The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by zulfikarrizki883, 2022-01-17 01:24:31

2. Renstra BPCB Kaltim 2020-2024_R1

2. Renstra BPCB Kaltim 2020-2024_R1

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,
DAN TEKNOLOGI
DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN

RENCANA
STRATEGIS

BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Tahun 2020 - 2024

1Revisi ke-

Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Kalimantan Timtlr

KATA PENGANTAR

Dinamika pelestarian Cagar Budaya dan Yang Diduga Cagar Budaya selama tahun 2020
sampai dengan tahun 2021 menunjukkan adanya peningkatan jumlah objek yang dapat
dilestarikan di seluruh wilayah Kalimantan. Kondisi pandemi Covid-19 yang melanda seluruh
wilayah Indonesia termasuk Kalimantan sejak tahun 2020 tidck menyurutkan langkah Balai
Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Kalimantan Timur dalam melakukan pelestarian Cagar
Budaya dan Yang Diduga Cagar Budaya. Kondisi ini ditindaklanjuti dengan melakukan revisi
target Renstra tahun 2020 sampai dengan tahun 2024.

Rencana Strategis Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur Tahun 2020 - 2024
disusun berdasarkan rencana strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta rencana
strategis Direktorat Jenderal Kebudayaan Tahun 2020 -2024. Dokumen Rencana Strategis ini
merupakan dokumen yang baru disusun dengan data riil dari DIPA tahun 2020 dan rencana
strategis sampai dengan tahun 2024. Dalam dokumen ini diuraikan mengenai visi, mjsi,
sasaran, tuj uan, arah kebij akan, dan strategi Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur
dalam upaya pelestarian Cagar Budaya dan Yang Diduga Cagar Budaya di selun]h wilayah
kerja.

Rencana Strategis ini diharapkan dapat menj adi acuan dalam merencanakan dan menetapkan
aktivitas-aktivitas yang akan dilaksanakan dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi Balai
Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur di Provinsi Ka.Iimantan Timur, Provinsi
Kalimantan Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah, Provinsi Kalimantan Barat, dan Prov.
Kalimantan Utara.

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur

KATA PENGANTAR
Rencana Strategis Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur Tahun 2020 – 2024
disusun berdasarkan rencana strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta
rencana strategis Direktorat Jenderal Kebudayaan Tahun 2020 – 2024. Dokumen Rencana
Strategis ini merupakan dokumen yang baru disusun dengan data riil dari DIPA tahun 2020
dan rencana strategis sampai dengan tahun 2024. Dalam dokumen ini diuraikan mengenai
visi, misi, sasaran, tujuan, arah kebijakan, dan strategi Balai Pelestarian Cagar Budaya
Kalimantan Timur dalam upaya pelestarian Cagar Budaya dan Yang Diduga Cagar Budaya di
seluruh wilayah kerja.
Rencana Strategis ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam merencanakan dan menetapkan
aktivitas-aktivitas yang akan dilaksanakan dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi Balai
Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur di Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Kalimantan
Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah, Provinsi Kalimantan Barat, dan Prov. Kalimantan Utara.

Samarinda, Agustus 2020
KEPALA,

Muslimin A.R.Effendy

i

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Dasar Hukum ............................................................................................ 4
1.3 Kondisi Umum .......................................................................................... 6
1.4 Potensi dan Permasalahan ....................................................................... 7
BAB II VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN ................................................................... 10
BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI ...................................................................... 15
BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN ............................................... 16
4.1 Target Kinerja ........................................................................................... 16
4.2 Kerangka Pendanaan ............................................................................... 18
BAB V PENUTUP ........................................................................................................... 19

ii

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

encana strategis merupakan suatu tahapan

perencanaan program kegiatan yang Penyusunan Visi-Misi dan Rencana
tersistem dan berkesinambung serta periodik Strategis (Renstra) ini dimaksudkan
selama jangka waktu 5 (lima) tahun. Dalam untuk panduan pengembangan
perencanaan program dan kegiatan yang strategis, banyak kinerja organisasi serta penyusunan
hal yang perlu diperhatikan dan tentunya tugas fungsi program dan kegiatan-kegiatan
rutinitas yang berskala besar, baik dari sisi anggaran, yang strategis dan berkesinam-
pelibatan SDM yang ada, dan hasil yang diharapkan bungan. Adapun tujuan penyusunan
memberikan sesuatu yang berbeda dan unggul dari sudut Renstra adalah (1) Program dan
pandang paradigma kinerja instansi. Untuk merealisasikan kegiatan dapat terkendali dan
upaya perencanaan seperti yang diinginkan, perlu terarah sesuai dengan Visi dan
pembelajaran dan evaluasi terhadap program dan kegiatan Misi; (2) Program dan kegiatan
tahun-tahun sebelumnya (internal) dan koordinasi dengan dapat memperoleh out put maupun
out come yang berhasil guna dan
berdaya guna bagi berbagai
kepentingan di dalam pelestarian
cagar budaya di Wilayah Provinsi
Kalimantan Barat, Kalimantan
Tengah, Kalimantan Timur,
Kalimatan Selatan, dan Kalimantan
Utara.

berbagai pihak (eksternal) yang telah dilaksanakan serta merumuskan dengan tepat dan

sistemik program dan kegiatan yang strategis.

Balai Pelestarian Cagar Budaya mengemban tugas dalam melakukan pelindungan,
pengembangan, dan pemanfaatan Cagar Budaya dan Yang Diduga Cagar Budaya. Dalam
periode renstra 2015 – 2019, Balai Pelestarian Cagar Budaya telah mengimplementasikan
Nawacita dalam kegiatan Pelestarian dan Pengelolaan Peninggalan Purbakala di Kalimantan
yang dijabarkan dalam Cagar Budaya Yang Dilestarikan, Naskah Pelestarian Cagar Budaya,
dan Even Internalisasi Cagar Budaya.

Selanjutnya dengan mengacu pada Nawacita dan Rencana Strategis Kementerian Pendidikan
Kebudayaan poin (2) mewujudkan pelestarian dan pemajuan kebudayaan serta
pengembangan bahasa dan sastra, Balai Pelestarian Cagar Budaya melanjutkan pelaksanaan
tugas Pelestarian Cagar Budaya dan Yang Diduga Cagar Budaya di Kalimantan pada periode
Renstra tahun 2020 - 2024.

1

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur

Kegiatan pelestarian Cagar Budaya merupakan upaya dinamis untuk mempertahankan
keberadaan Cagar Budaya dan nilainya dengan cara melindungi, mengembangkan, dan
memanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat sesuai yang diamanatkan oleh Undang-undang
nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Hal ini dikarenakan Cagar Budaya memiliki
sifat rapuh, unik, langka, terbatas, dan tidak terbarui sehingga perlu dilestarikan sebagai
upaya memperpanjang usianya.

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur merupakan Unit Pelaksana Teknis yang
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Wilayah kerja Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan
Timur meliputi 5 (lima) provinsi di Pulau Kalimantan, yaitu Provinsi Kalimantan Timur,
Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Kalimantan Tengah, dan
Provinsi Kalimantan Utara yang didalamnya terdapat 56 Kabupaten/Kota.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 26 Tahun 2020 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Balai Pelestarian Cagar Budaya, sebagai pengganti Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 30 Tahun 2015, BPCB Kalimantan Timur
mempunyai tugas melaksanakan pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan cagar budaya
dan yang diduga cagar budaya di wilayah kerjanya. Dalam melaksanakan tugasnya, Balai
Pelestarian Cagar Budaya menyelenggarakan fungsi-fungsi yaitu :
a. Pelaksanaan penyelamatan dan pengamanan cagar budaya dan yang diduga cagar budaya;
b. Pelaksanaan zona cagar budaya dan yang diduga cagar budaya;
c. Pelaksanaan pemeliharaan cagar budaya dan yang diduga cagar budaya;
d. Pelaksanaan pengembangan cagar budaya dan yang diduga cagar budaya;
e. Pelaksanaan pemanfaatan cagar budaya dan yang diduga cagar budaya;
f. Pelaksanaan dokumentasi dan publikasi cagar budaya dan yang diduga cagar budaya;
g. Pelaksanaan kemitraan di bidang pelestarian cagar budaya dan yang diduga cagar budaya;

dan
h. Pelaksanaan urusan ketatausahaan.

Kemudian tugas dan fungsi tersebut dijabarkan dalam rincian tugas yang diatur di dalam
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 31 Tahun 2016 tanggal 20 Agustus
2016. Pada pasal 1 diuraikan tentang rincian tugas Balai Pelestarian Cagar Budaya adalah:
a. Melaksanakan penyusunan program kerja Balai;

2

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur

b. Melaksanakan kajian pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan cagar budaya dan
yang diduga cagar budaya;

c. Melaksanakan penyelamatan dan pengamanan cagar budaya dan yang diduga cagar
budaya;

d. Melaksanakan zonasi dan deliniasi cagar budaya dan yang diduga cagar budaya;
e. Melaksanakan pemeliharaan dan pemugaran cagar budaya dan yang diduga cagar budaya;
f. Melaksanakan adaptasi dan revitalisasi pengembangan cagar budaya dan yang diduga

cagar budaya;
g. Melaksanakan pelayanan perijinan dan pengendalian pemanfaatan cagar budaya dan yang

diduga cagar budaya;
h. Melaksanakan dokumentasi cagar budaya dan yang diduga cagar budaya;
i. Melaksanakan urusan publikasi dan hubungan masyarakat Balai;
j. Melaksanakan kemitraan di bidang pelestarian cagar budaya dan yang diduga cagar

budaya dengan unit kerja/instansi, lembaga, dan masyarakat di dalam dan luar negeri;
k. Melaksanakan penyajian koleksi cagar budaya dan yang diduga cagar budaya;
l. Melaksanakan pemberian layanan teknis pelestarian cagar budaya dan yang diduga cagar

budaya;
m. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelestarian cagar budaya dan yang

diduga cagar budaya;
n. Melaksanakan urusan perencanaan, keuangan, kepegawaian, ketatalaksanaan, persuratan

dan kearsipan, barang milik negara, dan kerumahtanggaan Balai;
o. Melaksanakan pengelolaan perpustakaan Balai;
p. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program pelestarian cagar budaya

dan yang diduga cagar budaya;
q. Melaksanakan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen Balai; dan
r. Melaksanakan penyusunan laporan Balai.

Dalam rangka menjalankan tugas dan fungsi tersebut, BPCB Kalimantan Timur
membutuhkan perencanaan-perencanaan kegiatan yang tidak saja bersifat rutinitas tetapi juga
perlu adanya inovasi-inovasi brilian sesuai dengan tuntutan jaman dan kondisi wilayah
kerjanya. Dengan perencanaan program dan kegiatan yang strategis, diharapkan BPCB tidak
hanya melaksanakan tusi yang ditafsirkan secara sempit, tetapi akan mampu menjabarkan dan
mengembangkan lebih jauh secara integratif dan holistik di dalam pengelolaan sumber daya
budaya (Cultural Resources Management). Demikian juga dengan rencana strategis sebagai

3

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur

hasil perencanaan yang matang akan lebih inovatif, variatif, dan efektif yang mengarah pada
pengelolaan sumberdaya budaya yang integratif dan holistik, termasuk koordinasi dan kerja
sama antar berbagai pihak yang terlibat dan dilibatkan di dalam pelaksanaan kegiatan.
Dengan demikian, nilai manfaat yang didapatkan tidak hanya pada lingkungan instansi
kebudayaan, tetapi nilai manfaat optimal yang akan diperoleh masyarakat dan pemerintah
daerah setempat.

Di dalam penyusunan rencana strategis, termasuk didalamnya adalah penyusunan dan
penetapan visi dan misi BPCB Kalimantan Timur, dimana perlu merujuk pada visi dan misi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, khususnya pada visi dan misi serta rencana
strategis Direktorat Jenderal Kebudayaan.

Di bidang pelestarian cagar budaya sebagai sebuah warisan budaya bangsa, maka arah

kebijakan Direktorat Jenderal Kebudayaan berdasar pada Sasaran Program (SP) dan Indikator

Kinerja Program (IKP) yang diuraikan dalam tabel berikut:

Tabel 1. Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program
Program Pelestarian dan Pemajuan Budaya

No Sasaran Program Indikator Kinerja Sasaran Program

1 Meningkatnya jumlah Cagar Budaya Jumlah Cagar Budaya Yang Dilestarikan
yang dikelola melalui mekanisme
BLU

1.2 Dasar Hukum
Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) ini didasarkan pada:
1. Undang-Undang RI Nomor 25 tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421;
2. Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (RPJPN) 2005 – 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 130, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 5168);
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan
Kebudayaan (Lembaran Negara Republik Indonesia 2017 Nomor 104);

4

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur

5. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penelaahan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L)
2015 – 2019;

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 31 Tahun 2016 tentang Rincian
Tugas Balai Pelestarian Cagar Budaya (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 1287);

7. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2019 tentang Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 242);

8. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional Nomor 5 Tahun 2019 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana
Strategis Kementerian/Lembaga Tahun 2020-2024 (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 663);

9. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019 Tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1673) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 45
Tahun 2019 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 124);

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana
Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024 (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 555).

1.3 Kondisi Umum

Wilayah kerja Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur meliputi 5 (lima) provinsi
di Pulau Kalimantan, yaitu Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Kalimantan Selatan,
Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Kalimantan Tengah, dan Provinsi Kalimantan Utara
yang didalamnya terdapat 56 Kabupaten/Kota. Di seluruh wilayah tersebut terdapat Cagar
Budaya dan Yang Diduga Cagar Budaya, dimana diantaranya telah ditetapkan sebagai Cagar
Budaya Nasional dan ada pula yang telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kebudayaan
dan Pariwisata serta melalui Peraturan Kepala Daerah di Kalimantan.

5

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur

Hingga akhir periode renstra 2015 – 2019, telah dicapai sebanyak 685 tindakan pelestarian
kepada Cagar Budaya dan Yang Diduga Cagar Budaya, baik melalui pelaksanaan kegiatan-
kegiatan pelestarian seperti Penyelamatan Cagar Budaya, Pengamanan Cagar Budaya,
Pemeliharaan Cagar Budaya, Pemugaran Cagar Budaya, Pemanfaatan Cagar Budaya,
maupun Monitoring Cagar Budaya di seluruh Kabupaten/Kota pada lima provinsi di
Kalimantan.

Demikian pula dengan pencapaian 43 Naskah Pelestarian Cagar Budaya diperoleh dari
pelaksanaan penyusunan naskah dokumentasi dan publikasi Cagar Budaya, serta Kajian
Pelestarian Cagar Budaya. Dalam rangka menginformasikan dan menumbuhkan kepedulian
pemerintah daerah dan masyarakat untuk bersama-sama melestarikan dan memajukan
kebudayaan, maka dilaksanakan sebanyak 60 Even Internalisasi Cagar Budaya melalui
Sosialisasi Cagar Budaya, Pameran Cagar Budaya, Jelajah Cagar Budaya, Seminar
Pelestarian Cagar Budaya, dan Rapat Koordinasi dengan pemerintah daerah se-Kalimantan.

Dari sejumlah obyek yang diduga Cagar Budaya baru sebagian kecil yang telah mendapatkan
kegiatan pelestarian lanjutan. Masih banyak obyek yang diduga Cagar Budaya yang tersebar
di seluruh Kalimantan perlu dilakukan kegiatan pelestarian agar tidak terjadi kerusakan atau
kehilangan baik karena faktor alam ataupun faktor manusia. dimulai dari pengumpulan data,
inventarisasi, dokumentasi, pelindungan, pengembangan, hingga pemanfaatan. Oleh karena
itu, pada periode renstra tahun 2020-2024, BPCB Kalimantan Timur memprioritaskan pada
kegiatan pengumpulan data, inventarisasi, dan dokumentasi di Daerah 3T (Terdepan,
Terpencil, dan Tertinggal), di Daerah Aliran Sungai, di lokasi calon Ibukota Negara, dan
melanjutkan kegiatan pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan Cagar Budaya dan yang
diduga Cagar Budaya yang telah memperoleh penanganan awal dalam pelestariannya.

Disamping itu, sejak diluncurkannya Seminar Gua Prasejarah Karst Sangkulirang
Mangkalihat pada tahun 2013 dan telah masuknya Situs tersebut ke dalam daftar sementara
(tentative list) UNESCO pada bulan Januari 2015, maka BPCB Kalimantan Timur
bekerjasama dengan pemerintah daerah terkait terus melaksanakan kegiatan-kegiatan
pendukungan penyusunan naskah nominasi (dossier) hingga dapat diajukan kepada UNESCO
dan ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia (Cultural World Heritage). Hingga tahun
2019, telah terdapat kemajuan proses pendukungan ini, dimana telah dibentuknya Tim Ahli
Cagar Budaya Provinsi Kalimantan Timur dan telah diterbitkannya peraturan-peraturan yang

6

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur

melindungi kawasan tersebut.

Dalam rangka melaksanakan amanah Direktur Jenderal untuk penguatan pendidikan karakter,
BPCB Kalimantan Timur tetap melaksanakan beberapa kegiatan publikasi Cagar Budaya
yang melibatkan siswa-siswa sekolah berikut tenaga pendidik, mahasiswa dan civitas
akademika, pramuka, komunitas budaya, dan masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk
menginternalisasikan nilai-nilai Cagar Budaya untuk dapat diapresiasi dan dapat bersama-
sama menjaga dan melestarikan Cagar Budaya yang ada di wilayahnya.

Selain itu untuk melaksanakan amanah Undang Undang Cagar Budaya dalam hal penetapan
Cagar Budaya harus melalui Tim Ahli Cagar Budaya belum dapat dipenuhi oleh pemerintah
daerah seluruh Provinsi di Kalimantan. Hal ini disebabkan masih kurangnya sumber daya
yang dimiliki oleh pemerintah daerah baik sumber daya manusia maupun penganggaran,
sehingga masih banyak obyek yang diduga Cagar Budaya belum ditetapkan menjadi Cagar
Budaya.

1.4 Potensi dan Permasalahan
Potensi
Luas wilayah kerja BPCB Kalimantan Timur yang meliputi lima provinsi merupakan potensi
yang cukup besar dalam melakukan pelestarian. Mulai dari masa prasejarah yang terdapat di
Provinsi Kalimantan Selatan dan Provinsi Kalimantan Timur, masa – masa berdirinya
kerajaan – kerajaan, penjajahan bangsa Kolonial dan Jepang, serta wilayah adat istiadat dari
budaya masyarakat Suku Dayak yang tersebar di seluruh Kalimantan, dan lain-lain.

Dari wilayah tersebut dapat ditemukan bukti-bukti tinggalan masa lalu, antara lain gambar
cadas di Kawasan Karst Prasejarah, rumah-rumah adat, bangunan istana/keraton, tempat
ibadah, makam, fragmen-fragmen, bangunan kolonial serta sarana pertahanan dari penjajahan
Belanda dan Jepang. Seluruh bukti tinggalan masa lalu tersebut perlu dilakukan pelestarian,
mulai dari pendataan hingga pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan.

Hasil dari kegiatan pelestarian tersebut akan dilaporkan kepada Direktorat Jenderal
Kebudayaan untuk didaftarkan ke dalam Registrasi Nasional, kepada pemerintah daerah
untuk dapat segera ditetapkan oleh Tim Ahli Cagar Budaya menjadi Cagar Budaya tingkat
Kabupaten/Kota/Provinsi, dan dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat sesuai
kaidah yang berlaku.

7

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur

Permasalahan
Walau telah terjadi peningkatan dalam seluruh indikator kinerja kegiatan, namun masih
terdapat permasalahan-permasalahan yang dihadapi, diantaranya:
1. Luas wilayah dengan potensi objek yang diduga Cagar Budaya yang cukup banyak

belum dapat diampu dengan jumlah pegawai dan kompetensi keahlian yang masih belum
memadai. Jumlah PNS di BPCB Kalimantan Timur berjumlah 23 (dua puluh tiga) orang
yang terdiri dari 2 (dua) orang pejabat struktural, 14 (empat belas) orang pegawai di
bidang teknis, dan 7 (tujuh) orang pegawai di bidang tata usaha;
2. Bangunan kantor belum memadai untuk dilaksanakan kegiatan pelestarian. Sampai saat
ini BPCB Kalimantan Timur belum memiliki ruang Laboratorium, ruang penyimpanan
koleksi, ruang rapat, dan ruang-ruang lainnya yang menunjang pelaksanaan tugas dan
fungsi. Pada tahun 2019 telah direalisasikan pengadaan tanah, dan pada tahun 2020 telah
dilaksanakan kegiatan Pembangunan Gedung Storage namun belum dapat diselesaikan
karena waktu pelaksanaan yang tidak mencukupi. Sehingga pembangunan gedung
storage lanjutan direncanakan pada tahun 2022;
3. Anggaran yang dikucurkan dari pusat masih kurang dari pengajuan yang disampaikan
oleh UPT. Hal tersebut dikarenakan kondisi negara yang sedang mengalami pandemi
covid-19 dan fokus anggaran kepada penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi
nasional. Kurangnya anggaran ini menyebabkan tidak dapat terealisasinya target
pelestarian Cagar Budaya dan Yang Diduga Cagar Budaya di seluruh wilayah
Kalimantan;
4. Pelestarian Cagar Budaya dan Objek Yang Diduga Cagar Budaya belum didukung oleh
pemerintah daerah. Dinas-dinas yang membidangi kebudayaan di daerah belum memiliki
sumber daya manusia yang memahami tentang Cagar Budaya dan pelestariannya. Selain
itu anggaran kebudayaan sangat minim sehingga kegiatan pelestarian di daerah belum
optimal.

8

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur

BAB II
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

Berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, dan program Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Tahun 2020–2024, Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur telah
merumuskan visi yang akan dicapai hingga tahun 2024. Adapun Visi Balai Pelestarian Cagar
Budaya Kalimantan Timur tahun 2020-2024 adalah:

“Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur mendukung Visi dan
Misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang mendukung Visi dan
Misi Presiden untuk mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri,

dan berkepribadian melalui terwujudnya pelestarian Cagar Budaya di
wilayah Kalimantan, dalam rangka pembentukan karakter dan jati diri

bangsa yang bermartabat”

Sebagai upaya mencapai Visi yang ditetapkan tersebut, BPCB Kalimantan Timur
menjalankan misi sebagai berikut:
1. Pelindungan Cagar Budaya dalam menjaga identitas dan jatidiri masyarakat;
2. Pengembangan Cagar Budaya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
3. Pemanfaatan Cagar Budaya dalam rangka meningkatkan kepedulian dan apresiasi

masyarakat terhadap nilai pentingnya pelestarian Cagar Budaya;
4. Menjalankan fungsi kemitraan dengan semua pihak dalam pelestarian Cagar Budaya.

Sesuai dengan tugas fungsi, visi, dan misi, maka tujuan yang akan dicapai adalah sebagai
berikut:
1. Meningkatkan Upaya Pelindungan Cagar Budaya. Upaya pelindungan cagar budaya

dilakukan dalam rangka menjaga keutuhan fisik dan nilai-nilai penting yang terkandung
di dalamnya sebagai bagian menjaga dan mengungkapkan identitas dan jati diri
masyarakat. Berbagai aktivitas pelindungan cagar budaya dilaksanakan dan senantiasa
ditingkatan sesuai dengan kondisi, kebutuhan, potensi, masing masing cagar budaya
yang ada;
2. Meningkatkan Pengembangan Cagar Budaya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat;
3. Meningkatkan Pemanfaatan Cagar Budaya dalam rangka meningkatkan kepedulian dan
apresiasi masyarakat terhadap nilai pentingnya pelestarian Cagar Budaya;

9

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur

4. Menjalankan dan meningkatkan fungsi kemitraan dengan semua pihak dalam pelestarian
Cagar Budaya. Fungsi kemitraan mencakup jalinan hubungan koordinasi dan kerja sama
antar pihak di bidang pelestarian Cagar Budaya. Upaya pelestarian melibatkan banyak
sektor, sehingga idealnya perlu keterlibatan dan kerjasama antar instansi terkait, baik di
Pusat maupun di Daerah dan masyarakat secara umum.

Dengan tujuan tersebut di atas. maka sasaran yang diharapkan dapat dicapai yaitu:
1. Terwujudnya Upaya Pelindungan Cagar Budaya secara optimal;
2. Terwujudnya pengembangan cagar budaya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat

secara luas;
3. Terwujudnya Pemanfaatan Cagar Budaya secara berimbang dan merata antara

kepentingan pelindungan dan pemanfaatan cagar budaya;
4. Terlaksananya fungsi kemitraan dengan semua pihak demi peningkatan kuantitas dan

kualitas pelestarian cagar budaya.

VISIDari keempat sasaran di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sasaran kegiatan BPCB

Kalimantan Timur adalah Pelindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatan Cagar Budaya.

TERWUJUDNYA PELESTARIAN CAGAR BUDAYA DI WILAYAH
KALIMANTAN DALAM RANGKA PEMBENTUKAN KARAKTER DAN

JATIDIRI BANGSA YANG BERMARTABAT

MISI Pelindungan Pengembangan Pemanfaatan Menjalankan
Cagar Budaya Cagar Budaya Cagar Budaya fungsi kemitraan
dalam menjaga dalam rangka dalam rangka dengan semua
identitas dan meningkatkan meningkatkan pihak dalam
jatidiri kesejahteraan kepedulian dan pelestarian Cagar
masyarakat masyarakat apresiasi Budaya
masyarakat
terhadap nilai
pentingnya
pelestarian Cagar
Budaya

10

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur

Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Menjalankan dan
Upaya Pengembangan Pemanfaatan meningkatkan
Pelindungan Cagar Budaya Cagar Budaya fungsi kemitraan
Cagar Budaya dalam rangka dalam rangka dengan semua
meningkatkan meningkatkan pihak dalam
TUJUAN kesejahteraan kepedulian dan pelestarian Cagar
masyarakat apresiasi Budaya
masyarakat
terhadap nilai
pentingnya
pelestarian Cagar
Budaya

Pelindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatan Cagar Budaya

SASARAN Terwujudnya Terwujudnya Terwujudnya Terlaksananya
Upaya pengembangan Pemanfaatan fungsi kemitraan
Pelindungan cagar budaya Cagar Budaya dengan semua
Cagar Budaya untuk secara berimbang pihak demi
secara optimal peningkatan dan merata antara peningkatan
kesejahteraan kepentingan kuantitas dan
masyarakat secara pelindungan dan kualitas
luas pemanfaatan pelestarian cagar
cagar budaya budaya

Tujuan 1 : Meningkatkan Upaya Pelindungan Cagar Budaya
Sasaran yang ingin dicapai dalam rangka meningkatkan upaya pelindungan Cagar

Budaya di wilayah Kalimantan adalah Terwujudnya Upaya Pelindungan Cagar Budaya
secara optimal, diukur dengan Indikator : Jumlah Cagar Budaya Yang Dilestarikan melalui
Cagar Budaya Yang Dilindungi dan Cagar Budaya Yang Dikembangkan.

Tujuan 2 : Meningkatkan Pengembangan Cagar Budaya dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat

Sasaran yang ingin dicapai dalam rangka meningkatkan pengembangan Cagar
Budaya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah Terwujudnya
pengembangan cagar budaya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat secara luas, diukur
dengan indikator Jumlah Naskah Pelestarian Cagar Budaya melalui Dokumentasi dan
Publikasi Cagar Budaya serta Kajian Pelestarian Cagar Budaya.

Tujuan 3 : Meningkatkan Pemanfaatan Cagar Budaya dalam rangka meningkatkan
kepedulian dan apresiasi masyarakat terhadap nilai pentingnya pelestarian Cagar
Budaya

11

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur

Sasaran yang ingin dicapai dalam rangka meningkatkan pemanfaatan Cagar Budaya
dalam rangka meningkatkan kepedulian dan apresiasi masyarakat terhadap nilai pentingnya
pelestarian Cagar Budaya adalah Terwujudnya Pemanfaatan Cagar Budaya secara Berimbang
dan Merata antara Kepentingan Pelindungan dan Pemanfaatan Cagar Budaya, diukur dengan
Indikator Jumlah Masyarakat yang Mengapresiasi Cagar Budaya melalui aktivitas-aktivitas
Internalisasi dan Aktualisasi Nilai Cagar Budaya.

Tujuan 4 : Menjalankan dan meningkatkan fungsi kemitraan dengan semua pihak
dalam pelestarian Cagar Budaya

Sasaran yang ingin dicapai dalam rangka menjalankan dan meningkatkan fungsi
kemitraan dengan semua pihak dalam pelestarian Cagar Budaya adalah terlaksananya fungsi
kemitraan dengan semua pihak demi peningkatan kuantitas dan kualitas pelestarian cagar
budaya.

Penetapan tujuan BPCB pada umumnya didasarkan pada isu-isu strategis. Tujuan
menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 tahun mendatang dan
mengarahkan perumusan sasaran, program, serta kegiatan dalam rangka merealisasikan misi.

Sasaran kegiatan adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang
akan dicapai/dihasilkan secara nyata oleh BPCB Kalimantan Timur dalam kurun waktu satu
tahun. Penetapan sasaran dirumuskan lebih spesifik, terukur, berorientasi pada hasil, dapat
dicapai, dan memiliki kurun waktu satu tahun. Dalam sasaran dirancang pula Indikator
pencapaian Sasaran, yaitu ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran yang telah
diidentifikasi untuk diwujudkan pada tahun bersangkutan dengan targetnya masing-masing.

Untuk menjalankan seluruh sasaran kegiatan, maka diperlukan kegiatan dukungan
tata usaha yang terdiri dari urusan kepegawaian, keuangan, perencanaan, dan
kerumahtanggaan sesuai dengan tugas dan fungsi ketatausahaan BPCB. Maka selain aktivitas
teknis, dilakukan pula aktivitas tata usaha dengan sasaran dan indikator kinerjanya masing-
masing, yaitu:
1. Pelaksanaan perencanaan, layanan kesekretariatan dan kehumasan, serta pelaporan yang

diukur dengan indikator Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Satker, yaitu
Penyusunan Progran dan Anggaran, Pemantauan dan Evaluasi, serta Pelayanan Umum,
Pelayanan Rumah Tangga dan Perlengkapan;
2. Pelaksanaan penyediaan aset kantor yang diukur dengan indikator Jumlah Layanan
Sarana dan Prasarana Internal, antara lain Pengadaan Kendaraan Bermotor, Pengadaaan

12

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur

Alat Pengolah Data dan Komunikasi, Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran,
serta Pembangunan Gedung/Bangunan Storage;
3. Pelaksanaan pembayaran gaji dan tunjangan serta keperluan sehari-hari perkantoran
diukur dengan indikator Jumlah Layanan Perkantoran, antara lain Pembayaran Gaji dan
Tunjangan serta Operasional Perkantoran.

Pelaksanaan aktivitas BPCB Kalimantan Timur didasarkan pada sasaran kegiatan,
indikator kinerja atau disebut output yang telah ditetapkan dari Sekretariat Direktorat
Jenderal Kebudayaan yang berlaku untuk seluruh BPCB di seluruh Indonesia dan dituangkan
di dalam aplikasi RKA-KL.

13

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur

BAB III
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
Strategi yang dilakukan Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur pada tahun 2020 -
2024 sebagai berikut:
a. Peningkatan kualitas layanan Internalisasi dan Aktualisasi Cagar Budaya kepada
masyarakat diwujudkan dalam bentuk Publikasi Cagar Budaya baik melalui pameran,
sosialisasi secara langsung maupun melalui media sosial, seminar, workshop, dan
penerbitan buku/booklet;
b. Peningkatan kualitas dan kuantitas Cagar Budaya yang dilestarikan melalui penyelamatan
Cagar Budaya, pengamanan Cagar Budaya, zonasi Cagar Budaya, pemeliharaan Cagar
Budaya, pemugaran Cagar Budaya, pengembangan Cagar Budaya, pemanfaatan Cagar
Budaya, dan monitoring Cagar Budaya;
c. Peningkatan kualitas naskah kajian pelestarian cagar budaya melalui Kajian Pelestarian
Cagar Budaya serta Pendokumentasian Cagar Budaya.

14

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur

BAB IV
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
4.1. Target Kinerja
Rencana Strategis merupakan bagian dari sistem perencanaan dan penganggaran Pemerintah,
seperti yang diperintahkan oleh Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional. Renstra merupakan persyaratan utama bagi upaya mewujudkan
akuntabilitas dan transparansi serta peningkatan mutu keluaran (output) dan hasil (outcome)
dalam pemanfaatan APBN. Renstra akan menjadi acuan (guidance) pelaksanaan program dan
kegiatan bagi setiap pimpinan unit kerja agar dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
semakin akuntabel (accountable).
Renstra menggambarkan keterkaitan antara sasaran kementerian, sasaran program, dan
sasaran kegiatan dengan Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS), Indikator Kinerja
Program (IKP), dan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK). Penetapan target kinerja ditentukan
setelah IKSS, IKP, dan IKK disusun dan disepakati baik di tingkat kementerian maupun di
tingkat Eselon I.
Berdasarkan Renstra Kementerian dan target kinerja dari Eselon I, maka BPCB Kalimantan
Timur menetapkan target kinerja melalui Program Pelestarian Budaya serta Kegiatan
Pelestarian dan Pengelolaan Peninggalan Purbakala, sebagai berikut:

15

Balai Pelestarian Cagar

Tabel 2. Rencan
BPCB Kalimantan

NO PROGRAM/KEGIATAN/ TUJUAN SASARAN KIN
KEGIATAN KEGIATAN
Juml
1 Program Pelestarian dan Pemajuan Kebudayaan yang

Kegiatan Pengelolaan dan Pelestarian Peninggalan Purbakala

1. Meningkatkan Upaya Pelindungan Cagar Meningkatnya
Budaya. jumlah Cagar
Budaya yang
2. Meningkatkan Pengembangan Cagar dikelola lewat
Budaya dalam rangka meningkatkan mekanisme BLU
kesejahteraan masyarakat.

3. Meningkatkan Pemanfaatan Cagar Budaya
dalam rangka meningkatkan kepedulian dan
apresiasi masyarakat terhadap nilai
pentingnya pelestarian Cagar Budaya.

4. Menjalankan dan meningkatkan fungsi
kemitraan dengan semua pihak dalam
pelestarian Cagar Budaya

r Budaya Kalimantan Timur

na Strategis (RENSTRA)
n Timur Tahun 2020-2024

INDIKATOR TARGET
NERJA KEGIATAN
2020 2021 2022 2023 2024

lah Cagar Budaya 61 Cagar 75 Cagar 80 Cagar 85 Cagar 92 Cagar
g Dilestarikan Budaya Budaya Budaya Budaya Budaya

16

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur

4.2. Kerangka Pendanaan

Kebutuhan pendanaan terhadap target kinerja yang ditetapkan dapat dilihat dalam tabel

berikut:

Tabel 2. Kebutuhan Anggaran BPCB Kalimantan Timur Tahun 2020 – 2024
(dalam ribuan rupiah)

No KEGIATAN/OUTPUT 2020 2021 2022 2023 2024 TOTAL

1 Jumlah Cagar Budaya 2.669.200 4.383.985 5.118.009 5.553.375 5.800.555 23.525.124
yang Dilestarikan

2 Jumlah Naskah 1.258.279 1.947.921 2.334.722 2.831.105 3.016.427 11.388.454
Pelestarian Cagar Budaya

3 Jumlah Orang yang 879.487 1.481.921 1.401.057 1.611.921 1.841.921 7.216.307
Mengapresiasi Cagar
Budaya 28.454.831 1.459.451 24.307.171 855.000 625.000 55.701.453

4 Jumlah Layanan Sarana
dan Prasarana Internal

5 Jumlah Layanan 2.276.679 3.297.139 2.670.362 3.596.404 3.847.200 15.687.784
Dukungan Manajemen
Satker

6 Jumlah Layanan 7.251.247 7.394.143 8.149.317 8.451.247 8.851.247 40.097.201
Perkantoran

Total 42.789.723 19.964.560 47.593.168 22.899.052 23.982.350 153.616.323

17

Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur

BAB V
PENUTUP
Rencana Strategis (Renstra) Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur Tahun 2020 –
2024 telah disusun berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Penyusunan Renstra ini mengacu pada rencana strategis Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan serta sasaran program dan indikator kinerja program dari Eselon I, yaitu
Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan.
Renstra menjabarkan visi, misi, sasaran, tujuan, serta target kinerja selama 5 tahun yang
digambarkan dalam program Pelestarian Budaya pada Kegiatan Pengelolaan dan Pelestarian
Peninggalan Purbakala. Target kinerja dan kebutuhan anggaran dialokasikan pada masing-
masing keluaran (output) kegiatan dengan indikator kinerja kegiatan. Renstra harus
digunakan sebagai dasar dan acuan dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) dan RKA-KL
per tahun, pembuatan laporan tahunan, dan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK).

18

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN
BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Jalan H.A.M Rifaddin 69 Samarinda Kalimantan Timur 75131
Telepon: (0541) 4104522; Faksimile: (0541) 4104523

Posel: [email protected]


Click to View FlipBook Version