Tugas IPS Membuat karya esai Nama: Devi Nurwati Kelas: 8G
Kondisi Geografis dan Pengaruhnya dalam Kehidupan Masyarakat Letak geografis adalah posisi keberadaan sebuah wilayah berdasarkan letak dan bentuknya di muka Bumi. Letak geografis menunjukan posisi suatu daerah dibandingkan dengan posisi wilayah lainmya. Posisi ini juga berkaitan erat dengan batasa-batasan yang mengelilingi suatu daerah atau wilayah. Posisi atau letak geografis Indonesia membawa pengaruh terhadap kehidupan sosial masyarakat yaitu: 1. Jenis makanan Jenis makanan yang dimakan manusia juga di pengruhi oleh kondisi geografis lingkungannya. Misalnya orang yang tinggal di Negara kepulauan lebih sering memakan makanan laut yang segar karena makanan laut berlimpah dan juga dapat diakses melalui jarak yang dekat dengan pantai.sedangkan,orang yang tinggal di Negara berupa dataran luas dengan jarang nya pantai cenderung jarang mengonsumsi makanan laut. Hal tersebut karena makanan laut sedikit jumlahnya dan harus diangkut dari tempat yang jauh,sehingga biayanya lebih mahal. 2. Kebiasaan Kondisi geografis lingkungan juga mempengaruhi kebiasaan hidup manusia. Misalnya, di lanskap geografis yang kering dan panas, manusia menggunakn pendingin di rumahnya. Sedangkan yang hidup di kondisi geografis yang dingin, Menggunakan pemanas dirumahnya.Daerah dengan ketersediaan air yang berlimpah, orang cenderung menggunakan air dengan leluasa. Sedangkan ,orang yang hidup di daerah kering, cenderung lebih menghemat air dan harus mendapatkan air dengan cara yang sulit . 3. Pertanian Peratanian berbagai tumbuhan bergantung pada kondisi geografis lingkungn. Dilansir dari Food and Agriculture Organization of the United Nations,pertumbuhan tanaman bergantung pada curah hujan, factor iklim {seperti sinar Matahari, suhu, dan kelembapan }. Juga faktor non-iklim {seperti jenis tanah dan unsur hara di dalamnya}. Jenis tumbuhna yang di tanam bergantung pada faktor geografis. Misalnya tumbuhan seperti strawberi dan kentang harus di tanam di daerah dataran tinggi yang dingin ,sedangkan tumbuhan seperti gandum dan bawang harus di dataran rendah yang lebis panas. 4. Cara berpakaian Dilansir dari National Geograpic, manusia beradaptasi dengan lingkungan fisik yang berbeda, missal nya jenis pakaian. Manususia yang tinggal di pantai cenderung mengenakan baju yang
tipis karena cuaca yang panas, manusia yang tinggal di gunung cenderung menggunakan bajy tertutup karena menghindari debu pasir, dan manusia yang tinggal di daerah bersalju cenderung mengenakan baju yang tebal untuk menghangatkan tubuh. Kondisi geografis lingkungan berpengaruh pada cara berpakaian. Manusia menyesuaikan pakaiannya agar bisa beradaptasi dengan baik terhadap lingkungan tempat tinggalnya 5. Banyak terjadi akulturasi Budaya Letak geografis Indonesia yang strategis membuat Indonesia menjadi jalur perdagangan Internasional. Ini artinya aka nada banyak bangsa yang singgah di negara Indonesia untuk kepentingan Ekonomi. Akhirnya, terciptalah bentuk interaksi antara bangsa atau Masyarakat asing dengan masyarakat lokal. Interaksi dengan bangsa asing membuat mereka dapat memperkenalkan budayanya ke masyarakat Indonesia. 6. Kemudahan Transportasi Karena jadi penghubung antara benua Asia dan benua Australia, jalur pelayaran di Indonesia padat dan ramai. Untuk bisa jadi jalur perdagangan internasional dan menjalin kerja sama dibutuhkan transportasi yang baik kemudahan transportasi yang ada di Indonesia ini menguntungkan di bidang perekonomian lokal. Tak hanya jalur laut, jalur udara di Indonesia ini pun ramai bahkan semakin bertambah dari tahun ke tahun. 7. Keragaman Mata pencaharian Sebagai negara yang letaknya strategis, banyak terbuka lapangan pekerjaan di berbagai bindang misalnya, ada banyak sumber daya laut bernilai tinggi karena Indonesia diapit oleh dua Samudra besar. Kondisi ini membuat muncul mata pencaharian, seperti nelayan, pertambangan, pelayaran , dan lainnya. 8. Mudahnya Interaksi dengan bangsa lain Mirip akulturasi budaya, letak geografis Indonesia yang strategis memudahkan interaksi antar bangsa. Terletak di posisi yang strategis membuat bangsa lain itu dapat menghasilkan budaya baru hingga perkembangan iptek yang pesat.