The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Yesi Yolanda, 2023-11-22 22:01:14

ENDA SUHENDRA, M.Pd

ENDA SUHENDRA, M.Pd

Modul 3.3 Pengelolaan Program Yang berdampak Postif Pada Murid KONEKSI ANTAR MATERI


HIKMAT NUGRAHA S., M. Pd Fasilitator ENDA SUHENDA, M.Pd CGP Perkenalkan IRMA PURNAMASARI, S.Pd Pengajar Praktik P e r k e n ala n


Perkenalan Daftar Isi Daftar Isi 4P Pengalama, Perasaan, Pembeljaran, Penerapan Intisari Modul Keterkaitan Antar Modul Penutup D a ft a r Isi


Bagaimana perasaan Anda setelah mempelajari modul ini? PENGALAMAN Modul 3.3 berisikan materi tentang menyusun sebuah program yang berdampak positif pada murid, cara menumbuhkan student agency (kepemimpinan murid) dengan suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) murid, lingkungan yang mendukung tumbuh kembang kepemimpinan murid, serta pentingnya melibatkan komunitas untuk mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid. Setelah mempelajari modul ini saya berusaha untuk mempelajari, memahami dan melaksanakan materi modul 3.3 ini dengan maksimal dan berusaha memberikan yang terbaik.. Meskipun demikian dalam 3.3 ini masih terdapat beberapa materi masih belum saya mengerti dan pahami, terutama tentang lingkungan yang mendukung tumbuh kembangnya murid di sekolah saya. Program yang direncanakan ini juga melihat aset yang dimiliki oleh sekolah serta mampu menumbuhkan kepemimpinan murid dengan melibatkan suara, pilihan, dan kepemilikian. . Program ini nantinya yang akan dipraktikkan dalam aksi nyata di akhir modul 3.3. 4P


Bagaimana perasaan Anda setelah mempelajari modul ini? PERASAAN Saya merasa sangat bahagia dan antusias serta bersemangat ketika mengikuti pembelajaran dalam modul ini. Selain materinya yang sangat menarik dan menantang, modul ini juga merupakan modul terakhir yang harus saya pelajari. Artinya, saya harus bersiap untuk mengimplementasikannya di kelas atau di sekolah saya. Selain itu, saya juga merasa senang karena banyak ilmu-ilmu dan pengetahuan baru yang saya peroleh selama mengikuti kegiatan PGP ini. Saya juga merasa senang dan tertarik ketika pertanyaan-pertanyaan yang muncul dibenak saya dan saya merefeksikan pada bagian mulai dari diri dapat terjawab dengan baik dan jelas. Ada hal menarik yang terjadi pada pembelajaran di modul ini, yaitu saat saya harus menyelesaikan tugas demonstrasi kontekstual. Dalam tugas ini, CGP diminta untuk membuat sebuah program secara mandiri. Program yang saya buat yaitu Pembuatan Ecobrik. Perasaan senang sekali ketika saya dapat merancang sebuah program dan melibatkan murid didalamnya. 4P


Bagaimana perasaan Anda setelah mempelajari modul ini? PEMBELAJARAN Pembelajaran yang saya dapatkan setelah mempelajari modul ini sebagai berikut, yaitu pada saat saya menyusun sebuah program sebaiknya kita melihat aset/kekuatan yang dimiliki oleh sekolah. Pentingnya melibatkan murid sebagai mitra dalam penyusunan, baik pada saat murid memberikan suara, pilihan dan kepemilikandalam pelaksanaan, dan evaluasi program, baik dapat dilibatkan dengan memberikan kesempatan mereka untuk berpendapat (suara) adn menentukan pilihannya sehingga mereka akan merasa memiliki dan merasakan manfaat dari program yang akan dikembangkan. Yang perlu dikembangkan oleh guru di sekolah adalah pentingnya menciptakan lingkungan yang positif dalam menumbuhkan student agency. Pentingnya dukungan dari semua pihak/komunitas dalam menumbuhkan kepemimpinan murid. Prakarsa perubahan yang akan dilakukan dapat menggunakan Tahapan BAGJA dengan menambahkan unsur suara, pilihan, dan kepemilikan murid. Pengalaman saya dalam merancang sebuah program yang melibatkan murid dan mengimplementasikannya dengan tahapan BAGJA merupakan hal baru bagi saya. Modul 3.3 ini dalam menjadikan murid sebagai Student Agency. 4P


Bagaimana perasaan Anda setelah mempelajari modul ini? PENERAPAN Dalam modul ini saya ingin dapat melaksanakan program yang telah saya rancang dengan murid tersebut. Harapannya program ini dapat menumbuhkan kepemimpinan murid dan mewujudkan karakter profil pelajar pancasila. Dan saya juga akan menyebarkan pengetahuan dan pengalaman saya dalam menyusun program yang berdampak positif pada murid ini pada rekan-rekan sejawat. 4P


Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid berisikan materi Kepemimpinan Murid (Student Agency), Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid, Kepemimpinan Murid dan Profil Pelajar Pancasila, Lingkungan yang Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid, dan Peran Keterlibatan Komunitas dalam Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid. Materi-mater tersebut berhubungan satu sama lain dan tidak dipisahkan. Materi Kepemimpinan Murid (Student Agency) berdasarkan filosofi dan metafora “menumbuhkan padi”, Ki Hajar Dewantara mengingatkan kita bahwa dalam mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada murid, kita harus secara sadar dan terencana membangun ekosistem yang mendukung pembelajaran murid sehingga mampu memekarkan mereka sesuai dengan kodratnya. Dengan demikian, saat kita merancang sebuah program/kegiatan pembelajaran di sekolah, baik itu intrakurikuler, ko-kurikuler, atau ekstrakurikuler, maka murid juga seharusnya menjadi pertimbangan utama. Apa itu kepempimpinan murid dan bagaimana keterkaitan dengan profil pelajar pancasila ? In tis a ri


Profil Pelajar Pancasila sebenarnya adalah visi dan harapan Indonesia untuk karakter warganya di masa mendatang, sehingga seharusnya menjadi landasan bagi visi sekolah. Upaya menumbuhkembangkan kepemimpinan murid akan menyediakan kesempatan bagi murid untuk mengembangkan profil positif dirinya, yang kemudian diharapkan dapat mewujud sebagai pengejawantahan Profil Pelajar Pancasila dalam dirinya, yaitu beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Untuk mewujudkan karakter profil Pelajar Pancasila tentu tidak mudah, diperlukan Lingkungan yang Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid, yaitu kondisi lingkungan yang mendukung kepemimpinan murid, yang berpihak kepada murid, contohnya lingkungan yang nyaman, aman, dan menyenangkan. Selain itu pula kondisi sekolah yang jauh dari kebisingan dan dekat dengan alam mampu menciptakan suasana yang nyaman bagi siswa dalam mengembangkan potensi kepemimpinan dalam dirinya. Apa itu kepempimpinan murid dan bagaimana keterkaitan dengan profil pelajar pancasila ? nI tis a ri


Mendampingi murid agar pengembangan potensi kepemimpinan mereka tetap sesuai dengan kodrat, konteks dan kebutuhannya, dan Mengurangi kontrol kita terhadap mereka. Saat murid menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri, maka mereka sebenarnya memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka. Lewat suara, pilihan, dan kepemilikan inilah murid kemudian mengembangkan kapasitas dirinya menjadi seorang pemilik bagi proses belajarnya sendiri. Dalam Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid, peran kita adalah Peran kita adalah Mendampingi murid agar pengembangan potensi kepemimpinan mereka tetap sesuai dengan kodrat, konteks dan kebutuhannya, dan Mengurangi kontrol kita terhadap mereka. Saat murid menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri, maka mereka sebenarnya memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka. Lewat suara, pilihan, dan kepemilikan inilah murid kemudian mengembangkan kapasitas dirinya menjadi seorang pemilik bagi proses belajarnya sendiri. Bagaimana Voice (Suara) Pilihan ( Choice) Dan Kepemilikan ( Ownership) Murid dalam Konsep Kepemimpinan Murid? In tis a ri


Menyediakan kesempatan untuk murid menggunakan pola pikir positif dan merasakan emosi yang positif, Keterampilan berinteraksi sosial secara positif, Keterampilan dalam proses pencapaian tujuan akademik maupun non-akademik, Menerima dan memahami kekuatan diri, sesama, serta masyarakat dan lingkungan di sekitarnya, Membuka wawasan menentukan dan menindaklanjuti tujuan, harapan atau mimpi yang manfaat dan kebaikannya melampaui pemenuhan kepentingan individu, kelompok, maupun golongan, Menempatkan murid sedemikian rupa sehingga terlibat aktif dalam proses belajarnya sendiri, Menumbuhkan daya lenting dan sikap tangguh murid untuk terus bangkit di tengah kesempitan dan kesulitan. Lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid memiliki beberapa karakteristik, yaitu Bagaimana karakteristik lingkungan yang dapat menumbuhkembangkan kepemimpinan murid ? In tis a ri


Tak kalah penting dari hal lainnya yaitu Peran Keterlibatan Komunitas dalam Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid. Yang dimaksud dengan komunitas di sini dapat terdiri dari murid, guru, orang tua, orang dewasa lain yang ada di sekitar murid, dan masyarakat atau lingkungan sekitar, yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi proses belajar murid. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sendiri, telah mengamanatkan tentang pentingnya kemitraan antara sekolah dengan orang tua dan masyarakat. Kemitraan ini disebut dengan “Tri Sentra Pendidikan”. Kemitraan tri sentra pendidikan adalah kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat yang berlandaskan pada asas gotong royong, kesamaan kedudukan, saling percaya, saling menghormati, dan kesediaan untuk berkorban dalam membangun ekosistem pendidikan yang menumbuhkan karakter dan budaya prestasi peserta didik. Melalui pemberdayaan, pendayagunaan, dan kolaborasi tri sentra pendidikan ini, maka keterlibatan yang bermakna dari orangtua dan anggota masyarakat dalam proses pembelajaran menjadi fokus yang perlu terus diupayakan oleh sekolah. Bagaimana melibatkan komunitas untuk mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid? In tis a ri


Apa keterkaitan yang dapat Anda lihat antara modul ini dengan modul-modul sebelumnya? Ki Hadjar Dewantara melalui filosiofinya bahwa pendidikan “ kegiatan menuntun segala kekuatan kodrat yang pada anakanak agar mereka mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setingi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat.” Guru mempunyai peran strategis untuk menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak sehingga mereka dapat bahagia dan selamat sebagai individu masyarakat. Adapun dalam mengelola program sekolah yang berdampak pada murid hendaknya melibatkan murid dan memperhatikan pengembangan potensi atau kodrat murid. Dalam modul ini juga dibahas bahwa murid adalah pribadi yang unik dan utuh, sehingga guru sebaiknya dapat menuntun murid sesuai dengan kodratnya. 1.1 dan 3.3


Apa keterkaitan yang dapat Anda lihat antara modul ini dengan modul-modul sebelumnya? Nilai-nilai dari seorang guru penggerak yaitu mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid. Nilai dan peran dari guru penggerak tidak terlepas dari cita-cita mulia untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila dan merdeka belajar. Dalam menjalankan perannya, seorang guru tidak hanya cukup sebagai pemimpin pembelajaran di kelas, namun juga memiliki tanggung jawab sebagai pemimpin dalam pengelolaan program sekolah yang berpihak pada murid. 1.2 dan 3.3


Guru harus memiliki visi yang mengarah kepada perubahan, baik perubahan di kelas atau perubahan di sekolah. Untuk mencapai perubahan tersebut guru perlu mengenal pendekatan manajemen perubahan. Manajemen pendekatan perubahan disebut Inkuiri Apresiatif (IA). Dalam merencanakan dan mengelola program yang berdampak pada murid dilakukan dengan menggunakan pendekatan inkuiri apresiatif model BAGJA, dengan terlebih dahulu memetakan aset atau sumber daya sekolah, dan mengembangkan aset atau potensi yang bisa dikembangkan untuk merencanakan program sekolah yang berdampak pada murid. Apa keterkaitan yang dapat Anda lihat antara modul ini dengan modul-modul sebelumnya? 1.3 dan 3.3


Lingkungan yang mendukung perkembangan potensi, minat dan profil belajar murid terutama kekuatan kodrat pada anak-anak. Ibarat petani, guru hendaknya dapat mengoptimalkan sumber daya lingkungan yang positif dan mengembangkan budaya positif agar anak-anak dapat tumbuh sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman dan mendukung program yang berdampak pada murid. Apa keterkaitan yang dapat Anda lihat antara modul ini dengan modul-modul sebelumnya? 1.4 dan 3.3


Guru dapat menggunakan pembelajaran berdiferensiasi untuk memberikan layanan pembelajaran yang berpihak pada murid. Pembelajaran berdiferensiasi ini merupakan solusi atas beragamnya karakteristik dan kecerdasan murid. Sebelum merencanakan pembelajaran berdiferensiasi, seorang guru hendaknya melakukan pemetaan terhadap kebutuhan belajar, minat dan profil belajar murid. Hal ini dilakukan untuk mengetahui aset atau kekuatan yang dimiliki oleh murid. Apa keterkaitan yang dapat Anda lihat antara modul ini dengan modul-modul sebelumnya? 2.1 dan 3.3


Guru dilatih dan diasah untuk mampu mengembangkan kompetensi sosial pada diri murid. Teknik kesadaran diri (mindfulness) menjadi strategi pengembangan lima kompetensi sosial emosional yang didasarkan pada program yang berpihak pada murid dan mewujudkan merdeka belajar dan budaya positif di sekolah. Apa keterkaitan yang dapat Anda lihat antara modul ini dengan modul-modul sebelumnya? 2.2 dan 3.3


Coaching sebagai teknik atau strategi seorang pemimpin pembelajaran untuk menuntun anak dan menggali potensi yang dimiliki oleh anak. Coaching juga memberikan keleluasaan anak-anak berkembang dan menggali proses berpikir. Dalam pengelolaan program yang berdampak pada murid, coaching dapat digunakan sebagai strategi untuk mengembangkan sumber daya murid, mengembangkan kepemimpinan murid, menggali potensi murid untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu keselamatan dan kebahagiaan anak setinggi-tingginya. Apa keterkaitan yang dapat Anda lihat antara modul ini dengan modul-modul sebelumnya? 2.3 dan 3.3


Guru sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat mengambil keputusan secara bijak, yaitu keputusan yang berpihak pada murid. Dasar, prinsip, paradigma atau nilai dalam pengambilan keputusan harus konsisten, terutama berkaitan dengan dilema etika atau bujukan moral. Dalam pengelolaan program yang berdampak pada murid, guru harus mampu mengambil keputusan yang bijak dalam merancang dan menjalankan program yang berdampak positif pada murid. Apa keterkaitan yang dapat Anda lihat antara modul ini dengan modul-modul sebelumnya? 3.1 dan 3.3


Guru sebagai pemimpin pembelajaran maupun pengelola program sekolah harus dapat memetakan dan mengidentifikasi asetaset yang ada di sekolah, baik aset fisik maupun non fisik. Pendekatan berbasis aset/kekuatan (asset based thinking) akan lebih dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh sekolah sebagai komunitas belajar, dibandingkan dengan pendekatan berbasis masalah/kekurangan (deficit based thinking). Paradigma berpikir harus melihat sisi positif yang dimiliki oleh sekolah. Dengan berfokus pada aset yang dimiliki, maka pengelolaan program yang berdampak pada murid dapat terencana dengan baik. Apa keterkaitan yang dapat Anda lihat antara modul ini dengan modul-modul sebelumnya? 3.2 dan 3.3


Setelah melihatketerkaitan antara modul ini dengan modul-modul lainnyajelaskanlah perspektif Andatentang program yang berdampak positif pada murid. Bagaimana seharusnya program-program atau kegiatan sekolah harus direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasiagar program-program tersebut dapat berdampak positif pada murid? Program yang berdampak positif pada murid adalah inisiasi dan dan pengelolaan sekolah yang melibatkan kepemimpinan murid (studentagency) dengan memberikan ruang dan mempromosikan suara, pilihan dan kepemilikan. Akhirnyaterwujudkan rasa bahagia dan sejahtera(well-being) dan budaya positif disekolah. Kodratanakyang memiliki ragam potensi dan bakat dapat tergali dan dituntun menuju kepadakebahagian yang setinggi-tingginya. Mengenali program atau kegiatan sekolah dengan perencanaan, pelaksanaan dan refleksi evaluasi dilakukan secarakolaboratif dan memberdayakan aset/kekuatan sumber dayayang dimilikisekolah. Akhirnya dampak positif pada murid sebagaimanayang diharapkan terpenuhisecara menyeluruh. Penutup


Bagaimanaseharusnya program-program atau kegiatan sekolah harus direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi agar program-program tersebut dapat berdampak positif pada murid? Perencanaan program dilaksanakan secarakolaboratif berdasarkan kebutuhan murid dengan mewujudkan lingkungan karakteristikyang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid didukung sumber daya,aset, modal, potensi,kekuatan yang dimilikisekolah melalui prakarsa perubahan dengan paradigmainkuiriapresiatif BAGJA, memberikan ruang murid padasuara, pilihan dan kepemilikan. Pelaksanaan program atau kegiatan ini memberdayakan murid untuk menjadi pemimpin dalam proses belajarnya sendiri. Murid mampu mempromosikan suara, pilihan, kepemilikan sendiri melalui prosesyang memerdekakan sehingga murid mampu menjadiagen perubahan dan guru menjadi mitra belajar murid dengan menuntun dan memberikan umpan balik(feedback)atascapaian perkembangan belajar murid. Evaluasi terhadap program atau kegiatan ini maka guru dan murid berkolaboratif melakukan penilaian, refleksi evaluasisecara menyeluruh,sistematism, berkala dan berkelanjutan untuk mengukurseberapaefektif dampak positifyang diharapkan muncul. Kegiatan reflektif evaluasi untuk mengetahuiapakah program atau kegiatan sudah efektif memenuhi tujuan yang diharapkan dan apakah program atau kegiatan telah mampu menumbuhkembangkan kepemimpian murid (suara, pilihan,kepemilikan). Penutup


Terima Kasih


Teacher Planner ENDA SUHENDA, M.Pd


Click to View FlipBook Version