MATERI TEKS BERITA
KELAS 8
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1 Mengidentifikasi unsur-unsur teks 3.1.1 Menentukan unsur-unsur teks berita
berita (membanggakan dan 3.1.2 (membanggakan dan memotivasi)
memotivasi) yang didengar dan yang didengar dan dibaca. (C3)
dibaca Menelaah unsur-unsur teks berita
(membanggakan dan memotivasi)
4.1 Menyimpulkan isi berita yang didengar dan dibaca. (C4)
(membanggakan dan memotivasi)
yang dibaca dan didengar 4.1.1 Menunjukkan unsur teks berita yang
4.1.2 dibaca dan didengar
Menanggapi isi berita olahraga yang
dibaca dan didengar
Tujuan
Pembelajaran
1. Setelah membaca teks berita peserta didik dapat Menentukan unsur-unsur teks berita
sesuai (5W+1H) dengan tepat.
2. Setelah menentukan unsur-unsur teks berita sesuai (5W+1H), peserta didik mampu
menelaah teks berita dangan baik dan tepat.
3. Setelah berdiskusi siswa dapat menunjukan unsur teks berita didepan kelas dengan
percaya diri
4. Setelah berdiskusi siswa dapat menanggapi isi teks berita yang didengar dan dibaca
secara tepat.
Petunjuk
bBelajar
Dalam rangka memperoleh hasil yang maksimal, saat belajar menggunakan bahan ajar ini
diharapkan kalian dapat memperhatikan hal-hal berikut ini!
1. Mengawali kegiatan dengan membaca Basmallah.
2. Bacalah dan pahami dengan baik sajian teks sebagai contoh sebelum kalian membaca
secara cermat uraian materi.
3. Bacalah dan pahami materi pokok dan materi penunjang yang telah disediakan.
4. Kerjakan setiap kegiatan dengan baik dan cermat, jika ada kesulitan tanyakan kepada
guru.
5. Setelah selesai, akhiri kegiatan dengan membaca Hamdallah.
Siapa sih yang tidak tahu kata “berita”?. Tentunya semua pasti tahu apa itu berita. Ya, berita
setiap hari kita dengar di tv maupun di media elektronik. Berita merupakan informasi yang
bisa diperoleh melalui berbagai macam sumber, baik itu lisan maupun tulis. Mari kita amati
contoh teks berita mengenai olahraga berikut ini, sebelum membahas lebih dalam mengenai
teks berita!
Amatilah contoh teks berita berikut dengan saksama!
Sepakbola Kungfu Ala Pemain di Liga Indonesia
Liga Indonesia kembali menjadi sorotan pada laga ujicoba antara AHHA PS Pati
melawan Persiraja Banda Aceh. Bukan soal prestari atau keindahan, justru malah ulah pemain
yang bermain kasar. Laga tersebut digelar pada Senin 6 September 2021. Pemain AHHA PS
Pati, Syaiful Indra Cahya menendang wajah pemain Persiraja Muhammad Nadhif. Alhasil,
Nadhif harus mengalami patah gigi.
PT LIB selaku operator kompetisi, merasa kecewa dan menyayangkan kejadian
tersebut. Menurutnya, pemain harus lebih menjaga sportifitas dan jangan sampai mencederai
sesama pemain seprofesi, apalagi masih satu bangsa. "Saya melihat dan menyayangkan.
Seharusnya saling respect antara sesama pemain, cara bermainnya seharusnya berhati-hati,"
kata Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita kepada detikSport.
"Harusnya melihat ada siapa di depannya, jangan sampai mencederai. Itu kan tidak
bagus dilihatnya, ini pelajaran buat semua pemain," ujarnya menambahkan. Kejadian tersebut
membuat warganet geram. Ada yang menginginkan hukuman tegas bagi pemain. Bahkan ada
yang melontarkan kata untuk menonaktifkan pemain.
Sumber : https://www.jafarull.com/2021/09/contoh-berita-singkat-tentang-olahraga.html
Kalahkan RANS Cilegon FC di Final, Persis Solo Kampiun Liga 2 2021
Persis Solo berpesta setelah memastikan gelar juara Liga 2 2021. Laskar Sambernyawa
(julukan Persis Solo), berhasil menang 2-1 atas RANS Cilegon FC dalam partai final Liga 2 di
Stadion Pakansari, Bogor, Kamis (30/12/2021) malam WIB. Kedua tim bermain dengan agak
santai di awal babak pertama. Kepastian promosi ke Liga 1 yang diperoleh kedua tim sepertinya
jadi penyebab hal itu.
Peluang berbahaya di laga ini batu tercipta di menit ke-17. Penyerang Persis Solo Beto
Goncalves mendapat peluang yang sangat baik, namun sundulannya mampu ditepis penjaga
gawang RANS Cilegon FC Kartika Aji. Kembali Beto Goncalves pada menit ke-19
menciptakan peluang, namun lagi-lagi tak membuahkan hasil.
Persis tampil lebih dominan setelah mereka mendapatkan peluang berbahaya. Menit
ke-21 Irfan Bachdmin melakukan serangan balik ke pertahanan RANS Cilegon FC. Namun,
barisan pertahanan RANS yang dikomandoi Hamka Hamzah masih cukup kokoh. Menit ke-
40, gawang RANS Cilegon FC akhirnya jebol juga. Irfan Bachdim memecah kebuntuan. Eks
pemain PSS Sleman ini melepaskan tendangan keras yang merobek gawang RANS Cilegon
FC.
Babak kedua baru berjalan dua menit, Persis Solo menambah keunggulan. Lagi-lagi
lewat gol yang dicetak oleh Irfan Bachdim. Kali ini, Irfan mencetak gol lewat sundulan terukur.
Bola sundulan Irfan mengarah ke kiri bawah gawang RANS yang dijaga Kartika Ajie. RANS
tak mau menyerah begitu saja. Tim asuhan Rahmad Darmawan coba bermain lebih agresif.
Hasilnya pada menit ke-54 RANS mendapatkan hadiah tendangan penalti.
Alfin Tuassalamony maju sebagai algojo. Eks pemain Madura United itu berhasil
menjalankan tugasnya dengan baik. Memasuki menit ke-67, Eko Purdjianto melakukan tiga
pemain sekaligus. Arapenta Poerba, Miftahul Hamdi, dan Eriyanto dimasukkan oleh Eko.
Ketiganya menggantikan posisi Sandi Sute, Irfan Bachdim, dan Eky Taufik. Di sisa babak
kedua, Persis bertahan dengan baik. Tak ada gol lagi yang tercipta hingga wasit meniup peluit
tanda berakhirnya pertandingan. Persis Solo berhasil menjadi juara Liga 2 musim ini.
Sementara RANS Cilegon FC harus puas jadi runner-up.
Sumber : https://www.bola.com/indonesia/read/4844808/kalahkan-rans-cilegon-fc-di-final-
persis-solo-kampiun-liga-2-2021
Nah, bagimana contoh teks berita yang berjudul “Sepakbola kungfu ala pemain di liga
Indonesia” dan berita berjudul “Kalahkan RANS Cilegon FC di Final, Persis Solo Kampiun
Liga 2 2021”di atas? Tentunya teks berita tersebut sesuai dengan unsur-unsur yang sesuai
dalam teks berita. Selanjutnya mari kita mulai mempelajari bersama pengertian teks berita dan
apa saja yang termasuk unsur-unsur yang terdapat dalam teks berita. Mari, amatilah penjelasan
berikut ini!.
Materi Pokok
1. Unsur-unsur Berita:
Menurut Idhoofiyatul & Mahabbatul (2017: 24) Unsur-unsur berita disebut juga dengan
pokok-pokok informasi yang terangkum dalam enam pertanyaan, yaitu 5W + 1H (Apa,
Dimana, Siapa, Mengapa, Bagaimana) atau dalam bahasa Indonesia disingkat
ADIKSIMBA.
1) Apa (what) yang sedang terjadi?
Nama atau identitas dari suatu kejadian atau peristiwa yang baru atau sedang terjadi.
Apakah menyangkut hidup seseorang atau kejadian tanah longsor? banjir?
kerusuhan? apa yang diberitakan.
2) Dimana (where) kejadian tersebut terjadi?
Unsur ini menyatakan lokasi atau daerah tempat terjadinya peristiwa. Di mana
kejadian itu di mana? dalam kriminal istilahnya biasa disebut dengan TKP atau
tempat kejadian perkara.
3) Kapan (when) kejadian tersebu terjadi?
Unsur yang merupakan waktu dari suatu kejadian atau peristiwa yang dilaporkan.
Bisa mencakup tanggal, hari, jam, menit, atau umum, seperti pagi, siang, dan sore.
4) Siapa (who) yang terlibat dalam kejadian tersebut?
Siapa saja yang terlibat dalam suatu kejadian atau peristiwa? atau siapa tokoh utama
yang menjadi sorotan berita?
5) Mengapa (Why) kejadian tersebut bisa terjadi?
Alasan mengapa peristiwa atau kejadian yang dilaporkan dapat terjadi. Unsur ini
juga mencakup untuk mengetahui secara detail penyebab dari suatu peristiwa yang
telah terjadi.
6) Bagaimana (who) kejadian tersebut terjadi?
Bagaimana keadaan atau proses terjadinya suatu kejadian atau peristiwa, termasuk
akibat yang ditimbulkan atau justru yang diharapkan dari peristiwa tersebut jika
peristiwa adalah acara yang sengaja dibuat (konser amal, pentas seni, dan
sebagainya).
Invormasi Penunjang
1. Pengertian Berita
Berita adalah laporan tentang kejadian atau peristiwa yang menarik atau memiliki nilai
yang penting, masih baru, dan ditujukan atau dipublikasikan kepada masyarakat luas
melalui media massa. untuk bisa membuat berita yang baik, selain mengetahui
pengertian dan persyaratan berita, harus pula memahami unsur berita, yakni unsur-
unsur yang harus terdapat dalam berita. Sebuah beritaharus dapat menarik perhatian
pembaca (Nur, 2014: 36).
2. Syarat-syarat berita
1) Faktual.
Teks berita berisikan informasi secara fakta atau benar-benar nyata. Berita tersebut
tidak boleh memprofokasi dan tidak sesuai fakta yang ada di lapangan.
2) Aktual.
Informai yang disampaikan harus merupakan peristiwa yang sedang terjadi di
masyarakat.
3) Seimbang atau tidak mendukung satu pihak
Berita harus netral tidak mendukung salah satu pihak untuk menimbulkan provokasi.
4) Penting
Teks berita harus penting dan dibutuhkan oleh masyarakat, bersifat edukatif dan
mudah dimengerti.
5) Berita secara lengkap
Teks berita harus memuat unsur penulisan berita yakni 5W+1H (What, Why, When,
Who, Where + How) agar berita dapat disampaikan dengan lengkap.
6) Dikemas secara menarik
Teks berita harus dikemas dengan bahasa yang mudah dipahami, dan menarik untuk
dibaca.
3. Jenis Berita
Menurut Muryanto dan Suparyo (dalam Mushthofa, 2016: 5) membagi berita menjadi
empat jenis: berita langsung, berita kisah, berita mendalam dan berita investigasi. Berita
langsung ialah berita yang menyampaikan informasi secara singkat dan cepat. Pola
yang digunakan berupa pola piramida terbalik dan terdapat unsur-unsur 5 W + 1 H.
4. Ciri-ciri bahasa berita
Menurut Idhoofiyatul & Mahabbatul (2017 :24-25) meliputi:
a. Sederhana: mengutamakan pilihan kata yang banyak dimengerti semua kalangan
pembaca, tidak menggunakan pilihan kata yang hanya dimengerti kalangan
tertentu.
b. Singkat: langsung pada pokok kejadian, tidak bertele-tele atau berputar-putar.
c. Padat: mengandung banyak informasi.
d. Lugas: tegas atau tidak memiliki makna ganda.
e. Jelas: mudah ditangkap maknanya
f. Jelas: memberitakan secara jujur atau tidak menyembunyikan sesuatu yang bersifat
prasangka.
g. Menarik: mampu membangkitkan minat baca atau minat dengar.
h. Demokratis: menggunakan sapaan atau bahasa yang sama untuk semua kalangan
tanpa melihat pangkat maupun status kekayaan.
i. Populis: akrab di telingan pembaca, baik orang biasa maupun pejabat.
j. Logis: tidak bertentangan dengan akal sehat.
k. Gramatikal: sesuai kaidah atau tata bahasa yang baku
l. Menghindari kata tutur: menghindari kata-kata yang digunakan dalam percakapan
di warung atau pasar, seperti dibilangin, dikasih tahu, dibikin.
m. Menghindari kata atau istilah asing.
n. Menggunakan pilihan kata yang tepat: kata yang dipilih harus efektif, akurat, dan
sesuai dengan pokok permasalahan yang disampaikan.
o. Mengutamakan kalimat aktif: lebih diutamakan menggunakan kata mengatakan
daripada dikatakan dan sejenisnya sebab lebih mudah ditangkap maknanya,
dipahami, dan disukai pembaca.
p. Menghindari kata atau istilah teknis: menghindari kata-kata yang hanya dimengerti
kalangan tertentu, contohnya istilah kedokteran yang jarang didengar tanpa ada
penjelasan.
q. Tunduk pada kaidah etika: tidak boleh menulis berita dengan bahasa yang vulgar
dan menghina.
5. Teknik penulisan berita
Menurut Idhoofiyatul & Mahabbatul (2017: 26)
Teknik dimulai dengan penulisan judul, bagian paling penting dari berita (lead), bagian
penting dari berita (body), dan bagian kurang penting (leg). Hal ini dilakukan agar
pembaca dapat lebih cepat memperoleh informasi.
6. Sifat-sifat berita :
Menurut Tim Smart Nusantara (2016: 41)
1) Merupakan fakta, berita haruslah berdasarkan kejadian atau peristiwa yang benar-
benar nyata.
2) Terkini, artinya jarak penyiaran berita dengan waktu kejadian tidak telalu jauh.
3) Seimbang, artinya berita harus ditulis dan disampaikan dengan seimbang, tidak
memihak kepada salah satu pihak.
4) Lengkap, berita haruslah memenuhi unsur-unsur berita sebagaimana akan kita
bahas di bawah ini.
5) Menarik, artinya berita harus mampu menarik minat pembaca atau pendengarnya.
Berita dapat dikatakan menarik bila bermanfaat bagi pembaca atau pendengarnya,
berkaitan dengan tokoh terkenal, berkaitan dengan kejadian penting, humor, aneh,
luar biasa atau bersifat konflik.
6) Sistematis, berita seharusnya disusun secara sistematis, urutannya jelas sehingga
pembaca tidak kebingungan dalam menangkap isi berita.
7. Macam-Macam Bentuk Kalimat
Menurut Tim Smart Nusantara (2016: 42)
1) Kalimat Berita Positif
Kalimat berita positif adalah kalimat yang berisi berita atau peristiwa yang positif
yang ditandai dengan tidak adanya pengingkaran atau penyangkalan.
2) Kalimat Berita negatif
Kalimat berita negatif adalah kalimat berita yang isinya merupakan berita negatif
atau pengingkaran kalimat berita negatif ditandai dengan adanya kata-kata
pengingkaran seperti, tidak dan bukan.
3) Kalimat Berita Langsung
Kalimat berita langsung adalah kalimat berita yang memuat peristiwa atau kejadian
yang berasal dari kutipan atau ujaran seseorang yang kembali disampaikan persis
sesuai aslinya. Ciri Kalimat berita langsung dapat dilihat dari intonasi pada kalimat
kutipan yang bernada lebih tinggi daripada kalimat pengiringnya.
4) Kalimat Berita Tidak langsung
Kalimat berita tidak langsung adalah kalimat yang memuat kejadian/peristiwa yang
dikutip oleh penutur namun tidak persis seperti apa yang disampaikan sumbernya.
Dengan kata lain, penutur menyampaikan kembali apa yang telah disampaikan oleh
narasumber. Kalimat ini dicirikan oleh intonasi yang menurun pada akhir kalimat
8. Fakta dan opini dalam berita
Menurut Idhoofiyatul & Mahabbatul (2017: 27)
Syarat berita adalah faktual, yaitu bersifat nyata atau kejadian yang diberitakan benar-
benar terjadi. Sebuah berita terdapat informasi yang berupa fakta dan informasi yang
berupa opini. Fakta adalah peristiwa yang benar-benar terjadi dan dapat dibuktikan
kebenarannya. Opini adalah pendapat seseorang mengenai suatu hal yang
kebenarannya belum dibuktikan.
a. Ciri-ciri fakta :
- Kebenarannya bersifat objektif
- Didukung dengan data akurat, biasanya berupa angka.
b. Ciri-ciri opini :
- Kebenaranya bersifat subjektif
- Ditandai dengan kata-kata yang bersifat, seperti sangat, semakin, dapat, dan
mungkin.
- Ditandai dengan kata sifat, seperti baik, buruk, mudah, dan sukar
- Diawali dengan kata menurut atau diduga.
9. Langkah-langkah menulis berita
Menurut Tim Tentor Indonesia (2016: 520 ) langkah – langkah yang dapat dilakukan
dalam menulis berita, antara lain sebagai berikut:
1) Mencari berita
2) Membuat berita
3) Membuat konstruksi berita
10. Langkah-langkah menyimpulkan isi berita radio/televisi
Menurut Tim Guru Enduka, (2018: 241) sebagai berikut :
1) Mendengar dan menyimak berita dengan baik.
2) Menentukan pokok-pokok isi berita.
3) Menyimpulkan isi berita berdasarkan pokok-pokok Isi.
4) Menyampaikan kesimpulan isi berita kepada orang lain
Daftar Pustaka
Eduka, Tim Guru. 2018. 99% Sukses Menghadapi Ulangan Harian SD/MI Kelas 6. Jakarta
Selatan: Bmedia Imprint Kawan Pustaka.
Fatin, Idhoofiyatul., & Mahabbatul Camalia. 2017. New Edition Big Book Bahasa Indonesia
SMP/MTs Kelas VII, VIII, & IX. Jakarta Selatan: Jagakarsa
Mushthofa, Ibadi. 2016. Belajar Menulis Teks Berita dengan Media Cetak Model Quantum
Teaching. Pemalang: PT Nasya Expanding Management.
Nur, Suhaebah. 2014. Kemampuan Menulis Berita pada Peserta Didik Kelas VIII MTs DDI
Baesang. Jurnal Papatuzdu. 7 (1): 27-37.
Nusantara, Tim Smart. 2016. Top No.1Sukses Pendalaman Materi SMP/MTs Kelas VII.
Semarang: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Indonesia, Tim Tentor. 2016. Big Pelajaran 6 In 1 SMA/MA Kelas 10, 11, &12. Jakarta
Selatan: Penerbit Bintang Wahyu.