The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by noer.hamim, 2022-05-06 08:26:49

PTK

PTK 2019_2020

PENERAPAN METODE READING GUIDE DALAM
MENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK
PADA MATA PELAJARAN AL-QUR'AN HADIS KELAS
VI MI TARBIYATUL ISLAMIYAH KLAKAHKASIHAN
KEC GEMBONG KAB PATI TAHUN AJARAN 2020/ 2021

Classroom Action Research
Oleh:

MOHAMMAD NURUL HAMIM

i

DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................ i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................
B. Penegasan Istilah ............................................................... 1
C. Rumusan Masalah.............................................................. 3
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................... 4
E. Kajian Pustaka ................................................................... 4
5

BAB II : LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori ................................................................
6
1. Pengertian Prestasi Belajar ......................................... 6
2. Tipe prestasi Belajar ................................................... 6
6
a. Bidang Kognitif...................................................... 7
b. Bidang Afektif........................................................ 7
c. Bidang Psikomotorik.............................................. 8
3. Mata pelajaran al-Qur’an Hadis ................................. 8
a. Pengertian al-Qur’an Hadis ................................. 8
b. Tujuan pelajaran al-Qur’an Hadis ...................... 8
4. Metode Reading Guide ...............................................
5. Penerapan metode Reading Guide dalam 8
pembelajaran al-Qur’an Hadis.................................... 9
B. Hipotesis Tindakan .........................................................

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian............................................................
10
1. Waktu dan Tempat Penelitian .................................... 10
2. Populasi ...................................................................... 10
3. Kolaborator................................................................. 10

ii

4. Sumber Data dan Jenis Data....................................... 10
B. Prosedur Penelitian.......................................................... 11
12
1. Siklus I........................................................................ 13
2. Siklus II....................................................................... 14
C. Metode Pengumpulan Data ............................................. 15
D. Metode Analisis Data ...................................................... 16
E. Indikator Keberhasilan ....................................................

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Data Awal (Pra Siklus) ....................................................
B. Hasil Penelitian ............................................................... 17
21
1. Siklus I....................................................................... 21
2. Siklus II ..................................................................... 27
C. Pembahasan ..................................................................... 31

BAB V : PENUTUP
A. Simpulan..........................................................................
B. Penutup ........................................................................... 36
37

iii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Al-Qur’an adalah sumber utama ajaran Islam dan merupakan pedoman hidup

setiap muslim. Al-Qur’an bukan sekedar memuat petunjuk tentang hubungan manusia
dengan Tuhannya, tetapi juga mengatur hubungan manusia dengan sesamanya
(hablum min Allah wa hablum min an-nas) bahkan hubungan manusia dengan alam
sekitarnya. Untuk memahami ajaran Islam dengan sempurna (kaffah) maka langkah
pertama yang harus dilakukan adalah memahami kandungan isi al-Qur’an dan
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari secara sungguh-sungguh dan
konsisten. (Al-Munawwar, 2002, p. 3)

Seluruh umat Islam telah sepakat bahwa hadis rasul merupakan sumber dan
dasar hukum Islam setelah al-Qur’an, dan umat Islam diwajibkan mengikuti hadis
sebagaimana al-Qur’an. (Suparta, 2008, p. 48) Salah satu mata pelajaran yang
diajarkan di MA adalah al-Qur’an Hadis. Mata pelajaran ini merupakan kelanjutan dari
pelajaran al-Qur’an Hadis yang telah dipelajari peserta didik di MTs/ SMP.

Dalam pembelajaran al-Qur’an Hadis di madrasah Aliyah peserta didik harus
mampu memahami serta memperdalam kajian al-Qur’an Hadis menyangkut dasar-
dasar keilmuannya sebagai persiapan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi serta memahami dan menerapkan tema-tema tentang manusia dan
tanggung jawabnya di muka bumi ini, demokrasi serta pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam perspektif al-Qur’an dan al-Hadis sebagai persiapan
untuk bermasyarakat. (Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun
2008, p. 82) Mata pelajaran al-Qur’an Hadis MA dalam semester genap mempunyai
dua standar kompetensi:
1. Memahami ayat-ayat al-Qur’an dan al-Hadis tentang pola hidup sederhana dan

perintah menyantuni dhuafa
2. Memahami ayat-ayat al-Qur’an tentang berkompetisi dalam kebaikan

Strategi pembelajaran yang sering digunakan seorang guru terkadang belum
mampu memberikan pemahaman kepada peserta didik. Hal ini ditandai dengan
prestasi belajar siswa yang rendah. Kejenuhan siswa dalam kelas dan tidak aktifnya

1

siswa, menjadi sebuah indikator tidak berhasilnya suatu pembelajaran. Belajar
merupakan suatu proses terpadu yang berlangsung pada diri seseorang dalam upaya
memperoleh pemahaman dan struktur kognitif baru, atau untuk mengubah pemahaman
dan struktur kognitif lama.

Secara umum, belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku, akibat
interaksi individu dengan lingkungan. (Asra, 2008, p. 40) Namun, proses pembelajaran
tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyaknya peserta didik yang kurang
paham dan tidak sesuai harapan menjadi masalah baru dalam dunia pendidikan.
Diantara problematika dan indikator masalah tersebut adalah penerapan metode dalam
proses pembelajaran. Berbagai stagnasi dan ketidakefektifan metode pembelajaranpun
bernunculan. Menurut Armai Arief, persoalan-persoalan yang selalu menyelimuti
dunia pendidikan sampai saat ini adalah seputar tujuan dan hasil yang tidak sejalan
dengan kebutuhan masyarakat, metode pembelajaran yang statis dan kaku, sikap dan
mental pendidik yang dirasa kurang mendukung proses, dan materi pembelajaran yang
tidak progresif. (Arief, 2002, p. 7)

Dalam pembelajaran al-Qur’an Hadis MI Tarbiyatul Islamiyah Klakahkasihan
Kec Gembong Kab Pati tidak sedikit peserta didik yang mengalami kesulitan dalam
memahami suatu materi, lemah konsentrasi dan masih buramnya fokus peserta didik
terhadap pelajaran yang disampaikan. Banyak dari peserta didik yang masih kesulitan
untuk menyebutkan dalil tentang materi pokok yang diajarkan, menjawab pertanyaan
dan membaca dalil al-Qur’an ataupun hadis dengan benar.8 Padahal hal ini menjadi
tuntutan yang harus bisa dipertanggungjawabkan peserta didik dan merupakan hasil
dari sebuah metode. Terjadinya hal tersebut menjadi sebuah pertanyaan besar terhadap
efektifitas penggunaan sebuah metode dalam suatu pembelajaran.

Banyak metode ditemukan guna mengoptimalkan hasil belajar, salah satunya
adalah metode Reading Guide. Metode pembelajaran Reading Guide diharapkan dapat
menciptakan pembelajaran yang kondusif dan memudahkan peserta didik untuk fokus
dalam memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru. Metode Reading Guide akan
membantu siswa untuk menghilangkan sifat malas membaca, karena metode ini
menuntun siswa untuk membaca materi yang diberikan. Melalui langkah setiap peserta
didik mendapatkan bacaan, yang mana bacaan tersebut membimbing jawaban
pertanyaan atau kisi-kisi yang ada maka peserta didik akan lebih terfokus dalam

2

memahami pelajaran. Dengan menuntun dan mengarahkan bahan bacaan, diharapkan
akan merangsang daya ingat dan konsentrasi peserta didik terhadap pelajaran yang
disampaikan.

Konsentrasi dalam proses pembelajaran bagi peserta didik sangatlah penting
karena konsentrasi berarti memusatkan perhatian kepada situasi belajar tertentu.
Makin kuat konsentrasi, makin efektiflah belajar tersebut. Dari sini penulis tergugah
melakukan penelitian tindakan kelas tentang upaya meningkatkan prestasi belajar
siswa dalam pelajaran al-Qur’an Hadis menggunakan metode Reading Guide dengan
judul: “Penerapan Metode Reading Guide Dalam Meningkatan Prestasi Belajar
Peserta Didik pada Mata Pelajaran Al-Qur'an Hadis Kelas VI MI Tarbiyatul Islamiyah
Klakahkasihan Kec Gembong Kab Pati 2020/ 2021”.

B. Penegasan Istilah
1. Prestasi Belajar
Kata prestasi berasal dari bahasa belanda yaitu “prostate” kemudian dalam
bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. (Arifin, Evaluasi
Instruksional Prinsip Tehnik Prosedur, 1991, pp. 2-3)
Sedangkan kata belajar diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungan. (Slameto, 1995, p. 2) Dalam hal ini prestasi belajar diartikan sebagai
hasil yang telah dicapai setelah melakukan aktivitas belajar.
2. Peserta Didik.
Peserta didik adalah murid (terutama pada sekolah tingkat dasar dan
menengah). (Bahasa, 2003, p. 849)
3. Reading Guide
Reading Guide (bacaan terbimbing) adalah merupakan salah satu metode
pembelajaran PAIKEM yang di dalamnya guru memberikan bacaan dengan
pertanyaan atau kisi-kisi yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan.
Seluruh peserta didik mempelajari bahan bacaan tersebut dengan menggunakan
pertanyaan atau kisi-kisi yang ada. Kemudian guru membahas pertanyaan atau
kisi-kisi tersebut dengan menanyakan jawaban kepada peserta didik. Di akhir

3

pembelajaran guru memberi penjelasan secukupnya kesimpulan, klarifikasi, dan
tinjak lanjut. (SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM,
Pembelajaran Aktif,Inovatif, Kreatif, Efektif, Menarik, 2008, p. 80)
4. Al-Qur’an Hadis
Al-Qur’an Hadis di MI merupakan salah satu mata pelajaran yang merupakan
pelajaran al-Qur’an Hadis awal yang akan disempurnakan /dipelajari peserta didik
lebih lanjut di MTs/SMP dan SMA/SLTA.

C. Rumusan Masalah
Berdasar dari latar belakang di atas maka yang menjadi inti permasalahan dalam

penelitian ini adalah: Apakah metode Reading Guide dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa dalam mata pelajaran al-Qur’an Hadis MI Tarbiyatul Islamiyah
Klakahkasihan Kec Gembong Kab Pati 2020/ 2021?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui metode Reading Guide dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa dalam mata pelajaran al-Qur’an Hadis MI Tarbiyatul Islamiyah
Klakahkasihan Kec Gembong Kab Pati 2020/ 2021.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi siswa
1) Metode Reading Guide akan menjadikan siswa lebih terfokus pada
pelajaran.
2) Dengan metode Reading Guide diharapkan akan mengangkat prestasi
belajar siswa.
3) Dengan metode Reading Guide siswa akan lebih mudah memahami
pelajaran.
b. Bagi guru
1) Memberikan variasi baru dalam menggunakan metode.
2) Sebagai salah satu pertimbangan dalam menerapkan metode belajar
c. Bagi sekolah
1) Sebagai salah satu usaha meningkatkan mutu dan kualitas madrasah.

4

2) Dapat dijadikan bahan kajian bersama agar dapat meningkatkan kualitas
madrasah.

E. Kajian Pustaka
1. Skripsi yang ditulis Maskuri (3503016) yang berjudul “Pemakaian Variasi Metode
dan Pengaruh Terhadap Prestasi Belejar Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas IV MI Karanganyar di Tirto Pekalongan Tahun Pelajaran 2004/2005”.
Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa variasi metode dalam pembelajaran
sejarah kebudayaan Islam tergolong baik dengan nilai rata-rata 7,5. Berdasar
perhitungan ada pengaruh yang signifikan atau positif. (Maskuri, 2005)
2. Pada skripsi yang ditulis Subadi (073111458) yang berjudul “Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak dengan Metode Card Sort
Kelas I MI YASPI Kaponan Pakis Magelang Tahun Pelajaran 2008/2009”. Dengan
penerapan metode Card Sort dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam belajar
Aqidah akhlak. (Subadi, 2009)
3. Skripsi yang ditulis Ahmad Sahal (073111385) yang berjudul “Upaya Peningkatan
Prestasi Hasil Belajar Aqidah Akhlak dengan Metode Jigsaw Kelas V MI Manbaul
Huda Desa Tanjungrejo Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati”. Dengan
penerapan Jigsaw mampu meningkatkan prestasi hasil belajar peserta didik sesuai
dengan hasil belajar rata-rata dari pra siklus 60.91, siklus I 65,46 dan siklus II
78,18. (Sahal, tth)
Penulis mengangkat beberapa PTK di atas sebagai kajian pustaka karena PTK di
atas relevan dengan penelitian yang akan penulis lakukan. Berkaitan dengan penelitian
di atas penelitian ini bersifat sebagai pengembangan dari hasil penelitian yang sudah
ada, di mana penelitian ini menggunakan metode Reading Guide sebagai sarana dalam
meningkatkan prestasi belajar.

5

BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teori
1. Pengertian Prestasi Belajar
Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu “prostate” kemudian dalam
bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. (Arifin, Evaluasi
Instruksional Prinsip Tehnik Prosedur , 1991, pp. 1-2) Menurut Nana Sudjana,
prestasi belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya. (Sudjana, 1991, p. 22)
Secara umum, belajar dapat diartikan sebagai proses transfer yang ditandai
oleh adanya perubahan pengetahuan, tingkah laku dan kemampuan seseorang
yang relatif tetap sebagai hasil dari latihan dan pengalaman yang terjadi melalui
aktifitas mental yang bersifat aktif, konstruktif, komulatif dan berorientasi pada
tujuan. (Abdul Mu’thi, 1998, p. 13) Belajar merupakan suatu proses terpadu
yang berlangsung pada diri seseorang dalam upaya memperoleh pemahaman dan
struktur kognitif baru, atau untuk mengubah pemahaman dan struktur kognitif
lama. Secara umum, belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku,
akibat interaksi individu dengan lingkungan.
Dalam hal ini prestasi belajar diartikan sebagai hasil yang telah dicapai
setelah melakukan aktivitas belajar yang berupa nilai atau angka.
2. Tipe prestasi Belajar
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan baik tujuan
kurikuler maupun tujuan instruksional rumusan tujuan pendidikan,
menggunakan klasifikasi tujuan dari Benyamin Bloom yang secara garis besar
membaginya menjadi tiga ranah, yakni kognitif, afektif dan psikomotoris.
(Sudjana, 1991, p. 22)
a. Bidang Kognitif
Istilah cognitive berasal dari kata cognition yang padanannya
knowing, berarti mengetahui. Dalam arti luas, cognition (kognisi) ialah
perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan. Dalam perkembangan
selanjutnya, istilah kognitif menjadi populer sebagai salah satu dominan

6

atau wilayah/ ranah psikologis manusia yang meliputi setiap perilaku mental
yang berhubungan dengan pemahaman, pertimbangan, pengolahan
informasi, pemecahan masalah, kesengajaan dan keyakinan.

Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,
analisis, sintesis, dan evaluasi.
b. Bidang Afektif

Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil belajar
afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatiannya
terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman
sekelas, kebiasaan belajar dan hubungan sosial.
c. Bidang Psikomotorik

Hasil belajar psikomotoris tampak dalam bentuk keterampilan (skill)
dan kemampuan bertindak individu. Tipe hasil belajar psikomotoris
berkenaan dengan keterampilan atau kemampuan bertindak setelah ia
menerima pengalaman belajar tertentu.
3. Mata pelajaran al-Qur’an Hadis
a. Pengertian al-Qur’an Hadis

Mata pelajaran al-Qur’an-Hadis di MA adalah salah satu mata
pelajaran PAI yang merupakan peningkatan dari al-Qur’an-Hadis yang telah
dipelajari oleh peserta didik di MTs/ SMP. Peningkatan tersebut dilakukan
dengan cara mempelajari, memperdalam serta memperkaya kajian al-
Qur’an dan al-hadis terutama menyangkut dasar-dasar keilmuannya sebagai
persiapan untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi, serta
memahami dan menerapkan tema-tema tentang manusia dan
tanggungjawabnya di muka bumi, demokrasi serta pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam perspektif al-Qur’an dan al-Hadits
sebagai persiapan untuk hidup bermasyarakat.

Secara substansial mata pelajaran al-Qur’an Hadis memiliki
kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk
mempelajari dan mempraktikkan ajaran dan nilai-nilai yang terkandung
dalam al-Qur’an-Hadis sebagai sumber utama ajaran Islam dan sekaligus

7

menjadi pegangan dan pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari.
(Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2, 2008)
b. Tujuan pelajaran al-Qur’an Hadis

Mata pelajaran al-Qur’an Hadis bertujuan untuk:
1) Meningkatkan kecintaan peserta didik terhadap al-Qur’an dan Hadis
2) Membekali peserta didik dengan dalil-dalil yang terdapat dalam al-

Qur’an dan hadis sebagai pedoman dalam menyikapi dan menghadapi
kehidupan.
3) Meningkatkan pemahaman dan pengamalan isi kandungan al-Qur’an
dan Hadis yang dilandasi oleh dasar-dasar keilmuan tentang al-Qur’an
dan Hadis.
4. Metode Reading Guide
Reading Guide (penuntun bacaan) salah satu strategi yang dapat digunakan
untuk mengaktifkan peserta didik. (Ramayulis, 2005, p. 116) Reading Guide
juga merupakan salah satu strategi pembelajaran PAIKEM.
PAIKEM (pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan) merupakan pendekatan dalam proses belajar mengajar yang bila
diterapkan secara tepat berpeluang dapat meningkatkan tiga hal, pertama,
maksimalisasi pengaruh fisik terhadap jiwa, kedua, maksimalisasi pengaruh jiwa
terhadap proses psikofisik dan psikososial, ketiga, bimbingn ke arah pengalaman
kehidupan spiritual. (SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis
PAIKEM, 2009, p. 5)
5. Penerapan metode Reading Guide dalam pembelajaran al-Qur’an Hadis
Metode Pembelajaran Reading Guide digunakan untuk menyampaikan
materi yang berupa bacaan yang telah ditentukan. Hal ini dilakukan untuk
membantu peserta didik lebih mudah dan terfokus dalam memahami suatu
materi pokok.
Melalui metode Reading Guide, peserta didik dipandu untuk membaca
materi pelajaran yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Sehingga peserta didik bisa mengartikan, menjelaskan kandungan, menceritakan
ayat-ayat Al-Qur’an tentang perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan
guru pada Surah Al-Isra’ (17): 23–24; Surah Luqman (31): 13–17; hadis riwayat

8

Muslim dari Abu Hurairah hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim dari Abdullah
bin Amru.

Adapun langkah-langkah penerapan metode Reading Guide dalam
pembelajaran al-Qur’an hadis adalah:
a. Guru mempersiapkan bacaan tentang ayat-ayat Al-Qur’an tentang Al-Alaq.
b. Guru membuat pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab oleh peserta didik

dari bacaan ayat-ayat Al-Qur’an tentang Al-Alaq.
c. Guru membagi bacaan dan pertanyaan kepada peserta didik
d. Guru memerintahkan kepada peserta didik untuk mempelajari bacaan

tersebut dengan menggunakan pertanyaan yang ada.
e. Guru membahas pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan menanyakan

jawaban kepada peserta didik
f. Pada akhir pembelajaran guru memberi ulasan atau penjelasan secukupnya.
g. Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.
B. Hipotesis Tindakan

Adapun hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah
meningkatnya prestasi belajar peserta didik dengan menggunakan metode
pembelajaran Reading Guide pada mata pelajaran al-Qur’an hadis Kelas VI MI
Tarbiyatul Islamiyah Klakahkasihan Kec Gembong Kab Pati.

9

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan

penelitian yang didasari oleh asumsi-asunsi dasar, pandangan-pandangan filosofis
dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu metode penelitian
memiliki rancangan penelitian (research design) tertentu. Rancangan ini
menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu
penelitian, sumber data dan kondisi, arti apa data dikumpulkan, dan dengan cara
bagiamana data tersebut dihimpun dan diolah. (Sukmadinata, 2010, p. 52)
1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada Semester Ganjil tahun ajaran
2020/2021 pada tanggal 16 Juli - 25 Agustus 2020. Adapun tempat penelitian ini
adalah di MI Tarbiyatul Islamiyah Klakahkasihan Kec Gembong Kab Pati.
2. Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian. (Arikunto, 2006, p. 130) Adapun yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah peserta didik kelas VI MI Tarbiyatul Islamiyah
Klakahkasihan Kec Gembong Kab Pati yang berjumlah 19 peserta didik.
3. Kolaborator

Kolaborator dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah orang yang
membantu mengumpulkan data-data tentang penelitian yang sedang dilakukan
bersama-sama dengan peneliti. Kolaborator dalam penyusunan penelitian ini
adalah peneliti sendiri, karena peneliti di sini sebagai guru Al-Qur’an Hadis.
4. Sumber Data dan Jenis Data

Data yang baik adalah data yang diambil dari sumber yang tepat dan
akurat. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari peserta didik dan guru.
Sedangkan jenis datanya adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Yang
termasuk data kualitatif adalah data tentang keaktifan peserta didik dalam proses
pembelajaran, dan data kuantitatif yaitu data hasil tes belajar peserta didik.

43

B. Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

research). Penelitian tindakan kelas yang dimaksud adalah suatu bentuk penelitian
yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu untuk
memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara lebih
berkualitas sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik. (Asrori, 2007,
p. 6)

Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di
kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya
sehingga hasil belajar siswa meningkat. (Muchith, 2009, p. 13) Penelitian tindakan
kelas dimulai dengan siklus pertama yang terdiri dari empat kegiatan, yakni
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Berdasarkan siklus pertama tadi, guru
akan mengetahui letak keberhasilan dan kegagalan atau hambatan yang dijumpai
pada siklus pertama tersebut. Oleh karena itu, guru merumuskan kembali rancangan
tindakan unruk siklus kedua. Kegiatan pada siklus kedua ini dapat berupa kegiatan
sebagaimana yang dilakukan pada siklus pertama, tapi sudah dilakukan perbaikan-
perbaikan atau tambahan-tambahan berdasarkan hambatan atau kegagalan yang
dijumpai pada siklus pertama. (Asrori, 2007, p. 103)

44

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari empat tahap. Adapun
langkah-langkah yang akan peneliti lakukan, sebagai berikut:
1. Siklus I

a) Perencanaan Tindakan
1) Merencanakan materi pembelajaran yaitu berkompetisi dalam kebaikan,
dengan menerapkan metode pembelajaran Reading Guide.
2) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
3) Menyusun lembar pengamat aktivitas peserta dalam kegiatan
pembelajaran.
4) Menyiapkan format evaluasi yang berupa tes obyektif.

b) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan yaitu menerapkan tindakan yang mengacu pada
skenario Reading Guide, adapun kegiatannya:
1) Guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran dan
tugas-tugas yang harus dilaksanakan peserta didik secara singkat dan
jelas.
2) Guru menyajikan materi pelajaran materi surat Al-Alaq
3) Guru melaksanakan apa yang telah disepakati setelah melakukan diskusi
dengan kolaborator pada tahap perencanaan, yaitu melaksanakan
tindakan yang tertera dalam RPP menggunakan metode Reading Guide.
4) Guru memotivasi peserta didik untuk mengerjakan tugas.
5) Guru memberikan tes pada peserta didik untuk dapat diketahui
keberhasilan pembelajaran pada pertemuan pada siklus I.

c) Pengamatan Pengamatan terhadap proses pembelajaran yang sedang
berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar peserta didik dengan metode
Reading Guide, serta mengetahui kendala yang dihadapi dalam menerapkan
pembelajaran yang sedang berlangsung.

d) Refleksi Data-data yang diperoleh dari observasi dikumpulkan, dianalisis
dan didiskusikan oleh peneliti dengan kolaborator sebagai dasar untuk
membuat perencanaan pembelajaran siklus II.

45

2. Siklus II
Setelah melakukan evaluasi tindakan I, maka peneliti melakukan tindakan

II. Pelaksanaan siklus II ini mirip dengan siklus I, pada siklus II ini merupakan
perbaikan siklus I yang didasarkan atas hasil refleksi siklus I. Adapun
pelaksanaannya yaitu :
a) Perencanaan

1) Identifikasi masalah dan penerapan alternatif pemecahan masalah yang
muncul pada siklus I.

2) Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang disiapkan untuk siklus
II dengan melakukan revisi yang telah disempurnakan sesuai hasil
refleksi siklus I.

3) Menyusun RPP.
4) Peneliti menyiapkan kembali lembar pengamatan yang meliputi lembar

pengamatan aktivitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
5) Menyiapkan format evaluasi yang berupa tes obyektif yang diberikan

pada akhir siklus.
b) Pelaksanaan Tindakan

1) Guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran dan
tugas-tugas yang harus dilaksanakan peserta didik secara singkat dan
jelas.

2) Guru menyajikan materi pelajaran (Surat Al-Alaq)
3) Guru melaksanakan apa yang telah disepakati setelah melakukan diskusi

dengan kolaborator pada tahap perencanaan, yaitu melaksanakan
tindakan yang tertera dalam RPP, menggunakan metode Reading Guide.
4) Guru memotivasi peserta didik untuk mengerjakan tugas.
5) Guru memberikan tes pada peserta didik untuk dapat diketahui
keberhasilan pembelajaran pada pertemuan pada siklus II. Tes pada
siklus II ini adalah sebagai penentu berhasil tidaknya penerapan metode
pembelajaran Reading Guide dalam meningkatkan prestasi belajar
peserta didik.

46

c) Pengamatan Pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung
untuk mengetahui aktivitas peserta didik dalam pembelajaran, apakah ada
peningkatan dari siklus sebelumnya.

d) Refleksi Semua data-data dari observasi tindakan dikumpulkan dan
dianalisis. Setelah akhir siklus II ini diharapkan metode pembelajaran
dengan Reading Guide dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam
pembelajaran al-Qur’an Hadis.

C. Metode Pengumpulan Data
Peneliti menggunakan beberapa metode untuk menggali informasi yang

dibutuhkan. Metode yang dipakai oleh peneliti untuk mendapatkan informasi
tersebut antara lain:
1. Metode Tes

Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat
untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek. Dalam pembelajaran
objek ini bisa berupa kecakapan peserta didik, minat, motivasi dan sebagainya.
Tes dapat juga dapat diartikan sebagai sejumlah pertanyaan yang harus diberikan
tanggapan dengan tujuan untuk mengukur tingkat kemampuan seseorang atau
mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes. (Widoyoko, 2010, p. 45)

Metode tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VI MI
Tarbiyatul Islamiyah Klakahkasihan Kec Gembong Kab Pati pada mata pelajaran
al-Qur’an Hadis pokok bahasan surat Al-Alaq serta untuk mengetahui
kemampuan peserta didik dalam hal pembelajaran al-Qur’an Hadis dengan
menerapkan metode Reading Guide.
2. Metode Observasi

Observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara
mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan
yang sedang berlangsung. (Sukmadinata, 2010, p. 220) Dalam kegiatan ini yang
diobservasi secara langsung adalah kegiatan pembelajaran al-Qur’an Hadis di
kelas.

47

3. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan

menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,
gambar maupun elektronik. (Sukmadinata, 2010, p. 221) Metode ini digunakan
untuk menghimpun data yang berkaitan dengan catatan sekolah setempat seperti
keadaan guru, siswa, karyawan atau personalia administrasi, sejarah berdirinya,
sarana dan prasarana sekolah.

D. Metode Analisis Data
Analisis yang digunakan secara umum terdiri dari proses analisis untuk

menghitung prosentase keaktifan peserta didik dan mengetahui tingkat hasil belajar
peserta didik.
1. Data Keaktifan Peserta Didik

Untuk mengetahui seberapa besar keaktifan peserta didik dalam mengikuti
proses belajar mengajar, dilakukan analisis terhadap instrumen lembar observasi
dengan menggunakan teknik diskriptif dengan prosentase. Instrumen lembar
observasi terdiri dari 4 aspek pengamatan. Kriteria penilaian untuk tiap 1 aspek :
skor 1 keaktifan peserta didik sangat kurang, skor 2 keaktifan peserta didik
kurang. Skor 3 keaktifan peserta didik cukup, skor 4 keaktifan peserta didik baik,
skor 5 keaktifan peserta didik amat baik, sehingga jumlah skor maksimalnya
adalah 20.

Adapun perhitungan prosentase keaktifan peserta didik adalah :

2. Data Hasil Belajar Peserta Didik
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik, peneliti

menggunakan statistik deskriptif dengan mencari nilai rata-rata dan prosentase
dari hasil belajar peserta didik, sebagaimana rumus (Aqib, 2009, p. 40):

48

E. Indikator Keberhasilan
1. Indikator aktivitas peserta didik Indikator keberhasilan aktivitas peserta didik
dalam penelitian ini adalah terjadinya peningkatan aktifitas belajar peserta didik
sekurang kurangnya 70% dari jumlah seluruh peserta didik dalam kelas. Dilihat
dari lembar observasi aktivitas peserta didik
2. Indikator Hasil Belajar Indikator keberhasilan hasil belajar dalam penelitian ini
yaitu apabila nilai peserta didik memiliki ketuntasan belajar secara individu dan
mendapat nilai lebih dari atau sama dengan 65 dan nilai rata-rata ≥ 70, sedangkan
prosentase yang telah mencapai ≥ 75% dari seluruh peserta didik dalam kelas.

49

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Awal (Pra Siklus)
Berdasarkan dari observasi yang dilakukan oleh peneliti sebelum

melakukan penelitian diperoleh data mengenai kondisi pembelajaran di MI
Tarbiyatul Islamiyah Klakahkasihan. Sistem Pembelajaran yang berlangsung masih
satu arah dimana guru masih berperan sebagai orang yang maha tau dan sumber
dari segala pengetahuan bagi peserta didik, sehingga selama proses pembelajaran
berlangsung keterlibatan peserta didik masih kurang atau dapat dikatakan bahwa
peserta didik dalam cenderung pasif. Selain itu peserta didik juga kurang antusias
dalam mengikuti pelajaran, belajar kelompok, diskusi, ini ditunjukkan masih
sedikitnya peserta didik yang mengajukan pertanyaan maupun menanggapi
pertanyaan yang diberikan oleh guru atau dari temannya sendiri.

Pada pelaksanaan pra - siklus ini dilaksanakan pada tanggal 18 Juli 2020.
Tahap ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana aktivitas siswa dalam
peningkatan prestasi belajar peserta didik dengan penggunaan metode reading
guide dalam pembelajaran Al-qur'an Hadis.

Data yang diperoleh dari observasi terhadap kiondisi awal, diketahui bahwa
masih banyak peserta didik yang belum mencapai ketuntasan minimal. Untuk
mengetahui ketuntasan hasil belajar, peneliti menggunakan nilai harian.
Rangkuman hasil belajar peserta didik kelas VI ditunjukkan data nilai harian mata
pelajaran Al-Qur’an Hadis semester ganjil sebagai berikut :

Tabel 4.1
“Hasil Nilai Harian Belajar Peserta didik Pra – Siklus Pelajaran Al-Qur’an Hadis”

No Nama Nilai KKM Tuntas / Tidak Tuntas

1 Abidur Rozaq 66 70 Tidak Tuntas
2 Aditya Gelar Pratama 66 70 Tidak Tuntas
3 Alfaini Rohmah 66 70 Tidak Tuntas
4 Amin Abdul Muhib 67 70 Tidak Tuntas
5 Anisa Dewi Lestari 73 70 Tuntas

50

6 Bagus Setio Khoitul Arifin 67 70 Tidak Tuntas
7 Ely Susanti 74 70 Tuntas
8 Fina Birrotul Wahdah 74 70 Tuntas
9 Firlia Izzatul Muiffah 73 70 Tuntas
10 Khusnul Nur Syafi'ah 73 70 Tuntas
11 M. Andik Riyanto 67 70 Tidak Tuntas
12 M. Robbi Al-Himna 78 70 Tuntas
13 Masrukhan 68 70 Tidak Tuntas
14 Maulana Syafiuddin 68 70 Tidak Tuntas
15 Muhammad Alfian H. 70 70 Tuntas
16 Muhammad Rizal Rizqi 71 70 Tuntas
17 Muhammad Syayuti 67 70 Tidak Tuntas
18 Rahayu Nur Indah 70 70 Tuntas
19 Rina Setyowati 70 70 Tuntas
1,28
Jumlah 69,89
Rata – Rata

Adapun Rincian prosentase hasil belajar peserta didik pada pra siklus adalah
sebagai berikut :

Tabel 4.2
Hasil Belajar peserta didik Pra – Siklus

No Hasil Tes Pencapaian

1 Nilai tertinggi 78
2 Nilai terendah 66
3 Nilai Rata – rata 69,89
4 Jumlah Peserta didik yang tuntas Belajar 10
5 Jumlah Peserta didik yang tidak tuntas Belajar 9
6 Prosenasi Ketuntasan belajar secara Partisipatif 52,63 %

51

Siswa yang Belajar Tuntas x 100 %
Prosentase Ketuntasan Minimal = x 100 %

Jumlah Keseluruhan Siswa
10

=
19

= 52,63 %

Berdasarkan data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata hasil
belajar peserta didik kelas VI MI Tarbiyatul Islamiyah Klakahkasihan adalah 69,89
siswa yang tuntas 10, siswa yang belum tuntas 9, sedangkan ketuntasan belajar yang
dicapai sebesar 52,63 %. Hasil ini menunjukkan bahwa ketuntasan belajar peserta
didik masih rendah.

Dalam hal ini peneliti melakukan observasi langsung, observasi yang
digunakan untuk mengadakan penilaian siswa, selama dalam proses pembelajaran.
Sedangkan aktivitas belajar peserta didik juga terbilang masih rendah. Hasil
observasi tentang aktivitas peserta didik dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.3
Nilai Aktivitas Pra – Siklus

Pra Siklus

No Responden Skor Tiap Jenis Aktivitas Jumlah
SKOR
1 Abidur Rozaq AB CD E
2 Aditya Gelar Pratama 01 11 0 3
3 Alfaini Rohmah 00 11 0 2
4 Amin Abdul Muhib 11 01 1 4
5 Anisa Dewi Lestari 10 00 1 2
6 Bagus Setio Khoitul Arifin 11 11 1 5
7 Ely Susanti 00 01 1 2
8 Fina Birrotul Wahdah 11 11 1 5
9 Firlia Izzatul Muiffah 11 11 1 5
10 Khusnul Nur Syafi'ah 11 11 1 5
11 M. Andik Riyanto 11 11 1 5
00 01 1 2

52

12 M. Robbi Al-Himna 1111 1 5
13 Masrukhan 0001 0 1
14 Maulana Syafiuddin 1100 1 3
15 Muhammad Alfian H. 0110 1 3
16 Muhammad Rizal Rizqi 0111 1 4
17 Muhammad Syayuti 1011 0 3
18 Rahayu Nur Indah 1000 1 2
19 Rina Setyowati 1100 1 3
Jumlah 12 12 11 15 15 65

Tabel 4.4
Data Aktivitas Belajar Peserta didik Pra – Siklus

Jumlah
No Kriteria

Peserta didik

1 Peserta didik menjelaskan dengan seksama penjelasan guru 12

Peserta didik Aktif berpartisipatif dalam proses 12
2 pembelajaran

3 Peserta didik aktif dalam kerja kelompok 11

4 Peserta didik aktif menyelesaikan tugas guru 15

5 Peserta didik aktif berdiskusi 15

Total Skor 65

Presentasi Kreatifitas Peserta didik 68,42%

Nilai = Skor yang dicapai x 100 %
Skor Maksimal x 100 %

65
=

95

= 68,42 %

Dari Tabel di atas dapat diketahui bahwa prosentasi aktivitas peserta didik
secara keseluruhan adalah 68,42% dengan kriteria CUKUP. Hal ini menunjukkan
bahwa secara partisipasi peserta belum begitu aktif dalam pembelajaran. Oleh

53

karena itu perlu adanya perbaikan pembelajaran, melalui implementasi metode
partisipasi.

B. Hasil Penelitian
1. Siklus I
a. Prencanaan
Berdasrkan masalah yang telah diidentifikasi pada saat observasi
awal maka peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran dan merangcang
skenario pembelajaran dengan penggunaan metode reading guide dalam
pembelajaran Al-Qur'an Hadis. Peneliti juga menyiapkan sarana dan
media pembelajaran seperti buku paket dan berbagai buku/bahan bacaan
lain yang mendukung pembelajaran Al-Qur’an Hadis dengan RPP.
Di samping itu juga (Menyiapkan RPP), peneliti juga menyiapkan
materi yang akan digunakan dalam pembelajaran yaitu tentang surat Al-
Alaq. Selain itu peneliti menyiapkan lembar observasi terhadap proses
pembelajaran. Dalam observasi tersebut tujuannya adalah sejauhmana
aktivitas belajar peserta didik dengan penggunaan metode reading guide
dalam pembelajaran Al-Qur'an Hadis. Dalam hal penilaian ini ada
beberapa aspek kriteria :
A. Peserta didik mendengarkan dengan seksama penjelasan guru
B. Peserta didik aktif berpartisipatif dalam hal ini siswa membaca
sesuai printah dan aturan dari guru dalam proses pembelajaran
C. Peserta didik aktif dalam kerja kelompok
D. Peserta didik aktif menyelesaikan tugas dari guru
E. Peserta didik aktif berdiskusi.

54

Tabel 4.5
Contoh lembar Observasi

No Nama Aspek Pengamatan Jumlah
ABCD E Aktivitas

Jumlah

Adapun ketentuan penilaian observasi adalah apabila siswa
mendengarkan dengan seksama penjelasan guru diberi skor 1, dan
apabila siswa tidak mendengarkan penjelasan guru diberi nilai 0. Siswa
aktif berpartisipatif dalam mengikuti proses pembelajaran diberi skot 1
dan apabila siswa tidak aktif mengikuti proses pembelajaran diberi sekor
0, dan seterusnya.

Kriteria penilaian pencapaian skor berdasarkan KKM yaitu 70 %
dengan ketentuan ;

1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik
Adapun prosentase aktivitas sebagai berikut :
00% - 20% : Sangat Kurang
21% - 40% : Kurang
41% - 60% : Cukup
61% - 80% : Baik
81% - 100% : Baik Sekali.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan kelas VI siklus I dilakukan pada tanggal 24
Juli 2020. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus ini mengacu pada RPP
yang sudah dipersiapkan, dengan proses seperti yang ada pada kegiatan
inti.

55

c. Observasi
Observasi digunakan untuk mengadakan penilaian aktivitas

peserta didik. Hasil observasi mengenai aktivitas peserta didik dapat
dilihat pada tabel berikut :

Siklus I

No Responden Skor Tiap Jenis Aktivitas Jumlah
SKOR
1 Abidur Rozaq ABCD E
2 Aditya Gelar Pratama 1111 0 4
3 Alfaini Rohmah 1111 0 4
4 Amin Abdul Muhib 1101 1 4
5 Anisa Dewi Lestari 1101 1 4
6 Bagus Setio Khoitul Arifin 1111 1 5
7 Ely Susanti 1011 1 4
8 Fina Birrotul Wahdah 1111 1 5
9 Firlia Izzatul Muiffah 1111 1 5
10 Khusnul Nur Syafi'ah 1111 1 5
11 M. Andik Riyanto 1111 1 5
12 M. Robbi Al-Himna 1001 1 3
13 Masrukhan 1111 1 5
14 Maulana Syafiuddin 0101 0 2
15 Muhammad Alfian H. 1110 1 4
16 Muhammad Rizal Rizqi 0111 1 4
17 Muhammad Syayuti 1111 1 5
18 Rahayu Nur Indah 1011 0 3
19 Rina Setyowati 1101 1 4
Jumlah 1111 1 5
17 16 14 18 15 80

56

Tabel 4.6

Data Aktivitas Belajar Peserta didik Siklus I

Jumlah
No Kriteria

Peserta didik

1 Peserta didik menjelaskan dengan seksama penjelasan guru 17

Peserta didik aktif berpartisipatif dalam hal ini siswa

membaca sesuai printah dan aturan dari guru dalam proses 16

2 pembelajaran

3 Peserta didik aktif dalam kerja kelompok 14

4 Peserta didik aktif menyelesaikan tugas guru 18

5 Peserta didik aktif berdiskusi 15

Total Skor 80

Presentasi Kreatifitas Peserta didik 84,21%

Nilai = Skor yang dicapai x 100 %
Skor Maksimal x 100 %

80
=

95

= 84,21 %

Dari Tabel di atas dapat diketahui bahwa prosentasi aktivitas peserta didik
secara keseluruhan adalah 84,21%. Hal ini menunjukkan bahwa secara partisipasi
peserta didik begitu aktif dalam pembelajaran.

Pada akhir siklus I dilakukan tes Akhir yang berfungsi untuk mengukur
kemampuan belajar peserta didik.

Tabel 4.7
“Hasil penilaian Pelajaran Aqidah Akhlak Siklus I”

No Nama Nilai KKM Tuntas / Tidak Tuntas

1 Abidur Rozaq 70 70 Tuntas
2 Aditya Gelar Pratama 67 70 Tidak Tuntas
3 Alfaini Rohmah 70 70 Tuntas

57

4 Amin Abdul Muhib 73 70 Tuntas
5 Anisa Dewi Lestari 73 70 Tuntas
6 Bagus Setio Khoitul Arifin 67 70 Tidak Tuntas
7 Ely Susanti 85 70 Tuntas
8 Fina Birrotul Wahdah 85 70 Tuntas
9 Firlia Izzatul Muiffah 88 70 Tuntas
10 Khusnul Nur Syafi'ah 73 70 Tuntas
11 M. Andik Riyanto 70 70 Tuntas
12 M. Robbi Al-Himna 78 70 Tuntas
13 Masrukhan 68 70 Tidak Tuntas
14 Maulana Syafiuddin 70 70 Tuntas
15 Muhammad Alfian H. 70 70 Tuntas
16 Muhammad Rizal Rizqi 71 70 Tuntas
17 Muhammad Syayuti 67 70 Tidak Tuntas
18 Rahayu Nur Indah 70 70 Tuntas
19 Rina Setyowati 70 70 Tuntas
1,385
Jumlah 72,89
Rata – Rata

Adapun Rincian prosentase hasil belajar peserta didik pada siklus I adalah
sebagai berikut :

Tabel 4.8
Hasil Belajar peserta didik Siklus I

No Hasil Tes Pencapaian

1 Nilai tertinggi 88
2 Nilai terendah 67
3 Nilai Rata – rata 72,89
4 Jumlah Peserta didik yang tuntas Belajar 16
5 Jumlah Peserta didik yang tidak tuntas Belajar 3
6 Prosenasi Ketuntasan belajar secara Partisipatif 84,21 %

58

Siswa yang Belajar Tuntas x 100 %
Prosentase Ketuntasan Minimal = x 100 %

Jumlah Keseluruhan Siswa
16

=
19

= 84,21 %

Berdasarkan data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-
rata hasil belajar peserta didik kelas VI MI Tarbiyatul Islamiyah
Klakahkasihan adalah 72,89 siswa yang tuntas 16, siswa yang belum
tuntas 3, adapun prosentase ketuntasan belajar mencapai 84,21 %.
d. Refleksi

Berdasarkan data-data yang telah terkumpul pada siklus I
diketahui bahwa proses pembelajaran masih ada kekurangan yang harus
diperbaiki :
1. 30 % siswa belum aktif bertanya dan belum aktif dalam berdiskusi.
2. Masih ada 3 siswa yang belum tuntas dalam belajar, hasil evaluasi

masih di bawah KKM.
Dari data siklus I indikator penelitian belum terpenuhi yaitu

belum tercapainya target kreatifitas dan keaktifan peserta didik selama
pembelajaran berlangsung. Hal ini dapat dilaihat dari hasil observasi
aktivitas belajar peserta didik yang hanya sebesar 84,21%. Namun
penggunaan metode ini dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik
yang pada pra siklus prosentase ketuntasan belajar sebesar 52,63%
menjadi 84,21%. Pada siklus I rata-rata kelas 72,89 akan tetapi hasil
belajar maupun aktivitas belajar peserta didik pada siklus I belum
memenuhi target yang ditetapkan peneliti yaitu untuk ketuntasan belajar
harus mencapai 90%. Oleh karena itu diperlukan perbaikan-
perbaikandalam pembelajaran untuk pelaksaan tindakan siklus
selanjutnya yakni siklus II.

59

2. Siklus II
a. Prencanaan
Pada siklus II peneliti merencanakan pembelajaran dengan
metode yang sama pada siklus I dengan beberapa perbaikan
berdasarkanhasil refleksi siklus I. Pelaksanaan tindakan pada siklus II
dilaksanakan pada tanggal 2 Agustus 2020. Pelaksanaan pembelajran
pada siklus II ini mengacu pada RPP yang telah dipersiapkan.
Disamping itu juga (Menyiapkan RPP), peneliti juga menyiapkan
materi yang akan digunakan dalam pembelajaran yaitu tentang surat Al-
Alaq. Selain itu peneliti menyiapkan lembar observasi terhadap proses
pembelajaran. Dalam observasi tersebut tujuannya adalah sejauhmana
aktivitas partisipatif peserta didik. Adapun lembar observasi sama seperti
dengan siklus I.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus II ini hampir sama dengan siklus I, tetapi lebih
menekankan pada pemberian latihan soal yang semakin sering dilakukan.
Selama pembelajran berlangsung guru tugasnya adalah sebagai
pengamat.
c. Observasi
Observasi digunakan untuk mengadakan penilaian aktivitas
peserta didik. Hasil observasi mengenai aktivitas peserta didik dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.9
Nilai Aktivitas Siklus II
Siklus I

No Responden Skor Tiap Jenis Aktivitas Jumlah
SKOR
1 Abidur Rozaq ABCD E
2 Aditya Gelar Pratama 1111 1 5
3 Alfaini Rohmah 1111 1 5
4 Amin Abdul Muhib 1101 1 4
1111 1 5

60

5 Anisa Dewi Lestari 1111 1 5
6 Bagus Setio Khoitul Arifin 1111 1 5
7 Ely Susanti 1111 1 5
8 Fina Birrotul Wahdah 1111 1 5
9 Firlia Izzatul Muiffah 1111 1 5
10 Khusnul Nur Syafi'ah 1111 1 5
11 M. Andik Riyanto 1001 1 3
12 M. Robbi Al-Himna 1111 1 5
13 Masrukhan 0101 1 3
14 Maulana Syafiuddin 1111 1 5
15 Muhammad Alfian H. 0111 1 4
16 Muhammad Rizal Rizqi 1111 1 5
17 Muhammad Syayuti 1110 1 4
18 Rahayu Nur Indah 1111 1 5
19 Rina Setyowati 1111 1 5
Jumlah 18 19 16 18 19 90

Tabel 4.10

Data Aktivitas Belajar Peserta didik Siklus II

Jumlah
No Kriteria

Peserta didik

1 Peserta didik menjelaskan dengan seksama penjelasan guru 18

Peserta didik aktif berpartisipatif dalam hal ini siswa

2 membaca sesuai printah dan aturan dari guru dalam proses 19

pembelajaran

3 Peserta didik aktif dalam kerja kelompok 16

4 Peserta didik aktif menyelesaikan tugas guru 18

5 Peserta didik aktif berdiskusi 19

Total Skor 90

Presentasi Kreatifitas Peserta didik 94,74%

61

Nilai = Skor yang dicapai x 100 %
Skor Maksimal

90 x 100 %
=

95

= 94,74%

Dari data aktivitas peserta didik selama pembelajaran di atas dapat diketahui

bahwa keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran pada siklus II ini mengalami

peningkatan yaitu dari siklus I sebesar 84,21% menjadi 94,74%. Pada siklus II dan

juga telah memnuhi target yang ingin dicapai oleh peneliti. Selain itu pada siklus II

ini guru sudah dapat menerapkan metode pembelajaran dengan baik, dimana guru

sudah dapat mengkondisikan peserta didik selama pembelajaran.

Pada akhir siklus II dilakukan tes Akhir yang berfungsi untuk mengukur

kemampuan belajar peserta didik.

Tabel 4.11
“Hasil penilaian Pelajaran Al Quran Hadis Siklus II”

No Nama Nilai KKM Tuntas / Tidak Tuntas

1 Abidur Rozaq 75 70 Tuntas

2 Aditya Gelar Pratama 73 70 Tuntas

3 Alfaini Rohmah 78 70 Tuntas

4 Amin Abdul Muhib 77 70 Tuntas

5 Anisa Dewi Lestari 80 70 Tuntas

6 Bagus Setio Khoitul Arifin 67 70 Tidak Tuntas

7 Ely Susanti 85 70 Tuntas

8 Fina Birrotul Wahdah 85 70 Tuntas

9 Firlia Izzatul Muiffah 92 70 Tuntas

10 Khusnul Nur Syafi'ah 90 70 Tuntas

11 M. Andik Riyanto 70 70 Tuntas

12 M. Robbi Al-Himna 97 70 Tuntas

13 Masrukhan 68 70 Tidak Tuntas

14 Maulana Syafiuddin 70 70 Tuntas

62

15 Muhammad Alfian H. 80 70 Tuntas
16 Muhammad Rizal Rizqi 81 70 Tuntas
17 Muhammad Syayuti 82 70 Tuntas
18 Rahayu Nur Indah 87 70 Tuntas
19 Rina Setyowati 80 70 Tuntas
1,517
Jumlah 72,89
Rata – Rata

Adapun Rincian prosentase hasil belajar peserta didik pada siklus I adalah sebagai
berikut:

Tabel 4.12
Hasil Belajar peserta didik Siklus I

No Hasil Tes Pencapaian

1 Nilai tertinggi 97
2 Nilai terendah 67
3 Nilai Rata – rata 79,84
4 Jumlah Peserta didik yang tuntas Belajar 17
5 Jumlah Peserta didik yang tidak tuntas Belajar 2
6 Prosenasi Ketuntasan belajar secara Partisipatif 89,47 %

Siswa yang Belajar Tuntas x 100 %
Prosentase Ketuntasan Minimal = x 100 %

Jumlah Keseluruhan Siswa
17

=
19

= 89,47 %

Berdasarkan data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata hasil
belajar peserta didik kelas VI MI Tarbiyatul Islamiyah Klakahkasihan pada siklus II
mencapai 74,84 dengan prosentase ketuntasan belajar mencapai 89,47 %.

63

d. Refleksi

Berdasarkan data-data yang telah terkumpul pada siklus II,
diketahui bahwa proses pembelajaran yang berlangsung pada siklus II ini
sudah lebih baik dibandingkan dengan siklus I, di mana data peningkatan
hasil belajar peserta didik dapat dilihat pada tabel dan data kektifan
belajar peserta didik pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.13
Data Peningkatan Aktivitas Belajar Peserta didik

No Siklus Prosentase Keaktifan

1 Pra - Siklus 52,42%

2I 84,21%

3 II 84,74%

Tabel 4.14

Data Peningkatan Hasil Belajar

Nilai rata- Ketuntasan
No Siklus

rata Belajar

1 Pra - Siklus 69,89 68,42%

2I 72,89 84,21%

3 II 79,84 94,74%

C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas tentang materi Surat Al-Alaq yang

dilaksanakan dalam 2 kali siklus, diperoleh informasi bahwa keaktifan belajar peserta
didik secara klasikal terus meningkat setiap siklus. Selain itu hasil belajar peserta didik
secara klasikal yang menunjukkan tingkat pemahaman terhadap materi yang dipelajari
juga meningkat setiap siklusnya. Peserta didik mengalami suatu proses yang disebut
belajar karena pembelajaran menurut Muhammad Surya merupakan suatu proses
perubahan yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan prilaku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya. Perubahan tersebut yaitu semakin meningkatnya
jumlah peserta didik yang mengalami tuntas belajar, meningkatnya keterlibatan peserta

64

didik selama pembelajaran, dan peserta didik dapat bekerjasama dalam kelompok, hal
ini dapat dilihat dari meningkatnya kinerja peserta didik dalam kelompoknya. (Isjoni,
2007, p. 49)

Dalam memilih metode pembelajaran suatu materi harus memperhatikan
komponen-komponen yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran. Penerapan
metode pembelajaran partisipatif ini, memungkinkan keaktifan peserta didik dalam
bertanya, berpendapat, dan menjawab pertanyaan meningkat, peserta didik dapat
bekerjasama dalam kelompok, memahami materi dengan cepat, dan memiliki
ketrampilan kooperatif.

Terlihat bahwa peserta didik yang bekerja dalam pembelajaran dengan
menggunakan metode reading guide belajar lebih banyak aktif daripada peserta didik
yang belajar dalam kelas yang diorganisasikan secara tradisional. Peserta didik
menganggap bahwa tugas-tugas yang diberikan secara kelompok adalah tugas individu
juga, dan dengan demikian dapat mengembangkan hubungan sikap dan prilaku sosial.

Pada saat diskusi kelompok maupun diskusi kelas peserta didik belajar
mengungkapkan pendapat dan menghargai pendapat peserta didik lain. Dengan metode
diskusi peserta didik memperoleh kesempatan untuk berinteraksi dengan peserta didik
lain.

Pelaksanaan pembelajaran siklus I mengacu pada rencana pelaksanaan
pembelajaran yang sudah disiapkan. Sebelum melakukan pembelajaran, guru terlebih
dahulu menyampaikan tujuan pembelajaran untuk memberi rambu-rambu pada peserta
didik tentang materi yang akan dipelajari guru menanyakan kembali materi yang
dipelajari oleh peserta didik pada pertemuan sebelumnya. Guru memberikan apersepsi
dan motivasi agar peserta didik tertarik dan memiliki rasa ingin tahu terhadap materi
yang akan dipelajari. Hal ini sesuai dengan pendapat Hamalik yang menyatakan bahwa:
“Peran guru adalah bagaimana caranya berusaha agar peserta didik mau belajar, dan
memiliki keinginan untuk belajar secara kontinyu, baik dalam kegiatan kelompok
maupun dalam kegiatan individul”. (Hamalik, 2007, p. 158)

Dalam kelompok ada ketergantungan posistif, karena setiap anggota
memperoleh tugas secara bergiliran untuk menjadi kelompok yang berhasil, tugas
tersebut harus dikerjakan dengan sebaik-baiknya, satu tugas tidak dikerjakan berakibat
tidak terlaksananya tugas yang lain sesuai dengan ide utama pembelajaran partisipatif,

65

bahwa pembelajaran ini akan memotivasi peserta didik untuk saling mendukung, saling
membantu dalam menguasai materi.

Selain itu, setiap anggota memberikan kontribusi untuk penilaian kelompoknya.
Usaha setiap anggota akan mempengaruhi keberhasilan kelompok dalam mencapai
tujuan kelompok. Selama mengerjakan tugas kelompok, setiap anggota bertanggung
jawab untuk melakukan tugas secara bergiliran sesuai dengan penjelasan sebelumnya.
Tatap muka dan komunikasi antar anggota tentu saja harus ada untuk melakukan diskusi
menyelesaikan tugas kelompok, hal ini dikarenakan guru memang sudah merencanakan
setiap kelompok melakukan diskusi untuk mengerjakan tugasnya. Selama diskusi itulah
terjadi komunikasi yang baik antar anggotanya yang akan membentuk kelompoknya
kompak. Selain itu setiap peserta didik juga dievaluasi dengan mengadakan tes tertulis
untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik dan memberikan peng-hargaan.
Meskipun peserta didik belajar bersama, mereka tidak boleh saling membantu dalam tes
atau kuis akhir siklus.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada siklus
I belum berhasil karena indikator keaktifan belajar dan indikator ketuntasan belajar
peserta didik secara klasikal belum tercapai yaitu misalnya hanya 15 peserta didik yang
aktif dalam diskusi dan hanya sebesar 85,71% peserta didik yang tuntas belajarnya. Hal
ini menunjukkan keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran belum optimal.

Pada saat pelaksanaan siklus I peserta didik kurang memahami pelajaran yang
disampaikan guru, peserta didik juga belum terlibat sepenuhnya dalam proses
pembelajaran. Hal ini disebabkan karena peserta didik masih bingung dan belum terbiasa
dengan pembelajaran menggunakan metode reading guide. Selain itu, peserta didik
kurang tertib dalam melakukan kegiatan belajar dan masih banyak peserta didik yang
masih ramai dalam mengerjakan tugas kelompoknya.

Hasil observasi yang diinterpretasikan oleh guru dan peneliti kemudian direfleksi
menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran masih perlu adanya perbaikan, guru
harus lebih baik dalam mengelola kelas sehingga peserta didik bersungguh-sungguh
dalam melaksanakan kegiatan belajarnya dan bertanggung jawab terhadap tugasnya.
Guru mengupayakan agar peserta didik terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
Guru harus memotivasi peserta didik yang keaktifannya masih rendah, selain itu guru

66

harus memberi kesempatan yang lebih merata kepada seluruh kelompok sehingga tidak
hanya kelompok tertentu yang aktif dalam kegiatan diskusi kelas.

Pada siklus II dilaksanakan pembelajaran yang mengacu pada rencana
pelaksanaan pembelajaran dan didasarkan pada hasil refleksi siklus I dengan
menggunakan metode diskusi dan memperbanyak latihan menjawab soal-soal.
Penggunaan metode ini diharapkan dapat meningkatkan keaktifan peserta didik dalam
proses pembelajaran dan pemahaman peserta didik terhadap materi yang dipelajari.

Pada kegiatan inti guru lebih banyak mengarahkan peserta didik untuk lebih aktif
dalam kegiatan belajarnya. Selain itu, guru juga mengarahkan peserta didik untuk aktif
bertanya dan menjawab pertanyaan saat diskusi kelompok maupun diskusi kelas. Selama
kegiatan pembelajaran guru membimbing peserta didik mengaitkan apa yang dipelajari
dengan kejadian nyata yang ada disekitar mereka, dengan demikian peserta didik dapat
mengolah informasi untuk memperoleh pengetahuan baru.

Berdasarkan data yang diperoleh, pelaksanaan pembelajaran pada siklus II
termasuk sudah berhasil karena indikator ketuntasan belajar peserta didik secara klasikal
dan indikator tingkat keaktifan peserta didik sudah tercapai dan meningkat dibandingkan
dengan siklus I. Peningkatan ketuntasan belajar peserta didik secara klasikal pada siklus
II sebesar 94,74% dan aktivitas belajar peserta didik secara klasikal meningkat menjadi
84,21%. Ini berarti target keaktifan peserta didik sebesar 90% sudah tercapai.
Keberhasilan pembelajaran ini dikarenakan peserta didik aktif dalam proses
pembelajaran. Keterlibatan peserta didik tersebut terlihat dari aktivitas peserta didik
dalam diskusi kelompok dan diskusi kelas.

Peningkatan aktivitas peserta didik di dalam proses pembelajaran pada siklus II
ditunjukkan oleh prosentase aktifitas belajar peserta didik yang semakin bertambah.
Peningkatan prosentase aktifitas belajar peserta didik yang menunjang proses
pembelajaran dan menurunnya prosentase aktifitas belajar peserta didik yang tidak
menunjang pembelajaran menunjukkan bahwa peran aktif peserta didik dalam belajar
mempengaruhi hasil belajar yang dicapai. Keaktifan peserta didik dalam proses belajar
membantu peserta didik dalam memahami materi yang dipelajari.

Hasil observasi yang diinterpretasikan oleh guru dan peneliti kemudian direfleksi
menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran pada siklus II sudah berjalan dengan
baik yang ditandai dengan meningkatnya aktivitas belajar peserta didik dan hasil belajar

67

peserta didik jika dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Selain itu, peserta didik lebih
tertib dalam melakukan kegiatan belajarnya. Guru sudah mengupayakan agar peserta
didik terlibat penuh dalam proses belajar dan bertanggung jawab terhadap tugas
belajarnya. Pada saat diskusi kelas, tiap kelompok sudah berpartisipasi aktif, tidak ada
kelompok tertentu yang mendominasi pembelajaran, dan peserta didik tidak ragu-ragu
untuk mengeluarkan pendapat dalam proses diskusi. Pembelajaran partisipatif mampu
mengaktifkan peserta didik belajar bekerjasama dan tidak ada peserta didik yang hanya
sebagai pendengar saja karena setiap peserta didik memiliki tanggung jawab masing-
masing pada materi yang dipelajari. Selain itu, sistem evaluasinya dapat memotivasi
peserta didik mencapai prestasi yang lebih baik sehingga dapat memberikan konstribusi
terhadap kelompoknya.

Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan peningkatan hasil belajar peserta
didik secara klasikal berbanding lurus dengan peningkatan aktivitas belajar peserta didik.
Semakin aktif peserta didik dalam satu kelas tersebut, maka semakin tinggi hasil belajar
yang dicapai oleh peserta didik. Namun secara individual peningkatan hasil belajar tidak
selalu berbanding lurus dengan peningkatan aktivitas belajar peserta didik. Ada peserta
didik yang tuntas belajar namun tidak aktif, begitupun sebaliknya ada peserta didik yang
aktif namun tidak tuntas belajarnya. Ketidakseimbangan antara ketuntasan belajar dan
aktivitas belajar dari siklus ke siklus semakin berkurang. Ketidakseimbangan ini dapat
dipengaruhi oleh perbedaan kemampuan masing-masing peserta didik dalam belajar.
Ada peserta didik yang aktif dalam proses pembelajaran namun dia sulit untuk
mengungkapkan kemampuannya dalam bentuk tertulis, sehingga nilai yang didapat pada
saat tes tertulis rendah. Begitu juga ada peserta didik yang pandai namun dia malas
mengungkapkan pendapatnya saat berdiskusi, sehingga skor aktivitas belajarnya rendah.

68

BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Dari deskripsi data dan analisis penelitian tentang peningkatkan prestasi belajar

peserta didik dengan metode Reading Guide dalam pembelajaran al-Qur’an Hadis
pokok bahasan surat Al-Alaq kelas VI di MI Tarbiyatul Islamiyah Klakahkasihan
dari bab I sampai IV pada akhir PTK ini dapat diambil kesimpulan bahwa : penerapan
metode Reading Guide dalam pembelajaran al-Qur’an Hadis dapat meningkatkan
prestasi belajar peserta didik kelas VI di MI Tarbiyatul Islamiyah Klakahkasihan
Tahun 2020/ 2021.

Pada proses pembelajaran Pra Siklus, pembelajaran yang terjadi di kelas belum
cukup kondusif, karena peserta didik cenderung kurang aktif dalam menerima
pelajaran, sulit menemukan titik fokus terhadap mata pelajaran, malu untuk bertanya,
kurang membaca dan basik kemampuan siswa yang rendah.

Pada pembelajaran siklus I, dengan penerapan metode Reading Guide proses
pembelajaran yang berlangsung sudah membaik, ini terlihat dari prosentase keaktifan
peserta didik 84,21% dan prestasi belajar mengalami kenaikan dengan prosentase
ketuntasan belajar peserta didik yang semula 68,42% menjadi 84,21% dengan rata-
rata semula 69,89 naik menjadi 72,89. Namun, kegaduhan peserta didik masih
terlihat saat materi pelajaran diberikan. Masih terdapat peserta didik yang tidak
berkonsentrasi penuh mendengarkan dan memperhatikan pelajaran. Disamping itu
peserta didik juga masih merasa malu untuk bertanya dan menyampaikan pendapat.
Namun, kegaduhan mulai berkurang saat peserta didik diberi bacaan, karena peserta
didik membaca bahan bacaan yang telah diberikan.

Pada pembelajaran siklus II, dengan penerapan metode Reading Guide proses
pembelajaran sudah terpusat pada materi pelajaran. Hal ini terlihat dari kenaikan
prosentase keaktifan siswa dari siklus I, 84,21% menjadi 84,74% dan prosentase
ketuntasan belajar pada siklus 84,21% menjadi 94,74%, sedangkan nilai rata-rata
peserta didik siklus I, 72,89 menjadi 79,84.

69

B. Penutup
Puji syukur Alhamdulillah pertama dan yang paling utama, penulis panjatkan

kepada Allah SWT yang telah melimpahkan kesehatan, rahmat, hidayah dan semua
anugerah-Nya kepada penulis, tak lupa kepada sang paragon, Nabi Agung
Muhammad SAW yang telah membawa langkah kita dari kegelapan menuju jalan
yang bertabur cahaya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan PTK dengan
baik, meskipun PTK ini jauh dari kesempurnaan, maka dengan kerendahan hati dan
dengan usaha yang semaksimal mungkin penulis telah berusaha menyelesaikan tugas
akhir ini dengan sebaik-baiknya dengan penuh tanggung jawab dan harapan semoga
apa yang disajikan oleh penulis dapat bermanfaat bagi kita semua dan para pembaca
khususnya.

Kritik dan saran konstruktif sangat penulis harapkan demi lebih baiknya PTK
ini. Demikianlah PTK yang dapat penulis susun, apabila terdapat kesalahan dan
kekurangan dalam pembuatan PTK ini semata-mata keterbatasan, kelemahan dan
kekurangan penulis dan kelebihan serta kebenaran yang ada itu semua karena ridlo
Allah SWT. Sekian dari penulis semoga PTK ini bermanfaat bagi kita semua dan
semoga Allah senantiasa melimpahkan segala rahmat hidayah dan ridla-Nya kepada
penulis, keluarga dan kepada pembaca yang budiman. Amin.

70

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Mu’thi. (1998). PBM-PAI di Sekolah Eksistensi dan Proses Belajar-
MengajarPendidikan Agama Islam . Semarang: Fakultas Tarbiyah Iain
Walisongo Semarang.

Al-Munawwar, S. A. ( 2002). Al-Qur’an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki. Jakarta:
Ciputat Press.

Aqib, Z. (2009). Penelitian Tindakan Kelas Untuk SD, SLB, dan TK. Bandung: Rama
Widya.

Arief, A. (2002). Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat
Pers.

Arifin, Z. (1991). Evaluasi Instruksional Prinsip Tehnik Prosedur . Bandung: Remaja
Rosda Karya.

Arifin, Z. (1991). Evaluasi Instruksional Prinsip Tehnik Prosedur. Bandung: Remaja
Rosda Karya.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.

Asra, S. d. (2008). Metode Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima,.
Asrori, M. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Wacana Prima.
Bahasa, T. P. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hamalik, O. (2007). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta:

Bumi Aksara.
Isjoni. (2007). Cooperatif Learning Mengembangkan Kemampuan Belajar Berkelompok.

Bandung: Alfabeta.
Kusumah, W. (2010). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Indeks.
Maskuri. (2005). Pemakaian Variasi Metode dan Pengaruh Terhadap Prestasi Belejar

Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas IV MI Karanganyar di Tirto
Pekalongan Tahun Pelajaran 2004/2005. Semarang: Skripsi ; Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo Semarang.
Muchith, M. S. (2009). Classroom Action Research. Semarang: Rasail Media Group.
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2. (2008).
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008. (n.d.).
Ramayulis. (2005). Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

71

Sahal, A. (tth). Upaya Peningkatan Prestasi Hasil Belajar Aqidah Akhlak dengan Metode
Jigsaw Kelas V MI Manbaul Huda Desa Tanjungrejo Kecamatan Margoyoso
Kabupaten Pati. Semarang : Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo .

Slameto. (1995). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.

SM, I. (2008). Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Pembelajaran
Aktif,Inovatif, Kreatif, Efektif, Menarik. Semarang: Pustaka Rasail.

SM, I. (2009). Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM. Semarang: Rasail.
Subadi. (2009). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak

dengan Metode Card Sort Kelas I MI YASPI Kaponan Pakis Magelang Tahun
Pelajaran 2008/2009. Semarang: Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo .
Sudjana, N. (1991). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda
Karya.
Sukmadinata, N. S. ( 2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Suparta, M. (2008). Ilmu Hadis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Widoyoko, E. P. (2010). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

72

Nama ANGKET PRESTASI BELAJAR SISWA
Semester
: ……………………………………………………………………
: ……………………………………………………………………

PERNYATAAN DAN PERTANYAAN ANGKET

Petunjuk :

1. Bacalah terlebih dahulu pernyataan di bawah ini dengan baik dan teliti!

2. Anda dimohon untuk mengisi angket ini dengan keadaan yang sebenar-benarnya!
3. Berilah tanda centang (√) pada jawaban, yang anda anggap sesuai! Pilihan jawaban

adalah sebagai berikut: SS (Sangat Setuju), S (Setuju), KS (Kurang Setuju), dan TS

(Tidak Setuju).

No Pernyataan SS S KS TS

1 Saya bersemangat menambah untuk belaar

2 Saya tidak terbiasa untuk bermain-main sebelum belajar

3 Saya belajar setelah salat magrib

4 Saya belajar setelah salat isya

5 Saya memiliki waktu khusus untuk belajar

6 Saya mengulang pelajaran terlebih dahulu di rumah

7 Saya mengulang pelajaran terlebih dahulu di rumah

8 Saya sering berdoa agar dimudahkan dalam belajar

9 Saya mendapatkan nilai yang tinggi jika belajar terus

73

Nama ANGKET READING GUIDE
Semester
: ……………………………………………………………………
: ……………………………………………………………………

PERNYATAAN DAN PERTANYAAN ANGKET

Petunjuk :

4. Bacalah terlebih dahulu pernyataan di bawah ini dengan baik dan teliti!

5. Anda dimohon untuk mengisi angket ini dengan keadaan yang sebenar-benarnya!
6. Berilah tanda centang (√) pada jawaban, yang anda anggap sesuai! Pilihan jawaban

adalah sebagai berikut: SS (Sangat Setuju), S (Setuju), KS (Kurang Setuju), dan TS

(Tidak Setuju).

No Pernyataan SS S KS TS

1 Saya bersemangat jika belajar dengan model reading

guide

2 Saya tidak terbiasa jika belajar dengan model reading

guide

3 Penyampaian guru maksimal

4 Paham dengan materi yang di sampaikan

5 Saya memiliki waktu khusus untuk belajar

74

PEDOMAN OBSERVASI

Peneliti menggunakan observasi partispasi pasif, meliputi;
1. Datang langsung meninjau lokasi MI Tarbiyatul Islamiyah Klakahkasihan

Kecamatan Gembong Kabupaten Pati;
2. Melakukan pengamatan, meliputi:

a. Visi dan misi MI Tarbiyatul Islamiyah Klakahkasihan Kecamatan Gembong
Kabupaten Pati, apakah sudah berjalan baik atau belum;

b. Ruangan/ aspek fisik;
c. guru MI Tarbiyatul Islamiyah Klakahkasihan Kecamatan Gembong Kabupaten

Pati yang terlibat dalam situasi sosial;
d. Aktivitas kegiatan di MI Tarbiyatul Islamiyah Klakahkasihan Kecamatan

Gembong Kabupaten Pati;
e. Sarana dan prasarana/ benda-benda yang ada di MI Tarbiyatul Islamiyah

Klakahkasihan Kecamatan Gembong Kabupaten Pati terkait dalam konstribusi
yang ada;
3. Fokus observasi, meliputi:
a. Mengamati tentang : “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PESERTA
DIDIK DENGAN PENGGUNAAN METODE READING GUIDE DALAM
PEMBELAJARAN AL-QUR'AN HADIS KELAS VI MI TARBIYATUL
ISLAMIYAH KLAKAHKASIHAN KEC GEMBONG KAB PATI 2020/ 2021”;
b. Mengamati urutan waktu kegiatan dan pemanfaatannya.

75

PEDOMAN DOKUMENTASI

1. Dokumentasi dalam bentul tulisan atau file, meliputi:
a. Profil MI Tarbiyatul Islamiyah Klakahkasihan Kecamatan Gembong Kabupaten
Pati;
b. Visi – misi, dan tujuan MI Tarbiyatul Islamiyah Klakahkasihan Kecamatan
Gembong Kabupaten Pati;
c. Sejarah berdirinya MI Tarbiyatul Islamiyah Klakahkasihan Kecamatan Gembong
Kabupaten Pati;
d. Struktur organisasi MI Tarbiyatul Islamiyah Klakahkasihan Kecamatan Gembong
Kabupaten Pati;
e. Data karyawan MI Tarbiyatul Islamiyah Klakahkasihan Kecamatan Gembong
Kabupaten Pati;
f. Data perkembangan MI Tarbiyatul Islamiyah Klakahkasihan Kecamatan
Gembong Kabupaten Pati;
g. Sarana dan prasarana;

2. Dokumentasi dalam bentuk gambar/foto:
a. Aktivitas dan ekspresi
b. Wujud pembelajaran
c. Wawancara

76

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : MI Tarbiyatul Islamiyah Klakahkasihan
Mata Pelajaran : AL-QUR’AN HADIS
Kelas/Semester
Materi Pokok : VI/Ganjil
Sub Materi Pokok : Belajar Surat Al-‘Alaq
Alokasi Waktu : Memahami arti dan isi kandungan QS. al-'Alaq (96).

: 2 x Pertemuan (4 x 35 JTM)

A. Kompetensi Inti (KI)
K1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
K2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
K3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
K4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.1. Memahami arti dan isi kandungan 3.1.1. Menjelaskan makna mufradat QS. al-
QS. al-'Alaq (96) 'Alaq (96)

3.1.2. Menjelaskan kandungan QS. al-'Alaq
(96).

3.1.3. Menunjukkan hikmah yang terkandung
dalamQS. al-'Alaq (96)

4.1. Mendemonstrasikan hafalan QS. 4.1.1. Membaca-kan QS. al-'Alaq (96)

al-'Alaq (96) 4.1.2. Menghafalkan QS. al-'Alaq (96)

4.2. Mengomunikasikan kandungan

QS. al-'Alaq (96)

77

C. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan makna mufradat QS. al-'Alaq (96)
2. Menjelaskan kandungan QS. al-'Alaq (96)
3. Menunjukkan perilaku dalam QS. al-'Alaq (96)
4. Membaca-kan QS. al-'Alaq (96)
5. Menghafalkan QS. al-'Alaq (96)

D. Pendekatan, Model dan Metode
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : READING GUIDE (bacaan terbimbing)
3. Teknik : Information Search

E. Media, Alat Dan Sumber Belajar
1. Media
 Lembar Asmaul husna .
2. Alat
 Laptop
 Print Out Presentasi Powerpoint
3. Sumber Belajar
 Al-Qur'an Hadis Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013
 Buku Ajar / LKS Madrasah Aliyah Kelas VI Semester Ganjil.

F. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama:
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Membuka pembelajaran dengan dengan salam, Asmaul Husna dan berdo’a bersama.
b. Guru memeriksa kesiapan peserta didik dengan memeriksa kehadiran.
c. Memberikan motivasi pentingnya menghormati dan mematuhi orang tua dan guru.
d. Memberikan appersepsi pembelajaran
e. Memberi informasi KI/KD, indikator, dan tujuan pembelajaran.
f. Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran.

2. Kegiatan Inti (60 menit)
Mengamati:
 Mengamati ayat dan hadis tentang perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan
guru
Menanya:
Melakukan tanya jawab tentang:
 QS. al-'Alaq (96)
Mengeksplorasi:
 Guru meminta peserta didik untuk membaca dalil yang telah dibacakan .
 Guru menjelaskan tentang sub materi yang akan disampaikan.
 Guru membagi bahan bacaan dengan pertanyaan kepada peserta didik.

78

 Guru memerintahkan siswa mempelajari bahan bacaan tentang perilaku hormat dan

patuh kepada orang tua dan guru dengan menggunakan pertanyaan.
 Guru memerintahkan siswa untuk menjawab pertanyaan sesuai dengan bahan bacaan

berkompetisi dalam kebaikan.
 Guru membahas pertanyaan tersebut dengan menanyakan jawaban kepada peserta

didik.

Mengasosiasi:
 Membuat kesimpulan makna dalil, pengertian, dasar, tujuan dan kandungan

Mengkomunikasikan:
 Presesntasi hasil diskusi dan analisis dalil tentang perilaku hormat dan patuh kepada

orang tua dan guru.

3. Penutup (10 menit)
a. Guru dan peserta didik melaksanakan refleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan.
b. Melakukan penguatan materi pelajaran hari ini.
c. Merencanakan kegiatan tindak lanjut.
d. Menyampaikan inti kegiatan untuk pembelajaran berikutnya yaitu membahas tentang
QS. al-'Alaq (96)
e. Guru bersama-sama peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa.

G. Penilaian : Penilaian Diri.
1. Sikap Spiritual : Lembar Penilaian Diri.
a. Teknik Penilaian :
b. Bentuk Instrumen
c. Kisi-kisi

No Sikap/Nilai Instrumen

1 Berdoa sebelum dan sesudah belajar

2 Berdoa sebelum dan sesudah belajar

3 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan

4 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan
pendapat/presentasi

5 Menjaga lingkungan hidup di sekitar rumah tempat tinggal,
sekolah dan masyarakat

2. Sikap sosial

a. Teknik Penilaian : Penilaian Antar Peserta Didik.

b. Bentuk Instrumen : Lembar antar peserta didik

c. Kisi-kisi :

No Sikap/Nilai Instrumen

1 Tidak menyela pembicaraan.

79

2 Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan takabur.

3 Tidak meludah di sembarang tempat.

4 Mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang
lain

5 Bersikap 3S (salam, senyum, sapa)

6 Meminta ijin ketika akan memasuki ruangan orang lain atau
menggunakan barang milik orang lain

3. Pengetahuan

a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis

b. Bentuk Instrumen : Uraian

c. Kisi-kisi :

No Indikator Instrumen

1 Menjelaskan QS. al-'Alaq (96)

2 Menjelaskan Kandungan QS. al-'Alaq (96)

3 Implementasi QS. al-'Alaq (96) dalam kehidupan

4. Keterampilan

a. Teknik Penilaian : Tes Praktik

b. Bentuk Instrumen : Uji Praktik Kinerja

c. Kisi-kisi :

No Indikator Instrumen

1 Menghafalkan QS. al-'Alaq (96)

d. Pengayaan

80


Click to View FlipBook Version