolaan yang melibatkan kerja sama antara
masyarakat setempat dan pemerintah dalam bentuk pengelolaan secara bersama dimana
masyarakat berpartisipasi aktif baik dalam perencanaan sampai pada pelaksanaannya.

34. Jawaban D
Pembahasan
4 komponen yang harus dipenuhi untuk mencapai kondisi ketahanan pangan mengacu
pada definisi ketahanan pangan dari FAO (1996) dan UU RI No. 7 tahun 1996 yaitu:
a) kecukupan ketersediaan pangan;
b) stabilitas ketersediaan pangan tanpa fluktuasi dari musim ke musim atau dari tahun
ke tahun.
c) aksesibilitas/keterjangkauan terhadap pangan serta
d) kualitas/keamanan pangan
Alih fungsi lahan sawah menjadi nonsawah menjadi salah satu isu yang berkelindan
dengan ketersediaan pangan, terutama beras. Aturan sawah abadi diperlukan untuk
mengatasi kendala penyusutan lahan sawah. Ketetapan Menteri ATR/Kepala BPN-RI
No.339 Tahun 2018 tanggal 8 Oktober 2018 menunjukkan, luas baku sawah Indonesia
per 2013 tercatat 7,79 juta hektare, saat ini turun menjadi 7,1 juta hektare. Moeldoko
mengungkapkan rata-rata penyusutan lahan baku sawah 120 ribu hektare per tahun.
Dengan demikian, Perpres itu nantinya bakal menjadi solusi untuk mencegah dampak
penurunan yang lebih jauh.
Tak hanya dari segi pembangunan fisik, pembangunan pertanian bakal mengarah kepada
sektor sumber daya manusia dengan vokasi kepada masyarakat desa sehingga
intensifikasi pertanian akan mengatasi kendala pengurangan lahan baku sawah.

35. Jawaban B
Pembahasan

Dengan tumbuhnya industri mebel dan furnitur, banyak lapangan pekerjaan tercipta.
Berbeda jika yang dijual hanya barang mentah, tidak membutuhkan banyak tenaga kerja
untuk menebang pohonnya.

36. Jawaban A
Pembahasan
Pengembangan bioenergi nasional diarahkan dalam rangka mewujudkan transisi dari
energi berbasis fosil kepada energi berbasis biomassa yang diharapkan lebih ramah
lingkungan dan berkelanjutan. Dipandang dari aspek bahan baku, minyak kelapa sawit
sebagai bahan baku untuk biodiesel tersedia secara luas, sehingga berpotensi besar dalam
mendukung pengembangan biodiesel. Walaupun demikian, produksi biodiesel di Indonesia
menghadapi sejumlah persoalan. Terdapat sejumlah faktor yang menghambat
berkembangnya produksi dan pemanfaatan biodiesel di Indonesia. Pertama, produksi
biodiesel kurang bertumbuh secara baik karena kerangka kebijakan yang ada tidak saling
mendukung. Kedua, teknologi produksi biodiesel di Indonesia masih membawa beberapa
masalah teknis, sehingga produksi biodiesel menjadi tidak sesederhana seperti yang
diharapkan. Biodiesel yang diproduksi masih belum mampu meningkatkan kadar
campuran minyak nabati (biodiesel) dalam bahan bakar minyak (BBM) fosil dari B20
menjadi B30. Ketiga, dari sisi rantai pasok, sebagian produksi biodiesel masih tergantung
kepada pasokan crude palm oil (CPO) dari berbagai sumber dengan kualitas yang
seringkali tidak memenuhi standar. Keempat, dalam kaitannya dengan pembagian urusan
pemerintah pusat dan daerah dalam pembangunan energi di Indonesia, pembangunan
biodiesel dipandang menjadi urusan pemerintah pusat tanpa dapat didukung oleh
kebijakan daerah. Kelima, faktor ekonomi politik internasional terkait dengan isu tata
kelola praktik pertanian yang baik.

37. Jawaban D
Pembahasan
Kegiatan pertambangan, selain menimbulkan dampak lingkungan, ternyata menimbulkan
dampak sosial yang komplek. Oleh sebab itu, AMDAL suatu kegiatan pertambangan harus
dapat menjawab dua tujuan pokok (World Bank, 1998):
1. Memastikan bahwa biaya lingkungan, sosial dan kesehatan dipertimbangkan dalam
menentukan kelayakan ekonomi dan penentuan alternatif kegiatan yang akan dipilih.
2. Memastikan bahwa pengendalian, pengelolaan, pemantauan serta langkah-langkah
perlindungan telah terintegrasi di dalam desain dan implementasi proyek serta rencana
penutupan tambang.
Kegiatan penambangan kerap dikonotasikan sebagai salah satu kegiatan yang merusak
alam dan lingkungan. Namun, sudah menjadi tujuan utama bagi penanmbang untuk
mengembalikan kondisi lingkungan, habitat flora dan fauna, serta produktivitas area
pascatambang seperti sediakala. Bukan hal mustahil bahwa lahan bekas penambangan
yang direklamasi dengan benar akan menjadikan lahan tersebut lebih bernilai dan
bermanfaat dibanding sebelum adanya kegiatan penambangan. Itu sebabnya, strategi
reklamasi penambang memang diarahkan untuk bisa memberikan nilai tambah bagi
lingkungan dan masyarakat.

38. Jawaban D
Pembahasan
Pembuatan hutan disekitar danau dan perairan danau dapat menjaga suhu udara agar
tetap rendah serta menjaga memfilter udara sehingga tetap bersih.
Recharge well atau sumur imbuhan/resapan ini diyakini sebagai salah satu cara efektif
menjawab krisis air. Jauh lebih efektif dibanding biopori. Tentu saja karena ukurannya
jauh lebih besar dan lebih cepat menginjeksi air ke tanah. Prinsip biopori atau sumur
resapan ini untuk mengisi air tanah kembali sehingga cadangan air tanah terjaga, agar
tak serta merta terbuang ke sungai lalu ke laut. Juga mengurangi risiko banjir.

39. Jawaban D
Pembahasan
Pertambahan penduduk sendiri di pengaruhi oleh faktor kelahiran, kematian, dan migrasi.
Dalam demografi dikenal istilah pertambahan penduduk alami dan pertambahan
penduduk total. Dimana pertambahan penduduk alami hanya di pengaruhi oleh kelahiran
dan kematian, sedangkan pertambahan penduduk total di pengaruhi oleh kelahiran,
kematian, migrasi masuk (imgrasi) dan migrasi keluar (emigrasi). Kondisi desa dimana
kualitas penduduk yang lebih rendah dari pada kota memungkinkan lebih cepat perubahan
jumlah penduduknya.

40. Jawaban B
Pembahasan
Pada kasus seperti Kejadian luar biasa (KLB) campak dan masalah gizi buruk yang dialami
sebagian warga Suku Asmat, Papua, memakan korban jiwa. Kondisi geografis yang sulit
dijangkau, akses informasi yang amat terbatas, rendahnya infrastruktur dasar, serta
minimnya tenaga lapangan yang mampu menjangkau hunian warga adalah satu sebab
yang sudah lama diketahui dan memang tidak mudah ditangani
Masalah kesehatan di Asmat ini bisa mungkin terjadi di kabupaten-kabupaten lain di
Papua. Stunting, misalnya, mengancam wilayah lain, seperti Tolikara, Nduga, Intan Jaya,
Lanny Jaya, Jayawijaya, dan Dogiyai. Wilayah-wilayah lain dengan indeks pembangunan
kesehatan masyarakatnya yang masih rendah berpotensi terancam penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi, seperti Pegunungan Bintang, Yahukimo, Paniai, Waropen,
Supiori, Yalimo, Mamberamo Raya, Mamberamo Tengah, dan Puncak Jaya.

41. Jawaban D
Pembahasan
Nama Rimba kepungan sialang memiliki hubungannya dengan proses terjadinya daerah
hutan tersebut. Pada awalnya merupakan hutan Rimba, namun setelah masyarakat
membuka lahan persawahan ( ladang ) maka penggunaan tanah meluas sehingga yang
tersisa daerah yang di dalamnya terdapat pohon sialang dalam suatu kelompok hutan.
Hutan ini merupakan hutan tanah yang terkepung oleh tanah peladangan sehingga Rimba
Kepungan Sialang dapat diartikan sekelompok hutan ( kepungan) yang terkepung /
terletak diantara beberapa tanah peladangan.

42. Jawaban C
Pembahasan
Nyabuk gunung merupakan cara bercocok tanam dengan membuat teras sawah yang
dibentuk menurut garis kontur. Cara ini banyak dilakukan di lereng bukit sumbing dan
sindoro. Cara ini merupakan suatu bentuk konservasi lahan dalam bercocok tanam karena
menurut garis kontur. Hal ini berbeda dengan yang banyak dilakukan di Dieng yang
bercocok tanam dengan membuat teras yang memotong kontur sehingga mempermudah
terjadinya longsor.

43. Jawaban E
Pembahasan
Sistem bera adalah suatu sistem pengembalian kesuburan tanah dengan cara membiarkan
tanah tanpa ditanami. Masa bera tergantung pada kemampuan pergiliran tanaman di
suatu area, yang sangat ditentukan oleh zona (humid, arid, semi arid), sistem irigasi
(teknis, semi teknis, non teknis), jenis tanaman padi/palawija (umur pendek, sedang,
panjang), dan kemampuan petani.
Biomas gulma, kemudian diinkorporasikan ke dalam lapis olah tanah sebagai sumber
bahan organik.
Manfaat bera, antara lain, yaitu:

• Memutus siklus hama dan penyakit tanah dan tanaman.
• Diversifikasi jenis tanaman dalam siklus tumpang gilir (relay planting).
• Sumber keragaman bahan organik tanah.
• Memperbaiki sifat fisik (stabilitas agregat, aerasi/drainase), kimia (pH, Eh, EC), fisiko-
kimia (KPA-water holding capacity, KTA-cation exchange capacity) dan biologi tanah
(kehidupan jazad makro dan mikro fauna/flora), dan
• Menumbuhkan ZPT, enzim dan “antibiotik” sebagai senyawa pemacu dan pemicu
tumbuh tanaman.

44. Jawaban E
Pembahasan
Peta secara umum merupakan sebuah gambaran permukaan bumi atau benda angkasa
yang di gambarkan pada bidang datar dan gambar tersebut di perkecil atau di skalakan.
Peta merupakan sebuah hsil pemetaan, yaitu merupakan proses pengukuran,
penghitungan, analisis, dan penggambaran permukaan bumi.
Manfaat peta antara lain :
1. menunjukkan lokasi sebuah objek atau tempat tertentu
2. memberikan gambaran seccara umum tentang permukaan bumi yang meliputi bentuk,
luas,dan jarak suatu tempat ke tempat lain
3. menunjukkan bentangan alam pada suatu wilayah seperti relief, pegunungan dan lain
lain
Manfaat peta di bebagai bidang Sumber Daya Alam adalah mengetahui ketersediaan dan
persebaran sumber daya alam sebagai bahan baku atau industri.

45. Jawaban E
Pembahasan
Multi Temporal berhubungan dengan waktu, permukiman 10 tahun mendatang misalnya.
Multi Temporal merupakan cara memperoleh dan menganalisis data penginderaan jauh
dengan memanfaatkan waktu perekaman yang berbeda. Obyek yang tergambar dalam
citra menggambarkan kondisi dan waktu perekaman yang berbeda-beda.

46. Jawaban A
Pembahasan
Ukuran berkaitan dengan luasan kuantitas besar kecilnya suatu RTH. Rona semakin gelap
menunjukan bahwa RTH tersebut tutupan lahanya padat akan vegetasi sehingga lembab
dan terdeteksi gelap di citra. Dan tekstur apabila kasar menunjukan adanya variasi
vegetasi yang tinggi sehingga pohon yang tinggi ini memproduksi udara bersih lebih
banyak.

47. Jawaban A
Pembahasan
Rumus resiko bencana
Risiko (R) = Bahaya (H) x Kerentanan (V)/Kapasitas (C)
Setelah melakukan resiko bencana, yang harus kita lakukan ialah melakukan tindakan
untuk mengurangi resiko bencana tersebut. Tindakan yang dilakukan bertujuan untuk
mengurangi kerentanan dan menambah kapasitas sebuah daerah.
 Bahaya (hazard) merupakan Suatu kejadian yang mempunyai potensi untuk
menyebabkan terjadinya kecelakaan, cedera, hilangnya nyawa atau kehilangan harta
benda. Bahaya ini bisa menimbulkan bencana maupun tidak. Bahaya dianggap sebuah
bencana (disaster) apabila telah menimbulkan korban dan kerugian.
 Kerentanan (Vulnerability) adalah rangkaian kondisi yang menentukan apakah bahaya
(baik bahaya alam maupun bahaya buatan) yang terjadi akan dapat menimbulkan
bencana (disaster) atau tidak.

 Kapasitas juga dapat diartikan sebagai kemampuan untuk memberikan tanggapan
terhadap situasi tertentu dengan sumber daya yang tersedia (fisik, manusia, keuangan
dan lainnya).

48. Jawaban E
Pembahasan
Konsep keterjangkauan adalah kemudahan akses jarak tempuh menuju suatu titik. Dalam
kata lain keterjangkauan adalah jarak yang mampu dicapai dengan maksimum dari satu
wilayah ke wilayah lain. Hal yang harus diperhatikan dalam konsep keterjangkauan adalah
sarana dan prasarana penunjang yang ada.
Yang berkaitan dengan keterjangkauan adalah opsi E, pemasaran ke konsumen / kegiatan
pendistribusian berhubungan langsung dengan sarana dan prasarana transportasi dan
komunikasi untuk bisa mencapai ke konsumen.

49. Jawaban E
Pembahasan
Rumusan masalah digunakan untuk menjelaskan masalah atau isu yang dibahas dokumen
tersebut kepada para pembaca. Isu yang dibahas adalah perbandingan antara kualitas
udara di desa dan kota.
Opsi E menerangkan korelasi udara perdesaan yang lebih sejuk dan segar dan
perbandingan dengan udara yang ada di perkotaan.

50. Jawaban E
Pembahasan
Langkah pertama adalah menganalisis peta penggunaan lahan, hidrologi, geologi dan
sebagainya. Kemudian survei ke lapangan, untuk menduga ada tidaknya potensi air tanah
banyak cara yang dapat dilakukan, seperti studi peta hidrogeologi dan penyelidikan
langsung di lapangan. Salah satu cara penyelidikan langsung di lapangan yang paling
mudah tapi cukup efektif untuk penelitian potensi air tanah adalah dengan cara survey
geolisrik, yaitu pendugaan tahanan jenis batuan di bawah permukaan tanah dengan alat
resistivity meter.
Penyelidikan geolistrik dilakukan sebagai penelitian pendahuluan untuk memperoleh
informasi data di bawah permukaan tanah yang menyangkut struktur geologinya,
informasi yang diperoleh dari penyelidikan geolistrik ini akan sangat membantu di dalam
menentukan langkah untuk pelaksanaan pemboran selanjutnya.
Analisis laboratorium juga diperlukan untuk mendukung data kualitas air dan langkah
terakhir adalah analisis data.


Click to View FlipBook Version