b. Pembayaran biaya pendidikan dilakukan tiap semester pada saat registrasi
administrasi
c. Bagi mahasiswa lama yang tidak melakukan daftar ulang tanpa seijin rektor,
tetap diwajibkan membayar biaya pendidikan selama yang bersangkutan
tidak aktif dengan mengajukan permohonan aktif kembali dengan surat resmi
dari fakultas ditujukan kepada rektor
d. Mahasiswa yang cuti akademik membayar biaya pendidikan sesuai
ketentuan yang diatur oleh rektor.
e. Jika mahasiswa memperoleh ijin rektor untuk terminal kuliah, maka yang
bersangkutan tetap diwajibkan membayar biaya pendidikan selama
menjalani terminal kuliah
6.4 KARTU TANDA MAHASISWA
Merupakan tanda bukti terdaftar sebagai mahasiswa UDS, beberapa hal terkait
KTM:
a. Diberikan pada saat mahasiswa baru telah melaksanakan proses registrasi
b. Pengambilan dilakukan di fakultas masing-masing
c. Berlaku selama terdaftar sebagai mahasiswa UDS
d. Jika hilang atau rusak atau terjadi kesalahan data, mahasiswa dapat
melakukan cetak ulang sesuai ketentuan dan prosedur.
6.5 PERPINDAHAN MAHASISWA
a. Perpindahan mahasiswa di lingkungan Universitas dr Soebandi
Merupakan perpindahan antar program studi yang terdiri dari perpindahan
program studi dalam satu fakultas dan perpindahan program studi antar
fakultas.
Adapun syarat dan prosedur yang harus dilakukan dalam pengajuan
perpindahan antara lain:
1. Mahasiswa yang dapat melakukan pindah program studi adalah
mahasiswa yang mengikuti pendidikan secara terus menerus sekurang-
kurangnya 2 semester dan setinggi-tingginya 4 semester serta telah
43
mengumpulkan IPK minimal 2,75 dan 24 SKS ( untuk 2 semester) atau
IPK 2,75 dan 36 SKS (untuk semester 3).
2. Bukan gagal studi karena tidak memenuhi ketentuan akademik pada
program studi asal
3. Tidak pernah melanggar peraturan
4. Perpindahan harus dalam jenjang pendidikan yang sama atau setara,
penyetaraan mata kuliah diatur oleh masing-masing fakultas
5. Permohonan diajukan secara tertulis dengan alasan yang kuat oleh
mahasiswa kepada dekan
6. Jika sudah disetujui, maka dekan mengajukan secara tertulis pada rektor
7. Persetujuan dan kesediaan dekan atau ketua program studi yang dituju
8. Perpindahan program studi hanya boleh 1 kali selama menjadi
mahasiswa
9. Perpindahan program studi ditetapkan melalui SK Rektor dan tidak
merubah Nomor Induk Mahasiswa (NIM)
10. Permohonan pindah harus diterima Rektor maksimal 3 bulan sebelum
perkuliahan dimulai.
11. Persyaratan lain diatur dalam pedoman akademik fakultas.
b. Perpindahan mahasiswa dari Universitas lain ke Universitas dr Soebandi
1. Mahasiswa minimal 2 semester dan maksimal 4 semester dengan
ketentuan 2 semester telah mencapai minimal 40 SKS dengan IPK 3,00
atau 4 semester telah mencapai 80 SKS dengan IPK minimal 3,00.
2. Bukan mahasiswa putus kuliah (drop out) paksa dan tidak pernah
mendapatkan dan atau sedang menjalani sanksi akademik dari perguruan
tinggi asal
3. Program studi asal sesuai dengan yang ada di Universitas dr Soebandi
4. Berasal dari perguruan tinggi dengan program studi terakreditasi
BAN/LAM
5. Mendapat ijin dari pimpinan perguruan tinggi asal dengan menyerahkan
bukti kegiatan akademik yang sah
6. Permohonan ditujukan kepada Rektor dengan tembusan surat kepada
Dekan yang dituju dengan melampirkan: daftar nilai asli dengan IPK,
44
surat pindah dari perguruan tinggi asal, persetujuan orangtua/wali, surat
keterangan tidak pernah melakukan pelanggaran peraturan perguruan
tinggi asal.
7. Permohonan diterima UDS paling lambat 1 bulan sebelum kuliah tahun
akademik baru dimulai.
8. Persyaratan lain ditentukan dan diatur dalam buku pedoman akademik
masing-masing fakultas.
6.6 ADMINISTRASI SISTEM KREDIT
Syarat yang harus dipenuhi:
a. Pedoman pendidikan disediakan sebelum perkuliahan tahun akademik
tertentu dimulai dan berisi tentang kalender akademik, penjelasan tentang
Sistem Kredit Semester, Penjelasan tentang Tujuan Pendidikan, Penjelasan
tentang Peraturan Akademik terkait perkuliahan, ujian, evaluasi, penjelasan
tentang pengelolaan administrasi pendidikan, penjelasan tentang bimbingan
konseling dan penasihat akademik, penjelasan tentang tata krama kehidupan
di kampus.
b. Penasihat akademik
c. Nomor Induk Mahasiswa (NIM) diatur dalam Pedoman Tata Cara Penulisan
Nomor Induk Mahasiswa
Tabel Nomenkleatur tata cara penulisan Nomor Induk Mahasiswa
Digit ke Diisi dengan
1 dan 2 Kode dua angka terakhir dari tahun
masuk
3 Kode angka untuk fakultas
4 dan 5 Kode angka untuk program studi
6,7 dan 8 Kode nomor urut mahasiswa
Pelaksanaan Administrasi Sistem Kredit memerlukan beberapa tahap kegiatan
pada setiap semester yaitu:
a. Persiapan pendaftaran : beberapa hal yang perlu dipersiapkan pada tahap
pendaftaran anatara lain daftar nama dosen pembimbing akademik beserta
mahasiswa yang dibimbing, petunjuk pengisian beserta kartu-kartunya yaitu
45
Kartu Rencana Studi (KRS), Kartu Perubahan Rencana Studi (KPRS), Kartu
Pembatalan Mata Kuliah (KPMK), Kartu Hasil Studi (KHS).
b. Pengisian Kartu Rencana Studi.
Penentuan rencana studi semester dilakukan dengan bimbingan dosen
pembimbing akademik (DPA) masing-masing mahasiswa. Untuk mahasiswa
baru melakukan rencana studi semester pertama dengan cara mengambil beban
studi yang telah ditetapkan. Penentuan selanjutnya ditentukan berdasarkan
prestasi semester sebelumnya dengan persetujuan DPA. Rencana studi yang
sudah divalidasi melalui siakad online kemudian diserahkan kepada bagian
akademik fakultas.
Jika terdapat perubahan rencana studi dilaksanakan paling lambat pada akhir
minggu pertama dan harus mendapat persetujuan dari DPA.
Jika terdapat pembatalan mata kuliah, mahasiswa diberikan kesempatan paling
lambat pada minggu kedua dengan persetujuan DPA dan dilaporkan pada bagian
akademik fakultas.
c. Kuliah, seminar, praktikum dan sejenisnya
Mahasiswa diwajibkan mengikuti perkuliahan, seminar-seminar, dan praktikum-
praktikum serta kegiatan akademik sejenisnya sesuai dengan rencana studi
secara tertib dan teratur. Jadwal kuliah diatur oleh Fakultas yang dilaksanakan
mulai pukul 06.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB.
d. Penyelenggaraan Ujian Mata Kuliah
Tahap-tahap yang perlu diperhatikan adalah:
1. Merencanakan jadwal ujian
Jadwal ujian tengah semester dan akhir semester harus disesuaikan dengan
kalende akademik dan diumumkan kepada mahasiswa serta dosen. Jadwal
ujian diumumkan paling lambat 1 minggu sebelum ujian berlangsung. Ujian
tengah semester dan ujian akhir semester diselenggarakan oleh panitia yang
ditetapkan oleh Dekan.
2. Pelaksanaan ujian
Yang dapat melakukan ujian adalah mahasiswa yang telah mengikuti
minimal 80% perkuliahan semester yang bersangkutan dan memenuhi
46
ketentuan lainnya. Hasil ujian berupa nilai akhir beserta komponen-
komponen diumumkan kepada mahasiswa.
e. Pengadministrasian Nilai
1. Nilai yang sudah diolah oleh penanggungjawab mata kuliah (PJMK) harus
diserahkan ke bagian akademik sesuai jadwal dari fakultas dan di unggah ke
siakad. KHS semester dibuat untuk DPA, mahasiswa, orangtua/wali, dan
bagian akademik fakultas.
2. Penyampaian hasil ujian mahasiswa dapat dilihat di SIAKAD. Daftar hasil
ujian mahasiswa yang perlu disimpan adalah: daftar nilai ujian mahasiswa
setiap mata kuliah, KHS yang mencakup nilai kumulatif hasil ujian
mahasiswa yang bersangkutan pada tiap semester dan indeks prestasi
bertandatangan dekan fakultas.
f. Penyelenggaraan Yudisium
Yudisium merupakan penentuan kelulusan mahasiswa dengan didasarkan pada
proses penilaian akhir dari seluruh mata kuliah yang telah ditempuh dan
ditetapkan dalam transkrip akademik dalam jangka waktu tertentu. Mahasiswa
dapat mendaftar wisuda jika telah dinyatakan lulus yudisium. Jadwal
pelaksanaan yudisium diatur oleh masing-masing fakultas sesuai dengan
kalender akademik yang berlaku.
Kelengkapan pelaksanaan yudisium: syarat yudisium yang ditentukan oleh
masing-masing fakultas, transkrip akademik, surat ketetapan yudisium yang
ditandatangani oleh Dekan
6.7 SYARAT WISUDA
a. Mahasiswa telah dinyatakan lulus yudisium serta memenuhi syarat-syarat
wisuda
b. Mahasiswa yang telah lulus program pendidikan wajib mengikuti wisuda
sebagai syarat untuk memperoleh ijazah
c. Peserta wisuda yang tidak dapat mengikuti wisuda dapat mengambil ijazah
di Fakultas atau mendaftar ulang untuk mengikuti wisuda.
d. Jika dalam waktu 1 tahun dari tanggal kelulusan ijazah tidak diambil, maka
UDS tidak bertanggungjawab atas kehilangan dan kerusakan.
47
e. Ijazah yang sudah diserahkan tidak dapat diterbitkan kembali, apabila ada
kerusakan atau kehilangan maka dapat diterbitkan Surat Keterangan
Pengganti sesuai dengan ketentuan Permenristekdikti No. 59 Tahun 2018
dengan melampirkan surat kehilangan tertulis dari pihak kepolisian.
48
BAB VII DOSEN PEMBIMBING AKADEMIK (DPA) SERTA
BIMBINGAN KONSELING (BK)
7.1 DOSEN PEMBIMBING AKADEMIK
DPA adalah dosen yang memberikan bantuan berupa nasehat akademik kepada
mahasiswa sesuai dengan program studi. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan
akademik mahasiswa, sehingga dapat menyelesaikan perkuliahan dengan baik.Dosen
pembinmbing akademik bertugas untuk:
a. Membantu mahasiswa dalam mengembangkan kepribadian positif untuk
mewujudkan manusia Indonesia yang berwawasan dan berperilaku sesuai nilai,
norma kebangsaan.
b. Memberikan informasi tentang pemanfaatan sarana dan prasarana penunjang bagi
kegiatan akademik dan non akademik
c. Membantu mahasiswa dalam mengatasi masalah akademik
d. Memberi rekomendasi tingkat keberhasilan mahasiswa untuk keperluan tertentu
e. Memberi peringatan pada mahasiswa yang terkena evaluasi akademikyaitu
mahasiswa IPK kuang dari 3,00 dengan SKS yang dicapai kurang dari 20
(semester 2), kurang dari 48 (Semester 4), kurang dari 72 (semester 6) dan kurang
dari 96 (Semester 8).
Pada saat registrasi akademik tiap awal semester, DPA mempunyai kewajiban untuk:
a. Memproses pengisian KRS dan bertanggungjawab atas kebenaran isi
b. Menetapkan kebenaran jumlah kredit yang boleh diambil mahasiswa dari semester
yang bersangkutan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku
c. Meneliti dan memberikan persetujuan terhadap rencana studi mahasiswa tiap
semester yang direncanakan melalui KRS
d. DPA wajib memberikan penjelasan atas keputusan yang diambil mahasiswa terkait
penetapan jumlah beban studi.
Hal lain yang terkait tugas kepenasehatan DPA :
a. Tiap semester, DPA harus memperhatikan hasil belajar mahasiswa asuhannya
b. DPA meminta bantuan kepada unit kerja lain dalam rangka kepenasehatan
49
c. Pembimbingan dalam bidang akademik dikooridinir oleh dekan
d. Administrasi kepenasehatan diatur oleh Fakultas
e. Tiap DPA wajib melaporkan secara berkala kepada pimpinan fakultas dan program
studi.
f. Pimpinan fakultas dan program studi harus memperhatikan hak-hak DPA
7.2 BIMBINGAN KONSELING
a. Tugas BK
1. Membantu mahasiswa untuk mewujudkan potensi diri secara optimal
2. Membantu mahasiswa menyesuiakan diri dengan lingkungan
3. Membantu mahasiswa memecahkan persoalan akademik dan non
akademik serta pengambilan keputusan yang tepat.
4. Membantu mahasiswa untuk membuat perencanaan masa depan yang
lebih baik
b. Fungsi
1. Penyaluran yaitu membantu mahasiswa mendapatkan lingkungan yang
sesuai dengan keadaan dirinya
2. Penyesuaian, yaitu membantu mahasiswa dalam beradaptasi di
lingkungan kampus
3. Pencegahan, berfungsi membantu mahasiswa menghindari kemungkinan
terjadinya hambatan dalam perkembangan diri dalam mencapai hasil
belajar secara optimal.
4. Perbaikan, bimbingan berfungsi dalam membantu mahasiswa meperbaiki
kondisi yang dianggap kurang memadai
5. Petugas bimbingan dan konseling tetap menjaga kerahasiaan mahasiswa
yang melakukan bimbingan dan konseling tersebut.
c. Program layanan
Program layanan bimbingan tersedia dalam bentuk:
1. Apabila DPA mengalami kesulitan dapat merujuk ke biro konseling
fakultas.
2. Pelayanan bantuan pemcehan masalah, baik akademik maupun non
akademik melalui konseling
50
3. Layanan konseling di tingkat Universitas memiliki bidang konseling
dibawah Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu
(LP3M)
d. Lain-lain
1. Petugas bimbingan dan konseling melaporkan tugasnya secara berkala
kepada pimpinan di fakultas dan program studi
2. Pimpinan universitas, fakultas dan program studi harus memperhatikan
hak-hak petugas bimbingan dan konseling.
51
BAB VIII FASILITAS
Universitas dr. Soebandi Jember menyediakan sejumlah pelayanan yang dapat
dimanfaatkan oleh mahasiswa guna menunjang proses pembelajaran selama studi,
antara lain :
8.1 PERPUSTAKAAN
Perpustakaan merupakan sistem pengelolaan rekaman gagasan, pemikiran,
pengalaman, dan pengetahuan umat manusia, yang mempunyai fungsi utama untuk
melestarikan hasil budaya umat manusia tersebut, khususnya yang berbentuk dokumen
karya cetak dan karya rekam lainnya, serta menyampaikan gagasan, pemikiran,
pengalaman, dan pengetahuan umat manusia itu kepada generasi-generasi selanjutnya.
Perpustakaan merupakan pusat sumber informasi, ilmu pengetahuan, teknologi,
kesenian, dan kebudayaan.
Keberadaan Perpustakaan di dalam sebuah Perguruan Tinggi menduduki peranan
penting dalam mendukung seluruh kegiatan sivitas akademik di Perguruan Tinggi
tersebut. Mutu koleksi dan layanan perpustakaan dapat meningkatkan citra bagi
Perguruan Tinggi.Jika perpustakaannya memberikan citra positif bagi Perguruan Tinggi
di mana perpustakaan itu bernaung.
Perpustakaan Universitas dr. Soebandi bertekad menyelenggarakan layanan
berkualitas berstandar nasional guna membangun kepercayaan dan kepuasan bagi
stakeholder. Kegiatan perpustakaan ditujukan untuk:
i. Menyediakan dan menyebarkan sumber informasi ilmiah, dalam rangka proses
belajar mengajar civitas akademika UB, sehingga menghasilkan sumber daya
manusia yang memiliki kualitas, mandiri dan profesional yang diterima di tingkat
lokal, nasional dan internasional.
ii. Membantu meningkatkan kemampuan UB dalam menjalankan fungsi pendidikan,
penelitian dan pengabdian masyarakat (community service).
iii. Menyelenggarakan layanan perpustakaan berstandar internasional untuk
menunjang UB menuju world class entrepreneurial university.
Peraturan perpustakaan STIKES dr. Soebandi Jember, antara lain :
1. Semua civitas akademika, berhak meminjam koleksi yang ada di perpustakaan.
47
Syarat keanggotaan : mengisi formulir, menunjukkan identitas/kartu
kemahasiswaan dan menyerahkan pas foto berwarna ukuran 3 x 3 sebanyak 2
lembar.
2. Kartu anggota tidak berlaku untuk orang lain.
3. Peminjam harus datang sendiri dengan menunjukkan kartu anggota.
4. Jumlah pinjaman buku maksimal 4 buku dan batas waktu peminjaman maksimal 3
hari untuk koleksi khusus, maksimal 1 minggu untuk koleksi umum, dan bisa
diperpanjang selama tidak ada yang pesan.
5. Waktu pelayanan ruang baca :
Senin – Kamis : 07.30 – 11.30
12.30 – 15.30
Istirahat : 11.30 – 12.30
Jumat : 08.30 – 10-30
13.00 – 15.30
6. Semua pihak yang menggunakan fasilitas perpustakaan wajib memelihara dan
menjaga kebersihan koleksi, menjaga kebersihan dan ketertiban perpustakaan, dan
mentaati peraturan yang berlaku.
7. Sanksi : merusak/menghilangkan buku harus mengganti dengan buku yang sama,
terlambat mengembalikan koleksi akan didenda Rp. 1.000,-/hari/buku.
8.2 SISTEM INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Sistem informasi dan komunikasi dikelola oleh bagian Sistem Informasi dan
Digitalisasi yang mempunyai tugas melaksanakan, pengembangan, pengelolaan, dan
pemberian layanan teknologi informasi dan komunikasi serta pengelolaan sistem
informasi. Guna memenuhi kebutuhan akan informasi dan ilmu pengetahuan yang
berkembang pesat, Universitas dr. Soebandi juga menyediakan jaringan nirkabel yang
dapat diakses oleh seluruh civitas. Sejumlah jaringan nirkabel yang ada disebar
diberbagai titik guna mempermudah akses terhadap perkembangan informasi dan
pengetahuan melalui internet. Layanan system informasi di Universitas dr. Soebandi
ditujukan untuk:
48
1. Memberikan dukungan teknologi informasi dalam pelaksanaan kegiatan
akademik, administrasi, penelitian, pengabdian masyarakat dan proses belajar
mengajar.
2. Melakukan pengkajian teknologi informasi dan komunikasi untuk menjamin
tersedianya teknologi informasi dan komunikasi yang mutakhir, dapat
diandalkan serta dapat memenuhi kebutuhan universitas dalam pelaksanaan
kegiatannya.
3. Melakukan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam rangka
menyediakan sistem berbasis TIK yang tepat untuk membantu pelaksanaan
kegiatan universitas.
4. Memberikan layanan teknologi informasi dan komunikasi bagi seluruh sivitas
akademika tanpa terkecuali dalam rangka membantu kemajuan universitas.
Adapun jenis layanan dan fasilitas yang diselenggarakan oleh bagian system informasi
dan komunikasi adalah sebagai erikut:
1. Layanan Administrasi
2. Layanan Akademik
3. Layanan Komunikasi
4. Layanan Publikasi
5. Layanan Microsoft Software
6. Web Hosting
7. Email
8. Network Service Status
9. Helpdesk Unit TIK
10. Lab Komputer
11. Studio Multimedia
12. Data Center dan backup Data
8.3 CBT CENTER DAN PUSAT BAHASA
Saat ini Universitas dr. Soebandi sedang merangcang CBT Center dan Pusat
bahasa terpadu dimana laboratorium ini nanti bisa digunakan sebagai tempat
pelaksanaan ujian kompetensi dengan sistem CBT.
49
8.4 LABORATORIUM TERPADU
Laboratorium merupakan unsur penting dan salah satu syarat bagi keberadaan
suatu perguruan tinggi. Hal penting yang diperankan oleh laboratorium guna
mendukung pencapaian tujuan pendidikan di perguruan tinggi dalam menyiapkan
kompetensi peserta didik, antara lain: memperkaya keilmuan, teknologi, dan seni serta
mengembangkan dan menggunakannya di tengah kehidupan masyarakat. Serta berperan
sebagai kekuatan moral dan keunggulan kompetitif. Oleh karenanya, diperlukan
pengelolaan laboratorium perguruan tinggi yang handal sehingga mampu
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni serta kebutuhan masyarakat.
Sebagai lembaga perguruan tinggi yang taat azas Universitas dr.Soebandi
berupaya untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa salah satunya adalah adalah
pemenuhan sarana dan prasarana laboratorium yang memadai. Saat ini Universitas dr.
Soebandi sudah memiliki sarana laboratorium sesuai dengan kompetensi keilmuan prodi
masing-masing. Dalam pelaksanaan pembelajaran dilaboratorium mahasiswa wajib
mematuhi tata tertib yang ada di laboratorium Universitas dr. Soebandi
Adapun Kewajiban , larangan dan sanksi bagi mahasiswa terhadap pelayanan
laboratorium:
Kewajiban
a Mahasiswa wajib mengisi buku daftar hadir/absensi di laboratorium;
b Mahasiswa wajib bon alat 1 hari sebelum praktikum;
c Mahasiswa wajib hadir ± 15 menit sebelum praktikum dimulai;
d Mahasiswa wajib melepas alas kaki/sepatu di ruang laboratorium;
e Mahasiswa wajib memakai seragam sesuai ketentua hari, memakai jas lab, dan
name take/papan nama, bagi yang tidak berjilbab rambut wajib
disarkon/digelung;
f Mahasiswa wajib menjaga kebersihan laboratorium baik sebelum dan sesudah
praktikum;
g Mahasiswa wajib menjaga dan memelihara barang/alat laboratorium baik
sebelum dan sesudah praktikum;
50
h Mahasiswa wajib membersihkan alat yang sudah digunakan setelah selesai
praktikum;
i Mahasiswa wajib mengembalikan alat yang dipinjam dengan sepengetahuan
petugas laboratorium;
j Mahasiswa wajib membuang alat bekas pakai pada tempat sampah yang
disediakan;
k Mahasiswa wajib menjaga ketenangan dan kesopanan selama praktikum;
l Mahasiswa wajib menaati tata tertib laboratorium.
Larangan
a Mahasiswa dilarang membawa tas kedalam laboratorium;
b Mahasiswa dilarang membunyikan hand phone (hp)/laptop kecuali seijin dosen;
c Mahasiswa dilarang berkuku panjang dan memakai perhiasan cincin dan gelang;
d Mahasiswa dilarang memindahkan alat/inventaris selama praktikum;
e Mahasiswa dilarang mengambil alat/inventaris sendiri, kecuali atas ijin petugas
laboratorium;
f Mahasiswa dilarang makan dan minum dilaboratorium;
g Mahasiswa dilarang membuang sampah sembarangan
h Mahasiswa dilarang tidur/duduk di tempat tidur, kecuali dijinkan teknisi
laboratorium atau menjadi probandus praktikum.
Sanksi
a Bagi mahasiswa yang merusak/menghilangkan alat/inventaris laboratorium wajib
mengganti sesuai dengan alat yang dihilangkan atau mengganti dengan uang
dengan harga yang sama;
b Bagi mahasiswa yang membuang sampah sembarangan/membuat kotor
laboratorium wajib membersihkan ruangan sehingga kembali bersih.
Laboratorium di pimpin oleh seorang ka. Lab dan dibantu oleh tenaga laboran
sesuai dengan kompetensi masing-masing perguruan tinggi. Jadwal penggunaan
praktikum laboratorium di susun berdasarkan jadwal dari masing-masing mata kuliah
yang di serahkan oleh penanggung jawab mata kuliah (PJMK) kepada ka. Lab guna
51
penyusunan penggunaan laboratorium selama satu semester. Hal ini agar tidak terjadi
benturan atau penumpukkan jadwal antar mata kuliah. Penggunaan alat laboratorium di
sesuaikan dengan rasio antara ketersediaan alat dan jumlah mahasiswa. Penambahan
fasilitas alat-alat laboratorium yang berupa barang inventaris diajukan dan dipenuhi oleh
yayasan. Sedangkan untuk pengadaan bahan habis pakai untuk bahan laboratorium
dibebankan kepada masing-masing mahasiswa melalui kegiatan evaluasi.
52
BAB IX SISTEM PENDIDIKAN PROGRAM VOKASI
9.1 CAPAIAN PEMBELAJARAN
Capaian pembelajaran yang diharapkan dari pendidikan D-4 atau Sarjana terapan
adalah mampu mengkaji kasus penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai bidang keahlian untuk
menghasilkan prototype, prosedur baku, desain, menyusun hasil kajian dalam bentuk
kertas kerja, spesifikasi desain.
9.2 BEBAN BELAJAR
a. Jumlah SKS minimal 144 sks
b. Komposisi mata kuliah: wajib umum 8 sks, wajib universitas 14 sks, dan
keahlian 122 sks.
c. Lama studi 4 – 7 tahun
9.3 MUATAN KURIKULUM
Muatan kurikulum merupakan kumpulan mata kuliah yang terdapat didalam
kurikulum. Mata kuliah dibagi menjadi 2 kelompok yaitu mata kuliah umum dan mata
kuliah keahlian. Mata kuliah umum terbagi menjadi 2 yaitu mata kuliah wajib umum
dan mata kuiah wajib Universitas, sedangkan mata kuliah keahlian terdiri dari mata
kuliah keahlian program studi dan mata kuliah keahlian minat.
a. Mata kuliah umum
1. Agama 2 SKS (Agama Islam, Agama Katholik, Agama Protestan,
Agama Hindu, Agama Budha)
2. Kewarganegaraan 2 SKS
3. Bahasa Indonesia 2 SKS
4. Pancasila 2 SKS
b. Mata kuliah wajib Universitas
1. Pengembangan Kepribadian 2 SKS
2. Skripsi dengan ketentuan proposal penelitian 1 SKS dan Skripsi 4 SKS
3. Kuliah Kerja Nyata (KKN) 4 SKS
53
c. Mata kuliah keahlian
Mata kuliah keahlian ialah mata kuliah yang dikembangkan tiap program
studi guna mencapai kompetensi yang menjadi ciri lulusan UDS dan
program studi berdasarkan visi dan misi, yang diatur lebih lanjut di Buku
Pedoman Fakultas.
d. Mata kuliah keahlian minat
Mata kuliah keahlian minat ialah mata kuliah dengan pengembangan
minat guna mencapai kompetensi yang menjadi ciri lulusan minat serta
ciri program studi sesuai visi dan misi, yang diatur lebih lanjut di dalam
Buku Pedoman Fakultas.
9.4 SKRIPSI PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
a. Skripsi dan ujian tugas akhir program pendidikan vokasi
Mahasiswa membuat tugas akhir dengan bentuk skripsi dengan spesifikasi
desain atau esai dalam rangka menjelaskan hasil karya prototype, prosedur baku,
desain, atau karya.
b. Syarat membuat skripsi
1. Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun akademik yang bersangkutan
2. Telah menempuh mata kuliah wajib dan mengumpulkan sejumlah sks
tertentu
3. IP kumulatif minimal 3,00
4. Tidak ada nilai D dan E
5. Memenuhi syarat lain yang ditentukan oleh Dekan
c. Tata cara dan metode pembuatan tugas akhir
Diatur dalam Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir Vokasi
d. Nilai kredit tugas akhir
Minimal 4 sks.
e. Waktu penyelesaian tugas akhir
Diselesaikan dalam waktu 6 bulan sejak SK Skripsi dikeluarkan oleh Rektor,
apabila terdapat perpanjangan waktu maka harus dengan persetujuan Dekan.
f. Pembimbing skripsi
54
Mahasiswa dibimbing oleh seorang pembimbing. Koordinator keahlian
mengusulkan dosen pembimbing yang disetujui oleh Ketua Program Studi
dengan syarat dosen sebagai berikut:
1. Dosen pembimbing satu minimal mempunyai jabatan fungsional lektor
untuk pemegang ijazah S2 atau asisten ahli untuk pemegang ijazah S3
2. Dosen pembimbing dua adalah pemegang ijazah S2
3. Penentuan pembimbing diluar persyaratan ditentukan oleh Dekan atas usul
ketua program studi.
Adapun tugas dan kewajiban dosen pembimbing adalah:
1. Membantu mahasiswa mengevaluasi permasalahan tugas akhir
2. Membimbing mahasiswa dalam pelaksanaan tugas akhir
3. Membimbing mahasiswa dalam penulisan tugas akhir
g. Sifat dan tujuan ujian tugas akhir program pendidikan vokasi
1. Skripsi akhir adalah ujian yang wajib ditempuh mahasiswa sebagai syarat
mendapatkan gelar Sarjana Terapan (S. Tr) diikuti bidang ilmunya.
2. Ujian akhir bersifat komprehensif
3. Sidang ujian skripsi dilaksanakan secara lisan yang bertujuan untuk
mengevaluasi mahasiswa dalam penerapan bidang keahlian.
h. Syarat-syarat menempuh ujian tugas akhir program pendidikan vokasi
Mahasiswa diperkenankan untuk menempuh ujian tugas akhir bila memenuhi
syarat:
1. Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun akademik yang bersangkutan
2. Menempuh mata kuliah wajib dan mengumpulkan sejumlah sks tertentu
sesuai dengan yang ditetapkan program studi masing-masing
3. IPK minimal 3,00
4. Tidak ada nilai D dan E
5. Telah menyelesaikan tugas akhir
6. Memenuhi syarat lain yang ditentukan oleh Dekan Fakultas.
i. Tata cara permohonan ujian skripsi
Tata cara permohonan ujian skripsi ditentukan oleh Dekan Fakultas dengan
memperhatikan persyaratan administrasi dan akademik.
j. Majelis penguji
55
1. Majelis penguji disahkan oleh Dekan
2. Susunan majelis penguji terdiri dari ketua, dan 2 orang anggota penguji yang
juga bertindak sebagai pembimbing
3. Penentuan pembimbing diluar syarat diatas ditentukan oleh Dekan atas usul
Ketua Program Studi.
4. Penguji, bukan pembimbing yang dapat diangkat dari dosen Program
Studi/instansi yang mempunyai bidang keilmuwan sesuai dengan tugas akhir
mahasiswa dengan syarat tingkat pendidikan minimal S2.
k. Waktu ujian
Pelaksanaan tugas akhir selama 60 menit
l. Penilaian ujian
Penilaian meliputi:
1. Kualitas naskah skripsi dalam rangka menjelaskan hasil karya prototype,
prosedur baku, desain, atau karya seni, serta penampilan selama ujian dan
penguasaan materi ujian.
2. Penentuan nilai akhir ketua majelis penguji memimpin musyawarah untuk
menentukan nilai akhir
3. Untuk dapat dinyatakan lulus ujian akhir seorang mahasiswa minimal
mendapat nilai B
4. Mahasiswa yang dinyatakan belum lulus ujian tugas akhir harus
melaksanakan keputusan majelis penguji.
m. Yudisium
1. Mahasiswa dapat dinyatakan lulus program vokasi bila memenuhi syarat dan
tidak melampaui batas maksimal yaitu 7 tahun.
2. Predikat kelulusan terdiri dari 3 tingkat yaitu memuaskan, sangat
memuaskan dan pujian yang dinyatakan pada transkrip akademik. Indeks
Prestasi Kumulatif sebagai dasar penentuan predikat kelulusan yaitu:
IPK > 3,50 = Pujian
IPK 3,01 – 3,50 = Sangat Memuaskan
IPK 2,76 – 3,00 = Memuaskan
3. Kelulusan dengan predikat pujian ditentukan juga dengan memperhatikan
masa studi maksimal yaitu 4 tahun untuk D-4. Tidak pernah terkena sanksi
56
indispliner, tidak ada nilai C, tidak terkena sanksi Akademik serta dapat
memenuhi persyaratan lain.
9.5 EVALUASI KEBERHASILAN STUDI
Keberhasilan studi mahasiswa dinyatakan dengan indeks prestasi (IP) yang
ditulis dengan angka. Evaluasi keberhasilan dilaksanakan minimal tiap akhir semester,
tahun pertama, tahun kedua, tahun ketiga, tahun keempat, dan akhir masa studi.
Evaluasi keberhasilan studi program studi D4 minimal 144 sks, dengan kelulusan 8
semester dan maksimal 14 semester. Jika melebihi 14 semester, maka yang
bersangkutan dinyatakan gagal menempuh program Sarjana Terapan. Pelaksanaan
evaluasi mahasiswa program studi D4 dilaksanakan sesuai dengan ketentuan:
a. Evaluasi kemampuan mahasiswa tahun pertama diperkenankan untuk melanjutkan
ke semester III dan IV apabila memenuhi syarat:
1. Indeks Prestasi Kumulatif pada semester I dan II > 3,00
2. Tidak ada nilai D
b. Evaluasi kemampuan Mahasiswa Tahun kedua yang diperkenankan untuk
melanjutkan ke semester V dan VI adalah
1. Indeks Prestasi Kumulatif pada semester III dan IV > 3,00
2. Tidak ada nilai D
c. Evaluasi kemampuan Mahasiswa Tahun ketiga yang diperkenankan untuk
melanjutkan ke semester VII dan VIII adalah
1. Indeks Prestasi Kumulatif pada semester V dan VI > 3,00
2. Tidak ada nilai D
d. Evaluasi kemampuan Mahasiswa Tahun keempat yang diperkenankan untuk lulus
program Sarjana terapan adalah
1. Indeks Prestasi Kumulatif pada semester VII dan VIII > 3,00
2. Tidak ada nilai D
3. Telah menyelesaikan Skripsi dengan minimal nilai B atau mendapat sertifikat
kompetensi bertaraf internasional.
4. Tidak menempuh melebih maksimal masa studi yang ditetapkan
57
BAB X SISTEM PENDIDIKAN PROGRAM AKADEMIK
10.1 CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mengacu pada Permendikbud No 3 Tahun 2020 Tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi, Capaian Pembelajaran Program Sarjana terdiri dari:
Rumusan Sikap
Setiap lulusan program pendidikan akademik, vokasi, dan profesi harus
memiliki sikap:
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap
religius
b. Menjunjung tinggi kemanusiaan berdasarkan Agama, moral, dan etika
c. Kontribusi untuk peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara berdasarkan Pancasila
d. Bangga dan cinta tanah air
e. Menghargai aneka budaya, agama, dan kepercayaan, serta penemuan orisinil
orang lain
f. Memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan
lingkungan
g. Taat hukum dan disiplin dalam bernegara dan bermasyarakat
h. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuanan, kewirausahaan dan
tanggungjawab atas pekerjaan sesuai keahlian
Ketrampilan Umum
Lulusan Program Sarjana wajib memiliki:
a. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, dan inovatif tentang
implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
b. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, dan bermutu
c. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu
pengetahuan dan teknologi
d. Menyusun deskripsi hasil kajian saintifik dalam bentuk skripsi atau laporan
tugas akhir
e. Mampu mengambil keputusan secara tepat untuk penyelesaian masalah
sesuai bidang
58
f. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan
pembimbing, kolega, dan sejawat baik di dalam maupun di luar lembaga
g. Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan
melakukan supervisi dan evaluasi kepada pekerja yang berada dibawah
tanggungjawabnya
h. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan
kembali data untuk menjamin kesahihan serta mencegah plagiasi.
10.2 BEBAN BELAJAR PROGRAM PENDIDIKAN
Beban belajar program pendidikan pada jenis pendidikan akademik sarjana:
a. Jumlah beban SKS minimal 144
b. Komposisi beban kredit mata kuliah:
1. Mata kuliah umum 8 sks
2. Mata kuliah wajib universitas 14 sks
3. Mata kuliah keahlian minimal 122 – 138 sks, terdiri dari 90 sks mata
kuliah wajib program studi dan 32 sks mata kuliah pilihan program studi
c. Lama studi dapat diselesaikan kurang dari 4 tahun dan maksimal 7 tahun
10.3 MUATAN KURIKULUM
Kurikulum Program Akademik Sarjana di UDS adalah kurikulim dengan
capaian pembelajaran (learning outcome) dengan mengacu pada Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Peraturan Presiden
RI Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI), Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi, dan Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Kelompok Mata Kuliah Wajib Umum
59
a. Agama 2 SKS (Agama Islam, Agama Katholik, Agama Protestan, Agama
Hindu, Agama Budha)
b. Kewarganegaraan 2 SKS
c. Bahasa Indonesia 2 SKS
d. Pancasila 2 SKS
Kelompok Mata Kuliah Wajib Universitas
Kelompok Mata Kuliah wajib Universitas adalah sebagai berikut:
a. Pengembangan Kepribadian 2 SKS
b. Skripsi dengan ketentuan proposal penelitian 1 SKS dan Skripsi 4 SKS
c. Kuliah Kerja Nyata (KKN) 4 SKS
Kelompok Mata Kuliah Muatan Fakultas/Program Studi
Mata Kuliah muatan Fakultas/Program Studi diatur dalam Pedoman
Pendidikan Fakultas
Kelompok Mata Kuliah Pilihan Lintas Fakultas
Mata kuliah pilihan lintas fakultas bisa diambil oleh mahasiswa lintas
fakultas, sebanyak-banyaknya 20 SKS setiap mahasiswa.
10.4 TUGAS AKHIR PROGRAM SARJANA
Untuk menempuh ujian tugas akhir program sarjana, mahasiswa ditugaskan
untuk membuat tugas akhir berbentuk skripsi yang ditentukan oleh masing-
masing fakultas.
a. Syarat membuat Tugas Akhir: memenuhi persyaratan Akademik dan
Administrasi.
1. Persyaratan Akademik terdiri dari terdaftar sebagai mahasiswa aktif
Universitas dr Soebandi, Jumlah SKS minimal 105 SKS dan sudah
menempuh mata kuliah Metode Penelitian
2. Persyaratan Administrasi: memiliki kartu mahasiswa yang berlaku pada
semester bersangkutan, telah menyelesaikan persyaratan administrasi
keuangan, telah lunas pembiayaan tugas akhir.
b. Syarat pembimbing:
60
Ketentuan pembimbing dan penguji diatur sebagai berikut :
1. Pembimbing I merupakan dosen dengan jabatan fungsional minimal Asisten
Ahli dan berpendidikan minimal S2 dengan bidang ilmu yang sesuai dan
mengacu pada Peraturan Bersama Mentri Pendidikan dan Kebudayaan dan
Kepala Kepegawaian Negara No. 4/VIII/PB/2014 dan No 24 Tahun 2014
tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya Bab IV Pasal 7
ayat 1 poin 6 dan 7 yaitu membimbing dan ikut membimbing sebagai
pembimbing utama dalam menghasilkan skripsi dan tugas akhir.; Mau dan
mampu untuk menjadi Pembimbing Tugas Akhir; Jika belum ada dosen
pembimbing yang memenuhi persyaratan kualifikasi
dosen maka dalam kondisi darurat ketua program studi sementara waktu dapat
menetapkan kebijakan pengecualian dengan persetujuan pimpinan
Perguruan Tinggi sambil tetap dengan segala upaya misalnya meminjam
dosen dari luar atau meningkatkan kompetensi dosen yang dimilikinya.
Dosen yang bersangkutan harus memiliki jabatan akademik dengan
kualifikasi minimal S2.
2. Pembimbing II merupakan dosen tetap STIKES dr. Soebandi Jember atau
praktisi sesuai bidang ilmu di program studi terkait dengan pendidikan
minimal S2; Mau dan mampu untuk menjadi Pembimbing Tugas Akhir;
Praktisi yang dimaksud sesuai dengan Peraturan Menteri Riset, Teknologi
dan Perguruan Tinggi Republik Indonesia No. 2 Tahun 2016 tentang
Registrasi Pendidik Pada Perguruan Tinggi adalah seseorang professional
yang mempraktekkan keahlian tertentu sesuai dengan bidang ilmunya.
3. Penguji Tugas Akhir merupakan dosen yang memiliki Jabatan Akademik
Dosen minimal Asisten Ahli yang mengacu pada Peraturan Bersama
Mentri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Kepegawaian Negara No.
4/VIII/PB/2014 dan No 24 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Dosen
dan Angka Kreditnya Bab IV Pasal 7 ayat 1 poin 12 yaitu bertugas sebagai
ketua penguji pada ujian akhir Mau dan mampu untuk menjadi Penguji
Tugas Akhir.
Desain Tugas Akhir Program Sarjana dapat dilakukan dengan cara studi
dengan data primer, studi dengan data sekunder, dan literatur review
61
dengan tata cara dan metode pembuatan tugas akhir diatur dalam Buku
Pedoman Fakultas masing-masing. Adapun waktu penyelesaian Tugas
akhir harus sudah diselesaikan dalam waktu 6 bulan sejak diprogramkan
dalam KRS. Perpanjangan waktu dilakukan dengan persetujuan dekan
berupa perpanjangan Surat Tugas Pembimbingan atau penggantian Dosen
Pembimbing, dan diprogramkan dalam KRS semester berikutnya denga
tata cara yang ditentukan fakultas masing-masing.
Proses Ujian dan Penilaian
Waktu yang disediakan untuk ujian tugas akhir maksimal 2 jam. Untuk dapat
dinyatakan lulus ujian tugas akhit progranm sarjana sekurang-kurangnya
harus mencapai nilai B dengan penilaian meliputi kualitas skripsi meliputi
bobit akademik dan tata cara penulisan, penguasaan materi yang
ditunjukkan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari majelis penguji,
dan sikap selama ujian.
10.5 YUDISIUM PROGRAM SARJANA
a. Pelaksanaan yudisium sesuai dengan kalender akademik yang telah
ditetapkan, dan jadwal diatur oleh masing-masing Fakultas. Mahasiswa
diperbolehkan mengikuti yudisium apabila telah bebas tanggungan
(keuangan, akademik, perpustakaan, dsb). Mahasiswa dinyatakan lulus
apabila memenuhi persyaratan dan tidak melampaui maksimum masa studi
14 semester.
b. Predikat kelulusan diberikan berdasarkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
dengan ketentuan predikat Pujian memperhatikan masa studi maksimal 4
tahun untuk sarjana, tidak pernah ada sanksi indispliner atau tidak pernah
terkena sanksi akademik, tidak ada nilai D dan E (minimal CD) serta
memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan oleh Fakultas masing-masing.
Adapun predikat kelulusan adalah:
IPK > 3,50 = Pujian
IPK 3,01 – 3,50 = Sangat Memuaskan
IPK 2,76 – 3,00 = Memuaskan
IPK 2,00 – 2,75 =-
62
10.6 EVALUASI KEBERHASILAN STUDI
Beban sarjana sekurang – kurangnya 144 SKS yang dijadwalkan untuk 8
semester dan dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 8 semester dengan
maksimal 14 semester, jika melebihi 14 semester maka mahasiswa dinyatakan
gagal menempuh program sarjana. Evaluasi keberhasilan studi mahasiswa
dilakukan sekurang-kurangnya tiap akhir semester, tahun pertama, tahun kedua,
tahun ketiga, dan tahun keempat serta akhir studi.
a. Evaluasi Keberhasilan Studi Akhir Semester
Evaluasi keberhasilan studi akhir semester dilakukan pada setiap akhir
semester meliputi mata kuliah yang diambil mahasiswa pada semester
tersebut untuk digunakan dalam menentukan beban studi yang boleh diambil
pada semester berikutnya dengan berpedoman pada ketentuan IP semester
yang diperoleh.
Tabel 13 Pedoman beban studi dalam semester mahasiswa pada ketentuan
berdasarkan IP yang diperoleh sebelumnya
IP satu semester sebelumnya Beban studi semester berikutnya
≥ 3,00
2,50 – 2,99 22 -2 24 SKS
2,00 – 2,49 19 – 21 SKS
1,50 – 1,99 16 – 18 SKS
12 – 15 SKS
< 1,50 ≤ 12 SKS
b. Evaluasi Keberhasilan Studi Tahun Pertama
Adapun evaluasi keberhasilan studi yang dilakukan setelah mahasiswa
menempuh pendidikan selama 2 semester kumulatif diperbolehkan untuk
melanjutkan studi apabila memenuhi persyaratan yaitu mengumpulkan
minimal 20 SKS, Indeks Prestasi minimal 2,00 dihitung dari 20 SKS dari
mata kuliah yang terbaik nilainya serta memenuhi syarat yang ditentukan
oleh masing-masing fakultas.
c. Evaluasi Keberhasilan Studi Tahun Kedua
63
Adapun evaluasi keberhasilan studi yang dilakukan setelah mahasiswa
menempuh pendidikan selama 2 semester kumulatif diperbolehkan untuk
melanjutkan studi apabila memenuhi persyaratan yaitu mengumpulkan
minimal 48 SKS, Indeks Prestasi minimal 2,00 dihitung dari 48 SKS dari
mata kuliah yang terbaik nilainya serta memenuhi syarat yang ditentukan
oleh masing-masing fakultas.
d. Evaluasi Keberhasilan Studi Tahun Ketiga
Adapun evaluasi keberhasilan studi yang dilakukan setelah mahasiswa
menempuh pendidikan selama 2 semester kumulatif diperbolehkan untuk
melanjutkan studi apabila memenuhi persyaratan yaitu mengumpulkan
minimal 72 SKS, Indeks Prestasi minimal 2,00 dihitung dari 72 SKS dari
mata kuliah yang terbaik nilainya serta memenuhi syarat yang ditentukan
oleh masing-masing fakultas.
e. Evaluasi Keberhasilan Studi Tahun Keempat
Adapun evaluasi keberhasilan studi yang dilakukan setelah mahasiswa
menempuh pendidikan selama 2 semester kumulatif diperbolehkan untuk
melanjutkan studi apabila memenuhi persyaratan yaitu mengumpulkan
minimal 96 SKS, Indeks Prestasi minimal 2,00 dihitung dari 96 SKS dari
mata kuliah yang terbaik nilainya serta memenuhi syarat yang ditentukan
oleh masing-masing fakultas. Untuk tugas akhir dievaluasi setiap semester
melalui mekanisme yang diatur dimasing-masing fakultas.
f. Evaluasi Keberhasilan Studi Pada Akhir Studi Program Sarjana
Jumlah kredit yang harus dikumpulkan mencapai 144 – 160 SKS yang
ditentukan oleh fakultas masing-masing. Syarat dinyatakan telah
menyelesaikan adalah:
1. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3,00
2. Tidak ada nilai D dan E
3. Memenuhi syarat – syarat lain yang ditentukan oleh fakultas
4. Apabila indeks prestasi kurang dari 3,00 mahasiswa yang
bersangkutan harus memperbaiki nilai mata kuliah selama batas masa
studi yang belum dilampaui. Nilai yang digunakan adalah nilai
tertinggi yang digunakan untuk evaluasi.
64
65
BAB XI SISTEM PENDIDIKAN PROGRAM PROFESI
11.1 KOMPETENSI LULUSAN
Pencacapaian kompetensi masing-masing Pendidikan Profesi mempunyai
standar yang berbeda. Namun lulusan Program Profesi wajib memiliki ketrampilan
umum sebagai berikut:
a. Mampu bekerja di bidang keahliasn pokok untuk jenis pekerjaan yang spesifik dan
mempunyai kompetensi kerja minimal setara dengan standar kompetensi kerja
profesional.
b. Mampu membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan
sesuai profesi berdasarkan pemikirian logis, kreatif, dan sistematis.
c. Mampu mengomunikasikan pemikiran atau karya inovasi yang bermanfaat untuk
pengembangan profesi dan kewirausahaan, serta dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah berdasar etika profesi kepada masyarakat terutama masyarakat
sesuai profesi.
d. Mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang
dibuat dalam melaksanakan pekerjaan oleh diri sendiri dan teman sejawat
e. Mampu meningkatkan keahlian keprofesian pada bidang yang khusu melalui
pelatihan dan pengalaman kerja
f. Mampu meningkatkan mutu sumber daya untuk pengembangan program strategis
organisasi
g. Mampu memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah pada bidang
sesuai profesi
h. Mampu bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang dalam menyelesaikan
masalah pekerjaan di bidang profesinya
i. Mampu mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyrakat profesi
dan kliennya
j. Mampu bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai kode etik
masing-masing profesi
k. Mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri
66
l. Mampu melakukan kontribusi dalam evaluasi atau pengembangan kebijakan
nasional dalam rangka peningkatan mutu pendidikan profesi atau pengembangan
kebijakan nasional pada bidang profesi
m. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan
menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan pengembangan hasil
kerja profesinya.
11.2 BEBAN BELAJAR
Beban belajar pendidikan pada program profesi sesuai Peraturan Pendidikan dan
Kebudayaan no 3 tahun 2020 yaitu:
a. Jumlah sks beban belajar minimal 24 sks
b. Lama studi paling lama 3 tahun akademik (6 semester)
c. Semua mata kuliah program profesi umum merupakan mata kuliah keahlian
11.3 MUATAN KURIKULUM
Kurikulum Pendidikan Profesi adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi dengan
learning outcome mengacu pada peraturan Presiden RI No. 8 tahun2012 tentang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Untuk kurikulum Pendidikan
Profesi diatur di masing-masing Pedoman Pendidikan Fakultas.
11.4 TUGAS AKHIR PROGRAM PROFESI
Tugas akhir program profesi diatur lebih lanjut dalam Pedoman Pendidikan
Fakultas atau program studi masing-masing
11.5 EVALUASI KEBERHASILAN STUDI
Evaluasi keberhasilan studi diatur lebih lanjut dalam Pedoman Pendidikan
Fakultas atau program studi masing-masing
67
68
BAB XII MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA
Kebutuhan pendidikan tinggi oleh masyarakat saat ini adalah untuk
mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan kehidupan di dunia karir. Universitas
dr. Soebandi memiliki komitmen untuk menjalankan program “Merdeka Belajar –
Kampus Merdeka” sesuai dengan Permendikbud No. 3 Tahun 2020. Mahasiswa harus
menguasai capaian pembelajaran lulusan yang telah ditetapkan oleh masing-masing
program studi di Universitas dr. Soebandi dengan tambahan kompetensi dari program
studi berbeda di Universitas dr. Soebandi guna menunjang kompetensi lulusan.
Mahasiswa diperkenankan memilih mata kuliah yang ada pada program studi lain sesuai
dengan passion dan bakatnya sehingga potensi mahasiswa dapat dikembangkan dan
ditingkatkan secara relevan dengan kebutuhan zaman.
Mahasiswa Universitas dr. Soebandi dapat memilih melakukan pertukaran
pelajar antar program studi pada Universitas yang sama untuk memperkaya capaian
pembelajaran lulusan dalam bentuk mata kuliah pilihan. Mata kuliah pilihan sudah bisa
ditempuh ketika mahasiswa memasuki semester 3 dengan menyesuaikan kurikulum
mahasiswa program studi yang dituju dengan program studi lainnya. Mata kuliah dari
program studi lain yang dapat dipilih oleh setiap mahasiswa maksimal setara dengan 20
SKS dalam setiap semester.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3
Tahun 2020, mengatur merdeka belajar mahasiswa di Pasal 15, sebagai berikut:
1. Bentuk Pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (5) dapat
dilakukan di dalam program studi dan di luar program studi.
2. Bentuk Pembelajaran di luar Program Studi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan proses pembelajaran yang terdiri atas:
a. Pembelajaran dalam Program Studi lain pada Perguruan Tinggi yang sama;
b. Pembelajaran dalam Program Studi yang sama pada Perguruan Tinggi yang
berbeda;
c. Pembelajaran dalam Program Studi lain pada Perguruan Tinggi yang berbeda;
dan
d. Pembelajaran pada lembaga non Perguruan Tinggi
69
3. Proses Pembelajaran di luar Program Studi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b,
huruf c, dan huruf d dilaksanakan berdasarkan perjanjian kerja sama antara Perguruan
Tinggi dengan Perguruan Tinggi atau lembaga lain yang terkait dan hasil kuliah diakui
melalui mekanisme transfer satuan kredit semester (sks).
a. Proses pembelajaran di luar Program Studi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
merupakan kegiatan dalam program yang dapat ditentukan oleh Kementerian dan/atau
Pemimpin Perguruan Tinggi.
b. Proses Pembelajaran di luar Program Studi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilaksanakan di bawah bimbingan dosen.
c. Proses pembelajaran di luar Program Studi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c
dan huruf d dilaksanakan hanya bagi program sarjana dan program sarjana terapan di
luar bidang kesehatan
Dalam pasal 18 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 3 Tahun 2020, diatur sebagai berikut:
1. Pemenuhan masa dan beban belajar bagi mahasiswa program sarjana atau program
sarjana terapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf d dapat
dilaksanakan dengan cara:
a. Mengikuti seluruh proses Pembelajaran dalam Program Studi pada Perguruan
Tinggi sesuai masa dan beban belajar; atau
b. Mengikuti proses pembelajaran di dalam Program Studi untuk memenuhi
sebagian masa dan beban belajar dan sisanya mengikuti proses Pembelajarandi
luar Program Studi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) dan ayat (2).
2. Perguruan Tinggi wajib memfasilitasi pelaksanaan pemenuhan masa dan
bebandalam proses Pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
3. Fasilitasi oleh Perguruan Tinggi untuk pemenuhan masa dan beban belajar dalam
proses Pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dengancara
sebagai berikut:
a. paling sedikit 4 (empat) semester dan paling lama 11 (sebelas) semester
merupakan Pembelajaran di dalam Program Studi;
b. 1 (satu) semester atau setara dengan 20 (dua puluh) satuan kredit semester
merupakan Pembelajaran di luar Program Studi pada Perguruan Tinggi
yangsama; dan
70
c. paling lama 2 (dua) semester atau setara dengan 40 (empat puluh) satuan kredit
semester merupakan:
➢ Pembelajaran pada Program Studi yang sama di Perguruan Tinggiyang
berbeda;
➢ Pembelajaran pada Program Studi yang berbeda di Perguruan Tinggiyang
berbeda; dan/atau
➢ Pembelajaran di luar Perguruan Tinggi
12.1 PELAKSANAAN MERDEKA BELAJAR
Terdapat delapan (8) pilihan bentuk kegiatan pembelajaran di luar PT dalam
merdeka belajar sesuai dengan Permendikbud No 3 Tahun 2020 Pasal 15 ayat 1
(Gambar 15). Universitas dr. Soebandi menyiapkan kedelapan bentuk kegiatan
pembelajaran di luar PT dengan penjelasan dan syaratnya seperti tertera pada tabel
berikut:
No Kegiatan Penjelasan Syarat
1 Magang/ Praktek Kegiatan magang di sebuah Dibimbing oleh seorang
dosen atau pengajar
Kerja perusahaan, yayasan nirlaba,
organisasi multilateral, institusi
pemerintah, maupun perusahaan
rintisan (startup).
2 Asistensi Kegiatan mengajar di sekolah dasar, Program ini akan difasilitasi
Mengajar menengah, maupun atas selama oleh
beberapa bulan. Sekolah dapat
di Satuan
Pendidikan Kemendikbud
berada di lokasi kota maupun
tepencil.
71
3 Penelitian Riset Kegiatan riset akademik, baik sains dibimbing oleh seorang
maupun sosial humaniora. Dapat dosen atau pengajar
dilakukan untuk lembaga riset
seperti LIPI/BRIN, LAPAN, NASA,
Perguruan Tinggi diluar UB
4 Proyek Kegiatan sosial untuk sebuah yayasan Contoh organisasi formal
Kemanusiaan
atau organisasi kemanusiaan yang yang dapat disetujui Rektor:
disetujui Perguruan Tinggi, baik di Palang Merah Indonesia,
dalam maupun luar negeri Mercy
Corps, dan lain-lain
Dibimbing oleh seorang
dosen
5 Kegiatan Mahasiswa mengembangkan kegiatan Dibimbing oleh seorang
Wirausaha
kewirausahaan secara mandiri dosen
dibuktikan dengan penjelasan atau
proposal kegiatan kewirausahaan dan
bukti transaksi konsumen atau slip
gaji pegawai
6 Studi/ Proyek Mahasiswa dapat mengembangkan Dibimbing oleh seorang
Independen sebuah proyek berdasarkan topik dosen
sosial khusus dan dapat dikerjakan
bersama dengan mahasiswa lain.
7 Membangun Proyek sosial untuk membantu Dapat dilakukan bersama
Desa masyarakat di pedesaan atau daerah dengan aparatur desa (kepala
terpencil dalam membangun desa), BUMDes, Koperasi,
ekonomi rakyat, infrastruktur, dan atau organisasi desa lainnya.
lainnya. Dibimbing oleh seorang dosen
72
8 Pertukaran Pelajar Mengambil kelas atau semester di Nilai dan sks yang diambil di
perguruan tinggi luar negeri maupun perguruan tinggi luar akan
dalam negeri, berdasarkan perjanjian disetarakan oleh perguruan
kerjasama yang sudah diadakan tinggi masing-masing.
Pemerintah.
1. Kegiatan Magang atau Praktek Kerja
Program magang 1-2 semester, memberikan pengalaman yang cukup kepada
mahasiswa, pembelajaran langsung di tempat kerja (experiential learning). Selama
magang mahasiswa akan mendapatkan hardskills (keterampilan, complex problem
solving, analytical skills, dsb.), maupun soft skills (etika profesi/kerja, komunikasi,
kerjasama, dsb.). Sementara industri mendapatkan talenta yang bila cocok nantinya
bisa langsung di-recruit, sehingga mengurangi biaya recruitment dan training awal/
induksi. Mahasiswa yang sudah mengenal tempat kerja tersebut akan lebih mantab
dalam memasuki dunia kerja dan karirnya. Melalui kegiatan ini, permasalahan
industri akan mengalir ke perguruan tinggi sehingga meng-update bahan ajar dan
pembelajaran dosen serta topik-topik riset di perguruan tinggi akan makin relevan.
Universitas dr. Soebandi menerapkan magang industri terintegrasi dengan tugas
akhir. Dalam hal ini Universitas dr. Soebandi bertanggungjawab untuk:
a. Menyiapkan keberangkatan mahasiswa.
b. Menugaskan dosen pembimbing yang akan membimbing mahasiswa selama
magang dari kampus.
c. Bila dimungkinkan pembimbing melakukan kunjungan di tempat magang untuk
monitoring dan evaluasi.
d. Dosen pembimbing bersama supervisor melakukan penilaian capaian mahasiswa
selama magang termasuk karya tugas akhir
2. Kegiatan Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan
Memberikan kesempatan bagi mahasiswa yang memiliki minat dalam bidang
pendidikan untuk turut serta mengajarkan dan memperdalam ilmunya dengan cara
73
menjadi guru di satuan pendidikan. Membantu meningkatkan pemerataan kualitas
pendidikan, serta relevansi pendidikan dasar dan menengah dengan pendidikan
tinggi dan perkembangan zaman. Dalam hal ini, Universitas dr. Soebandi akan
bertanggungjawab untuk:
a. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengikuti program mengajar
di sekolah yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud).
b. Menyediakan informasi tentang data sekolah sesuai yang ditetapkan oleh
Kemendikbud
c. Memberikan dosen pendamping untuk melakukan pendampingan, pelatihan,
monitoring, serta evaluasi terhadap kegiatan mengajar di sekolah yang dilakukan
oleh mahasiswa.
d. Melakukan penyetaraan jam kegiatan kemanusiaan untuk diakui sebagai sks.
3. Kegiatan Penelitian
Penelitian mahasiswa diharapkan dapat ditingkatkan mutunya. Selain itu,
pengalaman mahasiswa dalam proyek riset yang besar akan memperkuat pool talent
peneliti secara topikal. Mahasiswa mendapatkan kompetensi penelitian melalui
pembimbingan langsung oleh peneliti di lembaga riset/pus.at studi. Meningkatkan
ekosistem dan kualitas riset di laboratorium dan lembaga riset Indonesia dengan
memberikan sumber daya peneliti dan regenerasi peneliti sejak dini. Dalam hal ini,
Universitas dr. Soebandi bertanggungjawab untuk:
a. Menjalin kerja sama dengan lembaga/laboratorium riset.
b. Memberikan hak kepada mahasiswa untuk mengikuti seleksi hingga evaluasi
program riset di lembaga/laboratorium riset di luar kampus.
c. Memberikan dosen pendamping untuk melakukan pendampingan, pengawasan,
serta bersama-sama dengan supervisor di lembaga/laboratorium riset untuk
memberikan nilai.
d. Melakukan evaluasi akhir dan penyetaraan kegiatan riset di
lembaga/laboratorium untuk dijadikan sks mahasiswa.
74
4. Kegiatan Proyek Kemanusiaan
Tujuan dari kegiatan proyek kemanusiaan adalah menyiapkan mahasiswa
unggul yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas
berdasarkan agama, moral, dan etika. Di samping itu juga untuk melatih mahasiswa
memiliki kepekaan sosial untuk menggali dan menyelami permasalahan yang ada
serta turut memberikan solusi sesuai dengan minat dan keahliannya masing- masing.
Dalam kegiatan ini, Universitas dr. Soebandi bertanggungjawab untuk:
a. Menjalin kerja sama dengan pihak Kemendikbud juga organisasi kemanusiaan
baik tingkat nasional maupun internasional untuk menyelenggarakan program-
program berdasarkan pada agenda nasional dan internasional (seperti MDGs,
kesehatan, kependudukan, dan lain sebagainya).
b. Menugaskan langsung mahasiswa untuk mengerjakan proyek kemanusiaan
apabila terjadi bencana kemanusiaan yang darurat.
c. Menyelenggarakan seleksi untuk proyek kemanusiaan .
d. Memastikan proyek kemanusiaan yang dijalankan oleh mahasiswa berjalan
sesuai dengan tujuan utama.
e. Memberikan dosen pendamping untuk melakukan monitoring, serta evaluasi
terhadap proyek kemanusiaan yang dilakukan oleh mahasiswa.
f. Melakukan penyetaraan jam kegiatan kemanusiaan untuk diakui sebagai
sks
5. Kegiatan Wirausaha
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan mahasiswa yang memiliki minat
berwirausaha untuk mengembangkan usahanya lebih dini dan terbimbing. Di sisi
lain kegiatan ini akan mengurangi permasalahan meningkatnya pengangguran
intelektual dari kalangan sarjana. Dalam hal ini Universitas dr. Soebandi
bertanggungjawab untuk:
a. Menyediakan pusat inkubasi bisnis pemula bagi mahasiswa.
b. Menyediakan sistem pembelajaran kewirausahaan yang terpadu dengan
praktik langsung.
75
c. Memberikan pelatihan, pendampingan, dan bimbingan, dari dosen serta para
ahli kewirausahaan.
d. Menghubungkan bisnis mahasiswa dengan pasar.
e. Menyediakan dosen pendamping kepada mahasiswa.
f. Memberikan penyetaraan terhadap kegiatan wirausaha menjadi SKS yang
didapatkan oleh mahasiswa.
6. Kegiatan Studi/Proyek Independen
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk (1) mewujudkan ide mahasiswa dalam
mengembangkan produk inovatif yang menjadi gagasannya, (2) menyelenggarakan
pendidikan berbasis riset dan pengembangan (R&D) dan (3) meningkatkan prestasi
mahasiswa dalam ajang nasional dan internasional. Dalam hal ini, Universitas dr.
Soebandi bertanggungjawab untuk:
a. Memfasilitasi terbentuknya sebuah tim proyek independen yang terdiri dari
mahasiswa lintas program studi dan lintas fakultas
b. Menyelenggarakan pertimbangan akademik atas kelayakan proyek independen
yang diajukan
c. Memberikan dosen pendamping yang sesuai dengan ahli dari topik proyek
independent yang diajukan
d. Menyelenggarakan bimbingan, pendampingan, serta pelatihan dalam proses
proyek independen yang dijalankan oleh mahasiswa
e. Menyelenggarakan evaluasi dan penilaian dari proyek independen mahasiswa
untuk disetarakan menjadi sks.
7. Kegiatan Membangun Desa
Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pengalaman profesional dalam
bidang pembangunan dan pemberdayaan masyarakat sehingga mahasiswa dapat
menjadi generasi optimal. Selain itu mahasiswa dapat mengembangkan bidang ilmu
dan minatnya dengan luaran akhir dalam bentuk karya tertulis, audio-visual,
maupun bentuk karya laporan akhir mahasiswa lainnya. Kehadiran mahasiswa
selama 6-12 bulan di desa iharapkan dapat mendampingi kegiatan perencanaan
program, mulai dari kajian potensi desa, masalah dan tantangan pembangunan di
76
desa, menyusun prioritas pembangunan, merancang program, mendisain sarana
prasarana, memberdayakan masyarakat, pengelolaan BUMDes, mensupervisi
pembangunan, hingga monitoring dan evaluasi. Dalam hal ini, UB
bertanggungjawab untuk:
1. Menjalin kerja sama dengan pihak Kementerian Pedesaan dan PDTT, serta
Kemendikbud dalam penyelenggaraan program proyek di desa atau menjalin
kerja sama langsung dengan pemerintah daerah untuk penyelenggaraan program
proyek di desa.
2. Mengelola pendaftaran dan penempatan mahasiswa ke desa tujuan.
3. Menugaskan dosen pembimbing yang akan membimbing mahasiswa selama
magang dari kampus.
4. Melakukan monitoring dan evaluasi dengan mengirim pembimbing untuk
melakukan kunjungan di desa.
5. Memberangkatkan mahasiswa.
6. Melakukan penilaian (oleh Dosen pendamping bersama supervisor di desa)
terhadap proyek yang dilakukan mahasiswa.
8. Kegiatan Pertukaran Pelajar
Belajar lintas kampus (dalam dan luar negeri), tinggal bersama dengan
keluarga/asrama di kampus tujuan, wawasan mahasiswa tentang ke-Bhinneka
Tunggal Ika akan makin berkembang, persaudaraan lintas budaya dan suku akan
semakin kuat. Membangun persahabatan mahasiswa antar daerah, suku, budaya,
dan agama, sehingga meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa.
Menyelenggarakan transfer ilmu pengetahuan untuk menutupi disparitas pendidikan
baik antar perguruan tinggi dalam negeri, maupun kondisi pendidikan tinggi dalam
negeri dengan luar negeri. Dalam hal ini Universitas dr. Soebandi
bertanggungjawab untuk:
1. Menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi dalam negeri dan luar negeri atau
dengan konsorsium keilmuan untuk penyelenggaraan transfer kredit yang dapat
diikuti mahasiswa.
77
2. PT dapat mengalokasikan quota untuk mahasiswa inbound atau sejumlah
mahasiswa yang melakukan outbound (resiprokal).
3. Menyelenggarakan sistem seleksi pertukaran pelajar yang memenuhi azaz
keadilan bagi mahasiswa.
4. Melakukan kontrol dalam penyelenggaraan pertukaran pelajar.
5. Menilai dan mengevaluasi hasil pertukaran pelajar untuk kemudian dilakukan
rekognisi terhadap SKS mahasiswa.
Fakultas bertanggungjawab untuk:
1. Menyiapkan fasilitasi daftar mata kuliah tingkat fakultas yang bisa diambil
mahasiswa lintas prodi.
2. Menyiapkan dokumen kerja sama (MoU/SPK) dengan mitra yang relevan.
Program studi bertanggungjawab untuk:
a. Menyusun atau menyesuaikan kurikulum dengan model implementasi
kampus merdeka.
b. Memfasilitasi mahasiswa yang akan mengambil pembelajaran lintas prodi
dalam Perguruan Tinggi.
c. Menawarkan mata kuliah yang bisa diambil oleh mahasiswa di luar prodi
dan luar Perguruan Tinggi beserta persyaratannya.
d. Melakukan ekuivalensi mata kuliah dengan kegiatan pembelajaran luar
prodi dan luar Perguruan Tinggi.
e. Jika ada mata kuliah/SKS yang belum terpenuhi dari kegiatan pembelajaran
luar prodi dan luar Perguruan Tinggi, disiapkan alternatif mata kuliah daring.
Mahasiswa berkewajiban untuk:
1. Merencanakan bersama Dosen Pembimbing Akademik mengenai program mata
kuliah/program yang akan diambil di luar prodi.
2. Mendaftar program kegiatan luar prodi.
3. Melengkapi persyaratan kegiatan luar prodi, termasuk mengikuti seleksi bila
ada.
78
4. Mengikuti program kegiatan luar prodi sesuai dengan ketentuan pedoman
akademik yang ada.
Tujuan setiap kegiatan bentuk pembelajaran tersebut dapat diturunkan
menjadi Capaian Pembelajaran Kegiatan dan akan disetarakan dengan Capaian
Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK). Karena bidang keilmuan yang sangat beraneka
ragam pada program studi yang berbeda-beda, diperlukan tinjauan dengan cermat
terhadap Capaian Pembelajaran Standar Nasional Pendidikan Tinggi 2020. Untuk
mendapatkan akreditasi unggul diharapkan setiap program studi mampu melampaui
SNPT 2020 tersebut, dimana detailnya ada di dalam Standar Mutu Universitas dr.
Soebandi.
12.2 PENETAPAN SKS MERDEKA BELAJAR
Setiap sks diartikan sebagai “jam kegiatan”, bukan “jam belajar”. Definisi
“kegiatan” adalah Belajar di kelas, praktik kerja (magang), pertukaran pelajar,
proyek didesa, wirausaha, riset, studi independen, dan kegiatan mengajar di daerah
terpencil. Semua jenis kegiatan terpilih harus dibimbing seorang dosen (dosen
ditentukan oleh Program Studi selanjutnya dibuat surat keputusan Dekan)
Daftar “kegiatan” yang dapat diambil oleh mahasiswa maksimal dalam 3
semester di atas dapat dipilih dari: (a) program yang ditentukan pemerintah, (b)
program yang disetujui oleh rektor. Mahasiswa dapat mengambil sks di luar
Universitas dr. Soebandi sebanyak maksimal 2 semester (setara dengan 40 sks) dan
ditambah lagi, dapat mengambil sks di prodi yang berbeda di Universitas dr.
Soebandi maksimal sebanyak 1 semester (setara dengan 20 sks). Penghitungan
satuan kredit semester untuk pembelajaran di luar kampus setara dengan 170
(seratus tujuh puluh) menit per minggu per semester. Secara umum penyetaraan
bobot kegiatan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka dapat dikelompokkan menjadi
3 bentuk yaitu:
1. Bentuk bebas (free form) berdasarkan pembagian Learning Outcome
2. Bentuk terstruktur (structured form) berdasarkan dengan penyetaraan mata
kuliah
79
3. Bentuk campuran 1 dan 2
12.3 MATA KULIAH YANG DITAWARKAN UNTUK BELAJAR DARI PRODI
LAIN
Salah satu program utama dalam kampus merdeka adalah hak belajar 3
semester di luar Program studi dengan rincian 1 semester mengambil mata kuliah di
luar Prodi di dalam PT dan 2 semester melaksanakan aktivitas pembelajaran di luar
PT. Menindaklanjuti hal tersebut, maka Universitas dr. Soebandi memberikan
kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di luar prodi dalam PT dengan
menyediakan beberapa mata kuliah pilihan lintas Prodi. Kegiatan belajar lintas
prodi dalam Universitas dr. Soebandi diharapkan akan dapat mendukung
ketercapaian capaian pembelajaran mahasiswa seperti yang tertuang pada struktur
kurikulum Prodi yang telah ditetapkan. Jumlah SKS mata kuliah lintas prodi yang
dapat diambil adalah sebesar 20 SKS. Mekanisme pelaksanaan kuliah lintas prodi:
1. Prodi menyusun suatu kurikulum yang dapat memfasilitasi mahasiswa untuk
mengambil mata kuliah di prodi yang lain.
2. Prodi menentukan dan menawarkan mata kuliah yang dapat diambil oleh
mahasiswa dari prodi lain.
3. Prodi mengatur kuota peserta yang mengikuti mata kuliah yang ditawarkan.
4. Mahasiswa mengajukan dan mendapatkan persetujuan dari Dosen Pembimbing
Akademik untuk mengikuti mata kuliah dari prodi lain.
5. Mahasiswa mengikuti kegiatan pembelajaran di prodi lain sesuai dengan aturan
yang diberlakukan pada prodi penyedia mata kuliah.
12.4 KARAKTERISTIK PROSES PEMBELAJARAN
Semua kegiatan tersebut diatas harus didampingi dosen pembimbing yang
bertugas memfasilitasi mahasiswa dalam menjalankan kegiatan yang dipilih oleh
mahasiswa. Namun, dosen pembimbing harus memastikan bahwa dalam proses
pembelajaran tersebut diharapkan memenuhi karakteristik proses pembelajaran pada
Standar Mutu Universitas dr. Soebandi yang terdiri atas sifat: 1) interaktif, 2)
80
holistik, 3) integratif, 4) saintifik, 5) kontekstual, 6) tematik, 7) efektif, 8)
kolaboratif, dan 9) terpusat pada mahasiswa.
12.5 PELAKSANAAN PENILAIAN DAN EVALUASI
Setiap fakultas memiliki mekanisme formal untuk mengevaluasi dan
memonitor mahasiswa secara periodik. Untuk menjamin mutu program tersebut
maka pelaksanaan monitor dan evaluasi dilakukan mulai dari tahap persiapan,
pelaksanaan, dan penilaian. Disamping itu juga monitoring dan evaluasi pelaksanaan
proses pembelajaran mencakup karakteristik, perencanaan, pelaksanaan, proses
pembelajaran dan beban belajar mahasiswa untuk memperoleh capaian
pembelajaran lulusan. Penilaian/evaluasi merupakan salah satu rangkaian kegiatan
dalam meningkatkan kualitas, kinerja, dan produktifitas dalam melaksanakan
program magang industri. Fokus evaluasi adalah individu mahasiswa, yaitu prestasi
yang dicapai dalam pelaksanaan magang oleh mahasiswa. Melalui evaluasi akan
diperoleh tentang apa yang telah dicapai dan apa yang belum dicapai oleh
mahasiswa selama mengikuti kegiatan. Evaluasi dapat memberikan informasi terkait
kemampuan apa yang telah dicapai oleh mahasiswa selama mengikuti program.
Selain itu, melalui evaluasi dapat dilakukan peninjauan kembali terhadap nilai atau
implikasi dari hasil program. Selanjutnya, menilai apakah program ini telah sesuai
digunakan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa.
1. Prinsip Penilaian
Penilaian dalam pelaksanaan kebijakan Merdeka Belajar - Kampus
Merdeka, program “hak belajar tiga semester di luar program studi” mengacu
kepada 5 (lima) prinsip sesuai SNPT yaitu edukatif, otentik, objektif, akuntabel,
dan transparan yang dilakukan secara terintegrasi.
2. Aspek dan Teknik Penilaian
Sejalan dengan prinsip-prinsip penilaian di atas, maka aspek-aspek yang
dinilai dalam pelaksanaan kebijakan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka,
program “hak belajar tiga semester di luar program studi”, setidaknya sebagai
berikut:
81
a. Kehadiran saat pembekalan dan pelaksanaan;
b. Kedisiplinan dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas;
c. Sikap;
d. Kemampuan melaksanakan tugas-tugas;
e. Kemampuan membuat laporan.
Sedangkan teknik penilaian terdiri atas: 1) observasi, 2) partisipasi, 3)
unjuk kerja, 4) test tertulis, 5) test lisan, dan 6) angket. Adapun, instrumen
penilaian terdiri atas: 1) penilaian proses dalam bentuk rubrik, dan/ atau; 2)
penilaian hasil dalam bentuk portofolio, atau 3) karya desain
3. Prosedur dan Pelaksanaan Penilaian
Sesuai dengan prinsip kesinambungan, penilaian dalam pelaksanaan
kebijakan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka, program “hak belajar tiga
semester di luar program studi” dilakukan selama kegiatan berlangsung (penilaian
proses) dan akhir kegiatan berupa laporan kegiatan belajar (penilaian hasil).
Penilaian dalam proses dilakukan dengan cara observasi (kepribadian dan sosial)
sebagai teknik utama. Sedangkan penilaian hasil dilaksanakan pada akhir
pelaksanaan program dengan menggunakan laporan yang dibuat oleh mahasiswa.
Penilaian dilakukan oleh pendamping dari Pihak Ketiga yang terkait dengan
kegiatan yang diambil oleh mahasiswa dan dosen pendamping di Universitas dr.
Soebandi. Pelaksanaan penilaian memuat unsur unsur sebagai berikut:
a. Mempunyai kontrak rencana penilaian,
b. Melaksanakan penilaian sesuai kontrak atau kesepakatan,
c. Memberikan umpan balik dan memberi kesempatan untuk mempertanyakan
hasil kepada mahasiswa,
d. Mempunyai dokumentasi penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa,
e. Mempunyai prosedur yang mencakup tahap perencanaan, kegiatan pemberian
tugas atau soal, observasi kinerja, pengembalian hasil observasi, dan
pemberian nilai akhir,
82
f. Pelaporan penilaian berupa kualifikasi keberhasilan mahasiswa dalam
menempuh suatu mata kuliah dalam bentuk huruf dan angka,
g. Mempunyai bukti-bukti rencana dan telah melakukan proses perbaikan
berdasar hasil monev penilaian
Selain komponen diatas, Univeristas dr. Soebandi mewajibkan fakultas untuk
membuat sistem berupa survey online dalam bentuk indeks kepuasan mahasiswa
terhadap proses pendidikan dan indeks kepuasan mitra/pengguna tentang
pengalaman dan penilaian mahasiswa terhadap kualitas program merdeka belajar
yang mereka jalani selama satu semester diluar program studi. Hal ini dapat
digunakan untuk mendapatkan umpan balik dari mahasiswa sebagai sarana evaluasi
bagi Universitas dr. Soebandi dalam mengembangkan program berikutnya.
83
BAB XIV PEDOMAN PEMBELAJARAN DARING
14.1 MEKANISME PEMBELAJARAN DARING
Pembeljaran daring terdapat dua model interaksi antara mahasiswa dan dosen,
yaitu pembelajaran sinkron dan asinkron. Pada pembelajaran sinkron, dosen dan
mahasiswa melaksanakan proses pembelajaran daring pada waktu yang sama.
Pembelajaran asinkron yaitu pembelajaran dimana mahasiswa dan dosen melaksanakan
pembelajaran pada waktu yang berbeda, sehingga memberikan keuntungan seperti
fleksibilitas, dan lebih banyak interaksi.
a. Mekanisme pembelajaran sinkron:
1. Dosen mengunggah materi kuliah ke E-Learning Universitas dengan
sarana google classromm, media sosial, dll
2. Dosen memberikan kuliah live daring melalui sarana siaran melalui
aplikasi seperti Zoom, Google Meet, Live Instagram
3. Mahasiswa mengikuti kuliah dari live streaming
4. Mahasiswa dan dosen berdiskusi melalui chatting dari aplikasi tersebut
5. Dosen bisa memberikan tugas kuliah, kuis, dan ujian melalui E-Learning
b. Mekanisme pembelajaran asinkron
1. Dosen mengunggah materi kuliah ke E-Learning Universitas dengan
sarana google classromm, media sosial, dll
2. Dosen merekam video materi kuliah daring dengan menggunakan
aplikasi perekaman video
3. Dosen upload video rekaman kuliah misal di Youtube
4. Mahasiswa mengikuti kuliah misal dari youtube
5. Mahasiswa dan dosen bisa tanya jawab dan diskusi melalui email atau
medsos
6. Dosen memberikan tugas kuliah, kuis, dan ujian melalui E-learning
c. Durasi Pembelajaran
Interaksi pembelajaran sinkron dengan video conference menggunakan
Google Meet, Zoom atau sejenisnya membutuhkan ketersediaan jaringan
internet dan kuota yang lebih banyak dibandingkan dengan interaksi
menggunakan teks seperti WAG, dan lain-lain. Waktu untuk live streaming
dianjurkan 90 menit, sedangkan interaksi dosen-mahasiswa menyesuaikan.
Pelaksanaan pembelajaran sinkron maksimal 40% dan pembeljaran asinkron
maksimal 70% dari total perkuliahan. Pembelajaran daring dapat
dilaksanakan maksimal 30% dari total perkuliahan, kecuali terdapat keadaan
yang memaksa yang ditentukan dikemudian hari oleh Rektor.
84
14.2 ETIKA DALAM PEMBELAJARAN DARING
Etika pelaksanaan pembelajaran daring adalah sebagai berikut:
a. Sopan dan santun
b. Menggunakan kata dan kalimat serta bahasa yang baik, volume suara,
intonasi dan kecepatan bicara mudah dipahami.
c. Menggunakan pakaian yang sopan, pantas, yaitu menggunakan seragam
lengkap sesuai ketentuan untuk mahasiswa.
d. Selalu menyalakan kamera, dan menatap wajah lawan bicara dalam daring.
e. Menggunakan gerakan tubuh yang sopan dan wajar
f. Tidak diperkenankan meninggalkan tempat selama pertemuan, apabila ingin
meninggalkan tempat, maka harus ijin terlebih dahulu.
g. Saat berkomunikasi baik sinkron maupun asinkron sebaiknya menjaga etika
duduk, berdiri, atau etika lainnya yang wajib diikuti dan dilaksanakan saat
berkomunikasi. Apabila sedang batuk atau bersin, segera menutup mulut
dengan tangan.
h. Tidak diperkenankan untuk menyela pembicaraan orang lain, dan saling
menghargai pendapat orang lain.
i. Mematikan mode suara (mute), kecuali jika diperkenankan untuk berbicara.
j. Menghormati yang lebih senior
k. Menggunakan panggilan dan sebutan yang baik dan untuk mahasiswa
menggunakan nickname berupa NIM_Nama lengkap atau sesuai ketentuan
yang lain.
l. Bertanggungjawab dalam publikasi, menghindari publikasi yang tidak
bermanfaat dan duplikasi.
m. Bertanggungjawab dalam pendampingan (mentoring) dan solutif saat ada
masalah.
14.3 FASILITAS DARING
Proses pembeljaran daring dapat memanfaatkan beberapa aplikasi online seperti:
a. WAG (Whatsapp Group)
b. Instagram
c. SPADA
d. Google Classroom
e. Zoom
f. Google Meet
g. E-Learning
h. Dan beberapa aplikasi sejenis
85
14.4 PELAKSANAAN SEMINAR DAN UJIAN MENGGUNAKAN DARING
a. Pengaturan administrasi dan atau prosedur yang harus dilakukan oleh
mahasiswa dan dosen dalam pelaksanaan seminar dan atau ujian daring
ditentukan oleh masing-masing Fakultas.
b. Dokumen seminar diserahkan sebelum pelaksanaan seminar/ujian pada
masing-masing penguji
c. Seminar atau ujian mahasiswa menggunakan VICON
d. Saat kegiatan seminar atau ujian terbuka dapat diikuti dengan mahasiswa
atau undangan lain sesuai ketentuan dengan pelaksanaan, moderator bertugas
untuk mengkoordinir ketertiban acara (misal meminta peserta untuk
mematikan mic kecuali yang ditunjuk moderator).
86
BAB XV KEMAHASISWAAN
15.1. ARAH, STRATEGI, DAN SASARAN PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN
15.1.1. Kebijakan Pengembangan Kemahasiswaan
1. Pengembangan Kemahasiswaan di Universitas dr. Soebandiadalah bagian
integral dari sistem Pendidikan Nasional yang mendukung dan melengkapi
kegiatan kurikuler
2. Pengembangan Kemahasiswaan di lingkup Universitas dr. Soebandi
disesuaikan dengan pelaksanaan reformasi pada perguruan tinggi serta
tuntutan globalisasi
3. Organisasi Mahasiswa adalah arena aktualisasi fungsi mahasiswa
sebagai intelektual dan agent of change perlu diberikan keleluasaan untuk
mengatur dirinya sendiri dengan tetap mengacu pada rambu-rambu yang
telah dtetapkan dalam rangka mewuiudkan tujuan pendidikan tinggi di
Universitas dr Soebandi
4. Kebijakan dasar pengembangan Kemahasiswaan di Universitas dr.
Soebandiberpedoman pada Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana
Operasional (Renop) Universitas dr Soebandi, yang merupakan acuan bagi
semua pemangku kepentingan (stakeholders) internal dalam menyusun
rencana kerja dan rencana aksi agar terjadi sinergi dalam semua aras menuju
Visi Universitas dr Soebandi
5. lmplementasi pengembangan Kemahasiswaan harus mengacu kepada
Standar Akreditasi Nasional dan Penjaminan Mutu. Untuk itu diperlukan
persyaratan yang mendukung, antara lain: adanya komitmen, perubahan
paradigma, sikap mental serta pengorganisasian yang baik
6. Pengembangan Kemahasiswaan di Universitas dr. Soebandi diselaraskan
dengan pengembangan kurikulum yang didasarkan kepada Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK), sehingga setiap kegiatan kemahasiswaan yang dilaksanakan
pada dasarnya adalah merupakan proses pembelajaran untuk meningkatkan
hard skills dan soft skills bagi mahasiswa yang terlibat di dalamnya
87