RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL ANGKATAN IV TAHUN 2022 “Peningkatan Pemahaman Ilmu Tajwid Melalui E-book Tajwid Praktis Pada Masyarakat Kelompok Binaan Di Lingkungan Kerja KUA Kecamatan Singkep” Disusun oleh : Nama : Hasnah Yulia, S.Ag NIP : 199807022022032002 Jabatan : Calon Penyuluh Agama Islam Ahli Pertama Instansi : Kementerian Agama Kabupaten Lingga No. Presensi : 10 BADAN LITBANG DAN DIKLAT KEMENTERIAN AGAMA RI BALAI DIKLAT KEAGAMAAN PADANG 2022
i LEMBAR PERSETUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI JUDUL : Peningkatan Pemahaman Ilmu Tajwid Melalui E-book Tajwid Praktis Pada Masyarakat Kelompok Binaan Di Lingkungan Kerja KUA Kecamatan Singkep DISUSUN OLEH : Hasnah Yulia, S.Ag NO. PRESENSI : 10 INSTANSI : Kementerian Agama Kabupaten Lingga JABATAN : Calon Penyuluh Agama Islam Ahli Pertama Padang , 21 September 2022 Disetujui sebagai bahan Ujian/Seminar Rancangan Aktualisasi. Mengetahui, COACH Menyetujui, MENTOR Dessi Akhriani, SE, MM NIP. 197412282009012003 H. Abdurokhman, S.Ag NIP.197509052003121002
ii BERITA ACARA SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI Pada Hari : Kamis Tanggal : 22 September 2022 Pukul : 15.00 – 15.45 WIB Tempat : Zoom Meeting Telah Diseminarkan Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNSAngkatan IV Tahun 2022 JUDUL : Peningkatan Pemahaman Ilmu Tajwid Melalui E-book Tajwid Praktis Pada Masyarakat Kelompok Binaan Di Lingkungan Kerja KUA Kecamatan Singkep DISUSUN OLEH : Hasnah Yulia, S.Ag NO. PRESENSI : 10 INSTANSI : Kementerian Agama Kabupaten Lingga JABATAN : Calon Penyuluh Agama Islam Ahli Pertama Dan telah mendapat pengujian/ komentar /masukan/saran dari Penguji, Mentor dan Coach/Moderator. COACH Dessi Akhriani, S.E.,M.M NIP. 197412282009012003 PESERTA Hasnah Yulia, S.Ag NIP. 199807022022032002 PENGUJI Willy Artho, S.Sos.,M.M NIP. 197607122001121002 MENTOR H.Abdurokhman, S.Ag NIP.197509052003121002 MENGETAHUI KEPALA BALAI DIKLAT KEAGAMAAN PADANG Drs. H. Khoirul Amani, MA NIP. 196412141993031001
iii KATA PENGANTAR Dengan rahmat Allah SWT., puji dan syukur penulis panjatkan sehingga penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar CPNS berjudul “Peningkatan Pemahaman Ilmu Tajwid Melalui E-book Tajwid Praktis Pada Masyarakat Kelompok Binaan Di Lingkungan Kerja KUA Kecamatan Singkep”. Terselesaikannya Rancangan Aktualisasi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Orang tua dan keluarga yang senantiasa memberikan dukungan baik moril maupun material kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan semua kewajiban pada masa pelatihan dasar CPNS. 2. Kepada Bapak H. Muhammad Nasir, S.Ag.MH , selaku Ka.Kan Kemenag Kabupaten Lingga beserta seluruh jajaran staff keluarga besar Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lingga 3. Bapak Drs. H. Khoirul Amani, MA selaku Kepala Balai Diklat Keagamaan Padang beserta seluruh jajarannya 4. Kepada Bapak H. Abdurokhman, S.Ag , Kasi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kab. Lingga selaku mentor yang selalu memberi support, arahan dan meluangkan waktu di tengah kesibukan sehingga rancangan aktualisasi ini terselesaikan 5. Ibu Dessi Akhriani, SE.MM , selaku coach yang senantiasa dengan sabar, cermat, teliti dan sepenuh hati membimbing penulis dalam menyusun rancangan aktualisasi ini. 6. Seluruh Widyaiswara, yang sudah memberikan ilmu dan pengalaman yang sangat berharga 7. Teman-teman dari Angkatan IV Kelompok 3 yang selalu memberikan motivasi serta mampu menjadi tim solid dalam Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Kementerian Agama Tahun 2022. 8. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan rancangan aktualisasi ini yang tidak bisa disebutkan satu per satu, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih banyak kekurangannya. Untuk itu, saran dan kritik yang membangun penulis harapkan agar dapat berkembang di masa yang akan datang. Penulis berharap semoga rancangan aktualisasi ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pihak lain yang membaca pada umumnya. Dabo Singkep, 20 September 2022 Penulis Hasnah Yulia, S.Ag
iv DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI.................................................i BERITA ACARA SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI.............................................ii KATA PENGANTAR............................................................................................................. iii DAFTAR ISI.............................................................................................................................iv DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................v BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1 A. Latar Belakang........................................................................................................1 B. Tujuan Aktualisasi..................................................................................................3 C. Ruang Lingkup .......................................................................................................3 BAB II PROFIL INSTANSI DAN PESERTA..........................................................................4 A. Profil Instansi..........................................................................................................4 B. Profil Peserta...........................................................................................................7 BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ..............................................................................11 A. Deskripsi Isu .........................................................................................................11 1) Masih rendahnya pemahaman Ilmu Tajwid dalam membaca Al-Quran pada kelompok binaan.............................................................................................12 2) Belum adanya penyuluhan dan pembinaan bagi warga binaan dengan penggunaan media visual................................................................................13 3) Belum optimalnya data terbaru majlis taklim di lingkungan kerja KUA Singkep ...........................................................................................................15 B. Penetapan Core Isu ...............................................................................................17 C. Analisis Core Isu...................................................................................................21 D. Gagasan Kreatif Penyelesian Core Isu..................................................................22 E. Core Value ASN BerAKHLAK ...........................................................................23 F. Matrik Rancangan Aktualisasi..............................................................................27 G. Matriks Rekapitulasi Rancangan Habituasi NND PNS (BerAKHLAK)..............32 BAB IV RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI .............................................33 REFERENSI ............................................................................................................................34
v DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Tampak Depan KUA Kecamatan Singkep...............................................................4 Gambar 2 Struktur Organisasi KUA Singkep...........................................................................5 Gambar 3 Penyuluhan dengan pemberian materi hardcopy....................................................14 Gambar 4 Table data majlis taklim..........................................................................................15 Gambar 5 Fishbone .................................................................................................................21 DAFTAR TABEL Tabel 1 Penetapan Core Isu dengan Analisis USG..................................................................17 Tabel 2 Deskripsi Kriteria Urgency.........................................................................................18 Tabel 3 Deskripsi Kriteria Seriousness....................................................................................19 Tabel 4 Deskripsi Kriteria Growth ..........................................................................................20 Tabel 5 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi ........................................................................33
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tujuan nasional yang tercantum pada pembukaan UUD 1945 alinea ke 4 memajukan kesejahterakan umum , mencerdaskan kehidupan bangsa , maka diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkarakter salah satunya adalah Aparatur Sipil Negara (ASN). ASN adalah istilah untuk kelompok profesi bagi pegawai-pegawai yang bekerja pada instansi pemerintah. Merujuk pada Aparatur Sipil Negara (selanjutnya disebut ASN) yang harus profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik KKN, mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan merujuk pada ketentuan Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) UU ASN, Calon Pegawai Negeri Sipil wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara nomor 1 tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar CPNS, diperlukan pembinaan melalui Pelatihan Dasar (Latsar). Dengan demikian diharapkan terbentuk karakter ASN yang kuat yaitu ASN yang mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat. Pelatihan Dasar yang dilakukan untuk membentuk ASN yang profesional tersebut dilakukan melalui Pendidikan dan pelatihan dalam dan luar ruangan, klasikal dan non klasikal. Pelatihan Luar Ruangan atau di lapangan dilakukan untuk memberikan materi Bela Negara sehinggga membentuk karakter ASN yang disiplin dan berwawasan luas. Pelatihan Dalam Ruangan meliputi pemberian materi dengan memasukkan model Pendidikan berkelompok dengan materi-materi inti pembentuk PNS Profesional yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompoten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif (BERAKHLAK). Penyuluh Agama Islam adalah penyuluh keagamaan dan pembangunan yang memiliki tugas memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat . Pada dasarnya Penyuluh Agama Islam telah melakukan upaya secara mandiri maupun berkelompok
2 dalam meningkatkan kualitas pemahaman nilai-nilai ajaran agama yang berisi nilai ketuhanan dan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia, sehingga peranan Penyuluh Agama didalam masyarakat merupakan suatu unsur yang penting dalam upaya peningkatan pemahaman dan pengamalan ajaran islam kepada masyarakat. Penulis sebagai Calon Penyuluh Agama Ahli Pertama di Kantor Urusan Agama Kecamatan Singkep Kabupaten Lingga mempunyai tugas untuk memperbaiki pelayanan kepada masyarakat merasa memiliki peran dan tanggung jawab untuk turut membantu meningkatkan pelayanan masyarakat terkhusus di bidang penyuluhan dan pembinaan dilapangan,memberikan edukasi terhadap masyarakat khususnya dalam hal pembinaan agama islam. Terkait dengan peningkatan pelayanan masyarakat, Allah SWT berfirman dalam surah Ali Imran ayat 104, yang berbunyi : ُم ْن َكر ِ َهْو َن َع ِن الْ ْن َم ْعُرو ف َويَ ْ ٱل ُمُرو َن ب ْ ر َويَأ َخْي ْ لَى ٱل يَدْ ُعو َن إ َّمة ُ ْم أ تَ ُكن منكُ ْ َول ل ُحو َن ) ٤٠١) ُمفْ ْ ُم ٱل ئ َك هُ ۟ولَ ُ َوأ Artinya: “ Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung”. Kantor Urusan Agama Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga telah menjadi pusat informasi masyarakat Kecamatan Singkep terkait pembinaan keagamaan. Dalam memberikan pelayanan publik di unit kerja Kantor Urusan Agama Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga khususnya pembinaan Islam, penulis menemukan beberapa isu kontemporer yang dianggap dapat mempengaruhi pelayanan publik di unit kerja tersebut, salah satunya adalah masih rendahnya pemahaman ilmu tajwid masyarakat kelompok binaan sehingga memberikan dampak pada rendahnya kualitas bacaan AL Quran yang dapat mempengaruhi ibadah seseorang terkhusus pada sasaran masyarakat kelompok binaan di lingkungan kerja Kantor Urusan Agama Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penulis memiliki Rancangan Aktualisasi yaitu “Peningkatan Pemahaman Ilmu Tajwid Melalui E-book Tajwid Praktis Pada Masyarakat Kelompok Binaan Di Lingkungan Kerja KUA Kecamatan Singkep” dengan aktualisasi ini semoga dapat menarik dan memacu semangat kelompok binaan dalam menambah wawasan tentang khazanah ke Islaman.
3 B. Tujuan Aktualisasi Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) bertujuan untuk membentuk ASN yang profesional, berkarakter sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat, pelaksana kebijakan publik, dan perekat/pemersatu bangsa, serta dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN di tempat kerja. Tujuan rancangan aktualisasi ini antara lain: a. Tujuan Umum Teraktualisasinya Nilai-Nilai Dasar BERAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompoten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif), dan mengetahui kedudukan dan peran profesi ASN (Manajemen ASN dan Smart ASN) dalam melaksanakan kegiatan dilingkungan Kantor Urusan Agama Kecamatan Singkep b. Tujuan Khusus 1. Terwujudnya peningkatan pemahaman dan pengamalan ajaran agama bagi masyarakat kelompok binaan khususnya pemahaman ilmu tajwid melalui peningkatan kualitas pelayanan keagamaan dalam menjalankan tugas penyuluhan dilingkungan kerja Kantor Urusan Agama Kecamatan Singkep . 2. Sebagai Salah satu syarat untuk lulus Latsar CPNS C. Ruang Lingkup 1. Lokus Pelaksanaan dari kegiatan aktualisasi ini dilakukan dilingkungan kerja Kantor Urusan Agama Kecamatan Singkep yang menjadi sasaran target penyuluhan adalah 3 jenis kelompok warga binaan yang terdiri dari kelompok binaan majlis ta’lim, kelompok warga binaan remaja dan kelompok warga binaan dari santri TPQ . 2. Waktu Sesuai dengan jadwal Pelatihan Dasar CPNS Kementerian Agama Golongan III Angkatan IV Balai Diklat Keagamaan Padang, Kegiatan Habituasi Aktualisasi ini dilaksanakan selama 30 hari kerja terhitung sejak tanggal 23 September 2022 sampai dengan 28 Oktober 2022 3. Fokus Fokus dari aktualisasi ini mengimplementasikan nilai nilai dasar PNS dalam peningkatan pemahaman ilmu tajwid masyarakat kelompok binaan melalui ebook “Tajwid Praktis” dilingkungan Unit Kerja Kantor Urusan Agama Kecamatan Singkep
4 BAB II PROFIL INSTANSI DAN PESERTA A. Profil Instansi Gambar 1. Tampak depan KUA Kecamatan Singkep 1. Gambaran Umum Kantor Urusan Agama Kecamatan Singkep terletak di Jalan Kartini Dabo Singkep. Yang pada awalnya kantor tersebut dibangun sebagai Gedung Balai Nikah, kemudian dijadikan Kantor Urusan Agama Kecamatan Singkep yang dibangun pada tahun 1982 di sebidang lahan yang di hibah dari Perusahaan PT. Timah dengan luas 1.798 M2 , sedangkan luas bangunan 84 M2 , Sebelum itu sejak tahun 1951 Kantor Urusan Agama Kecamatan Singkep beralamat di Jalan Sekop Laut kemudian pindah ke- Jalan Pahlawan Kelurahan Dabo. Awalnya Kantor Urusan Agama Kecamatan Singkep membawahi seluruh wilayah pulau Singkep dan pulau-pulau sekitarnya. Namun seiring dengan perjalanan waktu, wilayah kerja KUA Kecamatan Singkep mengalami pemisahan wilayah setelah terbentuknya KUA Kecamatan Singkep Barat Berdiri Tahun 2004, KUA Kecamatan Sigkep Pesisir Berdiri Tahun 2018 dan KUA Kecamatan Singkep Selatan Berdiri Tahun 2018, dengan tipologi D2. Adapun nama-nama yang pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Singkep adalah sebagai berikut : 1. E. Arifin 2. H. Kusai Ganui 3. Ahmad Panembahan 4. E. Mauran .......... s.d Tahun 1987 5. M. Nasir Zubir Tahun 1987 s.d 1997 6. H. Mohd. Razib, BA (Pelaksana Tugas) Tahun 1997 s.d 1998
5 7. Drs. H. Muhammad Syafi’i Tahun 1998 s.d 2002 8. H. Subadi, S.Ag Tahun 2002 s.d 2004 9. H. Zamroni, S.Ag Tahun 2004 s.d 2006 10. H. Mohd. Razib, S.Pd.I Tahun 2006 s.d 2012 11. H. Rusli, S.Ag Tahun 2012 s.d 2015 12. Dolhaji, S.Ag Tahun 2015 s.d 2019 13. Mohd. Razib, S.Pd.I Tahun 2019 s.d Sekarang Secara administrative wilayah Kecamatan Singkep terdiri dari 3 (tiga) Kelurahan dan 3 (tiga) Desa yaitu : 1. Kelurahan Dabo 2. Kelurahan Dabo Lama 3. Kelurahan Sungai Lumpur 4. Desa Batu Berdaun 5. Desa Tanjung Harapan 6. Desa Batu Kacang Struktur Organisasi KUA Kecamatan Singkep Gambar 2. Struktur Organisasi KUA Singkep 2. Visi dan Misi Berdasarkan visi dan misi Kementerian Agama maupun visi dan misi
6 Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Riau serta dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1. Untuk kedepannya KUA bukan lagi hanya mengurus masalah pernikahan saja, seperti anggapan masyarakat kebanyakan, akan tetapi KUA akan menjadi basis dari keseluruhan kegiatan agama Islam, sebagai kepanjangan dari Kementerian Agama Kabupaten, dibawah kordinasi Seksi Bimbingan Masyarakat Islam (BIMAS). 2. Memperhatikan setting sosial masyarakat Kecamatan Singkep yang masih kental dengan nuansa religiusnya dengan keanekaragaman masyarakatnya. 3. Kecamatan Singkep mempunyai cukup banyak potensi pengembangan agama Islam yang dapat dijadikan sentral pemberdayaan masyarakat melalui lembagalembaga keagamaan. Berdasarkan hal-hal di atas maka disusun visi KUA Kecamatan Singkep: “Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Singkep yang Taat Beragama, Rukun, Cerdas, Mandiri, Sejahtera Lahir Bathin, Berakhlak Mulia dan Berbudaya”. Berdasarkan visi tersebut maka dirumuskan misi KUA kecamatan Singkep sebagai berikut: 1. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Nikah, Rujuk, Wakaf, Pembinaan Kemasjidan serta Pengembangan Keluarga Sakinah; 2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Informasi dan Bimbingan Haji; 3. Meningkatkan Pemahaman dan Pengamalan Ajaran Agama; 4. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Bersih Akuntabel dan Terpercaya. 3. Tugas dan Fungsi KUA Kecamatan Singkep Sesuai Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 34 tahun 2016, ada 10 tugas dan fungsi KUA, diantaranya: 1. Menyelenggarakan proses pencatatan akad nikah 2. Penyusunan statistik layanan dan bimbingan masyarakat Islam 3. Pengelola dokumentasi dan sistem informasi manajemen KUA Kecamatan 4. Pelayanan bimbingan keluarga sakinah 5. Pelayanan bimbingan kemasjidan 6. Pelayanan bimbingan hisab rukyat dan pembinaan syariah 7. Pelayanan bimbingan dan penerangan Agama Islam
7 8. Pelayanan bimbingan zakat dan wakaf 9. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KUA Kecamatan 10. Layanan bimbingan manasik haji, bagi jamaah haji reguler 4. Nilai Nilai Organisasi 1. Integritas adalah keselarasan antara hati, pikiran, perkataan, dan perbuatan yang baik dan benar. Indikasi positif dari nilai ini adalah bertekad dan berkemauan untuk berbuat yang baik dan benar; berpikiran positif, arif, dan bijaksana dalam melaksanakan tugas dan fungsi; mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Profesionalitas adalah bekerja secara disiplin, kompoten, dan tepat waktu dengan hasil terbaik. 3. Inovasi adalah menyempurnakan yang sudah ada dan mengkreasi hal baru yang lebih baik. 4. Tanggungjawab adalah bekerja secara tuntas dan konsekuen. 5. Keteladanan adalah menjadi contoh yang baik bagi orang di sekitar kita B. Profil Peserta Nama : Hasnah Yulia, S.Ag NIP : 199807022022032002 Jabatan : Calon Penyuluh Agama Islam Ahli Pertama Unit Kerja : KUA Kecamatan Singkep Satuan Kerja : Kementerian Agama Kabupaten Lingga Penyuluh Agama adalah PNS yang diberikan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh Pejabat yang Berwenang untuk melakukan bimbingan atau penyuluhan agama, dan pengembangan bimbingan atau penyuluhan agama dan pembangunan. Jabatan Fungsional Penyuluh Agama adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh untuk melakukan bimbingan atau penyuluhan agama dan pengembangan bimbingan atau penyuluhan keagamaan dan pembangunan. Jenjang Jabatan Fungsional Penyuluh Agama, kategori keahlian terdiri atas: 1. Penyuluh Agama Ahli Pertama 2. Penyuluh Agama Ahli Muda 3. Penyuluh Agama Ahli Madya
8 4. Penyuluh Agama Ahli Utama Uraian Tugas Jabatan Penyuluh Agama Ahli Pertama merupakan suatu paparan atas semua tugas jabatan yang dilakukan oleh pejabat Penyuluh Agama yang ditetapkan kedalam butir kegiatan pekerjaan dalam melakukan bimbingan atau penyuluhan, dan pengembangan bimbingan atau penyuluhan agama dan pembangunan. Berdasarkan Permen PANRB No. 9 Tahun 2021 berikut 32 butir kegiatan / uraian tugas jabatan Penyuluh Agama Ahli Pertama meliputi: 1. Mengidentifikasi bahan rencana kerja pendataan atau inventarisasi data di wilayah sasaran; 2. Menyusun instrumen pendataan atau inventarisasi data di wilayah sasaran 3. Melakukan pendataan atau inventarisasi data umum di wilayah sasaran 4. Melakukan pendataan atau inventarisasi data dan rekapitulasi kelompok sasaran dalam bentuk tabulasi di wilayah sasaran 5. Melakukan pemaparan atau ekspose hasil pendataan atau inventarisasi data di wilayah sasaran 6. Menyusun materi konseling atau informasi Kategori I 7. Melakukan pelayanan konseling atau informasi Kategori I 8. Menyusun rencana kerja operasional bulanan program bimbingan atau penyuluhan pada kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I 9. Menyusun rencana kerja tahunan program bimbingan atau penyuluhan pada kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I 10. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I dalam bentuk naskah 11. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I dalam bentuk slide 12. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I dalam bentuk flyer 13. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I dalam bentuk infografis 14. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I dalam bentuk poster 15. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I dalam bentuk booklet
9 16. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I dalam bentuk rekaman audio 17. Menyusun materi bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I dalam bentuk video 18. Melakukan pembentukan kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I 19. Melakukan bimbingan atau penyuluhan tatap muka kepada kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I 20. Melakukan bimbingan atau penyuluhan berbasis teknologi informasi kepada kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I dalam bentuk media sosial 21. Melakukan bimbingan atau penyuluhan berbasis teknologi informasi kepada kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I dalam bentuk radio dan televisi 22. Melakukan pendampingan masalah agama dan pembangunan bagi masyarakat sasaran umum dan atau khusus Tingkat I 23. Melakukan mediasi masalah agama dan pembangunan bagi masyarakat sasaran umum dan atau khusus Tingkat I 24. Menyusun instrumen pemantauan dan evaluasi pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan pada kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I 25. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi hasil pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan pada kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I 26. Memetakan kebutuhan kerjasama lintas sektoral dengan lembaga pemerintah atau swasta terkait tingkat kecamatan 27. Menyusun pola strategi kerjasama lintas sektoral program bimbingan atau penyuluhan dengan lembaga pemerintah atau swasta terkait tingkat kecamatan 28. Melaksanakan kerjasama lintas sektoral program bimbingan atau penyuluhan dengan lembaga pemerintah atau swasta terkait tingkat kecamatan 29. Mengevaluasi hasil pelaksanaan kerjasama lintas sektoral program bimbingan atau penyuluhan dengan lembaga pemerintah atau swasta terkait tingkat kecamatanmendesain pengembangan model atau metode atau program bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I 30. Mendesain pengembangan model atau metode atau program bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I 31. Mengembangkan model atau metode atau program kegiatan bimbingan atau pen nyuluhan pada kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I
10 32. Menyusun pedoman bimbingan atau penyuluhan bagi kelompok sasaran masyarakat umum dan atau khusus Tingkat I Fungsi penyuluh Agama Islam, terdiri atas: a. Fungsi Informatif, penyuluh sebagai tempat memperoleh informasi berkenaan dengan kehidupan keagamaan b. Fungsi Edukatif. Penyuluh sebagai orang yang diamanahi mendidik umat sejalan dengan ajaran agama islam c. Fungsi Advokatif, penyuluh berperan untuk membela kelompok/umatnya dari sasaran ancaman dan gangguan d. Fungsi Konsultatif, penyuluh sebagai tempat bertanya, mengadu bagi umat untuk penyelesaian masalah 8 Spesialisasi yang diidealkan melekat pada kepenyuluhan sesuai SK Dirjen Bimas Islam No. 298 Tahun 2017 : 1. Baca Tulis Alquran (BTA) 2. Produk halal, 3. Radikalisme dan aliran sempalan, 4. Keluarga sakinah, 5. HIV/AIDS & Narkoba, 6. Zakat, 7. Wakaf, dan 8. Kerukunan Umat Beragama (KUB)
11 BAB III RANCANGAN AKTUALISASI A. Deskripsi Isu Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan isu sebagai sebuah masalah yang dikedepankan (untuk ditanggapi dan sebagainya), kemudian Regester & Larkin (2003:42) menjelaskan bahwa sebuah issu merepresentasikan suatu kesenjangan antara praktek organisasi dengan harapan-harapan para stakeholder. Dijelaskan kemudian bahwa apabila isu tidak ditangani secara baik akan memberikan efek negatif terhadap organisasi bahkan dapat berlanjut pada tahap krisis. Isu muncul ketika ada ketidaksesuaian antara pengharapan publik dengan praktek organisasi yang jika diabaikan bisa berdampak merugikan bagi organisasi. Isu bisa meliputi masalah, perubahan, peristiwa, situasi, kebijakan atau nilai(Prayudi, 2008). Munculnya sebuah isu dalam sebuah instansi atau organisasi tidak dapat diprediksi sebelumnya, oleh sebab itu instansi atau organisasi diminta untuk selalu siap mengatasi isu-isu yang memungkinkan dapat membuat instansi atau organisasi tersebut menjadi krisis. Penanganan isu oleh instansi atau organisasi ini beragam, hal ini sangat berkaitan seberapa besar potensi isu yang muncul tersebut mempengaruhi instansi atau organisasi. Pelaksanaan laporan kegiatan penulis saat ini berdasarkan nilai-nilai BerAkhlak (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Komitmen, Harmonis,Loyal, Adaptif dan Kolaboratif), mempresentasikan rancangan aktualisasi, mengaktualisasikan rancangan ke dalam suatu kegiatan di tempat kerja, melaporkan hasil aktualisasi, dan mempresentasikan laporan akhir aktualisasi. Berkaitan dengan rancangan aktualisasi ini, sumber isu yang diangkat berasal dari tugas pokok dan fungsi (Tupoksi), Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), kegiatan yang diinisiatif oleh penulis melalui persetujuan coach dan mentor. Aktualisasi yang akan dilakukan disesuaikan dengan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) yang dimiliki oleh masing-masing ASN. Penulis menjalani masa orientasi sebagai calon pegawai negeri sipil sekitar 4 bulan sejak 1 April 2022. Selama kegiatan orientasi di satuan kerja, penulis menemukan beberapa permasalahan yang terjadi baik dalam lingkup manajemen ASN, pelayanan publik, maupun whole of government. Maka penulismelakukan proses indentifikasi dari isu yang melekat pada tugas dan fungsinya sebagai seorang Calon Penyuluh
12 Agama Islam Ahli Pertama pada KUA Kecamatan Singkep. Adapun isu yang telah diidentifikasiadalah sebagai berikut: 1. Masih rendahnya pemahaman Ilmu Tajwid dalam membaca Al-Quran pada kelompok binaan Ilmu tajwid adalah ilmu yang mempelajari tentang cara membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Masih kurangnya pemahaman terhadap ilmu tajwid Alquran menjadi pengaruh terhadap kualitas bacaan Alquran yang tidak sesuai dengan kaidah ilmu tajwid . Hal ini penulis temukan melalui praktek dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan pada kelompok binaan dilingkungan unit kerja , baik pada generasi muda seperti anak anak TPQ, Pengajian remaja dilingkungan sekolah SMA, hingga kepada kelompok binaan majlis taklim . Hal ini disebabkan karena masih kurangnya tenaga pengajar / SDM yang berkompeten pada bidang tersebut, kurangnya minat masyarakat binaan karena metode pembelajaran yang belum maksimal serta belum adanya buku pedoman bagi warga binaan dalam mempelajari ilmu tajwid . Hal ini tentunya menjadikan motivasi bagi penulis sebagai penyuluh agama islam untuk memberikan pelayanan dan penyuluhan terkait ilmu tajwid dengan menggunakan metode yang mudah dan praktis yang sesuai dengan perkembangan teknologi . Tuntutan global menuntut dunia dakwah untuk selalu dan senantiasa menyesuaikan perkembangan teknologi terhadap usaha dalam peningkatan mutu pemahaman dan pengamalan agama, terutama penyesuaian penggunaan teknologi bagi dunia dakwah a. Dampak dan para pihak yang terkena dampak tersebut jika ISU tidak diselesaikan. Hukum mempelajari ilmu tajwid sebagai disiplin ilmu adalah fardhu kifayah, namun hukum membaca Al Quran dengan memakai aturan ilmu Tajwid adalah Fardhu ‘A’in bagi setiap pembaca Al-Quran (qari’) dari umat islam (laki-laki dan perempuan)1 . Rendahnya pemahaman terhadap ilmu tajwid ini menjadikan pengaruh terhadap kualitas bacaan Al Quran . Dampak apabila isu tidak dapat diselesaikan ialah akan mempengaruhi ibadah wajib dan sunnah seseorang. Kemudian terdapat dasar hukum dalam membaca Al-Quran pada Q.S Al Muzzammil / 73: 4 : ْر َءا َن تَ ْرت يًل قُ ْ ل ٱل َو َرت 1 Hidayatul Mustafid,hlm 7.Lihat juga Ghayatul Murid fi ‘Ilmi At-Tajwid,hlm 14
13 “ ..... dan bacalah Al-Quran dengan tartil (sesuai kaidah ilmu tajwid)”.2 a. Keterkaitan ISU dengan substansi Mata Pelatihan pada Agenda III (Manajemen ASN dan/atau Smart ASN) yang relevan Manajemen ASN : sebagai seorang ASN pada jabatan Calon Penyuluh Agama Islam Ahli Pertama yang mempunyai tugas dan fungsi melakukan penyuluhan dan pembinaan kepada masyarakat dengan bahasa agama dimana pemberantasan buta aksara Al Quran menjadi salah satu spesialis tugas dari seorang Penyuluh Agama Islam itu sendiri menjadikan isu tersebut sebagai bentuk tugas yang harus diselesaikan dengan profesional hal tersebut sejalan dengan peran ASN sebagai pelayan publik Smart ASN : Pada isu tersebut , sebagai seorang ASN , Pentingnya tindak lanjut inovasi pelayanan untuk meningkatkan kualitas pelayanan tersebut dengan memberikan gagasan alternatif dan inovatif untuk memberikan pelayanan yang maksimal, sejalan dengan perkembangan teknologi yang mengharuskan seorang ASN harus adaptif dengan perubahan zaman 2. Belum adanya penyuluhan dan pembinaan bagi warga binaan dengan penggunaan media visual Penyuluhan dan pembinaan bagi warga binaan pada umumnya dilakukan dengan metode ceramah pada kelompok binaan dengan memberikan materi berupa hardcopy. Namun tuntutan global menuntut dunia dakwah untuk selalu dan senantiasa menyesuaikan perkembangan teknologi terhadap usaha dalam peningkatan mutu pemahaman dan pengamalan agama, terutama penyesuaian penggunaan teknologi dan media visual bagi dunia dakwah khususnya dalam proses memberikan pemahaman yang baik dalam beragama 2 https://tafsirweb.com/11500-surat-al-muzzammil-ayat-4.html
14 Gambar 3. Penyuluhan dengan pemberian materi hardcopy a. Dampak dan para pihak yang terkena dampak tersebut jika ISU tidak diselesaikan Belum adanya penyuluhan dan pembinaan yang menggunakan metode visual membuat penyuluhan dan pembinaan berlangsung kurang menarik dan interaktif , karna materi yang disampaikan terlihat membosankan dan tidak menarik perhatian sehingga minat masyarakat khusunya warga binaan terhadap proses pembelajaran keagamaan tidak dapat berkembang. Disamping itu kurangnya pemanfaatan perkembangan teknologi bagi seorang penyuluh merupakan hal yang harus ditingkatkan dalam menyusun materi pembinaan dan informasi sejalan dengan penerapan transformasi digital yang semakin berkembang pesat. Penerapan penyuluhan dan bimbingan menggunakan media visual ini juga dapat meminimalisir penggunaan kertas yang mana penggunaan kertas yang berlebihan bisa mengakibatkan rusaknya ekosistem hutan b. Keterkaitan ISU dengan substansi Mata Pelatihan pada Agenda III (Manajemen ASN dan/atau Smart ASN) yang relevan Manajemen ASN : profesionalitas seorang ASN dalam meningkatkan kababilitas nya menjadi hal yang harus ditanggapi oleh seorang ASN dalam melaksanakan pelayanannya dengan kualitas terbaik, salah satunya pemanfaatan penggunaan media visual terhadap perkembangan teknologi saat ini menjadi peran ASN untuk menindaklanjuti isu tersebut Smart ASN : literasi digital, dalam rangka digitaliasi ,ASN mampu menggunakan media teknologi dalam pelayanannya
15 3. Belum optimalnya data terbaru majlis taklim di lingkungan kerja KUA Singkep Masih minimnya kolaborasi dari berbagai pihak dalam melaporkan data majlis taklim disetiap wilayah nya atau desanya sehingga menyebabkan belum optimalnya data terbaru majlis taklim ini pun terjadi, jumlah majlis taklim yang tergabung dalam BKMT pun sudah cukup banyak tetapi belum mendapatkan program pembinaan rutin akibat data yang tidak sampai kepada pihak KUA dan tidak berkoordinasi dengan penyuluh yang ada agar dapat diberikan program pembinaan yang berkelanjutan. Perbedaan jarak tempuh yang jauh dan fasilitas transpotasi yang masih rendah menjadikan kurangnya optimalisasi dalam mengumpulkan data terbaru majlis taklim. Tabel data Majlis Taklim di Kecamatan Singkep dari tahun 2020 sampai dengan 2022 Majlis Taklim berjumlah 34 Majlis Taklim di Kecamatan Singkep Gambar 4. Table Data Majlis Taklim a. Dampak dan para pihak yang terkena dampak tersebut jika ISU tidak diselesaikan Belum Optimalnya data terbaru majlis taklim memberikan dampak terhadap kegiatan penyuluhan dan pembinaan kepada kelompok majlis taklim , sehingga tidak dapat di realisasikan secara merata. Apabila hal ini tidak dapat diselesaikan maka pihak pihak yang terkena dampak adalah :
16 1. Ibu ibu yang tergabung dalam kelompok majlis taklim tersebut , mereka tidak mendapatkan penyuluhan dan pembinaan lebih lanjut . 2. Penyuluh Agama Islam yang dalam hal ini sebagai petugas penyuluhan dan pembinaan , membuat tugas dan fungsinya tidak dapat berjalan dengan maksimal dan merata 3. KUA sebagai unit kerja yang mempunyai misi untuk memberikan peningkatan kualitas pelayanan pemahaman dan pengamalan ajaran agama bagi masyarakat b. Keterkaitan ISU dengan substansi Mata Pelatihan pada Agenda III (Manajemen ASN dan/atau Smart ASN) yang relevan Manajemen ASN : Sebagai seorang ASN yang mempunyai tugas sebagai penyuluh agama islam dalam hal ini menjadi keharusan untuk berkolaboratif dengan berbagai pihak terkait seperti pengurus BKMT, Kelurahan dan Desa dan kepala KUA untuk mendata dan menjalankan fungsinya sebagai pelayan publik memberikan pelayanan penyuluhan secara merata . Smart ASN : menjadi ASN yang smart yang mampu memanfaatkan perkembangan teknologi dan literasi digital dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanannya , memanfaatkan sosial media atau media komunikasi lainnya guna mendukung program berkelanjutan agar data majlis taklim teroptimalisasi dengan baik kemudian dapat melaksanakan pembinaan dan penyuluhan secara kompeten dan profesional
17 B. Penetapan Core Isu Tingkat dinamika yang tinggi bisa menyebabkan pihak manajemen menghadapi beberapa isu sekaligus atau satu isu bisa menimbulkan dampak pada berbagai insitusi publik yang membutuhkan penanganan pihak manajemen yang beragam. Untuk situasi yang lainnya, satu isu yang muncul bisa menjadi pemicu munculnya isu lainnya yang bisa menimbulkan multi dampak bagi pihak institusi. Maka dari itu tindakan kebijakan manajemen isu menjadi sangat penting sebagai langkah antisipasi manajemen sebelumisu menjadi krisis (Prayudi, 2008). Oleh karena itu, penulis dalam hal ini melakukan penapisan Core Isu dengan analisis Urgency, Seriousness, dan Growth (USG) sebagai berikut yang kemudian dianalisis dengan alat yaitu USG (Urgency, Seriousness, dan Growth). a. Urgency atau urgensi yaitu seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti. b. Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah yaitu seberapa serius suatu isu harus dibahas, dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. c. Growth atau tingkat perkembangan masalah yaitu seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera. Dalam perumusan dan penetapan isu digunakan teknik analisis tapisan isu USG (Urgency, Seriousness, dan Growth). Diperoleh data sebagai berikut : Tabel 1. Penetapan Core Isu dengan Analisis USG NO ISU ANALISIS TOTAL SKOR U S G 1. Masih rendahnya pemahaman ilmu tajwid dalam membaca Al Quran pada kelompok binaan 5 5 4 14 2. Belum adanya penyuluhan dan pembinaan bagi warga binaan dengan penggunaa media visual 4 5 4 13 3. Belum optimalnya data terbaru majlis taklim di Kecamatan Singkep 4 4 4 12
18 Kriteria Nilai URGENCY Nilai Indikator 5 Sangat Mendesak 4 Mendesak 3 Cukup Mendesak 2 Kurang Mendesak 1 Tidak Mendesak Tabel 2. Deskripsi Kriteria URGENCY ISU NILAI INDIKATOR DESKRIPSI INDIKATOR Masih kurangnya pemahaman ilmu tajwid dalam membaca Al Quran pada kelompok binaan 5 Sangat mendesak Sangat mendesak, karna pemahaman terkait ilmu tajwid dalam membaca alquran mempengaruhi kualitas ibadah seseorang Belum adanya penyuluhan dan pembinaan bagi warga binaan dengan penggunaan media visual 4 Mendesak Mendesak karna tuntunan penyuluh agama dalam memanfaatkan perkembangan teknologi. Belum optimalnya data majlis taklim di Kecamatan Singkep 4 Mendesak Optimimalisasi data majlis taklim dan program pembinaan yang lebih baru menjadi mendesak untuk diperhatikan dan ditanggapi guna pemerataan penyuluhan Kriteria Nilai SERIOUSNESS
19 Nilai Indikator 5 Sangat Serius 4 Serius 3 Cukup Serius 2 Kurang Serius 1 Tidak Serius Tabel 3. Deskripsi Kriteria SERIOUSNESS ISU NILAI INDIKATOR DESKRIPSI INDIKATOR Masih kurangnya pemahaman ilmu tajwid dalam membaca Al Quran pada kelompok binaan 5 Sangat Serius Penyuluhan dan pembinaan ilmu tajwid pada kelompok binaan yang menjadi sasaran menjadi sangat serius untuk ditindaklanjuti karna menyangkut ibadah seseorang Belum adanya penyuluhan dan pembinaan bagi warga binaan dengan penggunaan media visual 5 Sangat Serius Penggunaan media visual menjadi sangat serius apabila minat masyarakat dalam belajar ilmu agama menjadi menurun akibat metode belajar yang masih kurang efektif Belum optimalnya data majlis taklim di Kecamatan Singkep 4 Serius Optimalisasi data majlis taklim menjadi serius karna menyangkut tugas dan fungsi penyuluh dan unit KUA dalam meningkatkan kualitas pelayanan keagamaan
20 Kriteria Nilai GROWTH Nilai Indikator 5 Sangat Cepat Memburuk 4 Cepat Memburuk 3 Cukup Cepat Memburuk 2 Kurang Cepat Memburuk 1 Tidak Cepat Memburuk Tabel 4. Deskripsi Kriteria GROWTH ISU NILAI INDIKATOR DESKRIPSI INDIKATOR Masih kurangnya pemahaman ilmu tajwid dalam membaca Al Quran pada kelompok binaan 4 Memburuk Kurangnya pemahaman ilmu tajwid menjadi memburuknya kualitas bacaan Al Quran pada masyarakat Belum adanya penyuluhan dan pembinaan bagi warga binaan dengan penggunaan media visual 4 Memburuk Tidak adanya inovasi penggunaan media visual ini membuat memburuknya kualitas literasi digital dari seorang penyuluh Belum Optimalnya data majlis taklim di Kecamatan Singkep 4 Memburuk Belum optimalnya data pada majlis taklim membuat memburuknya pelayanan pembinaan dan penyuluhan untuk sasaran target majlis taklim Berdasarkan Analisis USG di atas, maka isu yang dipilih adalah sebagai berikut : “Rendahnya pemahaman ilmu tajwid pada masyarakat kelompok binaan.”, dengan kalimat rumusan isu : “Masih Rendahnya Pemahaman Ilmu Tajwid Al Quran Pada Masyarakat Kelompok Binaan di Lingkungan Kerja KUA Singkep”
21 C. Analisis Core Isu Setelah ditentukan core isu yang akan diteliti, maka penulis akan menganalisi isu tersebut dengan menggunakan teknik analisis Fishbone. Teknik analisis Fishbone, ditemukan oleh Professor Kaoru Ishikawa, seorang ilmuwan Jepang yang juga alumni teknik kimia Universitas Tokyo, pada tahun 1943. Sehingga sering juga disebut dengan diagram Ishikawa. Fishbone merupakan suatu pendekatan terstruktur yang memungkinkan dilakukan suatu analisis lebih terperinci dalam menemukan penyebab-penyebab suatu masalah, ketidaksesuaian, dan kesenjangan yang ada (Gaspers, V. 2002). Teknik analisis Fishbone sering disebut Cause and Effect diagram adalah sebuah diagram yang menyerupai tulang ikan yang dapat mengidentifikasi akar penyebab dari suatu permasalahan (John Bank, 1992). Berikut penjabaran analisis fishbone pada core isu yang telah dipilih. Gambar 5. fishbone Pada pendalaman core isu menggunakan teknik analisis fishbone diatas memakai unsur suroundings, system, skill, supplier. Pada unsur suroundings, didapati lemahnya pemahaman ilmu tajwid pada anak anak TPA dan ibu ibu di majlis talim kelompok binaan, dikarenakan unsur system, yaitu kurangnya kurangnya SDM yang berkompeten dibidangnya. Hal ini sejalan dengan unsur skill yaitu kurangnya materi yang mudah dan praktis yang menjadi pedoman untuk belajar. Kemudian unsur supplier disini adalah anak anak TPA, generasi muda remaja dilingkungan sekolah serta ibu ibu majlis taklim dilingkungan kerja
22 KUA Kecamatan Singkep. Sebab sebab inilah yang mengakibatkan rendahnya pemahaman ilmu tajwid pada kelompok binaan dilingkungan unit kerja KUA Kecamatan Singkep. D. Gagasan Kreatif Penyelesian Core Isu Pada zaman modernisasi seperti sekarang, manusia sangat bergantung pada teknologi dan menjadi kebutuhan dasar setiap orang. Hasil teknologi telah sejak lama dimanfaatkan dalam kedalam dunia pendidikan. Pada hakikatnya alat-alat tersebut tidak dibuat khusus untu keperluan pendidikan, akan tetapi alat-alat tersebut ternyata dapat dimanfaatkan dalam dunia dakwah dengan metode penyuluhan dan pembinaan. Tuntutan global menuntut dunia dakwah untuk selalu dan senantiasa menyesuaikan perkembangan teknologi terhadap usaha dalam peningkatan mutu pemahaman dan pengamalan agama, terutama penyesuaian penggunaan teknologi dan media bagi dunia dakwah khususnya dalam proses memberikan pemahaman yang baik dalam beragama. Didapati berdasarkan teknik penapisan isu diatas yang menjadi akar permasalahan dari rendahnya kualitas bacaan tahsin Al Quran ialah Kurangnya pemahaman terhadap ilmu tajwid Al - Quran sehingga gagasan kreatif dari penyelesaian core isu tersebut ialah “Peningkatan Pemahaman Ilmu Tajwid Melalui E-book Tajwid Praktis Pada Masyarakat Kelompok Binaan Di Lingkungan Kerja KUA Kecamatan Singkep” yang bisa diakses dengan mudah oleh masyarakat dan isi materi yang ringkas sehingga mudah dipahami oleh masyarakat khususnya warga kelompok binaan itu sendiri Gagasan tersebut terkait dengan Mata Pelatihan Manajemen ASN, yaitu bagaimana kedudukan dan peran ASN sebagai pelayan publik dapat terimplementasikan secara profesional . Dalam hal ini penyuluh agama islam yang mempunyai tugas dan fungsi dalam melakukan penyuluhan dan pembinaan kepada masyarakat , dimana pemberantasan buta aksara Al Quran ini merupakan salah satu unsur dari program kepenyuluhan yang sangat dibutuhkan peran serta nya, meningkatkan kompetensi dengan terus belajar mengembangkan kredibilitas pada pelayanan dengan menerapkan nilai nilai BerAKhlak sebagai core value ASN Dan pada Mata Pelatihan Smart ASN, yaitu bagaimana kedudukan dan peran Smart ASN dalam memanfaatkan kemampuan perkembangan zaman teknologi dimana inovasi dan kreatifitas dalam hal ini menjadi salah satu kualitas pelayanan yang harus ditingkatkan, dengan membuat buku saku materi yang ringkas dan berbasis media teknologi digital bagi kelompok binaan ini menjadikan pelayanan semakin adaptif dengan perkembangan zaman, membuat wawasan literasi digital bagi seorang ASN ataupun pada masyarakat itu sendiri.
23 Untuk mewujudkan gagasan kreatif tersebut, kegiatan kegiatan yang dilakukan selama masa habituasi adalah sebagai berikut : 1) Persiapan Perancangan E-book 2) Mengidentifikasi kebutuhan pengumpulan bahan pembuatan modul 3) Pembuatan E-book 4) Uji coba pemanfaatan 5) Evaluasi Pemanfaatan E-book E. Core Value ASN BerAKHLAK Nilai-nilai Dasar Profesi ASN atau yang biasa disebut dengan Core Value ASN terdiri atas 7 (nilai dasar) yang disingkat dengan BerAKHLAK yang merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif. Sebelum mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN, ada satu tahap yang harus dilalui yaitu tahap internalisasi. Internalisasi merupakan proses pemahaman atas nilai yang terkandung dari masing-masing poin BerAKHLAK. Adapun poin-poinnya sebagai berikut : 1. Berorientasi Pelayanan Kalimat Afirmasi : Kami berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat Kata kunci : Responsivitas, Kualitas, Kepuasan Kode Etik dan Panduan perilaku : a. Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku Berorientasi Pelayanan yang pertama ini diantaranya: 1) mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia 2) menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak 3) membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian dan 4) menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama b. Ramah, Cekatan, Solutif, dan Dapat Diandalkan Adapun beberapa Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku Berorientasi Pelayanan yang kedua ini diantaranya:
24 1) memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur 2) memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah dan 3) memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun. c. Melakukan Perbaikan Tiada Henti Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku Berorientasi Pelayanan yang ketiga ini diantaranya: 1) mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik dan 2) mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai. 2. Akuntabel Kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibiltas atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep itu memiliki arti yang berbeda. Responsibiltas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang memberikan amanat. Akuntabiliitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah ynag dipercayakan kepadanya. Kalimat Afirmatif : Kami Bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan Kata kunci : Integritas, Konsisten, Dapat dipercaya, Transparan Kode Etik dan Panduan Perilaku : a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan berintegritas tinggi b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan 3. Kompeten Kompetensi merupakan perpaduan aspek pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude) yang terindikasikan dalam kemampuan dan perilaku seseorang sesuai tuntutan pekerjaan. Pengertian yang sama juga digunakan dalam konteks ASN, kompetensi adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang diperlukan dalam melaksanakan tugas jabatan (Pasal 1 PermenpanRB Nomor 38 Tahun 2017), dan kompetensi menjadi faktor penting untuk mewujudkan pegawai profesional dan kompetitif. Dalam hal ini ASN sebagai profesi memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan kompetensi dirinya, termasuk mewujudkannya dalam kinerja. Kalimat afirmasi : Kami Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas
25 Kata kunci : Kinerja Terbaik, Sukses, Keberhasilan, Learning Agility, Ahli dibidangnya Kode etik dan panduan perilaku : a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah b. Membantu orang lain belajar c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik 4. Harmonis Saling peduli dan menghargai perbedaan Harmoni (dalam bahasa Yunani: harmonia) berarti terikat secara serasi/sesuai). Dalam bidang filsafat, harmoni adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur Kalimat afirmasi : Kami Saling peduli dan menghargai perbedaan Kata kunci : Peduli, Perbedaan ( diversity), Selaras Kode etik dan panduan perilaku : a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya b. Suka menolong orang lain c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif 5. Loyal Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan negara Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara Kalimat Afirmasi : Kami berdedikasi dan mengutamakan kepentingan negara Kata kunci : komitmen , dedikasi, kontribusi, nasionalisme, pengabdian Kode etik dan panduan perilaku : a. Memegang teguh ideologi Pancasila, UUD 1945, setia pada pemerintahan yang sah b. Menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi, dan Negara c. Menjaga rahasia jabatan dan negara 6. Adaptif Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun mengahadapi perubahan
26 Budaya adaptif dalam pemerintahan merupakan budaya organisasi di mana ASN memiliki kemampuan menerima perubahan, termasuk penyelarasan organisasi yang berkelanjutan dengan lingkungannya Kalimat Afirmasi : Kami terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun menghadapi perubahan Kata kunci : Inovasi, Antusias terhadap perubahan, Proaktif Kode etik dan panduan perilaku : a. Cepat menyesuaikan diri mengahadapi perubahan b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas c. Bertindak proaktif 7. Kolaboratif Membangun kerjasama yang sinergis. Kolaboratif harus memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi, terbuka dalam bekerja sama dalam menghasilkan nilai tambah, serta menggerakan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama Kalimat Afirmasi : Kami membangun kerjasama yang sinergis Kata kunci : kesediaan bekerja sama, sinergi untuk hasil yang lebih baik Kode etik dan panduan perilaku : a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi b. Terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk mencapai tujuan bersama
2 F. Matrik Rancangan Aktualisasi Unit Kerja : KUA ( Kantor Urusan Agama ) Kecamatan Singke Identifikasi Isu : 1. Masih rendahnya pemahaman ilmu tajwid dalam 2. Belum Adanya penyuluhan dan pembinaan bag 3. Belum Optimalnya data terbaru Majlis Taklim di Isu yang Diangkat : Masih Rendahnya Pemahaman Ilmu Tajwid Al Qu Gagasan Pemecahan Isu : “Peningkatan Pemahaman Ilmu Tajwid Melalui E-bo KUA Kecamatan Singkep “. Gagasan tersebut terka No Kegiata n Tahapan Kegiatan Output / Hasil 1. 2. 3. 4. 1. Persiapan perancangan Ebook Melaporkan kegiatan rancangan Aktualisasi dengan pimpinan Kasi Bimas Islam Membuat pretes dalam bentuk praktek bacaan bagi warga binaan Konsultasi dengan pimpinan Kasi Bimas Islam Kementerian Catatan Hasil Konsultasi Hasil pretest berupa bentu rekaman dan hasil nilai mendapatkan persetujuan dari mentor, dan kepala KUA Terlaksananya komunikasi dan diskusi kepada
7 ep Kabupaten Lingga membaca AL Quran pada kelompok binaan gi warga binaan dengan menggunakan media visual lingkungan KUA Kecamatan Singkep ran Pada Kelompok Binaan ook Tajwid Praktis Pada Masyarakat Kelompok Binaan Di Lingkungan Kerja ait dengan MP. Manajemen ASN dan Smart ASN. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Terhadap Tusi/Tujuan Organisasi Penguatan Nilai Organisasi 5. 6. 7. Saya akan mengawali kegiatan ini dengan berkonsultasi dengan pimpinan Kasi Bimas Islam (mentor) untuk mendapatkan arahan dengan sikap sopan dan penampilan rapi sebagai wujud aktualisasi MP. Kolaboratif. saya akan mendengar dan mengikuti arahan dari pimpinan sesuai dengan penerapan MP. Loyal . Saya akan memanfaatkan media komunikasi untuk menghungi dan membuat jadwal pretes Dengan melakukan persiapan perancangan Terbentuknya suatu program kegiatan penyuluhan diwilayah kerja kantor urusan agama sehingga terwujudnya visi kantor “Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Singkep yang Taat Beragama, Rukun, Cerdas, Mandiri, Sejahtera Lahir dan Batin, Berakhlak Mulia Terbentuknya suatu program kegiatan di Lingkungan Kerja KUA Singkep terkait dengan nilai-nilai organisasi Integritas, profesionalitas, Inovasi, tanggung jawab dan keteladanan
2 Agama Kabupaten Lingga (Mentor) Mencatat saran dan hasil konsultasi Melaporkan kepada kepala KUA Memberitahukan program yang akan dilaksanakan dengan rekan kerja Konsultasi dengan Rekan Kerja rekan kerja 2. Mengidentifikasi kebutuhan pengumpulan bahan pembuatan ebook mencari referensi dari kitab kitab dan buku ulama tajwid mengumpulkan bahan menyiapkan sketsa menyusun draf ebook Instrumen pembuatan ebook
8 dikelompok binaan . Penerapan MP. Adaptif dan MP Kompeten .Saya akan memberikan kesempatan kepada berbagai pihak (mentor, kua dan rekan kerja )untuk berkontribusi MP.Kolaboratif, dan membangun lingkungan kerja yang kondusif dengan bersikap ramah, dan sopan santun berdasarkan penerapan dari MP.Harmonis . dan Berbudaya”. Saya akan mencari bahan bahan materi dari berbagai sumber dengan terus melakukan perbaikain tiada henti penerapan dari MP.Berorientasi Pelayanan. Saya akan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada untuk menciptakan kualitas yang baik . MP. Kolaboratif . Saya akan memanfaatkan google drive untuk menyimpan rekaman contoh bacaan. MP. Adaptif. Saya akan mempersiapkan instrumen dengan penuh sikap tanggungjawab dan dan teliti MP. Akuntabel dan MP. Kompeten Dengan mempersiapkan berbagai instrumen pembuatan ebook ini menjadikan persiapan untuk melaksanakan pelayanan penyuluhan dengan kualitas terbaik sehingga sesuai dengan visi dan misi KUA untuk memperhatikan setting sosial masyarakat kecamatan Singkep yang masih kental dengan nuansa religiusnya sehingga terwujudnya masyarakat yang taat beragama Menerapkan nilai nilai organisasi yang memperhatikan kualitas pelayanan keagamaan yang profesional
2 3. Pembuatan Ebook Menyiapkan materi dalam bentuk dokumen Membuat rekaman suara contoh bacaan Mengupload ke google drive Membubuhkan link akses rekaman suara atau contoh bacaan Mengubah dokumen menjadi bentuk ebook / buku digital yang bisa diakses Konsultasi kembali dengan mentor Finalisasi E-book Buku panduan ilmu tajwid yang sudah berbentuk Ebook Tajwid Praktis
9 Saya akan melakukan perbaikan tiada henti dalam pembuatannya dan meningkatkan kualitas pembuatan materi dengan terus meningkatkan kompetensi diri MP. Berorientasi Pelayanan dan MP. Kompeten Saya Akan menggunakan pemanfaatan teknologi untuk bisa membuat buku pedoman berbasis digital MP. Adaptif Saya akan menggunakan fasilitas dan barang milik negara yang bisa saya manfaatkan dengan baik dan bertanggungjawab MP.Loyal Saya akan melakukan perbaikan tiada henti untuk menghasilkan ebook yang berkualitas MP.Berorientasi Pelayanan. Saya akan konsultasi kembali dengan mentor, kua dan rekan kerja dengan sikap sopan santun dan menjaga etika MP. Harmonis, Loyal Saya akan mendengar masukan hasil konsultasi dengan mentor dan rekan kerja saya dan terbuka untuk memberikan kontribusi MP. Kolaboratif
3 4. Uji coba Pemanfaatan Berkoordinasi dengan para ketua dari setiap masing masing kelompok binaan Menentukan jadwal untuk pertemuan kegiatan penyuluhan Memberikan penjelasan kepada warga binaan untuk bisa mengakses materi tersebut melaksanakan kegiatan pembinaan setiap kelompok binaan dengan materi yang sudah dibuat Tersedianya kesepakatan penentuan jadwal kegiatan disetiap masing masing kelompok binaan warga binaan bisa mengakses materi warga binaan mulai belajar materi bab perbab yang disesuaikan dengan jadwal pertemuan Tersedianya pemahaman yang lebih baik sehingga dapat mempraktekkan kedalam bacaan 5. Evaluasi Pemanfaatan memberikan post test atau uji kualitas pemahaman kelompok binaan melaporkan kepada atasan Kasi Bimas Islam (mentor) Menjelaskan rangkaian demi rangkaian yang telah dilaksanakan mendengar masukan , kritik dan saran dari atasan melaporkan kepada kepala KUA berdiskusi kepada rekan kerja terkait evaluasi pemanfaatan mendapatkan hasil post test dari pemanfaatan ebook Mendapatkan masukan dan saran agar dapat menjadi evaluasi selama bertugas menjadi penyuluh agama dan melakukan evaluasi kegiatan terhadap hal baik apa yang bisa dipertahankan dan dikembangkan lagi dan hal yang kurang baik bisa
0 Saya akan melakukan kordinasi dengan ketua dan anggota kelompok binaan MP. Kolaboratif untuk menentukan jadwal kegiatan dengan sikap ramah,cekatan, solutif serta menjaga sikap kode etik perilaku ASN. MP. Berorientasi Pelayanan dan Loyal. Saya akan memberikan penjelasan terkait penggunaan ebook dengan sikap yang ramah dan dapat diandalkan MP. Berorientasi Pelayanan, saling membantu diantara anggota kelompok binaan yang mengalami kesusahan dalam membuka akses ebook MP. Kompeten dan Harmonis Dengan melakukan uji coba pemanfaatan ebook ini menciptakan suatu program kegiatan penyuluhan diwilayah kerja kantor urusan agama sehingga terwujudnya visi Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Riau “ Terwujudnya Masyarakat yang Taat Beragama, Rukun, Cerdas, Sejahtera Lahir dan Batin, dan Berakhlak Mulia Saya akan melakukan uji coba pemanfaatan ebook dengan melakukan tes uji coba dengan praktek dan membuat daftar nilai sebagai bentu k penerapan nilai MP. Berorientasi Pelayanan dan Kompeten . Saya akan melaporkan kegiatan kepada mentor dengan keterbukaan sesuai fakta dan keadaan yang sudah dibuat MP.Akuntabel . Saya akan Meminta dan menerima kritikan dan saran dari mentor dengan senang hati kemudian menjadikan kritik dn masukan tersebut untuk melakukan perbaikan tiada henti (Berorientasi pelayanan), Terwujudnya misi dari KUA “ Meningkatkan Kualitas Pemahaman dan Pengamalan Ajaran Agama bagi Masyarakat Singkep “ dan Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Bersih Akuntabel dan Terpecaya Terbentuknya suatu program kegiatan di Lingkungan Kerja KUA Singkep terkait dengan nilai -nilai organisasi Integritas, profesionalitas, Inovasi, tanggung jawab dan keteladanan
3 ebook dicarikan solusi agar bisa menjadi lebih baik lagi
1 Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah yang lebih baik dan menjadikan masukan dan dorongan dari mentor ataupun rekan kerja MP. Harmonis sebagai kesempatan untuk berkontribusi dalam meningkatkan pelayanan , sejalan dengan nilai MP. Kolaboratif, menjadikan masukan sebagai inovasi baru untuk meningkatkan kompetensi diri dalam menghadapi perkembangan zaman sehingga dapat cepat menyesuaikan dalam menghadapi perubahan sesuai dengan nilai ASN yang Adaptif
32 G. Matriks Rekapitulasi Rancangan Habituasi NND PNS (BerAKHLAK) No Mata Pelatihan Kegiatan Jumlah Aktualisasi per MP Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 1. Berorientasi Pelayanan 1 1 2 2 2 8 2. Akuntabel 0 2 0 0 1 3 3. Kompeten 1 1 1 1 1 5 4. Harmonis 1 0 1 1 1 4 5. Loyal 1 0 2 1 0 4 6. Adaptif 1 1 1 0 1 4 7. Kolaboratif 2 1 1 1 1 6 Jumlah MP yang Diaktualisasikan per Kegiatan 7 6 8 6 7
3 RENCANA JADWA Tabel. Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi No Kegiatan SEPTEMBER 2 3 2 4 2 5 2 6 2 7 2 8 2 9 3 0 1 2 1. Kegiatan Ke-1 Persiapan perancangan (23 September s/d 27 September 2022) 2. Kegiatan Ke-2 Mengidentifikasi kebutuhan Pengumpulan bahan pembuatan modul ( 28 September s/d 3 Oktober 2022) 3. Kegiatan Ke-3 Pembuatan E-book (4 Oktobers/d 17 Oktober 2022) 4. Kegiatan Ke-4 Uji coba Pemanfaatan Ebook “Tajwid Praktis” (18 Oktober s/d 25 Oktober 2022) 5. Kegiatan Ke-5 Evaluasi pemanfaatan ( 26 Oktober s/d 28 Oktober2022)
3 BAB IV AL KEGIATAN AKTUALISASI OKTOBER 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 2 0 2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 2 6 2 7 2 8
34 REFERENSI Annuri , Ahmad.2010. Panduan Tahsin Tilawah Al-Qur’an & Ilmu Tajwid Jakarta : Pustaka Al-Kautsar https://tafsirweb.com/11500-surat-al-muzzammil-ayat-4.html Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 93/K.1/PDP.07/2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon pegawai Negeri Sipil. Permen PANRB No. 9 Tahun 2021 SK Dirjen Bimas Islam No. 298 Tahun 2017 Tim Penulis.2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil: Berorientasi Pelayanan. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Tim Penulis.2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil: Akuntabel. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Tim Penulis.2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil: Kompeten. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Tim Penulis.2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil: Harmonis. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Tim Penulis.2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil: Loyal. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Tim Penulis.2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil: Adaptif. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Tim Penulis.2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil: Kolaboratif. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Tim Penulis.2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil: Smart ASN. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Tim Penulis.2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil: Manajemen ASN. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Tim Penulis.2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil: Habituasi. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN)