UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
MATA PELAJARAN IPS MELALUI METODE GROUP
INVESTIGATION SMP 3 IMOGIRI
Oleh: Alfi Syukriyati
Guru IPS SMP Negeri 3 Imogiri
ABSTRACT: Some existing problems in social studies are students' lack of interest,
overloaded learning materials, and low student learning outcomes. The most urgent problem
to be solved in social studies learning is the low student learning outcomes. This study aims
to improve the learning outcomes in social studies, through Group Investigation method. It
was conducted in class IX A Junior High School 3 Imogiri totaling 23 students.
This study is a Class Action Research conducted in three cycles. It focuses on the
improvement of the student learning outcomes in every cycle. The Step in this research
include planning, action, reflection / evaluation and follow up. The data where gathered
from competency fest result compared to the set minimum standard or the mimimum mastery
criterion, and the scores of students work.
The results of this study was an increase in student learning outcomes. It achieved the
minimum mastery criterion, of the competency test, amounting to 34.78% in cycle 1, 63.64%
in cycle 2, and 78.26% in cycle 3. The level of students activity reached 52.17% in cycle 1,
86.36% in cycle 2, and 91.30% in cycle 3. The average score of the results of the student
worksheets were 76.66 in cycle 1, 86.36 in cycle 2 and cycle 3 91.66.
Keywords : Learning Outcomes, Subject IPS, Group Investigation Method
PENDAHULUAN yang positif maupun negatif dalam proses
A. Latar Belakang pembelajaran. Hal ini memberikan
tantangan yang harus disikapi dengan
Era teknologi informasi dan tindakan yang bijaksana dan cerdas, agar
komunikasi telah memasuki semua bidang tidak terjadi ketimpangan dalam
kehidupan, teknologi modern dan kehidupan berbangsa dan bernegara.
komunikasi yang cepat, telah membawa
berbagai kemudahan bagi kehidupan Perkembangan era teknologi dan
manusia. Demikian juga di bidang komunikasi ini mengisyaratkan
pendidikan mengalami perkembangan pentingnya membangun pendidikan yang
yang dinamis, dan memberikan pengaruh bermutu dan bermakna untuk mewujudkan
yang luar biasa terhadap sistem tata nilai generasi bangsa Indonesia yang
dalam kehidupan berbangsa dan bermartabat, beradab, berbudaya,
bernegara. Era ini memberikan pengaruh berkarakter, beriman kepada Tuhan Yang
- 40 -
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, Mata pelajaran IPS disusun
secara sistematis, komprehensif, dan
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi terpadu dalam proses pembelajaran
menuju kedewasaan dan keberhasilan
warga negara yang demokratis dan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan
pendekatan tersebut diharapkan peserta
bertanggung jawab. (Pedoman Pemberian didik akan memperoleh pemahaman yang
lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu
Bantuan Implementasi Kurikulum Tahun yang berkaitan. (Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun
2013: 1). Untuk itu guru sebagai ujung 2006 : 417). Oleh karena itu proses
pembelajaran IPS diharapkan dapat
tombak pendidikan dituntut untuk dapat memberikan bekal yang cukup bagi
peserta didik dalam menghadapi berbagai
mengikuti perkembangan yang ada, tantangan dalam kehidupannya. IPS
sebagai mata pelajaran yang mempunyai
dengan mengembangkan proses obyek kajian tentang hubungan antar
manusia, akan memberikan andil yang
pembelajarannya, sehingga diharapkan cukup besar bagi perkembangan mental
peserta didik.
dengan proses pembelajaran yang
Setiap proses belajar yang
bermutu, akan melahirkan pula siswa yang dilaksanakan oleh peserta didik akan
menghasilkan hasil belajar. Di dalam
bermutu yang akan menjadi generasi proses pembelajaran, guru sebagai
pengajar sekaligus pendidik memegang
penerus perjuangan bangsa. peranan dan tanggung jawab yang besar
dalam rangka membantu meningkatkan
Budaya sekolah yang kuat akan keberhasilan peserta didik, yang
dipengaruhi oleh kualitas pengajaran dan
melahirkan guru-guru yang mempunyai faktor intern dari siswa itu sendiri. Hasil
belajar merupakan indikator tercapainya
motivasi yang tinggi, sehingga guru suatu proses pembelajaran, dalam hal ini
hasil belajar ditunjukkan dengan nilai tes
mempunyai kemampuan untuk yang diberikan oleh guru setiap selesai
memberikan materi pelajaran, serta hasil
meningkatkan kinerja dan hasil belajar pengamatan dalam pembelajaran. Hasil
belajar dapat dilihat dari daftar nilai yang
siswa yang lebih baik. Kepala sekolah diperoleh oleh siswa, dari aspek
pengetahuan, sikap dan keterampilan.
harus memusatkan perhatian pada
peningkatan budaya sekolah sehingga
sekolah akan mempunyai prestasi
akademik yang lebih baik. (Magneil,
Prater and Busch, 2009 :77 - 78)
Di masa yang akan datang peserta
didik akan menghadapi tantangan berat
karena kehidupan masyarakat pada era
teknologi dan komunikasi, selalu
mengalami perubahan setiap saat. Oleh
karena itu mata pelajaran IPS dirancang
untuk mengembangkan pengetahuan,
pemahaman, dan kemampuan analisis
terhadap kondisi sosial masyarakat dalam
memasuki kehidupan bermasyarakat yang
dinamis. Dalam hal ini guru dituntut
mampu mengembangkan proses
pembelajarannya, sehingga dapat
memenuhi tuntutan jaman yang dinamis
dengan berbagai perubahannya.
- 41 -
Kenyataan yang ada dalam proses dalam pembelajaran IPS adalah
pembelajaran adalah rendahnya hasil penggunaan metode pembelajaran yang
belajar yang tidak sesuai dengan yang menuntut siswa aktif dalam proses belajar,
diharapkan (KKM). Hasil belajar IPS yaitu berupa metode Group Investigation.
khususnya materi negara maju dan negara Metode Group Investigation
berkembang sangat rendah, karena merupakan model pembelajaran yang
materinya cukup luas dan siswa dituntut melatih para siswa berpartisipasi dalam
untuk memahami lokasi wilayah yang pengembangan sistem sosial dan melalui
mencakup seluruh dunia dengan berbagai pengalaman. Melalui diskusi para siswa
kondisinya diberbagai bidang, dan siswa belajar pengetahuan akademik dan mereka
harus dapat membaca peta dunia dengan terlibat dalam pemecahan masalah sosial,
baik, sehingga dapat menunjukkan lokasi dengan demikian kelas harus menjadi
yang dimaksud dalam materi sebuah miniatur demokrasi yang
pembelajaran. menghadapi masalah-masalah dan melalui
Kegiatan dalam proses pemecahan masalah, memperoleh
pembelajaran, menjadi salah satu penentu pengetahuan dan menjadi sebuah
hasil belajar siswa. Oleh karena itu perlu kelompok sosial yang lebih efektif. Dalam
adanya usaha mengembangkan proses pembelajaran metode Group Investigation
pembelajaran, sehingga dapat membantu setiap kelompok bekerja berdasarkan
siswa dalam mencapai hasil belajar yang investigasi yang telah mereka rumuskan.
diharapkan. Aktivitas tersebut merupakan kegiatan
Pembelajaran IPS sering sistemik keilmuan mulai dari
dianggap sebagai mata pelajaran hafalan, mengumpulkan data, analisis data,
yang bersumber pada buku teks. Kegiatan sintesis, hingga menarik kesimpulan.
belajar dilakukan dengan banyak (Agus Suprijono, 2014 : 93). Melalui
membaca sumber belajar serta pembelajaran ini diharapkan siswa dapat
menghafalkan konsep serta istilah yang berperan aktif dalam menyampaikan
cukup banyak. Hal ini mengakibatkan pemikiran maupun gagasannya, sehingga
pelajaran IPS menjadi tidak menarik, memberikan bekas yang berkesan dalam
sehingga minat belajar siswa sangat pengalaman pembelajarannya. Disamping
rendah dan akibatnya hasil belajar IPS itu siswa juga mempunyai kesempatan
tidak dapat mencapai KKM (Kriteria untuk mengembangkan sikap tanggung
Ketuntasan Minimal) yang telah jawab dan bekerja sama dalam kelompok
ditetapkan. Untuk menyajikan serta membiasakan untuk berani
pembelajaran IPS yang dapat menarik mengungkapkan pendapatnya.
minat dan meningkatkan pemahaman Dalam metode Group
siswa, sehingga hasil belajar siswa Investigation siswa juga belajar
meningkat, maka diperlukan pendekatan bagaimana menghargai pendapat teman
yang dapat melibatkan siswa secara aktif. lainnya, tidak memaksakan pendapatnya,
Salah satu alternatif yang dapat dilakukan serta mau menerima pendapat dari orang
- 42 -
lain. Proses pembelajaran seperti ini yang pembelajaran dengan menggunakan
akan dapat mengembangkan sikap sosial metode Group Investigation, maka
dari setiap siswa, sehingga diharapkan diharapkan terjadi peningkatan hasil
siswa mempunyai bekal dalam kehidupan belajar siswa, sehingga terdapat
sosialnya dalam masyarakat. peningkatan jumlah siswa yang dapat
memenuhi nilai KKM yang ditetapkan,
Sebagai metode pembelajaran yaitu nilai 70. Berdasarkan latar belakang
yang dapat meningkatkan minat siswa dan tersebut di atas, maka dilakukan Penelitian
peran siswa dalam pembelajaran, maka Tindakan Kelas dengan judul : Upaya
metode Group Investigation mendorong meningkatkan hasil belajar mata pelajaran
siswa untuk dapat mencari sendiri melalui IPS melalui metode Group Investigation
kegiatan investigasinya dan memberikan pada siswa kelas IX A SMP 3 Imogiri
bekas yang mendalam dalam pengalaman Tahun Pelajaran 2014/2015
pembelajarannya, sehingga siswa lebih
memahami kajian pembelajaran lebih B. Perumusan Masalah
mendalam dan akhirnya hasil belajar siswa
dapat meningkat dan sesuai dengan yang 1. Identifikasi Masalah
ditetapkan.
Permasalahan dalam pembelajaran IPS
Adanya permasalahan rendahnya
hasil belajar siswa inilah yang menjadi yang ada adalah sebagai berikut :
pendorong pelaksanaan PTK (Penelitian
Tindakan Kelas). Penelitian Tindakan a. Materi IPS cukup banyak dan berupa
Kelas adalah berupa kajian yang
berhubungan dengan penerapan istilah yang sulit dihafalkan
rancangan, sajian dan evaluasi
pembelajaran yang bertujuan untuk b. Pembelajaran IPS tidak menarik
mencapai hasil belajar tertentu. Menurut
Suharsimi, penelitian tindakan kelas c. Rendahnya minat belajar siswa
adalah suatu pencermatan terhadap
kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, terhadap mata pelajaran IPS
yang sengaja dimunculkan dan terjadi
dalam sebuah kelas secara bersama. d. Hasil belajar siswa tidak memenuhi
(Suharsimi Arikunto, 2010 : 3). Dengan
melihat hasil pembelajaran siswa pada KKM
tahun sebelumnya yang sebagian besar
siswa mempunyai hasil belajar yang e. Rendahnya hasil belajar siswa pada
rendah, pelaksanaan penelitian tindakan
kelas yang bertujuan meningkatkan hasil mata pelajaran IPS
belajar siswa, khususnya pada mata
pelajaran IPS pada materi negara maju dan 2. Batasan Masalah
negara berkembang, dalam proses
Dari beberapa permasalahan yang ada
dalam pembelajaran IPS, maka
permasalahan yang dianggap paling
utama adalah rendahnya hasil belajar
siswa. Oleh karena itu perlu adanya
tindakan yang tepat untuk
mmenyelesaikan permasalahan
tersebut. Karena untuk mengatasi
permasalahan ini, maka permasalahan
lain yang ada juga harus diatasi. Hasil
belajar merupakan hasil akhir dari
proses pembelajaran yang meliputi
- 43 -
materi ajar, proses belajar mengajar, merupakan kegiatan yang paling
dan minat siswa terhadap
pembelajaran. penting. Belajar merupakan sebuah
Rendahnya hasil belajar pada mata
pelajaran IPS antara lain disebabkan proses yang dilakukan tiap individu
oleh permasalahan sebagai berikut :
luasnya materi pembelajaran IPS, minat untuk memperoleh suatu perubahan
siswa yang rendah terhadap IPS,
pelajaran IPS tidak termasuk materi tingkah laku, dalam bentuk
dalam Ujian Nasional, serta tidak
menariknya pembelajaran oleh guru. pengetahuan, keterampilan maupun
Dalam hal ini proses pembelajaran
mempunyai peranan penting dalam sikap. Belajar merupakan sebuah
mengatasi berbagai permasalahan yang
muncul dalam pembelajaran IPS. proses untuk melakukan perubahan
3. Perumusan Masalah
Dari batasan masalah yang ada, maka perilaku seseorang, yang disebabkan
rumusan masalahnya adalah :
Bagaimana meningkatkan hasil belajar oleh adanya akumulasi pengalaman
mata pelajaran IPS, khususnya pada
materi ciri-ciri negara maju dan seseorang ketika melakukan interaksi
berkembang, dengan metode Group
Investigation? dengan lingkungan sekitarnya.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas Perubahan yang terjadi meliputi aspek
ini adalah :
Meningkatan hasil belajar siswa pada lahiriah dan batiniah. Menurut
mata pelajaran IPS, khususnya pada
materi ciri-ciri negara maju dan Ghufron, sebagai sebuah proses
berkembang melalui pembelajaran
menggunakan metode Group menuju perubahan, belajar
Investigation
mempunyai karakteristik sebagai
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil belajar berikut :
1) Belajar dan Pembelajaran
a. Sebuah proses atau aktivitas yang
Belajar merupakan kegiatan yang
utama dalam setiap jenjang menghasilkan perubahan pada diri
pendidikan, karena dari keseluruhan
proses pendidikan, kegiatan belajar seseorang yang belajar
b. Perubahan yang terjadi selama
proses belajar harus tampak setelah
proses belajar
c. Perubahan tersebut berlaku relatif
lama atau permanen
d. Menghasilkan inovasi baru
e. Perubahan tersebut terjadi karena
usaha yang disengaja (Nur
Ghufron dan Rini, 2013 : 6-7)
2) Hasil Belajar
Hasil belajar dapat dijelaskan
dengan memahami dua kata yang
membentuknya, yaitu “hasil” dan
“belajar”. Pengertian hasil menunjuk
pada suatu perolehan akibat
dilakukannya suatu aktivitas atau
proses yang mngakibatkan
berubahnya input secara fungsional.
- 44 -
Dalam siklus input-proses-hasil, Anderson and Krathwohl,2001 :
32) jenjang atau tingkatan dalam
maka hasil dapat dilihat dengan jelas hasil belajar kognitif meliputi 6
tingkatan, yaitu remember atau
dibedakan dengan input akibat hafalan (C1), understand atau
pemahaman (C2), apply atau
perubahan oleh proses. Begitu pula penerapan (C3), analize atau
analisis (C4), evaluate atau
dalam kegiatan belajar mengajar, evaluasi (C5) dan create atau
menciptakan (C6).(Anderson and
setelah mengalami belajar, siswa Krathwohl,2001 : 32)
b. Hasil belajar afektif
berubah perilakunya dibanding Hasil belajar afektif lebih banyak
didasarkan pada pengembangan
sebelumnya (Purwanto, 2013 : 44). aspek perasaan dan emosi, yang
menyangkut moral, nilai-nilai,
Hasil belajar seringkali digunakan budaya dan keagamaan.
c. Hasil belajar psikomotorik
sebagai ukuran untuk mengetahui Hasil belajar psikomotorik lebih
banyak didasarkan pada
seberapa jauh seorang siswa pengembangan proses mental
melalui aspek otot yang
menguasai bahan yang sudah selanjutnya dapat membentuk
keterampilan siswa.
diajarkan. Dan untuk menunjukkan 3) Penilaian Pembelajaran
Setiap kegiatan pembelajaran
hasil belajar tersebut diperlukan membutuhkan evaluasi untuk
mengetahui apakah kegiatan yang
pengukuran dengan menggunakan berlangsung sesuai dengan tujuan
yang diharapkan. Evaluasi adalah
alat evaluasi yang baik dan memenuhi pengambilan keputusan berdasarkan
hasil pengukuran dan standar kriteria.
syarat. Dalam hal ini alat evaluasi Sehingga pengukuran dan evaluasi
adalah dua kegiatan yang harus
harus memenuhi beberapa syarat, dilakukan secara berkesinambungan,
Pengambilan keputusan dalam
antara lain validitas, reliabelitas, daya evaluasi dilakukan berdasarkan hasil
pengukuran, penilaian dan evaluasi.
pembeda dan obyektivitas. a. Pengukuran
Untuk memudahkan mengukur
perubahan tingkah laku, maka
perilaku kejiwaan dibagi menjadi
tiga, yaitu :
a. Hasil belajar kognitif
Hasil belajar kognitif adalah
perubahan tingkah laku yang
melibatkan kognisi, yaitu meliputi
kegiatan sejak penerimaan
stimulus eksternal oleh sensori,
penyimpanan dan pengolahan
dalam otak menjadi informasi
hingga pemanggilan kembali
informasi ketika diperlukan untuk
menyelesaikan masalah
(Purwanto, 2013 : 50). Hasil
belajar kognitif bukan merupakan
kemampuan tunggal, tetapi
meliputi beberapa jenjang atau
tingkatan. Menurut Bloom .(dalam
- 45 -
Pengukuran adalah ditetapkan. Dalam proses
membandingkan sesuatu yang pembelajaran, maka kriteria yang
diukur dengan alat ukurnya, dan ditetapkan berupa KKM (Kriteria
menuliskannya dalam bentuk Ketuntasan Minimal) yang
angka sesuai aturan tertentu. ditetapkan oleh masing-masing
Pengukuran dilakukan untuk mata pelajaran.
mendapatkan data yang obyektif, c. Evaluasi
yang dapat dicapai apabila Evaluasi dalam proses
pengumpul data mengambil jarak pembelajaran diperlukan untuk
dengan obyek yang diukur, dan mengetahui keefektivitasan dari
menyerahkan kewenangan kegiatan pembelajaran. Evaluasi
pengukuran kepada alat ukurnya. selalu dikaitkan dengan
Penyerahan kewenangan ketercapaian dari tujuan yang telah
pengukuran kepada alat ukur ditetapkan. Dalam proses
menyebabkan pengumpul data pembelajaran, evaluasi lebih
(guru) tidak lagi menyertakan difokuskan pada hasil belajar,
subyektivitasnya. untuk melihat sejauh mana hasil
Dalam pengumpulan data hasil belajar siswa sudah mencapai
belajar, pengukuran dilakukan tujuannya.
menggunakan tes hasil belajar Dalam Undang-undang Sistem
sebagai alat ukur. Hasil Pendidikan Nasional Nomor 20
pengukuran merupakan angka tahun 2003, pasal 58 ayat 1
mati, sehingga diperlukan langkah dinyatakan bahwa evaluasi hasil
selanjutnya berupa penilaian. belajar peserta didik dilakukan
b. Penilaian oleh pendidik untuk memantau
Penilaian adalah pengambilan proses, kemajauan, dan perbaikan
keputusan berdasarkan hasil hasil belajar peserta didik secara
pengukuran dan kriteria tertentu. berkesinambungan. Sedangkan
Pengukuran dan penilaian dalam ayat 2 dinyatakan evaluasi
merupakan kegiatan yang peserta didik, satuan pendidikan
berkaitan erat, karena penilaian dilakukan oleh lembaga mandiri
tidak dapat dilakukan tanpa secara berkala, menyeluruh,
didahului dengan kegiatan transparan dan sistemik untuk
pengukuran. Pengambilan menilai pencapaian standar
keputusan belum dapat dilakukan nasional pendidikan.
hanya berdasarkan hasil Hasil belajar yang dimaksudkan
pengukuran, sehingga diperlukan dalam penelitian tindakan kelas ini
kriteria tertentu untuk memberikan berupa tes hasil belajar, yang
arti pada hasil pengukuran, yang merupakan jenis tes penguasaan,
berupa standar minimal yang telah karena tes ini mengukur
- 46 -
penguasaan siswa terhadap materi yang dikumpulkan kemudian dikompilasi
yang telah diajarkan. Tes diujikan menjadi satu dan disajikan untuk seluruh
setelah siswa memperoleh kelas. Metode ini memungkinkan siswa
sejumlah materi sebelumnya, dan untuk terlibat langsung dalam bagaimana
pengujian dilakukan untuk mereka memperoleh pengetahuan, mereka
mengetahui penguasaan siswa tidak hanya menjadi penerima. Hal ini
terhadap materi tersebut. merupakan bentuk pendekatan demokratis
(Purwanto, 2013 : 66). Dalam hal di pembelajaran dalam kelas. (Mitchell,
ini hasil belajar meliputi Montgomery, Holder, Stuart, 2008 : 389)
kemampuan kognitif Adapun langkah-langkah
(pengetahuan), afektif (sikap) dan pembelajaran dalam Group Investigation
psikomotor (keterampilan). meliputi 6 tahapan (Miftahul Huda, 2013 :
293; Tsoi, Goh, Chia, 2004 : 5), yaitu :
B. Metode Group Investigation 1. Tahap seleksi topik
Group Investigation merupakan Tahap mengidentifikasi topik dan
metode pembelajaran yang berupa pengelompokkan, para siswa memilih
pembelajaran kelompok dalam melakukan topik yang telah dibagikan guru, dan
investigasi atau penelitian terhadap tema membentuk kelompok heterogen, baik
atau topik yang telah dipilih. Metode jenis kelamin maupun kemampuan
Group Investigation merupakan jenis akademisnya.
pembelajaran kooperatif yang 2. Tahap perencanaan kerjasama
dikembangkan oleh Sharan dan Sharan, Para siswa dan guru merencanakan
yang lebih menekankan pada pilihan dan berbagai prosedur belajar khusus, tugas
kontrol siswa untuk merencanakan apa dan tujuan umum yang konsisten
yang ingin dipelajari dan diinvestigasi. dengan topik yang telah dipilih
(Miftahul Huda, 2014 : 123). 3. Tahap implementasi
Pembelajaran dengan metode Group Para siswa melaksanakan rencana yang
Investigation, dimulai dengan telah dirumuskan sebelumnya.
pembentukan kelompok. Selanjutnya Pembelajaran harus melibatkan
ditentukan topik tertentu dengan berbagai aktivitas dan keterampilan
permasalahan yang dapat dikembangkan dengan variasi yang luas. Guru harus
dari topik yang ada, dan dalam kelompok mendorong siswa melakukan
didiskusikan cara pemecahan masalahnya. investigasi dengan memanfaatkan
Group Investigation adalah berbagai sumber belajar yang tersedia.
strategi pembelajaran kooperatif yang Guru secara terus menerus mengikuti
melibatkan siswa bekerja dalam kelompok kemajuan tiap kelompok dan
kecil, siswa menyelidiki topik tertentu. memberikan bantuan jika diperlukan.
Mereka memutuskan bagaimana 4. Tahap analisis dan sintesis
mempelajari topik dan memutuskan Para siswa menganalisis dan membuat
pekerjaan antar mereka sendiri. Informasi sintesis atas berbagai informasi yang
- 47 -
telah diperoleh, dan disusun menjadi yang kuat dari pembelajaran kooperatif.
suatu penyajian yang menarik di depan Metode ini mempunyai landasan yang
kelas sama dengan demokrasi. Metode ini
5. Tahap penyajian hasil akhir memberikan siswa kesempatan untuk
Semua kelompok menyajikan belajar dengan pengalamannya sendiri,
presentasinya yang menarik, agar dan untuk menampilkan pengetahuan dan
seluruh anggota kelas saling terlibat pemahaman mereka. (Mitchell,
dan mencapai suatu perspektif yang Montgomery, Holder, Stuart, 2008 : 394)
luas mengenai topik tersebut. Adapun kelemahan dari
6. Tahap evaluasi pembelajaran dengan metode Group
Guru dan siswa melakukan evaluasi Investigation adalah :
mengenai kontribusi setiap kelompok 1. Sedikitnya materi yang disampaikan
terhadap pekerjaan satu kelas secara pada satu kali pertemuan
keseluruhan. Evaluasi dapat mencakup 2. Kesulitan memberikan penilaian secara
setiap siswa secara individu atau personal
kelompok dan dapat kedua-duanya. 3. Tidak semua topik cocok dengan
Karena metode Group metode pembelajaran ini
Investigation tergantung pada interaksi Group Investigation memiliki
siswa, maka disarankan guru meluangkan efek yang lebih positif pada peningkatan
waktu untuk menjelaskan langkah dalam pengetahuan akademik dan prestasi siswa.
pembelajaran, memberikan pertanyaan Beberapa faktor yang berkontribusi
yang tepat dan memberi kesempatan siswa terhadap keberhasilan metode
melaksanakannya. (Mitchell, pembelajaran kooperatif adalah bahwa
Montgomery, Holder, Stuart, 2008 : 390) siswa saling membantu selama kerja
Kelebihan dalam pembelajaran kelompok dan siswa berpartisipasi aktif
menggunakan metode Group Investigation dalam menyelesaikan tugasnya. Metode
adalah : ini membantu siswa memahami topik dan
1. Setiap kelompok dapat bekerja secara mempertahankan pengetahuan yang
bebas dan meningkatkan kerjasama dimiliki siswa. Siswa mempunyai
2. Memberikan semangat untuk motivasi untuk memahami, dan
berinisiatif, kreatif dan aktif mengembangkan pengetahuan serta
3. Meningkatkan rasa percaya diri dan penyelidikan mereka melalui keterampilan
kemampuan berkomunikasi yang mereka miliki. (Simsek, 2012 : 196)
4. Siswa belajar memecahkan dan Berdasarkan pemaparan di atas,
menangani suatu masalah maka metode Group Investigation
5. Siswa belajar menghargai pendapat memberikan peran kepada siswa maupun
orang lain dan berpartisipasi dalam guru, yaitu :
membuat keputusan 1. Bagi Guru
Metode Group Investigation Guru harus memfasilitasi proses kerja
memiliki potensi untuk menjadi bentuk kelompok, dan turut memberikan
- 48 -
dorongan energi kepada siswa dalam Dalam pembelajaran Group
Investigation, jika ada anggota kelompok
kegiatan pembelajarannya. Guru tidak berpartisipasi, maka guru dapat
membantu dan mendorong agar semua
menyajikan kegiatan edukatif sehingga anggota kelompok dapat berpartisipasi.
Guru juga dapat memberikan lembar kerja
siswa mempunyai pengalaman belajar bagi siswa untuk mencatat informasi
seperti tujuan dan hasil kerja kelompok.
yang bersifat pribadi. Intervensi oleh Setiap kelompok bertugas untuk merekam
rencana kelompok, pertanggungjawaban
guru dalam kerja kelompok harus individu dan hasil kerja kelompoknya.
(Mitchell, Montgomery, Holder, Stuart,
minimum kecuali ada kelompok yang 2008 : 391)
membutuhkan bantuan guru. Selain itu Group Investigation dapat
menggunakan berbagai penilaian dan
diperlukan sumber belajar yang sesuai evaluasi. Guru dapat memilih berbagai
metode yang mempertimbangkan baik
dan memenuhi kebutuhan siswa. diagnostik (catatan pengamatan) dan
penilaian formatif (tes). Sharan dan Sharan
Sumber belajar harus dilengkapi (1992) menyarankan beberapa metode
evaluasi termasuk proses kolaboratif,
dengan buku-buku yang mendukung berkelanjutan, dan reflektif, serta penilaian
seperti tes tertulis, diskusi, laporan, dan
serta infrastruktur lainnya seperti presentasi. (Mitchell, Montgomery,
Holder, Stuart, 2008 : 391)
multimedia. Siswa harus disarankan
Sharan and Sharan mengajukan
untuk menyelidiki dan menghubungi empat komponen penting dari metode
Group Investigation ini , yaitu dapat
narasumber dari luar sekolah. digambarkan sebagai berikut : (Hosseini,
2014 : 178)
(Siddiqui, 2013 :79)
2. Bagi Siswa
Siswa diharapkan belajar lebih aktif
dan lebih bermakna. Artinya siswa
dituntut selalu berfikir tentang suatu
persoalan dan mereka mencari sendiri
cara penyelesaiannya. Dengan
demikian mereka akan terlatih untuk
selalu menggunakan keterampilan
pengetahuannya, sehingga
pengetahuan dan pengalaman belajar
mereka akan tertanam untuk jangka
waktu yang cukup lama.
Investigasi Interaksi interpretasi motivasi
Skema 2 : Komponen dalam Group Investigation
Empat komponen ini merupakan dengan berinteraksi antar anggota
kinerja yang harus dilakukan siswa dalam kelompok, dilanjutkan interpretasi yang
proses pembelajaran, mulai dari kegiatan harus dikemukakan oleh setiap kelompok,
investigasi, yang diharus dilakukan
- 49 -
yang mendorong lahirnya motivasi siswa Model pembelajaran terpadu
dalam pembelajarannya. pada hakekatnya merupakan sistem
pendidikan yang memungkinkan peserta
C. Mata Pelajaran IPS didik baik secara individual maupun
Dalam bidang pengetahuan kelompok aktif mencari, menggali dan
menemukan konsep serta prinsip-prinsip
sosial dikenal beberapa istilah, antara lain secara holistik dan otentik . Pada
ada ilmu sosial, studi sosial dan Ilmu pendekatan pembelajaran terpadu,
Pengetahuan Sosial. program pembelajarannya disusun dari
1. Ilmu sosial berbagai cabang ilmu dalam rumpun ilmu
sosial. Pengembangan pembelajaran IPS
Ilmu yang mempelajari tingkah laku terpadu dapat mengambil topik dari salah
manusia dan mempelajari manusia satu cabang ilmu tertentu kemudian
sebagai anggota masyarakat. Semakin dilengkapi, diperdalam dan diperluas
tinggi jenjang pendidikan mempunyai dengan cabang-cabang ilmu yang lain.
kajian yang lebih luas dan kompleks.
2. Studi sosial Dalam penelitian tindakan kelas
Studi sosial bukan merupakan suatu ini mempunyai kajian materi tentang
bidang keilmuan, karena hanya berupa negara maju dan negara berkembang.
pengkajian tentang gejala dan masalah Dalam materi ini mencakup beberapa
sosial. Studi sosial tidak terlalu kajian antara lain :
akademis-teoritis, namun merupakan 1. Ciri-ciri negara maju dan negara
suatu pengetahuan praktis yang dapat
diajarkan pada setiap jenjang berkembang
pendidikan, dari tingkat sekolah dasar 2. Beberapa contoh negara maju
sampai perguruan tinggi. 3. Beberapa contoh negara berkembang
3. Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah mata METODOLOGI PENELITIAN
pelajaran yang mengkaji seperangkat
peristiwa, fakta, konsep, dan 1. Seting dan Subjek Penelitian
generalisasi yang berkaitan dengan isu Penelitian Tindakan Kelas ini
sosial. Pada jenjang SMP/MTs mata dilaksanakan di SMP 3 Imogiri, yang
pelajaran IPS memuat materi Geografi, terletak di wilayah Dusun Lanteng,
Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri,
Melalui mata pelajaran IPS, peserta Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah
didik diarahkan untuk dapat menjadi Istimewa Yogyakarta. Lokasi sekolah
warga negara Indonesia yang dikelilingi oleh pegunungan Seribu,
demokratis, dan bertanggung jawab, sehingga banyak siswa yang
serta warga dunia yang cinta damai. mengalami kesulitan transportasi
(Peraturan Menteri Pendidikan menuju sekolah. Bahkan banyak siswa
Nasional Nomor 22 Tahun 2006 : 417) yang terpaksa menyeberang sungai
Oya, karena terletak di seberang sungai,
- 50 -
sehingga jika musim penghujan, ketika yaitu pada semester 1 tahun pelajaran
2014/2015
sungai berarus deras dan dalam, maka 4. Prosedur Penelitian
a. Data
para siswa harus berjalan memutar arah
Data yang diperlukan dalam
melewati jembatan yang jaraknya penelitian ini adalah hasil
belajar/nilai siswa, berupa daftar
semakin jauh. Terletak di daerah nilai hasil pengukuran tes dan
pengamatan kegiatan dalam kelas,
pinggiran yang merupakan wilayah baik dari aspek pengetahuan, sikap
maupun keterampilan.
perbatasan antara kabupaten Bantul b. Alat
Alat yang digunakan dalam
dengan Kabupaten Gunungkidul, penelitian ini meliputi tes, observasi
dan diskusi, sebagai berikut:
berada pada jalur jalan Yogyakarta – 1) Tes, dengan menggunakan butir
Panggang, sehingga ada beberapa siswa soal pilihan ganda, untuk
mengukur hasil belajar siswa
berasal dari wilayah luar kabupaten Tes pilihan ganda merupakan
tes objektif yang paling banyak
Bantul. Kondisi geografi ini digunakan, karena dapat
mengkur pengetahuan yang luas
memberikan andil yang cukup besar dengan tingkat domain yang
bervareasi. Tes pilihan ganda
dalam memberikan semangat belajar memiliki semua persyaratan
sebagai tes yang baik, yakni
siswa. Kondisi kelelahan menempuh dilihat dari segi objektivitas,
reliabilitas dan daya pembeda
perjalanan juga membuat siswa malas antara siswa yang berhasil
dengan siswa yang gagal.
untuk belajar. (Sukardi, 2012 : 125).
2) Observasi dan diskusi, dengan
Adapun subyek yang diteliti menggunakan lembar observasi
untuk mengamati peran serta
adalah siswa kelas IX A yang siswa sebagai landasan
pengukuran hasil belajar pada
berjumlah 23 siswa, pada semester 1 domain afektif (sikap) dan
psikomotor (keterampilan).
tahun pelajaran 2014/2015. Kelas ini 3) Lembar Kegiatan Siswa dan
kartu soal, untuk memberikan
dipilih karena sebagian besar siswa
kurang aktif dalam mengikuti proses
pembelajaran, kurang dapat
menyampaikan pendapat maupun
dalam mengajukan pertanyaan,
sehingga hasil belajarnya rendah.
2. Sasaran Penelitian
Sasaran penelitian tindakan kelas ini
adalah proses pembelajaran IPS dan
hasil belajarnya, khususnya pada materi
negara maju dan berkembang, di kelas
IX A, pada semester 1 tahun pelajaran
2014/2015, yang masih
mempergunakan kurikulum KTSP
Tahun 2006.
3. Waktu Penelitian
Waktu penelitian tindakan kelas
dilaksanakan pada bulan Agustus 2014,
- 51 -
arahan dan sumber belajar bagi 5. Rencana Tindakan
siswa dalam proses Hipotesa tindakannya adalah
pembelajaran penggunaan metode Group
c. Cara Pengumpulan Data Investigation dalam pembelajaran IPS,
Cara pengumpulan data dilakukan khususnya pada materi negara maju dan
dengan melakukan post tes disetiap negara berkembang dapat
akhir proses pembelajaran, dengan meningkatkan hasil belajar siswa kelas
menggunakan instrumen soal pilihan IX A SMP 3 Imogiri Tahun Pelajaran
ganda untuk mendapatkan hasil belajar 2014/2015.
siswa, serta pengamatan dalam proses Pelaksanaan penelitian tindakan kelas
pembelajarannya, untuk mendapatkan dilaksanakan dalam 3 siklus. Adapun
hasil belajar yang menyangkut hasil rencana tindakan yang dilakukan dalam
belajar dalam kemampuan sikap dan penelitian tindakan kelas ini dapat
keterampilan. digambarkan sebagai berikut :
Perencanaan Tindakan Refleksi Perbaikan
Siklus 1
PPerbaikan/hasil Refleksi Tindakan Perencanaan
Siklus 2
Perencanaan Tindakan Refleksi Hasil
Siklus 3
Skema 3 : Alur Tindakan dalam Siklus Penelitian
6. Teknik Analisis Data hasil uji kompetensi (post test)
Data yang dikumpulkan dari dan hasil pengamatan dari
pelaksanaan siklus penelitian kemampuan afektif dan
dianalisis secara deskriptif psikomotor, yang selanjutnya
kuantitatif dengan menggunakan dievaluasi apakah memenuhi
teknik presentase untuk melihat standar nilai KKM mata
kecenderungan yang terjadi dalam pelajaran IPS yaitu 70.
kegiatan pembelajaran. b. Implementasi pembelajaran
a. Hasil belajar, dengan dengan menggunakan metode
menganalisis nilai rata-rata Group Investigation, dengan
- 52 -
menganalisis tingkat keberhasilan sebuah proses
keberhasilan implementasinya pembelajaran.
dalam proses pembelajaran, Sedangkan pembelajaran
kemudian dikategorikan dalam mempunyai makna adanya
klasifikasi berhasil, kurang kegiatan belajar mengajar, yang
berhasil dan tidak berhasil. berorientasi pada kegiatan
mengajarkan materi yang
7. Kriteria Evaluasi dan Refleksi berorientasi pada pengembangan
Kriteria evaluasi yang digunakan
adalah peningkatan hasil belajar pengetahuan, sikap dan
siswa, berupa pencapaian hasil
belajar siswa sehingga dapat keterampilan siswa sebagai
memenuhi nilai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Dalam hal sasaran pembelajaran.
ini KKM dalam mata pelajaran IPS
di SMP 3 Imogiri adalah nilai 70. Menurut Undang-undang
Penelitian tindakan kelas ini
berorientasi pada tindakan Sistem Pendidikan Nasional
pembelajaran yang akan
mengantarkan siswa dalam Nomor 20 tahun 2003, menyatakan
mencapai nilai KKM yang telah
ditetapkan, sehingga keberhasilan bahwa pembelajaran adalah proses
penelitian ini terletak pada
seberapa besar peningkatan hasil interaksi peserta didik dengan
belajar siswa dalam mencapai nilai
KKM. pendidik dan sumber belajar (2003
Hasil dari penelitian
tindakan kelas ini dapat dijadikan : 6). Pembelajaran merupakan
acuan bagi proses pembelajaran
selanjutnya di masa mendatang. proses kegiatan yang
Untuk meningkatkan mutu
pendidikan yang dibuktikan menempatkan guru agar dapat
dengan hasil belajar yang
memenuhi standar KKM yang mengajar dan siswa dapat
ditetapkan, maka diperlukan
proses pembelajaran yang bermutu menerima materi pelajaran yang
pula, sehingga peranan guru dalam
memilih metode yang tepat dalam diajarkan dan adanya kegiatan
pembelajarannya, menjadi kunci
saling mempengaruhi dalam
proses belajar mengajar untuk
mencapai tujuan yang diinginkan
pada suatu lingkungan belajar.
Pembelajaran menuntut keaktifan
seluruh pihak yang terlibat dalam
proses pembelajaran, terutama
antara guru dan siswa.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Siklus 1
1. Perencanaan
a. Mengadakan pertemuan dengan
kolaborator untuk menentukan tema
yang akan digunakan dalam
- 53 -
penelitian, dan kesepakatan pada o Pembelajaran dibuka dengan
materi negara maju dan negara
berkembang salam, dan presensi kehadiran
b. Menentukan waktu pelaksanaan,
agar para kolaborator tidak siswa, semua siswa kelas IX A
bertabrakan dengan jadwal
pembelajaran masing-masing sejumlah 23 siswa hadir semua
c. Merencanakan penyusunan RPP,
alat pelajaran dan instrumen yang o Guru memancing minat siswa
diperlukan dalam proses
pembelajaran, meliputi : dengan menunjukkan gambar
1) RPP untuk satu kali pertemuan
kota metropolitan dan gambar
selama 3 jam pelajaran (3x40
menit), mengenai ciri-ciri negara bencana kelaparan. Beberapa
maju dan negara berkembang
2) Alat Pelajaran siswa memberikan komentar
a) Gambar Kota Metropolitan
b) Gambar Bencana Kelaparan terhadap gambar, dan saling
c) Gambar Daerah Kumuh/Slum
d) Kartu deskripsi negara maju bersahutan, sehingga suasana
dan negara berkembang kelas agak gaduh. Guru
e) Kartu deskripsi metode Group
menunjuk beberapa siswa untuk
Investigation
f) Lembar Kerja Siswa menyampaikan pendapatnya, dan
3) Instrumen
a) Lembar Penilaian Observasi dibahas bersama siswa dan guru.
b) Daftar Deskripsi Kemampuan
o Setelah komentar siswa berhasil
Kelompok
c) Lembar Penilaian Uji diarahkan ke materi negara maju
Kompetensi dan berkembang, maka guru
d) Soal Uji Kompetensi
menyampaikan tujuan
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pembelajaran, serta lingkup
pada hari Kamis, 14 Agustus 2014,
pada jam ke 6 – 8, di kelas IX A. materi yang akan menjadi tema
Adapun rincian pelaksanaan
kegiatannya sebagai berikut : dalam pembelajaran
1) Kegiatan pendahuluan
2) Kegiatan inti
o Siswa membentuk kelompok
beranggotakan 3 – 4 siswa,
karena diberi kebebasan dalam
menentukan anggota
kelompoknya, maka siswa
membentuk kelompok dengan
teman satu meja dan tetangga
meja, sehingga anggota
kelompoknya masih homogin,
kelompok siswa putra sendiri dan
kelompok siswa putri sendiri.
o Ketika guru menuliskan metode
Group Investigation di papan
tulis, serta membagikan pada
setiap kelompok kartu deskripsi
tentang metode pembelajaran,
- 54 -
beberapa siswa tampak heran dan kelompok yang dapat
bertanya artinya. menemukan banyak ciri, dan ada
o Siswa membaca kartu metode kelompok yang menemukan
Group Investigation, dan ada sedikit ciri.
beberapa siswa yang menjawab o Ketika pelaksanaan presentasi
ketika guru menanyakan tentang kelompok, masih banyak
metode pembelajarannya, kelompok yang membacakan
meskipun hanya membacakan hasil diskusinya dengan malu-
kartu yang dibagikan guru, malu dan canggung, dan
sehingga masih banyak yang kelompok lainnya belum mampu
belum paham langkah-langkah menanggapi dengan mengajukan
dalam metode yang digunakan. pertanyaan
o Guru membagikan secara acak o Kegiatan post test, banyak siswa
kartu deskripsi negara maju dan yang cukup percaya diri dan
berkembang, dan masing-masing dengan sungguh-sungguh
kelompok mendapat tiga kartu mengerjakan soal. Namun karena
dengan warna yang sama, yaitu masih banyak yang belum
hijau untuk negara maju dan ungu paham, maka hasil belajar siswa
untuk negara berkembang. yang mencapai KKM hanya 8
Masing-masing kelompok juga siswa dari 23 siswa (34.78%)
mendapatkan lembar kerja siswa 3) Kegiatan penutup
yang berupa tabel yang o Dengan kegiatan mengoreksi
menggambarkan kondisi untuk hasil ulangan bersama, maka
masing-masing negara, seperti kesimpulan dalam proses
kondisi demografi dan kondisi pembelajaran dapat lebih jelas
ekonominya. o Penugasan siswa untuk membuat
o Setiap kelompok mengisi lembar peta persebaran negara maju dan
kerja, sehingga dapat ditentukan negara berkembang pada
kesimpulan untuk menentukan awalnya menimbulkan kesan
ciri negara maju dan keberatan siswa, namun setelah
berkembang. Ada beberapa dijelaskan peta digambar dalam
kelompok yang mengalami kertas HVS dan secara kelompok,
kebingungan saat mengisi lembar maka para siswa dengan senang
kerjanya, sehingga perlu hati menerima tugas.
bimbingan guru untuk dapat o Ketika dalam kegiatan refleksi
mengisi dan menyimpulkannya. ditanyakan tindakan siswa yang
o Secara umum seluruh kelompok dapat dilakukan untuk
berhasil menemukan ciri-ciri memajukan negaranya, beberapa
negara maju dan negara siswa menjawab dengan belajar
berkembang, meskipun ada sungguh-sungguh.
- 55 -
3. Refleksi kelompoknya berkemampuan
Berdasarkan hasil pengamatan rendah. Hal ini nampak pada hasil
bersama kolaborator, maka muncul kerja dalam lembar kerja siswa
beberapa permasalahan dalam proses maupun dalam uji kompetensi
pembelajaran. Adapun permasalahan c) Kurangnya keaktifan siswa
adalah sebagai berikut: Kelompok yang berjumlah 3 – 4
1) Hasil Belajar siswa, hanya ada 2 siswa yang
Hasil belajar belum banyak siswa aktif dalam kegiatan diskusi,
mencapai kriteria yang ditetapkan sehingga untuk mengaktifkan
(nilai KKM =70), dari 23 siswa seluruh siswa perlu upaya
hanya 8 yang berhasil mencapai nilai meningkatkan peran anggota
KKM atau hanya (34.78%), kelompok pada siklus 2, sehingga
sehingga diperlukan tindakan pada semua anggota kelompok
siklus 2 agar terjadi peningkatan bertanggungjawab pada
jumlah siswa yang mencapai nilai kelompoknya. Disamping itu
KKM. Tingkat keaktifan siswa perlu pemberian acuan Lembar
sebesar 52.17% sedangkan nilai Kerja Siswa yang memacu semua
rata-rata hasil lembar kerja siswa anggota kelompok untuk
adalah 76.66. melakukan penyelidikan
2) Proses Pembelajaran terhadap suatu tema.
a) Kurangnya sumber belajar siswa d) Kegiatan belajar tidak fokus
Siswa hanya belajar melalui kartu Lembar kerja yang berupa tabel
diskripsi negara saja. Setiap tanpa penjelasan membuat
kelompok hanya mempunyai beberapa kelompok kebingungan
informasi yang terbatas mengenai dan tidak fokus terhadap
negara yang menjadi tema permasalahan tentang ciri negara
kajiannya. Oleh karena itu siswa maju dan berkembang, sehingga
perlu diberi tambahan sumber perlu dibuatkan pedoman/acuan
belajar berupa Hand Out dan yang dapat berupa daftar
buku pegangan siswa, pada siklus pertanyaan.
2 e) Kesulitan dalam pengamatan
b) Kemampuan kelompok tidak siswa
merata Guru dan observer belum
Pembagian kelompok bersifat mengenal secara keseluruhan
homogen, sehingga kemampuan nama siswa, sehingga kesulitan
kelompok tidak merata, ada dalam memberikan penilaian
kelompok yang anggotanya dalam pengamatan jalannya
mempunyai kemampuan lebih, diskusi. Oleh karena itu pada
tetapi ada beberapa kelompok pelaksanaan siklus 2, perlu
yang seluruh anggota dibuatkan papan nama untuk
- 56 -
setiap siswa, sehingga mudah 4. Simpulan dan tindak lanjut
dilakukan pengamatan terhadap Dari hasil refleksi bersama
siswa. kolaborator, maka simpulan dan tindak
lanjut yang akan dilaksanakan adalah :
Simpulan Siklus 1 Tindak Lanjut dari Siklus 1
Kurangnya sumber belajar
o Pemberian Hand Out tentang materi negara-negara
Simpulan Siklus 1 maju
Kemampuan kelompok tidak
merata o Pemberian lembar kerja siswa, yang berisi daftar
pertanyaan
Kurangnya keaktifan siswa
o Ada buku pegangan siswa
Kegiatan belajar tidak o Peta dunia yang dipasang di papan tulis
terfokus
Tindak Lanjut dari Siklus 1
Kesulitan observer dalam
melaku kan pengamatan siswa o Pembagian kelompok dengan mempertimbangkan
dalam proses pembelajaran kemampuan siswa
o Setiap kelompok dipimpin siswa yang mempunyai
kemampuan lebih, dengan melihat hasil uji
kompetensi/post testnya
o Semua kelompok diberi kesempatan
mempresentasikan hasil diskusi dari kelompoknya.
o Setiap kelompok diminta memberikan pertanyaan
untuk kelompok lainnya yang sedang
mempresentasikan hasil diskusi
o Pemberian lembar kerja siswa yang berisi daftar
pertanyaan yang akan menjadi obyek kajian/penelitian
masing-masing kelompok, sehingga setiap kelompok
mempunyai pedoman diskusi.
o Masing-masing siswa diberi papan nama masing-
masing, sehingga memudahkan observer dalam
pengamatan
Tabel 2 : Simpulan dan tindak lanjut siklus 1
Siklus 2 o Merencanakan penyusunan RPP,
a. Perencanaan alat pelajaran dan instrumen yang
diperlukan dalam proses
o Mengadakan pertemuan dengan pembelajaran, meliputi :
kolaborator untuk membahas hasil 1) RPP untuk satu kali pertemuan
refleksi siklus 1, dan menentukan selama 3 jam pelajaran (3x40
materi tentang negara-negara maju menit), mengenai negara-negara
maju
o Menentukan waktu pelaksanaan, 2) Alat Pelajaran
agar para kolaborator tidak a) Kartu Negara Maju
bertabrakan dengan jadwal
pembelajaran masing-masing
- 57 -
b) Peta Dunia b) Inggris (mewakili benua
c) Hand Out tentang negara- Eropa)
negara maju c) Jepang (mewakili benua Asia)
d) Lembar Kerja Siswa 2) Metode yang digunakan dalam
3) Instrumen pembelajaran berupa Group
a) Lembar Penilaian Observasi Investigation, harus dijelaskan
b) Daftar Deskripsi Kemampuan kembali pada siswa, pada
Kelompok kegiatan awal dalam kegiatan
c) Lembar Penilaian Uji inti, tetapi cukup dengan
Kompetensi mengajukan pertanyaan pada
d) Soal Uji Kompetensi siswa
e) Analisis Hasil Uji 3) Penggunaan peta dunia juga
Kompetensi digunakan untuk menentukan
o Penyusunan RPP didasarkan pada undian kelompok mendapatkan
hasil refleksi dan tindak lanjut dari kajian negara yang mana.
siklus 2, antara lain : Sehingga ketika satu kelompok
1) Sumber belajar ditambah dengan mengambil kartu negara dan
adanya hand out tentang negara- mendapatkan negara Jepang,
negara maju maka kelompok itu harus dapat
2) Dalam lembar kerja siswa berupa menunjukkan lokasinya
daftar pertanyaan yang dapat 4) Setiap kelompok diwajibkan
menjadi panduan siswa yang jelas membuat pertanyaan untuk
dalam kegiatan pembelajarannya menanggapi kelompok lainnya,
3) Dalam pembagian kelompok, untuk memacu kemampuan siswa
dipertimbangkan komposisi dalam bertanya.
kemampuan siswa dan jenis o Menyusun RPP yang telah dibenahi,
kelamin, sehingga terbentuk dengan mempertimbangkan
kelompok yang heterogen. masukan dari kolaborator untuk
o Melakukan telaah terhadap RPP penyempurnaan
bersama kolaborator, hasilnya o Membuat papan nama untuk
antara lain : masing-masing siswa untuk
1) Perlu adanya pembatasan jumlah mempermudah proses
negara yang akan dibahas dalam observasi/pengamatan
pembelajaran, yaitu sejumlah 3 o Membagikan instrumen lembar
negara disesuaikan dengan pengamatan proses pembelajaran
alokasi waktu yang tersedia. kepada kolaborator untuk persiapan
Negara yang akan menjadi obyek pelaksanaan pembelajaran dan
kajian adalah : kesepakatan standar penilaian dan
a) Amerika Serikat (mewakili pengamatan dalam proses
benua Amerika) pembelajaran, sehingga terjadi
- 58 -
keseragaman dalam menentukan yaitu siswa yang mempunyai
skor penilaian nilai tertinggi dalam uji
kompetensi (post test) pada siklus
b. Pelaksanaan 1. Selanjutnya pimpinan
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan kelompok mencari anggotanya
pada hari Kamis, 21 Agustus 2014, dengan memilih temannya secara
pada jam ke 6 – 8, di kelas IX A SMP bergantian, sehingga terbentuk 6
3 Imogiri kelompok yang bersifat
Adapun rincian pelaksanaan heterogen, baik dari tingkat
kegiatannya sebagai berikut : kemampuan maupun jenis
kelamin.
1) Kegiatan pendahuluan o Ketika guru menanyakan metode
Group Investigation, maka
o Pembelajaran dibuka dengan beberapa siswa saling bersahutan
menjawab pengertian metode
salam, dan presensi kehadiran yang akan dilaksanakan dalam
proses pembelajaran, sehingga
siswa, semua siswa kelas IX A guru tidak perlu menjelaskan
lebih lanjut, karena sebagian
sejumlah 23 siswa, ada satu yang besar siswa masih ingat langkah-
langkah dalam metode Group
tidak hadir karena ijin ada Investigation.
o Selanjutnya setiap kelompok
kepentingan keluarga. dipersilahkan secara bergantian
mengambil kartu undian negara,
o Guru memancing minat siswa dan ketika mendapatkan suatu
negara maka kelompok harus
dengan meminta salah satu siswa dapat menunjukkannya dalam
peta yang dipasang, sebagai
memasangkan peta dunia di syarat untuk mendapatkan hand
out. Semua kelompok dapat
papan tulis. Perhatian siswa menunjukkan lokasi negaranya
dalam peta, meskipun ada
terpusat pada peta yang beberapa siswa yang perlu waktu
untuk menemukan lokasi negara
terpasang, dan kelas menjadi yang menjadi bagian kajiannya.
o Setiap kelompok mengisi lembar
ramai karena masing-masing kerja, yang berisi beberapa
pertanyaan yang berkaitan
siswa memberi komentar dan dengan negara yang menjadi
perhatian yang berbeda pada peta
sesuai ketertarikan siswa pada
wilayah negara tertentu.
o Setelah komentar siswa berhasil
diredakan, maka guru
menyampaikan tujuan
pembelajaran, serta lingkup
materi
2) Kegiatan inti
o Pembentukan kelompok
dilakukan dengan memanggil 6
(enam) siswa yang akan menjadi
pimpinan, maju ke depan kelas,
- 59 -
objek kajiannya, dengan masing-masing. Dalam hal ini
masing-masing siswa akan
bersumberkan pada hand out dan memiliki catatan dari 3 negara
maju yang menjadi bahan kajian
buku paket. Karena ada 3 negara, dalam proses pembelajaran.
o Dari kegiatan post test, para siswa
maka ada dua kelompok yang bersemangat mengerjakan uji
kompetensi, dan hasil uji
mempunyai kajian yang sama, kompetensi diketahui hasil
belajar siswa yang mencapai
sehingga masing-masing KKM sudah mengalami
peningkatan, dari 22 siswa sudah
kelompok juga menyusun ada 14 siswa yang mencapai
KKM yaitu nilai 70 ke atas, yaitu
pertanyaan untuk kelompok lain mencapai 63,64%.
yang memiliki objek kajian yang
sama.
o Secara umum seluruh kelompok
berhasil menjawab daftar
pertanyaan dalam lembar
kerjanya, meskipun ada yang
menyelesaikan dengan cepat,
tetapi masih ada beberapa
kelompok yang membutuhkan 3) Kegiatan penutup
waktu yang lebih banyak. Setiap o Kegiatan mengoreksi hasil
anggota kelompok harus ulangan bersama sekaligus
mempunyai catatan daftar kesimpulan dalam proses
pertanyaan dan hasil diskusi pembelajaran berlangsung cukup
kelompoknya, meskipun singkat, namun nampaknya
demikian, masih ada beberapa sebagian besar siswa sudah dapat
anggota kelompok yang masih menguasi materi
enggan mencatat, sehingga guru pembelajarannya, hal ini dapat
harus sering mengingatkan siswa. diketahui dari jawaban dan
o Ketika pelaksanaan presentasi komentar siswa yang bersama-
kelompok, karena ada dua sama memilih jawaban yang
kelompok yang memiliki objek benar dari soal-soal uji
kajian yang sama, maka ketika kompetensi yang dibagikan.
satu kelompok membacakan hasil o Penugasan siswa untuk membuat
diskusinya, maka kelompok peta negara maju yang menjadi
pasangannya menuliskan hasil bagian pembahasannya, dan
diskusinya di papan tulis. siswa diberi kebebasan untuk
Sehingga ketika dalam proses mencari sumber pustaka atau
perbahasan bersama guru, maka pada hans out yang telah
kelompok lain yang tidak disediakan. Pada kegiatan
mendapat bagian negara tersebut refleksi dilakukan di akhir
dapat mengikuti kajian dan juga pembelajaran sampai waktu jam
menuliskannya dalam buku tulis pulang.
- 60 -
Refleksi jawaban salah ada pada materi yang
bukan menjadi bagian kajiannya.
Berdasarkan hasil pengamatan bersama
kolaborator, maka dapat disimpulkan b) Keaktifan siswa masih perlu
sebagai berikut :
ditingkatkan
1) Hasil Belajar Pembagian kelompok bersifat
Hasil belajar siswa sudah mengalami
peningkatan dari 22 siswa sudah 14 heterogen, sehingga kemampuan
siswa yang berhasil mencapai nilai
KKM atau (63.64%), sehingga kelompok sudah merata, namun ada
mengalami peningkatan sebesar 28.86
% dari pelaksanaan siklus 1, yang beberapa kelompok yang memiliki
hanya mencapai 34.78 % siswa yang
mencapai nilai KKM (70). Tingkat anggota yang masih kurang aktif
keaktifan siswa sebesar 86.36%, dan
nilai rata-rata lembar kerja siswa adalah ketika berdiskusi dalam
84.16
kelompoknya. Masih ada beberapa
siswa yang diam baik dalam diskusi
kelompoknya maupun diskusi kelas.
Hal ini nampak pada kelompok yang
mempunyai anggota beberapa siswa
putri tetapi ada satu putra, sehingga
siswa putra ini merasa canggung,
2) Proses Pembelajaran begitu pula sebaliknya. Disamping
a) Kurangnya perhatian siswa terhadap itu ada beberapa siswa yang saat
presentasi berlangsung presentasi, masih
Adanya pembagian materi kurang memperhatikan, karena
pembelajaran tentang 3 negara maju mengandalkan catatan di papan
(Amerika Serikat, Inggris dan tulis. Hal ini membuat guru harus
Jepang) kepada setiap kelompok, selalu mengingatkan siswa untuk
menyebabkan kelompok kurang memperhatikan presentasi
memperhatikan kajian negara yang kelompok yang tampil. Siswa lebih
tidak menjadi objek kajiannya. memperhatikan kelompok yang
Setiap kelompok cenderung fokus menuliskan hasil diskusi
pada negara yang menjadi bagian kelompoknya dari pada kelompok
kajiannya. Upaya guru yang membacakan hasil diskusi.
mengingatkan bahwa semua siswa c) Kemampuan bertanya siswa masih
kurang
harus menguasai ketiga kajian Masih ada beberapa siswa yang
takut dan malu-malu dalam bertanya
negara, ditanggapi siswa dengan maupun menyampaikan pendapat.
Hal ini sangat nampak pada saat
mencatat materi yang ditulis oleh presentasi kelompok. Sehingga
pembicaraan dalam presentasi
kelompok presentasi. Dari analisis
hasil uji kompetensi nampak bahwa
siswa lebih banyak menjawab benar
pada materi yang menjadi bagian
dalam kajiannya, sedangkan
- 61 -
banyak dikuasai oleh siswa yang Simpulan dan tindak lanjut
menjadi pemimpin dalam
kelompoknya. Dari hasil refleksi bersama kolaborator,
maka simpulan dan tindak lanjut yang
akan dilaksanakan adalah :
Simpulan Siklus 2 Tindak Lanjut dari Siklus 2
Kurangnya perhatian
siswa terhadap presentasi o Perlu adanya tagihan yang berupa catatan siswa di akhir
pembelajaran, sehingga setiap anggota kelompok akan
Kurangnya keaktifan memiliki catatan masing-masing,
siswa
o Pemberian materi yang sama, sehingga setiap siswa
Kemampuan bertanya mempunyai objek kajian yang sama, dan menarik
siswa masih kurang perhatian siswa terhadap kegiatan presentasi.
o Pembagian kelompok heterogen atas kemampuan dan jenis
kelamin. Dengan pembagian kelompok seperti ini
diharapkan proses diskusi dapat berjalan lancar dan
melibatkan semaua anggota kelompoknya. Sehingga tidak
ada lagi anggota kelompok yang merasa canggung, karena
putra/putri sendirian dalam kelompoknya.
o Dengan objek kajian yang sama untuk semua kelompok,
maka ketika proses presentasi dan pembahasan nya akan
lebih terfokus pada materi yang sama
o Setiap kelompok membuat pertanyaan secara tertulis,
sehingga bagi anggota kelompok yang masih malu-malu
dapat mengajukan pertanyaan dengan ditulis terlebih
dahulu, sehingga ketika presentasi tinggal dibacakan saja.
Hal ini juga dapat membantu kelompok yang tidak siap
dengan pertanyaan yang bersifat spontan
Tabel 3 : Simpulan dan tindak lanjut siklus 2
SIMPULAN DAN SARAN meningkatkan hasil belajar siswa,
A. SIMPULAN terbukti adanya kenaikan jumlah
Berdasarkan hasil penelitian dan siswa yang mencapai nilai KKM
pembahasan, maka dapat disimpulkan dari setiap siklusnya.
sebagai berikut: 2. Pembelajaran dengan
1. Pembelajaran IPS khususnya pada menggunakan metode Group
materi negara maju dan negara Investigation meningkatkan
berkembang, dengan keaktifan siswa dalam proses
menggunakan metode Group pembelajaran, khususnya dalam
Investigation mampu menyampaikan pendapat dan
- 62 -
tanggapan dalam kegiatan diskusi maupun jenis kelamin akan
kelompok. semakin mendorong peran serta
3. Dengan menemukan sendiri siswa dalam kegiatan diskusi
konsep dalam pembelajarannya, kelompoknya.
siswa mempunyai rasa percaya diri
yang tinggi dan memunculkan DAFTAR PUSTAKA
keberanian dalam bertanya
maupun menjawab pertanyaan. 2013, K. P. (2013). Pedoman Pemberian
4. Adanya penghargaan sebagai ketua Bantuan Implementasi Kurikulum
kelompok, menjadi pemacu dan Tahun 2013. Jakarta: Kementerian
penyemangat siswa untuk menjadi Pendidikan dan Kebudayaan.
yang terbaik dalam hasil
belajarnya. Meskipun terjadi Angus J. Macneil, D. L. (2009). The
persaingan, namun menjadi hal effects of school culture and climate
yang positif karena terjadi on student achievement. INT. J.
persaingan yang sehat untuk LEADSRSHIP IN EDUCATION , 77-
meraih nilai tertinggi dalam hasil 78.
belajar (uji kompetensi).
Dr. Purwanto, M. (2013). Evaluasi Hasil
B. SARAN Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
1. Adanya peningkatan hasil belajar
membuktikan keberhasilan metode Hosseini, S. M. (2014). Competitive
Group Investigation dalam Team-Based Learning versus Group
meningkatkan hasil belajar, oleh Investigation wirh Reference to the
karena itu sebaiknya metode ini Language Proficiency of Iranian EFL
banyak dikembangkan dalam Intermediate Students. International
pembelajaran IPS selanjutnya. Journal of Instruction , 178.
2. Pembelajaran akan semakin efektif
jika seluruh siswa mendapatkan Huda, M. (2011). Cooperative Learning.
materi yang sama dalam kegiatan Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
diskusinya, sehingga fokus
perhatian siswa tidak hanya pada K. Suartika, I. G. (2013). Pengaruh
bagian kajiannya saja. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
3. Pembelajaran dengan metode Group Investigation (GI) Terhadap
Group Investigation akan lebih Pemahaman Konsep Biologi dan
berhasil jika didampingi oleh Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa
tersedianya sumber belajar yang SMA. e-Journal Program
mendukung, seperti hand out. Pascasarjana Universitas
4. Pembentukan kelompok yang Pendidikan Ganesha Program Studi
heterogen baik dari kemampuan IPA .
Krathwohl, A. a. (2001). A Revision of
Blooms Taxonomy of Educational
Objectives.
- 63 -
M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita, S. Prof. Suharsimi Arikunto, Prof.
(2013). Gaya Belajar. Yogyakarta: Suhardjono, Prof. Supardi. (2010).
Pustaka Pelajar. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
PT Bumi Aksara.
Miftahul huda, M. (2013). Model-Model
Pengajaran dan Pembelajaran. Siddiqui, D. M. (2013). Group
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Investigation Model of Teaching :
Enhancing Learning Level. Research
Mitzi G. Mitchell, H. M. (2008). Group Paper Education , 79.
Investigation as a Cooperative
Learning Strategy : An Integrated Simsek, U. (2012). The Effects of
Analysis of the Literature. The Reading-Writing-Presentation and
Alberta Journal of Educational Group Investigation Methods on
Research , 389. Students'Academic Achievements in
Citizenship Lesson. EBAD-JESR.
Mun Fie Tsoi, N. K. (2004, April 12).
Using group investigation for Suprijono, A. (2014). Cooperative
chemistry in teacher education. Learning : Teori & Aplikasi Paikem.
Science and Technology Education Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Academic Group, National Institute
of Education Nanyang Technological Undang-Undang Republik Indonesia
University Republic of Singapore , p. Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
5. Sistem Pendidikan Nasional. (2003).
Jakarta: CV Eko Jaya.
Nasional, D. P. (2006). Peraturan
Menteri Pendidikan Nasioanl Nomor William G. Huitt. Marsha A. Huitt, D. M.
22 Tahun 2006. Jakarta: Departemen (2009, Oktober 16-19). A System-
Pendidikan Nasional. based Synthesis of Research Related
to Improving Students' Academic
Prof. H.M. Sukardi, M. P. (2012). Performance. Improving Student
Evaluasi Pendidikan : Prinsip & Achievemen , p. 2.
Operasionalnya. Jakarta: Bumi
Aksara.
- 64 -