KERAJAAN KUTAI SECARA DIAKRONIS DAN SINKRONIS Nama : Valencia Mery Julia Kelas : X AKL 3 No Absen : 33 Kerajaan Kutai Martapura adalah kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang didirikan sekitar abad ke-4. Kerajaan Kutai adalah kerajaan Hindu-Buddha tertua di Indonesia yang terletak di tepi sungai Mahakam, Kutai, Kalimantan Timur. Sungai Mahakam digunakan oleh kerajaan Kutai sebagai jalur perdagangan yang menguntungkan dan hal ini meningkatkan perekonomian masyarakat Kutai pada masa itu. Awalnya kerajaan Kutai dibangun oleh seorang raja pribumi bernama Kudungga. Sementara nama anaknya, Asmawarman dan cucunya, Mulawarman adalah keturunan campuran dari India. Saat itu ada Brahmana yang ingin menyebarkan agama Hindu di Indonesia, meskipun hanya dapat dipelajari kalangan atas saja. Brahmana yang menyebarkan agama Hindu ini diangkat sebagai penasehat raja oleh Kudungga karena dipercaya memiliki kesaktian. Kemudian agama Hindu terus diturunkan hingga cucunya yang bernama Mulawarman ini. Mulawarman adalah seorang penganut Hindu-Syiwa yang setia dan taat, dia membangun tempat suci bernama Waprakeswara. Selama masa pemerintahan Mulawarman, kerajaan Kutai
mencapai masa kejayaannya dan banyak pedagang yang berdatangan untuk berbisnis. Para ahli juga percaya banyak pedagang dari India yang ikut campur dalam penyebaran agama Hindu di kerajaan Kutai. Kerajaan Kutai juga dipengaruhi oleh kebudayaan India, terutama kebudayaan Hindu ke nusantara. Meski Kutai tidak terletak dalam jalur perdagangan internasional, tetapi hubungan dagangnya dengan India telah berkembang sejak awal. Masuknya kebudayaan Hindu menyebabkan Kutai yang semula merupakan kelompok masyarakat yang berbentuk suku berubah sistem pemerintahannya. Kepala pemerintahan yang semula seorang kepala suku berubah menjadi raja. Bukti yang menunjukkan adanya pengaruh India dalam kelompok masyarakat Kutai dapat dilihat pada Prasasti Yupa yang dibuat sekitar abad ke-5. Prasasti tersebut ditemukan antara tahun 1879 dan 1940 di daerah hulu Sun Mahakam. Prasasti tersebut ditulis dengan huruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta. Prasasti Yupa juga memberi informasi terkait penemuan nama raja, yakni Raja Kudungga yang dikenal sebagai pendiri kerajaan Kutai adalah dirinya. Kudungga ditafsirkan oleh para ahli sejarah, nama Indonesia yang saat itu belum terpengaruh dengan penggunaan bahasa India. Sementara Raja Mulawarman dan Aswawarman, sudah banyak terpengaruh budaya Hindu dari India. Dari Prasasti Yupa, juga dapat diketahui bahwa Kerajaan Kutai mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Raja Mulawarman. Mulawarman disebut-sebut sebagai raja yang memiliki budi pekerti baik, kuat, dan pernah mengadakan upacara persembahan 20.000 ekor lembu untuk kaum Brahmana yang bertempat di Waprakecvara. Waprakecvara adalah tempat suci (keramat) yang merupakan sinkretisme antara kebudayaan Hindu dengan kebudayaan Indonesia. Sebagai keturunan Aswawarman, Mulawarman juga melakukan upacara Vratyastoma, yaitu upacara penyucian diri untuk masuk pada kasta Ksatria. Pada masa pemerintahan Mulawarman, upacara penghinduan ini dipimpin oleh pendeta/kaum Brahmana dari orang Indonesia asli. Hal ini membuktikan bahwa kemampuan intelektualnya tinggi, karena Bahasa Sanskerta bukanlah bahasa rakyat sehari-hari.
Selain itu, di bawah kekuasaan Raja Mulawarman kehidupan ekonomi kerajaan mengalami perkembangan pesat dari sektor pertanian dan perdagangan karena letaknya sangat strategis. Lalu Kerajaan Kutai mengalami keruntuhan pada masa pemerintahan raja terakhirnya yang bernama Maharaja Dharma Setia. Faktor penyebab keruntuhan kerajaan Kutai adalah adanya perebutan kekuasaan antara kerajaan Kutai Martapura yang memeluk agama Hindu dengan kerajaan Kutai Kertanegara yang sudah memeluk Islam. Pada saat itu Maharaja Dharma Setia terlibat peperangan dengan raja Kutai Kertanegara ke-13 yang bernama Aji Pangeran Anum Panji Mendapa. Kutai Kertanegara berhasil memenangkan peperangan tersebut dan menguasai wilayah Kutai Martapura. Sejak saat itu kerajaan Kutai Martapura mengalami masa keruntuhannya. KESIMPULAN Kutai adalah kerajaan bercorak Hindu di Nusantara yang memiliki bukti sejarah tertua. Berdiri sekitar abad ke-4. Kerajaan ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu sungai Mahakam. Raja pertama adalah Kudungga dan Raja yang paling terkenal adalah Mulawarman Maladewa. Masuknya agama Hindu disebabkan oleh faktor perdagangan dan juga faktor Brahmana. Lalu runtuh karena peperangan yang dikarenakan perebutan kekuasaan antara Kerajaan Kutai Martapura dengan Kerajaan Kutai Kertanegara. Bukti arkiologis salah satunya adalah Yupa. Sumber: Buku paket sejarah kurikulum merdeka penerbit Erlangga halaman 118 https://brainly.co.id/tugas/21518406 https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/21/123432279/sejarah-berdirinya-kerajaan-kutai https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5854955/jatuh-pada-masa-raja-terakhir-ini-faktorpenyebab-runtuhnya-kerajaan-kutai
https://roboguru.ruangguru.com/question/raja-terkenal-di-kerajaan-kutai-_QU-OZ6WNQ28