The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Hanggara, 2023-01-04 14:18:33

BAHAN AJAR PUISI RAKYAT

BAHASA INDONESIA KELAS VII

TEKS PUISI RAKYAT

Name:
Class:
Division:

PENDAHULUAN
PUISI RAKYAT

A. Deskripsi Singkat

Pada bahan ajar ini peserta didik akan belajar mengenai berbagai puisi rakyat yang
merupakan warisan budaya Indonesia. Setiap puisi rakyat mempunyai perbedaan masing-
masing, namun umumnya setiap puisi rakyat mengandung makna, nilai moral atau nasihat
kehidupan. Melalui puisi rakyat inilah para leluhur kita mewariskan nilai-nilai luhur dengan cara
menghibur, segar, dan indah.

Materi-materi yang akan dipelajari dan diajarkan melalui bahan ajar ini adalah sebagai
berikut.

1. Struktur puisi rakyat (pantun, gurindam, dan syair)
2. Unsur kebahasaan puisi rakyat (pantun, gurindam, dan syair)
3. Cara menyajikan puisi rakyat (pantun, gurindam, dan syair) secara tulis maupun lisan.

Semoga bahan ajar ini dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik dan
memudahkan peserta didik memahami materi yang akan dipelajari. Jika ada kesulitan dalam
memahami materi maupun mengerjakan tugas bertanyalah pada pendidik.

B. Petunjuk Belajar

1. Pada bahan ajar ini terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kalian dapat
memahami dengan mudah dan mampu mengembangkanya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Bacalah dengan cermat materi puisi rakyat (pantun, gurindam, dan syair) berkenaan dengan
struktur, unsur kebahasaan dan cara menyajikan puisi rakyat (pantun, gurindam, dan syair
baik secara tulis maupun lisan, yang terdapat pada bahan ajar ini agar kalian dapat
memahami setiap konsep yang disajikannya.

3. Untuk mengetahui penguasaan materi yang telah dibaca, kerjakanlah latihan dan tugas yang
terdapat pada bahan ajar ini.

4. Carilah informasi tambahan terkait materi, misalnya melalui internet atau buku ajar/paket
Bahasa Indonesia.

PUISI RAKYAT UPTD SMPN 1 JATILUHUR

C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.14 Menelaah struktur dan 3.14.1 Menentukan struktur (sampiran dan isi) puisi rakyat

kebahasaan puisi rakyat (pantun, syair, dan gurindam).
(pantun, syair, dan bentuk 3.14.2 Menelaah unsur kebahasaan puisi rakyat (pantun, syair,
puisi rakyat setempat) yang
dibaca dan didengar. dan gurindam).
3.14.3 Menyimpulkan struktur dan unsur kebahasaan puisi
4.14 Mengungkapkan gagasan,
perasaan, pesan dalam rakyat (pantun, syair, dan gurindam).
bentuk puisi rakyat secara
lisan dan tulis dengan 4.14.1 Menulis puisi rakyat (pantun, syair, dan gurindam)
memperhatikan struktur, dengan memperhatikan struktur, rima, dan penggunaan
rima, dan penggunaan bahasa.
bahasa.
4.14.2 Menyajikan puisi rakyat (pantun, syair, dan gurindam)
secara lisan.

B. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan 1. Melalui pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan TPACK, model

Pertama pembelajaran Problem Based Learning (PBL), dan metode Think-Talk-Write (TTW),

peserta didik mampu menentukan struktur (sampiran dan isi) puisi rakyat

(pantun, syair, dan gurindam) dengan teliti dan tepat.

2. Melalui pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan TPACK, model

pembelajaran Problem Based Learning, dan metode Think-Talking-Write (TTW),

peserta didik mampu menelaah unsur kebahasaan puisi rakyat (pantun, syair, dan

gurindam) dengan teliti dan tepat.

3. Melalui pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan TPACK, model

pembelajaran Problem Based Learning, dan metode Think-Talk-Write (TTW),

peserta didik mampu menyimpulkan struktur dan unsur kebahasaan puisi rakyat

dengan teliti dan tepat.

Pertemuan 1. Melalui pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan TPACK, model

Kedua pembelajaran Project Based Learning (PjBL), dan metode Snowball Throwing,

peserta didik mampu menulis puisi rakyat (pantun, syair, dan gurindam) dengan

memperhatikan struktur, rima, dan penggunaan bahasa dengan tanggung jawab

dan tepat.

2. Melalui pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan TPACK, model

pembelajaran Project Based Learning (PjBL), dan metode Snowball Throwing,

peserta didik mampu menyajikan puisi rakyat (pantun, syair, dan gurindam) secara

lisan dengan mandiri dan tepat.

PUISI RAKYAT UPTD SMPN 1 JATILUHUR

BELAJAR MENENTUKAN STRUKTUR
PUISI RAKYAT

A. Menentukan Struktur Pantun

1. Struktur Pantun
Hal pertama dan utama yang harus dipahami dalam menentukan struktur pantun

adalah ciri-ciri pantun itu sendiri. Misalnya, jumlah larik, jumlah seuku kata, rima/sajak,
dan pola. Ingat satu bait pantun terdiri atas 4 larik,larik 1 dan 2 adalah sampiran, larik 3
dan 4 adalah isi, bersajak a-b-a-b, dan jumlah suku kata antara 8 – 12 suku kata setiap
lariknya. Hal inilah yang akan ditentukan atau dibahas dari pantun yang ada.

2. Analisis Struktur Pantun
Langkah pertama dalam menganalisis struktur pantun adalah membaca dengan

saksama pantun yang ada dan mencermati strukturnya.
Perhatikan contoh berikut!

Membeli buku di daerah pecinan
Membeli buku lebih dari satu
Janganlah menunda pekerjaan
Hindari menyia-nyiakan waktu

Agar lebih mudah, kita masukkan pantun tersebut ke dalam tabel analisis sebagai

berikut.

Jumlah larik Pantun tersebut terdiri atas 4 larik

Jumlah suku kata Mem-be-li bu-ku di da-e-rah pe-ci-nan = 12 suku kata

Mem-be-li bu-ku le-bih da-ri sa-tu = 11 suku kata

Ja-ngan-lah me-nun-da pe-ker-ja-an = 10 suku kata

Hin-da-ri me-nyi-a-nyi-a-kan wak-tu = 11 suku kata

Rima/sajak (persamaan bunyi akhir) Membeli buku di daerah pecinan = a

Membeli buku lebih dari satu = b

PUISI RAKYAT UPTD SMPN 1 JATILUHUR

Janganlah menunda pekerjaan = a
Hindari menyia-nyiakan waktu = b
Pola Apakah sudah betul larik 1 dan 2 sampiran?
Apakah sudah betul lari 3 dan 4 isi?
Antara sampiran dan isi tidak memiliki hubungan.

Dari tabel tersebut dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut.
Struktur penyajian pantun tersebut terdiri dari 4 larik, 2 larik sampiran dan 2

larik isi, pantun, 2 larik sampiran sebagai pengantar untuk masuk pada larik isi 3 dan
4, makna pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak berhubungan. Larik pertama
terdiri atas 12 suku kata, larik kedua dan keempat terdiri atas 11 suku kata, dan larik
ketiga terdiri atas 10 suku kata. Rima yang digunakan adalah a-b-a-b.

B. Menentukan Struktur Gurindam

1. Struktur Gurindam
Hal pertama yang harus dipahami dalam menentukan struktur gurindam adalah

ciri-ciri gurindam itu sendiri. Misalnya, jumlah larik, jumlah suku kata, rima/sajak, dan
pola. Ingat satu bait gurindam teridiri atas 2 larik dan semua adalah isi dengan pola sebab-
akibat, syarat-hasil, atau pertanyaan-jawaban, bersajak a-a, dan jumlah suku kata antara
10 – 14 suku kata setiaplariknya.hal inilah yang akan dianalisis atau dibahas dari
gurindam yang ada.

2. Analisis Struktur Gurindam
Langkah pertama dalam menganalisis struktur gurindam adalah membaca

gurindam yang ada dengan saksama dan mencermati strukturnya.
Perhatikan contoh berikut!

PUISI RAKYAT UPTD SMPN 1 JATILUHUR

Jika hendak menggapai cita-cita
Bekerjalah lebih dari rata-rata

Agar lebih mudah, kita masukkan gurindam tersebut kedalam tabel analisi seperti yang
dilakukan pada saat menganalisis pantun sebelumnya.

Jumlah larik Gurindam tersebut terdiri atas 2 larik
Jumlah suku kata Ji-ka hen-dak meng-ga-pa-i ci-ta ci-ta = 12 suku kata
Be-ker-ja-lah le-bih da-ri ra-ta ra-ta =12 suku kata
Rima/sajak Jika hendak menggapai cita-cita = a
Bekerjalah lebih dari rata-rata = a
Pola Semua baris adalah isi yang berhubungan, syarat (jika)
Dan hasil (bekerjalah).

Dari tabel tersebut dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut.

Struktur penyajian gurindam tersebut terdiri atas 2 larik yang semuanya
adalah isi yang saling berhubungan (syarat-hasil). Larik pertama dan kedua terdiri
atas 12 suku kata dengan sajak a-a (cita-cita, rata-rata).

C. Menentukan Struktur Syair

1. Struktur Syair
Hal pertama yang harus dipahami dalam menentukan struktur syair adalah ciri-

ciri syair itu sendiri. Misalnya, jumlah larik, jumlah suku kata, rima/sajak, dan pola. Ingat,
satu bait syair terdiri atas 4 larik dan semuanya isi, bersajak a-a-a-a, dan jumlah suku kata
antara 8 – 14 suku kata setiap lariknya. Hal inilah yang akan dibahas dari syair yang ada.

PUISI RAKYAT UPTD SMPN 1 JATILUHUR

2. Analisis struktur Syair
Langkah pertama dalam menganalisis struktur syair adalah membaca dengan

saksama syair yang ada dan mencermati strukturnya.
Perhatikan contoh berikut!

Wahai muda, kenali dirimu
Ialah perahu tamsil hidupmu
Tiadalah berapa lama hidupmu
Ke akhirat jua kekal hidupmu

Agar lebih mudah, kita masukkan syair tersebut ke dalam tabel analisis seperti

yang dilakukan pada saat menganalisis struktur pantun dan gurindam sebelumnya.

Jumlah larik Syair tersebut terdiri atas 4 larik

Jumlah suku kata Wa-ha-i mu-da ke-na-li di-ri-mu = 11 suku kata

I-a-lah pe-ra-hu tam-sil hi-dup-mu= 11 suku kata

Ti-a-da-lah be-ra-pa la-ma hi-dup-mu = 12 suku kata

Ke a-khi-rat ju-a ke-kal hi-dup-mu = 11 suku kata

Rima/sajak Wahai muda, kenali dirimu = a

Ialah perahu tamsil hidupmu = a

Tiadalah berapa lama hidupmu = a

Ke akhirat jua kekal hidupmu = a

Pola Semua baris adalah isi yang saling berhubungan

Dari tabel tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut.

Struktur penyajian syair tersebut terdiri atas 4 larik yang semuanya isi.larik
pertama,kedua, dan keempat terdiri atas 11 suku kata, sedangkan larik ketiga terdiri
atas 12 suku kata, rima yang digunakan adalah a-a-a-a (dirimu-hidupmu-hidupmu-
hidupmu)

PUISI RAKYAT UPTD SMPN 1 JATILUHUR

BELAJAR MENELAAH UNSUR KEBAHASAAN
PUISI RAKYAT

A. Uraian materi

Pada puisi rakyat terdapat unsur kebahasaan yang dapat dipelajari oleh peserta didik.
Terkait unsur kebahasaan yang digunakan pada puisi rakyat untuk lebih jelasnya perhatikan
uraian materi di bawah ini!

Unsur Kebahasaan Kalimat Perintah
Saran
Ajakan

Larangan
Berita

Pernyataan sopan

Unsur Kebahasaan dalam Teks Puisi Rakyat, diuraikan sebagai berikut.
a. Kalimat Perintah

Kalimat perintah merupakan kalimat yang mengandung makna memerintah atau meminta
seseorang untuk melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penutur atau
penulisnya.
Contoh:
Tutup pintu itu!
Ambilkan aku air
minum!
b. Kalimat saran
Kalimat ini bermakna menyuruh atau meminta seseorang untuk melakukan sesuatu
dengan cara memberikan saran. Kalimat ini ditandai dengan kata-kata seperti seharusnya,
sebaiknya.

PUISI RAKYAT UPTD SMPN 1 JATILUHUR

Contoh:
Sebaiknya kamu datang tepat waktu esok hari!
Sebaiknya kamu jangan pernah mengganggunya!
c. Kalimat Ajakan
Kalimat yang mengandung kata ajakan kepada seseorang untuk melakukan sesuatu. Biasanya
ditandai dengan kata-kata “ayo,” “marilah”.
Contoh:
Ayo belajar dengan giat!
Marilah berbuat baik satu sama lain!
d. Kalimat Larangan
Kalimat bermakna meminta atau memerintah seseorang untuk tidak melakukan atau
melarang orang lain berbuat sesuatu. Biasanya kalimat ini ditandai dengan kata-kata
larangan seperti “jangan”.
Contoh:
Jangan bangun kesiangan!
Jangan berjalan di atas
rumput!
e. Kalimat berita merupakan kalimat yang memberikan atau memaparkan sebuah kejadian/
peristiwa/memberikan informasi. Arti Kalimat berita adalah kalimat yang isinya
mengungkapkan peristiwa atau kejadian.
Contoh:
Tumpahan minyak menimbulkan pencemaran lingkungan.
Andi gemar olahraga sepeda gunung.
f. Kalimat Pernyataan Sopan
Kalimat ini seperti kalimat perintah biasa namun terdengar lebih sopan. Agar menjadi
kalimat yang sopan kalimat tersebut perlu ditambah dengan menggunakan kata-kata
permohonan seperti, “mohon”, “tolong”.
Contoh:
Mohon jangan berisik di ruangan ini!
Tolong berbicara dengan jujur padaku!

B. Menelaah Unsur Kebahasaan Pantun

Apakah pantun tersebut menggunakan bahasa yang mudah dipahami (bahasa sehari-
hari) atau bahasa yang sulit dipahami, dan jenis kalimat yang digunakan dalam setiap larik atau

PUISI RAKYAT UPTD SMPN 1 JATILUHUR

barisnya. Langkah pertama dalam menelaah unsur kebahasaan pantun adalah membaca dengan
saksama pantun yang ada dan mencermati unsur kebahasaannya.

Perhatikan contoh berikut!

Membeli buku di daerah pecinan
Membeli buku lebih dari satu
Janganlah menunda pekerjaan
Hindari menyia-nyiakan waktu

Dari pantun tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut.

Bahasa yang digunakan dalam pantun tersebut mudah dipahami karena
menggunakan bahasa sehari-hari. Larik 1 dan 2 menggunakan kalimat berita
(menginformasikan), larik 3 menggunakan kalimat larangan (jangan), dan larik 4
menggunakan kalimat saran (hindari).

C. Menelaah Unsur Kebahasaan Gurindam

Apakah bahasanya mudah dipahami (bahasa sehari-hari) atau bahasa yang susah
dipahami dan jenis kalimat yang digunakan dalam setiap larik atau barisnya dan pola hubungan
setiap lariknya (sebab-akibat, syarat-hasil, atau pertanyaan-jawaban). Langkah pertama dalam
menganalisis gurindam adalah membaca gurindam yang ada dengan saksama dan mencermati
struktur dan bahasanya.

Perhatikan contoh berikut!

Jika hendak menggapai cita-cita
Bekerjalah lebih dari rata-rata

Dari gurindam tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut

Bahasa yang digunakan dalam gurindam tersebut mudah dipahami. Larik 1
menggunalan kalimat syarat (jika) dan larik 2 merupakan hasil (bekerjalah) yang
berupa kalimat perintah.

D. Menelaah Unsur Kebahasaan Syair

Menelaah unsur kebahasaan dalam syair. Apakah menggunakan bahasa yang mudah
dipahami (bahasa sehari-hari) atau bahasa yang susah dipahami dan jenis kalimat yang

PUISI RAKYAT UPTD SMPN 1 JATILUHUR

digunakan dalam setiap larik atau barisnya. Langkah pertama dalam menelaah syair adalah
membaca dengan saksama syair yang ada dan mencermati unsur kebahasaannya.

Perhatikan contoh berikut!

Wahai muda, kenali dirimu
Ialah perahu tamsil hidupmu
Tiadalah berapa lama hidupmu
Ke akhirat jua kekal hidupmu

Dari syair tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut

Bahasa yang digunakan dalam syair tersebut sangatlah indah, namum agak sulit
dipahami karena menggunakan bahasa yang kurang dipahami (tamsil) dan
menggunakan bahasa kiasan/bukan makna sebenarnya (perahu). Larik 1
menggunakan kalimat seruan (wahai) kepada pemuda dan larik 2, 3, dan 4
menggunakan kalimat berita (informasi) yang berisi nasihat.

D. Rangkuman

Unsur kebahasaan puisi rakyat meliputi kalimat saran, larangan,
perintah, ajakan, dan pernyataan sopan. Tidak berbeda dengan
teks, puisi rakyat juga memiliki struktur. Struktur itu berupa
bait/larik, rima, sampiran, isi, dan kalimat.

PUISI RAKYAT UPTD SMPN 1 JATILUHUR

BELAJAR MENYAJIKAN PUISI RAKYAT
SECARA TULIS DAN LISAN

Selamat peserta didik sudah berhasil menentukan struktur, menelaah unsur kebahasaan
dan menyimpulkan puisi rakyat. Pada kegiatan ini peserta didik akan diminta menulis teks puisi
rakyat dan membacanya bersama teman-teman.

B. Uraian Materi

1. Menulis pantun dengan berbagai konteks
Langkah-langkah menulis pantun antara lain sebagai berikut.
1) Menentukan ide yang akan disampaikan
2) Menata ide menjadi dua larik isi (dengan bunyi akhir yang berbeda).
3) Membuat larik sampiran yang tidak berkaitan dengan isi.
4) Menata kalimat/ larik dengan rima a-b-a-b sesuai dengan ciri pantun.
5) Menata pantun secara logis.

2. Menulis gurindam dengan berbagai konteks
Langkah-langkah menulis gurindam antara lain sebagai berikut.
1) Menentukan ide yang akan disampaikan
2) Menata ide menjadi dua larik (dengan bunyi akhir sama)
3) Menata larik dengan rima a-a sesuai dengan ciri gurindam.
4) Mengecek kelogisan isi gurindam

3. Menulis syair dengan berbagai konteks
Langkah-langkah membuat syair antara lain sebagai berikut
1) Menentukan ide yang akan disampaikan
2) Menata ide menjadi empat larik (dengan bunyi akhir sama)
3) Menata kalimat/larik dengan rima a-a-a-a sesuai dengan ciri syair.
4) Mengecek kelogisan isi syair.

.

PUISI RAKYAT UPTD SMPN 1 JATILUHUR

Daftar Pustaka

Asiati, Seni, Fatwa Amalia. 2020. Modul Pembelajaran SMP Terbuka Bahasa
Indonesia Kelas VII. Jakarta: Direktorat Sekolah menengah Pertama, DirektoratJenderal
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.

Faizah, S. (2018). Pengaruh project based learning terhadap kreativitas menulis puisi
rakyat (pantun). Jurnal Mahasiswa Teknologi Pendidikan, 9(2).

Fitri, N., Harahap, E. P., & Sinaga, A. (2022). PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL
DALAM MENELAAH STRUKTUR DAN KEBAHASAAN PUISI
RAKYAT. EDUSAINTEK: Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi, 9(3), 565-581

Harsiati, Titik, Agus Trianto, dan E. Kosasih. 2017. Bahasa Indonesia SMP/MTs. Kelas
VII Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Harsiati, Titik, Agus Trianto, dan E. Kosasih. 2017. Buku Guru Bahasa Indonesia
SMP/MTs. Kelas VII Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Tamsirudin.2021. E-Modul Menganalisis Struktur dan Aspek Kebahasaan Puisi Rakyat.
Makasar: UPTD SMP Negeri 1 Parepare. diakses pada Senin, 28 November 2022

.

PUISI RAKYAT UPTD SMPN 1 JATILUHUR


Click to View FlipBook Version