The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by svetluse, 2021-12-07 02:57:20

Rumah Jl Gempol

Anugrah Cagar Budaya

Rumah Jl. Gempol Kulon 109

Kawasan perkampungan Gempol kemungkinan sudah ada sebelum Gedung
Sate dibangun. Dalam peta Bandoeng en Omstreken buatan Topografische
Inrichting, Batavia, tahun 1910, kawasan ini terdapat dalam satu wilayah yang
disebut Kampoeng Baroe. Setelah pembangunan Gedung Sate, sejumlah
perkampungan pribumi lama diperbaiki lingkungannya (kampong verbetering)
agar lebih sehat dan serasi dengan pembangunan permukiman modern di sekitar
Gedung Sate. Salah satu kampung yang termasuk dalam program kampong
verbetering ini adalah Gempol, bahkan dianggap yang paling berhasil
meningkatkan kondisi dan kualitas lingkungannya.9 Beberapa peninggalan masa
lalu masih terlihat dalam kondisi baik sampai sekarang, termasuk salah satu rumah
dari masa Kampoeng Baroe yang sekarang terletak di Jl. Gempol Kulon No.109.

Desain rumah ini terasa yang sangat unik untuk saat ini dengan sistem
struktur kayu yang hamper sudah tidak pernah ditemukan di dalam kota. Pemilik
telah melakukan renovasi dengan sangat baik dengan mengusahakan
mempertahankan keasliannya sebanyak mungkin. Beberapa bagian yang sudah
rusak telah diusahakan diperbaiki dengan merujuk desain awal. Pemilik memiliki
kecintaan terhadap bangunan lama sehingga tampak sekali sangat menikmati dalam
merawat bangunan ini.

9 Majalah Indie, 1925, dalam Haryoto Kunto, “Semerbak Bunga di Bandung Raya” Granesia, Bandung, 1986. Hal
217.

Rumah ini sudah ditempati oleh mertua Ibu Sandra
Zefaniana sejak tahun 1946. Saat itu Bandung masih
dalam suasana revolusi kemerdekaan. Mertua Ibu Sandra
yang sebelumnya tinggal di Gang Bapa Rapi mencari
perlindungan ke bagian utara Kota Bandung, dan
mendapatkan sebuah rumah kosong di kawasan Gempol.
Mertua Ibu Sandra masih sempat bertemu dengan orang
Belanda pemilik rumah ini yang merelakan rumahnya
ditempati oleh mertua Ibu Sandra: “Silakan kamu di sini,
aku mau pergi, asal aku titip barangku di sini. ” Setelah
beberapa waktu kemudian, orang Belanda tersebut
datang untuk mengambil barang-barangnya.

Lalu ketika mertuanya juga mau mengambil barang
di rumah aslinya di Bapa Rapiuntuk dipindahkan ke rumah
ini. Ternyata, rumah asli mertuanya juga sudah ditempati
orang lain.

Secara turun temurun keluarganya menempati
rumah ini. Rumah ini kini ditinggali oleh Sandra Zefaniana
dan keluarganya. Kebetulan suaminya senang barang
antik. Dari enam bersaudara, hanya dia yang mau
mempertahankan bangunan ini. Karena rumah turun
temurun, jadi banyak barang antik yang ada disini.10

Di beberapa bagian dinding masih terlihat relief asli
tulisan Netherland dan Belgium. Rumah ini pernah
dijadikan contoh rumah panggung untuk dibangun diAceh
setelah tsunami. Ketika ada gempa, rangka bangunan di
rumah ini hanya bunyi saja akibat gesekan pasak (bukan
paku).

Terdapat tiang listrik dari kayu di dekat dapur.
Gagang pintu depan masih asli. Jendela masih
menggunakan palang kayu.

Beberapa perubahan yang terdapat di rumah ini di antaranya:

1. Kamar pernah mengalami perbaikan akibat
tertabrak mobil. Perbaikannya dilakukan semirip
mungkin dengan aslinya walaupun sudah

menggunakanmaterial lain, bukan bambu lagi.
2. Cat asli sudah dikupas sekitar 20 tahun lalu.
3. Sudah sejak lama, rumah kanan dan kiri dibangun

ke belakang sehingga menutupi brandgang yang
memang sudah tidak berfungsi (sudah tertutup). Sisa
brandgang di rumah ini dijadikan tambahan ruang
dapur.
4. Sepertinya rumah ini tidak menggunakan pondasi,
bagian bawahnya langsung tanah. Bagian kanan kiri
doyong dari bawah ke luar. Pernah dicoba digali,
ternyata tanah semua, akhirnya dibikinkan cakar
ayam untuk pondasi, diganjel, dan ditempel ke
pondasi. Baru ajek. Ini berlangsung sekitar 15
tahun yang lalu saat banyak terjadi gempa bumi.

10 Wawancara di lokasi dengan Ibu Sandra Zefaniana, tanggal 9 November 2021.

5. Genting sering rusak dan bocor oleh kucing. Cukup
sulit mencari genting pengganti yang sama persis.

6. Dulu tidak ada jendela kaca besar di depan
(bolong), hanya ada pintu saja. Beranda lama
sekarang dijadikan ruang tamu. Jendela asli yang
bentuknyadua masih disimpan.


Click to View FlipBook Version