The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Peta Konsep & Flipbook Osteichthyes Kelompok 7 Mata Kuliah Zoologi Vertebrata

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by nisarhyn, 2021-10-16 23:25:31

Peta Konsep & Flipbook Osteichthyes Kelompok 7

Peta Konsep & Flipbook Osteichthyes Kelompok 7 Mata Kuliah Zoologi Vertebrata

OSTEICHTHYESPETA KONSEP & FLIPBOOK

ZOOLOGI VERTEBRATA

M. HAEKAL T. AL GIFARY, UGI HERMAWATI,
AGNATUL MARDHIAH, NISA ROHAYANI,
FUZA CAHYANI

KELOMPOK 7 (KELAS C)





A. Pengertian Osteichthyes

Osteichthyes atau disebut juga Ikan bertulang sejati adalah kelas dari anggota
hewan bertulang belakang yang merupakan subfilum dari Pisces. Kata
Osteichthyes berasal dari bahasa yunani, Osteon yang berarti tulang, ichthyes yang
berarti ikan. Osteichthyes terdapat kurang lebih 29.000 jenis yang 95% nya merupakan
seluruh dari jenis ikan, dan 50% dari seluruh vertebrata.
B. Ciri-ciri Osteichthyes

● Memiliki rangka endoskeleton yang terbuat dari osteon (tulang keras/tulang sejati).
● Kulitnya bersisik dengan tipe sisik sikloid, ctenoid, dan ganoid.
● Osteichthyes biasanya memiliki gelembung renang.

● Osteichthyes melakukan reproduksi dengan cara fertilisasi eksternal

● Ruang insang ditutupi dengan tiga tulang dermal yang besar disebut operculum.
Tiap lengkung insang berfilamen (septum direduksi dan tidak melebihi panjang
filamen).

● Kulit licin karena sekresi mukus oleh kelenjar pada kulit

● Memiliki gelembung renang sehingga tidak tenggelam saat tidak bergerak.

● Rahang merupakan struktur yang kompleks di bangun oleh sejumlah tulang sejati
terutama tulang dermal.

C. Karakteristik

Karakteristik Ikan bertulang sejati (Osteichthyes):
o Biasanya memiliki gelembung renang, yang menjaga keseimbangan tubuh
antara tenggelam dan mengambang.
o Memiliki operculum, yang membantu pernafasan tanpa perlu berenang.
o Mampu melihat warna.
o Sebagian besar memiliki sisik yang tersusun halus, baik tipe ganoid, cycloid,
atau ctenoid.

D. Morfologi Osteichthyes
Struktur morfologi atau struktur tubuh dari kelas Osteichthyes, adalah sebagai berikut:
1. Memiliki bentuk tubuh yang bermacam-macam, tetapi sebagian berbentuk
gelendong pipih. Bentuk tubuhnya ini memudahkannya bergerak dalam air.
2. Kepala terbentang mulai dari ujung moncong sampai dengan akhir operculum
(tutup insang).
3. Badan membentang dari akhir operculum sampai anus, dan sisanya adalah ekor.
4. Mulut berada di ujung muka moncong, memiliki rahang yang bergigi baik.
Sebelah dorsal moncong terdapat sepasang fovea nasalis (lubang hidung
sebelah luar) yang sebelah dalamnya terdapat sacci olfactorius. Memiliki mata
yang terletak disebelah lateral tanpa kelopak mata.

5. Perculum (tutup insang) berada di belakang mata, dibagian bawah sebelah
dalam dari operculum terdapat sejumlah sisir insang.

6. Anus dan aperture urogenitalis terdapat dimuka pina analis
7. Memiliki rangka luar (exeskeleton), meliputi sisik dan sirip.
8. Memiliki sisik yang tertanam pada saku dermal dan tumbuh sepanjang hdupnya.

Terdapat tiga macam sisik, yaitu:
a. Sisik Cycloid (berbentuk bulat), pada sisik ini bila si teliti lebih dalam (pada

ikan yang hidup di daerah yang berempat musim) akan tamapak lingkaran
yang berbeda-beda.
b. Sisik Ctenoid (berbentuk bulat agak lonjong), berdusi kecil-kecil pada
bagian anterior, sedang pada posterior memecah diri menjadi beberapa
bagian.
c. Sisik Ganoid (berbentuk belah ketupat), dengan bagian kecil yang tertanam
dalam saku dermis. Permukaan sebelah luar dilapisi oleh zat ganoine, dan
mengandung duri-duri halus. Dibawah sisik sebelah menyebelah tubuh
terdapat linea lateralis yang berupa suatu saluran. Didalamnya terdapat alat
sensor yang peka terhadap getaran gelombang.
9. Tipe Ekor

a. Type Heterocercal
Yaitu bila columna vertebralis berakhir menjorok ke salah satu ujung

ekor yang membagi diri menjadi dua tidak sama panjangnya.
b. Type Protocercal

Yaitu akhir columna vertebralis sampai ujung ekor dan ekor berujung
tumpul.
c. Type Diphicercal

Yaitu akhir columna vertebralis ujung ekoe dan ekor dengan bentuk
ujung runcing.
d. Type Homocercal

Yaitu bila columna vertebralis berakhir tidak persis di ujung ekor, tapi
agak membelok sedikit, tapi ujung membagi diri menjadi dua bagian yang
sama.
E. Anatomi Osteichthyes

Anatomi tubuh atau struktur yang menyusun tubuh bagian dalam dari
kelas Osteichthyes, adalah sebagai berikut:

1. Memiliki pharynx pada celah insang yang banyak mengandung lembaran-
lembaran insang.

2. Terdapat esophagus yang menuju ke ventriculus, yang berfungsi sebagai tempat
saluran pencernaan makanan.

3. Terdapat kelenjar pencernaan berupa hepar yang terletak dalam rongga badan
sebelah anterior.

4. Memiliki cor (jantung) yang terletak di bawah pharynx, yang terdiri atas dua
bagian yaitu ventriculum dan auriculum.

5. Terdapat limpa sebagai bagian dari sistem sirkulasi yang berada dekat lambung
dengan pembuluh-pembuluh limpa.

6. Memiliki rangka dalam (endoskeleton) yang terdiri atas tulang tempurung
kepala, columna vertebralis, cingulum pectoralis, tulang-tulang kecil tambahan
yang menyokong sirip.

F. Sistem Organ Osteichthyes
a. Sistem Pencernaan

Dimulai dari mulut dimana makanan akan masuk pertama kali melalui mulut,
kemudian dari mulut makanan akan melewati pharynx kemudian menuju ke
esophagus, dimana esophagus adalah saluran yang menghubungkan antara mulut
dan lambung. Selanjutnya menuju ke lambung, dimana lambung merupakan organ
yang berperan dalam pengolahan makanan dan penghancuran makanan. Dari
lambung makanan di bawa kedalam usus (intestin), yang merupakan lanjutan dari
lambung berfungsi sebagai tempat penyerapan makanan. Selanjutnya menuju ke
anus, sebagai saluran akhir dalam sistem pencernaan yang mengeluarkan hasil sisa
dari metabolisme.
b. Sistem Pernafasan

Pernafasan dilakukan oleh insang yang terdapat dalam empat pasang kantung
insang yang terletak sebelah menyebelah pharynx di bawah operculum. Tiap insang
terdiri atas lembaran ganda filament. Pada saat bernafas, operculum menutup dan
melekat pada dinding tubuh, selanjutnya archus branchialis mengembang kearah
lateral. Air kemudian masuk melalui mulut, kemudian klep mulut menutup
sedangkan archus branchialis mengalami kontraksi, dengan demikian operculum
akan membuka. Selanjutnya air mengalir ke luar melalui filament, saat itulah darah
mengambil O2 dan melepaskan CO2.

c. Sistem Sirkulasi
Jantung (cor) terletak di bawah pharynx, dalam rongga pericardium, yang terdiri

atas dua bagian yaitu ventriculum dan auriculum. Darah dibawa menuju ke jantung
melalui pembuluh vena. Darah tersebut kemudian berkumpul pada sinus venosus,
kemudian kembali masuk ke auriculum (auriculum merupakan serambi jantung
yang menerima darah dari seluruh tubuh). Darah dari auriculum dipompa melalui
ventriculum yang berdinding tebal menuju insang melalui conus anteriosus (conus
anteriosus merupakan perbesaran dari ujung ventrikel yang berfungsi memompa
darah ke insang), aorta ventralis, empat pasang arteri afferent branchialis. Saluran
terakhir ini yang bertugas menyalurkan darah melalui kapiler dalam insang untuk
mengambil O2. Kemudian darah dikumpulkan melalui arteri afferent branchialis
menuju aorta dorsalis, kemudian beredar melalui cabang arteri (arteri merupakan
pembuluh nadi yang membawa darah keluar dari jantung) seperti pada
Chondrichthyes. Selanjutnya darah tersebut akan beredar keseluruh tubuh dan
kembali lagi ke jantung melalui pembuluh vena, begitu seterusnya.

d. Sistem Reproduksi
Proses pembuahan pada kelas Osteichthyes ini umumnya terjadi diluar tubuh,

dimana pada jantan terdapat sepasang testis yang membesar pada masa perkawinan.
Melalui vasa defferensia, sperma akan dikeluarkan lewat papillae urogenitalis. Pada
betina sel telur akan keluar dari ovari melalui oviduct yang selanjutnya akan keluar

juga melalui papillae urogenitalis dan terjadilah proses fertilisasi di luar tubuh. Ikan
melakukan reproduksi secara eksternal. Cara reproduksi ini dikenal sebagai
oviparus, yaitu telur dibuahi dan berkembang di luar tubuh ikan. Ikan terkenal
sebagai mahluk yang mempunyai potensi fekunditas yang tinggi dimana
kebanyakan jenis ikan yang merupakan penghasil telur beribu-ribu bahkan berjuta-
juta tiap tahun.

e. Sistem Eksresi
Ikan mempunyai sistem ekskresi berupa ginjal dan suatu lubang pengeluaran

yang disebut urogenital. Lubang urogenital ialah lubang tempat bermuaranya
saluran ginjal dan saluran kelamin yang berada tepat dibelakang anus. Ginjal pada
ikan yang hidup di air tawar dilengkapi sejumlah glomelurus yang jumlahnya lebih
banyak. Sedangkan ikan yang hidup di air laut memiliki sedikit glomelurus
sehingga penyaringan sisa hasil metabolisme berjalan lambat.
Sistem Ekskresi
➢ Ikan yang hidup di air tawar mengeluarkan urin dalam jumlah yang banyak.

Sebaliknya, ikan yang hidup di air laut akan mengekskresikan ammonia melalui
urin yang jumlahnya sedikit.
Ekskresi ikan yang hidup di air laut:

Ekskresi ikan yang hidup di air tawar

Berdasarkan bentuk siripnya, kelas Osteichthyes dibagi menjadi tiga subkelas, yaitu
Actinopterygii dan Sarcopterygii, dan Branchiopterygii.
G. Klasifikasi dan Ciri tiap Ordo
1. Subkelas Actinopterygii (Ikan bersirip kipas)

Ciri-ciri:
• Sirip yang berpasangan, tidak memiliki pangkal yang menonjol ditubuh,

sehingga lembar sirip yang ada diluar tubuh hanya disokong oleh jari-jari sirip.
• Sisik -sisik umumnya tilakoid/ganoid.
• Ekor bertipe homocercal/bicercal.
Subkelas Actinopterygii terdiri atas ordo diantara nya sebagai berikut:

1) Perciformes (Ikan Kerapu)
Famili: Cichlidae, Ospro nemidae.
Contoh: Osphronemus goramy
Ciri-ciri:
o Bentuk badan agak lebar dan pipih (Torpedo/memanjang)
o Mempunyai sisik yang besar
o Sirip punggung 2 ada juga yang satu
o Sirip ventral di dada

2) Channiformes (Ikan Gabus)
Famili: Channidae
Contoh: Channa asatica
Ciri-ciri:
o Kepala mirip seperti kepala ular
o Sirip punggung dan anus panjang berduri lunak
o Tubuh Bercoreng-coreng dengan coklat , putih , hitam

3) Gonorhynchiformes (Ikan Bandeng)
Famili: Gonorinchidae chanidae
Contoh: Chanos chanos
Ciri-ciri:
o Badan ramping dengan sisik kecil keperakan dan ekor bercabang.
o Sirip punggung terletak di tengah tubuh
o Sisik yang pinggirnya kasar dan meluas ke depan sampai di kepala
o Mulut tidak bergigi

2. Sub Kelas Sarcopterygii ( ikan bersirip daging )

Ciri-ciri nya:

● Memiliki sirip bonggol dibagian pangkal berdaging.
● Mempunyai lubang hidung yang bermuara ke mulut.
● Sisik cosmoid.

Terdiri atas 2 ordo yaitu:

1) Dipnoi = Dipteriformes

Contoh: Lepidosiren paradosa

Ciri-ciri:

o Tulang-tulang terdapat di kepala
o Sisik bertipe Sikloid
o Sirip mempunyai pangkal mirip benjolan
o Sirip punggung dan anus membentuk sirip yang melingkari bagian

belakang tubuh

1) Coleantyformes = Crossoptetygii ( Bangsa ikan Celakan ).
Contoh: Latimeria chalumnae
Ciri-ciri:
o Tulang belakang berongga
o Terdapat tonjolan seperti kaki yang menopang Sirip dada, sirip
pinggul, sirip punggung.

3. Sub Kelas Branchiopterygii
Ciri-ciri nya:
• Sisik tebal berbentuk rhomboid.
• Pangkal sirip menyempit, tertutup oleh sisik.
• Sirip punggung tersusun atas delapan atau lebih lembaran sirip yang diperkuat
oleh adanya satu spina.
Subclassis Branchiopterygii hanya terdiri satu ordo yaitu ordo Polyteriformes
dengan ciri-ciri mempunyai sirip yang banyak (sesuai dengan namanya).
Contohnya Polyterus bichir.

H. Peranan Osteichthyes
● Peran yang menguntungkan:
1. Sebagai sumber pangan yang kaya akan protein hewani dan vitamin A bagi
manusia.
2. Sebagai ikan hias misalnya ikan koi
3. Mendorong berdirinya pabrik-pabrik pengawetan ikan
4. Tulang ikan dapat digunakan sebagai bahan perekat / lem
5. Sisa-sisa ikan dapat dibuat tepung untuk pupuk atau makanan ternak.
6. Lemak ikan dapat menjadi sumber asam lemak tidak jenuh.
● Peran yang merugikan:
Contoh Kelas Osteichthyes yang berbahaya yaitu Arothron meleagris (ikan
buntal).Ikan buntal merupakan salah satu jenis ikan yang memiliki kandungan
racun mematikan bernama tetrodotoksin. Tetrodotoksin disebut 1.200 kali lebih
beracun daripada sianida. Racun yang terdapat dalam ikan buntal dapat menyerang
sistem saraf pusat.


Click to View FlipBook Version