The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Ejaan Bahasa Indonesia Kata Berimbuhan

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by nurazizah181200, 2021-04-20 02:40:58

Ebook

Ejaan Bahasa Indonesia Kata Berimbuhan

Keywords: Ebook Pembinaan dan Pengembangan Bahasa

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat dan hidayahNya sehingga penulisan Buku Saku Penulisan Kata
Berimbuhan ini dapat diselesaikan dengan baik sebagai acuan dalam penulisan
bagi peserta didik.

Buku Saku ini berisi panduan penulisan kata berimbuhan dalam penulisan
bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan kaidah tata bahasa Indonesia.
Diharapkan dengan dibuatnya Buku Saku ini dapat membantu peserta didik agar
dapat mengetahui penulisan kata berimbuhan dalam penulisan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.

Penulis sangat menyadari bahwa buku saku ini masih banyak kekurangan
agar dapat memperbaiki dan menyempurnakan penulis sangat berharap kritik dan
saran dari pembaca buku saku. Akhir kata penulis berharap buku saku ini
memiliki manfaat bagi pembaca.

Tanjungpinang, 03 April 2021

Penulis

ii

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 2
1. PENULISAN KATA BERIMBUHAN....................................................... 2
BAB III PENUTUP................................................................................................. 14

1.1 Kesimpulan ............................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 15

iii

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam bahasa Indonesia memiliki banyak sekali kata-kata yang dalam
bentuk dasarnya sama jika diberi morfem yang berperan sebagai imbuhan
makna dari kata tersebut berubah. Ini merupakan bukti akan kekayaan kosakata
dalam bahasa Indonesia.

Misalnya kata mobil jika ditelaah lebih jauh kita pasti tidak asing lagi
dengan kata mobil-mobil dan mobil-mobilan. Dari contoh berikut dapat kita
maknai bahwa mobil adalah salah satu alat transportasi, kemudian kata mobil-
mobil itu bermakna menjelaskan yang berhubungan dengan numerik yaitu
menyatakan jumlah dari alat transportasi tersebut dan kata mobil-mobilan itu
bermakna alat transportasi rekaan atau biasa kita sebut mobil mainan.

Dari contoh diatas, dapat kita kenal terdapat morfem yang merupakan
satuan terikat secara gramatik yang bukan kata. Morfem ini biasa disebut afiks
yang dalam penggunaanya memiliki aturan tertentu dan tidak dapat digunakan
pada setiap kata. Afiks sendiri memiliki beberapa jenis, diantaranya Awalan
(Prefiks), Akhiran (Sufiks), Sisipan (Infiks) dan Awalan dan akhiran (Konfiks).

Setiap jenis-jenis afiks memiliki struktur dan fungsi masing-masing
dikarenakan tata aturan penggunaan bahasa baku (formal) yang telah diatur
dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang dikemudian
hari dapat membantu dan menuntun kita menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar.

1

BAB II

PEMBAHASAN

PENULISAN KATA BERIMBUHAN
Kata berimbuhan adalah kata dasar yang sudah mendapat imbuhan. Oleh karena itu,

kata ini akan mengalami perubahan bentuk, fungsi dan juga makna (Ramlan, 1987).
Bentuk, fungsi dan makna kata dasar akan berubah sesuai dengan imbuhan yang diberikan,
baik di depan, akhir, tengah atau campuran dari ketiganya. Afiks adalah suatu satuan
gramatik terikat yang didalam suatu kata merupakan unsur yang bukan kata dan bukan
pokok kata, yang memiliki kesanggupan melekat pada satuan-satuan lain untuk
membentuk kata atau pokok kata baru. Misalnya kata makanan. Kata ini terdiri dari dua
unsur, ialah makan yang merupakan kata dan –an yang merupakan satuan terikat. Maka
morfem –an diduga merupakan afiks. Berikut adalah jenis-jenis imbuhan beserta contoh:

1. Awalan (Prefiks)
Imbuhan-imbuhan yang merupakan awalan diantaranya meng-, ber-, ter-, pe-, di-,
ke-, meN-, peN-, maha-, dsb
- Contoh kata menggunakan imbuhan (meng-):
1) Meng + ucap = Mengucap
2) Meng + asah = Mengasah
3) Meng + iris = Mengiris
4) Meng + oceh = Mengoceh
5) Meng + hilang = Menghilang
6) Meng + gulung = Menggulung
7) Meng + hilang = Menghilang
8) Meng + ekor = Mengekor
9) Meng + kirim = Mengirim
10) Meng + gambar = Menggambar

2

- Contoh kata menggunakan imbuhan (ber-):
1) Ber + temu = Bertemu
2) Ber + sandar = Bersandar
3) Ber + juang = Berjuang
4) Ber + sua = Bersua
5) Ber + jumpa = Berjumpa
6) Ber + adu = Beradu
7) Ber + alih = Beralih
8) Ber + gembira = Bergembira
9) Ber + bahagia = Berbahagia
10) Ber + sepeda = Bersepeda

- Contoh kata menggunakan imbuhan (pe-):
1) Pe + nulis = Penulis
2) Pe + tani = Petani
3) Pe + tinju = Petinju
4) Pe + membaca = Pembaca
5) Pe + gulat = Pegulat
6) Pe + juang = Pejuang
7) Pe + waris = Pewaris
8) Pe + lukis = Pelukis
9) Pe + dagang = Pedagang
10) Pe + kerja = Pekerja

- Contoh kata menggunakan imbuhan (di-):
1) Di + ubah = Diubah
2) Di + kelola = Dikelola
3

3) Di + tulis = Ditulis
4) Di + larikan = Dilarikan
5) Di + ambil = Diambil
6) Di + resmikan = Diresmikan
7) Di + bawakan = Dibawakan
8) Di + cangkul = Dicangkul
9) Di + gunting = Digunting
10) Di + lawan = Dilawan
- Contoh kata menggunakan imbuhan (ke-):
1) Ke + pada = Kepada
2) Ke + kasih = Kekasih
3) Ke + hendak = Kehendak
4) Ke + sekian = Kesekian
5) Ke + tua = Ketua
6) Ke + tahu = Ketahu
7) Ke + dua = Kedua
8) Ke + tiga = Ketiga
9) Ke + empat = Keempat
10) Ke + lima = Kelima
- Kata menggunakan imbuhan (meN-)
Bentuk dasar kata-kata berimbuhan meN- di golongkan menjadi dua yaitu:
A. Kata Kerja, seperti:

1) Makan Memakan
2) Datang Mendatang
3) Turun Menurun

4

B. Kata Sifat, seperti:

1) Lebar Melebar

2) Luas Meluas

3) Tinggi Meninggi

4) Sempit Menyempit

5) Berat Memberat

6) Kecil Mengecil

- Contoh kata menggunakan imbuhan (peN-):
1) peN + acara = Pengacara

2) peN + beri =Pemberi

3) peN + dapat = Pendapat

4) peN + segar = Penyegar

5) peN + bom = Pengebom
6) peN + warna = Pewarna
7) peN + usaha = Pengusaha
8) peN + cangkul = Pencangkul
9) peN + syair = Penyair
10) peN + dingin = Pendingin

- Contoh kata menggunakan imbuhan (maha-):
1) Maha + pengasih = Maha pengasih

2) Maha + penyayang = Maha penyayang

3) Maha + agung = Mahaagung

4) Maha + kuasa = Mahakuasa
5) Maha + mendengar = Maha mendengar

6) Maha + siswa = Mahasiswa

5

7) Maha + guru = Mahaguru
8) Maha + raja = Maharaja
9) Maha + dewa = Mahadewa
10) Maha + dewi = Mahadewi

2. Akhiran (Sufiks)
Imbuhan-imbuhan yang merupakan akhiran diantaranya -an, -kan, dan –i:
- Contoh kata dengan imbuhan –an:
1) Imbuhan –an ada yang melekat pada bentuk dasar yang termasuk gologan
kata kerja, misalnya:
 Makan = Makanan
 Minum = Minuman
 Masuk = Masukan
2) Ada yang melekat pada bentuk dasar yang berupa pokok kata, misalnya:
 Timbang = Timbangan
 Baca = Bacaan
 Tulis = Tulisan
 Cuci = Cucian
 Jahit = Jahitan
3) Ada yang melekat pada bentuk dasar yang berupa kata nominal, misalnya:
 Hari = Harian
 Bulan = Bulanan
 Minggu = Mingguan
 Botol = Botolan
 Karung = Karungan

6

4) Ada yang melekat pada bentuk dasar yang berupa kata bilangan,
misalnya:

 50 = 50an

 Ribu = Ribuan

 Ratus = Ratusan

 Juta = Jutaan

 Lima ribu = Lima ribuan

- Contoh kata dengan imbuhan –kan:

1) Ibuhan –kan berupa kata kerja, seperti:

 Lari = Melarikan

 Datang = Mendatangkan

 Duduk = Mendudukkan

 Kembali = Kembalikan

2) Imbuhan –kan berupa kata sifat, seperti:
 Luas = Meluaskan
 Besar = Membesarkan
 Singkat = Menyingkatkan
 Pendek = Memendekkan

3) Imbuhan –kan berupa kata nominal, seperti:
 Dewa = Mendewakan
 Kurban = Mengurbankan
 Penjara = Memenjarakan
 Budaya = Membudayakan
 Masyarakat = Memasyarakatkan

4) Imbuhan –kan berupa kata bilangan, seperti:

 Satu = Menyatukan

 Dua = Menduakan

7

5) Imbuhan –kan berupa pokok kata, seperti:

 Baca = Membacakan

 Dengar = Mendengarkan

 Bawa = Membawakan

 Beli = Membelikan

 Sandar = Menyandarkan

- Contoh kata dengan imbuhan –i:
1) Imbuhan –I berupa kata kerja, seperti:
 Datang = Mendatangi
 Duduk = Menduduki
 Tidur = Meniduri
2) Imbuhan –I berupa kata sifat, seperti:
 Panas = Memmanai
 Merah = Memarahi
 Kotor = Mengotori
 Sakit = Mneyakiti
3) Imbuhan –I berupa kata nominal, seperti:
 Pagar = Memagari
 Gambar = Menggambari
 Kapur = Mengapuri
 Atap = Mengatapi
 Dinding = Mendindingi
 Sampul = Menyampuli
4) Imbuhan –I berupa pokok kata, seperti:
 Ambil = Mengambili
 Petik = Mmemetiki

8

 Buka = Membukai
 Putar = Memutari
 Tulis = Menulisi

3. Sisipan (Infiks)

Imbuhan-imbuhan yang merupakan sisipan diantaranya -el-, -em-, dan -er-:
- Contoh kata dengan imbuhan –el, seperti berikut:

1) Tunjuk = Telunjuk

2) Tapak = Telapak

3) Lucon = Lelucon

4) Lakon = Lelakon

5) Jajah = Jelajah
- Contoh kata dengan imbuhan –em, seperti berikut:

1) Kerlip = Kemerlip

2) Getar = Gemetar

3) Tali = Temali

4) Kelut = Kemelut

5) Turun = Temurun
- Contoh kata dengan imbuhan –er, seperti berikut:

1) Kudung = Kerudung

2) Suling = Seruling

3) Gigi = Gergi

4) Sabut = Serabut

5) Cicit = Cericit

4. Awalan dan akhiran (Konfiks)

Imbuhan-imbuhan yang merupakan awalan dan akhiran diantaranya ke-an, ber-an,

peN-an, per-an, dan se-nya

- Contoh kata Imbuhan ke-an

1) Menyatakan suatu abstrak atau hal baik abstrak dari suatu perbuatan

maupun dari suatu sifat atau keadaan, misalnya:

 Kebaikan : Hal baik

 Kegembiraan : Hal gembira

 Keberangkatan : Hal berangkat

 Kesinambungan : Hal sinambung

9

 Keberhasilan : Hal Berhasil
2) Menyatakan hal-hal yang berhubungan dengan masalah pada bentuk

dasar, misalnya:
 (masalah) kehewanan: hal-hal yang berhubungan dengan
masalah hewan
 (masalah) kewanitaan: hal-hal yang berhubungan dengan
masalah wanita
 (masalah) kemanusiaan: hal-hal yang berhubungan dengan
masalah manusia
 (masalah) keduniaan: hal-hal yang berhubungan dengan masalah
dunia

3) Menyatakan makna dapat dikenai perbuatan pada bentuk dasar atau
dengan kata lain menyatakan makna, misalnya:
 Kelihatan: dapat dilihat
 Kedengaran: dapat didengar
 Ketahuan: dapat diketahui

4) Menyatakan makna dalam keadaan tertimpa akibat, misalnya:
 Kehujanan: dalam keadaan tertimpa hujan
 Kedinginan: dalam keadaan tertimpa keadaan dingin
 Kelaparan: dalam keadaan tertimpa keadaan lapar
 Kecurian: dalam keadaan tertimpa keadaan perbuatan mencuri

5) Menyatakan makna tempat atau daerah,misalnya:
 Kepresidenan: tempat presiden
 Kelurahan: tempat lurah atau daerah lurah
 Kecamatan: tempat camat atau daerah camat
 Kerjaan: daerah raja
 Kesultanan: daerah sultan
 Kedutaan: tempat duta

- Kata dengan imbuhan ber-an, seperti berikut:
1) Bentuk dasarnya ada yang termasuk golongan pokok kata dan golongan
kata kerja:
a. Golongan pokok kata seperti:
 Balas (berbalasan)
 Papas (berpapasan)

10

 Gantung (bergantungan)
 Hambur (berhamburan)

b. Golongan kata kerja seperti:
 Jatuh (berjatuhan)
 Datang (berdatangan)
 Lari (berlarian)
 Muncul (bermunculan)
 Terbang (berterbangan)

2) Imbuhan ber-an mempunyai tiga makna yaitu:
a. Menyatakan makna bahwa perbuatan yang tersebut pada bentuk
dasar dilakukan oleh banyak pelaku, misalnya:
 Berdatangan: (banyak pelaku) datang
 Bermunculan: (banyak pelaku) muncul
 Berguguran: (banyak pelaku) gugur
 Berjatuhan: (banyak pelaku) jatuh
 Bergantungan: (banyak pelaku) gantung
b. Menyatakan bahwa perbuatan yang tersebut pada bentuk dasar
dilakukan berulang-ulang, misalnya:
 Berloncatan: meloncat berkali-kali
 Bergulingan: berguling berkali-kali
 Berlompatan: melompat berkali-kali
 Bergoyangan: bergoyang berkali-kali
c. Menyatakan makna saling. Dalam hal ini imbuhan ber-an
cenderung berkombinasi dengan proses pengulangan, misalnya:
 Bersentuhan: saling menyentuh
 Bertambarakan: saling menabrak
 Berpapasan: saling memapas
 Berpukul-pukulan: saling memukul
 Berkirim-kiriman: saling mengirim
 Bersindir-sindiran: saling menyindir
 Berpandang-pandangan: saling memandang

11

- Kata dengan imbuhan peN-an, seperti berikut:
1) Yang termasuk golongan pokok kata, misalnya:
 Baca (pembacaan)
 Beli (pembelian)
 Edar (pengedaranan)
 Tulis (penulisan)
2) Yang termasuk golongan kata kerja dan juga kata sifat, misalnya:
 Duduk (pendudukan)
 Pulang (pemulangan)
 Kecil (pengecilan)
 Ada (pengadaan)
3) Yang termasuk golongan kata nominal, misalnya:
 Nama (penamaan)
 Uang (penguangaan)
 Buku (pembukuan)
 Darat (pendaratan)

- Kata dengan imbuhan per-an, seperti berikut:
1) Bentuk dasarnya ada yang berupa pokok kata, misalnya:
 Alih (peralihan)
 Sentuh (persentuhan)
 Debat (perdebatan)
 Edar (peredaran)
2) Ada yang berupa kata verbal berupa kata kerja, misalnya:
 Kawin (perkawinan)
 Minta (permintan)
 Tumbuh (pertumbuhan)
 Pindah (perpindahan)
3) Ada yang berupa kata verbal berupa kata sifat, misalnya:
 Panjang (perpanjangan)
 Padu (perpaduan)
 Luas (perluasan)

12

4) Ada yang berupa kata nominal, misalnya:
 Ekonomi (perekonomian)
 Api (perapian)
 Syarat (persyaratan)
 Isitlah (peristilahan)
 Kapal (perkapalan)

5) Ada yang bentuk dasarnya berupa kata bilangan, misalnya:
 Satu (persatuan)
 Tiga (pertigaan)
 Empat (perempatan)

- Contoh kata dengan imbuhan se-nya, seperti berikut:
 Penuh (sepenuh-penuhnya)
 Rajin (serajin-rajinnya)
 Kuat (sekuat-kuatnya)
 Cepat (secepat-cepatnya)
 Tinggi (setinggi-tingginya)

13

BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Afiks adalah suatu satuan gramatik terikat yang didalam suatu kata
merupakan unsur yang bukan kata dan bukan pokok kata, yang memiliki
kesanggupan melekat pada satuan-satuan lain untuk membentuk kata atau
pokok kata baru.Jenis-jenis afiks sangat beragam diantaranya:
1. Awalan (Prefiks)
2. Akhiran (Sufiks)
3. Sisipan (Infiks)
4. Awalan dan akhiran (Konfiks)
Setiap afiks tentu berupa satuan terikat, artinya dalam tuturan biasa
tidak dapat berdiri sendiri, dan secara gramatik selalu melekat pada satuan lain.
Morfem di- seperti dalam di rumah, di pekarangan, di ruang, tidak dapat
digolongkan afiks sebab sebenarnya morfem itu secara gramatik mempunyai
sifat bebas, tidak seperti halnya morfem di- dalam dipukul, dibaca, dibeli,
dikelola, diadakan.

14

DAFTAR PUSTAKA
Ramlan, P. D. (1987). MORFOLOGI SUATU TINJAUAN DESKRIPTIF. Yogyakarta: CV.
Karyono.
https://www.zenius.net/prologmateri/bahasa-indonesia/a/278/kata-
berimbuhan#:~:text=Kata%20berimbuhan%20adalah%20kata%20dasar,tengah%20atau%
20campuran%20dari%20ketiganya
https://dosenbahasa.com/makna-imbuhan-meng-dan-contohnya-dalam-kalimat

15


Click to View FlipBook Version